DISUSUN OLEH:
KELAS : S1 PGSD A
SEMESTER : 3 ( TIGA )
TUTOR:
Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kami atas kehadirat Allah swt . sehingga
penulis telah menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini berisikan tentang Konsep dasar IPS modul 8 dan modul 9.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah tentang Konsep dasar IPS modul 8
dan modul 9 masih terdapat kelemahan dan kekurangan ,untuk itu kritik dan saran sangat
diharapkan para pembaca.
Pada kesempatan yang berbahagia ini penulis mengucapkan terimakasih terutama kepada
Bapak Mokhamad Sodik, S.Pd,M.Pd selaku dosen atau tutor mata kuliah Konsep Dasar IPS.
Ucapan terimakasih dan penghargaan penulis ucapkan juga kepada yang terhormat.
a. Dr.Meita Istianda,S.IP.M.Si , selaku Kepala UPBJJ-UT Palembang
b. Didik,M.Pd, selaku ketua pengelola Kepala UPBJJ-UT Palembang Pokjar Tanjung Lago
c. Seluruh rekan-rekan mahasiswa program S1 PGSD Pokjar Tanjung Lago
Yang telah memberikan dukungan baik moral maupun spiritual sehingga terselesainya
tugas ini.
Semoga amal bantuan bimbingan dan doa yang telah diberikan mendapat balasan dari
Allah swt. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi mahasiswa
,dosen,UPBJJ dan masyarakat.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB. I PENDAHULUAN
BAB. II INTI
A. Modul 8 Konsep Dasar Antropologi
KB 1. Dinamika Budaya Indonesia
KB 2. Upaya Pelestarian Budaya Asli
B. Modul 9 Konsep Dasar Politik dan Pemerintahan
KB. 1 Konsep Dasar Politik dan Pemerintahan
KB. 2 Prinsip – prinsip Dasar Pemerintahan
KB. 3 Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945 Sebagai Wujud
Berkehidupan Bermasyarakat dan Bernegara.
BAB.III PENUTUP
Daftar Pustaka
BAB. I
PENDAHULUAN
Makalah ini merupakan makalah kedua dari mata kuliah Konsep Dasar IPS.
Dengan demikian , modul ini juga merupakan pembahasan lanjutan dari modul
pertama. Oleh karena itu, pengetahuan dan penguasaan materi pada makalah
pertama itu menjadi landasan bagi pemahaman serta penguasaan modul kedelapan
dan modul kesembilan ini.
Dalam makalah ini Anda akan mempelajari Konsep Dasar IPS dalam
antropologi, politik dan pemerintahan.
Pengunaan perspektif global dari berbagai sudut,sangat penting bagi Anda selaku
warga masyarakat, dan juga selaku guru.
BAB. II INTI
A. MODUL 8 KONSEP DASAR ANTROPOLOGI
KEGIATAN BELAJAR 1 DINAMIKA BUDAYA INDONESIA
a) Definisi Kebudayaan
Menurut R. Linton dalam bukunya “The Culture Background of Personality”(1947),
menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan
hasil tingkah laku yang unsur pembentukannya didukung dan diteruskan oleh anggota
masyarakat tertentu.
Menurut Suhandi (1994:6), kebudayaan memiliki ciri-ciri umum yaitu :
1. Kebudayaan dipelajari
2. Kebudayaan diwariskan
3. Kebudayaan hidup dalam masyarakat
4. Kebudayaan dikembangkan dan berubah
5. Kebudayaan itu integritas
b) Unsur – unsur kebudayaan
1. Bahasa
Bahasa dapat dibedakan atas : bahasa isyarat, bahasa lisan dan bahasa tulisan.
2. Sistem pengetahuan
Sistem pengetahuan merupakan salah satu unsur kebudayaan universal yang dapat
ditemukan dalam semua kebudayaan dari semua bangsa yang ada dimuka bumi.
Sistem pengetahuan mencakup semua pengetahuan yang dimiliki anggota-
anggota suatu masyarakat tentang alam, tumbuh-tumbuhan, hewan, ruang dan
waktu serta benda-benda yang terdapat disekeliling tempat hidup masyarakat,
suku bangsa atau bangsa yang bersangkutan.
3. Organisasi sosial
Kesatuan sosial yang paling dekat adalah kesatuan kerabatnya, yaitu keluarga
terdekat dan kaum kerabat lainnya. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
sebagai suatu kesatuan.
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
Sistem peralatan hidup adalah segala alat – alat yang digunakan manusia dalam
kegiatan sehari- hari dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya.
5. Sistem mata pencarian hidup
Sistem mata pencarian hidup yaitu berburu dan meramu, beternak, bercocok
tanam diladang, menangkap ikan dan bercocok tanam menetap dengan irigasi.
6. Sistem religi
Empat unsur pokok dari religi yaitu emosi keagamaan, sistem kepercayaan, sistem
upacara keagamaan, dan kelompok keagamaan.
7. Kesenian
Kesenian merupakan unsur kebudayaan universal yang sudah pasti akan
didapatkan pada semua kebudayaan semua bangsa yang hidup dimuka bumi ini.
c) Perkembangan kebudayaan
Perubahan kebudayaan dapat disebabkan oleh factor internal(dalam) dan
eksternal(luar). Faktor dari dalam yaitu adanya kejenuhan, adanya individu yang
menyimpang dari sistem yang berlaku, adanya penemuan-penemuan baru, dan adanya
perubahan dalam jumlah dan komposisi penduduk. Sedangkan factor dari luar yaitu
bencana alam, peperangan dan kontak dengan masyarakat lain yang berbeda
budayanya.
d) Keanekaragaman budaya Indonesia
Keanekaragaman budaya Indonesia meliputi kebudayaan masyarakat petani
pengairan, kebudayaan orang Toraja di Sulawesi Selatan, orang Dayak di Pedalaman
Kalimantan, orang Halmahera, Suku- suku di pedalaman Seram, di kepulauan Nusa
Tenggara, orang Gayo di Aceh, Orang Rejang di Bengkulu dan Lampung Selatan.
KEGIATAN BELAJAR 2 UPAYA PELESTARIAN BUDAYA ASLI
Bangsa Indonesia terdiri atas aneka ragam suku bangsa dan kebudayaan itu masih
banyak memperlihatkan banyak unsur persamaan karena berasal dari satu nenek
moyang yang sama. Keanekaragaman dalam kebersamaan itu tersirat dalam Bhinneka
Tunggal Ika, yaitu “ berbeda- beda tetapi satu jua” mencerminkan kekayaan budaya
bangsa Indonesia. Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak – puncak
kebudayaan didaerah – daerah di seluruh Indonesia terhitung sebagai kebudayaan
bangsa yang perlu dipelihara dan dikembangkan sebagai kekayaan budaya bangsa.
Dalam Undang-undang nomor 32 tahun 2004 ditegaskan bahwa otonomi daerah adalah
hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonomi yang mengatur dan mengurus dendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-
undang.
3. Pembentukan daerah
Pembentukan daerah dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu penggabungan beberapa
daerah atau bagian daerah yang bersandingan, dan melalui pemekaran dari satu daerah
menjadi beberapa derah ( UU RI No.32 Tahun 2004 )
Dalam kehidupan masyarakat, hak dan kewajiban selalu berkaitan sehingga keduanya
tidak dapat dipisahkan karena setiap hak selalui didahului atau diikuti kewajiban, yang berarti
tiada hak tanpa kewajiban. Dengan demikian, bahwa hak dan kewajiban tidak dapat dipisahkan
dan harus selalu “digandengkan” dengan maksud untuk memelihara ketertiban, keamanan, dan
keharmonisan dalam kehidupan bermasyaraat, berbangsa dan bernegara. Jaminan hukum atas
hak-hak atas warga Negara yang dimuat dalam UUD 1945 sebagai berikut.
Kewajiban-kewajiban warga Negara penduduk Indonesia yang secara tegas disebutkan dalam
UUD 1945 adalah :
1. Kewajiban mejunjng hukum dan pemerintahan
2. Kewajiban ikut serta dalam upaya membela Negara