Anda di halaman 1dari 10

MATA KULIAH

KONSEP DASAR IPS

MODUL 8 DAN MODUL 9

DISUSUN OLEH:

1. NAMA : VERA UTAMI


NIM : 856710459
2. NAMA : AMBAR WATI
NIM : 856710473
3. NAMA : KUVIET
NIM : 856710466

KELAS : S1 PGSD A

SEMESTER : 3 ( TIGA )

POKJAR : TANJUNG LAGO

TUTOR:

MOKHAMAD SODIK, S.Pd.M.Pd

KEMENTRIAN RISET,TEKNOLOGI,DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UT-UPBJJ) PALEMBANG

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


MASA REGISTRASI 2020.1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kami atas kehadirat Allah swt . sehingga
penulis telah menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini berisikan tentang Konsep dasar IPS modul 8 dan modul 9.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah tentang Konsep dasar IPS modul 8
dan modul 9 masih terdapat kelemahan dan kekurangan ,untuk itu kritik dan saran sangat
diharapkan para pembaca.
Pada kesempatan yang berbahagia ini penulis mengucapkan terimakasih terutama kepada
Bapak Mokhamad Sodik, S.Pd,M.Pd selaku dosen atau tutor mata kuliah Konsep Dasar IPS.
Ucapan terimakasih dan penghargaan penulis ucapkan juga kepada yang terhormat.
a. Dr.Meita Istianda,S.IP.M.Si , selaku Kepala UPBJJ-UT Palembang
b. Didik,M.Pd, selaku ketua pengelola Kepala UPBJJ-UT Palembang Pokjar Tanjung Lago
c. Seluruh rekan-rekan mahasiswa program S1 PGSD Pokjar Tanjung Lago
Yang telah memberikan dukungan baik moral maupun spiritual sehingga terselesainya
tugas ini.
Semoga amal bantuan bimbingan dan doa yang telah diberikan mendapat balasan dari
Allah swt. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi mahasiswa
,dosen,UPBJJ dan masyarakat.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB. I PENDAHULUAN
BAB. II INTI
A. Modul 8 Konsep Dasar Antropologi
KB 1. Dinamika Budaya Indonesia
KB 2. Upaya Pelestarian Budaya Asli
B. Modul 9 Konsep Dasar Politik dan Pemerintahan
KB. 1 Konsep Dasar Politik dan Pemerintahan
KB. 2 Prinsip – prinsip Dasar Pemerintahan
KB. 3 Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945 Sebagai Wujud
Berkehidupan Bermasyarakat dan Bernegara.
BAB.III PENUTUP
Daftar Pustaka
BAB. I
PENDAHULUAN

Makalah ini merupakan makalah kedua dari mata kuliah Konsep Dasar IPS.
Dengan demikian , modul ini juga merupakan pembahasan lanjutan dari modul
pertama. Oleh karena itu, pengetahuan dan penguasaan materi pada makalah
pertama itu menjadi landasan bagi pemahaman serta penguasaan modul kedelapan
dan modul kesembilan ini.
Dalam makalah ini Anda akan mempelajari Konsep Dasar IPS dalam
antropologi, politik dan pemerintahan.
Pengunaan perspektif global dari berbagai sudut,sangat penting bagi Anda selaku
warga masyarakat, dan juga selaku guru.
BAB. II INTI
A. MODUL 8 KONSEP DASAR ANTROPOLOGI
KEGIATAN BELAJAR 1 DINAMIKA BUDAYA INDONESIA
a) Definisi Kebudayaan
Menurut R. Linton dalam bukunya “The Culture Background of Personality”(1947),
menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan
hasil tingkah laku yang unsur pembentukannya didukung dan diteruskan oleh anggota
masyarakat tertentu.
Menurut Suhandi (1994:6), kebudayaan memiliki ciri-ciri umum yaitu :
1. Kebudayaan dipelajari
2. Kebudayaan diwariskan
3. Kebudayaan hidup dalam masyarakat
4. Kebudayaan dikembangkan dan berubah
5. Kebudayaan itu integritas
b) Unsur – unsur kebudayaan
1. Bahasa
Bahasa dapat dibedakan atas : bahasa isyarat, bahasa lisan dan bahasa tulisan.
2. Sistem pengetahuan
Sistem pengetahuan merupakan salah satu unsur kebudayaan universal yang dapat
ditemukan dalam semua kebudayaan dari semua bangsa yang ada dimuka bumi.
Sistem pengetahuan mencakup semua pengetahuan yang dimiliki anggota-
anggota suatu masyarakat tentang alam, tumbuh-tumbuhan, hewan, ruang dan
waktu serta benda-benda yang terdapat disekeliling tempat hidup masyarakat,
suku bangsa atau bangsa yang bersangkutan.
3. Organisasi sosial
Kesatuan sosial yang paling dekat adalah kesatuan kerabatnya, yaitu keluarga
terdekat dan kaum kerabat lainnya. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
sebagai suatu kesatuan.
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
Sistem peralatan hidup adalah segala alat – alat yang digunakan manusia dalam
kegiatan sehari- hari dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya.
5. Sistem mata pencarian hidup
Sistem mata pencarian hidup yaitu berburu dan meramu, beternak, bercocok
tanam diladang, menangkap ikan dan bercocok tanam menetap dengan irigasi.
6. Sistem religi
Empat unsur pokok dari religi yaitu emosi keagamaan, sistem kepercayaan, sistem
upacara keagamaan, dan kelompok keagamaan.
7. Kesenian
Kesenian merupakan unsur kebudayaan universal yang sudah pasti akan
didapatkan pada semua kebudayaan semua bangsa yang hidup dimuka bumi ini.
c) Perkembangan kebudayaan
Perubahan kebudayaan dapat disebabkan oleh factor internal(dalam) dan
eksternal(luar). Faktor dari dalam yaitu adanya kejenuhan, adanya individu yang
menyimpang dari sistem yang berlaku, adanya penemuan-penemuan baru, dan adanya
perubahan dalam jumlah dan komposisi penduduk. Sedangkan factor dari luar yaitu
bencana alam, peperangan dan kontak dengan masyarakat lain yang berbeda
budayanya.
d) Keanekaragaman budaya Indonesia
Keanekaragaman budaya Indonesia meliputi kebudayaan masyarakat petani
pengairan, kebudayaan orang Toraja di Sulawesi Selatan, orang Dayak di Pedalaman
Kalimantan, orang Halmahera, Suku- suku di pedalaman Seram, di kepulauan Nusa
Tenggara, orang Gayo di Aceh, Orang Rejang di Bengkulu dan Lampung Selatan.
KEGIATAN BELAJAR 2 UPAYA PELESTARIAN BUDAYA ASLI

Bangsa Indonesia terdiri atas aneka ragam suku bangsa dan kebudayaan itu masih
banyak memperlihatkan banyak unsur persamaan karena berasal dari satu nenek
moyang yang sama. Keanekaragaman dalam kebersamaan itu tersirat dalam Bhinneka
Tunggal Ika, yaitu “ berbeda- beda tetapi satu jua” mencerminkan kekayaan budaya
bangsa Indonesia. Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak – puncak
kebudayaan didaerah – daerah di seluruh Indonesia terhitung sebagai kebudayaan
bangsa yang perlu dipelihara dan dikembangkan sebagai kekayaan budaya bangsa.

Terdapat empat ketentuan arah dan tujuan pengembangan kebudayaan nasional


Indonesia. Pertama, kebudayaan nasional yang hendak dikembangkan itu harus
benar-benar merupakan perwujudan hasil upaya dan tanggapan aktif masyarakat
Indonesia. Kedua, kebudayaan nasional itu merupakan perpaduan puncak-puncak
kebudayaan daerah sehingga mewujudkan konfigurasi budaya bangsa. Ketiga,
pengembangan kebudayaan nasional harus menuju kea rah kemajuan. Keempat, tidak
menutup kemungkinan untuk menyerap unsur-unsur kebudayaan asing yang dapat
mengembangkan dan memperkaya kebudayaan nasional, serta mempertinggi
kemanusiaan bangsa Indonesia.

B. MODUL 9 KONSEP DASAR POLITIK DAN PEMERINTAHAN


KEGIATAN BELAJAR 1 KONSEP DASAR POLITIK DAN PEMERINTAHAN
a) Tata aturan perundang- undangan di Indonesia.
1. Indonesia merupakan Negara Hukum
Dalam Negara Hukum, pemerintah dan rakyat terikat oleh hokum, untuk
mencegah agar pemerintah tidak bertindak sewenang wenang dan rakyat tidak
bertindak menurut kehendaknya sendiri.

Unsur – unsur Negara hukum menurut Stahl :


1. Adanya jaminan hak asasi manusia
2. Adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan
3. Pemerintahan berdasarkan peraturan – peraturan
4. Adanya peradilan administrasi

Unsur – unsur Negara hukum menurut Dicey :


1. Supremasi aturan hokum
2. Kedudukan yang sama didepan hokum
3. Terjaminnya HAM dalam UU atau UUD
b) Hierarki Peraturan Perundang- undangan
a. Jenis dan hierarki peraturan perundang – undangan
1) UUD NKRI 1945
2) UU/PERPU
3) Peraturan Pemerintah
4) Peraturan Presiden
5) Peraturan Daerah
b. Peraturan Daerah
1. Perda Provinsi
2. Perda Kabupaten/Kota
3. Peraturan Desa/ peraturan yang setingkat
c. Ketentuan mengenai tata cara pembuatan peraturan desa/ peraturan yang
setingkat.
d. Jenis peraturan perundang-undangan selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
e. Kekuatan hukum peraturan perundang-undangan.
c) Undang – undang Dasar 1945
Menurut Miriam Budiardjo (1981: 106-107) undang – undang Dasar 1945
mempunyai arti kedudukan yang istimewa dibandingkan dengan undang – undang
lainnya dikarenakan :
a. UUD dibentuk menurut suatu cara istimewa yang berbeda dengan pembentukan
UU biasa.
b. UUD dibuat secara istimewa untuk itu di anggap sesuatu yang luhur.
c. UUD adalah piagam yang menyatakan cita-cita bangsa Indonesia dan merupakan
dasar organisasi kenegaraan suatu bangsa
d. UUD memuat garis besar tentang dasar dan tujuan negara.
d) Undang – undang / Perpu
a. Undang – undang
b. Peraturan Pemerintahan Pengganti Undang – undang (Perpu)
c. Peraturan Presiden
d. Peraturan Daerah

KEGIATAN BELAJAR 2 PRINSIP-PRINSIP DASAR PEMERINTAHAN


A. PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN NEGARA

Untuk menjalankan sebuah organisasi besar seperti Negara diperlukan prinsip-prinsip


tertentu agar para penyelenggara Negara dapat menjalankan roda pemerintahan Negara sesuai
dengan amanah yang diberikan rakyat. Menurut pandangan Jimy Assidiqie (2006) terdapat
sembilan prinsip penyelenggaraan Negara, yaitu :

1. Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa


Sekalipun Negara kita bukan Negara yang dijalankan berdasarkan agama, namun setiap
manusia Indonesia sebagai rakyat dan warga Negara Indonesia diakui sebagai insan
beragama berdasarkan Ketuhanan YME.

2. Prinsip Cita Negara Hukum dan The Rule of Law


Dalam UUD 1945 ditegaskan bawa Negara Indonesia adalah Negara hukum. Dalam
Negara hukum, hukumlah yang memegang komando tertingi dalam penyelenggaraan
Negara. Artinya yang sesungguhnya memimpin dalam penyelenggaraan Negara itu
adalah Negara itu sendiri selesai dengan prinsip the rule of law and not of man yang
sjalan dengan pengertian nomokrasi yaitu kekuasaan yang dijalankan oleh hukum.

3. Prinsip paham kedaulatan rakyat


Selain menganut paham Negara hukum, Negara kita juga menganut paham kedaulatan
rakyat atau demokrasi, yaitu demokrasi pancasila. Pemilik kekuasaan tertinggi yang
sesungguhnya dalam Negara kita adalah rakyat sehingga kekuasaan Negara hendaknya
diselengarakan bersama-sama dengan rakyat.

4. Prinsip demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan


Demokrasi perwakilan yaitu demokrasi yang dijalankan oleh lembaga perwakilan rakyat
yaitu DPR, DPD, DPRD didaerah provinsi atau kabupaten/kota untuk mewakili rakyat
dalam melaksanakan fungsi legislative. Sedangkan demokrasi langsung dilakuan melalui
pemilihan umum, dan pemilihan pasangan presiden dan wakil presiden.

5. Prinsip pemisahan kekuasaan dengan system check and balances


Meurut UUD 1945 kedaulatan rakyat itu dibagikan secara horizontal engan cara
memisahkannya ( separation of power) menjadi kekuasaan-kekuasaan yang dijalankan
lembaga-lembaga Negara yang sederajat dan saling mengendalikan satu sama lain
berdasarkan prinsip saling mengawasi dan mengimbangi (check and balance ).
6. Prinsip system pemerintahan presidensial
Sisitem presidensial mengandung makna bahwa yang memegang kekuasaan menjalankan
pemerintahan berada di tangan presiden. Dalam system ini presiden tidak bertanggung
jawab kepada parlemen., tetapi bertanggung jawab langsung kepada rakyat yang
memilihnya.

7. Prinsip kesatuan dan keragaman


Dinegara kita yang memiliki berbagai keragaman suku bangsa, agama, dan budaya
dibutuhkan prinsip persatuan dengan bersatu seerat-eratnya dalam keragaman tersebut.
Keragaman itu merupakan suatu kekayaan yang mesti dipersatukan tetapi tidak boleh
diseragamkan yang mengarah kepada menafikkan (tidak mengakui) keragaman.

8. Prinsip demokrasi ekonomi dan ekonomi pasar sosial


Dengan adanya doktrin demokrasi politik dan demokrasi ekonomi, system sosial di
Indonesia dapat dikembangkan menurut prinsip-prinsipdemokrasi yang seimbang shingga
menumbuhkan kultur demokrasi sosial yang kokoh dan menjadi basis sosial bagi
kemajuan bagsa dan Negara di masa depan. Dalam pemahaman demokrasi sosial,
Negara, berfungsi sebagai alat kesejahteraan ( welfare state).

9. Prinsip cita masyarakat madani


Prinsip cita masyarakat madani atau civil society yang berkembang menjelang
berakhirnya abad ke-20 membawa misi pemberdayaan masyarakat. Prinsip ini h (
memandang bahwa : ketiga wilayah (domain), yaitu Negara, masyarakat, dan pasar harus
sama-sama dikembangkan keberadaanya dalam hubungan funsional, sinergis, dan
seimbang.

B. KEDUDUKAN, FUNSI DAN KEWENANGAN LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA


1) Kedudukan Dan Wewenang MPR
a. Menambah dan menetapkan UUD ( pasal 3 ayat (1))
b. Melantik presiden dan/ atau wakil pesiden
c. Memberhentikan presiden dan/ atau wakil presiden dalam masa jabatannya
menurut UUD
d. Memilih wakil presiden dari dua calon yang di ususlkan oleh presiden apabila
terjadi kekosongan jabatan wakil presiden dalam masa jabatannya
2) Kedudukan, funsi dan wewenang DPR
a. Memebentuk undang-undang
b. Membahas setiap RULE bersama presiden utuk mendapat persetujuan bersama
c. Membahas dan memberikan persetujuan terhadap peraturan pemerintah pengganti
undang-undang ang telah di keluaran presiden
d. Menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan DPD yang berkaitan dengan
bidang tertentu
3) Kedudukan, funsi dan wewenang DPD
a. Dapat mengajukan RUU kepada DPR yang berkaitan dengan otonomi daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang
berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah
b. Memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN
4) Kedudukan dan wewenang presiden
a. Memgang kekuasaan pemerintahan menurut UUD
b. Mengaitkan rancanga undang-undang ke DPR
c. Menetapkan peraturan pemerintahan untuk menjalankan undang-undang
sebagaimana mestinya
d. Memegang kekuasaan tertinggi atas angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan
udara.
5) Kedudukan dan wewenang lembaga yudikatif
a. Menguji undang-undang terhadap unang undang Dasar
b. Memutuskan sengketa kewenangan lembaga Negara yang kewenangannya
diberikan oleh undang-undang dasar
c. Memutuskan pembubaran partai politik
d. Memutus perselisihan hasil pemilu
6) Kedudukan dan wewenang badan pemeriksa keuangan
a. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara
b. Menyerahkan hasil pemeriksaan keuangan Negara kepada DPR, DPD dan DPRD
sesuai dengan kewenangannya.

C. KONSEP OTONOMI DAERAH


1. Kebijakan Pemberian Otonomi Daerah

Dalam Undang-undang nomor 32 tahun 2004 ditegaskan bahwa otonomi daerah adalah
hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonomi yang mengatur dan mengurus dendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-
undang.

2. Asas –asas penyelenggaaraan kekuasaan Daerah


a. Asas-asas itonomi daerah (desentralisasi)
b. Asas tugas pembantuan

3. Pembentukan daerah
Pembentukan daerah dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu penggabungan beberapa
daerah atau bagian daerah yang bersandingan, dan melalui pemekaran dari satu daerah
menjadi beberapa derah ( UU RI No.32 Tahun 2004 )

KEGIATAN BELAJAR 3 HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA


MENURUT UUD 1945 SEBAGAI WUJUD BERKEHIDUPAN
BERMASYARAKAT DAN BERNEGARA

Dalam kehidupan masyarakat, hak dan kewajiban selalu berkaitan sehingga keduanya
tidak dapat dipisahkan karena setiap hak selalui didahului atau diikuti kewajiban, yang berarti
tiada hak tanpa kewajiban. Dengan demikian, bahwa hak dan kewajiban tidak dapat dipisahkan
dan harus selalu “digandengkan” dengan maksud untuk memelihara ketertiban, keamanan, dan
keharmonisan dalam kehidupan bermasyaraat, berbangsa dan bernegara. Jaminan hukum atas
hak-hak atas warga Negara yang dimuat dalam UUD 1945 sebagai berikut.

A. Hak atas kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan


B. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
C. Hak atas kemerdekaan berserkat dan berkumpul
D. Hak atas kebebasan memluk beragama dan beribadat
E. Hak ikut serta dalam upaya pembelaan Negara dan pertahanan dan keamanan
F. Hak mendapat pengajaran
G. Hak dipelihara oleh Negara

Kewajiban-kewajiban warga Negara penduduk Indonesia yang secara tegas disebutkan dalam
UUD 1945 adalah :
1. Kewajiban mejunjng hukum dan pemerintahan
2. Kewajiban ikut serta dalam upaya membela Negara

Penerapan jaminan hukm :


a. Penerapan hak dan kewajiban dalam hukum
b. Penerpan hak dan kewajiban dalam bidan poiitik
c. Penerapan dan kewajiban dalam pendidik
d. Penerapan hak dan kewajiban atas pekerjaan
e. Penerapan jaminan hukum
DAFTAR PUSTAKA
Wahab, Abdul Aziz, dkk. 2018. Konsep Dasar IPS . Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai