Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

“ MANFAAT PEMBELAJARAN ISBD DALAM KONTEKS


PEMBANGUNAN INDUSTRI ”

DISUSUN OLEH :

1. FITRIA HASTI K.D (F1D318001)


2. RIADI ARDIANSYAH (F1D318015)

PRODI TEKNIK GEOFISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

JAMBI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya serta Kemudahan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca, supaya pembuatan makalah selanjutnya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi

Akhir kata, kami berharap makalah ini dan makalah kami yang lain dapat memberi
manfaat dan kemudahan untuk kita semua dalam menempuh mata kuliah ISBD ini.

Jambi, April 2019

Kelompok Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu negara memiliki kondisi sosial ekonomi yang berbeda-beda. Ada yang masih
bergantung pada negara lain, ada yang sebatas mampu memenuhi kebutuhannya sendiri,
dan ada yang telah mampu memberi bantuan kepada negara lain. Perbedaan kondisi ter-
sebut menyebabkan terjadinya pengelompokan-pengelompokan negara berdasarkan kon-
disi sosial ekonominya. Negara berkembang pada umumnya bercorak agraris, karena
masih banyak ditemui lahan pertanian yang luas dan subur.
Suatu negara dapat disebut negara berkembang atau negara maju didasarkan pada
keberhasilan pembangunan oleh negara yang bersangkutan. Suatu negara digolongkan
sebagai negara berkembang jika negara tersebut belum dapat mencapai tujuan pem-
bangunan yang telah ditetapkan atau belum dapat menyeimbangkan pencapaian pem-
bangunan yang telah dilakukan. Adapun suatu negara digolongkan sebagai negara maju
jika negara tersebut telah mampu menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah
dilakukan, sehingga sebagian besar tujuan pembangunan telah dapat terwujud, baik yang
bersifat fisik ataupun non fisik.
Industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang merubah sistem
pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Dalam Industrialisasi ada
perubahan filosofi manusia dimana manusia merubah pandangan lingkungan sosialnya
menjadi lebih kepada rasionalitas (tindakan didasarkan atas pertimbangan, efisiensi, dan
perhitungan, tidak lagi mengacu kepada moral, emosi, kebiasaan atau tradisi).

A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep identifikasi budaya dan hakekat kebudayaan
2. Bagaimana konsep manusia sebagai pencipta kebudayaan?
3. Apa visi dan misi ISBD dalam pembangunan industri?
4. Apa tujuan dan manfaat ISBD dalam pembangunan industri?

B. Tujuan
1. Mengetahui konsep identifikasi budaya dan hakekat kebudayaan
2. Memahami konsep manusia sebagai pencipta kebudayaan
3. Mengetahui visi dan misi ISBD dalam pembangunan industri
4. Mengetahui tujuan dan manfaat ISBD dalam pembangunan industri
BAB II

PEMBAHASAN

A. Identifikasi Budaya dan Hakekat Kebudayaan

1. Pengertian kebudayaan
Budaya merupakan istilah yang banyak dijumpai dan digunakan hamper dalam setiap
aktivitas sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa budaya begitu dekat dengan ling-
kungan kita. Kebudayaan berasal dari kata cultuure (Belanda) culture (Inggris) dan
colere (Latin) yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan
terutama pengolahan tanah yang kemudian berkembang menjadi segala daya dan aktifi-
tas manusia manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Dari bahasa Indonesia (Sansekerta) “buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi
yang berarti budi atau akal. Pendapat lain “budaya” adalah sebagai suatu perkembangan
dari kata majemuk budi-daya, yang berarti daya dari budi, karena itu mereka mem-
bedakan antara budaya dan kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cip-
ta,karsa dan rasa. Kebudayaan adalah hasil dari cipta,karsa dan rasa tersebut, beberapa
pendapat ahli antropologi dunia tentang definisi kebudayaan :
1) E.B.Tylor (Primitive Culture) : keseluruhan kompleks yang mengandung ilmu
pengetahuan lain seperti kebiasaan manusia yang bermasyarakat.
2) R.Linton (The Cultural Background of Personality) : konfigurasi dari tingkah
laku yang pembentukannya didukung dan diteruskan anggota masyarakat terten-
tu.
3) C.Klukhonn dan W.H Kelly (Hasil Tanya jawab dengan ahli antropologi se-
jarah) : Hukum, psikologi yang implisit, rasional, irasional terdapat pada setiap
waktu sebagai pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia.
4) Melville J.Herskovits (Ahli antropologi Amerika) : bagian dari lingkungan bu-
atan manusia “Man Made Part of the Environment”.
5) Dowson (Age of the Gods) : cara hidup bersama(Culture is common way of life).
6) J.P.H Dryvendak : kumpulan cetusan dari jiwa manusia yang beraneka ragam
dan berlaku dalam suatu masyarakat tertentu.
7) Ralph Linton (1893-1953) : sifat sosial manusia yang turun temurun “Man’s so-
sial heredity”.

Di dalam masyarakat kebudayaan diartikan “The general body of the art” yang meli-
puti seni sastra, seni musik, seni pahat, seni rupa, dan pengetahuan filasafat. Dan akhirn-
ya mendapatkan kesimpulan bahwa kebudayaan adalah hasil budi manusia untuk men-
capai kesempurnaan hidup atau segala sesuatu yang diciptakan manusia baik yang
konkrit maupun abstrak.
Menurut Prof. M. M. Djojodiguno (Asas-asas Sosiologi,1958) bahwa kebudayaan atau
budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, rasa, dan karsa.
1. Cipta : kerinduan manusia untuk mengetahui rahasia segala hal yang ada dalam pen-
galamannya. Hasil cipta berupa Ilmu pengetahuan.
2. Karsa : kerinduan manusia untuk menginsafi dari mana manusia sebelum lahir dan
kemana sesudah mati.Hasilnya berupa norma-norma keagamaan atau kepercayaan.
3. Rasa : kerinduan manusia akan keindahan dan dorongan untuk menikmati keindahan.
Hasilnya berbagai macam kesenian.

Kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manu-
sia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam
kehidupan masyarakat. Dan dijelaskan sebagai berikut :
a. Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia yang
meliputi kebudayaan material (bersifat jasmaniah) dan kebudayaan non material
(bersifat rohaniah).
b. Kebudayaan tidak diwariskan secara generative(biologis) melainkandngan cara bela-
jar.
c. Kebudayaan diperoleh manusai sebagai anggota masyarakat.
d. Kebudayaan adalah kebudayaan manusia.

2. Unsur-unsur kebudayaan
E.B. Tylor (1832-1917) memandang budaya sebagai kompleksitas hal yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan serta
kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut
Raymond Williams (1921-1988) budaya meliputi meliputi organisasi produksi, struktur
keluarga, struktur lembaga yang mengungkapkan atau mengatur hubungan-hubungan so-
sial, bentuk komunikasi yang khas dalam anggota masyarakat.
Menurut Claude Levi-Strauss, kebudayaan harus dipandang dalam konteks teori
komunikasi yaitu sebagai keseluruhan sistem simbol (bahasa, kekerabatan, ekonomi,
mitos, seni) yang pada berbagai tingkat memungkinkan dan mengatur komunikasi. Hal
ini karena manusia adalah homo simbolicum. Kita lihat bahwa budaya diartikan selalu
dalam konteks hubungannya sebagai anggota masyarakat. Koentjaraningrat lebih
sistematis dalam memerinci unsur-unsur kebudayaan.
Unsur-unsur kebudayaan menurut Koentjaraningrat adalah sebagai berikut:
1. Sistem religi dan upacara keagamaan.
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena
kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan.
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai
makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing
– masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
3. Sistem pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda
sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula.
4. Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan
untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang
dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
5. Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat
memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
6. Sistem mata pencaharian hidup.
Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan
selalu ingin lebih.
7. Sistem teknologi dan peralatan.
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu
yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup.
Unsur-unsur yang diurutkan di atas merupakan unsur budaya yang universal dalam ar-
ti ada di manapun, kapan pun dan berlaku pada siapa pun. Artinya di belahan dunia mana
pun ada ketujuh unsur itu. Dalam sejarah manusia baik yang primitif maupun yang mod-
ern ke tujuh unsur itu berlaku pada siapapun yang dinamakan “manusia”.

3. Wujud Kebudayaan
Kalau kita perhatikan definisi budaya seperti diuraikan di atas, maka wujud ke-
budayaan (Koentjaraningrat, 2000: 5) bisa terdiri dari:
a. Wujud idiil (adat tata kelakuan) yang bersifat abstrak, tak dapat diraba. Terletak
di alam pikiran dari warga masyarakat di mana kebudayaan yang bersangkutan
itu hidup, yang nampak pada karangan, lagu-lagu. Fungsinya adalah pengatur,
penata, pengendali, dan pemberi arah kelakuan manusia dalam masyarakat.
Adat terdiri atas beberapa lapisan, yaitu sistem nilai budaya (yang paling ab-
strak dan luas), system norma-norma (lebih kongkrit), dan peraturan khusus
mengenai berbagai aktivitas sehari-hari (aturan sopan santun) yang paling
kongkrit dan terbatas ruang lingkupnya.
b. Wujud kedua adalah sistem sosial mengenai kelakuan berpola dari manusia itu
sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas manusia yang berinteraksi yang
selalu mengikuti pola tertentu. Sifatnya kongkrit, bisa diobservasi.
c. Wujud ketiga adalah kebudayaan fisik yang bersifat paling kongkrit dan berupa
benda yang dapat diraba dan dilihat.
Ketiga wujud dari kebudayaan di atas dalam kenyataan kehidupan masyarakat tidak
terpisah satu dengan yang lain. Kebudayaan idiil memberi arah pada perbuatan dan karya
manusia. Pikiran atau ide dan karya manusia menghasilkan benda kebudayaan fisik. Se-
baliknya, kebudayaan fisik membentuk suatu lingkungan hidup tertentu yang makin lama
makin menjauhkan manusia dari lingkungan alamiahnya, sehingga mempengaruhi pola
perbuatan, bahkan juga mempengaruhi cara berpikirnya.

B. Manusia Sebagai Pencipta Kebudayaan


Tercipta atau terwujudnya suatu kebudayaan adalah sebagai hasil interaksi an-
tara manusia dengan segala isi alam raya ini. Manusia yang telah dilengkapi Tuhan
dengan akal dan pikirannya menjadikan mereka khalifah di muka bumi dan diberikan
kemampuan-kemampuan. Manusia memiliki kemampuan daya antara lain
akal,intelengenesia, dan intuisi, perasaan dan emosi, kemauan, fantasi, dan perilaku.
Dengan sumber-sumber kemampuan daya manusia tersebut, nyatalah bahwa manusia
menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan.
Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk ke-
budayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena ada manusia sebagai penciptanya
dan manusia dapat hidup di tengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan
akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendukungnya.
Sebagaimana diketahui bahwa kebudayaan mempunyai kegunaan yang san-
gaat besar bagi kehidupan manusia. Manusia merupakan makhluk yang berbudaaya,
dan melalui akal budinya manusia dapat mengembangkan kebudayaan. Begitu pula
manusia hidup dan tergantung pada kebudayaan sebagai hasil penciptaannya. Ke-
budayaan juga’ memberikan pedoman, ugeran, nurma dan aturan bagi manusia dalam
mengolah lingkungan dengan teknologi hasil ciptaannya, yang mempunyai kegunaan
utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Karena itu, maka
kebudayaan memiliki peran sebagai berikut:
1. Suatu pedoman hubungan antar manusia atau kelompoknya.
2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan.
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia.
4. pembeda manusia dan binatang.
5. petunjuk–petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berperilaku
didalam pergaulan .
6. pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya berbuat, bertindak,
koma menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
7. sebagai modal dasar pembangunan.
Kebudayaan mempunyai pungsi yang besar bagi manusia dan masyarakat,
berbagai macam kekuatan harus dihadapi manusia dan masyarakat seperti kekuatan
alam dan kekuatan lain. Selain itu manusia dan masyarakat memerlukan kepuasan
baik materiial maupun spritual.
Kebudayaan masyarakat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan
yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Hasil karya masyarakat melahirkan
teknologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama dalam
melindungi masyarakat terhadap lingkungan didalamnya.

C. Visi Dan Misi Isbd Dalam Pembangunan Industri

1. Visi ISBD
Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka dan arif
dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia yang dilandasi nilai-nilai
estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Misi ISBD
Memberikan landasan dan wawasan yang luas serta menumbuhkan sikap kritis, peka
dan arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman dan kesederajatan manusia
dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan makhluk sosial yang beradab
serta bertanggung jawab terhadap sumber daya dan lingkungan.

3. Tujuan ISBD
Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang
keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial
dalam kehidupan masyarakat.
Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan
kesederajatan manusia denganlandasan nilai estetika, etika dan moral dalam
kehidupan bermasyarakat.
Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan pada
mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan makhluk
sosial yang beradab dalam mempraktikan pengetahuan akademik dan keahliannya.

D. Tujuan Dan Manfaat Isbd Dalam Pembangunan Industri

Masalah yang tengah dihadapi Indonesia saat ini adalah banyaknya jumlah
pengangguran terbuka dalam periode beberapa tahun terakhir ini terus meningkat.
Selain itu masalah yang dihadapi Indonesia adalah pendapatan perkapita yang masih
rendah dibandingkan dengan negara berkembang lainnya seperti Thailand dan
Malaysia. Alternatif untuk mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan
pendapatan adalah dengan mengembangkan sektor yang potensial. Salah satu sektor
yang potensial tersebut adalah sektor industri.

1. Pembangunan industri

Pembangunan sektor industri sebagai bagian dari proses pembangunan


nasional dalam menigkatkan pertumbuhan ekonomi telah membawa perubahan
terhadap kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut meliputi dampak pembangunan
industri terhadap sosial ekonomi masyarakat dan lingkungan sekitar industri. Dampak
pembangunan industri terhadap aspek sosial ekonomi meliputi mata pencaharian
penduduk dari sektor pertanian menjadi sektor industri dan perdagangan, dampak
lainnya terbukanya kesempatan kerja yang lebih luas baik bagi masyarakat setempat
maupun masyarakat pendatang. Dampak industri terhadap aspek sosial budaya antara
lain berkurangnya kekuatan mengikat nilai dan norma budaya yang ada karena
masuknya nilai dan norma budaya baru yang dibawa oleh masyarakat pendatang atau
migran. Dampak pembangunan industri terhadap linkungan dapat memberi pengaruh
negatif terhadap kelangsungan hidup masyarakat.

2. Hubungan Budaya Setempat

Pembangunan industri telah memberikan pengaruh secara langsung dan


tidak langsung, pengaruh langsungnya adalah berkurangnya lahan pertanian,
sedangkan pengaruh tidak langsungnya adalah bergesernya mata pencaharian
penduduk setempat ke bidang industri dan jasa/perdagangan. Pengaruh langsung dan
tidak langsung tersebut juga ada yang positif dan negatif. Pengaruh positifnya adalah
menciptakan keanekaragaman kehidupan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja
baru yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sedangkan pengaruh
negatifnya adalah munculnya kecemburuan sosial dari pemuda setempat karena
adanya persaingan dalam mendapatkan pekerjaan. Pengaruh negatif lainnya adalah
berkurangnya lahan pertanian yang menyebabkan petani yang hanya memiliki sedikit
lahan dan tidak memiliki keterampilan serta tingkat pendidikan yang rendah menjadi
tersingkir.

3. Tujuan dan manfaat budaya dalam pembangunan industri

 Budaya sebagai aset berarti budaya sebagai wadah atau sarana dalam
pembangunan perindustrian.
 Menjadi nilai dan norma masyarakat dalam sarana pembangunan. Nilai dan
norma sosial menjadi alat penyampaian atau sosialisasi yang selanjutnya
menjadi dasar mekansime dalam program pembangunan industry.

 Budaya sebagai modal (capital culture) berkaitan dengan keunikan tata cara
dari pelaksanaan belief suatu masyarakat dan propreti yang dihasilkannya.
Keunikan tata cara pelaksanaan belief mengandung nilai ekonomi yang dapat
dijadikan produk berupa wisata budaya.
 Terbukanya lapangan pekerjaan sehingga pendapatan/kesejahteraan
masyarakat meningkat terpenuhinya berbagai kebutuhan masyararkat

 Mendorong untuk masyarakat berfikir maju dan Meningkatkan teknologi /


kebudayaan setempat

Selain memberi kegunaan, pembangunan industry juga membari dampak negative,


antara lain :

a. Terjadinya arus urbanisasi dari desa ke kota-kota yang dijadikan tujuan kaum
urban untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

b. Terjadinya pencemaran udara, air, dan tanah sebagai ekses negatif dari proses
produksi.

c. Memicu sifat konsumerisme masyarakat.

d. Menurunnya budaya gotong royong antarwarga masyarakat.

e. Paham materialisme semakin berkembang.

f. Berkembangnya paham individualistis & hilangnya kepribadian masyarakat

g. Semakin lebarnya jurang kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin.

h. Terjadinya permukiman kumuh di kota-kota.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Budaya dan kebudayaan yang ada di Indonesia sangatlah beragam sehingga Indonesia kerap
kali di sebut sebagai culture karena memiliki banyak kebudayaan yang sangat tinggi dengan
keunikan tersendiri. selain itu Indonesia juga memiliki banyak kebudayaan yang beragam,
Namun perlu di ketahui bahwa budaya dan kebudayaan yang di miliki oleh Indonesia mes-
kipun memiliki jumlah yang banyak dan beragam keunikannya, itu tidak bisa dijadikan se-
buah pemanfaatan nilai guna yang berlebihan karena dengan penggunaan yang berlebihan
akan menyebabkan kepunahan kebudayaan serta akan mengalami penurunan nilai keindahan
dan nilai guna pada budaya yang kita miliki, maka kita sebagai manusia haruslah produktif
dalam menjaga dan melestarikan budaya yang ada di lingkungan kita agar tetap terjaga
dengan baik.

B. Saran
Budaya dan kebudayaan sangatlah penting maka dari itu kita harus bisa menjaga dan
melestarikan semaksimal mungkin agar budaya dan kebudaan tetap terjaga. Kita sebagai
penerus bangsa harus bisa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan apa yang
telah diwariskan nenek moyang kita, Karena kelak anak cucu kita pasti memerlukan budaya
dan kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai