Anda di halaman 1dari 10

RESUME JURNAL MOOC ASN PPPK

Nama : Eep Supriadi, S.Sos.I


NIP : 198004102023211013
Jabatan : Penyuluh Agama Islam Ahli Pertama
Intansi : KUA Kec. Jatiluhur – Kantor Kementerian Agama Kab. Purwakarta

RANGKUMAN

Agenda 1 :

MATERI SIKAP PRILAKU BELA NEGARA


1. Wawasan Kebangsaan dan nilai-nilai bela Negara
2. Analisis Isu Kontemporer
3. Kesiapsiagaan bela Negara

RESUME MATERI
WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILA BELA NEGARA
Bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia merupakan sarana
pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan dan
kehormatan negara sebagaimana diamanatkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang merupakan manifestasi kebudayaan yang berakar pada sejarah perjuangan bangsa,
kesatuan dalam keragaman budaya, dan kesamaan dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pengaturan tentang bendera, bahasa, dan lambang
negara, serta lagu kebangsaan Indonesia diatur di dalam bentuk UU Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, Dan Lambang Negara, Serta Lagu
Kebangsaan.

Peraturan adalah petunjuk tentang tingkah laku yang harus dilakukan atau tidak boleh
dilakukan. Sedangkan Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk
oleh lembaga Negara atau pejabat yang berwenang dan mempunyai kekuatan mengikat.
Demikian pula dengan undang-undang atau peraturan negara. Tujuan undang-undang dan
peraturan negara adalah untuk mengatur dan menertibkan perikehidupan berbangsa dan
bernegara. Tujuan dikeluarkannya undang-undang ini adalah untuk mengatur dan menertibkan
pelaksanaan pemerintahan daerah. Peraturan perundang-undangan dan peraturan memiliki
kekuatan yang mengikat, artinya harus dilaksanakan.
Saat ini, mengenai peraturan perundang-undangan diatur berdasarkan UU No. 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Sedangkan untuk jenis produk
hukum yang berbentuk Tindakan Administrasi Pemerintahan diatur berdasarkan UU No. 30
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan. Kerukunan dalam kehidupan dapat mencakup
4 hal, yaitu: Kerukunan dalam rumah tangga, kerukunan dalam beragama, kerukunan dalam
mayarakat, dan kerukunan dalam berbudaya. Indonesia yang sangat luas ini terdiri dari
berbagai macam suku, ras, dan agama serta sangat rawan akan terjadinya konflik pertikaian
jika seandainya saja setiap pribadi tidak mau saling bertoleransi. Oleh karena itu, mari
memulai dari kita bersedia berkomitmen untuk mau mengusahakan kehidupan bermasyarakat
yang rukun dan damai

Konsepsi cara pandang yang di landasiakan kesadaran diri sebagai warga dari suatu
Negara akan diri dan lingkungan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Implementasi
bela Negara;
a. Jiwa patriotism terhadap Bangsa dan Negara
b. Menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga Negara sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
c. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
d. Siap membela bangsa dan Negara dari berbagai ancaman.
e. Senantiasa bersyukur dan berdo’a atas kenikmatan yang telah diberikan Tuhan yang maha
Esa.Sejarah Bangsa Indonesia.

Beberapa titik penting:

➢ 20 Mei 1908 berdirinya Organisasi Budi Utomo


➢ 25 Okteber 1908 di prakarsainya organisasi perhimpunan Indonesia (PI) oleh Sultan
Kasayangan dan RN Noto Suroto

➢ 30 April 1926 diselenggarakannya Kongres Pemuda Kesatu


➢ 27-28 Okteber 1926 Kongres Pemuda Kedua
➢ 1 Maret 1945 terbentuknya BPUPKI
➢ 7 Agustus terbentuknya PPKI Empat Konsensus Dasar- Pancasila - Bhineka Tunggal Ika-
Undang-Undang Dasar 1945 - Negara Kesatuan Republik Indonesia
ATRIBUT BELA NEGARA
Bendera
Bendera Negara kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya, di sebut bendera Negara
adalah “ Sang Merah Putih “ ( pasal 1 ayat 1 )
Bahasa
Bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa resmi Negara. ( pasal 25 ayat 1 )
Lambang Negara
Lambang NKRI berbentuk garuda pancasila yang kepalanya menoleh lurus ke sebelah kanan,
perisai berupa jantung yang di gantung dengan rantai pada leher garuda, dan semboyang
Bhinneka tunggal ika di tulis di atas pita yang di cengkeram oleh garuda ( pasal 46 )
Lagu Kebangsaan
Lagu kebangsaan adalah Indonesia raya yang di ubah oleh Wage Rudolf Supratman (pasal 5
ayat 1)
Bela Negara.
- Bela Negara adalah tekad, sikap dan prilaku serta tidakan warga Negara, baik perseorangan
maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan Negara, keutuhan wilayah dan keselamatan
bangsa dan Negara yang di jiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan pancasila
dan UUD 1945 dan menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari
berbagai ancaman.
Nilai Dasar Bela Negara
1. Cinta tanah air
2. Sadar berbangsa dan bernegara
3. Setia kepada pancasila sebagai ideologi Negara
4. Rela berkerban untuk bangsa dan Negara
5. Kemanpuan awal bela Negara

ANALISIS ISU KONTEMPORER

Menyikapi terhadap perubahan adalah hal yang menjadi faktor pembeda yang akan
menentukan seberapa dekat kita dengan perubahan tersebut, baik pada perubahan lingkungan
individu, keluarga (family), Masyarakat pada level lokal dan regional (Community/ Culture),
Nasional (Society), dan Dunia (Global). Dengan memahami penjelasan tersebut, maka yang
perlu menjadi fokus perhatian adalah mulai membenahi diri dengan segala kemampuan,
kemudian mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki dengan memperhatikan modal
insani (manusia) yang merupakan suatu bentuk modal (modal intelektual, emosional, sosial,
ketabahan, etika/moral, dan modal kesehatan (kekuatan) fisik/jasmani) yang tercermin dalam
bentuk pengetahuan, gagasan, kreativitas, keterampilan, dan produktivitas kerja. Perubahan
lingkungan stratejik yang begitu cepat, massif, dan complicated saat ini menjadi tantangan
bagi bangsa Indonesia dalam percaturan global untuk meningatkan daya saing sekaligus
mensejahterakan kehidupan bangsa. Terdapat beberapa isu-isu strategis kontemporer yang
telah 247 menyita ruang publik harus dipahami dan diwaspadai serta menunjukan sikap
perlawanan terhadap isu-isu tersebut. Isu-isu strategis kontemporer yang dimaksud yaitu:
korupsi, narkoba, terorisme dan radikalisasi, tindak pencucian uang (money laundring), dan
proxy war dan isu Mass Communication dalam bentuk Cyber Crime, Hate Speech, dan Hoax.
Strategi bersikap yang harus ditunjukan adalah dengan cara-cara objektif dan dapat
dipertanggungjawabkan serta terintegrasi/komprehensif. Oleh karena itu dibutuhkan
kemampuan berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap satu persoalan, sehingga dapat
merumuskan alternatif pemecahan masalah yang lebih baik dengan dasar analisa yang matang.

Teknik Analisis Isu strategis


- Teknik tapisan Isu terdiri dari: APKL dan USG.
- Teknik analisis isu -Terdiri dari: mind, maps, fisbhon,SWOT, table frekuwensi dan analisi
Kesenjangan.
Empat level lingkunga strategis
a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
d. Dunia

ISU KRITIKAL
- Isu saat ini
- Isu berkembang
- Isu potensial

KEMANPUAN MENETAPKAN ISU


1. Enviromental scanning
2. Problem solving
3. Analysis
KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
Kesiapsiagaan bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang
baik secara fisik, mental, maupun social dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang di
lakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar di sertai kerelaan
berkorban sepenuh jiwa raga yang di laksanakan oleh kecintaan terhadapNKRI berdasarka
pancasila dan UUD tahun 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara.

Ruang lingkup Nilai-Nilai Dasar Bela Negara mencakup Cinta Tanah Air, Kesadaran
Berbangsa dan bernegara, Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara, Rela berkorban
untuk bangsa dan negara dan Memiliki kemampuan awal bela negara serta Semangat untuk
mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan makmur.
Apabila kegiatan kesiapsiagaan bela negara dilakukan dengan baik, maka dapat diambil
manfaatnya antara lain:

1. Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain.

2. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan seperjuangan.

3. Membentuk mental dan fisik yang tangguh.

4. Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme sesuai dengan kemampuan diri.

5. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok dalam materi Team
Building.

6. Membentuk Iman dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu.

7. Berbakti pada orang tua, bangsa, agama.

8. Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan kegiatan.

9. Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, tidak disiplin.

10. Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesama
Agenda 2 :

1. BERORIENTASI PELAYANAN
ASN sebagai Profesi berlandsakan pada prinsip yang tercantum pada UU Nomor 5 Tahun
2014 Pasal 3
a. Nilai Dasar
b. Kode Etik dan Kode Prilaku
c. Komitmen, Integritas Moral dan Tanggung Jawab Pada Pelayanan Publik
d. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
e. Kualifikasi Akademik
f. Jaminan Perlindungan Hukum dalam Melaksanakan Tugas
g. Profesionalitas Jabatan
Prinsip dalam Pelayanan Publik diantaranya partisipatif, Trasnparan, Responsif, tidak
diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efesien, aksesibel, akuntabel, berkeadialn.

2. AKUNTABEL
Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan
lebih luasnya kepada publik.
Aspek-Aspek Akuntabilitas :
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship) Hubungan yang
dimaksud adalah hubungan dua pihak antara individu/kelompok/institusi dengan negara
dan masyarakat.
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-oriented) Hasil yang
diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang bertanggung jawab,
adil dan inovatif.
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting) Laporan
kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
d. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting) Laporan
kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance) Tujuan utama
dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja ASN dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat

3. KOMPETEN
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan.
Kompetensi ASN
1. Kompetensi Teknis (diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan pelatihan teknis
fungsional dan pengalaman bekerja secara teknis)
2. Kompetensi Manajerial (diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau
manajemen, dan pengalaman kepemimpinan)
3. Kompetensi Sosial Kultural ( diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki
wawasan kebangsaan)
Perilaku Kompeten:
1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.
2. Membantu orang lain belajar.
3. Melakukan tugas dan kualitas terbaik.

4. HARMONIS
Saling peduli dan menghargai perbedaan
1. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
2. Suka menolong orang lain.
3. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

5. LOYAL
Berdedikasi danmengutamakan kepentingan bangsa dan Negara.
1. Memegang teguh ideology pancasila UUD 1945 NKRI serta pemerintahan yang sah.
2. Menjaga nama baik ASN, pimpinan, instansi dan Negara.
3. Menjaga rahasia jabatan dan Negara.

6. ADAPTIF
Terus berinovasi dan antusias dalam mengerakkan serta menghadapi perubahan
1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
2. Terus berinovasi mengembangkan kreativitas.
3. Bertindak Positif

7. KOLABORATIF
Membangun kerja sama yang sinergis
1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
3. Menggerakan pemenfaatan berbagaisumber daya untuk tujuan bersam
Agenda 3 :
MATERI
Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
1. Smart ASN
2. Manajemen ASN

SMART ASN
Apapun yang memiliki profil nasionalisme, integritas, wawasan global, hospitality,
networking, teknologi informasi. Bahasa asing dan entrepreneurship yang berperang sebagai
digital leader yang mendukung transformasi birokrasi di Indonesia.

LITERASI DIGITAL
Merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital,
seperti alat kemunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya.

PILAR LITERASI DIGITAL


Kecakapan digital, keamanan digital, etika digital budaya digital.

MANFAAT LITERASI DIGITAL


- Menambah wawasan
- Meningkatkan kemampuan untuk lebih kritis dalam berfikir serta memahami Informasi
- Menambah kekuasaan “ kosakata “
- Meningkatkan kemanpuan verbal
- Meningkatkan daya fokus serta konsentari
- Menambah kemanpuan dalam membaca, merangkai kalimat serta menulis informasi.

KEDUDUKAN ASN
- PNS
- PPPK
FUNGSI DAN TUGAS
Pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa.

HAK ASN
- Gaji
- Cuti
- Tunjangan
- Pengembangan kompetensi jaminan pensiun dan hari tua
a. Setia dan taat pada pancasila, UUD 1945, NKRI.
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
c. Melaksanakan kebijakan yang di rumuskan pejabat pemerintah yang berwenang.
d. Menaati peraturan perundang-undangan.
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan
tanggung jawab.
f. Menunjukkan integritas, dalam keteladanan dalam sikap, prilaku, ucapan, dan tindakan
kepada setiap orang baik di dalam maupun di luar kedinasan.
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
h. Bersedia di tempatkan di seluruh NKRI.

KETERKAITAN ANTAR AGENDA


Pada dasarnya agenda satu, dua dan tiga menjadi satu kesatuan yang utuh. Di dalam
agenda ke-satu yang membahas tentang Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Dasar Bela
Negara, untuk memahami bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai pulau besar dan
kecil yang berjajar dari Sabang sampai Merauke, dan nilai-nilai untuk memahami arti Bela
Negara. selanjutnya dikenalkan dengan berbagai isu kontemporer dan cara untuk melakukan
analisis isu strategis kontemporer yang terjadi di zaman sekarang dan paling hit dan hot
yang terjadi secara riil di lingkungan masyarakat Indonesia saat ini (Zaman Now). Dengan
telah memahami wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara serta mampu
menyelesaikan isu-isu kontemporer dengan baik dan efesien diharapkan dalam menghadapi
perubahan lingkungan pada zaman sekarang sudah dapat memilah dan memilih perubahan
lingkungan yang seperti apa yang cocok dan sesuai dengan nilai-nilai dasar Aparatur Silipil
Negara, sebagaimana di amanatkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN).
Selanjutnya setelah memahami konsep wawasan kebangsaan, bela negara dan analisis isu
kontemporer, maka ASN akan lebih mencintai negara, mampu berinovasi dan cepat tanggap
dalam menyelesaikan sebuah masalah, pemahaman tersebut dapat diimplementasikan dalam
bekerja sebagai ASN, sehingga dalam bekerja selalu mengedepankan kedisiplinan,
pelayanan publik secara prima, bertanggungjawab, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan
kolaboratif.
Apabila pemahaman tersebut diatas sudah menjadi prinsip dalam bekerja sebagai ASN,
maka akan meraih ekspektasi pegawai ASN yang Smart, yaitu yang memiliki profil
nasionalisme, integritas, wawasan global, hospitality, networking, teknologi informasi.
Bahasa asing dan entrepreneurship yang mendukung transformasi birokrasi di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai