RANGKUMAN
Agenda 1 :
RESUME MATERI
WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILA BELA NEGARA
Bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia merupakan sarana
pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan dan
kehormatan negara sebagaimana diamanatkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang merupakan manifestasi kebudayaan yang berakar pada sejarah perjuangan bangsa,
kesatuan dalam keragaman budaya, dan kesamaan dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pengaturan tentang bendera, bahasa, dan lambang
negara, serta lagu kebangsaan Indonesia diatur di dalam bentuk UU Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, Dan Lambang Negara, Serta Lagu
Kebangsaan.
Peraturan adalah petunjuk tentang tingkah laku yang harus dilakukan atau tidak boleh
dilakukan. Sedangkan Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk
oleh lembaga Negara atau pejabat yang berwenang dan mempunyai kekuatan mengikat.
Demikian pula dengan undang-undang atau peraturan negara. Tujuan undang-undang dan
peraturan negara adalah untuk mengatur dan menertibkan perikehidupan berbangsa dan
bernegara. Tujuan dikeluarkannya undang-undang ini adalah untuk mengatur dan menertibkan
pelaksanaan pemerintahan daerah. Peraturan perundang-undangan dan peraturan memiliki
kekuatan yang mengikat, artinya harus dilaksanakan.
Saat ini, mengenai peraturan perundang-undangan diatur berdasarkan UU No. 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Sedangkan untuk jenis produk
hukum yang berbentuk Tindakan Administrasi Pemerintahan diatur berdasarkan UU No. 30
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan. Kerukunan dalam kehidupan dapat mencakup
4 hal, yaitu: Kerukunan dalam rumah tangga, kerukunan dalam beragama, kerukunan dalam
mayarakat, dan kerukunan dalam berbudaya. Indonesia yang sangat luas ini terdiri dari
berbagai macam suku, ras, dan agama serta sangat rawan akan terjadinya konflik pertikaian
jika seandainya saja setiap pribadi tidak mau saling bertoleransi. Oleh karena itu, mari
memulai dari kita bersedia berkomitmen untuk mau mengusahakan kehidupan bermasyarakat
yang rukun dan damai
Konsepsi cara pandang yang di landasiakan kesadaran diri sebagai warga dari suatu
Negara akan diri dan lingkungan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Implementasi
bela Negara;
a. Jiwa patriotism terhadap Bangsa dan Negara
b. Menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga Negara sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
c. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
d. Siap membela bangsa dan Negara dari berbagai ancaman.
e. Senantiasa bersyukur dan berdo’a atas kenikmatan yang telah diberikan Tuhan yang maha
Esa.Sejarah Bangsa Indonesia.
Menyikapi terhadap perubahan adalah hal yang menjadi faktor pembeda yang akan
menentukan seberapa dekat kita dengan perubahan tersebut, baik pada perubahan lingkungan
individu, keluarga (family), Masyarakat pada level lokal dan regional (Community/ Culture),
Nasional (Society), dan Dunia (Global). Dengan memahami penjelasan tersebut, maka yang
perlu menjadi fokus perhatian adalah mulai membenahi diri dengan segala kemampuan,
kemudian mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki dengan memperhatikan modal
insani (manusia) yang merupakan suatu bentuk modal (modal intelektual, emosional, sosial,
ketabahan, etika/moral, dan modal kesehatan (kekuatan) fisik/jasmani) yang tercermin dalam
bentuk pengetahuan, gagasan, kreativitas, keterampilan, dan produktivitas kerja. Perubahan
lingkungan stratejik yang begitu cepat, massif, dan complicated saat ini menjadi tantangan
bagi bangsa Indonesia dalam percaturan global untuk meningatkan daya saing sekaligus
mensejahterakan kehidupan bangsa. Terdapat beberapa isu-isu strategis kontemporer yang
telah 247 menyita ruang publik harus dipahami dan diwaspadai serta menunjukan sikap
perlawanan terhadap isu-isu tersebut. Isu-isu strategis kontemporer yang dimaksud yaitu:
korupsi, narkoba, terorisme dan radikalisasi, tindak pencucian uang (money laundring), dan
proxy war dan isu Mass Communication dalam bentuk Cyber Crime, Hate Speech, dan Hoax.
Strategi bersikap yang harus ditunjukan adalah dengan cara-cara objektif dan dapat
dipertanggungjawabkan serta terintegrasi/komprehensif. Oleh karena itu dibutuhkan
kemampuan berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap satu persoalan, sehingga dapat
merumuskan alternatif pemecahan masalah yang lebih baik dengan dasar analisa yang matang.
ISU KRITIKAL
- Isu saat ini
- Isu berkembang
- Isu potensial
Ruang lingkup Nilai-Nilai Dasar Bela Negara mencakup Cinta Tanah Air, Kesadaran
Berbangsa dan bernegara, Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara, Rela berkorban
untuk bangsa dan negara dan Memiliki kemampuan awal bela negara serta Semangat untuk
mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan makmur.
Apabila kegiatan kesiapsiagaan bela negara dilakukan dengan baik, maka dapat diambil
manfaatnya antara lain:
4. Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme sesuai dengan kemampuan diri.
5. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok dalam materi Team
Building.
6. Membentuk Iman dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu.
9. Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, tidak disiplin.
10. Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesama
Agenda 2 :
1. BERORIENTASI PELAYANAN
ASN sebagai Profesi berlandsakan pada prinsip yang tercantum pada UU Nomor 5 Tahun
2014 Pasal 3
a. Nilai Dasar
b. Kode Etik dan Kode Prilaku
c. Komitmen, Integritas Moral dan Tanggung Jawab Pada Pelayanan Publik
d. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
e. Kualifikasi Akademik
f. Jaminan Perlindungan Hukum dalam Melaksanakan Tugas
g. Profesionalitas Jabatan
Prinsip dalam Pelayanan Publik diantaranya partisipatif, Trasnparan, Responsif, tidak
diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efesien, aksesibel, akuntabel, berkeadialn.
2. AKUNTABEL
Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan
lebih luasnya kepada publik.
Aspek-Aspek Akuntabilitas :
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship) Hubungan yang
dimaksud adalah hubungan dua pihak antara individu/kelompok/institusi dengan negara
dan masyarakat.
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-oriented) Hasil yang
diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang bertanggung jawab,
adil dan inovatif.
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting) Laporan
kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
d. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting) Laporan
kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance) Tujuan utama
dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja ASN dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat
3. KOMPETEN
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan.
Kompetensi ASN
1. Kompetensi Teknis (diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan pelatihan teknis
fungsional dan pengalaman bekerja secara teknis)
2. Kompetensi Manajerial (diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau
manajemen, dan pengalaman kepemimpinan)
3. Kompetensi Sosial Kultural ( diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki
wawasan kebangsaan)
Perilaku Kompeten:
1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.
2. Membantu orang lain belajar.
3. Melakukan tugas dan kualitas terbaik.
4. HARMONIS
Saling peduli dan menghargai perbedaan
1. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
2. Suka menolong orang lain.
3. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. LOYAL
Berdedikasi danmengutamakan kepentingan bangsa dan Negara.
1. Memegang teguh ideology pancasila UUD 1945 NKRI serta pemerintahan yang sah.
2. Menjaga nama baik ASN, pimpinan, instansi dan Negara.
3. Menjaga rahasia jabatan dan Negara.
6. ADAPTIF
Terus berinovasi dan antusias dalam mengerakkan serta menghadapi perubahan
1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
2. Terus berinovasi mengembangkan kreativitas.
3. Bertindak Positif
7. KOLABORATIF
Membangun kerja sama yang sinergis
1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
3. Menggerakan pemenfaatan berbagaisumber daya untuk tujuan bersam
Agenda 3 :
MATERI
Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
1. Smart ASN
2. Manajemen ASN
SMART ASN
Apapun yang memiliki profil nasionalisme, integritas, wawasan global, hospitality,
networking, teknologi informasi. Bahasa asing dan entrepreneurship yang berperang sebagai
digital leader yang mendukung transformasi birokrasi di Indonesia.
LITERASI DIGITAL
Merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital,
seperti alat kemunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya.
KEDUDUKAN ASN
- PNS
- PPPK
FUNGSI DAN TUGAS
Pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa.
HAK ASN
- Gaji
- Cuti
- Tunjangan
- Pengembangan kompetensi jaminan pensiun dan hari tua
a. Setia dan taat pada pancasila, UUD 1945, NKRI.
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
c. Melaksanakan kebijakan yang di rumuskan pejabat pemerintah yang berwenang.
d. Menaati peraturan perundang-undangan.
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan
tanggung jawab.
f. Menunjukkan integritas, dalam keteladanan dalam sikap, prilaku, ucapan, dan tindakan
kepada setiap orang baik di dalam maupun di luar kedinasan.
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
h. Bersedia di tempatkan di seluruh NKRI.