Anda di halaman 1dari 20

PERHATIAN KESELAMATAN

LINGKUNGAN HIDUP

LAPORAN KEGIATAN PERENCANAAN PR

DISUSUN OLEH :

Lisdayanti Oktiana 201910415393


Mian 201910415204
Septiana Hendiyani 201910415151
Raihan Setia Nugraha 202010417001
Risma Nur Amidah 201910415164
Turino Setyawan 201910415091

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah melihpahkan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat
menyelesaikan kegiatan kampanye yang telah dilakukan untuk memenuhi mata
kuliah perencanaan Public Relations.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik
sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari bahwa penulisan laporan ini jauh dari kata sempurna di
karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga laporan
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Bekasi, Juni 2022

Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Keselamatan pada dasarnya adalah kebutuhan setiap manusia dan menjadi

naluri bagi setiap makhluk hidup. Sejak manusia tinggal di muka bumi, secara

tidak sadar mereka telah mengenal aspek keselamatan untuk mengantisipasi

bahaya disekitar lingkungan hidupnya. Pada masa itu tantangan bahaya yang

dihadapi lebih bersifat natural seperti kondisi alam, cuaca, binatang buas dan

bahaya dari lingkungan hidup lainnya (Ramli, 2010).

Pada saat ini bahaya yang dihadapi bukan saja bahaya yang bersifat natural

tetapi juga bahaya yang bersifat non natural seperti bahaya yang ada di

lingkungan sekitar. Setiap lingkungan selalu memiliki bahaya dan risiko yang

akan menyebabkan terjadinya pencemaran. Secara garis besar pencemaran

diakibatkan oleh dua faktor yaitu tindakan manusia dan keadaan lingkungan yang

tidak aman. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran lingkungan yaitu

kerusakan, baik berupa pencemaran lingkungan, maupun kerusakan yang

diakibatkan oleh manusia itu sendiri.

Tidak hanya memperhatikan keselamatan lingkungan hidup, namun

kesadaran akan juga sangat penting untuk lingkungan hidup. Kesadaran

Lingkungan merupakan tindakan atau sikap yang diarahkan untuk memahami

tentang pentingnya lingkungan yang sehat, bersih, dan sebagainya. Kesadaran

dalam lingkungan hidup dapat dilihat dari perilaku dan tindakan seseorang dalam

keadaan dimana seseorang merasa bebas dari tekanan (Amos, 2008). Usaha untuk
melakukan tindakan sadar diperlukan sebagai cara pengelolaan lingkungan

dengan cara memelihara atau memperbaiki kualitas lingkungan agar kebutuhan

manusia terpenuhi dengan baik.

Ada empat faktor yang mempengaruhi kesadaran lingkungan. Pertama, faktor

ketidaktahuan; didasarkan karena adanya rasa ingin tahu. Menurut Amos (2008),

sadar dapat diartikan sebagai tahu. Ketika seseorang dikatakan tidak sadar maka

orang tersebut tidak memiliki pengetahuan mengenai lingkungan. Maka dapat

disimpulkan bahwa ketidaktahuan seseorang dapat mempengaruhi kesadaran

lingkungannya. Kedua, faktor kemiskinan; miskin merupakan keadaan dimana

seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Pertumbuhan penduduk yang

tidak diimbangi dengan pertumbuhan akan menyebabkan tekanan pada penduduk.

Kemiskinan menjadi salah satu sumber masalah sosial karena mereka lebih fokus

kepada pemenuhan kebutuhan daripada menanggapi isu-isu lingkungan.

Ketiga,faktor kemanusiaan; kemanusiaan berarti sifat-sifat manusia atau secara

manusia. Manusia adalah makhluk berakal yang mampu memilih mana yang

benar dan salah. jika seseorang memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi maka

mereka akan memperhatikan hal yang dapat menyelamatkan banyak manusia dan

tidak merugikan manusia lainnya. oleh sebab itu seseorang dengan tingkat

kemanusiaan yang tinggi akan lebih sadar lingkungan sehingga dapat menjaga

lingkungan demi kepentingan bersama. Keempat, faktor gaya hidup; Gaya hidup

seseorang dapat berpengaruh pada tingkat kesadaran mereka terhadap lingkungan.

Jika seseorang memiliki gaya hidup hijau maka mereka akan memperhatikan apa

yang mereka lakukan terhadap lingkungan. Minat mereka akan tertuju pada segala
sesuatu yang ramah lingkungan dan opini mereka pun dalam pandangan

menyelamatkan lingkungan (Amos, 2008).

Maka berdasarkan penjelasan mengenai keselamatan lingkungan hidup di atas,


kami sebagai Public Relations akan melakukan kegiatan kampanye di Ubhara
Jaya untuk memenuhi mata kuliah Perencanaan Public Relations. Dalam
kampanye ini yang bertemakan tentang Perhatian Keselamatan Lingkungan
Hidup, kami sebagai mahasiswa akan memberikan pengetahuan/ pemahaman serta
kesadaran akan lingkungan hidup kepada mahasiswa Ubhara Jaya serta bagaimana
mereka menjaga dan menjadikan lingkungan Ubhara Jaya menjadi bersih, asri,
dan nyaman.

1.2 TUJUAN PENULISAN

Tujuan Berdasarkan uraian latar belakang diatas mengenai campaign yang akan
dilakukan tentang perhatian keselamatan lingkungan hidup, kami sebagai Public
Relations dapat disimpulkan maksud dan tujuan masalahnya sebagai berikut :

1. Untuk membangun kesadaran mahasiswa akan lingkungan disekitar terutama


dilingkungan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

2. Untuk menjadikan lingkungan di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya lebih


asri dan bersih

3. Untuk mencegah akan terjadinya kerusakan pada lingkungan hidup.

1.3 KEGUNAAN PENULISAN

Kegunaan yang diharapkan dari Penulisan ini adalah sebagai berikut :

Kegunaan Teoritis

a. Dapat menambah referensi bagi penulisan berikutnya, dampak

pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup di Universitas Bhayangkara.


b. Dapat memberi sumbangan pemikiran Ilmu Pengetahuan khususnya

bagi mahasiswa Universitas Bhayangkara yang berkaitan dengan

perhatian keselamatan lingkungan hidup.

Kegunaan Praktis

a. Penulisan memberikan gambaran yang jelas mengenai peran

mahasiswa dan sengketa lingkungan di lingkungan Universitas

Bhayangkara.

b. Untuk meneliti upaya yang dapat ditempuh dalam mengatasi

pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup di Universitas Bhayangkara

yang berkaitan dengan upaya meningkatkan kepedulian mahasiswa

terhadap lingkungan hidup.

c. Dapat memberikan masukan bagi para mahasiswa di Universitas

Bhayangkara. Dalam kegiatan kampanye perhatian keselamatan

lingkungan hidup.

1.4 WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

NO Tanggal Kegiatan

1 16 Mei 2022 Membuat video singkat tentang


perhatian keselamatan
lingkungan hidup.
2 21 Mei 2022 Membuat poster kampanye tentang
sampah
3 26 Mei 2022 Membuat poster tentang
pengurangan sampah plastik
4 30 Mei 2022 Melakukan wawancara kepada
salah satu mahasiswa, tentang
perhatian keselamatan hidup di
Ubhara Jaya berupa video.
5 1 Juni 2022 Membuat video pendek
6 4 Juni 2022 Membuat Video iklan layanan
masyarakat tentang sampah.
7 11 Juni 2022 Membuat poster

8 15 Juni 2022 Membuat poster


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LINGKUNGAN HIDUP PADA UMUMNYA

1. Pengertian Lingkungan Hidup

Lingkungan Hidup Indonesia yang dikaruniakan oleh Tuhan yang

maha esa kepada Bangsa dan Rakyat Indonesia, merupakan rakhmat dari

pada-Nya dan wajib dikembangkan dan dilestarikan kemampuannya agar

dapat menjadi sumber dan penunjang hidup bagi bangsa dan Rakyat

Indonesia serta makhluk lainnya demi kelangsungan dan peningkatan

kualitas hidup itu sendiri. Kebijakan umum tentang ligkungan hidup di

Indonesia, telah dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang merupakan

ketentuan Undang-Undang payung terhadap semua bentuk peraturan

mengenai masalah dibidang lingkungan hidup. Terkait dengan kajian

masalah lingkungan hidup, banyak para ahli memberikan definisi atau arti

mengenai lingkungan hidup. Tentunya mereka mendefinisikan didasarkan

atas latar belakang keilmuan yang mereka miliki. Emil Salim

mendifinisikan lingkungan hdup sebagai : 38 “Segala benda, kondisi,

keadaan, dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati,

dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia’’1 Hal

serupa dikemukakan oleh Soemarwoto, namun dalam perspektif yang

berbeda, bahwa : “Lingkungan adalah jumlah semua benda kondisi yang

ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.
Secara teoritis ruang itu tdak terbatas jumlahnya, oleh karena misalnya

matahari dan bintang termasuk di dalamnya’’2 Begitu juga Husein yang

menyatakan : “Lingkungan hidup mengandung mengandung arti termpat,

wadah atau ruang yang ditempati oleh makhluk hidup dan tak hidup yang

berhubungan dan saliong pengaruh-mempengaruhi satu sama lain, baik

antara makhluk-makhluk itu sendiri maupun antara makhlukmakhluk itu

dengan alam sekitarnya’’3 Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa lingkungan hidup merupakan satu kesatuan semua

sumber daya, termasuk makhluk hidup, yang saling berinteraksi dan saling

mempengaruhi sehingga membentuk suatu keseimbangan yang harmonis

untuk kelangsungan hidupnya. Di Indonesia perangkat peraturan

perundangundangan yang mengatur tentang liongkungan hidup dituangkan

dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup.

2.2 KONSEP PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap

warga negara Indonesia. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

merupakan tanggung jawab negara. Perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup dalam pelaksanaanya sebagaimana disebutkan dalam

Pasal 4, Undang-Undang No.32 Tahun 2009 meliputi ruang lingkup 48

sebagai berikut : (a) perencanaan; (b) pemanfaatan; (c) pengendaliaan; (d)

pemeliharaan; (e) pengawasan; dan (f) penegakan hukum. Berdasarkan

aturan tersebut diatas, maka setiap kegiatan yang berdampak pada

lingkungan hidup harus didasarkan pada perencanaan, pemanfaatan,


pengendalian, pemeliharaan yang jelas, serta harus adanya konsep

pengawasan dan penegakan hukum yang tegas.

2.3 TANGGUNG JAWAB HAK PEMANFAATAN LINGKUNGAN

HIDUP

Undang-Undang No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan hidup, dengan jelas mengamantkan bahwa dalam

pemanfaatan sumber daya alam harus dilaksanakan dan didasarkan pada

daya dukung dan daya tamping lingkungan hidup. Untuk itu, dalam

pemanfaatanya harus didasarkan pada RPPLH (Rencana Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup). Pasal 12, menyatakan bahwa : (1)

Pemanfaatan sumber daya alam dilakukan berdasarkan RPPLH. Dalam hal

RPPLH sebagaimana dimaksud dalam pada ayat (1) belum tersusun,

pemanfaatan sumber daya alam dilaksanakan berdasarkan daya dukung

dan daya tamping lingkungan hidup dengan memperhatikan a.

Keberlanjutan proses dan fungsi lingkungan hidup b. Keberlanjutan

produktivitas lingkungan hidup; dan c. Keselamatan, mutu hidup, dan

kesejahteraan masyrakat” Ketentuan RPPLH tersebut, maka dalam

pemanfaatan lingkungan hidup akan senantiasa memperhatikan hak asasi

manusia untuk mendapatkan hidup sehat terpenuhi. Setiap kegiatan usaha

mempunyai kewajiban melestarikan dan memelihara lingkungan hidup.

Pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup terjadi sebagai akibat

kegiatan usaha cenderung disebabkan oleh lemahnya penegakan hukum

oleh aparat penegak hukum selama ini, sehingga aktivitas pencemaran

dan/atau perusakan lingkungan hidup tetap marak dan kian


mengkhawatirkan. Kegiatan usaha yang telah menimbulkan pencemaran

dan kerusakan lingkungan hidup diakibatkan tidak mematuhi peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Salah satunya adalah pengabaikan

terhadap ketentuan AMDAL. Salah satu alat perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup dalam rencana pembangunan adalah keharusan untuk

melakukan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL). AMDAL

merupakan instrument pengelolaan lingkungan dan menjamin upaya-

uapaya koservasi. Hasil Studi AMDAL, merupakan bagian penting dari

perencanaan pembangunan proyek itu sendiri. Adapun 51 tujuan AMDAL

secara umum adalah menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan serta

menekan pencemaran, sehingga dampak negatifnya menjadi serendah

mungkin. Undang-Undang No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup, juga mengatur tentang sanksi pidana

kepada pihak-pihak yang telah dinyatakan bersalah oleh pengadilan berupa

sanksi kurungan badan dan denda karena telah melakukan tindak pidana

pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. Instrumen pidana ini sangat

penting dalam penegakan hukum lingkungan untuk menantisipasi

perusakan lingkungan hidup dipergunakan sebagai ultimatum remedium,

dimana tuntutan pidana merupakan akhir matarantai yang panjang.

Bertujuan untuk menghapus atau mengurangi akibat yang merugikan

terhadap lingkungan hidup.


BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENGAMATAN

3.1. Sejarah Universitas Bhayangkara Jakarta

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya didirikan atas prakarsa

Yayasan Brata Bhakti (YBB) dengan surat Keputusan Kepala Kepolisian

RI selaku Ketua Umum Yayasan Brata Bhakti Polri dengan nomor Pol:

Kep/05/IX/1995/YBB tanggal 18 September 1995, tentang Pendirian

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Pendirian Ubhara Jaya sebagai

perwujudan tekad yang kuat untuk penyelenggaraan pendidikan serta

membantu kesejahteraan keluarga dan putra/putri Polri dalam bidang

pendidikan.

Ubhara Jaya mulai beroperasi melaksanakan program pendidikan

setelah mendapatkan surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 074/D/O/1995

tanggal 8 September 1995 tentang Pendirian Status Terdaftar kepada

Fakultas Hukum Program Studi Ilmu Hukum, Fakutas Teknik

Jurusan/Program Studi Teknik Lingkungan, Teknik Informatika, Teknik

Industri, dan Teknik Kimia untuk jenjang Program S1 di Lingkungan

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Pada saat ini jumlah fakultas dan

program studi sudah semakin bertambah menjadi enam Fakultas dengan

sepuluh program studi serta ditambah dengan program pascasarjana

dengan dua program studi. Dari 12 program studi yang telah mendapatkan

Akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT)


sebanyak 10 program studi.Pada tanggal 4 Juli 2015, Ubhara Jaya secara

Institusi telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan

Tinggi dengan predikat “B” sesuai SK BAN-PT Nomor: 668/SK/BAN-

PT/Akred/PT/VII/2015.

3.2. Profil Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) sebagai salah

satu Perguruan Tinggi Swasta yang berada dibawah pembinaan Yayasan

Brata Bhakti sebagai badan penyelenggaranya, berkewajiban mewujudkan

tujuan pendidikan nasional dengan Visi dan Misi nya bagi mendukung

keberhasilan tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia khususnya dan

pengembangan kualitas hidup bermasyarakat berbangsa dan benegara pada

umumnya.

3.3. Visi dan Misi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

3.3.1. Visi

Visi Ubhara Jaya adalah Terwujudnya Universitas Bhayangkara

Jakarta Raya sebagai Universitas unggulan di tingkat nasional dan

internasional yang berwawasan kebangsaan dan berbasis sekuriti guna

menghasilkan sumber daya manusia yang mampu bersaing dan berperilaku

baik.

3.3.2. Misi

a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dalam peningkatan

mutu sumber daya manusia.


b. Melakukan proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum

perguruan tinggi yang adaptif terhadap perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni.

c. Melakukan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu dan

teknologi, baik pada bidang keilmuan dasar maupun aplikatif.

d. Melakukan pengabdian pada masyarakat melalui penerapan

ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kualitas

hidup masyarakat.

e. Berkontribusi aktif dan bekerja sama dalam kegiatan ilmiah

khususnya yang menyangkut tugas kepolisian, mengenai sosial

dan penanganannya dalam rangka upaya mewujudkan

ketertiban, keamanan, dan kesejahteraan masyarakat.

3.3.3 Tujuan

a. Menyiapkan peserta didik agar menjadi lulusan yang

berkualitas dan bernurani melalui penyediaan program

pendidikan yang jelas dan terfokus sehingga dapat

menerapkan dan memajukan ilmu pengetahuan, teknologi,

serta seni dengan memperhatikan aspek sekuriti dan

wawasan kebangsaan.

b. Mendorong dan mendukung peran aktif semua tenaga

pendidik untuk melaksanakan penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat demi tercapainya masyarakat yang

tertib, adil, aman dan sejahtera pada umumnya dan


mendukung tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia

pada khususnya.

c. Mengembangkan tata kelola perguruan tinggi yang

akuntabel sesuai perundang-undangan yang berlaku melalui

pengembangan sumber daya finansial yang mandiri dan

mampu menciptakan stabilitas dan perkembangannya

penyelenggaraan pendidikan.

d. Memperkuat peran sebagai penyelenggara pendidikan

tinggi, melalui pengembangan kerjasama dengan pengguna

lulusan, lembaga dan asosiasi profesi baik dari dalam

maupun luar negri, sehingga lulusan dapat memperoleh

keahlian pada tingkat profesional

3.3.4. LAMBANG

Lambang Ubhara Jaya mempunyai unsur-unsur:

a. Perisai yang berbentuk segi lima melambangkan bahwa

Ubhara Jaya berazaskan Pancasila, yang dari sisi lain

menggambarkan suasana pengayoman penuh

perlindungan.
b. Bunga teratai melambangkan dunia pendidikan yang

memberikan pengembangan wibawa ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni.

c. Obor yang menyerupai tugu Monumen Nasional

menggambarkan tempat berdirinya Ubhara Jaya di

Jakarta dan melambangkan fungsi penyuluhan yang

dinamis dalam pengembangan berbagai disiplin ilmu

yang berwawasan lingkungan.

d. Padi dan kapas melambangkan kesejahteraan dan

kemakmuran sebagai hasil akhir pengembangan

pendidikan.

e. Tiga buah bintang melambangkan Tridharma

Perguruan Tinggi dan Tri Brata yang menjadi pedoman

para pemrakarsa pendiri Ubhara Jaya.

f. Pita yang menghubungkan padi, obor, dan kapas

bertuliskan “Biksa Mahwastu Dasi” yang mengandung

makna universitas ingin menghasilkan alumni sebagai

warga masyarakat yang tertib, disiplin, serta sadar dan

taat hukum.

g. Nama Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

dipatrikan dari kata:

1) Universitas adalah sumber/dapur ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni


2) Bhayangkara menunjukkan bahwa sebagai

pemrakarsa adalah Yayasan Brata Bhakti yang

merupakan perkumpulan sosial dari warga

Kepolisian Republik Indonesia.

3) Jakarta Raya menunjukkan universitas

berkedudukan di wilayah hukum Jakarta.

h. Warna coklat adalah warna semangat kejiwaan warga

Kepolisian Republik Indonesia yang mengandung

makna cinta tanah air.

i. Warna hijau muda adalah warna khas YBB yang berarti

ketekunan dan keuletan dalam kesejukan

3.3.5. Moto

“Pengabdian yang tak pernah mengenal akhir bagi

pengembangan Ubhara Jaya dalam upaya ikut mencerdaskan

dan menyejahterakan kehidupan masyarakat, berbangsa dan

bernegara”

3.3.6. Lokasi

1. Kampus I Jakarta

Jl. Dharmawangsa I No. 1

Kebayoran Baru. Jakarta Selatan 12140

Telp : (021) 7231948

Fax : (021) 7267657

2. Kampus II Bekasi

Jl. Raya Perjuangan


Marga Mulya. Bekasi Utara

Telp: (021) 88955882


BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Sebagai makhluk sosial yang dihidup dalam suatu lingkungan,

perduli terhadap lingkungan sekitar adalah hal yang sangat penting.

Karena dengan adanya lingkungan yang bersih, asri dan sehat akan

mempengaruhi keberlangsungan hidup manusia itu sendiri dan juga alam

yang ada disemesta ini. Dengan ini kami membuat kampanye bertemakan

“Perhatian Keselamatan Lingkungan Hidup” sebagai salah satu gerakan

kecil untuk memberikan edukasi dan contoh bahwa menjaga lingkungan

hidup hal yang penting dan mudah dilakukan tetapi masih saja banyak

yang menyepelakan hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai