Anda di halaman 1dari 29

KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI

KREATIF / BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI


KREATIF REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KEGIATAN PENYUSUNAN NSPK


BIDANG EKONOMI DIGITAL DAN PRODUK
KREATIF (PEMETAAN DAN PENENTUAN
KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA
INDONESIA/KBLI DALAM RANGKA
PENYUSUNAN RAPERMEN TENTANG NORMA
STANDAR PROSEDUR DAN KRITERIA
PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA
BERBASIS RESIKO SEKTOR EKONOMI KREATIF)

HOTEL PERMATA, BOGOR


14 – 16 APRIL 2021

I
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehendak-Nya
pelaksanaan kegiatan Penyusunan NSPK Bidang Ekonomi Digital Dan Produk Kreatif
(Pemetaan dan Penentuan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia/KBLI dalam
Rangka Penyusunan RAPERMEN tentang Norma Standar Prosedur dan Kriteria
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko Sektor Ekonomi Kreatif) telah
diselesaikan.

Tujuan dari kegiatan Penyusunan NSPK Bidang Ekonomi Digital Dan Produk
Kreatif (Pemetaan dan Penentuan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia/KBLI
dalam Rangka Penyusunan RAPERMEN tentang Norma Standar Prosedur dan
Kriteria Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko Sektor Ekonomi
Kreatif) adalah untuk untuk memetakan dan menentukan Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha Indonesia (KBLI) dalam Rangka Penyusunan RAPERMEN tentang NSPK
Penyelenggaran Perizinan berusaha berbasis Resiko Sektor Ekraf yang tepat.

Pelaksanaan acara ini diuraikan secara jelas pada laporan kegiatan ini dengan
konten diantaranya: Tujuan yang hendak dicapai, sasaran pelaksanaan kegiatan,
waktu dan tempat, pelaksanaan serta ouput dari pelaksanaan kegiatan.

Laporan kegiatan ini semoga dapat menjadi bahan perbaikan untuk masa yang
akan datang.

Jakarta, April 2021

Sekretaris Deputi Bidang Ekonomi Digital


dan Produk Kreatif

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… ....ii


DAFTAR ISI ...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG ................................................................................................4
MAKSUD DAN TUJUAN ........................................................................................5
SASARAN ..............................................................................................................5
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
NARASUMBER ......................................................................................................6
PESERTA ..............................................................................................................6
PELAKSANAAN .....................................................................................................6
RUNDOWN ACARA ...............................................................................................7
HASIL KEGIATAN ..................................................................................................8
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................9
BAB IV PENUTUP .................................................................................................11
LAMPIRAN
RISALAH RAPAT ....................................................................................................12
DOKUMENTASI KEGIATAN ...................................................................................27

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

KBLI adalah klasifikasi rujukan yang digunakan untuk mengklasifikasikan aktivitas


kegiatan ekonomi indonesia ke dalam beberapa lapangan usaha/bidang usaha yang
dibedakan berdasarkan jenis kegiatan ekonomi yang menghasilkan produk/output baik
berupa jas atau barang.
KBLI digunakan untuk menyediakan arus informasi berkelanjutan, yang mutlak serta
diperlukan dalam melakukan monitoring dan evaluasi dari pencapaian/perekonomian pada
kurun waktu tertentu, misalnya dalam penyusunan produk domestic bruto (PDB) atau
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB selain itu dapat digunakan perbandingan antara
data pada tingkat nasional dengan negara-negara lain dan sebagai dasar penetuan
kualifikasi bidang usaha, tanda daftar perusahaan dan perijinan investasi/penanaman
modal.
KBLI adalah klasifikasi rujukan yang digunakan untuk mengklasifikasikan aktivitas
kegiatan ekonomi Indonesia ke dalam beberapa lapangan usaha/bidang usaha yang
dibedakan berdasarkan jenis kegiatan ekonomi yang menghasilkan produk/output baik
berupa jas atau barang.
KBLI digunakan untuk menyediakan arus informasi berkelanjutan, yang mutlak serta
diperlukan dalam melakukan monitoring dan evaluasi dari pencapaian/perekonomian pada
kurun waktu tertentu, misalnya dalam penyusunan produk domestic bruto (PDB) atau
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB selain itu dapat digunakan perbandingan antara
data pada tingkat nasional dengan negara-negara lain dan sebagai dasar penetuan
kualifikasi bidang usaha, tanda daftar perusahaan dan perijinan investasi/penanaman
modal.
Pada tahun 2016 Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerjasama dengan Badan Pusat
Statik (BPS) melakukan penyusunan cakupan klasifikasi ekraf dalam KBLI, dimana
terdapat 16 Subsektor Ekraf, cakupan tersebut telah disepakati oleh TIM sebanyak 223,
termasuk 14 Kode KBLI yang muncul lebih dari satu subsektor.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berdasarkan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2019, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
97 Tahun 2019 Tentang Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Peraturan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No
1 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
4
Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah lembaga yang mempunyai tugas
membantu Presiden dalam merumuskan, menetapkan, mengkoordinasikan dan
sinkronisasi kebijakan terkait Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi
Baku Lapangan Usaha Indonesia telah menetapkan 252 KBLI Ekraf, dari 252 KBLI ekraf
tersebut hanya 14 yang belum diatur dan diampu oleh K/L lain dan dari 14 tersebut hanya
9 yang akan diampu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomo 5 Tahun 2021 Pasal 558
tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko yang diserahkan kepada
Kemenparekraf.
Pada Tahun 2020, Kemenparekraf mengindentifikasi 9 KBLI khusus Ekraf yang lebih
sesuai dengan aktifitas ekraf, hal ini penting karena dalam pemetaan klasifikasi sub sector
ekonomi kreatif masih sangat luas, sehingga perlu penetapan kriteria yang terstandar.
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis pengembangan
ekonomi digital dan produk kreatif di bidang ekonomi kreatif. Dalam menjalankan tugas
tersebut, Kemenparekraf/ Baparekraf bertanggung jawab untuk menciptakan dan
mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif disepanjang rantai nilainya mulai dari
pengembangan kreasi, akses permodalan, infrastruktur usaha, pemasaran produk sampai
perlindungan kekayaan intelektual atas karya kreatif yang dihasilkan. Sehingga Deputi
Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif dalam hal ini Sekretariat Deputi akan
melakukan kegiatan Pemetaan dan Penentuan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI) dalam Rangka Penyusunan RAPERMEN tentang NSPK Penyelenggaran
Perizinan berusaha berbasis Resiko Sektor Ekraf.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Kegiatan ini bertujuan untuk memetakan dan menentukan Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha Indonesia (KBLI) dalam Rangka Penyusunan RAPERMEN tentang NSPK
Penyelenggaran Perizinan berusaha berbasis Resiko Sektor Ekraf yang tepat.

C. SASARAN

Sasaran dari Kegiatan ini adalah para asosiasi yang bergeral di bidang ekonomi kreatif
dan K/L yang mendapatkan izin usaha sehingga dapat mengindentifikasi KBLI tersebut.

5
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. NARASUMBER
Adapun Narasumber pada kegiatan Penyusunan NSPK Bidang Ekonomi Digital Dan
Produk Kreatif (Pemetaan dan Penentuan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia/KBLI dalam Rangka Penyusunan RAPERMEN tentang Norma Standar
Prosedur dan Kriteria Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko Sektor
Ekonomi Kreatif) adalah:
1. Fauzy Prasetya ADPII (Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia);
2. Tee Dina Midiani (Indonesian Fashion Chamber);
3. Harry Ibrahim (Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia);
4. Rege Indrastudianto (Asosiasi Desainer Grafis Indonesia);
5. Harsya Pambudi (IPPA /APFI).

B. PESERTA
Peserta pada kegiatan ini berjumlah 45 Orang dimana terdiri dari Asosiasi/Komunitas
Pelaku Ekonomi Kreatif, Stakeholder lain yang berhubungan dan perwakilan internal dari
lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf.

C. PELAKSANAAN
Kegiatan Penyusunan NSPK Bidang Ekonomi Digital Dan Produk Kreatif (Pemetaan
dan Penentuan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia/KBLI dalam Rangka
Penyusunan RAPERMEN tentang Norma Standar Prosedur dan Kriteria Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Resiko Sektor Ekonomi Kreatif) ini dilaksanakan secara
hybrid (luring dan daring) pada tanggal 14 – 16 April 2021 di Hotel Permata Bogor.

6
D. RUNDOWN ACARA

Agenda Kegiatan
PENYUSUNAN NSPK EKONOMI KREATIF
SERTA PEMETAAN DAN PENENTUAN
KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIAHOTEL
PERMATA, BOGOR
14 April 2021

WAKTU URAIAN KEGIATAN PENGISI ACARA KETERANGAN


08.00 – 09.00 Rapid Antigen & Registrasi Seluruh
Peserta/ Para
Tamu
Undangan

09.00 – 09.15 Pembukaan Acara & Team Setdep 7


Pembacaan Doa

09.15 – 09.30 Menyanyikan Lagu Team Setdep 7


Indonesia Raya

09.30 – 10.15 Laporan Kegiatan Sudigdo


(Koordinator Umum dan
Hukum Sekretariat Deputi
Bidang Ekonomi Digital dan
Produk Kreatif)

10.15 – 10.30 Sembutan dan Pembukaan Yuke Sri Rahayu


Acara (Sekretaris Deputi Bidang
Ekonomi Digital dan Produk
Kreatif)
10.30 – 12.00 Pemetaan 15 Subsektor - Sabartua Tampubolon Diskusi Seluruh
KBLI Serta Sharing Session - Muchlis Anggota FGD
Pelaku Ekonomi Kreatif - Dian Permanasari
- Tri Susanto Agus
Prihantono
- Syaifullah
- Erwita Dianti
- Wawan Rusiawan
12.00 – 13.00 ISTIRAHAT Shalat Dzuhur
13.00 – 16.00 Lanjutan Pemetaan 15 - Sabartua Tampubolon Tanggapan
Subsektor KBLI Serta - Muchlis Dari Seluruh
Sharing Session Pelaku - Dian Permanasari Anggota FGD
Ekonomi Kreatif - Tri Susanto Agus
Prihantono
- Syaifullah
- Erwita Dianti
- Wawan Rusiawan
16.00 – 16.30 Penentuan KBLI Ekonomi - Sabartua Tampubolon Diskusi
Kreatif Bersama Asosiasi - Muchlis Bersama
Subsektor terkait. - Dian Permanasari Stakeholder

7
WAKTU URAIAN KEGIATAN PENGISI ACARA KETERANGAN
- Tri Susanto Agus Terkait Ekonomi
Prihantono Kreatif
- Syaifullah
- Erwita Dianti
- Wawan Rusiawan

16.30 – 17.00 ISTIRAHAT Ibadah Shalat


Azhar

17.00 – 18.00 Kesimpulan Dan Finalisasi Diskusi Bersama


Penetuan Subsektor KBLI Stakeholder
Ekonomi Kreatif Terkait Ekonomi
Kreatif

18.00 BUKA PUASA BERSAMA Seluruh Team


dan Tamu
Undangan

E. HASIL KEGIATAN

Dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan NSPK Bidang Ekonomi Digital Dan


Produk Kreatif (Pemetaan dan Penentuan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia/KBLI dalam Rangka Penyusunan RAPERMEN tentang Norma Standar
Prosedur dan Kriteria Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko
Sektor Ekonomi Kreatif) diidentifikasi 12 KBLI terkait ekonomi kreatif yang dapat
dinaungi oleh Kemenparekraf/Baparekraf dari usulan total sebanyak 14 KBLI. Dari
12 KBLI tersebut, ada 3 kode KBLI (74111, 74116, 74117) yang rencananya akan
didiskusikan lebih lanjut kepada Pimpinan untuk selanjutnya diputuskan apakah
dapat dinaungi oleh Kemenparekraf/Baparekraf. Sedangkan untuk 9 kode KBLI
lainnya (74112, 74113, 74119, 74130, 74141, 74142, 74149, dan 74201) para
peserta rapat sudah menyepakati bahwa KBLI tersebut akan dinaungi oleh
Kemenparekraf/Baparekraf.

8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

KBLI adalah klasifikasi rujukan yang digunakan untuk mengklasifikasikan


aktivitas/kegiatan ekonomi Indonesia ke dalam beberapa lapangan usaha/bidang
usaha yang dibedakan berdasarkan jenis kegiatan ekonomi yang menghasilkan
produk/output baik berupa barang maupun jasa. KBLI terdiri dari struktur
pengklasifikasian kegiatan ekonomi yang konsisten dan saling berhubungan,
didasarkan pada konsep, definisi, prinsip, dan tatacara pengklasifikasian yang
telah disepakati secara internasional. KBLI menyediakan kerangka kerja yang
komprehensif, di mana data ekonomi dapat dikumpulkan dan disajikan dalam
format yang didesain untuk tujuan pengumpulan data, pengolahan, diseminasi dan
analisis, serta perencanaan dan evaluasi kebijakan.
Dasar penyusunan KBLI adalah International Standard Industrial Classification
of All Economic Activities (ISIC), sampai 4 digit, disesuaikan dengan ASEAN
Common Industrial Classification (ACIC) dan East Asia Manufacturing Statistics
(EAMS), serta dikembangkan rinci sampai 5 digit untuk kegiatan ekonomi yang
khas Indonesia.
Pada tahun 2016 Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerjasama dengan Badan
Pusat Statik (BPS) melakukan penyusunan cakupan klasifikasi ekraf dalam KBLI,
dimana terdapat 16 Subsektor Ekraf, cakupan tersebut telah disepakati oleh TIM
sebanyak 223, termasuk 14 Kode KBLI yang muncul lebih dari satu subsektor.
Pada Tahun 2020, Kemenparekraf mengindentifikasi 9 KBLI khusus Ekraf yang
lebih sesuai dengan aktifitas ekraf, hal ini penting karena dalam pemetaan
klasifikasi sub sektor ekonomi kreatif masih sangat luas, sehingga perlu penetapan
kriteria yang terstandar.
Dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan NSPK Bidang Ekonomi Digital Dan
Produk Kreatif (Pemetaan dan Penentuan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia/KBLI dalam Rangka Penyusunan RAPERMEN tentang Norma Standar
Prosedur dan Kriteria Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko
Sektor Ekonomi Kreatif) diidentifikasi 12 KBLI terkait ekonomi kreatif yang dapat
dinaungi oleh Kemenparekraf/Baparekraf dari usulan total sebanyak 14 KBLI. Dari
12 KBLI tersebut, ada 3 kode KBLI (74111, 74116, 74117) yang rencananya akan
didiskusikan lebih lanjut kepada Pimpinan untuk selanjutnya diputuskan apakah
9
dapat dinaungi oleh Kemenparekraf/Baparekraf. Sedangkan untuk 9 kode KBLI
lainnya (74112, 74113, 74119, 74130, 74141, 74142, 74149, dan 74201) para
peserta rapat sudah menyepakati bahwa KBLI tersebut akan dinaungi oleh
Kemenparekraf/Baparekraf.
Hasil dari diskusi penentuan KBLI ekonomi kreatif ini nantinya akan
ditindaklanjuti lewat Peraturan Menteri tentang Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko Sektor Ekonomi Kreatif.

B. SARAN

Sebelum adanya KBLI yang khusus ekonomi kreatif, pelaku ekonomi kreatif
khususnya yang bergerak di sub sektor desain, mendaftarkan usahanya dengan
menggunakan KBLI lain. Misalnya seperti industri percetakan. Diharapkan
nantinya dengan telah ditetapkannya KBLI ekonomi kreatif yang dinaungi oleh
Kemenparekraf/Baparekraf akan mempermudah para pelaku ekonomi kreatif saat
akan mendaftarkan usahanya dan juga mempermudah dalam mendapatkan data
ekonomi kreatif dalam penyusunan PDB.

10
BAB IV
PENUTUP

Demikian Pemaparan Dari Kegiatan ini, Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena atas kehendak-Nya penyusunan laporan acara kegiatan
Penyusunan NSPK Bidang Ekonomi Digital Dan Produk Kreatif (Pemetaan dan
Penentuan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia/KBLI dalam Rangka
Penyusunan RAPERMEN tentang Norma Standar Prosedur dan Kriteria
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko Sektor Ekonomi Kreatif) telah
diselesaikan. Semoga laporan kegiatan ini dapat menjadi bahan evaluasi dan tolak
ukur dan dapat menjadi bukti nyata dari Kemenparekraf/Baparekraf dalam
mendukung perkembangan dan ekonomi kreatif di Indonesia.

11
LAMPIRAN:

RISALAH RAPAT

Hari / :
Rabu, 14 April 2021 / Pukul: 09.00 – 16.00 WIB
Tanggal
Acara : Penyusunan NSPK Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif (Pemetaan dan
Penentuan KBLI dalam rangka Penyusunan Rancangan Peraturan Menteri tentang
Norma, Standar Prosedur dan Kriteria Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Resiko Sektor Ekonomi Kreatif)
Tempat : Hotel Permata Bogor

Peserta : NO NAMA JABATAN

1. M.Neil El Himam Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk


Kreatif

2. Syaifullah Direktur Industri Kreatif Film, Televisi dan


Animasi Kemenparekraf

3. Erwita Dianti Direktur Industri Kreatif Fesyen, Desain dan


Kuliner Kemenparekraf

4. Mohammad Amin Direktur Industri Kreatif Musik,Seni


Pertunjukan dan Penerbitan Kemenparekraf

5. Muhammad Azhar Iskandar Koordinator Aplikasi Kemenparekraf

6. Sabartua Tampubolon Direktur Regulasi Kemenparekraf

7. Ardi Hermawan Direktur Manajemen Investasi / Plt Direktur


Manajemen Industri Kemenparekraf

8. Bonifasius Wahyu Pudjianto Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi


Kemenparekraf

9. Wawan Rusiawan Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf

10. Sudigdo Koordinator Umum, Kepegawaian, Hukum


dan Organisasi Deputi Bidang Ekonomi
Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf

11. Wina Indah Kusuma Koordinator Perencanaan dan Keuangan


Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk
Kreatif Kemenparekraf

12
12. Linda Suryani Koordinator Industri Kreatif Penerbitan
Kemenparekraf

13. Moch. Nurul Huda Koordinator Hukum Kemenparekraf

14. Dian Permanasari Koordinator Kajian Strategis II


Kemenparekraf

15. Franc Orlando Koordinator Bidang Regulasi Ekraf


Kemenparekraf

16. Siti Qomariana Koordinator Pengolahan Data dan Informasi

17. Anna Amelia Subkoordinator Peraturan Perundang-


undangan Dokumentasi dan Publikasi

18. Agus Priyono JF Ahli Kebijakan Madya, Direktorat


Manajemen Industri

19. Mukhlis Koordinator Standar dan Sertifikasi Usaha

20. Imeldawati Subkoordinator Umum dan Hukum Deputi


Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif
Kemenparekraf

21. Hernawan Mukti Sudjiwa Subkoordinator Kepegawaian dan Organisasi


Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk
Kreatif Kemenparekraf

22. Heru Nugroho Subkoordinator Program dan Penganggaran


Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk
Kreatif Kemenparekraf

23. Olivia Ribkah Datu Paseru Subkoordinator Pelaksanaan Anggaran


Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk
Kreatif Kemenparekraf

24. Romi Astuti Koordinator Bidang Fesyen, Kriya dan


Desain Produk

25. Imam Wuryanto Koordinator Bidang Desain Komunikasi


Visual, Arsitektur dan Desain Interior

26. Diah Isna Nopiantika Subkoordinator Bidang Fesyen

27. Benedictus Permadi Subkoordinator Bidang Kriya dan Desain


Produk Kemenparekraf

28. Darmono Subkoordinator Bidang Produk Kuliner


Kemenparekraf

13
29. Fauzy Prasetya ADPII (Aliansi Desainer Produk Industri
Indonesia)

30. Tee Dina Midiani IFC (Indonesian Fashion Chamber)

31. Sjamsidar Isa IPMI (Ikatan Perancang Mode Indonesia)

32. Harry Ibrahim APPMI (Asosiasi Perancang Pengusaha


Mode Indonesia)

33. Rege Indrastudianto ADGI (Asosiasi Desainer Grafis Indonesia)

34. Harsya Pambudi IPPA /APFI (Fotografi)

35. AGI (Asosiasi Game


Indonesia)

36. IAI (Ikatan Arsitek Indonesia)

37. HDII (Himpunan Desain


Interior Indonesia)

38. AINAKI (Asosiasi Industri


Animasi Indonesia)

39. Hastjarjo B. Wibowo AIDIA - Asosiasi Profesional Desain


Komunikasi Visual Indonesia

40. ADPII (Aliansi Desainer


Produk Industri Indonesia)

41. HDMI (Himpunan Desainer


Mebel Indonesia)

42. Anna Amelia Staf Biro Umum dan Hukum

43. Yulia Wahyuningsih Staf Direktorat Bidang Fesyen, Desain dan


Kuliner

44. Adi Prasetyo Nugroho Staf Direktorat Bidang Fesyen, Desain dan
Kuliner

45. Aniesha Hawaningrum Staf Direktorat Bidang Fesyen, Desain dan


Kuliner

46. Panji Jati Kusumo Staf Sekretariat Deputi Bidang Ekonomi


Digital dan Produk Kreatif

47. Anggrita Indreswari Staf Sekretariat Deputi Bidang Ekonomi


Digital dan Produk Kreatif

48. Satya P.K. Staf Sekretariat Deputi Bidang Ekonomi

14
Digital dan Produk Kreatif

49. Restyana Ardyan Puspitasari Staf Sekretariat Deputi Bidang Ekonomi


Digital dan Produk Kreatif

50. Maryono Staf Sekretariat Deputi Bidang Ekonomi


Digital dan Produk Kreatif

51. Andhika Wiratomo Staf Sekretariat Deputi Bidang Ekonomi


Digital dan Produk Kreatif

52. Ganang Catur Nugroho Staf Sekretariat Deputi Bidang Ekonomi


Digital dan Produk Kreatif

53. Linda Herawati Staf Sekretariat Deputi Bidang Ekonomi


Digital dan Produk Kreatif

54. Christina Sariowan Staf Sekretariat Deputi Bidang Ekonomi


Digital dan Produk Kreatif

55. 1 Staf Subkoordinator Staf Sekretariat Deputi Bidang Ekonomi


Program dan Penganggaran Digital dan Produk Kreatif

56. Dinda Asla Qurratuain Staf Sekretariat Deputi Bidang Ekonomi


Digital dan Produk Kreatif

Pemimpin
: Sekretaris Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif
Rapat
Tujuan
: Tersusunnya draft KBLI Ekonomi Kreatif Tahun 2021
Kegiatan
Kode KBLI Ekonomi Kreatif yang memiliki beberapa catatan:
Pokok :
1. 74119 - Aktifitas Desain Industri Lainnya
Pembahasan
KBLI yang berlaku secara umum dan dapat masuk ke seluruh sektor bisnis
ekonomi kreatif.

2. 74118 - Aktifitas Desain Pengemasan


Berfokus pada custom design untuk packaging dan label.
3. 74117 - Akfitifitas Desain Produk Kesehatan, Kosmetik, dan Pelengkapan
Laboratorium

Mencakup alat kesehatan dan alat-alat berisiko tinggi. Fokus KEmenparekraf


adalah printing design untuk produk-produk industri.

4. 74116 - Aktifitas Desain Peralatan Olahraga dan Permainan

Salah satunya adalah Board Game yang saat ini sedang diminati banyak orang.

5. 74115 - Aktifitas Desain Alat Komunikasi dan Elektronika (DIHILANGKAN)

Beririsan dengan Tugas dan Fungsi di Kementerian Perindustrian

6. 74115 - Aktifitas Desain Industri Strategis dan Pertahanan (DIHILANGKAN)

15
Beririsan dengan Tugas dan Fungsi di Kementerian Perindustrian dan PT.
Pindad

7. 74113 - Aktifitas Desain Tekstil, Fashion dan Apparel

Beririsan dengan Tugas dan Fungsi Kementerian Perindustrian. Desain masuk


ke Kemenparekraf dan Pembuatan Tekstil di Kementerian Perindustrian.

8. 74112 - Aktifitas Desain Peralatan Rumah Tangga dan Furniture

Beririsan dengan Tugas dan Fungsi Kementerian Koperasi dan UKM karena
spesialisasi pembuatan peralatan rumah tangga banyak diproduksi oleh UKM
(contohna kerajinan, furniture, aksesoris, dll)

9. 74112 - Aktifitas Desain Alat Transportasi dan Permesinan

Penerapan custom design pada produk-produk transportasi seperti mobil, motor,


sepeda, dll. Akan tetapi beririsan dengan Kemeterian Perindustrian untuk KBLI
dalam usaha pembuatan alat transportasinya.

16
KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA (KBLI) EKONOMI
KREATIF
TAHUN 2021
Apakah KBLI
Kode Judul Deskripsi KBLI Bidang Sektor Ijin Usaha
Kewenangan Resiko Usaha?(Ya/Tidak) Ekraf Sebelumnya Izin Usaha
Kelompok ini mencakup kegiatan
fotografi atau pemotretan, baik
untuk perorangan atau kepentingan
bisnis, seperti fotografi untuk
paspor, sekolah, pernikahan dan lain-
lain; fotografi untuk tujuan
komersil, publikasi, mode, real estat
atau pariwisata; fotografi dariudara
(pemotretan dari udara atau aerial
photography) dan
74201 Aktivitas fotografi perekaman video untuk acara seperti
pernikahan, rapat dan lainlain.
Parekraf
No
Risk
Ya  Kemenparekraf
/ Baparekraf
Kegiatan lain adalah pemrosesan dan
pencetakan hasil
pemotretan tersebut, meliputi
pencucian, pencetakan dan
perbesaran dari negatif film atau
cine-film yang diambil klien;
laboratorium pencucian film dan
pencetakan foto; photo shop
(tempat cuci foto) satu jam (bukan

17
bagian dari toko kamera);
mounting slide dan penggandaan dan
restoring atau pengubahan
sedikit tranparasi dalam
hubungannya dengan fotografi.
Termasuk juga kegiatan jurnalis foto
dan pembuatan mikrofilm dari
dokumen.
Produksi film untuk bioskop dan
video dan distribusinya
dimasukkan dalam golongan 591.
Kelompok ini mencakup kegiatan
Aktivitas Desain
74149 Konten Kreatif
Lainnya
perencanaan konten kreatif lainya
yang belum masuk dalam kelompok
Parekraf
No
Risk
Ya  Kemenparekraf
/ Baparekraf
74141- 74142
Kelompok ini mencakup kegiatan
perencanaan konten kreatif game
antara lain: desain logika mekanik
permainan; desain cerita; desain
artistic seperti desain visual karakter,
desain user interface, desain level
74142
Aktivitas Desain
konten game
dan lain-lain; desain teknis terkait
teknologi yang digunakan;
Parekraf
No
Risk
Ya Perusahaan IT Kemenparekraf
/ Baparekraf
pembuatan dokumen desain; riset
dan pengembangan; dan aktivitas
penunjang lainnya. Kegiatan produksi
alat permainan masuk dalam
kelompok 32401 dan pengembangan
video game 62011.

18
Kelompok ini mencakup kegiatan
perencanaan konten kreatif khusus
film, video, program tv, animasi dan
komik antara lain: desain cerita;
Aktivitas desain
desain ketokohan dan pemilihan
74141
khusus film, video,
program tv, animasi
peran; desain artistik dan visual;
desain teknis produksi; dan
Parekraf
No
Risk
Ya Production
House
dan komik
kebutuhan penunjang lainya.
Kegiatan
pembuatan komik masuk dalam Kemenparekraf
kelompok 90023. / Baparekraf
Kelompok ini mencakup kegiatan
penyediaan jasa desain komunikasi
visual/desain grafis secara manual
maupun digital, serta statis
(tidak bergerak) maupun dinamis
(bergerak, interaktif), pada media
cetak, layar (gawai, tv, komputer,
layar LED dan sejenisnya), luring, percetakan
Aktivitas desain daring atau virtual, yang (kemenperin),
74130 komunikasi
visual/desain grafis
berhubungan dengan pembuatan
materi
Parekraf
No
Risk
Ya  periklanan
(kementerian
Kemenparekraf
/ Baparekraf
dengan fungsi identifikasi, informasi perdagangan)
dan persuasi yang
diimplementasikan pada identitas
jenama (brand), logo, desain iklan,
infografik, dan stasioneri; pembuatan
desain komunikasi (berupa
poster, brosur, buku atau material
tercetak lainnya) untuk profil,

19
situs web, aplikasi, media sosial,
materi laporan, presentasi, dan
desain material promosi lainnya;
desain kemasan (packaging)
terutama desain permukaan
kemasan; atau pada media tiga
dimensi/desain grafis lingkungan
untuk papan pameran/event,
display produk, papan promosi
(billboard), penunjuk arah
(wayfinding), sistem tanda (signage),
penanda bangunan/retail dan
sebagainya. Kelompok ini juga
mencakup kegiatan penyediaan jasa
pembuatan tulisan huruf (lettering),
perancangan rupa huruf
(typeface), dan pembuatan ilustrasi

20
Kelompok ini mencakup kegiatan
aktivitas desain industri untuk
menghasilkan produk dalam industri
yang belum tercakup dalam
kelompok 74111 s.d 74118, seperti:
desain untuk produk Desain
Peralatan Penunjuk Waktu, Peralatan
Ukur dan Peralatan Kantor;
desain untuk produk untuk menyikat;
desain untuk produk
peralatan dan perangkat keras;
Ijin Usaha
desain untuk produk peralatan
industri atau
fotografi, sinematografi dan optikal;
industri
desain untuk produk peralatan
keramik di
74119
Aktivitas desain
industri lainnya
musik; desain untuk produk peralatan
dan perangkat keras; desain
Parekraf
No
Risk
Ya 
Kemenperin,
ijin
Kemenparekraf
/ Baparekraf
untuk produk peralatan fotografi,
perdagangan
sinematografi dan optikal; desain
umum
untuk produk alat tulis kantor; desain
(Kemendag)
untuk produk peralatan sales
dan iklan; desain untuk produk
peralatan berburu dan memancing;
desain untuk produk distribusi fluida,
ventilasi dan alat pendingin
ruangan dan alat pemanas; desain
untuk produk bahan bakar
padat; desain untuk produk
pencahayaan; desain untuk produk
elemen konstruksi; desain untuk
produk peraltan pemadam

21
kebakaran; desain untuk produk
perawatan binatang; desain untuk
produk industri makanan; desain
untuk produk industri tembakau
dan rokok; desain untuk produk kriya.

Kelompok ini mencakup kegiatan


aktivitas desain industri untuk Ijin Usaha
menghasilkan produk dalam industri industri atau
pengemasan Kelompok ini industri
mencakup: desain untuk produk keramik di
74118
Aktivitas desain
pengemasan
botol, tabung, kontainer, tempat
sampah/rongsokan; desain untuk
Parekraf
No
Risk
Ya 
Kemenperin,
ijin
Kemenparekraf
/ Baparekraf
produk kaleng, drum, tong perdagangan
penyimpan, kotak; desain untuk umum
produk penutup, keranjang, peti (Kemendag)
kayu, pallet, kantong, kapsul

22
Kelompok ini mencakup kegiatan
aktivitas desain industri untuk
menghasilkan produk dalam industri
Kesehatan, Kosmestik dan
Ijin Usaha
Perlengkapan Laboratorium
industri atau
Kelompok ini mencakup: desain
Aktivitas desain industri
untuk
produk kesehatan, keramik di
74117 kosmetik dan
perlengakapn
produk peralatan dan bahan medis,
laboratorium, rumah sakit;
Parekraf
No
Risk
Ya 
Kemenperin,
ijin
Kemenparekraf
/ Baparekraf
desain untuk produk prosthetik;
laboratorium perdagangan
desain untuk produk obat-obatan
umum
dan kosmetik; desain untuk
(Kemendag)
produkperlengkapan salon
kecantikan
dan toilet; desain untuk produk
rambut palsu dan sejenisnya.
Kelompok ini mencakup kegiatan
usaha kreasi aktivitas desain Ijin Usaha
industri untuk menghasilkan produk industri atau
dalam industri Peralatan industri
Aktivitas desain Olahraga dan Permainan Kelompok keramik di
74116 peralatan olahraga
dan permainan
ini mencakup: desain untuk
produk mainan dan hiburan; desain
Parekraf
No
Risk
Ya 
Kemenperin,
ijin
Kemenparekraf
/ Baparekraf
untuk produk peralatan perdagangan
olahraga; desain untuk produk tenda umum
dan peralatan luar ruang (Kemendag)
(outdoor).

23
Kelompok ini mencakup kegiatan
aktivitas desain industri untuk
menghasilkan produk dalam industri
tekstil, fashion dan apparel
Kelompok ini mencakup: desain
untuk produk kain dan tenun;
Ijin Usaha
desain untuk produk sulaman; desain
industri atau
untuk produk pakaian dan
industri
pakaian dalam; desain untuk produk
Aktivitas desain keramik di
74113 tekstil, fashion dan
apparel
tutup kepala; desain untuk
produk alas kaki, kaos kaki, stoking
Parekraf
No
Risk
Ya 
Kemenperin,
ijin
Kemenparekraf
/ Baparekraf
dan tali sepatu; desain untuk
perdagangan
produk tas, koper, peti; desain untuk
umum
produk dasi, selendang, syal
(Kemendag)
dan saputangan; desain untuk produk
sarung tangan, payung,
tongkat, kipas; desain untuk produk
pita, ikat rambut, aksesoris
pakaian dan hiasan lainnya; dan
desain untuk produk perhiasan

24
Kelompok ini mencakup kegiatan
aktivitas desain industri untuk
menghasilkan produk dalam industri
peraltan rumah tangga dan
furniture. Kelompok ini mencakup :
desain untuk produk pecah
belah, peralatan makan, memasak
dan menyajikan serta
Ijin Usaha
mennyimpan makanan; desain untuk
industri atau
produk perlengkapan
industri
perapian; desain untuk produk
Aktivitas desain keramik di
74112 peralatan rumah
tangga dan furnitur
peralatan tidur, meja dan kursi;
desain untuk produk perabot (alat-
Parekraf
No
Risk
Ya 
Kemenperin,
ijin
Kemenparekraf
/ Baparekraf
alat) penyimpanan; desain untuk
perdagangan
produk cermin dan bingkai; desain
umum
untuk produk gantunagan
(Kemendag)
pakaian; desain untuk produk gorden
dan tirai; desain untuk produk
ornamen dinding/meja, vas, pot;
desain untuk produk medali dan
sabuk; desain untuk produk bendera
dan dekorasi festival; desain
untuk produk bunga, buah dan
tanaman buatan

25
Kelompok ini mencakup kegiatan
aktivitas desain industri untuk
menghasilkan produk, alat
pendukung produksi dan komponen
dalam industri alat transportasi dan
permesinan Kelompok ini
mencakup: desain untuk produk
sepeda dan kendaraan yang ditarik
binatang; desain untuk produk kereta Ijin Usaha
tangan, kereta dorong, kereta industri atau
bayi, kursi roda, dan tandu; desain industri
Aktivitas desain dan untuk produk kendaraan di atas keramik di
74111 alat transportasi dan
permesinan
rel; desain untuk produk pengangkat
kursi dan ski; desain untuk
Parekraf
No
Risk
Ya 
Kemenperin,
ijin
Kemenparekraf
/ Baparekraf
produk elevator dan alat angkat; perdagangan
desain untuk produk kendaraan umum
bermotor, kapal dan pesawat terbang (Kemendag)
serta pesawat luar angkasa;
desain untuk produk ban dan rantai
anti-slip dan komponen
maupun aksesoris kendaraan; desain
untuk produk mesin, pompa
dan kompresor; desain untuk produk
mesin pertanian dan
konstruksi maupun mesin tekstil

26
DOKUMENTASI KEGIATAN

27
28
29

Anda mungkin juga menyukai