SUB KEGIATAN
PEMBERDAYAAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS,
NILAI TAMBAH, AKSES PASAR, AKSES PEMBIAYAAN,
PENGUATAN KELEMBAGAAN, PENATAAN MANAJEMEN,
STANDARISASI DAN RESTRUKTURISASI USAHA
KOPERASI KEWENANGAN PROPINSI
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian, pengelolaan koperasi membutuhkan kelengkapan organisasi.
Kelengkapan organisasi yang paling penting dalam koperasi adalah Rapat
Anggota Tahunan (RAT).
Setiap akhir tahun anggaran koperasi wajib melakukan Rapat Anggota
Tahunan (RAT). Rapat anggota diselenggarakan oleh pengurus dan dihadiri
oleh semua anggota koperasi termasuk badan pengawas. Rapat anggota
diperlukan untuk menetapkan kebijakan dan rencana kerja koperasi untuk tahun
yang akan datang.
Walaupun RAT merupakan kewajiban bagi koperasi, di Kabupaten Indragiri
Hulu masih banyak koperasi yang belum melaksanakan rapat anggota tahunan
seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Koperasi No. 19 Tahun 2015
tentang Rapat Anggota Tahunan. Bagi koperasi yang tidak dan belum
melaksanakan rapat anggota tahunan, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah kabupaten Indragiri Hulu akan selalu memberikan pembinaan melalui
surat teguran kepada koperasi yang belum melaksanakan Rapat Anggota
Tahunan.
b. Dasar Hukum
1. Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992 tentang
Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor
116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5302);
2. Peraturan Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia Nomor 09 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan dan Pembinaan
Perkoperasian.
3. Peraturan Bupati Indragiri Hulu Nomor 67 Tahun 2021 tentang Kedudukan
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta tata Dinas Koperasi, Usaha
Kecil Dan Menengah Kabupaten Indragiri Hulu.
1. Dasar
Dasar pelaksanaan kegiatan adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
Sub Kegiatan Pemberdayaan Peningkatan Produktivitas, Nilai Tambah, Akses
Pasar, Akses Pembiayaan, Penguatan Kelembagaan, Penataan Manajemen,
Standarisasi dan Restrukturisasi Usaha Koperasi Kewenangan Propinsi Tahun
Anggaran 2023.
4. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan meliputi :
a. Melakukan pembinaan dalam rangka pemberdayaan produktifitas nilai, akses
pasar dan akses pembiayaan.
b. Mengumpulkan data dan menghitung jumlah koperasi yang belum dan sudah
melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT).
c. Menyusun jadwal untuk turun ke koperasi dalam rangka pembinaan.
d. Membuat surat dan menyiapkan berkas yang diperlukan ke koperasi yang
akan dikunjungi.
e. Menyiapkan Surat Perintah Tugas (SPT) bagi personil yang ditugaskan
Kepala Dinas untuk turun ke koperasi.
f. Membuat laporan hasil kunjungan ke koperasi dan dilaporkan kepada Kepala
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Indragiri Hulu untuk
ditindak lanjuti.
5. Besaran Biaya
Pada kegiatan ini besaran total biaya adalah Rp. 596.034.400,- (Lima ratus
sembilan puluh enam juta tiga puluh empat ribu empat ratus rupiah) dengan
perincian sebagai berikut :
- Belanja Bahan Pakai Habis Rp. 7.812.400,-
- Belanja Jasa Kantor Rp. 456.900.000,-
- Belanja Perjalanan Dinas Rp. 131.322.000,-
5. Menyiapkan SPT X X X X X X X X X X X X
III. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) / Term Of Reference (TOR) ini dibuat
untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya, apabila terdapat kekeliruan dalam
perencanaan kegiatan dan kondisi dilapangan akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.
SUB KEGIATAN
FASILITAS PEMENUHAN IZIN USAHA SIMPAN PINJAM
DAN PEMBUKAAN KANTOR CABANG, CABANG PEMBANTU
DAN KANTOR KAS KOPERASI SIMPAN PINJAM UNTUK
KOPERASI DENGAN WILAYAH KEANGGOTAAN
DALAM DAERAH KABUPATEN/KOTA
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang.
Koperasi simpan pinjam merupakan lembaga keuangan bukan bank
dengan kegiatan usaha menerima simpanan dan memeberikan pinjaman uang
kepada anggotanya. Koperasi simpan pinjam memiliki tujuan menyejahterakan
perekonomian rakyat Indonesia dengan cara memberikan kemudahan
anggotanya untuk melakukan simpanan atau pinjaman.
Setiap koperasi simpan pinjam harus mempunyai izin usaha yang
diterbitkan oleh lembaga OSS atas nama bupati/wali kota setelah koperasi
melakukan pendaftaran dan untuk memulai usaha dan/atau kegiatan sampai
sebelum pelaksanaan operasional dengan memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan. Karena Izin usaha merupakan bentuk legalitas dari usaha yang
dijalankan, maka izin simpan pinjam wajib dimiliki oleh koperasi simpan pinjam.
b. Dasar Hukum
1. Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992 tentang
Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor
116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5302);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
3. Peraturan Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2018 tentang Perizinan Usaha Simpan Pinjam.
4. Peraturan Bupati Indragiri Hulu Nomor 67 Tahun 2021 tentang Kedudukan
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta tata Dinas Koperasi, Usaha
Kecil Dan Menengah Kabupaten Indragiri Hulu.
c. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah
1. Menumbuhkan kesadaran dari pihak koperasi dalam memenuhi legalitas
usahanya sehingga meminimalisir koperasi yang tidak resmi/rentenir
berkedok koperasi dimasyarakat.
2. Membantu koperasi simpan pinjam dalam mengurus izin usaha simpan
pinjam melalui OSS pada Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu
Pintu melalui stiker dan brosur yang dibagikan.
3. Memberikan informasi terbaru tentang aturan-aturan izin simpan pinjam.
1. Dasar
Dasar pelaksanaan kegiatan adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
Sub Kegiatan Fasilitasi Pemenuhan Izin Usaha Simpan Pinjam dan Pembukaan
Kantor Cabang, Cabang Pembantu dan Kantor Kas Koperasi Simpan Pinjam
untuk Koperasi dengan Wilayah Keanggotaan dalam daerah Kabupaten/Kota.
Tahun Anggaran 2023.
3. Objek Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah :
1. Koperasi simpan pinjam yang belum mempunyai izin usaha.
2. Koperasi simpan pinjam yang baru terbentuk dan belum mempunyai izin
usaha.
3. Koperasi simpan pinjam yang akan melakukan pembukaan kantor cabang,
cabang pembantu dan kantor kas koperasi
4. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan meliputi :
a. Menghimpun jumlah koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam yang
menjadi sasaran dari kegiatan ini.
b. Merancang brosur dan stiker yang akan dibagikan ke KSP/USP.
c. Menyusun jadwal turun ke KSP/USP dalam rangka perizinan usaha simpan
pinjam serta menyebarkan brosur dan stiker.
d. Menyiapkan Surat Perintah Tugas (SPT) bagi personil yang ditugaskan
Kepala Dinas untuk turun ke koperasi.
e. Membuat laporan hasil kunjungan ke koperasi dan dilaporkan kepada Kepala
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Indragiri Hulu untuk
ditindak lanjuti.
5. Besaran Biaya
Pada kegiatan ini besaran total biaya adalah Rp. 48.818.000,- (Empat puluh
delapan juta delapan ratus delapan belas ribu rupiah) dengan perincian sebagai
berikut :
- Belanja Bahan Pakai Habis Rp. 2.804.400,-
- Belanja Perjalanan Dinas Rp. 46.014.000,-
III. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) / Term Of Reference (TOR) ini dibuat
untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya, apabila terdapat kekeliruan dalam
perencanaan kegiatan dan kondisi dilapangan akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.
SUB KEGIATAN
PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN PENGETAHUAN
PERKOPERASIAN SERTA KAPASITAS DALAM DAERAH
KABUPATEN/KOTA
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang.
Koperasi merupakan ekonomi berbasis kerakyatan dengan kekuatan
anggotanya koperasi dapat tangguh dan mandiri. Salah satu bentuk
pengembangan usaha koperasi adalah usaha peternak madu yang berasal dari
anggota koperasi itu. Usaha madu apabila dikembangkan dengan sungguh-
sungguh akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya
peternak madu.
Madu tidak hanya dijual dalam bentuk bahan mentah saja, tetapi sudah ada
olahan madu yang sudah bisa kita nikmati dalam bentuk pengembangan usaha
seperti, madu diolah menjadi sabun, selai, masker dll.
Untuk itu semua diperlukan pendidikan dan pelatihan serta bagaiman
proses pemasaran bagi peternak madu agar madu tersebut dapat dikembangkan
dalam bentuk olahan lain sehingga meningkatkan pendapat masyarakat
khususnya peternak madu.
b. Dasar Hukum
1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992 tentang
Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor
116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5302);
2. Peraturan Bupati Indragiri Hulu Nomor 67 Tahun 2021 tentang Kedudukan
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta tata Dinas Koperasi, Usaha
Kecil Dan Menengah Kabupaten Indragiri Hulu.
a. Dasar
Dasar pelaksanaan kegiatan adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
Sub Kegiatan Peningkatan Pemahaman dan Pengetahuan Perkoperasian serta
Kapasitas dan Kompetensi SDM Koperasi. Tahun Anggaran 2023.
c. Objek Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah pelaku usaha ternak madu yang dibawah naungan
koperasi
d. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan meliputi :
1. Menyusun jadwal, materi dan peserta pelatihan.
2. Membuat surat untuk permintaan narasumber pelatihan
3. Membuat surat untuk permintaan peserta pelatihan
4. Menentukan tempat pelatihan
5. Menyiapkan administrasi pelatihan
6. Pemanggilan peserta pelatihan
7. Pelaksanaan pelatihan sesuai dengan tanggal dan tempat yang sudah
ditentukan.
8. Memberikan peralatan ternak madu ke pada kelompok koperasi usaha madu.
9. Membuat laporan hasil pelaksanaan pelatihan
e. Besaran Biaya
Pada kegiatan ini besaran total biaya adalah Rp. 563.527.600,- (Lima ratus
enam puluh tiga juta lima ratus dua puluh tujuh ribu enam ratus rupiah) dengan
perincian sebagai berikut :
- Belanja Bahan Pakai Habis Rp. 52.585.600,-
- Belanja Jasa Rp. 283.875.000,-
- Belanja Perjalanan Dinas Rp. 227.067.000,-
h. Jadwal Kegiatan
Jadwal pelaksanaan kegiatan dapat dilihat dari tabel berikut :
1. Menyusun jadwal, X X
materi dan peserta
pelatihan
5. Menyiapkan administrasi X X X
pelatihan
6. Pemanggilan peserta X
pelatihan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
7. Pelaksanaan pelatihan X
sesuai dengan tanggal
dan tempat yang sudah
ditentukan.
8. Memberikan peralatan X
ternak madu ke pada
kelompok koperasi
usaha madu
III. PENUTUP