PERENCANAAN KEUANGAN
PEMBAGIAN ALOKASI SURPLUS TAHUN ANGGARAN 2018
Contoh Point A :
Risiko Pinjaman Komulatif per 31 Desember 2018 sebesar Rp. 40.000.000 dan Risiko Komulatif
Pinjaman per 31 Desember 2017 sebesar Rp. 30.000.000. Laba / Surplus Berjalan sebesar Rp.
70.000.000, maka :
Risiko pinjaman yang menjadi pengurang alokasi surplus = 40.000.000 – 30.000.000
= 10.000.000
Laba Yang Bisa Dialokasikan Untuk Surplus ( Point A ) =
= Laba Berjalan – Risiko Pinjaman
= 70.000.000 – 10.000.000
= 60.000.000
Contoh Point B :
Risiko Pinjaman Komulatif per 31 Desember 2018 sebesar Rp. 40.000.000, Risiko Pinjaman
Komulatif per 31 Desember 2017 sebesar Rp. 50.000.000 dan Resiko Pinjaman Murni Tahun
2015 sebesar Rp. 10.000.000. Laba / Surplus Berjalan sebesar Rp. 70.000.000.
Standar Operasional & Prosedur Perencanaan Keuangan – Pembagian Alokasi Surplus TA. 2018Halaman 1
Karena Resiko Pinjaman Tahun Tahun 2018 lebih kecil dari Resiko Pinjaman Tahun 2017 maka
Risiko pinjaman yang menjadi pengurang alokasi surplus adalah Resiko Pinjaman Murni Tahun
2018 yaitu = Rp. 10.000.000
Laba Yang Bisa Dialokasikan Untuk Surplus ( Point B ) =
= Laba Berjalan – Risiko Pinjaman Murni Tahun Berjalan
= 70.000.000 – 10.000.000
= 60.000.000
Cadangan Resiko Pinjaman Pengurang Surplus di hitung Kolektibilitas II s.d Kolektibilitas V
sesuai dengan Laporan Kolektibilitas SPP dan UEP. Jika laba tahun berjalan lebih kecil dari
jumlah risiko pinjaman tahun berjalan, maka laba hanya dialokasikan untuk penguatan
kelembagaan. Proses fasilitasi dalam pembagian surplus haruslah dibuat melalui perencanaan
keuangan. Ketentuan prosentase yang ada di PTO hanyalah sebagai batas untuk plafon
maksimal atau minimal.
Rancangan keuangan alokasi Surplus dilakukan oleh pengurus BKAD , BP UPK, UPK, TV
Perguliran dan Kelembagaan lain nya.
Jika alokasi Surplus tahun berjalan tidak terserap 100%, saldo surplus tersebut akan menjadi
saldo Surplus awal tahun depan pada pos yang bersangkutan dengan mempertimbangkan
kebutuhan pendanaan atas pembagian alokasi surplus dimaksud merujuk pada perencanaan
kegiatan yang sudah dibuat.
Bagi UPK yang mengalami defisit / rugi, maka tetap dialokasikan untuk penguatan kelembagaan
(berbasis anggaran). Dan biayanya di anggarkan pada RAB Operasional UPK dan dibebankan
sebagai biaya non operasional lain – lain yang dicatat dalam Laporan Operasional / Laba Rugi
UPK.
Standar Operasional & Prosedur Perencanaan Keuangan – Pembagian Alokasi Surplus TA. 2018Halaman 2
Alokasi Laba / Surplus BKAD
1. Surplus atau Sisa Hasil Usaha (SHU) yang di peroleh atas kegiatan yang di
laksanakan BKAD melalui UPK selama 1 ( satu ) tahun di alokasikan sebagai berikut :
a. Minimal 25% untuk penambahan modal
b. Maksimal 25% untuk Bantuan Operasional Desa ( Desa – desa anggota
BKAD )
c. Minimal 15% Untuk Bantuan Sosial RTM
d. Maksimal 35% untuk penguatan kelembagaan BKAD ( termasuk bonus UPK
5% atau dua kali gaji ).
2. Rencana penggunaan Bantuan Sosial RTM akan di atur Pengurus BKAD dan di
putuskan melalui forum MAD
3. Surplus atau Sisa Hasil Usaha (SHU) yang bisa di bagi setelah di kurangi cadangan
resiko sebesar 5% atau cadangan resiko Tahun Berjalan Kolektibilitas 2 s.d 5.
4. Pengelolaan dana untuk alokasi Bantuan Operasional Desa, alokasi Bantuan Sosial
RTM, alokasi dana penguatan kelembagaan BKAD dipisahkan dalam rekening
tersendiri.
Standar Operasional & Prosedur Perencanaan Keuangan – Pembagian Alokasi Surplus TA. 2018Halaman 3
PENDEKATAN PENGHITUNGAN PROSENTASI ALOKASI SURPLUS DAPAT
DITINJAU BERDASARKAN.
Standar Operasional & Prosedur Perencanaan Keuangan – Pembagian Alokasi Surplus TA. 2018Halaman 4
Komunikasi BP UPK
c. HONORARIUM DAN TUNJANGAN
Honor kelembagaan BKAD terhadap pengurus harian dihitung
berdasarkan UMK Kabupaten/kota dengan standar jam sejumlah
minimal 40 jam seminggu. Apabila kurang dari 40 jam maka akan
dihitung secara proporsional
Contoh :
Apabila BKAD hadir hanya 6 jam dalam seminggu
6
-------- X UMK
40
Tunjangan terdiri dari
a. Asuransi, dapat diberikan apabila BKAD masuk full day minimal
40 jam dalam seminggu.
b. Biaya Audit Fee BP UPK
c. Komunikasi BKAD
d. KEGIATAN LAINNYA
CBM (Community Base Monitoring)
Partisipasi event kegiatan tingkat kecamatan kabupaten tidak dalam
bentuk bantuan uang tunai (Gerak Jalan HUT, Karnaval HUT)
Litigasi pidana (kasus penyalahgunaan dana)
Litigasi perdata (kasus penanganan tunggakan macet melalui jaksa
pengacara Negara / Kasi DATUN)
Transport Kunjungan Lapangan Tim Pendanaan
Tunjangan Hari Raya (THR)
Standar Operasional & Prosedur Perencanaan Keuangan – Pembagian Alokasi Surplus TA. 2018Halaman 5
2. PENDEKATAN PELAKU DAN LEMBAGA DENGAN SKALA PRIORITAS
Metode Eksekusi yang harus dilakukan oleh kelembagaan BKAD sebagai pengelola
alokasi Pendanaan Bagi Kegiatan Dana Bergulir adalah sebagai berikut :
Standar Operasional & Prosedur Perencanaan Keuangan – Pembagian Alokasi Surplus TA. 2018Halaman 6
C. BANTUAN OPERASIONAL DESA
Bantuan Operasional Desa dapat dilakukan dengan ketentuan sesuai dengan
Kesepakatan dalam Musyawarah Antar Desa.
a. Atas dasar tersebut diatas BKAD membuat sebuah perencanaan kerja
berkaitan dengan Bantuan Operasional Desa tersebut.
b. Setiap tahunnya BKAD berkewajiban melakukan evaluasi dan review atas hasil
Bantuan Operasional Desa pada tahun sebelumnya.
c. Pembagian Alokasi Bantuan Operasional Desa tidak di bagi rata melainkan
berdasarkan dana yang terserap oleh desa dan tingkat pengembalian.
d. Prosentase Alokasi Bantuan Operasional Desa penyerapan & Tingkat
Pengembalian per Tahun berjalan.
e. Alokasi Bantuan Operasional Desa digunakan untuk :
Insentif Pembina Desa
Biaya Operasional Tim Penyehatan Pinjaman (TPP) (at cost).
Transport Wakil Desa yang mengikuti Musyawarah Antar Desa (MAD) (at
cost) :
Standar Operasional & Prosedur Perencanaan Keuangan – Pembagian Alokasi Surplus TA. 2018Halaman 7
f. BIAYA OPERASIONAL TIM PENYEHATAN PINJAMAN (TPP)
Biaya Operasional Tim Penyehatan Pinjaman (TPP) yang bersumber dari
Alokasi Bantuan Operasional Desa dapat di pergunakan untuk pembiayan
sebagai berikut :
Biaya Transort Penagihan oleh Tim Penyehatan Pinjaman Rp. 20.000 /
Kelompok / Personel.
Biaya Komunikasi Tim Penyehatan Rp. 50.000 / Personel / Bulan.
Biaya Fotocopy & ATK Tim Penyehatan Pinjaman.
Transport Rakor Kabupaten.
Seragam TPP.
Standar Operasional & Prosedur Perencanaan Keuangan – Pembagian Alokasi Surplus TA. 2018Halaman 8