Buku Kerja
Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern III
(TKMRPI III)
MANAJEMEN SUMBER DAYA ORGANISASI
&
MANAJEMEN RISIKO INTEGRATIF
(MSDO & MRI)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
2014
Buku Kerja TKMRPI III – MSDO & MRI
Dikeluarkan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP
dalam rangka Diklat Fungsional Auditor – Diklat Penjenjangan Auditor Muda
Edisi Pertama : Tahun 2014
Penyusun : Imam Yunarto, Ak., M.Acc.
Narasumber : Andilo Tohom, Ak., M.A.
Pereviu : Dr. Trisacti Wahyuni, Ak., M.Ak.
Penyunting : Riri Lestari, Ak.
Penata Letak : Didik Hartadi, S.E.
Pusdiklatwas BPKP
Jl. Beringin II, Pandansari, Ciawi, Bogor 16720
Telp. (0251) 8249001 ‐ 8249003
Fax. (0251) 8248986 ‐ 8248987
Email : pusdiklat@bpkp.go.id
Website : http://pusdiklatwas.bpkp.go.id
e‐Learning : http://lms.bpkp.go.id
Dilarang keras mengutip, menjiplak, atau menggandakan sebagian atau
seluruh isi modul ini, serta memperjualbelikan tanpa izin tertulis dari
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP
Kata Pengantar
Pusdiklatwas BPKP sebagai salah satu instansi penyelenggara pendidikan dan pelatihan,
berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi para pengguna jasanya. Kami menyadari
bahwa pelatihan selain harus memberikan pemahaman terhadap suatu pengetahuan, juga
harus memberikan keterampilan untuk mampu menerapkan pengetahuan tersebut. Setelah
pelaksanaan diklat diharapkan peserta diklat siap menerapkan pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh di tempat kerjanya. Untuk itu, selain modul yang bermuatan konsep‐konsep,
bahan ajar pelatihan di Pusdiklatwas BPKP dilengkapi dengan modul buku kerja.
Modul buku kerja akan digunakan sebagai bahan latihan dalam menerapkan konsep‐konsep
yang terkait. Melalui proses survei di lapangan, perbaikan berkelanjutan, dan kendali mutu yang
cukup, kami berusaha untuk dapat menyajikan modul buku kerja yang dapat mencerminkan
kondisi yang terjadi di lapangan.
Buku kerja ini adalah salah satu bahan ajar tertulis untuk digunakan pada proses pembelajaran
diklat yang dilaksanakan oleh Pusdiklatwas BPKP. Buku Kerja ini tidak dimaksudkan untuk
menjadi satu‐satunya referensi yang berkenaan dengan substansi materinya. Peserta diklat
diharapkan memperkaya pemahamannya melalui berbagai referensi lain yang terkait.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
kontribusi atas terwujudnya modul ini.
Ciawi, Juni 2014
Kepala Pusdiklat Pengawasan BPKP
Nurdin, Ak., M.B.A.
Kata Pengantar ................................................................................................................................. i
Daftar Isi .......................................................................................................................................... iii
Kasus 1 MANAJEMEN SDM ........................................................................................................ 1
Kasus 2 MANAJEMEN ASET ....................................................................................................... 7
Kasus 3 PENGELOLAAN RISIKO ‐ COST BENEFIT ANALYSIS ...................................................... 11
Kasus 4 PENGELOLAAN RISIKO DALAM TEKNOLOGI INFORMASI ........................................... 27
Kasus 5 RISIKO ORGANISASI DAN PENGENDALIAN INTERN .................................................... 35
Kasus 6 EFEKTIVITAS PELAPORAN .......................................................................................... 41
Kasus 7 ELEMEN MANAJEMEN RISIKO .................................................................................... 45
Output (Dokumen Perizinan)
No. Uraian
SITU SIUP HO TDI TDP IMB IPR
1. Rata‐rata realisasi tahunan 200 230 220 5 335 270 40
(20x1 – 20x3)
2. Rata‐rata target tahunan 400 510 540 10 530 520 90
(20x4 – 20x8)
Sumber daya organisasi yang dimiliki BPMP2T saat ini meliputi SDM, gedung, dan
sarana/prasarana fasilitas kerja. Dari aspek pendanaan kegiatan, BPMP2T Kota XYZ mendapat
Struktur organisasi BPMP2T Kota XYZ adalah sebagai berikut.
Struktur Organisasi BPMP2T Kota XYZ
Kepala
Sekretaris
Bidang
Bidang Perizinan Penanaman
Modal
BPMP2T Kota XYZ dipimpin oleh kepala badan yang membawahi sekretariat dan dua bidang
teknis. Sekretariat membawahi tiga sub bagian, yaitu informasi dan pengaduan, umum, serta
perencanaan dan keuangan. Sedangkan bidang teknis terdiri dari bidang perizinan serta bidang
penanaman modal yang membawahi dua sub bidang (sub bidang promosi dan pengawasan).
Sumber daya manusia yang dimiliki BPMP2T Kota XYZ saat ini sejumlah 76 orang terdiri dari 42
PNS dan 34 orang tenaga harian lepas (THL). Dalam jumlah tersebut termasuk tim teknis di
bawah bidang perizinan sejumlah 22 orang.
Komposisi pegawai berdasarkan pendidikan adalah sebagai berikut:
Berdasarkan uraian jabatan dan standar kompetensi SDM yang dibuat tiga tahun lalu, jumlah
dan komposisi jenjang pendidikan yang dibutuhkan BPMP2T adalah sebagai berikut.
Pengelolaan SDM dilakukan oleh sub bagian perencanaan dan keuangan (SBPK) yang dipimpin
oleh kepala sub bagian dibantu 8 staf PNS dan 6 orang THL. Fungsi dan tugas utama SBPK adalah
membuat perencanaan dan penganggaran, melaksanakan administrasi keuangan terkait
penerimaan dan pembayaran dalam pelaksanaan anggaran, dan mengelola administrasi
kepegawaian. Namun demikian, Kasubag SBPK menganggap urusan keuangan lebih penting
karena mencakup penerimaan dan pengalokasiannya untuk kelancaran kegiatan pelayanan
serta terpenuhinya target PAD yang ditetapkan bendahara umum daerah. Dari 14 staf
bawahannya, Kasubbag SBPK menugaskan 2 orang untuk menangani aspek kepegawaian.
Organisasi menerapkan kebijakan rotasi pegawai setiap dua tahun sekali dengan tujuan
penyegaran dan memberi kesempatan kepada setiap pegawai menjalani semua jenis pekerjaan
yang ada. Kepada pegawai yang baru direkrut maupun yang terkena rotasi, organisasi memiliki
kebijakan untuk memberikan orientasi melalui pelatihan sesuai bidang kerja yang akan
dihadapi. Organisasi juga telah menganggarkan kegiatan pelatihan, namun sulit direalisasi
karena kesibukan pegawai.
Beberapa waktu terakhir BPMP2T mulai mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait
kecepatan waktu dan kualitas pelayanan. Beberapa pegawai juga mengeluhkan beban kerja
yang semakin bertambah dan banyaknya aturan perundangan baru terkait perizinan yang harus
mereka pelajari.
Penilaian dibuat
Saat ini BPMP2T menempati 2 dari 5 lantai gedung perkantoran
menggunakan pemerintah Kota XYZ. Beberapa fasilitas gedung digunakan
pendekatan siklus/ bersama dengan dua kantor/SKPD lain, seperti lahan parkir,
aktivitas pengelolaan
gudang, lift, jaringan komunikasi dan internet, dan lain‐lain.
aset sesuai Bab 5 Modul
MSDO. Penggunaan bersama atas fasilitas tersebut sering membuat
kinerja aset tidak maksimal dan kadang menimbulkan masalah
terkait pemanfaatan dan pemeliharaannya.
Penanganan berkas perizinan yang masih dilakukan secara manual
membuat berkas kian menumpuk sehingga suasana ruang kerja
tidak nyaman. Hal ini sudah dikeluhkan tim teknis perizinan sejak
dua tahun lalu, yang menuntut disediakannya sistem TI untuk
memudahkan penanganan berkas perizinan yang masuk. Tuntutan
tersebut belum bisa dipenuhi karena desain sistemnya (sistem
pelayanan perizinan) belum disusun.
Berikut disajikan uraian ringkas mengenai risiko pada beberapa kegiatan di unit organisasi.
Total kerugian negara yang timbul akibat permasalahan di atas
sejumlah Rp83.180.000,00.
Baca secara seksama 2. Keterlambatan Penyiapan Logistik Pemilu
kasus/informasi yang
ada pada kolom di Dalam rangka pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil
samping.
Presiden 2014 KPU Kabupaten Ayu Selira melaksanakan
Identifikasi alternatif kegiatan penyiapan logistik, antara lain sortir dan lipat surat
pelaksanaan kegiatan suara, sortir dan pengesetan formulir serta penempelan
persiapan pemilu yang
hologram, pengepakan logistik pemilu, dan distribusi logistik
dapat ditempuh beserta
implikasi cost‐benefit dari KPU/KlP Kabupaten/Kota ke PPK, PPS, dan KPPS. Sesuai
nya. Tentukan alternatif dengan juknis pelaksanaan kegiatan dan anggaran pengadaan
yang dipilih! dan distribusi logistik Pemilu 2014, kegiatan tersebut dapat
dilaksanakan secara kontraktual maupun swakelola.
Dari seluruh kegiatan persiapan, beberapa kegiatan lebih tepat
apabila dilakukan secara kontraktual (antara lain, distribusi
logistik), namun diperlukan anggaran 20% lebih besar. Dengan
anggaran yang diterima Rp2,6 milyar, KPU Kabupaten Ayu
Selira sebenarnya dapat melaksanakan seluruh kegiatan
persiapan Pemilu melalui swakelola, namun sumber daya yang
terbatas mengurangi kemampuan pelaksanaan dan
pengawasan terhadap kegiatan swakelola tersebut, yang pada
gilirannya bisa menyebabkan penyiapan logistik menjadi
terlambat.
Catatan:
Berdasarkan Undang‐undang Nomor 42 Tahun 2008 Pasal
3 (3), pemungutan suara dilaksanakan secara serentak
pada hari libur atau hari yang diliburkan.
Baca secara seksama 3. Penerimaan PNBP dari Peserta Diklat (Pola PNBP)
kasus/informasi yang
ada pada kolom di Salah satu tugas pokok dan fungsi Pusdiklat Kembangan adalah
samping.
menyelenggarakan diklat fungsional penyuluhan bagi pejabat
Buat cost‐benefit fungsional penyuluhan (PFP) pada instansi pemerintah.
analysis untuk Berdasarkan analisis kebutuhan, untuk mendukung percepatan
memutuskan apakah
program prioritas pembangunan di bidang swasembada
Pusdiklat Kemayu tetap
mempertahankan SOP pangan saat ini terdapat kekurangan 1.300 PFP bersertifikat
saat ini atau kembali ke (telah mengikuti diklat). Sesuai kapasitas yang dimiliki,
SOP lama terkait Pusdiklat Kemayu ditugaskan untuk memenuhi kekurangan
mekanisme penerimaan
pembayaran biaya diklat!
PFP yang tersertifikasi dalam kurun waktu 2 tahun (20x4 ‐
Pertimbangkan aspek 20x5) melalui pola pendanaan PNBP.
non finansial dan
identifikasi pengendalian Sampai dengan tahun 20x2, mekanisme pembayaran biaya
alternatif/tambahan diklat (sesuai SOP PNBP Pusdiklat Kemayu) dilakukan oleh
untuk mengatasi risiko
calon peserta paling lambat sampai dengan hari H pelaksanaan
yang masih ada
(residual). diklat. Berdasarkan statistik realisasi pelaksanaan diklat 3
tahun terakhir, pemenuhan jumlah peserta per kelas dan
tunggakan penerimaan dari diklat pola PNBP mengalami
penurunan sebagai berikut:
Tingkat Pemenuhan Peserta
Tahun Tunggakan PNBP
Berdasarkan Kuota
20x1 100 – 110 % Rp 54.200.000
20x2 105 – 110 % Rp 89.750.000
20x3 85 – 92 % 0
Setelah diteliti penurunan tersebut disebabkan perubahan dari
SOP lama, terkait mekanisme pembayaran biaya diklat pada
awal tahun 20x3 menjadi sebelum diklat dilaksanakan.
Perubahan mekanisme tersebut dilakukan untuk menghindari
timbulnya tunggakan PNBP yang jumlahnya terus meningkat
sehingga dapat mengganggu kelancaran operasional Pusdiklat
Kemayu. Namun dari sisi calon peserta, perubahan tersebut
Ö Perlu tambahan biaya operasional Rp30 juta/hari.
Ö Perlu biaya honor dan konsumsi petugas tambahan Rp
10 juta.
• Melakukan pendaftaran melalui SKPD/UPTD pemungut.
3. Bank Penerima
• Menerima pembayaran retribusi dari WR, meneruskannya
ke rekening kas daerah, dan menyerahkan nomor
transaksi penerimaan daerah (NTPD) kepada WR dan
bendahara penerimaan SKPD/UPTD pemungut. NTPD
diperoleh setelah bank pemungut meneruskan
penerimaan retribusi ke kas daerah.
DPPKAD
Bank
Penerima
UPTD Wajib
Pemungut Retribusi
Tujuan penerapan SPRSE adalah:
• Menghasilkan informasi yang komprehensif, tepat, dan akurat
yang memberikan jaminan kesesuaian realisasi penerimaan
dengan ketentuan yang berlaku.
1. Menyusun program sub bagian PDI;
2. Mengelola data dan melayani informasi pengelolaan keuangan
daerah;
4. Memelihara sistem informasi pengelolaan keuangan daerah;
5. Melaksanakan evaluasi dan penyusunan laporan program sub
bagian PDI.
2.
Berikut ini adalah informasi mengenai risiko terkait pengelolaan SDM dan kebijakan/
pengendalian yang dibuat oleh organisasi.
Instruksi:
1. Pasangkan uraian risiko dengan kebijakan/pengendalian yang ada!
2. Selaku auditor internal Anda diminta untuk mereviu efektivitas pengendalian di atas,
siapkan prosedur reviunya!
Pengadaan Pegawai
Penempatan dan Orientasi
2
Baca secara seksama Badan XYZ merupakan unit kerja eselon II di bawah Kementerian
kasus/informasi yang ABC. Dalam rangka implementasi manajemen risiko (MR), sejak 4
ada pada kolom di
samping. (empat) tahun yang lalu Badan XYZ telah menetapkan surat
keputusan (SK) yang berisi struktur pengelolaan MR berikut uraian
Anda diminta menilai
tugasnya sebagai berikut:
efektivitas pelaporan
terkait dengan Ketua komite manajemen risiko (kepala badan/eselon II)
manajemen risiko
organisasi dengan Pemilik risiko (unit eselon III)
menjawab daftar
Koordinator MR (unit eselon IV)
pertanyaan sesuai
kondisi dan kasus di atas Administrator MR (staf pada masing‐masing unit eselon IV)
mengacu pada
contoh/template dalam Berdasarkan SK tersebut setiap semester seluruh pemilik risiko
Modul Manajemen Risiko
diharuskan membuat laporan pelaksanaan MR pada unit masing‐
Terintegrasi (Bab III
Reviu Efektivitas masing kepada ketua komite MR.
Implementasi
Manajemen Risiko Pada tahun pertama pengembangan MR, para pemilik risiko telah
Integratif). melakukan penetapan konteks, identifikasi, dan analisis risiko pada
Apakah manajemen risiko terintegrasi ke dalam
tata kelola organisasi dan struktur pengambilan
keputusan serta sistem pelaporan kinerja?
Apakah sistem pengendalian dan akuntabilitas
diadaptasikan guna mendukung proses
manajemen risiko?
Apakah indikator kinerja utama dan faktor
penentu keberhasilan telah diidentifikasi dan
dimasukkan ke dalam materi laporan organisasi?
Apakah pelaporan tentang risiko dan manajemen
risiko dilakukan sepanjang proses manajemen yang
sedang berjalan (seperti pelaporan kinerja,
pemantauan proses berjalan, audit internal)?
Apakah organisasi mereviu catatan‐catatan
organisasi yang relevan untuk menentukan apakah
terdapat suatu pola (sebagai contoh, kerugian
bernilai keuangan atau kehilangan aset, kehilangan
data/catatan)?
Adakah pelaporan rutin tentang status risiko
(contoh kepada pimpinan organisasi) kepada
komite manajemen risiko)?
Apakah proses‐proses yang digunakan untuk
meyakinkan jalannya pemantauan dan pelaporan
risiko lintas organisasi benar‐benar ada?
Apakah proses‐proses yang digunakan untuk
meyakinkan jalannya pemantauan dan pelaporan
risiko secara menyeluruh benar‐benar ada?
Adakah sistem pelaporan manajemen risiko yang
diterapkan yang meyakinkan bahwa semua pihak
yang relevan terus menerima informasi tentang
risiko yang dimiliki organisasi?
4. pengembangan jabatan fungsional dan kerja sama pendidikan
dan pelatihan; dan
5. pelaksanaan jaminan mutu.
PUSDIKLAT JKL
BAGIAN TATA USAHA
HASIL IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO PADA TINGKAT KEGIATAN
Tujuan/Sasaran
Program/ Dampak pada
Kode Pernyataan Penyebab Risiko C/
No Kegiatan Pemilik Risiko Pencapaian
Risiko Risiko (Sumber Risiko) UC
(Output/ Tujuan
Outcome)
1 2 3 4 5 6 7 8
Tujuan/Sasaran
Program/ Dampak pada
Kode Pernyataan Penyebab Risiko C/
No Kegiatan Pemilik Risiko Pencapaian
Risiko Risiko (Sumber Risiko) UC
(Output/ Tujuan
Outcome)
Tujuan/Sasaran
Program/ Dampak pada
Kode Pernyataan Penyebab Risiko C/
No Kegiatan Pemilik Risiko Pencapaian
Risiko Risiko (Sumber Risiko) UC
(Output/ Tujuan
Outcome)
Tujuan/Sasaran
Program/ Dampak pada
Kode Pernyataan Penyebab Risiko C/
No Kegiatan Pemilik Risiko Pencapaian
Risiko Risiko (Sumber Risiko) UC
(Output/ Tujuan
Outcome)
Berikut ini disajikan rencana tindak pengendalian dalam rangka menghilangkan penyebab
risiko.
PUSDIKLAT JKL
BAGIAN UMUM
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN (RTP)
Infrastruktur Baru (KSOP) yang
Risiko Infrastruktur Aktivitas Pengendalian yang Telah Ada (existing)
Perlu Dibangun (RTP)
Target
Penan
Substansi yang Waktu
Penyebab Perbaikan/ Infrastruktur dan Pemilik Risiko ggung
Infrastruktur dimuat dalam Jenis Pengendalian Substansi yang Penyel
belum Penguatan Substansi yang Jawab
No Ko de (yang sudah infrastruktur (Preventif, Detektif, dimuat dalam esaian
memadainya Lingkungan dimuat dalam
ada ) (efektivitas Korektif) infrastruktur
insfrastruktur Pengendalian infrastruktur
pengendalian)
bersangkutan.
Detektif
(mendata
pegawai yang
kenaikan
pangkatnya
tertunda).
Korektif
(memprioritaska
n kenaikan
2014 |Pusdiklatwas BPKP
pangkat
pegawai yang
tertunda).
2 D1.4 Surat Edaran Daftar Urut Preventif Bagian Kinerja bagian Peningkatan Meningkatkan Kasub bag Kepala 2015
Kepala BAKN Kepangkata (mengingatkan kepegawaian kepegawaian kinerja bagian kompetensi Kepegawaian Bagian
Nomor 03/ n pegawai untuk tidak rutin harus kepegawaian. dan TU
BAKN/1980 melengkapi data meng‐input ditingkatkan pemahaman
tentang Daftar perubahan bagian
Buku Kerja TKMRPI – MSDO & MRI
PUSDIKLAT JKL
BAGIAN UMUM
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN (RTP)
Infrastruktur Baru (KSOP) yang
Risiko Infrastruktur Aktivitas Pengendalian yang Telah Ada (existing)
Perlu Dibangun (RTP)
Target
Penan
Substansi yang Waktu
Penyebab Perbaikan/ Infrastruktur dan Pemilik Risiko ggung
Infrastruktur dimuat dalam Jenis Pengendalian Substansi yang Penyel
belum Penguatan Substansi yang Jawab
No Ko de (yang sudah infrastruktur (Preventif, Detektif, dimuat dalam esaian
memadainya Lingkungan dimuat dalam
ada ) (efektivitas Korektif) infrastruktur
insfrastruktur Pengendalian infrastruktur
pengendalian)
3 D1.5 PP No. 99 Kenaikan Preventif Pengelola Kinerja Pembuatan Meningkatkan Kasub bag Kepala 2015
Tahun 2000 Pangkat (mengingatkan kenaikan pengelola time schedule kompetensi Kepegawaian Bagian
dan Surat PNS pengelola pangkat tidak kenaikan kenaikan dan TU
Edaran Kepala kenaikan memerhatikan pangkat harus pangkat. pemahaman
Badan ABC pangkat untuk batas waktu ditingkatkan. pengelola
tentang Batas memproses kenaikan kenaikan
Waktu tepat waktu). pangkat. pangkat.
Kenaikan
Detektif
Pangkat
(mendata
permohonan
kenaikan
pangkat yang
51
tidak dapat di
52
PUSDIKLAT JKL
BAGIAN UMUM
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN (RTP)
Infrastruktur Baru (KSOP) yang
Risiko Infrastruktur Aktivitas Pengendalian yang Telah Ada (existing)
Perlu Dibangun (RTP)
Target
Penan
Substansi yang Waktu
Penyebab Perbaikan/ Infrastruktur dan Pemilik Risiko ggung
Infrastruktur dimuat dalam Jenis Pengendalian Substansi yang Penyel
belum Penguatan Substansi yang Jawab
No Ko de (yang sudah infrastruktur (Preventif, Detektif, dimuat dalam esaian
memadainya Lingkungan dimuat dalam
ada ) (efektivitas Korektif) infrastruktur
insfrastruktur Pengendalian infrastruktur
pengendalian)
4 D2.1 PP 45/2013; Tata cara Preventif Kurangnya Sosialisasi Hasil sosialisasi Penerapan hasil Kasub bag Kepala setiap
PMK 162/ penyusunan (mengingatkan pemahaman tentang peraturan sosialisasi Keuangan Bagian bulan
2013, dan SPJ pelaksana tentang peraturan‐ laporan peraturan TU
Perdirjen kegiatan agar peraturan peraturan yang keuangan. laporan
Perbendahara tidak terlambat laporan berkaitan keuangan
an Nomor dalam keuangan dengan
3/2014; menyampaikan pada setiap laporan
terkait SPJ). seksi. keuangan.
pertanggung‐
Korektif
2014 |Pusdiklatwas BPKP
jawaban
(teguran lisan).
belanja
Buku Kerja TKMRPI – MSDO & MRI
PUSDIKLAT JKL
BAGIAN UMUM
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN (RTP)
Infrastruktur Baru (KSOP) yang
Risiko Infrastruktur Aktivitas Pengendalian yang Telah Ada (existing)
Perlu Dibangun (RTP)
Target
Penan
Substansi yang Waktu
Penyebab Perbaikan/ Infrastruktur dan Pemilik Risiko ggung
Infrastruktur dimuat dalam Jenis Pengendalian Substansi yang Penyel
belum Penguatan Substansi yang Jawab
No Ko de (yang sudah infrastruktur (Preventif, Detektif, dimuat dalam esaian
memadainya Lingkungan dimuat dalam
ada ) (efektivitas Korektif) infrastruktur
insfrastruktur Pengendalian infrastruktur
pengendalian)
5 D2.2 Standar Biaya Tata cara Penggandaan Kurangnya Sosialisasi Contoh SPJ Penerapan SPJ Kasub bag Kepala 2 mgg
masukan penyusunan ketentuan SBM pemahaman tentang SBM yang benar yang benar Keuangan Bagian setelah
(SBM) dan SPJ sesuai untuk masing‐ tentang SBM terbaru dan mengacu pada sesuai dengan TU kegi‐
Standar Biaya SBM yang masing seksi dan dan peraturan format SPJ SBM yang SBM yang atan
Keluaran (SBK) berlaku daftar/checklist laporan terbaru. berlaku. berlaku. dilak‐
kelengkapan SPJ pertanggungja sana‐
waban pada kan
setiap seksi.
6 D2.3 PMK 171/ Aplikasi Preventif Data SIMAK Meningkatkan Bukti tanda Ada Kasub bag Kepala 5
PMK.05/ 2011 SAKPA dan (mengingatkan BMN tanggung terima teguran/sanksi Umum Bagian (lima)
tentang aplikasi agar tidak terlambat jawab penyerahan dari pimpinan TU hari
Sistem SIMAK BMN terlambat). diterima. operator BMN data SIMAK atas kerja
Akuntansi dan untuk BMN. keterlambatan. setiap
Korektif
Pelaporan menyelesaikan awal
(teguran lisan).
Keuangan laporan setiap bulan
Pemerintah bulan secara
dan PP 6 tepat waktu.
Tahun 2006
jo. PP 27
Tahun 2014,
tentang
Pengelolaan
BMN
53
54
PUSDIKLAT JKL
BAGIAN UMUM
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN (RTP)
Infrastruktur Baru (KSOP) yang
Risiko Infrastruktur Aktivitas Pengendalian yang Telah Ada (existing)
Perlu Dibangun (RTP)
Target
Penan
Substansi yang Waktu
Penyebab Perbaikan/ Infrastruktur dan Pemilik Risiko ggung
Infrastruktur dimuat dalam Jenis Pengendalian Substansi yang Penyel
belum Penguatan Substansi yang Jawab
No Ko de (yang sudah infrastruktur (Preventif, Detektif, dimuat dalam esaian
memadainya Lingkungan dimuat dalam
ada ) (efektivitas Korektif) infrastruktur
insfrastruktur Pengendalian infrastruktur
pengendalian)
7 D2.4 PMK Aplikasi Preventif Keterlambatan Meng‐input Pemahaman Meningkatkan Kasub bag Kepala setiap
171/PMK.05/2 SAKPA dan (koordinasi input data ke data BMN ke operator SIMAK kompetensi Umum Bagian bulan
007 tentang aplikasi antara operator aplikasi BMN. dalam aplikasi BMN terhadap dan TU
Sistem SIMAK BMN SIMAK BMN dan SIMAK BMN peraturan‐ pemahaman
Akuntansi dan operator secara benar peraturan operator SIMAK
Pelaporan SAKPA). dan tepat terbaru yang BMN terhadap
8 D3.1 SK Kepala Pemantaua Preventif Kurangnya Sosialisai Diberikan Usulan Kasub bag Kepala 2014
2014 |Pusdiklatwas BPKP
Buku Kerja TKMRPI – MSDO & MRI
PUSDIKLAT JKL
BAGIAN UMUM
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN (RTP)
Infrastruktur Baru (KSOP) yang
Risiko Infrastruktur Aktivitas Pengendalian yang Telah Ada (existing)
Perlu Dibangun (RTP)
Target
Penan
Substansi yang Waktu
Penyebab Perbaikan/ Infrastruktur dan Pemilik Risiko ggung
Infrastruktur dimuat dalam Jenis Pengendalian Substansi yang Penyel
belum Penguatan Substansi yang Jawab
No Ko de (yang sudah infrastruktur (Preventif, Detektif, dimuat dalam esaian
memadainya Lingkungan dimuat dalam
ada ) (efektivitas Korektif) infrastruktur
insfrastruktur Pengendalian infrastruktur
pengendalian)
9 D3.2 SK Kepala Tupoksi Preventif Honor Diberikan Usulan Meningkatkan Kasub bag Kepala 2014
Pusat tentang Pengelola (mengingatkan pengelola insentif. tunjangan kesadaran Umum Bagian
Pengelola BMN agar tidak BMN tidak fungsional pentingnya TU
BMN terlambat). sesuai dengan untuk mengelola
beban kerja. pengelola BMN. BMN secara
Korektif (surat
benar.
teguran).
10 D3.3 PP No. 27 Aplikasi Preventif Kurangnya Peningkatan Pemahaman Meningkatkan Kasub bag Kepala 2014
Tahun 2014, SIMAK BMN (mengingatkan koordinasi komitmen operator SIMAK kompetensi Umum Bagian
tentang agar tidak antara terhadap BMN terhadap dan TU
Pengelolaan terlambat). pelaksana kompetensi peraturan‐ pemahaman
BMN/D kegiatan operator peraturan operator SIMAK
Korektif
dengan SIMAK BMN terbaru yang BMN terhadap
(teguran lisan).
operator dan pelaksana terkait dengan peraturan
SIMAK BMN. kegiatan. BMN. terbaru yang
terkait dengan
BMN.
55
56 2014 |Pusdiklatwas BPKP
LEMBAR KERJA PENYELESAIAN KASUS 7
1. ____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
2.