Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Tim Penyehatan Pinjaman adalah Tim Penyehatan Pinjaman BKAD Kecamatan Puncu.
2. Kecamatan adalah Kecamatan PUNCU Kabupaten Kediri.
Pasal 2
1. Tim Penyehatan Pinjaman berstatus sebagai lembaga perwakilan Musyawarah Antar
Desa Badan Kerjasama Antar Desa di tingkat kecamatan dan berfungsi sebagai wakil
MAD-BKAD untuk membahas dan memutuskan penyehatan pinjaman Usaha Ekonomi
Produktif (UEP) dan Simpan Pinjam Perempuan (SPP).
2. Tim Penyehatan Pinjaman bersifat ad hoc, Tim Penyehatan Pinjaman berfungsi pada saat
adanya pinjaman bermasalah dalam kategori kolektibilitas IV dan V.
3. Tim Penyehatan Pinjaman berkedudukan di kecamatan yang memiliki wilayah kerja
dalam wilayah kecamatan Puncu
Pasal 3
1. Tim Penyehatan Pinjaman diselenggarakan atas dasar prinsip-prinsip kemandirian,
keterbukaan, partisipasi, demokratis, bertanggung jawab, serta efisien dan efektif.
2. Tim Penyehatan Pinjaman diselenggarakan atas dasar dari, oleh dan untuk masyarakat.
Pasal 4
Maksud pembentukan Tim Penyehatan Pinjaman adalah sebagai lembaga perwakilan
Musyawarah Antar Desa Badan Kerjasama Antar Desa untuk menangani dan menyelesaikan
pinjaman Usaha Ekonomi Produktif dan Simpan Pinjam Perempuan yang bermasalah sesuai
dengan tingkat kolektibilitas.
Pasal 5
1. Secara umum bertujuan untuk meningkatkan peran kelembagaan masyarakat (BKAD)
dalam Penanganan masalah Tunggakan Dana Bergulir.
2. Secara khusus bertujuan meningkatkan transparansi pengelolaan dana bergulir dan
kesehatan pinjaman Usaha Ekonomi Produktif dan Simpan Pinjam Perempuan.
3. Tim Penyehatan Pinjaman dibentuk untuk mendorong pelestarian dan pengembangan
dana bergulir melalui penyehatan pinjaman bermasalah.
Pasal 6
1. Tim Penyehatan Pinjaman adalah lembaga yang dibentuk oleh BKAD dalam forum MAD
untuk menangani dan menyelesaikan pinjaman Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan
Simpan Pinjam Perempuan (SPP) yang bermasalah.
2. Tim Penyehatan Pinjaman sekurang – kurang nya terdiri atas 1 (satu) orang Ketua, 1
(satu) orang Sekretaris dan 3 (tiga) orang Anggota dari unsur wakil-wakil Musyawarah
Antar Desa Badan Kerjasama Antar Desa dalam wilayah kerja Kecamatan Puncu.
3. Proses legalisasi dari kegiatan yang disepakati melalui Tim Penyehatan Pinjaman
ditandatangani oleh Ketua Badan Kerjasama Antar Desa dan diketahui oleh Camat.
Pasal 7
1. Tim Penyehatan Pinjaman memiliki wewenang :
a. Mengusulkan pola penyehatan pinjaman Usaha Ekonomi Produktif/ Simpan Pinjam
Perempuan sesuai dengan hasil identifikasi pinjaman ke kelompok dan anggota
kelompok kepada BKAD.
b. Mengusulkan Kepada BKAD mengenai pemberian sanksi sesuai peraturan dan
ketentuan yang berlaku kepada kelompok atau individu yang pinjamannya
bermasalah.
c. Penyehatan pinjaman yang dilakukan oleh Tim Penyehatan Pinjaman adalah
pinjaman bermasalah dalam kategori kolektibilitas IV dan V.
d. Penyehatan pinjaman dilakukan dengan cara penjadwalan ulang, mengubah sistem
angsuran, atau cara lainnya yang sesuai dengan kondisi di masing - masing kelompok.
Pasal 8
1. Tim Penyehatan Pinjaman memiliki kewajiban:
a. Menyusun rencana kerja kegiatan penyehatan pinjaman dan tindak lanjut
penanganan masalah yang meliputi:
1) Pengumpulan data sekunder (proposal, data LPP, data kelompok bermasalah
BA Pencairan dana perguliran)
2) Pengolahan data sekunder (pengisian form identifikasi)
3) Persiapan kunjungan lapangan (Penyiapan form kunjungan, Pembagian tugas,
Penjadwalan)
4) Identifikasi lapang (melengkapi form sesuai hasil kunjungan lapang,
melengkapi bukti berupa surat pernyataan, kartu angsuran dll)
5) Pembahasan Tim (Pemilahan hasil identifikasi apakah termasuk dalam
penyimpangan/microfinance/force majeur, mengusulkan penentuan pola
penyelesaian pinjaman bermasalah)
6) Tindakan penyelesaian (Penyiapan administrasi dan pengisian form
dilapangan sesuai dengan pola penyelesaian yang telah ditetapkan dalam
MAD)
7) Monitoring dan evaluasi (Monitoring pasca penyehatan maks 1 minggu
setelah tindakan penyelesaian)
Pasal 9
1. Tim Penyehatan Pinjaman dilaksanakan oleh kepengurusan yang dipilih, diangkat dan
diberhentikan oleh Badan Kerjasama Antar Desa melalui Forum Musyawarah Antar Desa.
2. Masa bakti kepengurusan adalah 1 (satu) tahun dan dapat dipilih kembali di tahun
berikutnya.
3. Pengurus Tim Penyehatan Pinjaman tidak pernah dan atau tersangkut perkara pidana
yang memiliki keputusan hukum yang tetap.
BAB VI
SUMBER DANA
Pasal 10
1. Sumber pendanaan kegiatan Tim Penyehatan Pinjaman berasal dari Surplus BKAD,
Bantuan Operasional Desa dengan mengacu pada SOP Perencanaan Keuangan
Pembagian Alokasi Surplus atau biaya Non Operasional Unit Pengelola Kegiatan dan
atau maksimal 2 persen dana tertagih dari kegiatan Usaha Ekonomi Produktif dan
Simpan Pinjam Perempuan yang masuk kategori kolekbilitas IV & V.
Pasal 11
Tata cara Penyehatan Pinjaman yang belum terdapat dalam peraturan ini, akan diatur lebih
lanjut dalam peraturan pelaksanaan.
Pasal 12
Peraturan ini berlaku mulai pada tanggal ditetapkan.