Pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru yang dapat mempengaruhi
karakter siswa. Guru membantu membentuk karakter peserta didik berdasarkan prinsip-prinsip
pendidikan karakter.Prinsip-prinsip berikut digunakan dalam pembentukan nilai-nilai kebangsaan atau
pendidikan karakter, yaitu:
1. Nilai-nilai dapat diajarkan atau dikuatkan budaya dengan nilai-nilai luhur kebangsaan melalui
berpikir, rasa dan karsa,hati dan olah raga dipadukan dengan pembelajaran mata pelajaran
yang menyatu dengan mata pelajaran.
2. Proses pembentukan nilai/karakter kebangsaan berlangsung melalui setiap mata pelajaran dan
dalam setiap pembelajaran.Proses pembentukan nilai-nilai karakter bangsa berlangsung
berkelanjutan karena siswa dalam satuan pendidikan
3. Pembahasan contoh berbagai objek kajian untuk mewujudkan proses berpikir, perasaan,
emosi dan olah raga untuk memenuhi kebutuhan dan penampilan diri. kesadaran para hamba
Tuhan, anggota masyarakat dan bangsa, serta warga negara dan bagian dari lingkungan
tempat tinggalnya.
4. Program pengembangan diri berlangsung melalui kegiatan budaya rutin sekolah, teladan dan
kegiatan spontan. Pentingnya mengintegrasikan karakter dengan pendidikan nilai,
pengkondisian dan prinsip-prinsip pendidikan karakter.
Pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru yang dapat mempengaruhi
karakter siswa. Guru membantu membentuk karakter peserta didik berdasarkan prinsip pendidikan
karakter. Prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan pendidikan nilai atau karakter bangsa
adalah sebagai berikut:
1. Nilai-nilai dapat diajarkan atau dikuatkan dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa melalui
mata pelajaran yang berhubungan dengan pikiran, perasaan, karsa, hati dan olah raga. sedang
diselidiki. diintegrasikan ke dalam mata pelajaran.
2. Proses pengembangan nilai/karakter kebangsaan dilakukan pada setiap mata pelajaran dan
setiap pembelajaran.
3. Proses pengembangan nilai karakter bangsa merupakan proses yang berkelanjutan sejak siswa
memasuki mata pelajaran
4. Pembahasan berbagai metafora diajarkan untuk melatih berpikir, melatih emosi, melatih
semangat dan melatih syarat kesadaran diri dan penampilan sebagai hamba Tuhan, anggota
masyarakat dan bangsa, serta sebagai warga negara dan bagian dari lingkungan hidup. apa
yang kita jalani.
5. Program pengembangan diri melalui aksi – kegiatan rutin budaya sekolah, teladan, kegiatan
spontan saat acara, pengkondisian dan pengintegrasian pendidikan nilai karakter ke dalam
jurusan dan mengacu pada pengembangan kompetensi dasar masing-masing jurusan.
Pendidikan karakter pada tingkat institusi mengarah pada pembentukan budaya sekolah, yaitu
terbentuknya nilai-nilai dasar perilaku, tradisi, praktik sehari-hari dan simbol-simbol, yang
diamalkan oleh seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah
merupakan ciri, watak atau sikap serta citra sekolah di mata masyarakat luas.
Pendidikan karakter di era digital
Pendidikan karakter di era digital saat ini sangat pesat, perkembangan teknologi tidak hanya
dinikmati Selain orang dewasa, anak-anak sekolah dasar juga dapat menikmati hasil perkembangan
teknologi saat ini, yang bertujuan untuk menjamin terbentuknya karakter yang baik bagi siswa dan
akhlak sebagai pengikut bangsa, guna mewujudkan kehidupan nasional yang adil, aman dan sejahtera.
Tujuan Pendidikan Hukum Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 No. 20 yang menyatakan bahwa
“Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan bakat dan membentuk watak serta budaya
bangsa yang bermartabat, agar mencerdaskan kehidupan bangsa, berupaya mengembangkan potensi
peserta didik untuk menjadi orang yang bertaqwa dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, berbakat, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.
1. Membangun dan membekali peserta didik menjadi generasi emas Indonesia tahun 2045 yang
berjiwa Pancasila dan pendidikan karakter yang baik untuk perubahan di masa depan.
2. Perkembangan sistem pendidikan nasional. sebuah wadah dimana pendidikan karakter
dijadikan sebagai jiwa utama dalam mendidik peserta didik, mendampingi masyarakat
melalui jalur pembelajaran formal, informal dan santai, dengan memperhatikan keberagaman
budaya Indonesia.
3. Merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi pendidik dan dosen, mahasiswa,
masyarakat dan lingkungan keluarga dalam penerapan PPK.
1. Meningkatkan dan memperbarui informasi tentang Internet dan perangkat. Orang tua tidak
bisa mengontrol anak jika mereka buta teknologi.
2. Jika ada koneksi internet di rumah, letakkan di ruang keluarga dan siapa yang bisa melihat
apa yang dilakukan anak menggunakan internet.
3. Jaga waktu yang dihabiskan anak di internet. perangkat dan internet.
4. Memberikan saling pengertian dan kesadaran akan dampak negatif internet atau perangkat.
5. Menolak menonton sesuatu yang tidak pantas pada kesempatan pertama.
6. Menciptakan komunikasi dua arah yang terbuka dengan anak.
Daftar pustaka
Putri, D. P. (2018). Pendidikan karakter pada anak sekolah dasar di era digital. AR-RIAYAH: Jurnal
Pendidikan Dasar, 2(1), 37-50.
Saiful Bahri, Implementasi Pendidikan Karakter dalam Mengatasi Krisis Moral di Sekolah , 2015,
TA’ALLUM Vol 03. No 01, juni 2015
Yulia Palupi, Digital Parenting Sebagai Wahana Terapi untuk Menyeimbangkan Dunia Digital
dengan Dunia Nyata Bagi Anak, (Yogyakarta: Seminar Nasional Universitas PGRI, 2015), 4
Yulia Palupi. Digital Parenting Sebagai Wahana Terapi untuk Menyeimbangkan Dunia Digital
dengan Dunia Nyata Bagi Anak. (Yogyakarta: Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta,
2015), 49