Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH AGAMA HINDU

KEBUAYAAN YANG MENDUKUNG


DAN MELEMAHKAN EKSISENSI AGAMA HINDU

Oleh :

KOMANG BAYU MERTA, Nim :2013011053

Rombel 6 AGAMA HINDU

S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Kebudayaan yang Mendukung dan Melemahkan Eksistensi
Agama Hindu” ini dengan baik.

Saya menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu
dalam kesempatan ini Saya menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, saya telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan
tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

Singaraja,3 Januari 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................2

DAFTAR ISI...............................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................4

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................4

1.3 Tujuan....................................................................................................................4

1.4 Manfaat..................................................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN.............................................................................................5

2.1 Pengertian Kebudayaan ......................................................................................5

2.2 Kebudayaan yang Mendukung Eksistensi Agama HIndu......................................5

2.3 Kebudayaan yang Melemahkan Eksistensi Agama HIndu....................................6

BAB 3 PENUTUP.......................................................................................................7

3.1 Simpulan.................................................................................................................7

3.2 Saran........................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................8

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbicara budaya tentu akan selalu terkait dengan nilai dan norma suatu
kebudayaan masyarakat, maka penting untuk diketahui bahwa nilai dan norma siapa
yang sebenarnya kita bicarakan. Kita bisa saja terjebak pada pengasumsian bahwa yang
dijadikan nilai dan norma kebudayaan adalah nilai dan norma yang dianut oleh
kelompok dominan. Asumsi semacam ini bisa mengabaikan adanya
perubahan-perubahan dalam dunia sekarang. Yaitu munculnya identitas budaya
kecil-kecil yang sangat bervariatif dalam satu bangsa.Sebagaimana maksud tersebut,
penulis mencoba mengkaji tentang adat, budaya,yang dapat melemahkan atau
mendukung Agama Hindu yang terjadi di Bali.Untuk itu penulis tertarik membahas
tentang tema ini yang berjudul Kebudayaan yang mendukung dan melemahkan
eksistensi Agama Hindu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu pengertian Kebudayaan?
2. Kebudayaan apa saja yang mendukung eksistensi Agama Hindu?
3. Kebudayaan apa saja yang melemahkan eksistensi Agama Hindu?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas adapun tujuan pembuatan makalah ini :
1. Untuk mengetahui apa itu Kebudayaan Agama HIndu.
2. Untuk mengetahui kebudayaan apa saja yang mendukung eksistensi Agama Hindu
3.Untuk mengetahui kebudayaan apa saja yang melemahkan eksistensi Agama Hindu
1.4 Manfaat
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami mengenai
Kebudayaan Agama Hindu dan juga dapat menjaga/melestarikan kebudayaan Hindu
tersebut

4
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budia atau akal); diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Adapun pengertian kebudayaan menurut para
ahli :

1.Menurut Soemardjan dan Soemardi, budaya merupakan hasil karya, cipta dan rasa
dalam masyarakat. Karya masyarakat dapat menghasilkan teknologi dan juga
kebudayaan kebendaan ataupun kebudayaan jasmaniah untuk menguasai alam sekitar
guna diabdikan kepada masyarakat.

2.Adapun pengertian budaya menurut Koentjaraningrat budaya berarti keseluruhan


sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam berkehidupan masyarakat
yang akhirnya menjadi milik manusia dengan cara belajar. Sedangkan menurut Linton,
budaya dimaknai sebagai keseluruhan dari pengetahuan, pola perilaku serta sikap
yang menjadi kebiasaan dan dimiliki serta diwariskan oleh anggota masyarakat
tertentu

Jadi dapat disimpulkan bahwa Kebudayaan merupakan hasil dari karya cipta, rasa,
dan karsa manusia. Lingkupnya mencakup banyak aspek kehidupan seperti hukum,
keyakinan, seni, adat atau kebiasaan, susila, moral, dan juga keahlian. Kehadirannya
mampu mempengaruhi pengetahuan seseorang, gagasan, dan ide meskipun budaya
berwujud abstrak.

2.2 Kebudayaan yang Mendukung Eksistensi Agama Hindu

Kebuudayaan dari Agama Hindu tidak dapat dipisahkan dari adanya adat dan tradisi
di daerah sekitarnya. Seperti halnya budaya-budaya Agama Hindu yang ada di Bali,
semua memiliki hubungan dengan tradisi daerah sekitarnya. Salah satu contoh budaya
Agama Hindu di Bali yaitu tradisi pawai ogoh-ogoh. Tradisi ini dilakukan pada saat
hari raya pangerupukan yaitu satu hari sebelum hari raya Nyepi di Bali. Ogoh-ogoh
adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian

5
Bhuta Kala. Ogoh-ogoh merupakan patung yang berukuran besar yang tebuat dari
bubur kertas dan bahan pelekat yang biasanya dibuat oleh kaum remaja Bali sebagai
suatu bagian dari perayaan tahunan “upacara pembersihan” (ngerupukan). Dalam
perwujudan patung yang dimaksud, Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar
dan menakutkan biasanya dalam wujud Raksasa. Adanya budaya atau tradisi pawai
ogoh-ogoh ini dapat memberikan pengaruh positif terhadap Agama Hindu atau dengan
kata lain dapat mendukung perkembangan Agama Hindu. Adapun dampak positifnya
yaitu menjadi hiburan tersendiri bagi umat hindu dan non hindu, karena ogoh-ogoh
adalah sebuah patung yang sangat besar yang dimana dalam proses pembuatan atau
pengarakannya membutuhkan banyak orang disanalah rasa persatuan dan kesataun
diantara umat hindu timbul, dalam pebuatan ogoh-ogoh yang mengandung unsur seni
dapat menghidupkan kreatifitas para pemuda bali, menarik banyak wisatawan dari
dalam dan luar negeri yang bisa mengenalkan Agama Hindu sampai ke luar negeri.
Dengan hal ini, Agama Hindu akan dapat berkembang dengan baik dan akan semakin
dikenal oleh orang-orang. Maka dari itu budaya pawai ogoh-ogoh merupakan salah satu
budaya yang dapat mendukung perkembangan Agama Hindu.

2.3 Kebudayaan yang Melemahkan Eksistensi Agama HIndu

Selain adanya kebudayaan yang mendukung perkembangan eksistensi Agama


Hindu ada pula budaya yang akan melemahkan perkembangan Agama Hindu ini.
Sebagai contoh yaitu Tajen.Tajen hanya diselenggarakan pada upacara Tabuh Rah
saja.Namun, adanya degradasi pengetahuan tatwa dan susila menyebabkan pelaksanaan
tajen berorientasi pada Judi. Serta sebagian besar pelaksanaannya berlindung pada
pelaksanaan upacara Tabuh Rah. Tajen berasal-usul dari Tabuh Rah, salah satu yadnya
(upacara) dalam masyarakat Hindu di Bali. Tujuannya mulia, yakni mengharmoniskan
hubungan manusia dengan Bhuana Agung. Yadnya ini runtutan dari upacara yang
sarananya menggunakan binatang. Namun, banyaknya orang yang menjadi bebotoh
(pemain tajen) menyebabkan tradisi itu menjadi sebuah ajang perjudian.Tajen yang
berorientasi pada judi dapat menimbulkan perkelahian atau perselisihan yang dapat
membuat perpecah belahan yang dapat melemahkan eksistensi kebudayaan Agama
Hindu di Bali.

6
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kebudayaan merupakan hasil dari karya cipta, rasa, dan karsa manusia.
Lingkupnya mencakup banyak aspek kehidupan seperti hukum, keyakinan, seni, adat
atau kebiasaan, susila, moral, dan juga keahlian. Kehadirannya mampu mempengaruhi
pengetahuan seseorang, gagasan, dan ide meskipun budaya berwujud abstrak. Adapun
kebudayaan yang dapat mendukung perkembangan Agama Hindu dibali seperti contoh
pawai ogoh-ogoh,dimana pawai ogoh-ogoh ini dalam pembuatannya dan
pengarakannya memerlukan banyak orang yang membuat adanya rasa persatuan dan
kesatuan.Selain itu ada budaya yang dapat melemahkan Agama HIndu yaitu salah
contohnya Tajen/sambung ayam yang dilaksanakan bertujuan untuk berjudi.Dimana
tajen berorientasi untuk berjudi ini dapat mengakibatkan pertengkaran dan perpecah
belahan antara sesama umat Hindu di Bali.

3.2 Saran

Saran penulis terhadap makalah ini yaitu agar pembaca senantiasa dapat terus
melestarikan budaya-budaya Agama Hindu yang sudah ada dan tetap
mempertahankannya. Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini bisa
bermanfaat baik bagi pembaca maupun pembuat makalah. Terima kasih

7
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia.Budaya. https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya. Diakses pada 3 Januari 2021

Baliexpress.jawapos.com.(2017,8 September).Tajen,Ritual Suci yang Berubah Jadi


Judi. Diakses pada tanggal 3 Januari 2021, dari
https://baliexpress.jawapos.com/read/2017/09/08/12455/tajen-ritual-suci-yang-berubah-
jadi-judi

Admin. 2016. “Makna Ogoh-Ogoh dalam Perayaan Hari Raya Nyepi”.

guliangkangin.or.id/sida/index.php/first/artikel/201.Diakses pada 3 Januari 2021.

Anda mungkin juga menyukai