Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Manusia Dan Kehidupan


Al Islam Kemuhammadiyahan 1

Dosen Pembimbing : Ma’ruf Kharisma, S.HI.MA


Disusun oleh:
Muhamad Khairul Akbar 1922201018
Adnan Hambali Muhtar 1922201058
Randi R. Hutabarat 1922201062

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Tangerang, 1 Oktober 2019

Kelompok 3
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan .............................................................................................. 4
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
C. Tujuan Pembahasan................................................................................. 4
Bab II Pembahasan ............................................................................................. 5
A. Perjalanan Hidup manusia ..................................................................... 5
1. Asal-usul Kejadian Manusia .............................................................. 5
2. Hari kebangkitan Manusia.................................................................. 7
3. Berbagai Peristiwa Saat Manusia Dikumpulkan ................................ 8
B. Orientasi Hidup Manusia ....................................................................... 11
1.Orientasi Hidup Yang Salah ............................................................... 11
2.Orientasi Hidup Yang Benar ............................................................... 12
C. Tujuan dan Fungsi Penciptaan Manusia ................................................. 14
1. Tujuan Penciptaan Manusia ............................................................... 14
2. Fungsi Penciptaan Manusia ............................................................... 15
D. Hidup Sukses dalam Pandangan Al Quran.............................................. 15
1. Menyeimbangkan Duniawi Dan Ukhrowi ......................................... 16
2. Memiliki Keseimbangan Antara Iman ............................................... 15
Bab III Penutup ................................................................................................... 16
A. Kesimpulan ......................................................................................... 16
B. Saran ................................................................................................... 17
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Semakin modern dan canggihnya ilmu pengetahuan semakin majunya peredaran zaman
dan manusiapun menjadi beragam. Manusia memang harus mengetahui apa yang akan di kerjakan
sehingga bisa mendapatkan hal-hal yang baik dan meggunakan akal sehatnya. Dalam hubungan
manusia dan alam semesta, jika ia bertanya kepad diri sendiri, “ Bagaimana saya ada ? ia akan
menjawab saya ada entah bagaiman dalam penalaran demikian ia akan menjalani kehidupan tanpa
perna merenungkan masalah-maslah seperti itu, ia memahami fakta bahwa ia di ciptakan. Dengan
mengeal mpenciptanya, ia berusaha memahanmi tujuan untuk apa ia di ciptakan tuhan. Bagi sipa
yang igin memahami alam semsta terhadap kitab petunjuk yaitu adala Al Qu’ran. Mulai dari
tampak ( Syadah smapai yang tidak tampak Ghoib ), Dari yang berwarna sampe yang tidak
bernyawa dan dari yang ada di dalam perut ini sampai yang ada di ruang angkasa yang di penuhi
beribu- ribu miliar bintang dan itu membuat kita bertanya untuk apa alam semesta itu di ciptakan
siapa yang menciptakan alam semsta ini..? bagaimana cara terbentuknya alam semsta ini..?
pertanyaan ini membuat para ilmuan untuk melakukan penelitian dan melahirkan berbagai teori
dalam penciptaan alam semesta.sebenarnya penciptaan dunia atau alam semesta. Sebenarnya
penciptaan dunia atau alam semesta ini sudah di jelaskankan semua lewat Al- Qur’an.

B. Rumusan Masalah
Manusia dan Kehidupan:
1. Perjalanan Hidup Manusia dari alam ruh hingga hari akhirat
2. Ragam orientasi hidup manusia
3. Tujuan dan fungsi penciptaan manusia
4. Hidup sukses dalam pandangan al-Qur’an.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perjalanan manusia dari alam ruh hingga Akhirat
2. Untuk mengetahui ragam orientasi hidup manusia
3. Unutuk mengetahui tujuan dan fungsi penciptaan manusia
4. Untuk mengetahui cara hidup sukses dalam pandabnagan Al – Qur’an
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perjalanan Hidup Manusia dari Aalam Ruh Hingga Hari Akhirat

1. . Asal – usul kejadian manusia


Ada 3 hal yang akan diuraikan pada bagian ini, yaitu unsur unsur pada penciptaan manusia,
penciptaan Adam As, dan penciptaan anak cucu Adam As.
a. Unsur – unsur penciptaan manusia

Keberadaan manusia yang mudah untuk dikenali adalah bentuk fisik atau tubuhnya. Unsur
terpenting yang membentuk susunan tubuhnya adalah air, sebagaimana firman Allah pada S.Al-
Anbiya’ayat 30.

Artinya : “dan apakah orang – orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya, dan dari air
kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman ?”.
Ayat ini menjelaskan bahwa semua benda yang hidup (termasuk manusia ) dijadikan dari air
sebagai salah satu komponen yang terpenting, kenyataan ini dapat dikaji secara ilmiyah pada pada
semua kehidupan yang ada di muka bumi. Mengingat semua makhluk hidup tersusun dari
timbunan sel hidup, dan air merupakan satu komponen yang paling penting dari bangunan sel. Air
meliputi susunan selaput plasma, sitoplasma dan nukles dari organ sel. Setelah air menyatu dengan
sel, maka gerakan larutan dalam sel menunjukan adanya kehidupan yang penuh misteri. Tanpa air,
manusia (termasuk makhluk lainya) tidak mungkin hidup.
Unsur kedua adalah tanah, bumi atau tanah mengandung beberapa zat, seperti zat besi, emas,
perak, kalsium, dan beberapa zat lainnya. Di samping itu beberapa zat kimia yang membantu
dalam pembentukan dan pewarnaan tanah, sehingga warna tanah dan tempat satu dengan lainnya
berbeda. Seperti daerah padang pasir tanahnya cenderung kekunung- kuningan, sedangakan
didaerah tropis tanahnya cenderung berwarna kecoklat – coklatan. Bahkan, suatu wilayah atau satu
kecamatan antara desa satu dengan desa lainnya warna tanah berbeda. Sebagai wujud keterkaitan
antara beberapa zat dan warna yang ada ditanah, juga rahasia Allah dalam penciptaan manusia,
maka hasil dari penciptaan ini melahirkan warna kulit yang berbeda, ada yang hitam, putih, sawo
matang, dan lainya.

b. Penciptaan manusia pertama (Adam As)

Al – Qu’ran tidak menguraikan secara rinci proses penciptaan Adam yang mayoritas
ulama menamai manusia pertama, dan secara garis besarnya yang disampaikan adalah (1) bahwa
awal manusia adalah tanah, (2) bahwa tersebut disempurnakan. (3) setelah proses penyempurnaan
selesai, maka ditiupkan kepada RUH Ilahi, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Hijr 28-29
dan QS. Shad 71-72. Penjabaran dari surat kedua ini bila dikaitkan dengan ketiga poin tentang
penciptaan Adam, maka saling memperkuat antara QS. Al- Hijr ayat 28- 29 dengan QS. Shad ayat
71-72. Untuk itu maka surat yang digunakan untuk menguraikan pada QS. Al – Hijr ayat 28-29
sebagai berikut

َ ‫ص ْل‬
ٍ ُ‫صا ٍل ِم ْن َح َمإ ٍ َم ْسن‬
‫ون‬ َ ‫ َو ِإ ْذ قَا َل َربُّكَ ِل ْل َم ََلئِ َك ِة ِإنِِّي خَا ِل ٌق بَش ًَرا ِم ْن‬,٢٨
‫اجدِين‬
ِ ‫س‬ َ ُ‫وحي فَقَعُوا لَه‬ِ ‫س َّو ْيتُهُ َونَفَ ْختُ فِي ِه ِم ْن ُر‬ َ ‫فَإِذَا‬٢٩
Artinya : “ dan (ingatlah), ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “ Sesugguhnya Aku
akan menciptakan seorang manusia dari taah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang
diberi bentuk”

Penjelasan ayat 28 lebih difokuskan pada kata “ basyara’’, di ambil dari kata bahsyara yang artinya
kulit. Kata ini biasanya di artikan dngan manusia, sehingga yang nampak dari manusia adalah
kulitnya. Dengan demikian, penekanan pada kata ini bila dikaitkkan dngan penciptaan Adam as,
adalah :
1. Sosok anggota tubuh anatara pencipta adam as, demam manusia sesudahnya ( anak cucu
adam), dimana masing – masing anggota tubuh memilii kepala, dua mata, dua telinga, hidung dang
anggota lainnya.
2. Penciptaan \adam as, deganmanusia sesudahnya masing-masing memiliki naruli yyang sama
seperti : haus, lapar, dorongan seksual, cemas, gembira, berharap.
Jika kehidupan diibaratkan halte atau tempat peristirahatan, maka sakaratul maut adalah gerbang
menuju terminal pertama. Sebelum menuju terminal awal dari perjalanan ini, kedahsyatan
digerbang sakaratul maut, Allah berfirman :

Jika kamu melihat diwaktu orang – orang yang zhalim berada dalam sakaratul maut sedangkan
para malaikat memukul dengan tangannya sambil berkata : keluarkanlah nyawamu, dihari ini kamu
akan dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan (Al An’am (6) :93)
Imam Ar- Raghib AL- Asfahani dan para ulama lainnya menjelaskan bahwa istilah sakaratul maut
diambil dari kata dasar sakara, yang yang berarti mabuk atau kehilangan akal. Dalam bahasa arab,
kata sakara paling banyak digunakan untuk makna ‘mabukkarena meminum minuman keras’.
Terkadang juga digunakan dengan kata marah, rindu berat, pingsan karena beratnya rasa sakit.
Inilah yang dimaksud dengan sakaratul maut. Detik- detik menegangkan saat nyawa akan
ikeluarkan oleh malaikat dari jasad seorang hamba dinamakan sakaratul maut, karena pada saat itu
orang yang mengalaminya berada dalam keadaan setengah sadar dan setengah pingsan, dia tidak
berada di alam dunia, pun belum sepenuhnya memasuki alam akhirat.
Alam barzakh, terminal awal menuju perjalanan panjang
Perjalanan ini dimulai dari sebuah lubang kecil disatu sudut bumi, yang mendidingkan tanah dan
batu. Itulah liang kubur rumah masa depan setiap manusia, tempat sempit gelap yang menakutkan,
yang akan meremukkan setiap tulang dan memisahkan setiap persedian, yang segera melumat
daging dan menghancurkannya.
Alam barzakh adalah persinggahan pertama sebelum manusia menuju alam keabadian.
Setiap manusia akan melewati jenjang ini, takkala munkar dan nangkir akan bertanya tentang siapa
rabb mereka, apa agama yang dipeluknya, kitab suci apa iimaninya juga tentang manusia agung
yang mulia; Muhammad saw. Jika ia seorang mukmin sejati semua pertanyaan itu akan dijawab
dengan penuh mantap, yakin dan percaya diri bahwa itulah jawaban yang diinginkan, Allah pun
akan meneguhkan hatinya untuk tetap memegang teguh kalimat itu hingga dikuburnya. Malaikat
tersenyum dengan jawaban yang diberikan, diperlihtkannya tempat kembalinya kelak.
Adapum mereka yang kufur dan ingkar, jawaban yang keluar dari mulutnya selalu sama ;
aku tidak tau , aku tidak pernah mendengar. Setidaknya munkar dan nangkir mengulang
pertannyaan serupa hingga dua kali, namun jawabanya yang diperoleh selalu sama. Semkin geram
keduanya, dihantamkannya tubuhnya dengan palu besi, yang jika palu tersebut diarahkan
kegunung batu, niscaya ia akan menjadi abu. Saat palu besi membara itu menyentuh tubuhnya,
mulutnya melengking dan mengerang dengan erangan yang dapat didengar oleh seluruh makhluk
selain manusia dan jin.,
2. Hari berbangkitnya seluruh makhluk

a. Ditiupnya dapat dibayangkan bagaimana nasib manusa – manusia sial yang menyaksikan
hancurnya alam semesta.
Saking dasyatnya ada diantara mereka yang tengah hamil kemudian gugur kandungannya seorang
ibu yang tengah menyusui bayinya secara tidak sadar melempar bayinya lalu berlari untuk mencari
keselamatan. Bahkan, seorang anak kecil tiba –tiba rambutnya beruban, manusia seperti orang –
orang yang sedang mabuk berat, padahal mereka tidak mabuk, melainkan adzab Allah yang sangat
keras.
Ternyata dahsyatnya proses kehancuran alam semesta yang ditandai dengan ditiupnya sangkakala
pertama tidak hanya dirasakan oleh mereak yang masih hidup, bahkan orang – orang yang dikubur
pun akan merasakan dasyatnya faz’ul akbar. Hanya orang – orang yang Allah khususkan dengan
rahmanya –Nya saja yang selamat dari bencana faz’ul akbar ini, mereka itu adalah orang –orang
sayhiddi jalan-Nya saat memerangi orang – orang kafir, atau sedang ribath dijalan-Nya. Mereka
benar – benar tentram dan tenang disaat penghuni kubur lainnya tersiksa karena kerasnya faz’ul
akbar.

Artinya : “hai manusia, bertaqwalah pada rabb kalian, sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu
adalah suatu kejadian yang amat besar (dasyat), (ingatlah) pada hari (ketika) kalian melihat
kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anak dari anak yang disusukannya dan
gugurlah seluruh kandunganwanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan
mabukpadahal sebenanya mereka tidak mabuk akan tetapi adzab Allah sangat keras. (AL- Hajj
[22]:1-2).

b. Hari kebangkitan semua yang mati


Mereka dibangkitkan sesuai dengan kondisi masing – masing sebelum mereka meninggal
dunia . jika kehidupan diakhiri dengan kesyahidan, dengan kondisi darah yang menetes, maka
dihari kiamat nanti akan menghadap Allah dengan pakaian dan tubuh yang berlumur darah,
warnanya merah namun harumnya semerbak misik. Begitu pula orang yang berihram dibangkitkan
dengan bertalbiah.
Namun celakalah bagi mereka yang mati membunuh dirinya, mereka akan dibangkitkan
sesuai dengan kondisi saat kematiannya.
3. Berbagai peristiwa saat manusia dikumpulkannya

Padang masyar merupakan persinggahan yang membuat setiao jantung manusia berdegup
kencang, mata mereka terbelalak tak sanggup terpejam dan semua berada dalam puncak rasa
tegang. Masa penantian yang meski hanya sehari dalam akhirat, namun orang – orang kafir dan
para pendosa itu merasakan bagai 50.000 tahun. Ditengah padang luas yang tak bertepi inilah
seluruh makhluk ,jin,manusia bahkan binatang dari sejak awal penciptaan hingga yang terakhir
akan dikumpulkan. Dalam suasana yang tidak menentu, mereka akan mengalami beberapa
kejadian yang semakin membuat mereka tersiksa.

a. Matahari akan didekatkan


Pada hari itu matahari didekatkan kekepala makhluk (manusia) sampai jarak satu mil.Keringat -
keringat yang keluar sesuai kadar dosa mereka didunia itu begitu menyiksa, belum lagi lamanya
menunggu keputusan Allah swt bagi masing – masing hamba. Padahal hamba yang dikumpulan
dipadang mahsyar sangat banyak, entah berapa miliar atau triliyun manusia dan jin, hanya Allah
swt semata yang mengetahui jumlah mereka yang sebenarnya. Setiap orang menunggu giliran
untuk dipanggil, diadili dan menunggu keputusan Allah. Padahal satu hari diakhirat adalah sama
dengan seribu tahun di dunia. Sebagaimana dijelaskan oleh firman Allah:

Artinya : sesungguh sehari disisi Rabbmu adalah seperti seribu tahun menurut penghitungan
kalian. (AL-Hajj[22]:47)
b. Padang mahsyar
Setelah semua makhluk hidup dibangkitkan dari alam kubur, mereka mereka digiring kesebuah
tempat pengumpulan (AL-Mahsyar).tempat tersebut bukanlah bumi yang saat dipijak oleh
manusia, karena bumi dan langit telah hancur musnah pada tiupan sangkakala yang pertama. Pada
saat itu Allah telah menggantikan bumi dan langit dengan bumiyang baru, yang sama sekali
berbeda dengan bumi dan langit yang saat ini ada.
Sebagaimana disebutkan oleh firman Allah :

Artinya: (yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula dengan
langit), dan mereka semuanya (dipadang mahsyar) berkumpul menghadap kehadirat Allah yang
maha Esa lagi maha Perkasa. (ibrahim[14]:48)
Mahsyar merupakan tempat berkumpulnya seluruh manusia, sejak manusia pertama Adam
As. Hingga mereka yang menyaksikan hari kehancuran alam semesta. Seluruhnya akan berkumpul
dalam keadaan telanjang, tanpa selembar benang yang menutupinya. Mereka tidak merasa risih
dengan keadaan mereka atau sibuk memperhatikan aurat sesama mereka yang tersingkap. Tak ada
agi dalam benak mereka untuk memikirkan hal –hal seperti itu, pikiran mereka disibukkan dengan
keputusan yang akan dijatuhkan kepada mereka. Urusan hari itu jauh lebih dasyatdari sekedar
melihat aurat, urusan saat itu merupakan penantian keputusan abadi, keputusan yang berakhir
kebahagiaan selamanya atau kesengsaraan yang tiada henti.
c. Yaumul hisab
Yaumul hisab merupakan hari dimana Allah swt menghadapkan hampa- hamba Nya dan
mengungkapkan kepada mereka perbuatan yang telah mereka perbuat dan perkataan yang pernah
mereka ucapkan. Allah beberkan keimana dan kekufuran, kelurusan dan penyimpangan, serta
ketaatan dan kemaksiatan yang telah mereka lakukan dalam kehidupan didunia, lalu Allah pahala
dan siksa yang mereka peroleh atas perbuatan mereka . kanan jika mereka yang soleh, dan
ditangan kiri jika mereka orang yang bersalah.
d. Pembagian Catatan Amal
Setelah seorang hamba selesai menjalani proses pemaparan dan pertanggungjawaban atas
amal- amal perbuatannya, kepadanya akan diberikan buku catatan amal. Buku yang ditulis
malaikat yang senantiasa menyertainya itu mencakup lembaran – lembaran yang lengkap tentang
amalan yang telah ia kerjakan didunia. Semua amal perbuatannya tercatat didalam buku
tersebut.tidak ada sedikit pun yang luput atau meleset.
Allah menggambarkan tentang peristiwa tersebut dalam firman Nya :

Artinya: dan pada hari itu engkau melihat tiap- tiap umat berlutut tiap – tiap umat dipanggil untuk
(melihat dan menerima)buku catatan amalnya. Pada hari itu kalian diberi balasan terhadap apa
yang kalian kerjakan. (Allah berfirman inilah): “inilah buku catatan kami yang menuturkan
terhadap kalian dengan benar. Sesungguhnya kami telah menyuruh( para malaikat ) mencatat apa
yang kalian kerjakan.” (AL- Jatsiyah[45]:28-29)

e. Yaumul mizan
Setelah manusia menerima cacatan perbuatannya, maka bergeraklah mereka menuju mijan
( timbangan) untuk ditimbang semua amal perbuatan mereka. Detik – detik inilah yang
menegangkan, namun tidak ada harapan bagi ,mereka yang kufur. Bisa dipastikan mereka akan
menjerit histeris, melengking dan memekik penuh ketakutan. Suara mereka habis, air mata mereka
berganti dengan darah, nyawa mereka hampir saja terbang saat menyaksikan bahwa timbangan
kejahatan mereka lebih berat dari kebaikannya. Orang – oarang munafik juga tak kala takut nya
mereka menyadari bahwa kelak akan memperoleh ganjaran akibat kejahatan mereka didunia,
akibat mulut mereka yang banyak berdusta, hati mereka yang kesat dan busuk. Mereka yang tau
bahwa kebaikannya lebih ringan dari kejahatannya akal pulang penuh sesal, tngis mereka begitu
menyayat, wajah mereka hitam ditimpa kehinaan, mereka pulang dengan hati yang hancu. Lalu
digirimg mereka menuju jahannam. Naudzubillah min dzalik.
Allah berfirman:

Artinya: timbangan pada hari itu adalah kebenaran (keadilan). Maka barang siapa berat timbangan
kebaikannya, mereka itulah yang beruntung. Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya,
mereka itulah orang – orang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari
ayat – ayat kami. (Al-A’raf[7]:8-9)

f. Ujian untuk menentukan keimanan seseorang


Jika seseorang telah melewati semua pos perjalanan diatas, maka fase berikutnya yang
takala menegangkan adalah pos ujian untuk menentukan keimanan seseorang. Fase inilah yang
akan membongkar kedok kemunafikkan seseorang. Jika dalam faese- fase sebelumnya orang
mukmin dan munafik disatukan (karena orang munafik secara dhahir menampakkan
keislamannya.maka pada fase ini kenifakkan mereka akan terkuak hingga mereka tidak lagi
bersama orang mukmin.
Pada hari akhir dari masa – masa hari mahsyar, pada hamba yang digiring dandihimpun
menuju surga dan ada yang digiring menuju neraka. Adapun orang –orang kafir maka setiap
golongan dari mereka mengikuti sesembahan yang mereka ibadahi dahulu. Orang – orang yang
mengibadahi matahari, mereka akan mengikutinya, lalu dihimpunya orang – orang kafir menuju
neraka laksana pengumpulan ternak secra kelompok- kelompok. Allah berfirman :
Artinya : dan orang – orang kafir digiring menuju neraka dengan berkelompok – kelompok. (Az-
Zumar[39]:71)

g. Surga dan neraka


Selanjutnya perjalanan manusia beriman selanjutnya adalah menuju surga. Sedangkan
orang – orang kafir dan munafik akan dimasukkan ke neraka.
1. Nama – nama surga
Surga memiliki nama –naman yang disebutkan dalam AL-Qur’an dan sunah janahtul firdaus
yang merupakan tertinggi derajatnya, ia terletak dibawah arsyi Ar rahman. Kemudian janatun
na’im (yang penuh kenikmatan ), janatu adn, darussalam (negri yang penuh keselamatan), janatul
ma’wah dan daru khuldi.
2. Bangunan surga
Bangunannya terbuat dari batu bata emas dan perak, adukannya beraroma kasturi yang sangat
harum, krikilnya terbuat dari mutiara lu’luh dan yaquth dan tanahnya terbut dari za’faran, seperti
tepung putih yang beraroma kasturi.
3. Pintu – pintunya
Seseorang wanita yang rajin solat lima waktu dan shaum, lalu meninggal sedangkan
suaminya ridho, maka ia akan dipersilakan untuk masuk surga dari pintu manapun yang ia sukai.
4. Sungai- sungai disurga
Sungai disurga adalah sesuatu yang pasti, ia terus mengalir dan tidak pernah berhenti,
terletak dibawah ghuraf(maghligai), istana – istana dan taman – taman penghuni surga.
5. Pohon, tanam, dan naungan disurga
Didalamnya terdapat pohon yang apabila seseorang pengembara itu berjalan dibawah
naungannya selama seratus tahun ia belu keluar dari naungannya, pohon- pohonnya kekal dan
buahnya dekat lagi rendah menjuntai, sehingga mudah diambil.
6. Buah –buah tanaman disurga
Buah – buahan disurga banyak yang serupa dengan buah - buahan didunia, dilihat dari
benutk dan namanya, bedanya bahwa disurga buah tersebut tidak layu, busuk, tua atau mengecil
dan berkurang sebagaimana buah yang didiunia.
7. Makanan dan minuman disurga
Penduduk surga akan dihidangkan makanan dan minuman yang lezat yang sangat mengundag
selera, apapun yang mereka inginkan pastimereka dapatkan.
Hidangan bagi mereka yang pertama kali kali adalah daging hati ikan paus, kemudian
disembelihkan baginya sapi yang makanan sehari - harinya adalah rumput surga.
Adapun tempat makanan dan minuman mereka berupa gelas dan piring yang terbuat dari emas
dan perak.
Artinya: dan diedarkan kepada mereka bejana – bejana dari perak dan piala – piala bening
laksana kaca. Yaitu kaca – kaca yang terbuat dari perakyang telah diukur mereka dengan sebaik-
baiknya. (Al-Insan [76]: 15-16)
8. Maghligai dan Istana Surga
Mahligai dan istana surga terbuat dari emas dan mutiara terbaik yang sediakan bagi hamba hamba-
Nya yang beriman.
9. Keadaan Para Penghuni Surga
Para penghuni surga, mulus,tampan dan bercelak, mereka senantiasa muda dan pakaiannya tidak
pernah lusuh. Golongan petama yang masuk surga.
10. Neraka
Lokasi neraka jika surga dan neraka terletak dilangit ke tujuh, maka sebagian salaf berkata
bahwa neraka terletak didasar bumi yang ketujuh ( begitu pendapat Ibnu Mas’ud dan lainnya).
Namun para jumhur tawaqquf (berdiam diri) dalam masalah ini, dan inilah pendapat masalh yang
dipilih oleh As – Suyuthi dan waliyullah Ad- Dahlawi.
11. Pintu-pintu neraka
Jahanam memiliki 7 pintu yang tiap – tiap pintu telah ditetapkan golongan yang akan
memasukinya. Allah berfirman :

Artinya : dan sesungguhnya jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada
mereka ( pengikut-pengikut syaiton) semuanya. Jahannam itu mempunyai 7 pintu. Tiap-tiap
pintu (telah ditetapkan) untuk golongan tertentu dari mereka. (Al-Hijr[15]: 43-44)
12. Sumur dan jurang neraka
Kedalamannya sebagaimana digambarkan Rasulullah swa, dalam riwayat muslim dari Abu
Hurairah, “pada suatu hari kami bersama nabi, lantas kami mendengar suara benda jatuh,
kemudian Rasulullah saw bersabda, “taukah kalian, suara apakah itu?” kami menjawab, “Allah
dan Rasul-Nya lebih mengetahui .” Nabi saw bersabda, “itu adalah suara batu yang dikirim dari
neraka jahannam sejak 70 tahun yang lalu. Dan sekarang baru sampai kedasar neraka.
13. Luas jahannam
Untuk mengetahui luas dan besar jahannam, dapat dibayangkan seandainya jahannam memiliki
70.000 tali kekang dan setiap tali kekang dipegang oleh 70.000 malaikat juga dengan mengetahui
besarnya tubuh para penghuninya , yang gerahamnya sebesar gunung uhud, jarak antara
pundaknya sama dengan perjalanan 3 hari, tempat duduknya sejauh mekah dan madinah, bahwa
seandainya seorang penduduk neraka menangis, maka air matanya yang menetes dapat
menjadikan sebuah perahu berlayar diatasnya.
14. Bahan bakar neraka
Allah berfirman :

Artinya: hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yng
bahan bakarnya manusia dan batu. (At- Tahrim[66] :6)
Sebagian mussafir mengatakan bahwa batu tersebut adalah batu korek atau batu belerang, ada
yang mengatakan batu berhala yang dahulu disembah oleh orang musyrik, mereka menjadi bahn
bakar neraka sebagai penghinaan atas sesembahan mereka, begitu pula para penyembahnya.
15. Makanan dan minuman dineraka
a. Pohon Zaqqum, mayangnya seperti kepala syetann, tumbuh dibawah dasar neraka jahim, setiap
yang memakannya, maka ususnya akan terburai
b. Pohon Dhari, yaitu pohon duri yang sangat keras, tidak dapat menggemukkan dan tidak dapat
menghilangkan lapar, karena ia menyumbat tenggorokan, tidak keluar dan tidak masuk kedalam
perut, demikian menurut Ibnu Abbas.
c. Ghislin, yaitu nanah bercampur darah yang keluar dari tubuh penduduk neraka.
16. Pakain dineraka
a. Pakaian dari qathiran yang terbuat dari tembaga yang dilebur.
b. Tikar dan selimut api (mihad dan ghawasy)
17. Kondisi penghuni neraka
a. Wajah mereka cacat dan terbakar
b. Setiap kulit mereka matang karena terbakar, maka Allah akan mengganti kulit yang baru,
begitulah seterusnya.
Penduduk neraka akan mengeluarkan bau yang sangat busuk dari tubuh mereka

B. orientasi hidup manusia


Manusia sebagai khalifatullah menempati posisi ganda (double position) diruang publik
(public sphere)yang sangat luas, mengelokkan dan menggiurkan siapapun yang memandangnya
secara makro. Disatu sisi merupakan agen pencerahan, namun pada saat bersamaan manusia
justru menjadi agen kerusakan(Al- fasid). Gambaran ini menunjukkan konsekuensi manusia
sebagai salah satu makhluk Allah yang dikaruniai beberapa potensi, secara tidak langsung
menghantarkan kesadarn manusia akan keAgungan Allah dan keterbatasan hambanya sebagai
makhluk- Nya.untuk itu diperlukan penyikapan yang tegas dalam menempuh perjalanan hidup
ini, agar kehidupan dapat mendapat manfaat bagi dirinya dan orang lain, sehingga dapat
memperoleh kebahagiaan dan leselamatan hidup didunia maupun akhirat.
Demikian, ada 2 hal yan harus diperhatikan oleh setiap orang untuk menyikapi orientasi hidup,
yaitu:
1. Orientasi hidup yang salah

Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an QS. Al-Baqarah ayat 200 menyebutkan bahwa
ada diantara manusia yang orientasi hidupnya didunia hanya mengejar kenikmatan duniawi,
sehingga ia lupa bahkan tidak pernah memikirkan nasib hidupnya di akhirat kelak. Hal ini sesuia
dengan firmn Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 200 sebagai berikut:

Artinay: “maka dinatar manusia ada orang yang berdoa: “ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan)
didunia” , dan tiadalah baginya bahagia (yang menyenangkan) diakhirat.”
a. Obsesinya hanya mengejar kenikmatan dunia, baik berupa wanita, anak, harta benda (seperti
: emas, perak, kendaraan, binatang ternak, sawah, ladang dll), karena kenikmatan dunia itu
merupakan daya tarik bagi mereka. Oleh karena itu, mereka tidak memperdulikan waktu lagi,
dimna siang dan malam hanya digunakan untuk mengejar dan memperbanyak kesenangan hidup.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 14 sebagai berikut :
Artinya: dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa- apa yang diingini, yaitu :
wanita – wanita, anak- anak harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang –
binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia, dan disisi Allah lah tempat
kembali yang baik (surga).
b. Bertambahnya ambisi untuk memperbanyak kesenangan hidup duniawi manakala melihat
orang lain memiliki kekayaan diatas dirinya. Hal ini dapat dipahami dari perilaku teman – teman
karun disaat melihat kemegahan karun. Sebagai mana firman Allah dalam QS. Al- Qashash ayat
76.
Artinya : maka keluarlah karun pada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang – orang
yang menghendaki kehidupan dunia: “moga – moga kiranya kita mempempunyai seperti apa yang
telah diberikan kepada karun, sesungguhnya ia benar – benar mempunyai keberuntungan yang
besar.
Ayat ini menjelaskan dan mengingatkan pada seluruh manusia tentang karun ketika keluar dari
istananya dengan diiring- iringin pasukan keamanan yang lengkap, terdiri dari pengawal , hamba
sahaya, orang – orang sebagai kaki kanannya, para kerabatnya, istri dan dayang – dayangnya, anak
keturunannya. Hal ini dilalkukan dengan tujuan untuk memperlihatkan kemegahannya kepada
kaumnya. Dalam kondisi demikian, sebagian diantara manusia ada yang berdoa dan berkeinginan
agar kehidupan didunianya seperti yang diberikan oleh karun.

2. Orientasi hidup yang benar


Allah tidak menghendaki kehidupan didunia yang dilakukan oleh manusia sangat
memberatkan, bahwa sebaliknya yang dikehendaki Allah adalah kehidupan yang mudah. Untuk
itu Allah memberi petunjuk kepada mereka pada jalan yang harus dilaluinya, sebagaimana firman
Allah dalam QS.AL Baqarah ayat 256
Artinya : tidak ada paksaan untuk (memasuki ) agama (islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang
benar daripada jalan yang sesat.. karena itu barang siapa yang ingkar kepada thaghut [syaitan dan
apa saja yang disembah selain Allah] dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah
berpegang keppada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus . dan Allah maha mendengar
lagi maha mengetahui.
Ayat ini dengan jelas bahwa Allah telah menunjukkan jalan kehidupan yang harus dilalui oleh
setiap manusia, yaitu jalan menuju kebenaran (akan diuraikan) dan jalan menuju kesesatan ( baca
pada bagian diatas). Diantara kedua jalan ini, Allah mempertegaskan perbedaannya, begitu juga
dengan konsekwensi bagi setiap manusia yang menempuh jalan ini.
Siapan orangnya yang mengikuti jalan yang benar, maka ia termasuk tergolongan orang – orang
yang cerdas. Salah satu indikatornya adalah mampu memanfaatkan potensi- potensi pemberian
Allah kepada dirinyamana yang harus digunakan dan mana yang tidak harus digunakan, sehingga
membawa manfaat bagi dirinya dan orang – orang disekelilingnya. Di samping itu, dia selau
menghitung dan mempertimbangkan secara cermat dan berhati – hatian untung dan ruginya
terhadap aktivitas yang dilakukanya, karena dia memahami resiko yang dilakukannya akan
berdampak pada kehidupan didunia, dialam kubur dan dialam akhirat. Dia pun menyadari
sepenuhnya bahwa apa yang dilakukan tidak akan terlewati oleh pantauan Allah yang tercatat
secara rapih oleh malaikat Raqib dan ‘Atib yang bertugas mencatat amal perbuatanya (baca seluruh
aktivitas), dan diakhirat nanti harus dipertanggung jawaban.
Adapun jaminan Allah yag diberikan kepada orang – orang yang mengikuti jalan yang
benar adalah:
a. Dimudahkan ketika mendapat kesulitan, dicukupkan kebutuhan hidupnya dan diberi rizki
yang tak terduga, sesuai firman Allah QS. Ath Thalaq 2-3
Artinay : (2) barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan
keluar.
(3) dan memberikan rizki dari arah yang tiada disangka – sangkanyadan barang siapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya akan mencukupkan(keperluan)nya.sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya, sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan
bagi tiap – tiap sesuatu.
b. Dihapus kesalahannya dan dilipatgandakan pahalanya, sebagaimana firman Allah dalam QS.
Ath – Thalaq ayat 5.
Artinya : itulah perintah Allah yang diturunkan –Nya kepada kamu, dan barangsiapa bertaqwa
kepada Allah, niscaya dia akan menghapus kesalahan – kesalahannya dan akan melipat gandakan
pahala baginya.

C. Tujuan dan fungsi penciptaan manusia

1. Tujuan Penciptaan Manusia


Segala sesuatu ciptaan Allah yang ada dimuka bumi tidak ada yang sia-sia, bahkan seekor
lalat sekalipun, meskipun banyak mudaratnya menurut pandangan manusia. Pernyataan ini akan
berlanjut pada keberadaan manusia dimuka bumi sebagai khalifah, dengan misi
memimpin,mengelola, memakmurkan dan memelihara keselamatan alam semesta. Untuk itu Allah
menurunkan agama yang terakhir(islam) untuk dijadikan pegangan hidupnya dalam rangka
menjalankan tugas kehalifahan sesuai dengan maksud dan tujuan Allah menciptakan manusia
Secara normatif tujuan penciptaan manusia sesuai dengan firman Allah dalam QS.Adz-
Dzaariyaat ayat 56
Artinya:” Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-
Ku”.
Pengertian menyembah dalam ayat ini bukan terbatas pada ritual keagamaan(ibadah)
seperti shalat,puasa,zakat dan haji akan tetapi lebih luas lagi. Sesuai dengan Al-Quran surat Ali
Imran ayat 191-192 :

Artinya:” (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):
Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.”

Ayat ini bila dikaitkan dengan penciptaan manusia maka untuk bribadah dan mengandung
beberapa kriteria bagi orang-orang yang berakal sehat yaitu:
a. Mengingat Allah dalam berbagai keadan baik dalam melakukan tugas pribadi, kepentingan
kemasyarakatan, kepentingan berorganisasi atau lembaga tempat mencari nafkah maupun tugas
dalam mengemban Negara, baik dalam kadaan susuah maupun senang.
b. Selalu memikirkan penciptaan alam semesta, untuk melakukan penggalian makna terdalam
yang berada dibalik symbol penciptaan ini.
c. Percaya dan yakin adanya Allah, serta mensuciksn dari segala sifat yang kurang.
d. Selalu berdoa memohon ampun kepada Allah, terlebih yang bersangkutan merasa berbuat
salah atau melanggar atauran.

Bertolak pada ayat tersebut maka tujuan manusia beribadah adalah untuk memenuhi tujuan
Allah menciotakan manusia . oleh karena itu bila manusia beribadah, maka ia termasuk sebaik-
baik manusia sedangkan balasannya adalah surga. Sebagai mana firman Allah dalam surat Al-
Bayyinag ayat 7-8
Artinya:” Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh,mereka itu
adalah sebaik-baik makhluk. Balsan mereka di sisi Tuhan mereka ialah Syurga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalanya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka
dan merekaridha kepadanya, yang demikian itu adalah(balasan) bagi orang-orang yang takut
kepada Tuhannya.”
Adapun manusia yang ingkar adalah sejelek-jelek manusia balasannya adalah neraka.
Seuai dengan firman Allah dalam QS. At Taubah ayat 3
Artinya:”Dan(inilah) suatu permakluman dari pada Allah dan RasulNya kepada umat manusia
pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan RasulNya berlepas dari orang-
orangmusrikin. Kemudian jika kamu(kaum musrikin) bertobatl itu lebih baik bagimu; dan jika
kamu berpaling, Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan
beritakanlah kepada orang-orang kafir(bahwa mereka akan mendapat)siksa yang pedih.”

2. Fungsi Penciptaan Manusia


Merujuk pada penciptaan manusia untuk beribadah kepada Allah, maka fungsi manusia
diciptakan adalah sebagai khalifah-Nya. Sebagai mana firman Allah QS. Al-Baqarah ayat 30 dan
QS.Al-An’am ayat 165
Aryinya:”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:” Sesungguhnya aku hendak
menjadikan seseorang khalifah dimuka bumi.” Mereka berkata:” Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) dibumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
Mensucikan Engakau?” Tuhan berfirman:” Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui.” (Al Baqarah ayat 30)
Artinya: “Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa- penguasa di bumi dan Dia meninggikan
sebahagian kamu atas sebahagiab(yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa
yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat ceoat siksaanNya dan
Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.Al An’am ayat 165)
Kedua ayat ini dengan tegas Allah menyatakan bahwa fungsi manusia dimuka bumi
sebagai khalifatullah, karena itu mereka bertugas menciptakan kemakmuran di dunia dan
membangun berbagai segi kehidupan. Mengingat tugas ini sebagai amanah dari Allah maka setiap
menjalankan tugas sebagai khalifah merupakan pengabdian(ibadah) kepadaNya
Adapuntugas yang dibebankan manusia banyak sekali diantaranya dalah:
a. Tugas kehalifahan terhadap dirisendii, seperti menuntut ilmu pengetahuan yang berguna bagi
dirinya sendiri dan orang lain atau masyarakat secara umum dan menghiasi diri dengan akhlak
mulia yang harus disadari dan dilakukan setiap orang
b. Tugas kehalifahan dalam keluarga atau rumah tangga, hal ini erat kaitannya dengan penyaluran
nafsu seksual dalam diri setiap orang yang bermoral. Namun dalam menyalurkan seksualnya hanya
pada suamo atau istri yang dinikahi dan sebaliknya jika bukan pada pasangan yang dinikahinya
maka disebut zinah.
c. Tugas kehalifahan didalam masyarakat. Setiap manusia hidup di dunia tidak lepas dari
manusia lainnya karena saling membuthkan sehingga perlu mengadakan hubungan positif dan
bermanfaat bagi semuanya.

D. Hidup Sukses dalam Pandangan AL-Quran


Dalam kehidupan didunia manusia harus memlilih jalan hidup , yaitu jalan yang benar dan
jalan yang salah kedua jalan tersebut memiliki konsekuensinya masing-masing.bagi orang-
orang yang mengandalkan perilaku hewani sehingga potensi nafsu lawwamah dan amarah lebih
dikedepankan maka termasuk orang-orang yang celaka. Sebaliknya siapapun yang berusaha
menggapai pada tingkatan manusia yang mulia maka dijadikanlah diri mereka sebagai orang-orang
yang bertaqwa. Untuk itu Al-Quran menjelaskan tentang kehidupan manusia yang harus dilewati
didunia , sehingga dapat meraih kesuksesan dunia dan akhirat sebagai berikut:

1. Menyeimbangkan Duniawi dan Ukhrowi


Dengan memperhatikan potensi-potensiyang dimiliki setiap manusia, maka potensi potensi
tersebut harus dimanfaatkan secara maksimal sesuai petujuk Allah. Dalam arti ini manusia dituntut
untuk melakukan pengembangan diri secara seimbang, antara aspek spiritual yang mengarah
hubungan kepada Allah juga mengembangkan fungsi ilmu dan akal dalam memunuhi perintah
Allah dibumi secara praktis. Dan ini Nampak sempurna dengan diperkuat doa yang selalu dibaca
yaitu dalalam QS.Al-Baqarah ayat 201
Artinya :”Dan diantara mereka ada yang berdoa:” Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia
dan kebaikan diakhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.”
Dalam memahami kebaikan dunia dan akhirat pada ayat diatas terdapat beberapa pendapat yaitu:
a. Kebaikan dunia akhirat tidak hanya berbentuk sesuatu yang baik dan bukan pula sifatnya
kesenangan dunia semata
b. Kebaikan dunia akhirat tidak pula hanya berupa iman yang kokoh,sehat wal afiat, rezeki yang
memuaskan,pasangan yang ideal dan memperoleh keturunan yang soleh dan solehah
c. Kebaikan dunia akhirat tidak pula hanya bersifat keterbebasan dari rasa takut di hari akhir,
akan tetapi lebih dari itu yaitu memperolrh anugerah Allah yang tidak terbatas
Dengan kata lain memperoleh kebaikan adalah segala sesuatu yang menyenangkan di dunia
dan berakibat pula menyenangkan di akirat. Untuk itu ada beberapa cara untuk meraih
keseimbangan duniawi dan ukrowi
a. Memahami makna hidup, bahwa manusia hidup dimuka bumi tidak lepas dengan memilih
jalan hidupnya, ada jalan menuju kebenaran ada jalan menuju kesesatan
b. Memahami Al-Quran sebagai petunjuk yang menerikan rambu-rambu kepada manusia,
kemana dan dimana jalan yang dapat dilaluinya untuk meraih keseimbngan duniawi dan ukhrowi
c. Mengasah kepekan hati masing-masing, sebagai penasehat yang diberikan oleh Allah agar
memiliki signal yang kuat ketika akan membuka salah satu pintu kesesatan.
d. Menghindari atau menepis perbuatan yang mengarah pada kemaksiatan atau dosa.

2. Memiliki Keseimbangan antara Iman, Ilmu Pengetahuan dan Keprkaan Emosional


Iman, ilmu pengetahuan dan kepekaan merupakan potensial yang telah diberikan Allah
kepada manusia tanpa pengecualian sedikitpun. Oleh karena itu setiap orang berhak menggapai
ketiganya dengan cara menggabungkannya dengan akal fikiran dan panca indera. Maka dilalah
termasuk orang-orang yang memiliki kesungguhan dan siap berkorban untuk menggapai cita-
citanya sesuai dengan ketentuann Allah dan RosulNya. Sesuai dengan firman Allah dalam QS.Al-
Baqarah ayat 31
Artinya:” Dan Dialah yang mengajarkan pada Adam nama-nama(benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman:” Sebutkanlah
KepadaKu nama benda-benda itu jika kamu memeang benar orang-orang yang benar.”
Ayat ini menginformasikan bahwa manusia telah dianugrahi Allah potensi untuk
mengetahui nama ,fungsi dan karakteristik benda-benda juga berbahasa. Agar tujuan
mmeningkatkan keimanan ini tercapai,maka potensi iman dan kepekaan emosional setiap insan
harus dihidupkan dan maksimalkan. Dengan demikian tujuan mencari,menggali dan
mengembangkan ilmu adalah untuk (1) meningkatkan amal ibadah yang dijatuhkan dalam mencari
ridha Allah (2) meningkatkan kuliatas amal saleh bagi kepentingan hidup kemanusiaan.
Adapun cara yang ditempuh dalam mencari, menggali dan mengembangkan ilmu
pengetahuan melalui:
a. Panca indera, seperti sama(pendengaran) yang biasanya bersifat verbal dan
bashar(pengelihatan) yang biasanya menghasilkan ilmu
b. Observasional-eksperiman, seperti Allah mengajarkan Qabil cara mengubur mayat saudaranya
(Habil) melalu perantara burung menggali bumi untuk memperlihatkan pada Qabil bagaimana
seharusnya mengubur saudaranya
c. Pengamatan eksperimental, seperti Allah mengajarkan hakekat kebangkitan melalui suatu
desa atau wilayah yang dinding-dinding rumahnya roboh lalu menutup atap rumahnya
d. Eksperimen, seperti Allah menunjukan kepada Nabi Adam a.s. bagaimana meghidupkan yang
mati menjadi hidup kembali
e. Akal, kalbu atau fuad seperti menangkat ayat-ayat Allah pada kejadian alam semesta

Dampak negative jika memisahkan anatara iman, ilmu pengetahuan dan kepekaan
emosional terhadap pribadi seseorang

a. Seseorang yang mengandalkan ilmu pengetahuan yang luas, tetapi lemah iman dan kepekaan
emosionalnya, maka akan terjadi ketimpangan dan membuat hidupnya dalam keadaan frustasi
b. Seseorang yang memiliki iman yang kukuh, sedangkan ilmunya tidak berkembang dan
kepekaan emosionalnya sangat rendah, orang itu akan mengalami hidup seperti orang yang tidak
mampu berbuat sesuatu
c. Seseorang yang kepekaan emosionalnya kuat, namun tidak didasari dengan ilmu,
kemungkinan besar orang itu dalam kehidupannya serampangan, mengingat energy dalam
menggerakan dirinya luar biasa besarnya namun tidak memperhatikan dan memperhitungkan segi
positif dan negatifnya.

BAB III

A. KESIMPULAN
Bahwasanya Keberadaan manusia yang mudah untuk dikenali adalah bentuk fisik atau
tubuhnya. Penciptaan manusia pertama (Adam As) Al – Qu’ran tidak menguraikan secara rinci
proses penciptaan Adam yang mayoritas ulama menamai manusia pertama, dan secara garis
besarnya yang disampaikan adalah (1) bahwa awal manusia adalah tanah, (2) bahwa tersebut
disempurnakan. (3) setelah nproses penyempurnaan selesai, maka ditiupkan kepada RUH Ilahi,
sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Hijr 28-29 dan QS. Shad 71-72. Hari berbangkitnya
seluruh makhluk Ditiupnya dapat dibayangkan bagaimana nasib manusa – manusialah yang
menyaksikan hancurnya alam semesta. Saking dasyatnya ada diantara mereka yang tengah hamil
kemudian gugur kandungannya seorang ibu yang tengah menyusui bayinya secara tidak sadar
melempar bayinya lalu berlari untuk mencari keselamatan. Hari kebangkitan semua yang mati,
Mereka dibangkitkan sesuai dengan kondisi masing – masing sebelum mereka meninggal dunia .
jika kehidupan diakhiri dengan kesyahidan, dengan kondisi darah yang menetes, maka dihari
kiamat nanti akan menghadap Allah dengan pakaian dan tubuh yang berlumur darah, warna nya
merah namun harumnya semerbak misik. Segala sesuatu ciotaan Allah yang ada dimuka bumi
tidak ada yang sia-sia, bahkan seekor lalat sekalipun, meskipun banyak mudaratnya menurut
pandangan manusia. Merujuk pada penciptaan manusia untuk beribadah kepada Allah, maka
fungsi manusia diciptakan adalah sebagai khalifah-Nya. Sebagai mana firman Allah QS. Al-
Baqarah ayat 30 dan QS.Al-An’am ayat 165. Hidup Sukses dalam Pandangan AL-Quran
Menyeimbangkan Duniawi dan Ukhrowi, Memiliki Keseimbangan antara Iman, Ilmu
Pengetahuan dan Keprkaan Emosional.
B. SARAN
Kami menyadari maakalah yang berjudul orientasi kehidupan manusia ini masih memiliki
banyak kekurangan dari segi penyusunan maupun isi materi yang kami tuangkan , oleh karena itu
kami sanagt mengharapakan kritik dan saran demi perbaikan kami selanjutnya.
Kami juga berharap makalh ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya umat muslim di
seeluruh dunia, serta dapay meningkatkan ilmu dan pengetahuan dalam bidang orentasi kehidupan
manusia.

DAFTAR PUSTAKA
Romlah,dkk.2012.Al Islam dan Kemuhammadiyahan II Aqidah dan Ibadah.Malang:UMM Pres

Anda mungkin juga menyukai