Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA
MANUSIA DAN KEHIDUPAN

Oleh:
1. Tasya Prawilia Hapsari (1910211010)
2. Muhammad Novan Arisandi (1910211009)

Dosen Pengampu:
Siti Nursyamsiyah, M.Pd.

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNINVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2019
Kata Pengantar……………………………………………………………………………
Daftar Isi............................................................................................................. ………...
Bab I Pendahuluan...............................................................................................………...
A. Latar Belakang Masalah..................................................................... ………………...
B. Rumusan Masalah............................................................................... ………………..
C. Tujuan Pembahasan ........................................................................... ………………..
Bab II Pembahasan............................................................................................. ………...
A. Perjalanan Hidup manusia dari Alam Ruh Hingga hari Akhirat …………,…………
B. Ragam Orientasi Hidup Manusia ...................................................... ……………….
C. Tujuan dan Fungsi Penciptaan Manusia …………………………………………….
Bab III Penutup...................................................................................................………..
A. Kesimpulan......................................................................................... …….................
B. Saran................................................................................................... …….................
Daftar Pustaka.................................................................................................... ………..
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Makalah Manusia dan
Kehidupan” ini dengan waktu yang tepat.
Shalawat serta salam tak lupa kami panjatkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang
telah membimbing kami menuju kebenaran dan menerangi dari kegelapan menuju alam terang
benderang seperti sekarang ini.
Dan juga kami berterimakasih pada Siti Nursyamsiyah, M.Pd. Selaku dosen mata kuliah
Pendidikan Agama yang telah memberikan tugas ini.
Harapan kami adalah bahwa makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca sehingga kami dapat memperbaiki bentuk dan isi makalah ini.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata- kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun makalah ini.

Jember, 15 Oktober 2019

Penyusun
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Semakin modern dan canggihnya ilmu pengetahuan semakin majunya peredaran zaman
dan manusiapun menjadi beragam. Manusia memang harus mengetahui apa yang akan di
kerjakan sehingga bisa mendapatkan hal-hal yang baik dan meggunakan akal sehatnya. Dalam
hubungan manusia dan alam semesta, jika ia bertanya kepad diri sendiri, “ Bagaimana saya ada ?
ia akan menjawab saya ada entah bagaiman dalam penalaran demikian ia akan menjalani
kehidupan tanpa perna merenungkan masalah-maslah seperti itu, ia memahami fakta bahwa ia di
ciptakan. Dengan mengeal mpenciptanya, ia berusaha memahanmi tujuan untuk apa ia di
ciptakan tuhan. Bagi sipa yang igin memahami alam semsta terhadap kitab petunjuk yaitu adala
Al Qu’ran. Mulai dari tampak ( Syadah smapai yang tidak tampak Ghoib ), Dari yang berwarna
sampe yang tidak bernyawa dan dari yang ada di dalam perut ini sampai yang ada di ruang
angkasa yang di penuhi beribu- ribu miliar bintang dan itu membuat kita bertanya untuk apa
alam semesta itu di ciptakan siapa yang menciptakan alam semsta ini..? bagaimana cara
terbentuknya alam semsta ini..? pertanyaan ini membuat para ilmuan untuk melakukan penelitian
dan melahirkan berbagai teori dalam penciptaan alam semesta.sebenarnya penciptaan dunia atau
alam semesta. Sebenarnya penciptaan dunia atau alam semesta ini sudah di jelaskankan semua
lewat Al- Qur’an.

B. Rumusan Masalah

Manusia dan Kehidupan :


1. Perjalanan Hidup Manusia dari alam ruh hingga hari akhirat
2. Ragam orientasi hidup manusia
3. Tujuan dan fungsi penciptaan manusia

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perjalanan manusia dari alam ruh hingga Akhirat
2. Untuk mengetahui ragam orientasi hidup manusia
3. Unutuk mengetahui tujuan dan fungsi penciptaan manusia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perjalanan Hidup Manusia dari Aalam Ruh Hingga Hari Akhirat

1. . Asal – usul kejadian manusia


Ada 3 hal yang akan diuraikan pada bagian ini, yaitu unsur unsur pada penciptaan
manusia, penciptaan Adam As, dan penciptaan anak cucu Adam As.
a. Unsur – unsur penciptaan manusia

Keberadaan manusia yang mudah untuk dikenali adalah bentuk fisik atau tubuhnya.
Unsur terpenting yang membentuk susunan tubuhnya adalah air, sebagaimana firman Allah pada
S.Al-Anbiya’ayat 30.

Artinya : “dan apakah orang – orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi
itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya, dan dari
air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman ?”.
Ayat ini menjelaskan bahwa semua benda yang hidup (termasuk manusia ) dijadikan dari air
sebagai salah satu komponen yang terpenting, kenyataan ini dapat dikaji secara ilmiyah pada
pada semua kehidupan yang ada di muka bumi. Mengingat semua makhluk hidup tersusun dari
timbunan sel hidup, dan air merupakan satu komponen yang paling penting dari bangunan sel.
Air meliputi susunan selaput plasma, sitoplasma dan nukles dari organ sel. Setelah air menyatu
dengan sel, maka gerakan larutan dalam sel menunjukan adanya kehidupan yang penuh misteri.
Tanpa air, manusia (termasuk makhluk lainya) tidak mungkin hidup.
Unsur kedua adalah tanah, bumi atau tanah mengandung beberapa zat, seperti zat besi, emas,
perak, kalsium, dan beberapa zat lainnya. Di samping itu beberapa zat kimia yang membantu
dalam pembentukan dan pewarnaan tanah, sehingga warna tanah dan tempat satu dengan lainnya
berbeda. Seperti daerah padang pasir tanahnya cenderung kekunung- kuningan, sedangakan
didaerah tropis tanahnya cenderung berwarna kecoklat – coklatan. Bahkan, suatu wilayah atau
satu kecamatan antara desa satu dengan desa lainnya warna tanah berbeda. Sebagai wujud
keterkaitan antara beberapa zat dan warna yang ada ditanah, juga rahasia Allah dalam penciptaan
manusia, maka hasil dari penciptaan ini melahirkan warna kulit yang berbeda, ada yang hitam,
putih, sawo matang, dan lainya.

b. Penciptaan manusia pertama (Adam As)

Al – Qu’ran tidak menguraikan secara rinci proses penciptaan Adam yang mayoritas
ulama menamai manusia pertama, dan secara garis besarnya yang disampaikan adalah (1) bahwa
awal manusia adalah tanah, (2) bahwa tersebut disempurnakan. (3) setelah proses
penyempurnaan selesai, maka ditiupkan kepada RUH Ilahi, sebagaimana firman Allah dalam
QS. Al-Hijr 28-29 dan QS. Shad 71-72. Penjabaran dari surat kedua ini bila dikaitkan dengan
ketiga poin tentang penciptaan Adam, maka saling memperkuat antara QS. Al- Hijr ayat 28- 29
dengan QS. Shad ayat 71-72. Untuk itu maka surat yang digunakan untuk menguraikan pada QS.
Al – Hijr ayat 28-29 sebagai berikut

َ ‫ص ْل‬
ٍ ُ‫صا ٍل ِم ْن َح َمإ ٍ َم ْسن‬
‫ون‬ َ ‫ َو ِإ ْذ َقا َل َربُّكَ ِل ْل َم ََل ِئ َك ِة ِإنِِّي خَا ِل ٌق َبش ًَرا ِم ْن‬,٢٨
‫اجدِين‬
ِ ‫س‬ َ ُ‫وحي فَقَعُوا لَه‬ِ ‫س َّو ْيتُهُ َونَفَ ْختُ فِي ِه ِم ْن ُر‬ َ ‫فَإِذَا‬٢٩
Artinya : “ dan (ingatlah), ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “ Sesugguhnya Aku
akan menciptakan seorang manusia dari taah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang
diberi bentuk”

Penjelasan ayat 28 lebih difokuskan pada kata “ basyara’’, di ambil dari kata bahsyara yang
artinya kulit. Kata ini biasanya di artikan dngan manusia, sehingga yang nampak dari manusia
adalah kulitnya. Dengan demikian, penekanan pada kata ini bila dikaitkkan dngan penciptaan
Adam as, adalah :
1. Sosok anggota tubuh anatara pencipta adam as, demam manusia sesudahnya ( anak cucu adam ),
dimana masing – masing anggota tubuh memilii kepala, dua mata, dua telinga, hidung dang
anggota lainnya.
2. Penciptaan \adam as, deganmanusia sesudahnya masing-masing memiliki naruli yyang sama
seperti : haus, lapar, dorongan seksual, cemas, gembira, berharap.
Jika kehidupan diibaratkan halte atau tempat peristirahatan, maka sakaratul maut adalah gerbang
menuju terminal pertama. Sebelum menuju terminal awal dari perjalanan ini, kedahsyatan
digerbang sakaratul maut, Allah berfirman :

Jika kamu melihat diwaktu orang – orang yang zhalim berada dalam sakaratul maut sedangkan
para malaikat memukul dengan tangannya sambil berkata : keluarkanlah nyawamu, dihari ini
kamu akan dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan (Al An’am (6) :93)
Imam Ar- Raghib AL- Asfahani dan para ulama lainnya menjelaskan bahwa istilah sakaratul
maut diambil dari kata dasar sakara, yang yang berarti mabuk atau kehilangan akal. Dalam
bahasa arab, kata sakara paling banyak digunakan untuk makna ‘mabukkarena meminum
minuman keras’. Terkadang juga digunakan dengan kata marah, rindu berat, pingsan karena
beratnya rasa sakit. Inilah yang dimaksud dengan sakaratul maut. Detik- detik menegangkan saat
nyawa akan ikeluarkan oleh malaikat dari jasad seorang hamba dinamakan sakaratul maut,
karena pada saat itu orang yang mengalaminya berada dalam keadaan setengah sadar dan
setengah pingsan, dia tidak berada di alam dunia, pun belum sepenuhnya memasuki alam akhirat.
Alam barzakh, terminal awal menuju perjalanan panjang
Perjalanan ini dimulai dari sebuah lubang kecil disatu sudut bumi, yang mendidingkan
tanah dan batu. Itulah liang kubur rumah masa depan setiap manusia, tempat sempit gelap yang
menakutkan, yang akan meremukkan setiap tulang dan memisahkan setiap persedian, yang
segera melumat daging dan menghancurkannya.
Alam barzakh adalah persinggahan pertama sebelum manusia menuju alam keabadian.
Setiap manusia akan melewati jenjang ini, takkala munkar dan nangkir akan bertanya tentang
siapa rabb mereka, apa agama yang dipeluknya, kitab suci apa iimaninya juga tentang manusia
agung yang mulia; Muhammad saw. Jika ia seorang mukmin sejati semua pertanyaan itu akan
dijawab dengan penuh mantap, yakin dan percaya diri bahwa itulah jawaban yang diinginkan,
Allah pun akan meneguhkan hatinya untuk tetap memegang teguh kalimat itu hingga
dikuburnya. Malaikat tersenyum dengan jawaban yang diberikan, diperlihtkannya tempat
kembalinya kelak.
Adapum mereka yang kufur dan ingkar, jawaban yang keluar dari mulutnya selalu sama ;
aku tidak tau , aku tidak pernah mendengar. Setidaknya munkar dan nangkir mengulang
pertannyaan serupa hingga dua kali, namun jawabanya yang diperoleh selalu sama. Semkin
geram keduanya, dihantamkannya tubuhnya dengan palu besi, yang jika palu tersebut diarahkan
kegunung batu, niscaya ia akan menjadi abu. Saat palu besi membara itu menyentuh tubuhnya,
mulutnya melengking dan mengerang dengan erangan yang dapat didengar oleh seluruh makhluk
selain manusia dan jin.,
2. Hari berbangkitnya seluruh makhluk

a. Ditiupnya dapat dibayangkan bagaimana nasib manusia – manusia sial yang menyaksikan
hancurnya alam semesta.
Saking dasyatnya ada diantara mereka yang tengah hamil kemudian gugur kandungannya
seorang ibu yang tengah menyusui bayinya secara tidak sadar melempar bayinya lalu berlari
untuk mencari keselamatan. Bahkan, seorang anak kecil tiba –tiba rambutnya beruban, manusia
seperti orang – orang yang sedang mabuk berat, padahal mereka tidak mabuk, melainkan adzab
Allah yang sangat keras.
Ternyata dahsyatnya proses kehancuran alam semesta yang ditandai dengan ditiupnya
sangkakala pertama tidak hanya dirasakan oleh mereka yang masih hidup, bahkan orang – orang
yang dikubur pun akan merasakan dasyatnya faz’ul akbar. Hanya orang – orang yang Allah
khususkan dengan rahmanya –Nya saja yang selamat dari bencana faz’ul akbar ini, mereka itu
adalah orang –orang sayhiddi jalan-Nya saat memerangi orang – orang kafir, atau sedang ribath
dijalan-Nya. Mereka benar – benar tentram dan tenang disaat penghuni kubur lainnya tersiksa
karena kerasnya faz’ul akbar.

Artinya : “hai manusia, bertaqwalah pada rabb kalian, sesungguhnya kegoncangan hari kiamat
itu adalah suatu kejadian yang amat besar (dasyat), (ingatlah) pada hari (ketika) kalian melihat
kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anak dari anak yang disusukannya dan
gugurlah seluruh kandunganwanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan
mabukpadahal sebenanya mereka tidak mabuk akan tetapi adzab Allah sangat keras. (AL- Hajj
[22]:1-2).

b. Hari kebangkitan semua yang mati

Mereka dibangkitkan sesuai dengan kondisi masing – masing sebelum mereka meninggal
dunia . jika kehidupan diakhiri dengan kesyahidan, dengan kondisi darah yang menetes, maka
dihari kiamat nanti akan menghadap Allah dengan pakaian dan tubuh yang berlumur darah,
warnanya merah namun harumnya semerbak misik. Begitu pula orang yang berihram
dibangkitkan dengan bertalbiah.
Namun celakalah bagi mereka yang mati membunuh dirinya, mereka akan dibangkitkan
sesuai dengan kondisi saat kematiannya.
3. Berbagai peristiwa saat manusia dikumpulkannya

Padang masyar merupakan persinggahan yang membuat setiao jantung manusia berdegup
kencang, mata mereka terbelalak tak sanggup terpejam dan semua berada dalam puncak rasa
tegang. Masa penantian yang meski hanya sehari dalam akhirat, namun orang – orang kafir dan
para pendosa itu merasakan bagai 50.000 tahun. Ditengah padang luas yang tak bertepi inilah
seluruh makhluk ,jin,manusia bahkan binatang dari sejak awal penciptaan hingga yang terakhir
akan dikumpulkan. Dalam suasana yang tidak menentu, mereka akan mengalami beberapa
kejadian yang semakin membuat mereka tersiksa.

a. Matahari akan didekatkan

Pada hari itu matahari didekatkan kekepala makhluk (manusia) sampai jarak satu
mil.Keringat - keringat yang keluar sesuai kadar dosa mereka didunia itu begitu menyiksa,
belum lagi lamanya menunggu keputusan Allah swt bagi masing – masing hamba. Padahal
hamba yang dikumpulan dipadang mahsyar sangat banyak, entah berapa miliar atau triliyun
manusia dan jin, hanya Allah swt semata yang mengetahui jumlah mereka yang sebenarnya.
Setiap orang menunggu giliran untuk dipanggil, diadili dan menunggu keputusan Allah. Padahal
satu hari diakhirat adalah sama dengan seribu tahun di dunia. Sebagaimana dijelaskan oleh
firman Allah:

Artinya : sesungguh sehari disisi Rabbmu adalah seperti seribu tahun menurut penghitungan
kalian. (AL-Hajj[22]:47)
b. Padang mahsyar
Setelah semua makhluk hidup dibangkitkan dari alam kubur, mereka mereka digiring
kesebuah tempat pengumpulan (AL-Mahsyar).tempat tersebut bukanlah bumi yang saat dipijak
oleh manusia, karena bumi dan langit telah hancur musnah pada tiupan sangkakala yang
pertama. Pada saat itu Allah telah menggantikan bumi dan langit dengan bumiyang baru, yang
sama sekali berbeda dengan bumi dan langit yang saat ini ada.
Sebagaimana disebutkan oleh firman Allah :

Artinya: (yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula
dengan langit), dan mereka semuanya (dipadang mahsyar) berkumpul menghadap kehadirat
Allah yang maha Esa lagi maha Perkasa. (ibrahim[14]:48)
Mahsyar merupakan tempat berkumpulnya seluruh manusia, sejak manusia pertama
Adam As. Hingga mereka yang menyaksikan hari kehancuran alam semesta. Seluruhnya akan
berkumpul dalam keadaan telanjang, tanpa selembar benang yang menutupinya. Mereka tidak
merasa risih dengan keadaan mereka atau sibuk memperhatikan aurat sesama mereka yang
tersingkap. Tak ada agi dalam benak mereka untuk memikirkan hal –hal seperti itu, pikiran
mereka disibukkan dengan keputusan yang akan dijatuhkan kepada mereka. Urusan hari itu jauh
lebih dasyatdari sekedar melihat aurat, urusan saat itu merupakan penantian keputusan abadi,
keputusan yang berakhir kebahagiaan selamanya atau kesengsaraan yang tiada henti.
c. Yaumul hisab
Yaumul hisab merupakan hari dimana Allah swt menghadapkan hampa- hamba Nya dan
mengungkapkan kepada mereka perbuatan yang telah mereka perbuat dan perkataan yang pernah
mereka ucapkan. Allah beberkan keimana dan kekufuran, kelurusan dan penyimpangan, serta
ketaatan dan kemaksiatan yang telah mereka lakukan dalam kehidupan didunia, lalu Allah pahala
dan siksa yang mereka peroleh atas perbuatan mereka . kanan jika mereka yang soleh, dan
ditangan kiri jika mereka orang yang bersalah.
d. Pembagian Catatan Amal

Setelah seorang hamba selesai menjalani proses pemaparan dan pertanggungjawaban atas
amal- amal perbuatannya, kepadanya akan diberikan buku catatan amal. Buku yang ditulis
malaikat yang senantiasa menyertainya itu mencakup lembaran – lembaran yang lengkap tentang
amalan yang telah ia kerjakan didunia. Semua amal perbuatannya tercatat didalam buku
tersebut.tidak ada sedikit pun yang luput atau meleset.
Allah menggambarkan tentang peristiwa tersebut dalam firman Nya :

Artinya: dan pada hari itu engkau melihat tiap- tiap umat berlutut tiap – tiap umat dipanggil
untuk (melihat dan menerima)buku catatan amalnya. Pada hari itu kalian diberi balasan terhadap
apa yang kalian kerjakan. (Allah berfirman inilah): “inilah buku catatan kami yang menuturkan
terhadap kalian dengan benar. Sesungguhnya kami telah menyuruh( para malaikat ) mencatat apa
yang kalian kerjakan.” (AL- Jatsiyah[45]:28-29)

e. Yaumul mizan

Setelah manusia menerima cacatan perbuatannya, maka bergeraklah mereka menuju mijan (
timbangan) untuk ditimbang semua amal perbuatan mereka. Detik – detik inilah yang
menegangkan, namun tidak ada harapan bagi ,mereka yang kufur. Bisa dipastikan mereka akan
menjerit histeris, melengking dan memekik penuh ketakutan. Suara mereka habis, air mata
mereka berganti dengan darah, nyawa mereka hampir saja terbang saat menyaksikan bahwa
timbangan kejahatan mereka lebih berat dari kebaikannya. Orang – oarang munafik juga tak kala
takut nya mereka menyadari bahwa kelak akan memperoleh ganjaran akibat kejahatan mereka
didunia, akibat mulut mereka yang banyak berdusta, hati mereka yang kesat dan busuk. Mereka
yang tau bahwa kebaikannya lebih ringan dari kejahatannya akal pulang penuh sesal, tngis
mereka begitu menyayat, wajah mereka hitam ditimpa kehinaan, mereka pulang dengan hati
yang hancu. Lalu digirimg mereka menuju jahannam. Naudzubillah min dzalik.
Allah berfirman:

Artinya: timbangan pada hari itu adalah kebenaran (keadilan). Maka barang siapa berat
timbangan kebaikannya, mereka itulah yang beruntung. Dan siapa yang ringan timbangan
kebaikannya, mereka itulah orang – orang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu
mengingkari ayat – ayat kami. (Al-A’raf[7]:8-9)

f. Ujian untuk menentukan keimanan seseorang


Jika seseorang telah melewati semua pos perjalanan diatas, maka fase berikutnya yang
takala menegangkan adalah pos ujian untuk menentukan keimanan seseorang. Fase inilah yang
akan membongkar kedok kemunafikkan seseorang. Jika dalam faese- fase sebelumnya orang
mukmin dan munafik disatukan (karena orang munafik secara dhahir menampakkan
keislamannya.maka pada fase ini kenifakkan mereka akan terkuak hingga mereka tidak lagi
bersama orang mukmin.
Pada hari akhir dari masa – masa hari mahsyar, pada hamba yang digiring dandihimpun
menuju surga dan ada yang digiring menuju neraka. Adapun orang –orang kafir maka setiap
golongan dari mereka mengikuti sesembahan yang mereka ibadahi dahulu. Orang – orang yang
mengibadahi matahari, mereka akan mengikutinya, lalu dihimpunya orang – orang kafir menuju
neraka laksana pengumpulan ternak secra kelompok- kelompok. Allah berfirman :

Artinya : dan orang – orang kafir digiring menuju neraka dengan berkelompok – kelompok. (Az-
Zumar[39]:71)

B. Ragam orientasi hidup manusia


Manusia sebagai khalifatullah menempati posisi ganda (double position) diruang
publik (public sphere)yang sangat luas, mengelokkan dan menggiurkan siapapun yang
memandangnya secara makro. Disatu sisi merupakan agen pencerahan, namun pada saat
bersamaan manusia justru menjadi agen kerusakan(Al- fasid). Gambaran ini menunjukkan
konsekuensi manusia sebagai salah satu makhluk Allah yang dikaruniai beberapa potensi, secara
tidak langsung menghantarkan kesadarn manusia akan keAgungan Allah dan keterbatasan
hambanya sebagai makhluk- Nya.untuk itu diperlukan penyikapan yang tegas dalam menempuh
perjalanan hidup ini, agar kehidupan dapat mendapat manfaat bagi dirinya dan orang lain,
sehingga dapat memperoleh kebahagiaan dan leselamatan hidup didunia maupun akhirat.
Demikian, ada 2 hal yan harus diperhatikan oleh setiap orang untuk menyikapi orientasi hidup,
yaitu:
1. Orientasi hidup yang salah

Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an QS. Al-Baqarah ayat 200 menyebutkan bahwa
ada diantara manusia yang orientasi hidupnya didunia hanya mengejar kenikmatan duniawi,
sehingga ia lupa bahkan tidak pernah memikirkan nasib hidupnya di akhirat kelak. Hal ini sesuia
dengan firmn Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 200 sebagai berikut:

Artinay: “maka dinatar manusia ada orang yang berdoa: “ya Tuhan kami, berilah kami
(kebaikan) didunia” , dan tiadalah baginya bahagia (yang menyenangkan) diakhirat.”
a. Obsesinya hanya mengejar kenikmatan dunia, baik berupa wanita, anak, harta benda (seperti :
emas, perak, kendaraan, binatang ternak, sawah, ladang dll), karena kenikmatan dunia itu
merupakan daya tarik bagi mereka. Oleh karena itu, mereka tidak memperdulikan waktu lagi,
dimna siang dan malam hanya digunakan untuk mengejar dan memperbanyak kesenangan hidup.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 14 sebagai berikut :
Artinya: dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa- apa yang diingini, yaitu
: wanita – wanita, anak- anak harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang –
binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia, dan disisi Allah lah tempat
kembali yang baik (surga).
b. Bertambahnya ambisi untuk memperbanyak kesenangan hidup duniawi manakala melihat orang
lain memiliki kekayaan diatas dirinya. Hal ini dapat dipahami dari perilaku teman – teman karun
disaat melihat kemegahan karun. Sebagai mana firman Allah dalam QS. Al- Qashash ayat 76.

Artinya : maka keluarlah karun pada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang – orang
yang menghendaki kehidupan dunia: “moga – moga kiranya kita mempempunyai seperti apa
yang telah diberikan kepada karun, sesungguhnya ia benar – benar mempunyai keberuntungan
yang besar.
Ayat ini menjelaskan dan mengingatkan pada seluruh manusia tentang karun ketika keluar dari
istananya dengan diiring- iringin pasukan keamanan yang lengkap, terdiri dari pengawal , hamba
sahaya, orang – orang sebagai kaki kanannya, para kerabatnya, istri dan dayang – dayangnya,
anak keturunannya. Hal ini dilalkukan dengan tujuan untuk memperlihatkan kemegahannya
kepada kaumnya. Dalam kondisi demikian, sebagian diantara manusia ada yang berdoa dan
berkeinginan agar kehidupan didunianya seperti yang diberikan oleh karun.

2. Orientasi hidup yang benar

Allah tidak menghendaki kehidupan didunia yang dilakukan oleh manusia sangat
memberatkan, bahwa sebaliknya yang dikehendaki Allah adalah kehidupan yang mudah. Untuk
itu Allah memberi petunjuk kepada mereka pada jalan yang harus dilaluinya, sebagaimana
firman Allah dalam QS.AL Baqarah ayat 256
Artinya : tidak ada paksaan untuk (memasuki ) agama (islam); sesungguhnya telah jelas jalan
yang benar daripada jalan yang sesat.. karena itu barang siapa yang ingkar kepada thaghut
[syaitan dan apa saja yang disembah selain Allah] dan beriman kepada Allah, maka
sesungguhnya ia telah berpegang keppada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus . dan
Allah maha mendengar lagi maha mengetahui.
Ayat ini dengan jelas bahwa Allah telah menunjukkan jalan kehidupan yang harus dilalui oleh
setiap manusia, yaitu jalan menuju kebenaran (akan diuraikan) dan jalan menuju kesesatan ( baca
pada bagian diatas). Diantara kedua jalan ini, Allah mempertegaskan perbedaannya, begitu juga
dengan konsekwensi bagi setiap manusia yang menempuh jalan ini.
Siapan orangnya yang mengikuti jalan yang benar, maka ia termasuk tergolongan orang – orang
yang cerdas. Salah satu indikatornya adalah mampu memanfaatkan potensi- potensi pemberian
Allah kepada dirinyamana yang harus digunakan dan mana yang tidak harus digunakan,
sehingga membawa manfaat bagi dirinya dan orang – orang disekelilingnya. Di samping itu, dia
selau menghitung dan mempertimbangkan secara cermat dan berhati – hatian untung dan ruginya
terhadap aktivitas yang dilakukanya, karena dia memahami resiko yang dilakukannya akan
berdampak pada kehidupan didunia, dialam kubur dan dialam akhirat. Dia pun menyadari
sepenuhnya bahwa apa yang dilakukan tidak akan terlewati oleh pantauan Allah yang tercatat
secara rapih oleh malaikat Raqib dan ‘Atib yang bertugas mencatat amal perbuatanya (baca
seluruh aktivitas), dan diakhirat nanti harus dipertanggung jawaban.
Adapun jaminan Allah yag diberikan kepada orang – orang yang mengikuti jalan yang
benar adalah:
a. Dimudahkan ketika mendapat kesulitan, dicukupkan kebutuhan hidupnya dan diberi rizki yang
tak terduga, sesuai firman Allah QS. Ath Thalaq 2-3
Artinay : (2) barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya
jalan keluar.
(3) dan memberikan rizki dari arah yang tiada disangka – sangkanyadan barang siapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya akan mencukupkan(keperluan)nya.sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya, sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan
bagi tiap – tiap sesuatu.
b. Dihapus kesalahannya dan dilipatgandakan pahalanya, sebagaimana firman Allah dalam QS.
Ath – Thalaq ayat 5.
Artinya : itulah perintah Allah yang diturunkan –Nya kepada kamu, dan barangsiapa bertaqwa
kepada Allah, niscaya dia akan menghapus kesalahan – kesalahannya dan akan melipat gandakan
pahala baginya.

C. Tujuan dan fungsi penciptaan manusia

1. Tujuan Penciptaan Manusia


Segala sesuatu ciptaan Allah yang ada dimuka bumi tidak ada yang sia-sia, bahkan seekor
lalat sekalipun, meskipun banyak mudaratnya menurut pandangan manusia. Pernyataan ini akan
berlanjut pada keberadaan manusia dimuka bumi sebagai khalifah, dengan misi
memimpin,mengelola, memakmurkan dan memelihara keselamatan alam semesta. Untuk itu
Allah menurunkan agama yang terakhir(islam) untuk dijadikan pegangan hidupnya dalam rangka
menjalankan tugas kehalifahan sesuai dengan maksud dan tujuan Allah menciptakan manusia
Secara normatif tujuan penciptaan manusia sesuai dengan firman Allah dalam QS.Adz-
Dzaariyaat ayat 56
Artinya:” Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-
Ku”.
Pengertian menyembah dalam ayat ini bukan terbatas pada ritual keagamaan(ibadah)
seperti shalat,puasa,zakat dan haji akan tetapi lebih luas lagi. Sesuai dengan Al-Quran surat Ali
Imran ayat 191-192 :

Artinya:” (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka.”

Ayat ini bila dikaitkan dengan penciptaan manusia maka untuk bribadah dan
mengandung beberapa kriteria bagi orang-orang yang berakal sehat yaitu:
a. Mengingat Allah dalam berbagai keadan baik dalam melakukan tugas pribadi, kepentingan
kemasyarakatan, kepentingan berorganisasi atau lembaga tempat mencari nafkah maupun tugas
dalam mengemban Negara, baik dalam kadaan susuah maupun senang.
b. Selalu memikirkan penciptaan alam semesta, untuk melakukan penggalian makna terdalam yang
berada dibalik symbol penciptaan ini.
c. Percaya dan yakin adanya Allah, serta mensuciksn dari segala sifat yang kurang.
d. Selalu berdoa memohon ampun kepada Allah, terlebih yang bersangkutan merasa berbuat salah
atau melanggar atauran.

Bertolak pada ayat tersebut maka tujuan manusia beribadah adalah untuk memenuhi
tujuan Allah menciotakan manusia . oleh karena itu bila manusia beribadah, maka ia termasuk
sebaik-baik manusia sedangkan balasannya adalah surga. Sebagai mana firman Allah dalam surat
Al-Bayyinag ayat 7-8
Artinya:” Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh,mereka itu
adalah sebaik-baik makhluk. Balsan mereka di sisi Tuhan mereka ialah Syurga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalanya selama-lamanya. Allah ridha terhadap
mereka dan merekaridha kepadanya, yang demikian itu adalah(balasan) bagi orang-orang yang
takut kepada Tuhannya.”
Adapun manusia yang ingkar adalah sejelek-jelek manusia balasannya adalah neraka.
Seuai dengan firman Allah dalam QS. At Taubah ayat 3
Artinya:”Dan(inilah) suatu permakluman dari pada Allah dan RasulNya kepada umat manusia
pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan RasulNya berlepas dari orang-
orangmusrikin. Kemudian jika kamu(kaum musrikin) bertobatl itu lebih baik bagimu; dan jika
kamu berpaling, Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah.
Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir(bahwa mereka akan mendapat)siksa yang pedih.”

2. Fungsi Penciptaan Manusia


Merujuk pada penciptaan manusia untuk beribadah kepada Allah, maka fungsi manusia
diciptakan adalah sebagai khalifah-Nya. Sebagai mana firman Allah QS. Al-Baqarah ayat 30 dan
QS.Al-An’am ayat 165
Aryinya:”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:” Sesungguhnya aku
hendak menjadikan seseorang khalifah dimuka bumi.” Mereka berkata:” Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) dibumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
Mensucikan Engakau?” Tuhan berfirman:” Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui.” (Al Baqarah ayat 30)
Artinya: “Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa- penguasa di bumi dan Dia
meninggikan sebahagian kamu atas sebahagiab(yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu
tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat ceoat siksaanNya
dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.Al An’am ayat 165)
Kedua ayat ini dengan tegas Allah menyatakan bahwa fungsi manusia dimuka bumi
sebagai khalifatullah, karena itu mereka bertugas menciptakan kemakmuran di dunia dan
membangun berbagai segi kehidupan. Mengingat tugas ini sebagai amanah dari Allah maka
setiap menjalankan tugas sebagai khalifah merupakan pengabdian(ibadah) kepadaNya
Adapuntugas yang dibebankan manusia banyak sekali diantaranya dalah:
a. Tugas kehalifahan terhadap dirisendii, seperti menuntut ilmu pengetahuan yang berguna bagi
dirinya sendiri dan orang lain atau masyarakat secara umum dan menghiasi diri dengan akhlak
mulia yang harus disadari dan dilakukan setiap orang
b. Tugas kehalifahan dalam keluarga atau rumah tangga, hal ini erat kaitannya dengan penyaluran
nafsu seksual dalam diri setiap orang yang bermoral. Namun dalam menyalurkan seksualnya
hanya pada suamo atau istri yang dinikahi dan sebaliknya jika bukan pada pasangan yang
dinikahinya maka disebut zinah.
c. Tugas kehalifahan didalam masyarakat. Setiap manusia hidup di dunia tidak lepas dari manusia
lainnya karena saling membuthkan sehingga perlu mengadakan hubungan positif dan bermanfaat
bagi semuanya.

BAB III

A. KESIMPULAN
Bahwasanya Keberadaan manusia yang mudah untuk dikenali adalah bentuk fisik atau
tubuhnya. Penciptaan manusia pertama (Adam As) Al – Qu’ran tidak menguraikan secara rinci
proses penciptaan Adam yang mayoritas ulama menamai manusia pertama, dan secara garis
besarnya yang disampaikan adalah (1) bahwa awal manusia adalah tanah, (2) bahwa tersebut
disempurnakan. (3) setelah nproses penyempurnaan selesai, maka ditiupkan kepada RUH Ilahi,
sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Hijr 28-29 dan QS. Shad 71-72. Hari berbangkitnya
seluruh makhluk Ditiupnya dapat dibayangkan bagaimana nasib manusa – manusialah yang
menyaksikan hancurnya alam semesta. Saking dasyatnya ada diantara mereka yang tengah hamil
kemudian gugur kandungannya seorang ibu yang tengah menyusui bayinya secara tidak sadar
melempar bayinya lalu berlari untuk mencari keselamatan. Hari kebangkitan semua yang mati,
Mereka dibangkitkan sesuai dengan kondisi masing – masing sebelum mereka meninggal dunia .
jika kehidupan diakhiri dengan kesyahidan, dengan kondisi darah yang menetes, maka dihari
kiamat nanti akan menghadap Allah dengan pakaian dan tubuh yang berlumur darah, warna nya
merah namun harumnya semerbak misik. Segala sesuatu ciotaan Allah yang ada dimuka bumi
tidak ada yang sia-sia, bahkan seekor lalat sekalipun, meskipun banyak mudaratnya menurut
pandangan manusia. Merujuk pada penciptaan manusia untuk beribadah kepada Allah, maka
fungsi manusia diciptakan adalah sebagai khalifah-Nya.

B. SARAN
Kami menyadari maakalah yang berjudul orientasi kehidupan manusia ini masih memiliki
banyak kekurangan dari segi penyusunan maupun isi materi yang kami tuangkan , oleh karena
itu kami sanagt mengharapakan kritik dan saran demi perbaikan kami selanjutnya.
Kami juga berharap makalh ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya umat muslim di
seeluruh dunia, serta dapay meningkatkan ilmu dan pengetahuan dalam bidang orentasi
kehidupan manusia.
c.
DAFTAR PUSTAKA
Romlah,2012.Al Islam dan Kemuhammadiyahan II Aqidah dan Ibadah.Malang:UMM Pres

Anda mungkin juga menyukai