Disusun Oleh:
1. Aji pradana
2. Anang Sunandar
3. Aldi Anugrah
4. Riyad Mukhtarul Alih
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua sehingga kita bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“Menganalisis hubungan manusia dan kehidupan ” ini dengan tepat waktu. Shalawat
beserta salam selalu tercurahkan kepada nabi kita Muhammad SAW, beserta keluarga-
Nya, sahabat-sahabat-Nya, dan kita selaku umatnya sampai akhir zaman.
Dalam proses pembuatan makalah ini kita mendapat banyak hambatan yang cukup
menyulitkan, akan tetapi tetap berjuang sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
dengan waktu yang tepat.Dengan dibuatnya makalah ini, kita menyadari bahwa makalah
yang kita buat ini masih jauh dari kata sempurna, akan tetapi kita tetap berharap dapat
memberikan pengetahuan yang layak untuk dipelajari dan bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
Bab II Pembahasan.....................................................................................................................2
A. Perjalanan Hidup manusia dari Alam Ruh Hingga hari Akhirat……………………………2
B. Ragam Orientasi Hidup Manusia...........................................................................................11
C. Tujuan dan Fungsi Penciptaan Manusia................................................................................14
D. Hidup Sukses dalam Pandangan Al Quran............................................................................17
Daftar Pustaka.............................................................................................................................21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Semakin modern dan canggihnya ilmu pengetahuan semakin majunya peredaran zaman
dan manusiapun menjadi beragam. Manusia memang harus mengetahui apa yang akan di
kerjakan sehingga bisa mendapatkan hal-hal yang baik dan meggunakan akal sehatnya.
Dalam hubungan manusia dan alam semesta, jika ia bertanya kepad diri sendiri, “Bagaimana
saya ada? ia akan menjawab saya ada entah bagaiman dalam penalaran demikian ia akan
menjalani kehidupan tanpa perna merenungkan masalah-maslah seperti itu, ia memahami
fakta bahwa ia di ciptakan. Dengan mengeal mpenciptanya, ia berusaha memahanmi tujuan
untuk apa ia di ciptakan tuhan. Bagi sipa yang igin memahami alam semsta terhadap kitab
petunjuk yaitu adala Al Qu’ran. Mulai dari tampak ( Syadah smapai yang tidak tampak
Ghoib ), Dari yang berwarna sampe yang tidak bernyawa dan dari yang ada di dalam perut
ini sampai yang ada di ruang angkasa yang di penuhi beribu- ribu miliar bintang dan itu
membuat kita bertanya untuk apa alam semesta itu di ciptakan siapa yang menciptakan alam
semsta ini..? bagaimana cara terbentuknya alam semsta ini..? pertanyaan ini membuat para
ilmuan untuk melakukan penelitian dan melahirkan berbagai teori dalam penciptaan alam
semesta.sebenarnya penciptaan dunia atau alam semesta. Sebenarnya penciptaan dunia atau
alam semesta ini sudah di jelaskankan semua lewat Al- Qur’an.
B. Rumusan Masalah
Manusia dan Kehidupan:
1. Perjalanan Hidup Manusia dari alam ruh hingga hari akhirat
2. Ragam orientasi hidup manusia
3. Tujuan dan fungsi penciptaan manusia
4. Hidup sukses dalam pandangan al-Qur’an.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perjalanan manusia dari alam ruh hingga Akhirat
2. Untuk mengetahui ragam orientasi hidup manusia
3. Unutuk mengetahui tujuan dan fungsi penciptaan manusia
4. Untuk mengetahui cara hidup sukses dalam pandangan Al – Qur’an
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
b. Penciptaan manusia pertama (Adam AS)
Al – Qu’ran tidak menguraikan secara rinci proses penciptaan Adam yang mayoritas
ulama menamai manusia pertama, dan secara garis besarnya yang disampaikan adalah (1)
bahwa awal manusia adalah tanah, (2) bahwa tersebut disempurnakan. (3) setelah proses
penyempurnaan selesai, maka ditiupkan kepada RUH Ilahi, sebagaimana firman Allah
dalam QS. Al-Hijr 28-29 dan QS. Shad 71-72. Penjabaran dari surat kedua ini bila dikaitkan
dengan ketiga poin tentang penciptaan Adam, maka saling memperkuat antara QS. Al- Hijr
ayat 28- 29 dengan QS. Shad ayat 71-72. Untuk itu maka surat yang digunakan untuk
menguraikan pada QS. Al – Hijr ayat 28-29 sebagai berikut
َو ِإْذ َق اَل َر ُّب َك ِلْلَم اَل ِئَك ِة ِإِّن ي َخ اِلٌق َب َش ًر ا ِمْن َص ْلَص اٍل ِمْن َح َم ٍإ َم ْس ُنوٍن,٢٨
َفِإَذ ا َس َّو ْيُتُه َو َنَفْخ ُت ِفيِه ِم ْن ُروِح ي َفَقُعوا َلُه َس اِج ِد ين٢٩
Artinya: “ dan (ingatlah), ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “ Sesugguhnya
Aku akan menciptakan seorang manusia dari taah liat kering (yang berasal) dari lumpur
hitam yang diberi bentuk”
Penjelasan ayat 28 lebih difokuskan pada kata “basyara’’, di ambil dari kata bahsyara
yang artinya kulit. Kata ini biasanya di artikan dngan manusia, sehingga yang nampak dari
manusia adalah kulitnya. Dengan demikian, penekanan pada kata ini bila dikaitkkan dngan
penciptaan Adam as, adalah:
1) Sosok anggota tubuh anatara pencipta adam as, demam manusia sesudahnya (anak cucu
adam), dimana masing – masing anggota tubuh memilii kepala, dua mata, dua telinga,
hidung dang anggota lainnya.
2) Penciptaan adam as, deganmanusia sesudahnya masing-masing memiliki naruli yyang
sama seperti: haus, lapar, dorongan seksual, cemas, gembira, berharap.
Jika kehidupan diibaratkan halte atau tempat peristirahatan, maka sakaratul maut adalah
gerbang menuju terminal pertama. Sebelum menuju terminal awal dari perjalanan ini,
kedahsyatan digerbang sakaratul maut, Allah berfirman: “Jika kamu melihat diwaktu orang
– orang yang zhalim berada dalam sakaratul maut sedangkan para malaikat memukul dengan
tangannya sambil berkata: keluarkanlah nyawamu, dihari ini kamu akan dibalas dengan
siksa yang sangat menghinakan (Al An’am (6) :93)
3
Imam Ar- Raghib AL- Asfahani dan para ulama lainnya menjelaskan bahwa istilah
sakaratul maut diambil dari kata dasar sakara, yang yang berarti mabuk atau kehilangan
akal. Dalam bahasa arab, kata sakara paling banyak digunakan untuk makna ‘mabukkarena
meminum minuman keras’. Terkadang juga digunakan dengan kata marah, rindu berat,
pingsan karena beratnya rasa sakit. Inilah yang dimaksud dengan sakaratul maut. Detik-
detik menegangkan saat nyawa akan ikeluarkan oleh malaikat dari jasad seorang hamba
dinamakan sakaratul maut, karena pada saat itu orang yang mengalaminya berada dalam
keadaan setengah sadar dan setengah pingsan, dia tidak berada di alam dunia, pun belum
sepenuhnya memasuki alam akhirat.
Alam barzakh, terminal awal menuju perjalanan panjang.
Perjalanan ini dimulai dari sebuah lubang kecil disatu sudut bumi, yang mendidingkan
tanah dan batu. Itulah liang kubur rumah masa depan setiap manusia, tempat sempit gelap
yang menakutkan, yang akan meremukkan setiap tulang dan memisahkan setiap persedian,
yang segera melumat daging dan menghancurkannya.
Alam barzakh adalah persinggahan pertama sebelum manusia menuju alam keabadian.
Setiap manusia akan melewati jenjang ini, takkala munkar dan nangkir akan bertanya
tentang siapa rabb mereka, apa agama yang dipeluknya, kitab suci apa iimaninya juga
tentang manusia agung yang mulia; Muhammad saw. Jika ia seorang mukmin sejati semua
pertanyaan itu akan dijawab dengan penuh mantap, yakin dan percaya diri bahwa itulah
jawaban yang diinginkan, Allah pun akan meneguhkan hatinya untuk tetap memegang teguh
kalimat itu hingga dikuburnya. Malaikat tersenyum dengan jawaban yang diberikan,
diperlihtkannya tempat kembalinya kelak.
Adapum mereka yang kufur dan ingkar, jawaban yang keluar dari mulutnya selalu
sama; aku tidak tau, aku tidak pernah mendengar. Setidaknya munkar dan nangkir
mengulang pertannyaan serupa hingga dua kali, namun jawabanya yang diperoleh selalu
sama. Semkin geram keduanya, dihantamkannya tubuhnya dengan palu besi, yang jika palu
tersebut diarahkan kegunung batu, niscaya ia akan menjadi abu. Saat palu besi membara itu
menyentuh tubuhnya, mulutnya melengking dan mengerang dengan erangan yang dapat
didengar oleh seluruh makhluk selain manusia dan jin.
4
2. Hari berbangkitnya seluruh makhluk
a. Ditiupnya dapat dibayangkan bagaimana nasib manusia-manusia sial yang menyaksikan
hancurnya alam semesta.
Saking dasyatnya ada diantara mereka yang tengah hamil kemudian gugur kandungannya
seorang ibu yang tengah menyusui bayinya secara tidak sadar melempar bayinya lalu berlari
untuk mencari keselamatan. Bahkan, seorang anak kecil tiba –tiba rambutnya beruban,
manusia seperti orang – orang yang sedang mabuk berat, padahal mereka tidak mabuk,
melainkan adzab Allah yang sangat keras.
Ternyata dahsyatnya proses kehancuran alam semesta yang ditandai dengan ditiupnya
sangkakala pertama tidak hanya dirasakan oleh mereak yang masih hidup, bahkan orang –
orang yang dikubur pun akan merasakan dasyatnya faz’ul akbar. Hanya orang – orang yang
Allah khususkan dengan rahmanya –Nya saja yang selamat dari bencana faz’ul akbar ini,
mereka itu adalah orang –orang sayhiddi jalan-Nya saat memerangi orang – orang kafir, atau
sedang ribath dijalan-Nya. Mereka benar – benar tentram dan tenang disaat penghuni kubur
lainnya tersiksa karena kerasnya faz’ul akbar.
Artinya: “hai manusia, bertaqwalah pada rabb kalian, sesungguhnya kegoncangan hari
kiamat itu adalah suatu kejadian yang amat besar (dasyat), (ingatlah) pada hari (ketika)
kalian melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anak dari anak yang
disusukannya dan gugurlah seluruh kandunganwanita yang hamil, dan kamu lihat manusia
dalam keadaan mabukpadahal sebenanya mereka tidak mabuk akan tetapi adzab Allah
sangat keras. (AL- Hajj [22]:1-2).
b. Hari kebangkitan semua yang mati.
Mereka dibangkitkan sesuai dengan kondisi masing – masing sebelum mereka meninggal
dunia. jika kehidupan diakhiri dengan kesyahidan, dengan kondisi darah yang menetes,
maka dihari kiamat nanti akan menghadap Allah dengan pakaian dan tubuh yang berlumur
darah, warnanya merah namun harumnya semerbak misik. Begitu pula orang yang berihram
dibangkitkan dengan bertalbiah.
Namun celakalah bagi mereka yang mati membunuh dirinya, mereka akan dibangkitkan
sesuai dengan kondisi saat kematiannya
5
3. Berbagai peristiwa saat manusia dikumpulkannya
Padang masyar merupakan persinggahan yang membuat setiap jantung manusia
berdegup kencang, mata mereka terbelalak tak sanggup terpejam dan semua berada dalam
puncak rasa tegang. Masa penantian yang meski hanya sehari dalam akhirat, namun orang –
orang kafir dan para pendosa itu merasakan bagai 50.000 tahun. Ditengah padang luas yang
tak bertepi inilah seluruh makhluk, jin, manusia bahkan binatang dari sejak awal penciptaan
hingga yang terakhir akan dikumpulkan. Dalam suasana yang tidak menentu, mereka akan
mengalami beberapa kejadian yang semakin membuat mereka tersiksa.
a. Matahari akan didekatkan
Pada hari itu matahari didekatkan kekepala makhluk (manusia) sampai jarak satu mil.
Keringat - keringat yang keluar sesuai kadar dosa mereka didunia itu begitu menyiksa,
belum lagi lamanya menunggu keputusan Allah swt bagi masing – masing hamba. Padahal
hamba yang dikumpulan dipadang mahsyar sangat banyak, entah berapa miliar atau triliyun
manusia dan jin, hanya Allah swt semata yang mengetahui jumlah mereka yang sebenarnya.
Setiap orang menunggu giliran untuk dipanggil, diadili dan menunggu keputusan Allah.
Padahal satu hari diakhirat adalah sama dengan seribu tahun di dunia. Sebagaimana
dijelaskan oleh firman Allah: Artinya: sesungguh sehari disisi Rabbmu adalah seperti seribu
tahun menurut penghitungan kalian. (AL-Hajj [22]:47)
b. Padang mahsyar
Setelah semua makhluk hidup dibangkitkan dari alam kubur, mereka mereka digiring
kesebuah tempat pengumpulan (AL-Mahsyar). tempat tersebut bukanlah bumi yang saat
dipijak oleh manusia, karena bumi dan langit telah hancur musnah pada tiupan sangkakala
yang pertama. Pada saat itu Allah telah menggantikan bumi dan langit dengan bumiyang
baru, yang sama sekali berbeda dengan bumi dan langit yang saat ini ada.
Sebagaimana disebutkan oleh firman Allah yang berarti:
Artinya: (yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula
dengan langit), dan mereka semuanya (dipadang mahsyar) berkumpul menghadap kehadirat
Allah yang maha Esa lagi maha Perkasa. (ibrahim [14]:48).
Mahsyar merupakan tempat berkumpulnya seluruh manusia, sejak manusia pertama
Adam As. Hingga mereka yang menyaksikan hari kehancuran alam semesta. Seluruhnya
akan berkumpul dalam keadaan telanjang, tanpa selembar benang yang menutupinya.
6
Mereka tidak merasa risih dengan keadaan mereka atau sibuk memperhatikan aurat sesama
mereka yang tersingkap. Tak ada agi dalam benak mereka untuk memikirkan hal –hal seperti
itu, pikiran mereka disibukkan dengan keputusan yang akan dijatuhkan kepada mereka.
Urusan hari itu jauh lebih dasyatdari sekedar melihat aurat, urusan saat itu merupakan
penantian keputusan abadi, keputusan yang berakhir kebahagiaan selamanya atau
kesengsaraan yang tiada henti.
c. Yaumul hisab
Yaumul hisab merupakan hari dimana Allah swt menghadapkan hampa- hamba Nya
dan mengungkapkan kepada mereka perbuatan yang telah mereka perbuat dan perkataan
yang pernah mereka ucapkan. Allah beberkan keimana dan kekufuran, kelurusan dan
penyimpangan, serta ketaatan dan kemaksiatan yang telah mereka lakukan dalam kehidupan
didunia, lalu Allah pahala dan siksa yang mereka peroleh atas perbuatan mereka. kanan jika
mereka yang soleh, dan ditangan kiri jika mereka orang yang bersalah.
d. Pembagian Catatan Amal
Setelah seorang hamba selesai menjalani proses pemaparan dan pertanggungjawaban
atas amal- amal perbuatannya, kepadanya akan diberikan buku catatan amal. Buku yang
ditulis malaikat yang senantiasa menyertainya itu mencakup lembaran – lembaran yang
lengkap tentang amalan yang telah ia kerjakan didunia. Semua amal perbuatannya tercatat
didalam buku tersebut tidak ada sedikit pun yang luput atau meleset.
Allah menggambarkan tentang peristiwa tersebut dalam firman Nya:
Artinya: dan pada hari itu engkau melihat tiap- tiap umat berlutut tiap – tiap umat dipanggil
untuk (melihat dan menerima) buku catatan amalnya. Pada hari itu kalian diberi balasan
terhadap apa yang kalian kerjakan. (Allah berfirman inilah): “inilah buku catatan kami yang
menuturkan terhadap kalian dengan benar. Sesungguhnya kami telah menyuruh (para
malaikat) mencatat apa yang kalian kerjakan.” (AL- Jatsiyah [45]:28-29)
e. Yaumul mizan
Setelah manusia menerima cacatan perbuatannya, maka bergeraklah mereka menuju
mijan (timbangan) untuk ditimbang semua amal perbuatan mereka. Detik – detik inilah yang
menegangkan, namun tidak ada harapan bagi mereka yang kufur. Bisa dipastikan mereka
akan menjerit histeris, melengking dan memekik penuh ketakutan. Suara mereka habis, air
mata mereka berganti dengan darah, nyawa mereka hampir saja terbang saat menyaksikan
7
bahwa timbangan kejahatan mereka lebih berat dari kebaikannya. Orang – orang munafik
juga tak kala takut nya mereka menyadari bahwa kelak akan memperoleh ganjaran akibat
kejahatan mereka didunia, akibat mulut mereka yang banyak berdusta, hati mereka yang
kesat dan busuk. Mereka yang tau bahwa kebaikannya lebih ringan dari kejahatannya akal
pulang penuh sesal, tngis mereka begitu menyayat, wajah mereka hitam ditimpa kehinaan,
mereka pulang dengan hati yang hancu. Lalu digirimg mereka menuju jahannam.
Naudzubillah min dzalik.
Allah berfirman:
Artinya: timbangan pada hari itu adalah kebenaran (keadilan). Maka barang siapa berat
timbangan kebaikannya, mereka itulah yang beruntung. Dan siapa yang ringan timbangan
kebaikannya, mereka itulah orang – orang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka
selalu mengingkari ayat – ayat kami. (Al-A’raf [7]:8-9)
f. Ujian untuk menentukan keimanan seseorang
Jika seseorang telah melewati semua pos perjalanan diatas, maka fase berikutnya yang
takala menegangkan adalah pos ujian untuk menentukan keimanan seseorang. Fase inilah
yang akan membongkar kedok kemunafikkan seseorang. Jika dalam fase-fase sebelumnya
orang mukmin dan munafik disatukan (karena orang munafik secara dhahir menampakkan
keislamannya maka pada fase ini kenifakkan mereka akan terkuak hingga mereka tidak lagi
bersama orang mukmin.
Pada hari akhir dari masa – masa hari mahsyar, pada hamba yang digiring dandihimpun
menuju surga dan ada yang digiring menuju neraka. Adapun orang –orang kafir maka setiap
golongan dari mereka mengikuti sesembahan yang mereka ibadahi dahulu. Orang – orang
yang mengibadahi matahari, mereka akan mengikutinya, lalu dihimpunya orang – orang
kafir menuju neraka laksana pengumpulan ternak secra kelompok- kelompok. Allah
berfirman.
Artinya: dan orang – orang kafir digiring menuju neraka dengan berkelompok – kelompok.
(Az-Zumar [39]:71)
g. Surga dan neraka
Selanjutnya perjalanan manusia beriman selanjutnya adalah menuju surga. Sedangkan
orang-orang kafir dan munafik akan dimasukkan ke neraka.
1) Nama – nama surga
8
Surga memiliki nama –nama yang disebutkan dalam AL-Qur’an dan sunah janahtul
firdaus yang merupakan tertinggi derajatnya, ia terletak dibawah arsyi Ar rahman.
Kemudian janatun na’im (yang penuh kenikmatan), janatu adn, darussalam (negri yang
penuh keselamatan), janatul ma’wah dan daru khuldi.
2) Bangunan surga
Bangunannya terbuat dari batu bata emas dan perak, adukannya beraroma kasturi yang
sangat harum, krikilnya terbuat dari mutiara lu’luh dan yaquth dan tanahnya terbut dari
za’faran, seperti tepung putih yang beraroma kasturi.
3) Pintu – pintunya
Seseorang wanita yang rajin solat lima waktu dan shaum, lalu meninggal sedangkan
suaminya ridho, maka ia akan dipersilakan untuk masuk surga dari pintu manapun yang
ia sukai.
4) Sungai- sungai disurga
Sungai disurga adalah sesuatu yang pasti, ia terus mengalir dan tidak pernah berhenti,
terletak dibawah ghuraf(maghligai), istana – istana dan taman – taman penghuni surga.
5) Pohon, tanam, dan naungan disurga
Didalamnya terdapat pohon yang apabila seseorang pengembara itu berjalan dibawah
naungannya selama seratus tahun ia belu keluar dari naungannya, pohon- pohonnya
kekal dan buahnya dekat lagi rendah menjuntai, sehingga mudah diambil.
6) Buah –buah tanaman disurga
Buah – buahan disurga banyak yang serupa dengan buah - buahan didunia, dilihat dari
benutk dan namanya, bedanya bahwa disurga buah tersebut tidak layu, busuk, tua atau
mengecil dan berkurang sebagaimana buah yang didiunia.
7) Makanan dan minuman disurga
Penduduk surga akan dihidangkan makanan dan minuman yang lezat yang sangat
mengundag selera, apapun yang mereka inginkan pastimereka dapatkan. Hidangan bagi
mereka yang pertama kali kali adalah daging hati ikan paus, kemudian disembelihkan
baginya sapi yang makanan sehari - harinya adalah rumput surga. Adapun tempat
makanan dan minuman mereka berupa gelas dan piring yang terbuat dari emas dan
perak. Artinya: dan diedarkan kepada mereka bejana – bejana dari perak dan piala –
9
piala bening laksana kaca. Yaitu kaca – kaca yang terbuat dari perakyang telah diukur
mereka dengan sebaik-baiknya. (Al-Insan [76]: 15-16)
10
dengan mengetahui besarnya tubuh para penghuninya, yang gerahamnya sebesar
gunung uhud, jarak antara pundaknya sama dengan perjalanan 3 hari, tempat duduknya
sejauh mekah dan madinah, bahwa seandainya seorang penduduk neraka menangis,
maka air matanya yang menetes dapat menjadikan sebuah perahu berlayar diatasnya.
14) Bahan bakar neraka
Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yng bahan bakarnya manusia dan batu”. (At-Tahrim [66] :6)
Sebagian mussafir mengatakan bahwa batu tersebut adalah batu korek atau batu
belerang, ada yang mengatakan batu berhala yang dahulu disembah oleh orang musyrik,
mereka menjadi bahn bakar neraka sebagai penghinaan atas sesembahan mereka, begitu
pula para penyembahnya.
15) Makanan dan minuman dineraka
a) Pohon Zaqqum, mayangnya seperti kepala syetann, tumbuh dibawah dasar neraka
jahim, setiap yang memakannya, maka ususnya akan terburai
b) Pohon Dhari, yaitu pohon duri yang sangat keras, tidak dapat menggemukkan dan
tidak dapat menghilangkan lapar, karena ia menyumbat tenggorokan, tidak keluar
dan tidak masuk kedalam perut, demikian menurut Ibnu Abbas.
c) Ghislin, yaitu nanah bercampur darah yang keluar dari tubuh penduduk neraka.
16) Pakain dineraka
a) Pakaian dari qathiran yang terbuat dari tembaga yang dilebur.
b) Tikar dan selimut api (mihad dan ghawasy)
17) Kondisi penghuni neraka
a) Wajah mereka cacat dan terbakar
b) Setiap kulit mereka matang karena terbakar, maka Allah akan mengganti kulit yang
baru, begitulah seterusnya. Penduduk neraka akan mengeluarkan bau yang sangat
busuk dari tubuh mereka
B. Ragam orientasi hidup manusia
Manusia sebagai khalifatullah menempati posisi ganda (double position) diruang publik
(public sphere) yang sangat luas, mengelokkan dan menggiurkan siapapun yang
memandangnya secara makro. Disatu sisi merupakan agen pencerahan, namun pada saat
bersamaan manusia justru menjadi agen kerusakan (Al- fasid). Gambaran ini menunjukkan
11
konsekuensi manusia sebagai salah satu makhluk Allah yang dikaruniai beberapa potensi,
secara tidak langsung menghantarkan kesadarn manusia akan keAgungan Allah dan
keterbatasan hambanya sebagai makhluk- Nya.untuk itu diperlukan penyikapan yang tegas
dalam menempuh perjalanan hidup ini, agar kehidupan dapat mendapat manfaat bagi dirinya
dan orang lain, sehingga dapat memperoleh kebahagiaan dan leselamatan hidup didunia
maupun akhirat. Demikian, ada 2 hal yan harus diperhatikan oleh setiap orang untuk
menyikapi orientasi hidup, yaitu:
1. Orientasi hidup yang salah
Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an QS. Al-Baqarah ayat 200 menyebutkan
bahwa ada diantara manusia yang orientasi hidupnya didunia hanya mengejar kenikmatan
duniawi, sehingga ia lupa bahkan tidak pernah memikirkan nasib hidupnya di akhirat kelak.
Hal ini sesuia dengan firmn Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 200 sebagai berikut:
Artinya: “maka dinatar manusia ada orang yang berdoa: “ya Tuhan kami, berilah kami
(kebaikan) didunia”, dan tiadalah baginya bahagia (yang menyenangkan) diakhirat.”
a. Obsesinya hanya mengejar kenikmatan dunia, baik berupa wanita, anak, harta benda
(seperti: emas, perak, kendaraan, binatang ternak, sawah, ladang dll), karena kenikmatan
dunia itu merupakan daya tarik bagi mereka. Oleh karena itu, mereka tidak
memperdulikan waktu lagi, dimna siang dan malam hanya digunakan untuk mengejar
dan memperbanyak kesenangan hidup. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS.
Ali Imran ayat 14 sebagai berikut:
Artinya: dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa- apa yang
diingini, yaitu: wanita – wanita, anak- anak harta yang banyak dari jenis emas, perak,
kuda pilihan, binatang – binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup
didunia, dan disisi Allah lah tempat kembali yang baik (surga).
b. Bertambahnya ambisi untuk memperbanyak kesenangan hidup duniawi manakala
melihat orang lain memiliki kekayaan diatas dirinya. Hal ini dapat dipahami dari
perilaku teman – teman karun disaat melihat kemegahan karun. Sebagai mana firman
Allah dalam QS. Al- Qashash ayat 76:
Artinya: maka keluarlah karun pada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang –
orang yang menghendaki kehidupan dunia: “moga – moga kiranya kita mempempunyai
12
seperti apa yang telah diberikan kepada karun, sesungguhnya ia benar – benar
mempunyai keberuntungan yang besar.
c. Ayat ini menjelaskan dan mengingatkan pada seluruh manusia tentang karun ketika
keluar dari istananya dengan diiring- iringin pasukan keamanan yang lengkap, terdiri
dari pengawal, hamba sahaya, orang – orang sebagai kaki kanannya, para kerabatnya,
istri dan dayang–dayangnya, anak keturunannya. Hal ini dilalkukan dengan tujuan untuk
memperlihatkan kemegahannya kepada kaumnya. Dalam kondisi demikian, sebagian
diantara manusia ada yang berdoa dan berkeinginan agar kehidupan didunianya seperti
yang diberikan oleh karun.
2. Orientasi hidup yang benar
Allah tidak menghendaki kehidupan didunia yang dilakukan oleh manusia sangat
memberatkan, bahwa sebaliknya yang dikehendaki Allah adalah kehidupan yang mudah.
Untuk itu Allah memberi petunjuk kepada mereka pada jalan yang harus dilaluinya,
sebagaimana firman Allah dalam QS.AL Baqarah ayat 256
Artinya: tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (islam); sesungguhnya telah jelas jalan
yang benar daripada jalan yang sesat, karena itu barang siapa yang ingkar kepada thaghut
[syaitan dan apa saja yang disembah selain Allah] dan beriman kepada Allah, maka
sesungguhnya ia telah berpegang keppada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus.
dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui.
Ayat ini dengan jelas bahwa Allah telah menunjukkan jalan kehidupan yang harus dilalui
oleh setiap manusia, yaitu jalan menuju kebenaran (akan diuraikan) dan jalan menuju
kesesatan (baca pada bagian diatas). Diantara kedua jalan ini, Allah mempertegaskan
perbedaannya, begitu juga dengan konsekwensi bagi setiap manusia yang menempuh jalan
ini.
Siapan orangnya yang mengikuti jalan yang benar, maka ia termasuk tergolongan orang –
orang yang cerdas. Salah satu indikatornya adalah mampu memanfaatkan potensi- potensi
pemberian Allah kepada dirinyamana yang harus digunakan dan mana yang tidak harus
digunakan, sehingga membawa manfaat bagi dirinya dan orang – orang disekelilingnya. Di
samping itu, dia selau menghitung dan mempertimbangkan secara cermat dan berhati –
hatian untung dan ruginya terhadap aktivitas yang dilakukanya, karena dia memahami resiko
yang dilakukannya akan berdampak pada kehidupan didunia, dialam kubur dan dialam
13
akhirat. Dia pun menyadari sepenuhnya bahwa apa yang dilakukan tidak akan terlewati oleh
pantauan Allah yang tercatat secara rapih oleh malaikat Raqib dan ‘Atib yang bertugas
mencatat amal perbuatanya (baca seluruh aktivitas), dan diakhirat nanti harus dipertanggung
jawaban.
Adapun jaminan Allah yag diberikan kepada orang – orang yang mengikuti jalan yang
benar adalah:
a. Dimudahkan ketika mendapat kesulitan, dicukupkan kebutuhan hidupnya dan diberi
rizki yang tak terduga, sesuai firman Allah QS. Ath Thalaq 2-3
Artinya: (2) barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan
baginya jalan keluar. (3) dan memberikan rizki dari arah yang tiada disangka–
sangkanya dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya akan
mencukupkan(keperluan)nya, sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang
(dikehendaki)-Nya, sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap – tiap
sesuatu.
b. Dihapus kesalahannya dan dilipatgandakan pahalanya, sebagaimana firman Allah dalam
QS. Ath – Thalaq ayat 5.
Artinya: itulah perintah Allah yang diturunkan –Nya kepada kamu, dan barangsiapa
bertaqwa kepada Allah, niscaya dia akan menghapus kesalahan – kesalahannya dan
akan melipat gandakan pahala baginya.
C. Tujuan dan fungsi penciptaan manusia
1. Tujuan Penciptaan Manusia
Segala sesuatu ciptaan Allah yang ada dimuka bumi tidak ada yang sia-sia, bahkan
seekor lalat sekalipun, meskipun banyak mudaratnya menurut pandangan manusia.
Pernyataan ini akan berlanjut pada keberadaan manusia dimuka bumi sebagai khalifah,
dengan misi memimpin, mengelola, memakmurkan dan memelihara keselamatan alam
semesta. Untuk itu Allah menurunkan agama yang terakhir (islam) untuk dijadikan
pegangan hidupnya dalam rangka menjalankan tugas kehalifahan sesuai dengan maksud dan
tujuan Allah menciptakan manusia. Secara normatif tujuan penciptaan manusia sesuai
dengan firman Allah dalam QS. Adz-Dzaariyaat ayat 56: Artinya:” Dan Aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. Pengertian
menyembah dalam ayat ini bukan terbatas pada ritual keagamaan(ibadah) seperti shalat,
14
puasa, zakat dan haji akan tetapi lebih luas lagi. Sesuai dengan Al-Quran surat Ali Imran
ayat 191-192: Artinya:” (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau
duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-
sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” Ayat ini bila dikaitkan
dengan penciptaan manusia maka untuk bribadah dan mengandung beberapa kriteria bagi
orang-orang yang berakal sehat yaitu:
a. Mengingat Allah dalam berbagai keadan baik dalam melakukan tugas pribadi,
kepentingan kemasyarakatan, kepentingan berorganisasi atau lembaga tempat mencari
nafkah maupun tugas dalam mengemban Negara, baik dalam kadaan susuah maupun
senang.
b. Selalu memikirkan penciptaan alam semesta, untuk melakukan penggalian makna
terdalam yang berada dibalik symbol penciptaan ini.
c. Percaya dan yakin adanya Allah, serta mensuciksn dari segala sifat yang kurang.
d. Selalu berdoa memohon ampun kepada Allah, terlebih yang bersangkutan merasa
berbuat salah atau melanggar atauran.
Bertolak pada ayat tersebut maka tujuan manusia beribadah adalah untuk memenuhi
tujuan Allah menciotakan manusia. oleh karena itu bila manusia beribadah, maka ia
termasuk sebaik-baik manusia sedangkan balasannya adalah surga. Sebagai mana firman
Allah dalam surat Al-Bayyinag ayat 7-8: Artinya:” Sesungguhnya orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balsan
mereka di sisi Tuhan mereka ialah Syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai;
mereka kekal didalanya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekaridha
kepadanya, yang demikian itu adalah(balasan) bagi orang-orang yang takut kepada
Tuhannya.”
Adapun manusia yang ingkar adalah sejelek-jelek manusia balasannya adalah neraka. Seuai
dengan firman Allah dalam QS. At Taubah ayat 3: Artinya:”Dan (inilah) suatu
permakluman dari pada Allah dan RasulNya kepada umat manusia pada hari haji akbar
bahwa sesungguhnya Allah dan RasulNya berlepas dari orang-orangmusrikin. Kemudian
jika kamu (kaum musrikin) bertobatl itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, Maka
15
ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah
kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.”
16
menyalurkan seksualnya hanya pada suamo atau istri yang dinikahi dan sebaliknya jika
bukan pada pasangan yang dinikahinya maka disebut zinah.
c. Tugas kehalifahan didalam masyarakat. Setiap manusia hidup di dunia tidak lepas dari
manusia lainnya karena saling membuthkan sehingga perlu mengadakan hubungan
positif dan bermanfaat bagi semuanya.
17
c. Kebaikan dunia akhirat tidak pula hanya bersifat keterbebasan dari rasa takut di hari
akhir, akan tetapi lebih dari itu yaitu memperolrh anugerah Allah yang tidak terbatas
Dengan kata lain memperoleh kebaikan adalah segala sesuatu yang menyenangkan di
dunia dan berakibat pula menyenangkan di akirat. Untuk itu ada beberapa cara untuk meraih
keseimbangan duniawi dan ukrowi:
a. Memahami makna hidup, bahwa manusia hidup dimuka bumi tidak lepas dengan
memilih jalan hidupnya, ada jalan menuju kebenaran ada jalan menuju kesesatan
b. Memahami Al-Quran sebagai petunjuk yang menerikan rambu-rambu kepada manusia,
kemana dan dimana jalan yang dapat dilaluinya untuk meraih keseimbngan duniawi dan
ukhrowi
c. Mengasah kepekan hati masing-masing, sebagai penasehat yang diberikan oleh Allah
agar memiliki signal yang kuat ketika akan membuka salah satu pintu kesesatan.
d. Menghindari atau menepis perbuatan yang mengarah pada kemaksiatan atau dosa.
2. Memiliki Keseimbangan antara Iman, Ilmu Pengetahuan dan Keprkaan Emosional
Iman, ilmu pengetahuan dan kepekaan merupakan potensial yang telah diberikan Allah
kepada manusia tanpa pengecualian sedikitpun. Oleh karena itu setiap orang berhak
menggapai ketiganya dengan cara menggabungkannya dengan akal fikiran dan panca indera.
Maka dilalah termasuk orang-orang yang memiliki kesungguhan dan siap berkorban untuk
menggapai cita-citanya sesuai dengan ketentuann Allah dan RosulNya. Sesuai dengan
firman Allah dalam QS.Al-Baqarah ayat 31:
Artinya:” Dan Dialah yang mengajarkan pada Adam nama-nama(benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman:”
Sebutkanlah KepadaKu nama benda-benda itu jika kamu memeang benar orang-orang yang
benar.”
Ayat ini menginformasikan bahwa manusia telah dianugrahi Allah potensi untuk mengetahui
nama, fungsi dan karakteristik benda-benda juga berbahasa. Agar tujuan mmeningkatkan
keimanan ini tercapai, maka potensi iman dan kepekaan emosional setiap insan harus
dihidupkan dan maksimalkan. Dengan demikian tujuan mencari, menggali dan
mengembangkan ilmu adalah untuk (1) meningkatkan amal ibadah yang dijatuhkan dalam
mencari ridha Allah (2) meningkatkan kuliatas amal saleh bagi kepentingan hidup
kemanusiaan.
18
Adapun cara yang ditempuh dalam mencari, menggali dan mengembangkan ilmu
pengetahuan melalui:
a. Panca indera, seperti sama(pendengaran) yang biasanya bersifat verbal dan bashar
(pengelihatan) yang biasanya menghasilkan ilmu
b. Observasional-eksperiman, seperti Allah mengajarkan Qabil cara mengubur mayat
saudaranya (Habil) melalu perantara burung menggali bumi untuk memperlihatkan pada
Qabil bagaimana seharusnya mengubur saudaranya
c. Pengamatan eksperimental, seperti Allah mengajarkan hakekat kebangkitan melalui
suatu desa atau wilayah yang dinding-dinding rumahnya roboh lalu menutup atap
rumahnya
d. Eksperimen, seperti Allah menunjukan kepada Nabi Adam a.s. bagaimana meghidupkan
yang mati menjadi hidup kembali
e. Akal, kalbu atau fuad seperti menangkat ayat-ayat Allah pada kejadian alam semesta
Dampak negative jika memisahkan anatara iman, ilmu pengetahuan dan kepekaan
emosional terhadap pribadi seseorang:
a. Seseorang yang mengandalkan ilmu pengetahuan yang luas, tetapi lemah iman dan
kepekaan emosionalnya, maka akan terjadi ketimpangan dan membuat hidupnya dalam
keadaan frustasi
b. Seseorang yang memiliki iman yang kukuh, sedangkan ilmunya tidak berkembang dan
kepekaan emosionalnya sangat rendah, orang itu akan mengalami hidup seperti orang
yang tidak mampu berbuat sesuatu
c. Seseorang yang kepekaan emosionalnya kuat, namun tidak didasari dengan ilmu,
kemungkinan besar orang itu dalam kehidupannya serampangan, mengingat energy
dalam menggerakan dirinya luar biasa besarnya namun tidak memperhatikan dan
memperhitungkan segi positif dan negatifnya.
19
BAB III
A. KESIMPULAN
Bahwasanya Keberadaan manusia yang mudah untuk dikenali adalah bentuk fisik atau
tubuhnya. Penciptaan manusia pertama (Adam As) Al – Qu’ran tidak menguraikan secara
rinci proses penciptaan Adam yang mayoritas ulama menamai manusia pertama, dan secara
garis besarnya yang disampaikan adalah (1) bahwa awal manusia adalah tanah, (2) bahwa
tersebut disempurnakan. (3) setelah nproses penyempurnaan selesai, maka ditiupkan kepada
RUH Ilahi, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Hijr 28-29 dan QS. Shad 71-72. Hari
berbangkitnya seluruh makhluk Ditiupnya dapat dibayangkan bagaimana nasib manusa –
manusialah yang menyaksikan hancurnya alam semesta. Saking dasyatnya ada diantara
mereka yang tengah hamil kemudian gugur kandungannya seorang ibu yang tengah
menyusui bayinya secara tidak sadar melempar bayinya lalu berlari untuk mencari
keselamatan. Hari kebangkitan semua yang mati, Mereka dibangkitkan sesuai dengan
kondisi masing – masing sebelum mereka meninggal dunia. jika kehidupan diakhiri dengan
kesyahidan, dengan kondisi darah yang menetes, maka dihari kiamat nanti akan menghadap
Allah dengan pakaian dan tubuh yang berlumur darah, warna nya merah namun harumnya
semerbak misik. Segala sesuatu ciotaan Allah yang ada dimuka bumi tidak ada yang sia-sia,
bahkan seekor lalat sekalipun, meskipun banyak mudaratnya menurut pandangan manusia.
Merujuk pada penciptaan manusia untuk beribadah kepada Allah, maka fungsi manusia
diciptakan adalah sebagai khalifah-Nya. Sebagai mana firman Allah QS. Al-Baqarah ayat 30
dan QS.Al-An’am ayat 165. Hidup Sukses dalam Pandangan AL-Quran Menyeimbangkan
Duniawi dan Ukhrowi, Memiliki Keseimbangan antara Iman, Ilmu Pengetahuan dan
Keprkaan Emosional.
B. SARAN
20
Kami menyadari makalah yang berjudul orientasi kehidupan manusia ini masih memiliki
banyak kekurangan dari segi penyusunan maupun isi materi yang kami tuangkan , oleh
karena itu kami sanagt mengharapakan kritik dan saran demi perbaikan kami selanjutnya.
Kami juga berharap makalh ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya umat muslim di
seeluruh dunia, serta dapay meningkatkan ilmu dan pengetahuan dalam bidang orentasi
kehidupan manusia.
21
DAFTAR PUSTAKA
22