Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MANUSIA DAN ALAM SEMESTA


Dosen pengampuh: Abdu Razak, S.Pdi.,M.Pd

DISUSUN OLEH:

RISDAYANTI {211931015}

KELAS MANAJEMEN C
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER
KOLAKA 2021/2021

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

       Puji dan Syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat  ALLAH SWT. Karena
atas karunia dan hidayah-nya Sehingga kami mampu menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Manusia dan Alam Semesta”. Yang bapak berikan.

    Kami menyadari bahwa makalah ini dapat terselesaikan dari dukungan
berbagai aspek. Oleh karena itu, dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati,
kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang membimbing kami

Penyusunan makalah ini telah diusahakan semaksimal mungkin dan sesuai


format  yang telah ditetapkan. Mengenal isi makalah telah di upayakan sesuai
sesuai dengan tujuannya dengan didasarkan pada berbagai sumber referensi
lainnya

     Akhirnya kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi
kita semua. Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, untuk itu kami
mohon kritik dan saran yang membangun agar makalah ini bisa jadi lebih baik.

Waalaikum Salam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Penyusun:

RISDAYANTI

Lasususa, 14 Desemberber 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Maklah.............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................2

A. Manusia dan Pandangan Islam.....................................................................2


B. Fungsi di Ciptakannya Manusia...................................................................4
C. Hubungan Manusia dan Alam Semesta.......................................................7

BAB III PENUTUP..............................................................................................9

A. Kesimpulan..................................................................................................9
B. Saran...........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

  Alam semesta adalah fana. Pengertian dari alam semesta adalah ruang
dimana didalamnyaterdapat kehidupan biotik maupun abiotic serta segala macam
peristiwa alam yang dapatdiungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan
oleh manusia.
Ada penciptaan, proses dari ketia-daan, menjadi, ada, dan akhirnya hancur,
diantaranya ada pen-ciptaan manusia dan mahkluk hidup lainnya. Disana
berlangsung pula ribuan bahkan jutaan proses fisika, kimia, biologi dan proses-
proses lain yang tak diketahui. Sebenarnya seluruhkejadian di alam semesta ini,
sudah terjadi dan kejadiannya mengikuti segala rencana dan konsep yang sudah
tertera didalam Al Qur‟an. Gambaran jelasnya bahwa semua proses alam semesta
ini mengikuti dan mengekor   pada  segala  yang  tertuang  dalam  Al Qur‟an, 
apakah  diketahui atau tidak tabir rahasia nya oleh manusia

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Manusia dan Pandangan Islam?
2. Apa yang dimakdud dari Fungsi di Ciptakannya Manusia?
3. Jelaskan Hubungan Manusia dan Alam Semesta?

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui manusia dan pandangan islam.
2. Mengetahui fungsi di ciptakanmnya manusia.
3. Mengetahui hubungan manusia dan alam semesta.

1
BAB II
PEMBAHAAN

A. Manusia dan Pandangan Islam

Menurut Islam, manusia adalah  makhluk yang paling sempurna, ia


diciptakan untuk menjadi kholifah di bumi, pada saat manusia dilahirkan ia
membawa kemampuan-kemampuan yang disebut fitrah, fitrah inilah yang disebut
dengan potensi Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan pendidikan, dalam Islam
sangat dikenal adanya fitrah. Manusia dalam Al-Quran adalah makhluk yang
dilahirkan dalam keadaan suci  pendidikanlah yang dapat mengubah dan
menentukan manusia menjadi manusia yang konkrit.

Darinya kita dapat mengetahui, dan mengenal tentang berbagai macam konsep
yang berhubungan dengan kehidupan, baik yang fisik ataupun yang non fisik.
Satu dari sekian permasalahan yang dibahas dalam Al-Qur'an yang acap kali
menjadi bahan kajian yang sering dinilai secara spekulatif, yang didasarkan pada
pandangan yang sangat subyektif dan tidak disandarkan pada pegangan yang
benar - benar bisa dipercaya yakni konsep tentang manusia. 

Konsep manusia adalah konsep sentral bagi setiap disiplin ilmu sosial
kemanusiaan yang menjadikan manusia sebagai objek formal dan materialnya.
Agar konsep manusia yang kita bangun bukan semata-mata merupakan konsep
yang spekulatif, maka kita mesti bertanya pada Dzat yang mencipta dan mengerti
manusia, yaitu Allah SWT, melalui Al-Qur'an. Lewat Al-Qur'an Allah
memberikan rahasia-rahasia tentang manusia. Karenanya, kalau kita ingin tahu
manusia lebih nyata, benar dan sungguh-sungguh, maka Al-Qur'an memberikan
gambaran tentang manusia sebagai berikut :

a. Menggunakan kata yang terdiri dari huruf alif nun dan sin semacam insan,
ins, atau annas

2
b. Menggunakan kata basyar.
c. Menggunakan kata bani Adam, dan zuriyat Adam.

Kata basyar berasal dari akar kata yang pada mulanya beraeti
'menampakkan sesuatu dengan baik dart indah ". Dari akar kata yang sama lahir
kata basyar yang berarti kulit. Manusia dinamai basyar karena memiliki kulit yang
jelas, dan berbeda dengan kulit binatang yang lain. Proses kejadian manusia
sebagai basyar, melalui tahap-tahap sehingga mencapai tahap kedewasaan.
Sebagaimana dijelaskan dalam al-Ruum: 20 yang artinya: "Dan di antara tanda-
tanda kekuasaan-Nya (Allah) menciptakan kamu dari tanah, kemudian ketika
kamu menjadi basyar kamu bertebaran".

Kata insan terambil dari kata uns yang berarti jinak, harmonis, dan
nampak. Kata insan dalam al-Qur'an digunakan untuk menunjukan Kepada
manusia dengan segala totalitasnya, bisa Dan raga. Manusia yang berbeda antara
sesorang yang lain.  Animation perbedaan, fisik, mental, Dan kecerdasan.

 Asal Kejadian Manusia

Secara tegas dan gamblang Allah SWT melalui al-Qur'an al Karim menjelaskan
penciptaan unsur manusia pertama (Adam a.s) yang diciptakan Allah dari materi
(tanah) dan non-materi (ruh Ilahi) melalui proses. Akan tetapi tidak dijelaskan
bagaimana proses itu belangsung. 

Demikian juga dengan tahapan-tahapan reproduksi manusia pertama tersebut yang


hanya lebih banyak menjelaskan tahapan yang berkaitan dengan unsur tanahnya
bukan unsur ruh Illahiyahnya. Melalui lsyarat penciptaan Adam a. s. yang
dikemukakan dalam ayat-ayat yang berbeda dan pengertian yang berbeda pula
ditemukan bahwa asal kejadian manusia tersebut sebagai berikut:

1. Bahwa Allah mendapatkan Adam dari tanah.


2. Pada ayat yang lain dijelaskan diciptakan dari tanah (thin) yang
merupakan campuran tanah dengan air.

3
3. Ayat yang lain mengemukakan bahwa tercipta dari lumpur hitam yang
diberi bentuk dan beeubah melalui proses udara.
4. Diciptakan dari tanah yang melekat (tanah liat) .
5. Diciptakan dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang
diberi bentuk
6. Diciptakan dari tanah kering seperti tembikar. (Najati, 1983)

Kemudian Allah SWT meniupkan ruh-Nya kepada materi tersebut


sehingga. terciptalah Adam 'Alaihissalam, sebagaimana Firman-Nya dalam surah
Shaad 71-72, artinya: Artinya: "Ingatlah ketika Rabbmu berfirman kepada
Malaikat, Bahwa sesungguhnya aku akan menciptakan manusia dari tanah.Maka
apabila telah aku sempurnakan kejadian nya dan aku tiupkan pada roh (ciptaan)
ku maka hendaklah kamu bersujud kepada nya".

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Manusia Dalam


Pandangan Islam", Klik untuk baca:

B. Fungsi di Ciptakannya Manusia

Fungsi diciptakannya manusia adalah untuk memakmurkan muka bumi


atau sebagai kholifah Alloh Di muka bumi.

Sedangkan tugas manusia di ciptakan oleh Allah adalah memenuhi janjinya


dengan Allah yaitu hanya beribadah kepada Alloh selama ruh berada di kandung
badan firman Allah 

َ ‫ت ْال ِج َّن َواإْل ِ ْن‬


‫س إِاَّل لِيَ ْعبُدُو ِن‬ ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku (QS. Adz-dzariyat :56)

Agar hati selalu beribadah selama hidupnya sampai berpisah dengan jasadnya
maka hati terus menerus riyadhoh atau latihan untuk selalu menyebut

4
Allah/berdzikir kepada Allah tanpa suara sebagaimana firman Allah sebagaimana
firman Alloh SWT

‫ وال تكن من‬b‫ ربك في نفسك تضرعا وخيفة ودون الجهر من القول بالغدو واآلصال‬b‫واذكر‬
‫ الغافلين‬.

“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa
takut, dan dengan tidak mengeraskan suara di waktu pagi dan petang, dan
janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A`râf [7]: 205)

Adapun fungsi ibadah adalah untuk mempertahankan fitrohnya atau kesucian


jiwanya.

1. Contoh syahadat fungsinya agar hati manusia tetap suci dari kemusyrikan
yakni senantiasa bertauhid kepada Alloh 

Mengucapkan syahadat mengandung makna berjanji untuk mengikat diri


mengakui bahwa tiada Tuhan melainkan Allah swt dan nabi Muhammad saw
adalah utusan-Nya. Juga berjanji akan melaksanakan segala titah Allah swt dan
menjauhi larangan-Nya, sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya

2. Contoh fungsi sholat untuk mencegah/membasmi perbuatan keji dan


mungkar.

3. Contoh fungsi zakat untuk mensucikan hartanya dan jiwanya

4. Contoh fungsi puasa untuk menjadi orang yang bertakwa 

5. Contoh fungsi haji untuk bisa kembali kepada fitrohnya 

Dengan beribadah diharapkan manusia mempunyai akhlak atau adab di dalam


kehidupan karena semua ibadah hakikatnya untuk nembasmi semua kefasikan
menuju ketaqwaan sehingga menjadi makhluk yang beradab. 

5
Setelah semua manusia mempunyai adab dalam kehidupan kemudian
mengimplementasikannya dalam kehidupan berkeluarga bermasyarakat berbangsa
dan bernegara maka terwujudlah kebahagiaan. 

Jika manusia sudah beradab maka manusia akan bisa melaksanakan fungsinya
dengan baik sebagai kholifatulloh fil ardi dengan cara-cara yang diridloi Alloh.

Pada kitab minhajul abidin imam gozali, menjelaskan ada 3 pola untuk
membangun jiwa kita :

1-Manusia harus bisa mengendalikan hawa nafsunya (syahwat).

2-Manusia hrs selalu membebani jiwa dan raganya dgn nilai2 ibadah kpd Allah

3-Manusia harus selalu beribadah dan minta tolong kpd Allah menyerahkan
seluruh urusannya kpd Allah. Firman Allah dalam surat al-fatihah 

ُ‫ك نَ ْست َِعين‬


َ ‫ك نَ ْعبُ ُد َوإِيَّا‬
َ ‫إِيَّا‬

5. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami
meminta pertolongan.

‫ص َراطَ ْال ُم ْستَقِي َم‬


ِّ ‫ا ْه ِدنَا ال‬

6. Tunjukilah kami jalan yang lurus,

bِ ‫ الَّ ِذينَ أَ ْن َع ْمتَ َعلَ ْي ِه ْم َغي ِْر ْال َم ْغضُو‬bَ‫ص َراط‬


َ‫ب َعلَ ْي ِه ْم َواَل الضَّالِّين‬ ِ

7. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan
(jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Pertanyaan mengapa kita pada umumnya sudah sahadat, sholat. Zakat, puasa dan
haji tetapi hatinya masih kotor terkadang masih mengikuti hawa nafsunya, masih

6
berbuat kefasikan kemunafikan dan kemungkaran maka inilah yang harus kita
koreksi atau kita melakukan intropeksi diri/bermuhasabah diri.

C. Hubungan Manusia dan Alam Semesta

Alam semesta  adalah ciptaan Allah SWT. Allah menentukan ukuran dan
hukum hukumnya. Alam juga menunjukkan tanda tanda keberadaan sifat dan
perbuaatan Allah. 

 Hubungan Keberadaan Tuhan dalam Penciptaan Alam Semesta

Sebagai ciptaan Allah alam berkedudukan sederajat dengan manusia  namun


Allah menundukkan alam bagi manusia dan bukan sebalaiknya. karena itu
manusia berkedudukan sebagai kholifah dibumi,untuk menjadikan bumi maupun
alam sebagai wahana dan objek dalam bertauhid dan menegaskan keberadaan
dirinya.

Perlakuan manusia terhadap alam tersebut dimaksudkan untuk memakmurkan


kehidupan didunia dan diarahkan kepada kebaikan diakhirat.sebab akhirat adalah
masa depan eskatologis yang tak terelakan. kehidupan akhirat akan dicapai
dengan sukses jika kehidupan manusia benar benar fungsional teehadap alam dan
beramal shaleh.

 Kesatuan Tuhan, Manusia, dan Alam Semesta dalam Filsafat Sehari-hari

Maka  jelas hubungan alam dengan manusia merupakan hubungan pemanfaatan


alam untuk kemakmuran bersama.hidup bersama antara manusia dengan alam
berarti juga hidup dalam kerja sama,tolong menolong dan tenggang rasa.

Dengan ini adanya alam sebagai tempat manusia melakukan aktifitas sebab
manusia dijadikan kholifah untuk sebagai pemimpin dimuka bumi ini bukan untuk
merusaknya. Karena sikap serakah yang tidak punya rasa kepuasan dalam
hidupnya.hal inilah yang membuat semesta alam rusak dan menyebabkan semakin
tidak bagusnya alam yang ada. 

7
 Cinta Perempuan terhadap Alam Semesta

Maka dari itu kita harus menjaga alam yang ada dan memanfaatkan sebaik
baiknya dan tetap melastarikan alam yang ada disekitar kita sebagai bentuk amal
saleh untuk masa depan diakhirat.

8
BAB III
PEUTUP

A. Kesimpulan

Manusia menciptakan alam semesta ini bukan untukNya, tetapi untuk


seluruh makhluk yang diberi hidup dan kehidupan. Sebagai penciptanya dan
sekaligu pemilik, allah mempunyai kewenangan dan kekuasaan absolut untuk
melestarikan dan menghancurkannya tanpa diminta pertanggungjawaban oleh
siapapun. Namun begitu, allah telah mengamatkan alam seisinya dengan
mahlukNya yang patut diberi amanat itu, yaiyu MANUSIA, Dan oleh karenya
manusia adalah makhluk allah yang dibekali dua potensi yang sangat mendasar,
yaitu kekuatan fisi dan kekuatan rasio, disamping emosi dan intuisi. Ini berarti,
bahwa alam seisinya ini adalah amanat allah yang kelak akan minta
pertanggungjawaban dari seluruh manusia yang selama hidupnya di dunia ini pasti
terlibat dalam amanat itu.

Manusia diberi hidup oleh allah tidk secara otomatis dan langsung ,akan
tetapi melalui prose panjang yang melibatkan berbagai faktor dan aspek, ini tidak
berarti allah tidak mampu atau tidak kuasa menciptakannya sekaligus. Akan tetapi
justru karena ada proses itulah maka tercipta dan muncul apa yang disebut
“kehidupan” baik bagi manusia itu sendiri maupun bagi mahluk lain yang juga
diberi hidup oleh allah yakni flora dan fauna.

Kehidupan yang demikian adalah proses hubungan interaktif secara


harmonis dan seimbang yang saling menunjang antara manusia,alam dan segala
isinya utamanya flora dan fauna, dalam suatu “tata nilai” maupun “tatanan” yang
disebut ekosistem. Tata nilai dan tatanan itulah yang disebut pula “moral dan etika
kehidupan alam” yang sering dipengaruhi oleh paradigma dinamis yang
berkembang dalam komunitas masyarakat disamping pengaruh ajaran agama yang
menjadi sumber inspirasi moral dan etika itu.

9
B. Saran
Makalah ini dibuat sedemikian rupa agar bisa membantu pembaca dalam
memahami sedikit rasa keingintahuan mengenai manisia dan alam semesta.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/330547896/KELOMPOK-1-Manusia-Alam-
Semesta-Dan-Agama

https://www.kompasiana.com/yulianaaintan/5d121d4c0d82300897688e62/manusi
a-dalam-pandangan-islam

https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/fungsi-dan-tugas-diciptakannya-
manusia/

https://www.kompasiana.com/hudhajr4957/5d97f6b2097f366ca9059f12/hubunga
n-manusia-dengan-alam

11

Anda mungkin juga menyukai