Di susun oleh:
Kelompok : IV
1. RISDAYANTI NIM:211931015
2. SERLY NIM:211931020
3. SAINAL NIM:211920976
Saya berharap semoga makalah ini dapat ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca.
Penyusun
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG............................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................ 1
C. TUJUAN................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 2
A. PENGERTIAN PARADIGMA............................................................................. 2
B. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN..........................2
C. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN IPTEK............3
D. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PENGEMBANGAN IDEOLOGI
POLITIK, EKONOMI, BUDAYA, PERTAHANAN DAN KEAMANAN...4
E. KAMPUS SEBAGAI MORAL FORCE PENGEMBANGAN HUKUM
DAN HAM............................................................................................................... 7
A. KESIMPULAN ....................................................................................................... 9
B. SARAN................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan paradigma?
2. Bagaimana peran pancasila sebagai paradigma pembangunan?
3. Bagaimana peran pancasila sebagai paradigma pengembangan?
4. Bagaimana peran pancasila sebagai paradigma kehidupan kampus?
C. TUJUAN
1. Mengetahui arti dari paradigma.
2. Mengetahui peran pancasila sebagai paradigma pembangunan.
3. Mengetahui peran pancasila sebagai paradigma pengembangan.
4. Mengetahui peran pancasila sebagai paradigma kehidupan kampus.
1
BAB II
PEMAHASAN
A. PENGERTIAN PARADIGMA
2
perbincangan mengenai Pancasila dasar negara, salah satunya ialah Pancasila
sebagai paradigma dalam kehidupan berbagai elemen masyarakat, salah
satunya ialah Pancasila sebagai paradigma kehidupan mahasiswa di kampus.
Di mana dalam kampus tersebut, mahasiswa akan dididik sebagai hal
mengenai mengenai Pancasila, terutama penerapan nilai-nilainya.
1. Sila ketuhanan yang maha esa, memberikan arti IPTEK tidak hanya
memikirkan apa yang ditemukan, dibuktikan dan di ciptakan, tetapi
juga dipertimbangkan maksud dan akibatnya, apakah merugikan
manusia dan alam sekitarnya;
3
2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan arti dasar
moralitas bahwa dalam pengembangan IPTEK haruslah bersikap
beradab, pengembangan IPTEK yang merugikan tidak akan
mewujudkan tujuan sebenarnya iptek, yaitu kesejahteraan;
3. Sila persatuan indonesia, memberikan arti pengembangan IPTEK
hendaknya dapat menumbuhkan rasa nasionalisme, sehingga
pengembanga IPTEK dapat memunculkan persatuan;
4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, mendasari pengembangan IPTEK
secara demokratis, artinya setiap individu bebas dalam melakukan
pengembangan IPTEK. Para pengembang IPTEK harus besikap
terbuka untuk dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan dengan
teori lainnya;
5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, memberikan arti
IPTEK harus menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan
kemanusiaan.
4
b. Pancasila sebagai paradigma pembangunan Ekonomi
Istem ekonomi harus mendasarkan pada moralitas ketuhanan, dan
kemanusiaan. Hal tersebut memiliki tujuan untuk mensejahterakan rakyat
secara keseluruhan. Pengembangan ekonomi harus mampu menghindarkan
diri monopoli serta persaingan bebas yang nantinya akan memberikan
keuntungan besar kepada pihak-pihak yang kuat dalam bidang ekonomi.
Sedangkan, pengaha-pengusaha kecil akan dirugikan dengan adanya sistem
persaingan bebas dalam perekonomian. Hal tersebut sesuai dengan UUD
1945 pasal 33 yang menyebutkan bahwa sistem persaingan bebas dan
monopoli dilarang dalam perekonomian. Mengenai pasal 33 ini, penjelasan
UUD 1945 menyatakan: “ Dalam pasal 33 tercamtum dasar demokrasi
ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua di bawah pimpinan
atau pemilikan anggota-anggota masyarakat”. Oleh sebab, itu sistem
perekonomian negara harus mengutamakan kesejahteraan rakyat. Masyrakat
pun harus ikut adil dalam kegiatan pembangunan ekonomi. Sedangkan
pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap
pertumbuhan ekonomi yang sehat bagi perkembangan dunia usaha.
Pancasila sebagai reformasi ekonomi berkaitan dengan pembahasan
mengenai kondisi dibidang perekonomian di indonesia saat ini seharusnya
mengandung spirit yang terdapat dalam pasal 33 dan pasal 34 UUD NRI
1945. Namun, kenyataannya masih jauh dari spirit tersebut. Perlu diketahui
bahwa sprit yang terkandung dala pasal 33, pasal 27 ayat (2), dan pasal 33
ayat (1),(2),(3),(4) dan (5), serta pasal 34 UUD NRI 1945 adalah ekspresi
dari jiwa nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara dalam bidang ekonomi.
Keberadaan ketiga bentuk badan usaha di samping usaha perserangan, yaitu
Badan Usaha Milik Persorangan/Swasta, Koperensi, dan Badan Usaha Milik
Negara merupakan cerminan manusia indonesia yang terpancar terutama
dari nilai sila ke-lima yang lebih bertumpu pada sosilitas dan sila kedua yang
lebih bertumpu pada individulitas terkait sistem perekonomian nasional.
Tentu, prinsip-prinsip nilai sila ke-lima dan sila ke-dua dalam sistem
perekonomian tersebut tidak terlepas dari nilai-nilai sila lainnya dalam
pancasila (Paristiyanti Nurwardini,2016).
5
yang terkandung dalam pancasila. Dalam rangka pembangunan budaya,
pancasila merupakan sumber normatif yang bertujuan untuk meningkatkan
harkat dan martabat manusia. Menjadikan warga negara menjadi masyarakat
ang beradab dan berbudaya. Pada era globalisasi, nilai-nilai budaya yang
berkembang dalam masyarakat sudah mulai tertimbun oleh budaya barat
yang masuk ke indonesia. Nyaris semua penduduk indonesia terpengaruh
oleh budaya tesebut baik itu budaya yang bersifat positifcmaupun budaya
yang negatif. Dengan masukanya berbagai budaya baru, masyarakat mulai
meninggalkan nilai-nilai budaya yang telah berkembang dalam ruang
linkupnya dan mereka lebih memilih budaya bangsa barat yang bahkan tidak
sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Hal tersebut
membuat masyarakatmemiliki sifat-sifat biadab, contohnya gaya berpakaian
yang meniru bangsa barat, berbagai macam tarian-tarian bangsa barat yang
mangandung unsur pornografi, dan lain sebagainya.
6
sosial yang bersumber pada mada masalah SARA, terutama bersumber pada
masalah agama. Hal ini menunjukkan kemunduran bangsa indinesia kearah
kehidupan beragama yang yang tidak berkemanusiaan. Tagedi di Ambon,
Poso, Medan, Matram, Kupang serta daerah lainnya menunjukkan betapa
lemahnya toleransi kehidupan beragama berdasarkan kemanusiaan yang adil
dan beradab. Manusia adalah sebagai makhluk tuhan yang maha esa, oleh
karena itu manusia wajib untuk beribadah kepada tuhan yang maha esa
dalam wilayah negara di mana mereka hidup. Pancasila telah memberikan
dasar nilai fundamental bagi umat beragama untuk dapat hidup secara damai
dalam kehidupan beragama di negara indonesian. Sesuai dengan nilai-nilai
yang terkandung pada nilai pancasila pertama dan kedua yang berbunyi
ketuhanan yang maha esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Negara
indonesia sangat terbuka dengan umat beragama lainya. Negara indoneia
memberikan kebebasan kepada warganya untuk memeluk agama serta
menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinanya masing-masing.
7
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia. Disamping hak asasi manusia, undang-undang ini
juga menentukan Kewajiban dasar Manusia, yaitu seperangkat kewajiban
yang apabia tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana dan
tegaknya hak asasi manusia.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
9
B. SARAN
Dalam pancasila terkandung dasr-dasar yang akan sangat berguna dalam dua
hal yaitu:
Maka dari itu kita harus memiliki kedua peranan di atas yaitu sebagai
penuntut serta sebagai ukuran untuk menilai baik buruknya pelaksanaan
pembangunan dan pancasila dijadikan sebagai faktor pendorong dan
pengerak usaha pembanguanan kita sehingga akhirnya dapat sampai pada
tujuan daengan selamt.
10
DAFTAT PUSTAKA
http://situspancasila.com
http://www.docs-finder.com/pancasila-sebagai-paradigma-kehidupan-
masyarakat-berbangsa-dan-bernegara.html
https://doi.org/10.15294/pandecta.v9i1.2856
11