Anda di halaman 1dari 14

PANCASILA DALAM PARADIGMAK KEHIDUPAN

BERMASYARAKAT, BERBANGSA BERNEGARA

Dosen pengampuh: Jasrudin, S.pd., M.pd

Di susun oleh:
Kelompok : IV

1. RISDAYANTI NIM:211931015
2. SERLY NIM:211931020
3. SAINAL NIM:211920976

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas segalah


limpah rahmat dan karunia-Nya sehingga kelompok kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pancasila Dalam Paradigma
Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Bernegara” ini tepat waktu.

Kami juga ingin mengucapkan terimakasih bagi berbagai sumber yang


telah kami pakai sebagai data dan fakta pada makalah ini. Kami menyusun
makalah ini tidak lepas dari referensi buku Pendidikan Pancasila, website di
internet, dan penjelasan dari pengajar kami.

Dalam penyusunan makalah ini ini tentunya masih terdapat


kekurangan. Kami menerima kritikan atau saran dari pembaca. Tak lupa
kami ucapkan terimakasih pada semua pihak yang membantu menyusun
makalah ini.

Saya berharap semoga makalah ini dapat ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca.

Penyusun

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG............................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................ 1
C. TUJUAN................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 2

A. PENGERTIAN PARADIGMA............................................................................. 2
B. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN..........................2
C. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN IPTEK............3
D. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PENGEMBANGAN IDEOLOGI
POLITIK, EKONOMI, BUDAYA, PERTAHANAN DAN KEAMANAN...4
E. KAMPUS SEBAGAI MORAL FORCE PENGEMBANGAN HUKUM
DAN HAM............................................................................................................... 7

BAB III PENUTUP.............................................................................................. 9

A. KESIMPULAN ....................................................................................................... 9
B. SARAN................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembanngan ilmu pengetahuan sangatlah pesat,sejalan dengan


kemajuan jaman, begitu pula dengan cara berpikir masyarat yang cenderung
menyukai hal-hal yang dinamis. Semakin banyak penemuan-penemuan atau
penelitian yang dilakukan oleh manusia, tidak menutup kemungkinan adanya
kelemahan-kelemahan didalamnya, maka dari itu dari apa yang telah
diciptakan atau diperoleh dari penelitian tersebut ada baiknya berdasar pada
nilai-nilai yang menjadi tolak ukur kesetaraan dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Yaitu pancasila.

Dengan berpedoman pada nilai-nilai pancasila, apapunyang diperoleh


manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan akan sangat bermanfaat
untuk mencapai tujuan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
indonesia guna melaksanakan pembangunan nasional,reformasi, dan
pendidikan pada khususnya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan paradigma?
2. Bagaimana peran pancasila sebagai paradigma pembangunan?
3. Bagaimana peran pancasila sebagai paradigma pengembangan?
4. Bagaimana peran pancasila sebagai paradigma kehidupan kampus?

C. TUJUAN
1. Mengetahui arti dari paradigma.
2. Mengetahui peran pancasila sebagai paradigma pembangunan.
3. Mengetahui peran pancasila sebagai paradigma pengembangan.
4. Mengetahui peran pancasila sebagai paradigma kehidupan kampus.

1
BAB II

PEMAHASAN

A. PENGERTIAN PARADIGMA

Istilah paradigma pada awalnya berkembang dalam filsafat ilmu


pengetahuan. Secara termonologis tokoh yang mengembangkan istilah
tersebut dalam dunia ilmu pengetahuan adalah Thomas S. Khun dalam
bukunya yang berjudul “The Strueture Of Scientific Revolution”, paradigma
adalah suatu asumsi-asumsi dasar teoritis yang umum (merupakan suatu
sumber nilai) sehingga merupakan suatu sumber hukum. Metode serta
karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.

Dalam ilmu-ilmu sosial makalah suatu teori yang didasarkan pada


suatu hasil penelitian ilmiah yang mendasarkan pada metode kuantitatif
yang mengkaji manusia dan masyarakat berdasarkan pada sifat-sifat yang
pasrsial, terukur, dan posetiveistik, maka hasil dari ilmu pengetahuan
tersebut secara epestemologis hanya mengkaji suatu aspek saja dan obyek
ilmu pengetahuan yaitu manusia.

Dalam masalah yang populer istilah paradigma berkembang menjadi


terminologi yang mengandung konotasi pengertian sumber nilai, kerangka
pikir,orientasi dasar, sumber asas serta tujuan dari suatu perkembangan,
perubahan serta proses dari suatu bidang tertentu termasuk dalam bidang
pembangunan, reformasi maupun dalam pendidikan.

B. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN

Pancasila yang berkedudukan sebagai dasar negara Indonesia hingga


saat ini telah mengalami perjalanan waktu tersebut yang tidak sebentar,
dalam interval waktu tersebut banyak hal atau peristiwa yang terjadi seiring
perjalanan Pancasila, sehingga berdirilah Pancasila seperti sekarang ini di
depan semua bangsa Indonesia. Sejak dicetuskanya Pancasila pertama kali
telah dituai banyak konflik internal para pencetusnya, hingga sekarang pun
di era reformasi dan globalisasi. Pancasila selalu hangat diperbincangkan
oleh banyak kalangan berpendidikan, terutama kalangan politik dan
mahasiswa. Secara manyoritas, topik yang diperbincangkan ialah mengenai
awal dicetuskanya Pancasila tentang sila pertama. Setelah sekian banyak

2
perbincangan mengenai Pancasila dasar negara, salah satunya ialah Pancasila
sebagai paradigma dalam kehidupan berbagai elemen masyarakat, salah
satunya ialah Pancasila sebagai paradigma kehidupan mahasiswa di kampus.
Di mana dalam kampus tersebut, mahasiswa akan dididik sebagai hal
mengenai mengenai Pancasila, terutama penerapan nilai-nilainya.

Manusia diciptakan Tuhan dengan kodrat sebagai mahluk


bermasyarakat Artinya, kehidupan manusia di dunia dikodratkan dalam
kebersamaan dengan sesamanya. Dalam kebersamaannya itu, tiap manusia
memiliki kepribadian unik yang membedakan yang satu dari yang lain.
Keseluruhan pribadi-pribadi dengan keunikannya masing-masing
mewujudkan satu kesatuan, yakni kemanusiaan. Kehadiran manusia dalam
kebersamaannya memperlihatkan kodrat adanya kesatuan atau kesamaan,
yakni kemanusian dalam perbedaan. Jadi, kesatuan dalam perbedaan.
Sebaliknya, kebersamaan itu memperlihatkan kodrat kepribadian yang unik,
yakni perbedaan-perbedaan, di dalam kesatuan kemanusiaan. Jadi,
perbedaan dalam kesatuan. Dalam lambang Negara Repoblik Indonesia,
kodrat itu dirumuskan dalam seloka: “Bhinneka Tunggal Ika”. Tujuan hidup
manusia itu adalah mewujudkan kebahagiaan. Dalam bahasa filsafat
dikatakan, bahwa tujuan hidup manusia itu adalah mewujudkan kehidupan
yang sempurna, atau setidaknya menjalani kehidupan sempurna mumgkin
sebagai manusia, yakni dengan membanggakan semua potensi-potensi
manusiawi yang ada dalam dirinya secara utuh. Tiap manusia akan berupaya
untuk dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan hidupnya masing-masing.
Upaya itu dilaksanakan dengan menjalankan perilaku. Hanya dengan
perilaku, manusia dapat mewujudkan tujuan hidupnya.

C. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN IPTEK

Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) adalah hasil dari upaya


manusia yang meliputi aspek akal, rasa, dan kehendak dalam meningkatkan
kesejahtraan dan martabat manusia. Pancasila memberikan dasar-dasar nilai
bagi pengembangan IPTEK, yaitu harus didasarkan pada moral ketuhanan
dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Kemudian da beberapa makna
dalam pancasila dalam pembangunan IPTEK, yaitu:

1. Sila ketuhanan yang maha esa, memberikan arti IPTEK tidak hanya
memikirkan apa yang ditemukan, dibuktikan dan di ciptakan, tetapi
juga dipertimbangkan maksud dan akibatnya, apakah merugikan
manusia dan alam sekitarnya;

3
2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan arti dasar
moralitas bahwa dalam pengembangan IPTEK haruslah bersikap
beradab, pengembangan IPTEK yang merugikan tidak akan
mewujudkan tujuan sebenarnya iptek, yaitu kesejahteraan;
3. Sila persatuan indonesia, memberikan arti pengembangan IPTEK
hendaknya dapat menumbuhkan rasa nasionalisme, sehingga
pengembanga IPTEK dapat memunculkan persatuan;
4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, mendasari pengembangan IPTEK
secara demokratis, artinya setiap individu bebas dalam melakukan
pengembangan IPTEK. Para pengembang IPTEK harus besikap
terbuka untuk dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan dengan
teori lainnya;
5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, memberikan arti
IPTEK harus menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan
kemanusiaan.

D. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PENGEMBANGAN IDEOLOGI


POLITIK, EKONOMI, BUDAYA PERTAHAN DAN KEAMANAN
a. Pancasila sebagai paradigma pembangunan politik
Sumber nilai politik harus mengacu pada nilai-nilai pacasila terutama
pada sile ke- , dimana semua praktik-paraktik politik ahrus berkembang atas
asas kerakyatan.hala ini dikarenakan warda negara ini merupakan pelaku
politik. Sehingga masyarakat harus mampu menempatkan kekuasaan
tertingginya sebagai warga negara indonesia yang menganut sistem politik
demokrasi dimana kekuasaannya dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Karena pancasila bertolak dari kodrat manusia maka pembangunan politik
harusddapat meningkatkan harkat martabat manusia. Sistem politik
indonesia bertolak dari manusia sebagai subjek harus mampu menempatkan
kekuasaan tertingggi pada rakyat. Sistem plitik indonesia yang sesuai
panvasila sebagai paradigma adalah sistem politik demokrasi bukan otoriter.
Berdasarkan hal tersebut, maka sistem politik indonesia harus
dikembangkan atas asas kerakyatan yaitu terletak pada sila keempat
pancasila. Pengembangan selanjutnya adalah sistem politik di dasarkan pada
asas-asas moral dari Pda sila-sila pada pancasila.

4
b. Pancasila sebagai paradigma pembangunan Ekonomi
Istem ekonomi harus mendasarkan pada moralitas ketuhanan, dan
kemanusiaan. Hal tersebut memiliki tujuan untuk mensejahterakan rakyat
secara keseluruhan. Pengembangan ekonomi harus mampu menghindarkan
diri monopoli serta persaingan bebas yang nantinya akan memberikan
keuntungan besar kepada pihak-pihak yang kuat dalam bidang ekonomi.
Sedangkan, pengaha-pengusaha kecil akan dirugikan dengan adanya sistem
persaingan bebas dalam perekonomian. Hal tersebut sesuai dengan UUD
1945 pasal 33 yang menyebutkan bahwa sistem persaingan bebas dan
monopoli dilarang dalam perekonomian. Mengenai pasal 33 ini, penjelasan
UUD 1945 menyatakan: “ Dalam pasal 33 tercamtum dasar demokrasi
ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua di bawah pimpinan
atau pemilikan anggota-anggota masyarakat”. Oleh sebab, itu sistem
perekonomian negara harus mengutamakan kesejahteraan rakyat. Masyrakat
pun harus ikut adil dalam kegiatan pembangunan ekonomi. Sedangkan
pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap
pertumbuhan ekonomi yang sehat bagi perkembangan dunia usaha.
Pancasila sebagai reformasi ekonomi berkaitan dengan pembahasan
mengenai kondisi dibidang perekonomian di indonesia saat ini seharusnya
mengandung spirit yang terdapat dalam pasal 33 dan pasal 34 UUD NRI
1945. Namun, kenyataannya masih jauh dari spirit tersebut. Perlu diketahui
bahwa sprit yang terkandung dala pasal 33, pasal 27 ayat (2), dan pasal 33
ayat (1),(2),(3),(4) dan (5), serta pasal 34 UUD NRI 1945 adalah ekspresi
dari jiwa nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara dalam bidang ekonomi.
Keberadaan ketiga bentuk badan usaha di samping usaha perserangan, yaitu
Badan Usaha Milik Persorangan/Swasta, Koperensi, dan Badan Usaha Milik
Negara merupakan cerminan manusia indonesia yang terpancar terutama
dari nilai sila ke-lima yang lebih bertumpu pada sosilitas dan sila kedua yang
lebih bertumpu pada individulitas terkait sistem perekonomian nasional.
Tentu, prinsip-prinsip nilai sila ke-lima dan sila ke-dua dalam sistem
perekonomian tersebut tidak terlepas dari nilai-nilai sila lainnya dalam
pancasila (Paristiyanti Nurwardini,2016).

c. Pancasila sebagai paradigma pembangunan budaya


Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan budaya
berdasarkan nilai-nilai yang telah ada dalam masyarakat. Nilai-nilai yang
telah ada pada masyarakat pada hakikatnya merupakan dasar dari nilai-nilai

5
yang terkandung dalam pancasila. Dalam rangka pembangunan budaya,
pancasila merupakan sumber normatif yang bertujuan untuk meningkatkan
harkat dan martabat manusia. Menjadikan warga negara menjadi masyarakat
ang beradab dan berbudaya. Pada era globalisasi, nilai-nilai budaya yang
berkembang dalam masyarakat sudah mulai tertimbun oleh budaya barat
yang masuk ke indonesia. Nyaris semua penduduk indonesia terpengaruh
oleh budaya tesebut baik itu budaya yang bersifat positifcmaupun budaya
yang negatif. Dengan masukanya berbagai budaya baru, masyarakat mulai
meninggalkan nilai-nilai budaya yang telah berkembang dalam ruang
linkupnya dan mereka lebih memilih budaya bangsa barat yang bahkan tidak
sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Hal tersebut
membuat masyarakatmemiliki sifat-sifat biadab, contohnya gaya berpakaian
yang meniru bangsa barat, berbagai macam tarian-tarian bangsa barat yang
mangandung unsur pornografi, dan lain sebagainya.

d. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Pertahanan dan


Keamanan
Nilai-nilai pancasila mampu menyatukan semua elemen untuk
mencapai dan mewujudkan tujuan negara indonesia. Nilai-nilai pancasila
masih perlu dipegang teguh dan diwujudkan dalam semua aspek kehidupan
masyarakat indonesia. Pancasila adalah paradigma pertahanan yang telah
diuji dalam sejarah perjuangan rakyat indonesia dalam menghadapi ancaman
dari dalam luar negri. Pancasila sebagai paradigma pertahanan masih sangat
relevan digunakan untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman baik
ancaman konvensional maupun ancaman modern seperti yang kita hadapi
saat ini. Salah satu tujuan bernegara indonesia adalah melindungi segenap
bangsa indonesia dan seluruh tumpah dara indonesia. Hal inimengandung
makna bahwa tugas dan tanggung jawab tidak hanya oleh penyelenggara
negara saja tetapi rakyat indonesia sebagai keseluruhan. Atas dasar tersebut
sistem dan keamanan adalah mengikut seratakan seluruh komponen bangsa.
Sistem pembangunan pertambahan dan keamanan dan keamanan indonesia
disebut sistem keamanan rakyat semesta.
Menurut ketetapan MPRS Nomor XX/MPRS/1966 Pancasila
merupakan sumber dari segala sumber hukum, dengan demikian semua
peraturan perundangan-perundangan di indonesia tidak boleh bertentangan
dengan pancasila. Pembukaan UUD 1945 yang memuat pancasila tidak boleh
dirubah oleh siapapun, termasuk MPR berdasarkan pada pasal 3 dan pasal
37, karena merubah isi pembukaan berarti pembubaran negara. Pada proses
reformasi dewasa ini dibeberapa wilayah negara indonesia terjadi konflik

6
sosial yang bersumber pada mada masalah SARA, terutama bersumber pada
masalah agama. Hal ini menunjukkan kemunduran bangsa indinesia kearah
kehidupan beragama yang yang tidak berkemanusiaan. Tagedi di Ambon,
Poso, Medan, Matram, Kupang serta daerah lainnya menunjukkan betapa
lemahnya toleransi kehidupan beragama berdasarkan kemanusiaan yang adil
dan beradab. Manusia adalah sebagai makhluk tuhan yang maha esa, oleh
karena itu manusia wajib untuk beribadah kepada tuhan yang maha esa
dalam wilayah negara di mana mereka hidup. Pancasila telah memberikan
dasar nilai fundamental bagi umat beragama untuk dapat hidup secara damai
dalam kehidupan beragama di negara indonesian. Sesuai dengan nilai-nilai
yang terkandung pada nilai pancasila pertama dan kedua yang berbunyi
ketuhanan yang maha esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Negara
indonesia sangat terbuka dengan umat beragama lainya. Negara indoneia
memberikan kebebasan kepada warganya untuk memeluk agama serta
menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinanya masing-masing.

E. KAMPUS SEBAGAI MORAL FORCE PENGEMBANGAN HUKUM HAM

Mayarakat kampus senantiasa bertanggung jawab secara moral atas


kebenaran obyektif, tanggung jawab terhadap masyarakat bangsa dan
negara, serta mengabdi kepada kesejahtraan kemanusiaan. Oleh karena itu
sikap masyarakat kampus tidak boleh tercemar oleh kepentingan politik
penguasa sehinggabenar-benar luhur dan muli. Oleh karena itu dasar pijak
kebenaran masyarakat kamupus adalah kebenaran masyarakat kampus
adalah kebenaran yang bersumber pada ketuhanan dan kemanusiaan.

Indonesia dalam melaksanakan reformasi dewasa ini, agenda yang


mendesak untuk diwujudkan adalah reformasi dalam bidang hukum dan
peraruran perundang-perundangan. Nagara indonesia adalah negara yang
berdasarkan atas hukum, oleh karena itu dalam rangka melakukan penataan
negara untuk mewujudkan masyarakat yang demokratis maka harus
menegakkan supermasi hukum. Agenda reformasi yang pokok segera
direalisasikan adalah untuk hukum melakukan reformasi dalam bidang
hukum. Konsekuensinya dalam mewujudkan suatu tatanan hukum yang
demokratis, maka harus dilakukan pengembangan hukum positif.

Dalam reformasi bidang hukum, bangsa indonesia telah mewujudkan


Undang-Undang Hak Asasi Manusia yaitu UU No. 39 Tn. 1999. Sebangaimana
terkandung dalam konsideran bahwa yang dimaksud Hak asasi Mnanusia
adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikatnya dan keberadaanya
manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Naha Esa dan merupakan anugrah-Nya

7
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia. Disamping hak asasi manusia, undang-undang ini
juga menentukan Kewajiban dasar Manusia, yaitu seperangkat kewajiban
yang apabia tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana dan
tegaknya hak asasi manusia.

Dalam penegakkan hak asasi manusia tersebut mahasiswa sebagai


kekuatan moral harus bersifat obyektif dan benar-benar berdasarkan
kebenaran moral demi harkat dan martabat manusia, bukan karena
kepentingan politik terutama kepentingan kekuatan politik dan konspirasi
konspirasi kekuatan internasioanal yang ingin menghancurkan negara
Indonesia. Perlu disadari bahwa dalam menegakkan hak asasi manusia
pelanggaran terhadap hak asasi manusia dapat dilakukan oleh seseorang,
kelompak orang termasuk aparat negara, penguasa negara baik disengaja
maupn tidak disengaja.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia maka


pembangunan nasional harus meliputi aspek jiwa, seperti akal, rasa dan
kehendak, raga (jasmani), pribadi, sosial dan aspek ketuhana yang
terkristalisasi dalam nilai-nilai pancasila. Selanjutnya dijabarkan dalam
sebagai bidang pembangunan antara lain politik, ekonomi, hukum,
pendidikan, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta bidang
kehidupan agama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hakikatnya Pancasila
sebagai paradigma pembangunan mengandung arti atas segala aspek
pembangunan yang harus mencerminkan nilai-nilai pancasila.

Dengan berpedoman pada nilai pancasila, apapun yang diperoleh


manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan akan sanagat bermanfaat
untuk mencapai tujuan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
indonesia guna melaksanakan pembangunan nasioanal, refomasi, dan
pendidikan pada khususnya.

9
B. SARAN

Dalam pancasila terkandung dasr-dasar yang akan sangat berguna dalam dua
hal yaitu:

 Dasar-dasar yang terkandung dalam pancasila akan memberikan


penuntun bagi semua bangsa Indonesia dalam melaksanakan
pembangunan. Pancasila memberikan petunjuk kepada kita tentang
watak dan moral yang perlu kita miliki yang kesemuanya itu sangat
diperlukan bagi kelancaran usaha pembangunan kita.
 Dasar-dasar yang terkandung dalam pancasila juga dapat dijadikan
sebagai ukuran dalam menilai baik buruknya cara yang kita tempuh
dalam melaksanakan pembangunan. Dengan menggunakan pancasila
sebagai ukuran maka kita dapat segera memperbaiki penyimpangan-
penyimpangan yangterjadi dalam cara melaksanakan pembangunan.

Maka dari itu kita harus memiliki kedua peranan di atas yaitu sebagai
penuntut serta sebagai ukuran untuk menilai baik buruknya pelaksanaan
pembangunan dan pancasila dijadikan sebagai faktor pendorong dan
pengerak usaha pembanguanan kita sehingga akhirnya dapat sampai pada
tujuan daengan selamt.

10
DAFTAT PUSTAKA

http://situspancasila.com

http://www.docs-finder.com/pancasila-sebagai-paradigma-kehidupan-
masyarakat-berbangsa-dan-bernegara.html

https://doi.org/10.15294/pandecta.v9i1.2856

11

Anda mungkin juga menyukai