Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

MANUSIA DAN KEHIDUPAN

Diampuh untuk memenuhi tugas matakuliah PAI dengan dosen pengajara


Bapak Drs.Iso solihudin, M.M.

Nama : Bibin Ida Kalsum Khan


Nim : 2002277004
Nama Prodi : D III Kebidanan

STIKES MUHAMMADIYAH CIAMIS


Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.20, Ciamis, Kec. Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa
Barat 46216
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum,Wr.Wb.

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat serta hidayahNya sehingga Makalah Manusia dan Kehidupan ini
selesai tepat pada waktunya. Selanjutnya penulis tidak lupa menyampaikan
shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, para sahabat,
keluarga dan pengikut-pengikutnya hingga akhir Zaman.

Pemahaman yang utuh mengenai Makalah Manusia dan Kehidupan sangat


penting dipahami oleh para bidan maupun calon bidan, karena suatu kemampuan
dasar untuk meningkatkan mental spiritual, khususnya kualitas pelayanan
kebidanan. Hal ini merupakan tantangan untuk para bidan untuk meningkatkan
kemampuannya, baik pengetahuan, keterampilan, maupun sikap dan perilaku yang
profesional.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama
Islam. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih banyak
kekurangannya oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun, demi kesempurnaan Makalah ini di masa yang akan datang. Semoga
Makalah ini dapat bermanfaat bagi semua. Amiin.

Waalaikumsalam, Wr. Wb.

Banjar, Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………. 2
C. Tujuan Pembahasan ………………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Perjalanan Hidup manusia dari Alam Ruh Hingga hari Akhirat ……………… 3
B. Ragam Orientasi Hidup Manusia ……………………………………………... 18
C. Tujuan dan Fungsi Penciptaan Manusia………………………………………. 23
D. Hidup Sukses dalam Pandangan Al Quran …………………………………… 26
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………. 31
B. Saran…………………………………………………………………………… 32
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………... 33

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Semakin modern dan canggihnya ilmu pengetahuan semakin majunya

peredaran zaman dan manusiapun menjadi beragam. Manusia memang harus

mengetahui apa yang akan di kerjakan sehingga bisa mendapatkan hal-hal yang

baik dan meggunakan akal sehatnya. Dalam hubungan manusia dan alam semesta,

jika ia bertanya kepad diri sendiri, “Bagaimana saya ada ? ia akan menjawab saya

ada entah bagaiman dalam penalaran demikian ia akan menjalani kehidupan tanpa

perna merenungkan masalah-maslah seperti itu, ia memahami fakta bahwa ia di

ciptakan. Dengan mengeal mpenciptanya, ia berusaha memahanmi tujuan untuk apa

ia di ciptakan tuhan. Bagi sipa yang igin memahami alam semsta terhadap kitab

petunjuk yaitu adala Al Qu’ran. Mulai dari tampak ( Syadah smapai yang tidak

tampak Ghoib ), Dari yang berwarna sampe yang tidak bernyawa dan dari yang ada

di dalam perut ini sampai yang ada di ruang angkasa yang di penuhi beribu- ribu

miliar bintang dan itu membuat kita bertanya untuk apa alam semesta itu di ciptakan

siapa yang menciptakan alam semsta ini..? bagaimana cara terbentuknya alam

semsta ini..? pertanyaan ini membuat para ilmuan untuk melakukan penelitian dan

melahirkan berbagai teori dalam penciptaan alam semesta.sebenarnya penciptaan

dunia atau alam semesta. Sebenarnya penciptaan dunia atau alam semesta ini sudah

di jelaskankan semua lewat Al- Qur’an.

1
B. Rumusan Masalah

Manusia dan Kehidupan:

a. Perjalanan Hidup Manusia dari alam ruh hingga hari akhirat

b. Ragam orientasi hidup manusia

c. Tujuan dan fungsi penciptaan manusia

d. Hidup sukses dalam pandangan al-Qur’an.

C. Tujuan

a. Untuk mengetahui perjalanan manusia dari alam ruh hingga Akhirat

b. Untuk mengetahui ragam orientasi hidup manusia

c. Unutuk mengetahui tujuan dan fungsi penciptaan manusia

d. Untuk mengetahui cara hidup sukses dalam pandabnagan Al – Qur’an

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perjalanan Hidup Manusia dari Aalam Ruh Hingga Hari Akhirat

1. Asal – usul kejadian manusia

Ada 3 hal yang akan diuraikan pada bagian ini, yaitu unsur unsur

pada penciptaan manusia, penciptaan Adam As, dan penciptaan anak cucu

Adam As.

a. Unsur – unsur penciptaan manusia

Keberadaan manusia yang mudah untuk dikenali adalah bentuk fisik

atau tubuhnya. Unsur terpenting yang membentuk susunan tubuhnya

adalah air, sebagaimana firman Allah pada Q.S Al-Anbiya’ayat 30.


ٰ ۡ َ َ َ ً ۡ َ َ َ َ ۡ َ ۡ َ ٰ ٰ َّ َّ َ ۡۤۡ ُ َ َ َ ۡ َّ َ َ ۡ َ َ َ
ؕ ‫ض كانـتا َرتقا ففتقن ُه َما‬ ‫اولم ير ال ِذين كفروا ان السمو ت واۡلر‬
َ ۡ ُ ۡ ُ َ َ ِ َ ‫َ َ َ ۡ َ َ ۡ َ ٓ ُ َّ ََ ۡ َ ى‬
‫وجعلنا ِمن الما ِء كل ش ٍء ح ؕ افَل يؤ ِمنون‬
Artinya: “dan apakah orang – orang yang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang
padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya, dan dari air kami
jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada
juga beriman?”

Ayat ini menjelaskan bahwa semua benda yang hidup (termasuk

manusia ) dijadikan dari air sebagai salah satu komponen yang

terpenting, kenyataan ini dapat dikaji secara ilmiyah pada pada semua

kehidupan yang ada di muka bumi. Mengingat semua makhluk hidup

tersusun dari timbunan sel hidup, dan air merupakan satu komponen

yang paling penting dari bangunan sel. Air meliputi susunan selaput

plasma, sitoplasma dan nukles dari organ sel. Setelah air menyatu

3
dengan sel, maka gerakan larutan dalam sel menunjukan adanya

kehidupan yang penuh misteri. Tanpa air, manusia (termasuk makhluk

lainya) tidak mungkin hidup.

Unsur kedua adalah tanah, bumi atau tanah mengandung beberapa zat,

seperti zat besi, emas, perak, kalsium, dan beberapa zat lainnya. Di

samping itu beberapa zat kimia yang membantu dalam pembentukan

dan pewarnaan tanah, sehingga warna tanah dan tempat satu dengan

lainnya berbeda. Seperti daerah padang pasir tanahnya cenderung

kekunung- kuningan, sedangakan didaerah tropis tanahnya cenderung

berwarna kecoklat – coklatan. Bahkan, suatu wilayah atau satu

kecamatan antara desa satu dengan desa lainnya warna tanah berbeda.

Sebagai wujud keterkaitan antara beberapa zat dan warna yang ada

ditanah, juga rahasia Allah dalam penciptaan manusia, maka hasil dari

penciptaan ini melahirkan warna kulit yang berbeda, ada yang hitam,

putih, sawo matang, dan lainya.

b. Penciptaan manusia pertama (Adam As)


Al – Qu’ran tidak menguraikan secara rinci proses penciptaan Adam

yang mayoritas ulama menamai manusia pertama, dan secara garis

besarnya yang disampaikan adalah (1) bahwa awal manusia adalah

tanah, (2) bahwa tersebut disempurnakan. (3) setelah proses

penyempurnaan selesai, maka ditiupkan kepada RUH Ilahi,

sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Hijr 28-29 dan QS. Shad 71-

72. Penjabaran dari surat kedua ini bila dikaitkan dengan ketiga poin

4
tentang penciptaan Adam, maka saling memperkuat antara QS. Al- Hijr

ayat 28- 29 dengan QS. Shad ayat 71-72. Untuk itu maka surat yang

digunakan untuk menguraikan pada QS. Al – Hijr ayat 28-29 sebagai

berikut

َ ‫ص ْل‬
ٍ ُ‫صا ٍل ِم ْن َح َمإ ٍ َم ْسن‬
‫ون‬ َ ‫ َو ِإذْ قَا َل َربُّكَ ِل ْل َم ََلئِ َك ِة ِإنِِّي خَا ِل ٌق بَش ًَرا ِم ْن‬,٢٨
‫اجدِين‬
ِ ‫س‬ َ ُ‫وحي فَقَعُوا َله‬ِ ‫س َّو ْيتُهُ َونَفَ ْختُ فِي ِه ِم ْن ُر‬ َ ‫فَإِذَا‬٢٩
Artinya: “dan (ingatlah), ketika tuhanmu berfirman kepada para
malaikat: “ Sesugguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari
taah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”

Penjelasan ayat 28 lebih difokuskan pada kata “ basyara’’, di ambil dari

kata bahsyara yang artinya kulit. Kata ini biasanya di artikan dngan

manusia, sehingga yang nampak dari manusia adalah kulitnya. Dengan

demikian, penekanan pada kata ini bila dikaitkkan dngan penciptaan

Adam as, adalah :

a) Sosok anggota tubuh anatara pencipta adam as, demam manusia


sesudahnya ( anak cucu adam ), dimana masing – masing anggota
tubuh memilii kepala, dua mata, dua telinga, hidung dang anggota
lainnya.
b) Penciptaan \adam as, deganmanusia sesudahnya masing-masing
memiliki naruli yyang sama seperti : haus, lapar, dorongan seksual,
cemas, gembira, berharap.
Jika kehidupan diibaratkan halte atau tempat peristirahatan, maka

sakaratul maut adalah gerbang menuju terminal pertama. Sebelum

menuju terminal awal dari perjalanan ini, kedahsyatan digerbang

sakaratul maut, Allah berfirman:

5
َ ْ َ ُ َّ ِّ ُ َ َ ْ ِ ّٰ َّ َ َ َْ َْ َ َ ََ
‫ض َما ل ْم ن َمك ْن لك ْم َوا ْر َسلنا‬ ِ ‫ال ْم َي َر ْوا ك ْم اهلكنا ِم ْن ق ْب ِل ِه ْم ِّم ْن ق ْر ٍن َّمكن ُه ْم ِف اۡل ْر‬
ُ ُ ْٰ َْ ََ َ َ َْ ْ َ ْ ْ َ َ ۤ َّ
‫الس َم ْا َء عل ْي ِه ْم ِّمد َر ًارا َّۖو َج َعلنا اۡلن ٰه َر ت ْج ِر ْي ِم ْن ت ْح ِت ِه ْم فاهلكن ُه ْم ِبذن ْو ِب ـ ِه ْم‬
َ ٰ ً َ ْۢ َ َ ْ َ
‫َوانشأنا ِم ْن َب ْع ِد ِه ْم ق ْرنا اخ ِر ْي َن‬
Jika kamu melihat diwaktu orang – orang yang zhalim berada dalam
sakaratul maut sedangkan para malaikat memukul dengan tangannya
sambil berkata : keluarkanlah nyawamu, dihari ini kamu akan dibalas
dengan siksa yang sangat menghinakan (Al An’am (6) :93)

Imam Ar- Raghib AL- Asfahani dan para ulama lainnya

menjelaskan bahwa istilah sakaratul maut diambil dari kata dasar

sakara, yang yang berarti mabuk atau kehilangan akal. Dalam bahasa

arab, kata sakara paling banyak digunakan untuk makna ‘mabukkarena

meminum minuman keras’. Terkadang juga digunakan dengan kata

marah, rindu berat, pingsan karena beratnya rasa sakit. Inilah yang

dimaksud dengan sakaratul maut. Detik- detik menegangkan saat

nyawa akan ikeluarkan oleh malaikat dari jasad seorang hamba

dinamakan sakaratul maut, karena pada saat itu orang yang

mengalaminya berada dalam keadaan setengah sadar dan setengah

pingsan, dia tidak berada di alam dunia, pun belum sepenuhnya

memasuki alam akhirat.

Alam barzakh, terminal awal menuju perjalanan panjang.

Perjalanan ini dimulai dari sebuah lubang kecil disatu sudut bumi, yang

mendidingkan tanah dan batu. Itulah lubang kubur rumah masa depan

setiap manusia, tempat sempit gelap yang menakutkan, yang akan

meremukkan setiap tulang dan memisahkan setiap persedian, yang

segera melumat daging dan menghancurkannya.

6
Alam barzakh adalah persinggahan pertama sebelum manusia

menuju alam keabadian. Setiap manusia akan melewati jenjang ini,

takkala munkar dan nangkir akan bertanya tentang siapa rabb mereka,

apa agama yang dipeluknya, kitab suci apa iimaninya juga tentang

manusia agung yang mulia; Muhammad saw. Jika ia seorang mukmin

sejati semua pertanyaan itu akan dijawab dengan penuh mantap, yakin

dan percaya diri bahwa itulah jawaban yang diinginkan, Allah pun akan

meneguhkan hatinya untuk tetap memegang teguh kalimat itu hingga

dikuburnya. Malaikat tersenyum dengan jawaban yang diberikan,

diperlihtkannya tempat kembalinya kelak.

Adapum mereka yang kufur dan ingkar, jawaban yang keluar

dari mulutnya selalu sama; aku tidak tau , aku tidak pernah mendengar.

Setidaknya munkar dan nangkir mengulang pertannyaan serupa hingga

dua kali, namun jawabanya yang diperoleh selalu sama. Semkin geram

keduanya, dihantamkannya tubuhnya dengan palu besi, yang jika palu

tersebut diarahkan kegunung batu, niscaya ia akan menjadi abu. Saat

palu besi membara itu menyentuh tubuhnya, mulutnya melengking dan

mengerang dengan erangan yang dapat didengar oleh seluruh makhluk

selain manusia dan jin.,

2. Hari berbangkitnya seluruh makhluk


a. Ditiupnya dapat dibayangkan bagaimana nasib manusa – manusia sial
yang menyaksikan hancurnya alam semesta.
Saking dasyatnya ada diantara mereka yang tengah hamil kemudian

gugur kandungannya seorang ibu yang tengah menyusui bayinya secara

7
tidak sadar melempar bayinya lalu berlari untuk mencari keselamatan.

Bahkan, seorang anak kecil tiba –tiba rambutnya beruban, manusia

seperti orang – orang yang sedang mabuk berat, padahal mereka tidak

mabuk, melainkan adzab Allah yang sangat keras.

Ternyata dahsyatnya proses kehancuran alam semesta yang ditandai

dengan ditiupnya sangkakala pertama tidak hanya dirasakan oleh

mereak yang masih hidup, bahkan orang – orang yang dikubur pun akan

merasakan dasyatnya faz’ul akbar. Hanya orang – orang yang Allah

khususkan dengan rahmanya –Nya saja yang selamat dari bencana faz’ul

akbar ini, mereka itu adalah orang –orang sayhiddi jalan-Nya saat

memerangi orang – orang kafir, atau sedang ribath dijalan-Nya. Mereka

benar – benar tentram dan tenang disaat penghuni kubur lainnya tersiksa

karena kerasnya faz’ul akbar.


ُ َ َْ َ َ ْ ََ ‫اع ِة‬
ٌ ‫ش ٌء َعظ‬ َّ ‫اس َّات ُقوا َرَّب ُك ْم إ َّن َ ْزل َ َزل َة‬
َ ‫الس‬ َّ َ ُّ َ َ
‫) َي ْو َم ت َر ْون َها تذه ُل ك ُّل‬1( ‫يم‬ ِ
ُ ‫الن‬ ‫يا أيها‬
ْ‫اس ُس َك َارى َو َما ُهم‬ َ ‫الن‬ َّ َ ََ ََْ َ ‫َ ْ ي‬ َ ُّ ُ ُ َ ِ َ َ ْ َ َ ْ َ َّ َ َ ْ ُ
‫ات حم ٍل حملها وترى‬ ِ ‫مر ِ َضع ٍة ع َما أرض َعت وتَّض َع كلٌ ذ‬
َ َ َّ َ َ
)2(‫اَّلل ش ِديد‬ ِ ‫ِب ُسكارى ول ِكن عذاب‬
Artinya : “hai manusia, bertaqwalah pada rabb kalian, sesungguhnya
kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang amat besar
(dasyat), (ingatlah) pada hari (ketika) kalian melihat kegoncangan itu,
lalailah semua wanita yang menyusui anak dari anak yang
disusukannya dan gugurlah seluruh kandunganwanita yang hamil, dan
kamu lihat manusia dalam keadaan mabukpadahal sebenanya mereka
tidak mabuk akan tetapi adzab Allah sangat keras. (AL- Hajj [22]:1-2).

1. Hari kebangkitan semua yang mati

Mereka dibangkitkan sesuai dengan kondisi masing – masing

sebelum mereka meninggal dunia . jika kehidupan diakhiri dengan

kesyahidan, dengan kondisi darah yang menetes, maka dihari kiamat

8
nanti akan menghadap Allah dengan pakaian dan tubuh yang berlumur

darah, warnanya merah namun harumnya semerbak misik. Begitu pula

orang yang berihram dibangkitkan dengan bertalbiah. Namun celakalah

bagi mereka yang mati membunuh dirinya, mereka akan dibangkitkan

sesuai dengan kondisi saat kematiannya.

2. Berbagai peristiwa saat manusia dikumpulkannya

Padang masyar merupakan persinggahan yang membuat setiao

jantung manusia berdegup kencang, mata mereka terbelalak tak sanggup

terpejam dan semua berada dalam puncak rasa tegang. Masa penantian

yang meski hanya sehari dalam akhirat, namun orang – orang kafir dan

para pendosa itu merasakan bagai 50.000 tahun. Ditengah padang luas

yang tak bertepi inilah seluruh makhluk, jin, manusia bahkan binatang

dari sejak awal penciptaan hingga yang terakhir akan dikumpulkan.

Dalam suasana yang tidak menentu, mereka akan mengalami beberapa

kejadian yang semakin membuat mereka tersiksa.

a. Matahari akan didekatkan

Pada hari itu matahari didekatkan kekepala makhluk

(manusia) sampai jarak satu mil.Keringat - keringat yang keluar

sesuai kadar dosa mereka didunia itu begitu menyiksa, belum lagi

lamanya menunggu keputusan Allah swt bagi masing – masing

hamba. Padahal hamba yang dikumpulan dipadang mahsyar sangat

banyak, entah berapa miliar atau triliyun manusia dan jin, hanya

Allah swt semata yang mengetahui jumlah mereka yang sebenarnya.

9
Setiap orang menunggu giliran untuk dipanggil, diadili dan

menunggu keputusan Allah. Padahal satu hari diakhirat adalah sama

dengan seribu tahun di dunia. Sebagaimana dijelaskan oleh firman

Allah:
َ َ َّ َ ْ ُ َّ َ ْ ُ َ َ َ َْ َ َ ُ َْ ْ ََ
‫ٱَّلل َوعد ُهۥۚ َوِإن َي ْو ًما ِعند َرِّبك‬ ‫اب ولن يخ ِلف‬
ِ َ ‫َو َي ْستع ِج َلونك ِب َٱل ُّع‬
‫ذ‬
‫كأل ِف َسن ٍة ِّم َّما ت ُعدون‬
Artinya : sesungguh sehari disisi Rabbmu adalah seperti seribu
tahun menurut penghitungan kalian. (AL-Hajj[22]:47)

b. Padang mahsyar
Setelah semua makhluk hidup dibangkitkan dari alam kubur,
mereka mereka digiring kesebuah tempat pengumpulan (AL-
Mahsyar).tempat tersebut bukanlah bumi yang saat dipijak oleh
manusia, karena bumi dan langit telah hancur musnah pada tiupan
sangkakala yang pertama. Pada saat itu Allah telah menggantikan
bumi dan langit dengan bumiyang baru, yang sama sekali berbeda
dengan bumi dan langit yang saat ini ada.
Sebagaimana disebutkan oleh firman Allah:
ْ َ ُ ْ َ َ ُ ٌ َ َ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ ْ َ ِّ ِّ َ َ َ
‫ِه ظ ِال َمة ث َّم أخذت َها َوِإ ََّل ٱل َم ِص ُي‬ِ ‫وكأين من قري ٍة أمليت لها و‬
Artinya: (yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang
lain dan (demikian pula dengan langit), dan mereka semuanya
(dipadang mahsyar) berkumpul menghadap kehadirat Allah yang
maha Esa lagi maha Perkasa. (ibrahim[14]:48)

Mahsyar merupakan tempat berkumpulnya seluruh manusia,

sejak manusia pertama Adam As. Hingga mereka yang menyaksikan

hari kehancuran alam semesta. Seluruhnya akan berkumpul dalam

keadaan telanjang, tanpa selembar benang yang menutupinya.

Mereka tidak merasa risih dengan keadaan mereka atau sibuk

memperhatikan aurat sesama mereka yang tersingkap. Tak ada agi

dalam benak mereka untuk memikirkan hal –hal seperti itu, pikiran

10
mereka disibukkan dengan keputusan yang akan dijatuhkan kepada

mereka. Urusan hari itu jauh lebih dasyatdari sekedar melihat aurat,

urusan saat itu merupakan penantian keputusan abadi, keputusan

yang berakhir kebahagiaan selamanya atau kesengsaraan yang tiada

henti.

c. Yaumul hisab
Yaumul hisab merupakan hari dimana Allah swt

menghadapkan hampa- hamba Nya dan mengungkapkan kepada

mereka perbuatan yang telah mereka perbuat dan perkataan yang

pernah mereka ucapkan. Allah beberkan keimana dan kekufuran,

kelurusan dan penyimpangan, serta ketaatan dan kemaksiatan yang

telah mereka lakukan dalam kehidupan didunia, lalu Allah pahala

dan siksa yang mereka peroleh atas perbuatan mereka . kanan jika

mereka yang soleh, dan ditangan kiri jika mereka orang yang

bersalah.

d. Pembagian Catatan Amal


Setelah seorang hamba selesai menjalani proses pemaparan

dan pertanggungjawaban atas amal- amal perbuatannya, kepadanya

akan diberikan buku catatan amal. Buku yang ditulis malaikat yang

senantiasa menyertainya itu mencakup lembaran – lembaran yang

lengkap tentang amalan yang telah ia kerjakan didunia. Semua amal

perbuatannya tercatat didalam buku tersebut.tidak ada sedikit pun

yang luput atau meleset.

Allah menggambarkan tentang peristiwa tersebut dalam firmanNya:

11
َ ُ َ ُُْ َ َ ُ ْ َ َ َ ُْ ُ ُ ً ُ ُ َ
‫َوت َرى ك َّل أ َّم ٍة َج ِاث َية ك ُّل أ َّم ٍة تدَع ِإَل ِكت ِاب َها ال َي ْو َم ت ْجز ْون َما كنت ْم ت ْع َملون‬
ُ َ ُ ْ ُ ُ ْ َ َ َّ ُ َّ ِّ ْ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ َ
0‫هذا ِكت ُابنا َين ِطق عل ْيك ْم ِبال َحق ِإنا كنا ن ْستن ِسخ َما كنت ْم ت ْع َملون‬0
Artinya: dan pada hari itu engkau melihat tiap- tiap umat berlutut
tiap – tiap umat dipanggil untuk (melihat dan menerima) buku
catatan amalnya. Pada hari itu kalian diberi balasan terhadap apa
yang kalian kerjakan. (Allah berfirman inilah): “inilah buku catatan
kami yang menuturkan terhadap kalian dengan benar.
Sesungguhnya kami telah menyuruh (para malaikat) mencatat apa
yang kalian kerjakan.” (AL- Jatsiyah [45]:28-29)
e. Yaumul mizan
Setelah manusia menerima cacatan perbuatannya, maka

bergeraklah mereka menuju mijan (timbangan) untuk ditimbang

semua amal perbuatan mereka. Detik – detik inilah yang

menegangkan, namun tidak ada harapan bagi, mereka yang kufur.

Bisa dipastikan mereka akan menjerit histeris, melengking dan

memekik penuh ketakutan. Suara mereka habis, air mata mereka

berganti dengan darah, nyawa mereka hampir saja terbang saat

menyaksikan bahwa timbangan kejahatan mereka lebih berat dari

kebaikannya. Orang – oarang munafik juga tak kala takut nya mereka

menyadari bahwa kelak akan memperoleh ganjaran akibat kejahatan

mereka didunia, akibat mulut mereka yang banyak berdusta, hati

mereka yang kesat dan busuk. Mereka yang tau bahwa kebaikannya

lebih ringan dari kejahatannya akal pulang penuh sesal, tngis mereka

begitu menyayat, wajah mereka hitam ditimpa kehinaan, mereka

pulang dengan hati yang hancu. Lalu digirimg mereka menuju

jahannam. Naudzubillah min dzalik.

12
Allah berfirman:
ْ َّ َ َ ْ ْ ُ َ َ َُ ُ ُ ْ َ ُ َ ْ َ َ ُّ َ ْ َ ْ َ ُ ْ َ ْ َ
‫) َو َم ْن خفت‬8( ‫ت َم َو ِازينه فأول ِئك ه ُم ال ُمف ِل ُحون‬ ‫والوزن يومئذ الحق فمن ثقل‬
َ ُ َْ َ َ ُ َ َ ْ ُ َ ُ ْ َ ُ َ َ َّ َ ٍ َِ ُ َ ُ ُ َ َ
9( ‫مو ِازينه فأول ِئك ال ِذين خ ِسوا أنفسهم ِبما كانوا ِبآي ِاتنا يظ ِلمون‬
Artinya: timbangan pada hari itu adalah kebenaran (keadilan). Maka
barang siapa berat timbangan kebaikannya, mereka itulah yang
beruntung. Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, mereka
itulah orang – orang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka
selalu mengingkari ayat – ayat kami. (Al-A’raf[7]:8-9)

f. Ujian untuk menentukan keimanan seseorang

Jika seseorang telah melewati semua pos perjalanan diatas, maka

fase berikutnya yang takala menegangkan adalah pos ujian untuk

menentukan keimanan seseorang. Fase inilah yang akan membongkar

kedok kemunafikkan seseorang. Jika dalam faese- fase sebelumnya

orang mukmin dan munafik disatukan (karena orang munafik secara

dhahir menampakkan keislamannya.maka pada fase ini kenifakkan

mereka akan terkuak hingga mereka tidak lagi bersama orang mukmin.

Pada hari akhir dari masa – masa hari mahsyar, pada hamba yang

digiring dandihimpun menuju surga dan ada yang digiring menuju

neraka. Adapun orang –orang kafir maka setiap golongan dari mereka

mengikuti sesembahan yang mereka ibadahi dahulu. Orang – orang

yang mengibadahi matahari, mereka akan mengikutinya, lalu

dihimpunya orang – orang kafir menuju neraka laksana pengumpulan

ternak secra kelompok- kelompok. Allah berfirman:


ُ ْ ََ ٓ َُ َ َ َ َ َ َ ُ ٰ َ ْ َ ْ َ ُ َ ُ ٓ َ َ ٓ َّّ َ ً َ ُ َ َّ َ َ ٰ َ ۟ ٓ ُ َ َ َ َّ َ
‫ال ل ُه ْم خ َزنت َها أل ْم َيأ ِتك ْم‬ ‫ت إذا جاءوها فتحت أبوب ـها وق‬ ٰ ‫َوسيق ٱلذين كفروا إَل جهنم زمرا ۖ ح‬
ُ َ َ ْ َّ َ ْ ٰ َ َ ٰ َ َ ۟ ُ َ َ ٰ َ ْ ُ ْ َِ َ ٓ َ ْ ُ َ ُ ِ ُ َ ْ ُ ِّ َ ٰ َ َ ْ ُ ْ َِ َ َ ُ ْ َ ْ ِ ُ ِّ ٌ ِ ُ ُ
‫نذرونكم ِلقاء يو ِمكم ه ــذا ۚ قالوا بَل ول ـ ِـكن حقت ك ِلمة‬ ِ ‫ْرس َل منك َم يتل ْ َون عليكم ءاي ـ ِـت ربكم وي‬
َ ‫ٱل َعذاب َعَل ٱلك ـٰـفر‬
‫ين‬ ِ ِ ِ

13
Artinya: dan orang – orang kafir digiring menuju neraka dengan
berkelompok – kelompok. (Az-Zumar [39]:71)

g. Surga dan neraka


Selanjutnya perjalanan manusia beriman selanjutnya adalah menuju

surga. Sedangkan orang – orang kafir dan munafik akan dimasukkan ke

neraka.

1. Nama – nama surga


Surga memiliki nama-naman yang disebutkan dalam AL-Qur’an dan
sunah janahtul firdaus yang merupakan tertinggi derajatnya, ia terletak
dibawah arsyi Ar rahman. Kemudian janatun na’im (yang penuh
kenikmatan), janatu adn, darussalam (negri yang penuh keselamatan),
janatul ma’wah dan daru khuldi.
2. Bangunan surga
Bangunannya terbuat dari batu bata emas dan perak, adukannya
beraroma kasturi yang sangat harum, krikilnya terbuat dari mutiara
lu’luh dan yaquth dan tanahnya terbut dari za’faran, seperti tepung putih
yang beraroma kasturi.
3. Pintu – pintunya
Seseorang wanita yang rajin solat lima waktu dan shaum, lalu meninggal
sedangkan suaminya ridho, maka ia akan dipersilakan untuk masuk
surga dari pintu manapun yang ia sukai.
4. Sungai- sungai disurga
Sungai disurga adalah sesuatu yang pasti, ia terus mengalir dan tidak
pernah berhenti, terletak dibawah ghuraf(maghligai), istana – istana dan
taman – taman penghuni surga.
5. Pohon, tanam, dan naungan disurga
Didalamnya terdapat pohon yang apabila seseorang pengembara itu
berjalan dibawah naungannya selama seratus tahun ia belu keluar dari

14
naungannya, pohon- pohonnya kekal dan buahnya dekat lagi rendah
menjuntai, sehingga mudah diambil.

6. Buah –buah tanaman disurga


Buah-buahan disurga banyak yang serupa dengan buah - buahan
didunia, dilihat dari benutk dan namanya, bedanya bahwa disurga buah
tersebut tidak layu, busuk, tua atau mengecil dan berkurang
sebagaimana buah yang didiunia.
7. Makanan dan minuman disurga
Penduduk surga akan dihidangkan makanan dan minuman yang lezat
yang sangat mengundag selera, apapun yang mereka inginkan
pastimereka dapatkan. Hidangan bagi mereka yang pertama kali kali
adalah daging hati ikan paus, kemudian disembelihkan baginya sapi
yang makanan sehari - harinya adalah rumput surga. Adapun tempat
makanan dan minuman mereka berupa gelas dan piring yang terbuat dari
emas dan perak.
َ ْ َ َ
‫اب كانت ق َو ِارير‬ ‫و‬َ ‫اف َع َل ْيهم ب َٔـان َية ِّمن ف َّضة َو َأ ْك‬
ُ ‫َو ُي َط‬
ٍ ٍ َِ ٍ َِ ِ ِ ۟ َ
ْ َ َّ َّ
‫ق َو ِار َيرا ِمن ِفض ٍة قد ُروها تق ِد ًيرا‬
Artinya: dan diedarkan kepada mereka bejana – bejana dari perak dan
piala – piala bening laksana kaca. Yaitu kaca – kaca yang terbuat dari
perakyang telah diukur mereka dengan sebaik-baiknya. (Al-Insan [76]:
15-16)

8. Maghligai dan Istana Surga

Mahligai dan istana surga terbuat dari emas dan mutiara terbaik yang

sediakan bagi hamba hamba-Nya yang beriman.

9. Keadaan Para Penghuni Surga

Para penghuni surga, mulus,tampan dan bercelak, mereka senantiasa

muda dan pakaiannya tidak pernah lusuh. Golongan petama yang masuk

surga.

15
10. Neraka
Lokasi neraka jika surga dan neraka terletak dilangit ke tujuh, maka
sebagian salaf berkata bahwa neraka terletak didasar bumi yang ketujuh
( begitu pendapat Ibnu Mas’ud dan lainnya). Namun para jumhur
tawaqquf (berdiam diri) dalam masalah ini, dan inilah pendapat masalh
yang dipilih oleh As – Suyuthi dan waliyullah Ad- Dahlawi.
11. Pintu-pintu neraka
Jahanam memiliki 7 pintu yang tiap-tiap pintu telah ditetapkan
golongan yang akan memasukinya. Allah berfirman:
‫َ َّ َ َ َّ َ َ َ ۡ ُ ُ ۡ َ ۡ َ ۡ َِ ن‬
‫ي‬ ‫ِوان جهـنم لمو ِعدهم اجم ِع‬
ۡ ۡ ؕ ََۡ ُ َۡ َ َ
َ ‫اب ل ُك ِّل‬
‫اب ِّمن ُه ۡم ُج ۡز ٌء َّمق ُس ۡو ٌم‬ ٍ ‫ب‬ ِ ٍ ‫ها سبعة ابو‬
Artinya: dan sesungguhnya jahannam itu benar-benar tempat yang
telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaiton)
semuanya. Jahannam itu mempunyai 7 pintu. Tiap-tiap pintu (telah
ditetapkan) untuk golongan tertentu dari mereka. (Al-Hijr [15]: 43-44)
12. Sumur dan jurang neraka

Kedalamannya sebagaimana digambarkan Rasulullah swa, dalam

riwayat muslim dari Abu Hurairah, “pada suatu hari kami bersama nabi,

lantas kami mendengar suara benda jatuh, kemudian Rasulullah saw

bersabda, “taukah kalian, suara apakah itu?” kami menjawab, “Allah

dan Rasul-Nya lebih mengetahui” Nabi saw bersabda, “itu adalah suara

batu yang dikirim dari neraka jahannam sejak 70 tahun yang lalu. Dan

sekarang baru sampai kedasar neraka.

13. Luas jahannam

Untuk mengetahui luas dan besar jahannam, dapat dibayangkan

seandainya jahannam memiliki 70.000 tali kekang dan setiap tali kekang

dipegang oleh 70.000 malaikat juga dengan mengetahui besarnya tubuh

16
para penghuninya, yang gerahamnya sebesar gunung uhud, jarak antara

pundaknya sama dengan perjalanan 3 hari, tempat duduknya sejauh

mekah dan madinah, bahwa seandainya seorang penduduk neraka

menangis, maka air matanya yang menetes dapat menjadikan sebuah

perahu berlayar diatasnya.

14. Bahan bakar neraka

Allah berfirman:
ٌ َ ٰٓ ََ ُ ۡ ُ َّ َ ُ ۡ ُ َّ ً َ ۡ ُ ۡ ۡ َ َ ۡ ُ َ ُ ۡ َ ۡۤۡ ُ ۡ ُ َ ٰ َ ۡ َّ َ ُّ َ ٰۡۤ
‫اس َوال ِح َج َارة عل ۡي َها َمل ِٕٮكة‬ ‫يايها ال ِذين امنوا قوا انفسكم واهليكم نارا وقودها الن‬
َ ۡ ُ َ ۡ ُ َ َ ۡ ُ َ ۡ َ َ ۡ ُ َ ِ َ َ ۤ َ َ ٰ َ ۡ ُ ۡ َ َّ ٌ َ ٌ َ
‫ِغَلظ ِشداد ۡل يعصون اَّلل ما امرهم ويفعلون ما يؤمرون‬
Artinya: hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yng bahan bakarnya manusia dan batu.
(At- Tahrim [66]:6)
Sebagian mussafir mengatakan bahwa batu tersebut adalah batu korek

atau batu belerang, ada yang mengatakan batu berhala yang dahulu

disembah oleh orang musyrik, mereka menjadi bahn bakar neraka

sebagai penghinaan atas sesembahan mereka, begitu pula para

penyembahnya.

15. Makanan dan minuman dineraka

a. Pohon Zaqqum, mayangnya seperti kepala syetann, tumbuh

dibawah dasar neraka jahim, setiap yang memakannya, maka

ususnya akan terburai

b. Pohon Dhari, yaitu pohon duri yang sangat keras, tidak dapat

menggemukkan dan tidak dapat menghilangkan lapar, karena ia

menyumbat tenggorokan, tidak keluar dan tidak masuk kedalam

perut, demikian menurut Ibnu Abbas.

17
c. Ghislin, yaitu nanah bercampur darah yang keluar dari tubuh

penduduk neraka.

16. Pakain dineraka

a. Pakaian dari qathiran yang terbuat dari tembaga yang dilebur.

b. Tikar dan selimut api (mihad dan ghawasy)

17. Kondisi penghuni neraka

a. Wajah mereka cacat dan terbakar


b. Setiap kulit mereka matang karena terbakar, maka Allah akan
mengganti kulit yang baru, begitulah seterusnya.
c. Penduduk neraka akan mengeluarkan bau yang sangat busuk dari
tubuh mereka

B. Ragam orientasi hidup manusia


Manusia sebagai khalifatullah menempati posisi ganda (double position)

diruang publik (public sphere)yang sangat luas, mengelokkan dan menggiurkan

siapapun yang memandangnya secara makro. Disatu sisi merupakan agen

pencerahan, namun pada saat bersamaan manusia justru menjadi agen

kerusakan(Al- fasid). Gambaran ini menunjukkan konsekuensi manusia sebagai

salah satu makhluk Allah yang dikaruniai beberapa potensi, secara tidak

langsung menghantarkan kesadarn manusia akan keAgungan Allah dan

keterbatasan hambanya sebagai makhluk- Nya.untuk itu diperlukan penyikapan

yang tegas dalam menempuh perjalanan hidup ini, agar kehidupan dapat

mendapat manfaat bagi dirinya dan orang lain, sehingga dapat memperoleh

kebahagiaan dan leselamatan hidup didunia maupun akhirat.

18
Demikian, ada 2 hal yan harus diperhatikan oleh setiap orang untuk menyikapi
orientasi hidup, yaitu:

1. Orientasi hidup yang salah

Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an QS. Al-Baqarah ayat 200

menyebutkan bahwa ada diantara manusia yang orientasi hidupnya didunia

hanya mengejar kenikmatan duniawi, sehingga ia lupa bahkan tidak pernah

memikirkan nasib hidupnya di akhirat kelak. Hal ini sesuia dengan firmn

Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 200 sebagai berikut:


َّ َ َ ً ْ َّ َ َ ْ َ ْ ُ َ ٓ َ َ ْ ُ ْ َ َ َّ ۟ ُ ُ ْ َ ْ ُ َ ٰ َ َّ ُ ْ َ َ َ َ
‫اس‬
ِ ‫ٱلن‬ ‫ف ِإذا قضيتم من ـ ِـسككم فٱذكروا ٱَّلل ك ِذك ِركم ءاباءكم أو أشد ِذكرا ۗ ف ِمن‬
َ َ ْ ‫ٱلد ْن َيا َو َما َل ُهۥ ِف‬
ُّ ِ َ َ ٓ َ َّ َ ُ ُ َ َ
‫ٱل َء ِاخ َرِة ِم ْن خل ـٰ ٍـق‬ ِ ‫من يقول ربنا ء ِاتنا ِف‬
Artinay: “maka dinatar manusia ada orang yang berdoa: “ya Tuhan kami,
berilah kami (kebaikan) didunia” , dan tiadalah baginya bahagia (yang
menyenangkan) diakhirat.”

a. Obsesinya hanya mengejar kenikmatan dunia, baik berupa wanita, anak,

harta benda (seperti : emas, perak, kendaraan, binatang ternak, sawah,

ladang dll), karena kenikmatan dunia itu merupakan daya tarik bagi

mereka. Oleh karena itu, mereka tidak memperdulikan waktu lagi,

dimna siang dan malam hanya digunakan untuk mengejar dan

memperbanyak kesenangan hidup. Hal ini sesuai dengan firman Allah

dalam QS. Ali Imran ayat 14 sebagai berikut :

Artinya: dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa-

apa yang diingini, yaitu : wanita – wanita, anak- anak harta yang banyak

dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang – binatang ternak dan

19
sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia, dan disisi Allah lah

tempat kembali yang baik (surga).

b. Bertambahnya ambisi untuk memperbanyak kesenangan hidup duniawi

manakala melihat orang lain memiliki kekayaan diatas dirinya. Hal ini

dapat dipahami dari perilaku teman – teman karun disaat melihat

kemegahan karun. Sebagai mana firman Allah dalam QS. Al- Qashash

ayat 76.

Artinya : maka keluarlah karun pada kaumnya dalam kemegahannya.

Berkatalah orang – orang yang menghendaki kehidupan dunia: “moga –

moga kiranya kita mempempunyai seperti apa yang telah diberikan

kepada karun, sesungguhnya ia benar – benar mempunyai

keberuntungan yang besar.

Ayat ini menjelaskan dan mengingatkan pada seluruh manusia tentang

karun ketika keluar dari istananya dengan diiring- iringin pasukan

keamanan yang lengkap, terdiri dari pengawal , hamba sahaya, orang –

orang sebagai kaki kanannya, para kerabatnya, istri dan dayang –

dayangnya, anak keturunannya. Hal ini dilalkukan dengan tujuan untuk

memperlihatkan kemegahannya kepada kaumnya. Dalam kondisi

demikian, sebagian diantara manusia ada yang berdoa dan berkeinginan

agar kehidupan didunianya seperti yang diberikan oleh karun.

20
2. Orientasi hidup yang benar

Allah tidak menghendaki kehidupan didunia yang dilakukan oleh manusia

sangat memberatkan, bahwa sebaliknya yang dikehendaki Allah adalah

kehidupan yang mudah. Untuk itu Allah memberi petunjuk kepada mereka

pada jalan yang harus dilaluinya, sebagaimana firman Allah dalam QS.AL

Baqarah ayat 256

Artinya : tidak ada paksaan untuk (memasuki ) agama (islam);

sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.. karena

itu barang siapa yang ingkar kepada thaghut [syaitan dan apa saja yang

disembah selain Allah] dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia

telah berpegang keppada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus .

dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui.

Ayat ini dengan jelas bahwa Allah telah menunjukkan jalan kehidupan yang

harus dilalui oleh setiap manusia, yaitu jalan menuju kebenaran (akan

diuraikan) dan jalan menuju kesesatan ( baca pada bagian diatas). Diantara

kedua jalan ini, Allah mempertegaskan perbedaannya, begitu juga dengan

konsekwensi bagi setiap manusia yang menempuh jalan ini.

Siapan orangnya yang mengikuti jalan yang benar, maka ia termasuk

tergolongan orang – orang yang cerdas. Salah satu indikatornya adalah

mampu memanfaatkan potensi- potensi pemberian Allah kepada

dirinyamana yang harus digunakan dan mana yang tidak harus digunakan,

sehingga membawa manfaat bagi dirinya dan orang – orang disekelilingnya.

Di samping itu, dia selau menghitung dan mempertimbangkan secara cermat

21
dan berhati – hatian untung dan ruginya terhadap aktivitas yang

dilakukanya, karena dia memahami resiko yang dilakukannya akan

berdampak pada kehidupan didunia, dialam kubur dan dialam akhirat. Dia

pun menyadari sepenuhnya bahwa apa yang dilakukan tidak akan terlewati

oleh pantauan Allah yang tercatat secara rapih oleh malaikat Raqib dan

‘Atib yang bertugas mencatat amal perbuatanya (baca seluruh aktivitas), dan

diakhirat nanti harus dipertanggung jawaban.

Adapun jaminan Allah yag diberikan kepada orang – orang yang

mengikuti jalan yang benar adalah:

a. Dimudahkan ketika mendapat kesulitan, dicukupkan kebutuhan

hidupnya dan diberi rizki yang tak terduga, sesuai firman Allah QS. Ath

Thalaq 2-3

Artinay : (2) barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya dia akan

mengadakan baginya jalan keluar. (3) dan memberikan rizki dari arah

yang tiada disangka – sangkanyadan barang siapa yang bertawakkal

kepada Allah niscaya akan mencukupkan(keperluan)nya.sesungguhnya

Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya, sesungguhnya

Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap – tiap sesuatu.

b. Dihapus kesalahannya dan dilipatgandakan pahalanya, sebagaimana

firman Allah dalam QS. Ath – Thalaq ayat 5.

Artinya : itulah perintah Allah yang diturunkan –Nya kepada kamu, dan

barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya dia akan menghapus

kesalahan – kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.

22
C. Tujuan dan fungsi penciptaan manusia
1. Tujuan Penciptaan Manusia

Segala sesuatu ciptaan Allah yang ada dimuka bumi tidak ada yang sia-

sia, bahkan seekor lalat sekalipun, meskipun banyak mudaratnya menurut

pandangan manusia. Pernyataan ini akan berlanjut pada keberadaan

manusia dimuka bumi sebagai khalifah, dengan misi memimpin, mengelola,

memakmurkan dan memelihara keselamatan alam semesta. Untuk itu Allah

menurunkan agama yang terakhir (Islam) untuk dijadikan pegangan

hidupnya dalam rangka menjalankan tugas kehalifahan sesuai dengan

maksud dan tujuan Allah menciptakan manusia

Secara normatif tujuan penciptaan manusia sesuai dengan firman

Allah dalam QS.Adz-Dzaariyaat ayat 56

Artinya:” Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka menyembah-Ku”.
Pengertian menyembah dalam ayat ini bukan terbatas pada ritual

keagamaan (ibadah) seperti shalat,puasa, zakat dan haji akan tetapi lebih

luas lagi. Sesuai dengan Al-Quran surat Ali Imran ayat 191-192:

Artinya:” (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau


duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami,
tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.”
Ayat ini bila dikaitkan dengan penciptaan manusia maka untuk

bribadah dan mengandung beberapa kriteria bagi orang-orang yang berakal

sehat yaitu:

a. Mengingat Allah dalam berbagai keadan baik dalam melakukan tugas

pribadi, kepentingan kemasyarakatan, kepentingan berorganisasi atau

23
lembaga tempat mencari nafkah maupun tugas dalam mengemban

Negara, baik dalam kadaan susuah maupun senang.

b. Selalu memikirkan penciptaan alam semesta, untuk melakukan

penggalian makna terdalam yang berada dibalik symbol penciptaan ini.

c. Percaya dan yakin adanya Allah, serta mensuciksn dari segala sifat yang

kurang.

d. Selalu berdoa memohon ampun kepada Allah, terlebih yang

bersangkutan merasa berbuat salah atau melanggar atauran.

Bertolak pada ayat tersebut maka tujuan manusia beribadah adalah

untuk memenuhi tujuan Allah menciotakan manusia. oleh karena itu bila

manusia beribadah, maka ia termasuk sebaik-baik manusia sedangkan

balasannya adalah surga. Sebagai mana firman Allah dalam surat Al-

Bayyinag ayat 7-8

Artinya:” Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan


amal saleh,mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balsan mereka di sisi
Tuhan mereka ialah Syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai;
mereka kekal didalanya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan
merekaridha kepadanya, yang demikian itu adalah(balasan) bagi orang-
orang yang takut kepada Tuhannya.”
Adapun manusia yang ingkar adalah sejelek-jelek manusia
balasannya adalah neraka. Seuai dengan firman Allah dalam QS. At Taubah
ayat 3
Artinya:”Dan(inilah) suatu permakluman dari pada Allah dan RasulNya
kepada umat manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan
RasulNya berlepas dari orang-orangmusrikin. Kemudian jika kamu(kaum
musrikin) bertobatl itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, Maka
ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan
beritakanlah kepada orang-orang kafir(bahwa mereka akan
mendapat)siksa yang pedih.”

24
2. Fungsi Penciptaan Manusia
Merujuk pada penciptaan manusia untuk beribadah kepada Allah, maka
fungsi manusia diciptakan adalah sebagai khalifah-Nya. Sebagai mana
firman Allah QS. Al-Baqarah ayat 30 dan QS.Al-An’am ayat 165
Aryinya:”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:”
Sesungguhnya aku hendak menjadikan seseorang khalifah dimuka bumi.”
Mereka berkata:” Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) dibumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan
darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
Mensucikan Engakau?” Tuhan berfirman:” Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui.” (Al Baqarah ayat 30)

Artinya: “Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa- penguasa di bumi
dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagiab(yang lain)
beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya
kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat ceoat siksaanNya dan
Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.Al
An’am ayat 165)

Kedua ayat ini dengan tegas Allah menyatakan bahwa fungsi manusia

dimuka bumi sebagai khalifatullah, karena itu mereka bertugas menciptakan

kemakmuran di dunia dan membangun berbagai segi kehidupan. Mengingat

tugas ini sebagai amanah dari Allah maka setiap menjalankan tugas sebagai

khalifah merupakan pengabdian (ibadah) kepadaNya

Adapuntugas yang dibebankan manusia banyak sekali diantaranya dalah:

a. Tugas kehalifahan terhadap dirisendii, seperti menuntut ilmu

pengetahuan yang berguna bagi dirinya sendiri dan orang lain atau

masyarakat secara umum dan menghiasi diri dengan akhlak mulia yang

harus disadari dan dilakukan setiap orang

b. Tugas kehalifahan dalam keluarga atau rumah tangga, hal ini erat

kaitannya dengan penyaluran nafsu seksual dalam diri setiap orang yang

bermoral. Namun dalam menyalurkan seksualnya hanya pada suamo

25
atau istri yang dinikahi dan sebaliknya jika bukan pada pasangan yang

dinikahinya maka disebut zinah.

c. Tugas kehalifahan didalam masyarakat. Setiap manusia hidup di dunia

tidak lepas dari manusia lainnya karena saling membuthkan sehingga

perlu mengadakan hubungan positif dan bermanfaat bagi semuanya.

D. Hidup Sukses dalam Pandangan AL-Quran


Dalam kehidupan didunia manusia harus memlilih jalan hidup , yaitu jalan yang

benar dan jalan yang salah kedua jalan tersebut memiliki konsekuensinya

masing-masing.bagi orang-orang yang mengandalkan perilaku hewani

sehingga potensi nafsu lawwamah dan amarah lebih dikedepankan maka

termasuk orang-orang yang celaka. Sebaliknya siapapun yang berusaha

menggapai pada tingkatan manusia yang mulia maka dijadikanlah diri mereka

sebagai orang-orang yang bertaqwa. Untuk itu Al-Quran menjelaskan tentang

kehidupan manusia yang harus dilewati didunia, sehingga dapat meraih

kesuksesan dunia dan akhirat sebagai berikut:

1. Menyeimbangkan Duniawi dan Ukhrowi

Dengan memperhatikan potensi-potensiyang dimiliki setiap manusia, maka

potensi potensi tersebut harus dimanfaatkan secara maksimal sesuai petujuk

Allah. Dalam arti ini manusia dituntut untuk melakukan pengembangan diri

secara seimbang, antara aspek spiritual yang mengarah hubungan kepada

Allah juga mengembangkan fungsi ilmu dan akal dalam memunuhi perintah

Allah dibumi secara praktis. Dan ini Nampak sempurna dengan diperkuat

doa yang selalu dibaca yaitu dalalam QS.Al-Baqarah ayat 201

26
Artinya :”Dan diantara mereka ada yang berdoa:” Ya Tuhan kami, berilah
kami kebaikan di dunia dan kebaikan diakhirat dan peliharalah kami dari
siksa neraka.”

Dalam memahami kebaikan dunia dan akhirat pada ayat diatas terdapat

beberapa pendapat yaitu:

a. Kebaikan dunia akhirat tidak hanya berbentuk sesuatu yang baik dan

bukan pula sifatnya kesenangan dunia semata

b. Kebaikan dunia akhirat tidak pula hanya berupa iman yang kokoh,sehat

wal afiat, rezeki yang memuaskan,pasangan yang ideal dan memperoleh

keturunan yang soleh dan solehah

c. Kebaikan dunia akhirat tidak pula hanya bersifat keterbebasan dari rasa

takut di hari akhir, akan tetapi lebih dari itu yaitu memperolrh anugerah

Allah yang tidak terbatas

Dengan kata lain memperoleh kebaikan adalah segala sesuatu yang

menyenangkan di dunia dan berakibat pula menyenangkan di akirat. Untuk

itu ada beberapa cara untuk meraih keseimbangan duniawi dan ukrowi

a. Memahami makna hidup, bahwa manusia hidup dimuka bumi tidak

lepas dengan memilih jalan hidupnya, ada jalan menuju kebenaran ada

jalan menuju kesesatan

b. Memahami Al-Quran sebagai petunjuk yang menerikan rambu-rambu

kepada manusia, kemana dan dimana jalan yang dapat dilaluinya untuk

meraih keseimbngan duniawi dan ukhrowi

27
c. Mengasah kepekan hati masing-masing, sebagai penasehat yang

diberikan oleh Allah agar memiliki signal yang kuat ketika akan

membuka salah satu pintu kesesatan.

d. Menghindari atau menepis perbuatan yang mengarah pada kemaksiatan

atau dosa.

2. Memiliki Keseimbangan antara Iman, Ilmu Pengetahuan dan Keprkaan


Emosional
Iman, ilmu pengetahuan dan kepekaan merupakan potensial yang telah

diberikan Allah kepada manusia tanpa pengecualian sedikitpun. Oleh

karena itu setiap orang berhak menggapai ketiganya dengan cara

menggabungkannya dengan akal fikiran dan panca indera. Maka dilalah

termasuk orang-orang yang memiliki kesungguhan dan siap berkorban

untuk menggapai cita-citanya sesuai dengan ketentuann Allah dan

RosulNya. Sesuai dengan firman Allah dalam QS.Al-Baqarah ayat 31

Artinya:” Dan Dialah yang mengajarkan pada Adam nama-nama(benda-


benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat
lalu berfirman:” Sebutkanlah KepadaKu nama benda-benda itu jika kamu
memeang benar orang-orang yang benar.”
Ayat ini menginformasikan bahwa manusia telah dianugrahi Allah

potensi untuk mengetahui nama, fungsi dan karakteristik benda-benda juga

berbahasa. Agar tujuan mmeningkatkan keimanan ini tercapai,maka potensi

iman dan kepekaan emosional setiap insan harus dihidupkan dan

maksimalkan. Dengan demikian tujuan mencari, menggali dan

mengembangkan ilmu adalah untuk (1) meningkatkan amal ibadah yang

dijatuhkan dalam mencari ridha Allah (2) meningkatkan kuliatas amal saleh

bagi kepentingan hidup kemanusiaan.

28
Adapun cara yang ditempuh dalam mencari, menggali dan

mengembangkan ilmu pengetahuan melalui:

a. Panca indera, seperti sama(pendengaran) yang biasanya bersifat verbal

dan bashar(pengelihatan) yang biasanya menghasilkan ilmu

b. Observasional-eksperiman, seperti Allah mengajarkan Qabil cara

mengubur mayat saudaranya (Habil) melalu perantara burung menggali

bumi untuk memperlihatkan pada Qabil bagaimana seharusnya

mengubur saudaranya

c. Pengamatan eksperimental, seperti Allah mengajarkan hakekat

kebangkitan melalui suatu desa atau wilayah yang dinding-dinding

rumahnya roboh lalu menutup atap rumahnya

d. Eksperimen, seperti Allah menunjukan kepada Nabi Adam a.s.

bagaimana meghidupkan yang mati menjadi hidup kembali

e. Akal, kalbu atau fuad seperti menangkat ayat-ayat Allah pada kejadian

alam semesta

Dampak negative jika memisahkan anatara iman, ilmu pengetahuan

dan kepekaan emosional terhadap pribadi seseorang

a. Seseorang yang mengandalkan ilmu pengetahuan yang luas, tetapi

lemah iman dan kepekaan emosionalnya, maka akan terjadi

ketimpangan dan membuat hidupnya dalam keadaan frustasi.

b. Seseorang yang memiliki iman yang kukuh, sedangkan ilmunya tidak

berkembang dan kepekaan emosionalnya sangat rendah, orang itu akan

mengalami hidup seperti orang yang tidak mampu berbuat sesuatu.

29
c. Seseorang yang kepekaan emosionalnya kuat, namun tidak didasari

dengan ilmu, kemungkinan besar orang itu dalam kehidupannya

serampangan, mengingat energy dalam menggerakan dirinya luar biasa

besarnya namun tidak memperhatikan dan memperhitungkan segi

positif dan negatifnya.

30
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bahwasanya Keberadaan manusia yang mudah untuk dikenali adalah

bentuk fisik atau tubuhnya. Penciptaan manusia pertama (Adam As) Al –

Qu’ran tidak menguraikan secara rinci proses penciptaan Adam yang mayoritas

ulama menamai manusia pertama, dan secara garis besarnya yang disampaikan

adalah (1) bahwa awal manusia adalah tanah, (2) bahwa tersebut

disempurnakan. (3) setelah nproses penyempurnaan selesai, maka ditiupkan

kepada RUH Ilahi, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Hijr 28-29 dan QS.

Shad 71-72. Hari berbangkitnya seluruh makhluk Ditiupnya dapat dibayangkan

bagaimana nasib manusa – manusialah yang menyaksikan hancurnya alam

semesta. Saking dasyatnya ada diantara mereka yang tengah hamil kemudian

gugur kandungannya seorang ibu yang tengah menyusui bayinya secara tidak

sadar melempar bayinya lalu berlari untuk mencari keselamatan. Hari

kebangkitan semua yang mati, Mereka dibangkitkan sesuai dengan kondisi

masing – masing sebelum mereka meninggal dunia . jika kehidupan diakhiri

dengan kesyahidan, dengan kondisi darah yang menetes, maka dihari kiamat

nanti akan menghadap Allah dengan pakaian dan tubuh yang berlumur darah,

warna nya merah namun harumnya semerbak misik. Segala sesuatu ciotaan

Allah yang ada dimuka bumi tidak ada yang sia-sia, bahkan seekor lalat

sekalipun, meskipun banyak mudaratnya menurut pandangan manusia.

Merujuk pada penciptaan manusia untuk beribadah kepada Allah, maka fungsi

31
manusia diciptakan adalah sebagai khalifah-Nya. Sebagai mana firman Allah

QS. Al-Baqarah ayat 30 dan QS.Al-An’am ayat 165. Hidup Sukses dalam

Pandangan AL-Quran Menyeimbangkan Duniawi dan Ukhrowi, Memiliki

Keseimbangan antara Iman, Ilmu Pengetahuan dan Keprkaan Emosional.

B. SARAN
Kami menyadari maakalah yang berjudul orientasi kehidupan manusia ini

masih memiliki banyak kekurangan dari segi penyusunan maupun isi materi

yang kami tuangkan , oleh karena itu kami sanagt mengharapakan kritik dan

saran demi perbaikan kami selanjutnya.

Kami juga berharap makalh ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya

umat muslim di seeluruh dunia, serta dapay meningkatkan ilmu dan

pengetahuan dalam bidang orentasi kehidupan manusia.

32
DAFTAR PUSTAKA

Romlah, dkk. 2012. Al Islam dan Kemuhammadiyahan II Aqidah dan


Ibadah.Malang: UMM Pres

33

Anda mungkin juga menyukai