PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dalam menjalani kehidupan selalu berinteraksi dengan
manusia lain atau dengan kata lain melakukan interaksi sosial. Dalam
melakukan interaksi sosial manusia harus memiliki akhlak yang baik agar
dalam proses interaksi tersebut tidak mengalami hambatan atau masalah
dengan manusia lain. Proses pembentuk akhlak sangat berperan dengan
masalah keimanan dan ketakwaan seseorang. Keimanan dan Ketakwaan
seseorang berbanding lurus dengan akhlak seseorang atau dengan kata lain
semakin baik keimanan dan ketakwaan seseorang maka semakin baik pula
akhlak seseorang hal ini karena keimanan dan ketakwaan adalah modal utama
untuk membentuk pribadi seseorang. Keimanan dan ketakwaan sebenarnya
potensi yang ada pada manusia sejak ia lahir dan melekat pada dirinya hanya
saja sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan seseorang yang telah
terjamah oleh lingkungan sekitarnya maka potensi tersebut akan semakin
muncul atau sebaliknya potensi itu akan hilang secara perlahan.
Saat ini keimanan dan ketakwaan telah dianggap sebagai hal yang
biasa, oleh masyarakat umum, bahkan ada yang tidak mengetahui sama
sekali arti yang sebenarnya dari keimanan dan ketakwaan itu, hal ini
dikarenakan manusia selalu menganggap remeh tentang hal itu dan
mengartikan keimanan itu hanya sebagai arti bahasa, tidak mencari makna
yang sebenarnya dari arti bahasa itu dan membiarkan hal tersebut berjalan
begitu saja. Oleh karena itu dari persoalan dan masalah-masalah yang
terpapar diataslah yang melatar belakangi kelompok kami untuk membahas
dan mendiskusikan tentang keimanan dan ketakwaan yang kami bukukan
menjadi sebuah makalah kelompok.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka kami merumuskan masalah
sebagai berikut:
1) Apa pengertian iman?
2) Apasajakah manfaat dan hikmah dari iman?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1) Mendeskripsikan pengertian iman.
2) Menjelaskan manfaat dan hikamah iman.
D. Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah:
1) Bagi penulis: melatih potensi penulis dalam menyusun makalah.
2) Bagi pembaca: dapat menambah pengetahuan tentang keimanan serta
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Iman
Iman adalah sebuah kata yang secara bahasa artinya adalah
kepercayaan. Berdasarkan istilah, iman adalah membenarkan dengan hati,
diucapkan denga lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Kita
memang diperintahkan oleh Allah untk beriman. Dan telah diketahui, bahwa
semua perintah Allah akan membawa kebaikan bagi yang mengamalkan.
B. Manfaat Iman
Iman memang benda abstrak, tidak bisa diraba oleh panca indera tapi
memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan manusia dari dunia hingga
akhirat, sudah tentu disini akan saya kemukakan sebagian dari manfaat dan
iman yaitu :
1) Iman menjadi syarat mutlak bagi sahnya ibadah/ amal, artinya orang yang
beribadah atau beramal tanpa iman tidak sah dan sia-sia.
Allah SWT berfirman yang artinya:
Siapa yang mengerjakan amal-amal saleh baik laki-laki atau
perempuan sedangkan dia beriman maka mereka masuk ke dalam surga.
(QS An Nisa, 4:124).
2) Istiqomah dalam pendirian hidup, orang yang beriman tidak pemah ragu
menegakkan kebenaran dan menghindari kebatilan.
Allah SWT berfirman yang artinya:
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu 'min dan tidak pula bagi
perempuan mu 'mmah, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan
suatu ketetapan akan ada lagi pilihan lain bagi mereka tentang urusan
mereka.(QS Al Ahzab : 36).
Menurut ayat diatas apakah hukum formal, kebudayaan atau adat
istiadat, jika bertentangan dengan Islam, maka yang dipakai adalah
islamnya
3) Iman memberi harapan bagi pelaku dosa besar selain syirik yang tidak
sempat bertaubat diwaktu hidupnya untuk masuk surga artinya dosa-dosa
besar yang dia lakukan terbawa mati, walaupun dia masuk neraka tapi
pada akhimya ada harapan diberi ampunan oleh Allah.
islam. Hal itu membuat mereka menjadi seeorang yang diperbudak materi
dan hanya melihat masalah dari segi kekayaan saja.
Sebagai seorang yang beriman, kita tidak boleh bergantung pada
kenikmatan kehidupan di dunia saja karena sifatnya yang tidak abadi,
namun kita juga harus mempertahankan iman kepada Allah. Pegangan
bagi orang yang beriman dalam hal ini adalah QS. Hud, 11:6.
9) Iman memberikan ketentraman jiwa
Sebagai seorang manusia tentu hati kecil kita sering dilanda rasa
resah, gundah, dan gelisah serta digoncang keras oleh keraguan dan
kebimbangan.
Namun
orang
yang
beriman
akan
mempunyai
keseimbangan
hormone
dan
kimiawi
akan
tubuh manusia. Pada waktu itu, timbullah gejala penyakit, rasa sedih dan
ketegangan psikologis, serta hidupnya selalu dibayangi dengan kematian.
C. Hikmah Iman
Beberapa hal yang merupakan bentuk hikmah penghayatan terhadap
iman adalah sebagai berikut.
1) Berusaha untuk selalu bertakwa kepada Allah di mana pun berada. Pesan
Rasulullah saw dalam sabdanya.
"Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada." (HR
Ahmad dan At Turmuzi).
2) Berupaya untuk selalu berbuat kebaikan karena dia yakin akan mendapat
imbalan pahala dari Allah swt. sebagaimana firman-Nya.
Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberatzarrah pun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (QS Az Zalzalah: 7).
3) Mampu
menghindari
diri
dari
perbuatan-perbuatan
tercela
yang
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada setiap agama, keimanan merupakan unsur pokok yang harus
dimiliki oleh setiap penganutnya. Jika kita ibaratkan dengan sebuah bangunan,
keimanan adalah pondasi yang menopang segala sesuatu yang berada
diatasnya, kokoh tidaknya bangunan itu sangat tergantung pada kuat tidaknya
pondasi tersebut.
Meskipun demikian, keimanan saja tidak cukup. Keimanan harus
diwujudkan dengan amal perbuatan yang baik, yang sesuai dengan ajaran
agama yang kita anut. Keimanan baru sempurna, jika diyakini oleh hati,
diikrarkan oleh lisan, dan dibuktikan dalam segala perilaku kehidupan sehari
-hari.Iman adalah percaya atau yakin, keimanan berarti kepercayaan atau
keyakinan. Dengan demikian, rukun iman adalah dasar, inti, atau pokok-pokok
kepercayaan yang harus diyakini oleh setiap pemeluk agama Islam yakni
percaya Allah, percaya pada para Rasul, percaya pada malaikakat dan kitab
Allah, percaya pada risalah hari bangkit, pokok agama serta rela pada
ketentuan allah. Keimanan dan Ketakwaan sangat berperan dan berpengaruh
penting buat manusia dalam menjalani kehidupan hal ini dikarenakan
keimanan dan ketakwaan sebenarnya telah melekat pada manusia serta
keimanan dan ketakwaan jugalah yang membentuk kerakteristik dan sifat
kebaikan manusia.
10
B. Saran
Masyarakat seharusnya benar-benar memahami arti dari keimanan
serta memupuk keimanan dan ketakwaan tersebut di dalam diri mereka,
sebab hal tersebut sangat berperan dan berpengaruh penting terhadap diri
manusia dalam menjalani kehidupan.
11