Anda di halaman 1dari 11

Takhayul dalam pandangan

al-qur’an dan hadits


KELOMPOK 2 :
1. SEFTIANA PUTRI W IDODO
2. EKO BAYU PRAKOSO
3. WILLIAM CANDRA PUTRA P
4. EKA NUR AISAH
5. SYAFIRA FEBI LARASATI
Pengertian takhayul
Takhayul berasal dari kata khayal yang berarti apa yang tergambar pada
seseorang mengenai suatu hal baik dalam keadaan sadar atau sedang
bermimpi. Takhayul merupakan mitos, sesuatu yang tidak nyata. Takhayul
ada dalam ceritacerita yang tidak jelas asal usulnya atau cerita dalam mimpi
dan cerita yang tidak masuk akal. Dengan kata lain, takhayul adalah
kepercayaan terhadap perkara ghaib, yang kepercayaan itu hanya didasarkan
pada kecerdikan akal, bukan didasarkan pada sumber Islam baik Alquran
maupun Hadist.
Takhayul (bahasa Inggris: Superstition) adalah sesuatu yang hanya berdasarkan pada
khayalan belaka. Secara etimologi Kata superstition pertama kali digunakan dalam bahasa
Inggris pada abad ke-15. Dari istilah takhayul ada dua hal yang termasuk dalam kategori
takhayul, yaitu:

 Kekuatan ingatan yang yang terbentuk berdasarkan gambar indrawi dengan segala
jenisnya, (seperti: pandangan, pendengaran, pancaroba, penciuman) setelah
hilangnya sesuatu yang dapat diindera tersebut dari panca indra kita.
 Kekuatan ingatan lainnya yang disandarkan pada gambar idrawi, kemudian satu
dari unsurnya menjadi sebuah gambar yang baru. Gambar baru tersebut bisa jadi
satu hal yang benar-benar terjadi, atau hal yang diluar kebiasaan (kemustahilan).
Seperti kisah seribu satu malam, Nyai Roro Kidul dan cerita-cerita khurafat
lainnya.
Macam-macam takhayul
Contoh macam-macam takhayul adalah:
 Wanita hamil di anjurkan untuk melihat yang baik-baik, agar enekanya menjadi baik.
 Jika terkena penyakit bisa disembuhkan dengan minum rendaman kertas yang bertuliskan huruf alif.
 Jika pada waktu sedang makan, tergigit mulut bagian dalam bibir alamat ada yang membicarakan kita.
 Percaya pada pohon besar-besar, yang dapat membawa masyarakat kepada kebaikan.
 Takhayul mengenai alam ghaib mempercayai roh-roh, makhluk-makhluk ghaib, kekuatan sakti, dan alam
ghaib.
 Apabila seseorang melihat binatang ular memotong perjalananya maka akan celaka jika perjalanannya
diteruskan.
 Jika terdengar suara katak masyarakat mempercayainya bahwa akan segera turun hujan.
Takhayul dalam pandangan
al-qur’an
Kepercayaa rakyat, atau yang sering kali juga disebut tahayul, adalah kepercayaa
yang oleh orang berpendidikan barat dianggap sederhana bahkan pandir, tidak
berdasarkan logika. Sehingga secara ilmiah tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Berhubung kata “Tahayul” mengandung arti merendahkan atau menghina.
Allah berfirman: “ kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka
mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”( Q.S 39:3)
Dari ayat tersebut maka para ahli bid’ah menjadikan takhayul sebagai penguat
argumen mereka dengan menyandarkan syari’at secara dusta kepada salafus shahih.
Allah Ta’ala berfirman dalam alquran surat al-Ahqaf ayat 5-6.
“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang beribadah kepada
sembahan-sembahan selain Allah SWT yang tiada dapat memperkenankan
(doa)nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa
mereka? Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya
sembahansembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-
pemujaan mereka”.
Takhayul dalam pandangan hadits
 Ada beberapa hadis yang menenrangka tentang tahayul yaitu:
‫ْس َعلَ ْي ِه أَ ْم ُرنَا فَه َُو َر ٌّد‬ َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق‬
َ ‫ َم ْن َع ِم َل َع َماًل لَي‬:‫ال‬ َ ‫أَ َّن َرس‬
َ ِ ‫ُول هَّللا‬
"Barangsiapa yang mengada-adakan dalam (urusan) agama ini suatu pekerjaan yang tiada
daripadanya, maka (yang diada-adakan itu) tertolak." (Hadis Bukhari, Muslim).
Sementara hadis riwayat Abu Daud dan al-Tirmidhi yaitu hadis Hasan lagi Sahih
menyatakan:
‫إن‬
ggg‫ألمور ف‬gg‫ ومحدثات ا‬g‫ياكم‬g‫ " إ‬...:g‫ وسلم‬g‫لىهللا عليه‬g‫ وعظنا رسولهللا ص‬:‫و‬gg‫ا‬gg‫ق‬
‫ ل‬g‫ارية رضيهللا عنه‬g‫ س‬g‫ن‬gg‫رباض ب‬g‫ع‬gg‫عن لا‬
g‫حيح‬g‫ديثحسن ص‬g‫ترمذي ح‬gg‫ل لا‬gg‫ وقا‬g‫حيحه‬g‫ ص‬g‫ي‬gg‫بنحبان ف‬g‫ وا‬g‫بنماجه‬g‫ترمذيوا‬gg‫وا‬
‫بو داود ل‬g‫ أ‬g‫ه‬g‫اللة" روا‬g‫دعة ض‬
ggg‫ل ب‬g‫ك‬
"Dan jauhilah oleh kamu akan perkara-perkara bid'ah (yang baru diada-adakan), kerana
sesungguhnya tiap-tiap bid'ah itu adalah sesat."
Menghindari berperilaku Khurafat/Takhayul

Segala bentuk perilaku manusia haruslah berdasar Ilmu Pengetahuan (Al-Qur’an,


Hadits) sikap rasional, dan kemampuan mengendalikan diri, yaitu mengendalikan diri
dari hawa nafsu. sehingga kita tidak berpikir atau bertingkah laku menggunakan hawa
nafsu. Ketahui dasar/pijakan/landasan ketika kita ingin memahami suatu hukum sehingga
dapat menentukan yang benar dan mana yang batil (salah). Ketahui sumber pembuat
hukum/aturan yang mengatur tingkah laku apalagi ketika itu masalah aqidah, ketika
hukum-hukum itu yang membuat adalah makhluk ciptaan Allah SWT berarti ada peluang
kekeliruan, harus menguji kebenaran peraturannya.
BAHAYA KHURAFAT DAN TAkHAYUL

 Manusia tersandera oleh sesuatu yang tidak ada dasar dan ilmunya
 Manusia berada dibawah ikatan/pengaruh sesama makhluk yang merendahkan
kedudukannya
 Membodohkan/menistakan dan cenderung menempuh jalan pintas
 Menumbuhkan sikap pesimis, fatalistis, primitif, skeptis, ghuluw, egois, opportunis,
takabur, dll.
 Pintu syirik yang berbahaya dan berdosa
Kesimpulan

Khurafat dan takhayul memiliki pengertian yang hamper sama, khurafat yaitu
Mempercayai suatu benda / tempat / hari / waktu / bacaan / tulisan dan yang sejenisnya
mempunyai kekuatan dan pengaruh yang dapat memberikan manfaat dan atau madharat
secara i’tiqody (keyakinan). Sedangkan takhayul Mempercayai suatu
kejadian/keadaan/firasat/ramalan tertentu akan menyebabkan terjadinya sesuatu yang
belum diketahui. Khurafat dan takhayul merendahkan manusia sebagai makhluk yang
tertinggi dihadapan Allah.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai