Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MA’RIFATUL INSAN
(Mengenal Manusia)

Dosen Pembimbing : Khamami, S.Ag, MM

Disusun oleh :

Nama : Dinar Kurnia Nur Alvi Mardiyana

Kelas : PS – 1B

PROGRAM STUDI S.ST PERBANKAN SYARIAH

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2016
MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MA’RIFATUL INSAN
(Mengenal Manusia)

Dosen Pembimbing : Khamami, S.Ag, MM

Disusun oleh :

Nama : Dinar Kurnia Nur Alvi Mardiyana

Kelas : PS – 1B

PROGRAM STUDI S.ST PERBANKAN SYARIAH

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2016
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................

KATA PENGANTAR .............................................................................

DAFTAR ISI ..........................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN .......................................................................

1.1 Latar Belakang ......................................................................


1.2 Rumusan Masalah ................................................................
1.3 Tujuan ...................................................................................

BAB II : LANDASAN TEORI ..................................................................

BAB III : PEMBAHASAN .......................................................................


3.1 Teori Darwin & Manusia Berawal dari Kera ………………………….

3.2 Asal- Usul Manusia Menurut Al-Qur’an Dan Agama Islam …..

BAB IV : PENUTUP

4.1 Kesimpulan .............................................................................

4.2 Kritik dan saran .......................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang MA’RIFATUL INSAN ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak Khamami, S.Ag, MM
selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Asal Usul Manusia menurut Teori
Darwin. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan
datang.

Semarang, September 2016

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan dari tanah kering yang hina
namun Allah memberikan potensi kepada manusia yaitu potensi akal, pendengaran,
penglihatan, dan hati. Hal itulah yang membedakan manusia dengan binatang. Akal
digunakan manusia untuk berpikir mengenai yang benar dan yang bathil
(salah), sedangkan hati diciptakan untuk merasakan cinta dan kasih sayang yang
telah Allah Swt berikan kepada setiap manusia.

Pendengaran dan Penglihatan merupakan alat yang dibutuhkan oleh manusia


untuk mengetahui tanda-tanda kebesaran Allah Swt. Manusia dalam bahasa arab
adalah Insan. Dalam kajian kali ini mari kita mengenal lebih dalam tentang manusia
yang disebut dengan Ma’rifatul Insan.

Disebut dengan ma’rifatul ada 3 definisi, yaitu ;

1. Hidroqu Jajibun, artinya mengenal dan memahami manusia


sampai kedalamnya tidak hanya mengetahui kulitnya saja tetapi isi
didalam kulitnya.
2. Pemahaman yang sudah menempel didalam diri tidak akan bisa
untuk dilepas sampai ajal menjemputnya atau sesuatu yang tidak
pernah berubah dan tetap berkomitmen hanya itulah yang
diyakininya. Seperti halnya mati itu terjadi jika nyawa/ruh dicabut
dari jasadnya oleh malaikat Izrail aras izin Allah Swt, semua orang
meyakini bahwa itu adalah mati.
3. Keyakinan yang kita dapat dan kita pahami akan menjadi realita
dalam kehidupan.
Dalam QS. Al-Araf : 54 “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy.
Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan
(diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk
kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah.
Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.” Allah menciptakan manusia beserta isi alam
ini maka hanya Allahlah yang mempunyai hak untuk mengatur dan mengurus
manusia.

Para peneliti besar, seperti Charles Drawin telah membuat teori evolusi
manusia yang berawal dari kera lalu terus berkembang menjadi manusia. Menurut
Darwin, ia mengajukan penyataannya bahwa manusia dan kera berasal dari satu
nenek moyang yang sama dalam bukunya The Descent of Man, terbitan tahun 1871.
Sejak saat itu hingga sekarang, para pengikut jalan Darwin telah mencoba
mendukung pernyataannya. Tatapi meskipun berbagai penelitian telah dilakukan,
pernyataan mengenai "evolusi manusia" tidak didukung oleh penemuan ilmiah yang
nyata, khususnya dalam hal fosil.

Kebanyakan masyarakat awam tidak menyadari kenyataan ini, dan berfikir


bahwa pernyataan evolusi manusia didukung oleh banyak bukti yang kuat. Penyebab
adanya opini yang keliru ini adalah bahwa permasalahan ini sering dibahas dalam
media dan dihadirkan sebagai fakta yang terbukti. Tetapi yang benar-benar ahli
dalam masalah ini menyadari bahwa tidak ada landasan ilmiah bagi pernyataan
evolusi manusia. David Pilbeam, ahli paleoanthropologi dari Harvard University,
mengatakan: “Jika Anda mengundang seorang ilmuwan dari bidang ilmu yang lain
dan menunjukkan padanya sedikitnya bukti yang kita miliki ia tentu akan
mengatakan, "Lupakan saja; itu tidak cukup untuk diteruskan.”
1.2 Rumusan Masalah

Setelah membaca latar belakang tersebut, penulis dapat menentukan


rumusan masalah yang akan dibahas di makalah ini :
1. Bagaimana penjelasan asal-usul manusia menurut Teori Charles
Darwin?
2. Bagaimana asal-usul manusia menurut Al-Qur’an? Apakah ada
kaitannya antara Teori Darwin dengan penjelasan di Al-Qur’an ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :


1. Untuk memberikan wawasan yang lebih tentang Ma’rifatul Insan
(Asal-Usul Manusia) menurut teoriti dan menurut Al-Qur’an.
2. Untuk menambah pengetahuan tentang Asal mula kehidupan .
BAB II
LANDASAN TEORI

Teori Asal Mula Manusia menurut Charles Darwin


Pernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari
sejenis makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi tanpa bukti ini, yang diduga
telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat
beberapa bentuk peralihan antara manusia moderen dan nenek moyangnya.
Menurut skenario yang sungguh dibuat-buat ini, ditetapkanlah empat kelompok
dasar sebagai berikut:

1. Australophithecines
2. Homo habilis
3. Homo erectus
4. Homo sapiens

Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera
tersebut oleh evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti "kera
dari selatan".Australophitecus, yang tidak lain adalah jenis kera purba yang telah
punah, ditemukan dalam berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar dan
kuat dan tegap, sementara yang lain lebih kecil dan rapuh dan lemah. Dengan
menjabarkan hubungan dalam rantai tersebut sebagai "Australopithecus > Homo
Habilis > Homo erectus > Homo sapiens," evolusionis secara tidak langsung
menyatakan bahwa setiap jenis ini adalah nenek moyang jenis selanjutnya.

Asal Mula Manusia berdasarkan Al-Qur'an (Nabi Adam a.s)

Saat Allah Swt. merencanakan penciptaan manusia, ketika Allah mulai


membuat “cerita” tentang asal-usul manusia, Malaikat Jibril seolah khawatir karena
takut manusia akan berbuat kerusakan di muka bumi. Di dalam Al-Quran, kejadian
itu diabadikan, ".. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,
'Sesungguhnya, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang
berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka, apabila Aku telah
menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku,
maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud" (QS. Al Hijr: 28-29).
Firman inilah yang membuat malaikat bersujud kepada manusia, sementara
iblis tetap dalam kesombongannya dengan tidak melaksanakan firman Allah. Inilah
dosa yang pertama kali dilakukan oleh makhluk Allah yaitu kesombongan. Karena
kesombongan tersebut Iblis menjadi makhluk paling celaka dan sudah dipastikan
masuk neraka. Kemudian Allah menciptakan Hawa sebagi teman hidup Adam. Allah
berpesan pada Adam dan Hawa untuk tidak mendekati salah satu buah di surga,
namun Iblis menggoda mereka sehingga terjebaklah Adam dan Hawa dalam kondisi
yang menakutkan. Allah menghukum Adam dan Hawa sehingga diturunkan kebumi
dan pada akhirnya Adam dan Hawa bertaubat. Taubat mereka diterima oleh Allah,
namun Adam dan Hawa menetap dibumi.

Adam adalah ciptaan Allah yang memiliki akal sehingga memiliki kecerdasan,
bisa menerima ilmu pengetahuan dan bisa mengatur kehidupan sendiri. Inilah
keunikan manusia yang Allah ciptakan untuk menjadi penguasa didunia, untuk
menghuni dan memelihara bumi yang Allah ciptakan. Dari Adam inilah cikal bakal
manusia diseluruh permukaan bumi. Melalui pernikahannya dengan Hawa, Adam
melahirkan keturunan yang menyebar ke berbagai benua diseluruh penjuru bumi;
menempati lembah, gunung, gurun pasir dan wilayah lainnya diseluruh penjuru
bumi. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT yang artinya "Dan sesungguhnya
Kami muliakan anak-anak Adam; Kami angkut mereka didaratan dan di lautan; Kami
berikan mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas kebanyak makhluk yang telah Kami ciptakan." (QS. al-
Isra' [17]: 70)
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Teori Darwin & Manusia Berawal dari Kera


Charles Robert Darwin (lahir di Shrewsbury, Shropshire, Inggris, 12
Desember 1809 – meninggal di Downe, Kent, Inggris, 19 April 1882 pada umur 72
tahun) dikenal dengan sebuah teori yang sampai sekarang selalu menimbulkan
perdebatan diantara umat manusia.

Teori Darwin adalah teori yang terkenal dalam kehidupan manusia. Darwin
berpendapat bahwa manusia berasal dari Kera. Nenek moyang manusia adalah kera
yang berevolusi menjadi manusia modern seperti sekarang ini. Pendukung teori
Darwin beranggapan bahwa semua makhluk berasal dari nenek moyang yang sama.
Secara kasar, teori ini menyebutkan bahwa nenek moyang manusia adalah kera.Pada
awalnya kesimpulan itu adalah berdasarkan penemuan penemuan tulang belulang
hewan dan manusia purba termasuk kera purba. Kera tersebut secara bertahap
mengalami ‘perbaikan biologis’ selama jutaan tahun sehingga menjadi manusia.

Secara DNA juga dijelaskan bahwa kera mempunya DNA yang sangat mirip
dengan manusia, sehingga teori ini secara Logis bisa diterima. Namun kekuatan teori
Darwin ini masih ada kecacatan yaitu masih ada missing link dari proses evolusi
manusia dari kera hingga manusia modern. Missing link ini masih belum dapat
ditemukan penyambungnya, sehingga tidak semua orang bisa menerima teori
darwin ini. Menurut skenario yang sungguh dibuat-buat ini, ditetapkanlah empat
kelompok dasar sebagai berikut:

1. Australophithecines (berbagai bentuk yang termasuk dalam


genus Australophitecus)
2. Homo habilis
3. Homo rudolfensis
4. Homo erectus
5. Homo sapiens

Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera
tersebut oleh evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti "kera
dari selatan." Australophitecus, yang tidak lain adalah jenis kera purba yang telah
punah, ditemukan dalam berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar dan
kuat ("tegap"), sementara yang lain lebih kecil dan rapuh ("lemah")
1. Australopithecus
Kelompok pertama, genus Australopithecus, berarti "kera dari selatan,"
seperti yang telah kita katakan. Diperkirakan makhluk ini pertama kali muncul di
Afrika sekitar 4 juta tahun yang lalu, dan hidup hingga 1 juta tahun yang lalu.
Terdapat banyak spesies yang berlainan di antara Australopithecine. Evolusionis
beranggapan bahwa spesies Australopithecus tertua adalah A. afarensis. Setelah itu
muncul A. africanus, dan kemudian A. robustus, yang memiliki tulang relatif lebih
besar. Khusus untuk A. Boisei, beberapa peneliti menganggapnya sebagai spesies
lain, sementara yang lainnya sebagai sub-spesies dari A. Robustus.

2. Homo habilis
Kemiripan besar antara rangka dan struktur tengkorak dari australopithecine
dan simpanse, serta ditolaknya pernyataan bahwa makhluk ini berjalan tegak, telah
menyebabkan kesulitan besar bagi ahli paleoanthroppologi evolusi. Alasannya
adalah, sesuai dengan skema evolusi rekaan, Homo erectus muncul setelah
Australopithecus. Sebagaimana yang tersirat dari nama genusnya, Homo (berarti
"manusia"), Homo erectus adalah spesies manusia, dan kerangkanya tegak.
Kapasitas tengkoraknya dua kali lebih besar daripada Australopithecus. Peralihan
langsung dari Australopithecus, kera yang mirip dengan simpanse, ke Homo erectus,
yang rangkanya tidak berbeda dengan manusia moderen, adalah tidak mungkin,
bahkan menurut teori evolusionis sekalipun. Oleh karena itu, dibutuhkan
"penghubung"—yaitu, bentuk peralihan. Gagasan mengenai Homo habilis muncul
dari kebutuhan ini.

3. Homo rudolfensis
Istilah Homo rudolfensis adalah nama yang diberikan untuk beberapa
potongan kecil fosil yang tergali di tahun 1972. Spesies yang dianggap sebagai
perwujudan fosil ini disebut sebgai Homo rudolfensis karena potongan fosil ini
ditemukan di sekitar danau Rudolf di Kenya. Kebanyakan ahli paleontologi setuju
bahwa fosil ini bukanlah milik spesies yang berbeda, tetapi makhluk yang disebut
Homo rudolfensis ini pada dasarnya tidak bisa dibedakan dari Homo habilis.

4. Homo erectus
Menurut skema ‘indah’ yang diajukan oleh evolusionis, evolusi internal dari
genus Homo adalah sebagai berikut: Pertama Homo erectus, kemudian apa yang
disebut sebagai Homo sapiens "kuno" dan manusia Neanderthal (Homo sapiens
neanderthalensis), dan akhirnya manusia Cro-Magnon (Homo sapiens sapiens). Akan
tetapi semua pengelompokan ini sebenarnya hanyalah variasi dan ras-ras yang khas
dalan keluarga manusia. Perbedaan antara mereka tidak lebih besar daripada
perbedaan antara suku Inuit dengan suku Afrika, atau suku pygmi dengan orang
Eropa.
5. Homo Sapiens
Homo sapien kuno adalah tahapan terakhir sebelum manusia masa kini
dalam skema evolusi rekaan. Kenyataannya, evolusionis tidak bisa berkata banyak
tentang fosil-fosil ini karena terdapat hanya sedikit sekali perbedaan antara mereka
dan manusia moderen. Beberapa peneliti bahkan menyatakan bahwa wakil dari ras
ini masih hidup saat ini, dan menunjuk penduduk asli Australia sebagai contohnya.
Seperti Homo sapiens (kuno), penduduk asli Australia juga memiliki alis mata tebal
yang menonjol, struktur rahang bawah yang melengkung ke dalam, dan kapasitas
tengkorak yang sedikit lebih kecil.

Argumentasi :

Saya tidak setuju dengan teori evolusi Darwin yang menyatakan bahwa
manusia berasal dari kera yang telah berevolusi selama berjuta-juta tahun yang lalu
hingga menjadi manusia sempurna seperti saat ini. Jika memang kera telah
berevolusi dari zaman dahulu, seharusnya kera sudah punah dan tidak ada lagi di
dunia ini.

3.2 Asal- Usul Manusia Menurut Al-Qur’an Dan Agama Islam

A. Asal manusia
Ada yang mengatakan manusia berasal dari kera yang berevolusi menjadi
manusia, ada juga yang mengatakan manusia hanya entitas fisis yang amat mekanis
yang diciptakan oleh neurofisiologis yang tunduk kepada hokum alam tampa adanya
keterlibatan tuhan. Ada juga pendapat lain bahwa manusia terdiri dari dua entitas,
yakni jasad dan ruh; jasad sebagai pancaran ruh, dan ruh yang menggerakan jasad.
Terlepas dari beberapa pendapat diatas, benar atau salah, terbukti atau tidak, mari
kita lihat apa yang ada dalam al qur an. Manusia diciptakan dari beberapa unsure,
diantaranya air, debu, tanah liat, lumpur, tembikar, saripati tanah, dan tanah bumi.

B. Kejadian manusia

1. Manusia terbuat dari air.


Dalam Al qur-an Allah SWT berfirman :
َ‫س ً۬با ۥ فَ َجعَلَ َهُ َبش ًَ۬را ۡٱل َما ٓ َِء ِمنََ َخلَقََ ٱلَّذِى َو ُه َو‬
َ َ‫صهۡ ً۬راَۗ ن‬
ِ ‫َو َكانََ َو‬
ً۬ ‫قَد‬
ََ‫ِيرا َربُّك‬

” Dan Dia [pula] yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia
itu [punya] keturunan dan mushaharah, dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.”
2. Manusia terbuat dari tanah debu
Qs Ali Imran 59 :
“Sesungguhnya misal [penciptaan] ’Isa di sisi Allah, adalah seperti
[penciptaan] Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman
kepadanya: "Jadilah" [seorang manusia], maka jadilah dia”

3. Manusia terbuat dari Tanah liat


Qs Ash-shaaffat 11 :
“Maka tanyakanlah kepada mereka [musyrik Mekah]: "Apakah mereka yang
lebih kokoh kejadiannya ataukah apa yang telah Kami ciptakan itu?" Sesungguhnya
Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat.”

4. Manusia terbuat dari tanah lumpur


Qs Al Hijr 28 :

َ‫ل َو ِإ ۡذ‬ ََ ‫ق ِإ ِنى ِل ۡل َملَـ ٓ ِٕٮ َك َِة َرب‬


ََ ‫ُّك قَا‬ َُ ‫ل ِمن َبش ًَ۬را خَـ ِل‬ َ ‫ص ۡل‬
ًَ۬ ‫صـ‬ َۡ ‫ون َح َمًَ۬إ ِم‬
َ ‫ن‬ ًَ۬ ُ‫َّم ۡسن‬

“Dan [ingatlah], ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:


"Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering [yang
berasal] dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”

5. Manusia terbuat dari tanah tembikar


Qs Ar Rahman 14 :
“Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar”

6. Manusia terbuat dari saripati tanah

Qs Al Mu-minun 12 :

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati


[berasal] dari tanah.”

7. Manusia terbuat dari tanah bumi


Qs An Najm 32 :

“[Yaitu] orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain
dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya.
Dan Dia lebih mengetahui [tentang keadaan]mu ketika Dia menjadikan kamu dari
tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu
mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang
bertakwa.”
8. Proses Kejadian Manusia dari fase ke fase
Qs Al Mu minun 12-16 :

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati


[berasal] dari tanah. (12) Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani [yang disimpan]
dalam tempat yang kokoh [rahim]. (13) Kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang [berbentuk] lain.
Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (14) Kemudian, sesudah itu,
sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. (15) Kemudian, sesungguhnya
kamu sekalian akan dibangkitkan [dari kuburmu] di hari kiamat. (16)”

Argumentasi :

Saya setuju dengan konsep penciptaan manusia menurut Al-Qur’an karena di


dalamnya menjelaskan bahwa Nabi Adam lah manusia pertama di bumi yang telah
diciptakan Allah sendiri. Dari Adam inilah cikal bakal manusia diseluruh permukaan
bumi. Melalui pernikahannya dengan Hawa, Adam melahirkan keturunan yang
menyebar ke berbagai benua diseluruh penjuru bumi
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari berbagai macam pernyataan dan teori penciptaan manusia,


saya sangat setuju konsep dari Al-Qur’an. Karena di dalam Al-Qur’an sudah
dijelaskan secara lengkap dan detail tentang asal-usul manusia. Jelas bahwa manusia
yang pertama diciptakan oleh Allah SWT adalah Nabi Adam dan Allah menciptakan
Siti Hawa dari tulang rusuk Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah liat kemudian
meniupkan ruh ke dalamnya. Adam adalah ciptaan Allah yang memiliki akal sehingga
memiliki kecerdasan, bisa menerima ilmu pengetahuan dan bisa mengatur
kehidupan sendiri. Inilah keunikan manusia yang Allah ciptakan untuk menjadi
penguasa didunia, untuk menghuni dan memelihara bumi yang Allah ciptakan. Dari
Adam inilah cikal bakal manusia diseluruh permukaan bumi. Melalui pernikahannya
dengan Hawa, Adam melahirkan keturunan yang menyebar ke berbagai benua
diseluruh penjuru bumi .

Qs Al Mu minun 12-16 :
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
[berasal] dari tanah. (12) Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani [yang disimpan]
dalam tempat yang kokoh [rahim]. (13) Kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang [berbentuk] lain.
Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (14) Kemudian, sesudah itu,
sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. (15) Kemudian, sesungguhnya
kamu sekalian akan dibangkitkan [dari kuburmu] di hari kiamat. (16)”

4.2 Kritik dan Saran

Demikianlah makalah yang dapat saya buat, semoga makalah ini bermanfaat dan
menambah pengetahuan bagi para pembaca. Saya juga sangat mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Saya menyarankan kepada para
pembaca agar dapat memahami segala penjelasan yang ada serta membagikan
pengetahuan ini. Semoga bermanfaat bagi para pembaca dan saya menunggu kritik dari
kalian. Sekian penutup dari saya dan saya memohon maaf sebesar-besarnya serta ucapan
terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.mungkinblog.com/2012/05/asal-mula-manusia-
teori-evolusi-darwin.html

http://cucukurniaillahi.blogspot.co.id/2011/10/asal-usul-
manusia-menurut-teori-darwin.html

https://endahfebrianty.wordpress.com/2012/05/24/marifatul
-insan-tentang-arti-manusia-4/

https://updateberitamu.wordpress.com/2014/10/10/awal-
penciptaan-manusia-teori-evolusi-darwin-vs-teori-penciptaan-
nabi-adam/

http://taufiqandepi.blogspot.co.id/2013/09/teori-asal-mula-
manusia-menurut-charles.html

http://www.naskahdakwah.com/2015/12/kajian-islam-asal-
usul-kejadian-manusia.html

Anda mungkin juga menyukai