Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan
Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapsat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami Ilmu Alamiah Dasar
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan wawasan bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman dan pengetahuan
yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................
A. Latar Belakang........................................................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................
C. Tujuan....................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................
A. Teori Evolusi .........................................................................................................................
B. Teori Evolusi Menurut Islam..................................................................................................
C. Rekayasa Reproduksi Menurut Islam....................................................................................
BAB III PENUTUP...................................................................................................................

A. Kesimpulan............................................................................................................................
B. Saran......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada zaman dahulu para ilmuan mencari asal mula pertama di bumi sehingga para
ilmuan-ilmuan mengemukakan pendapat yang berbeda-beda baik dari segi Al Qur’an maupun
dari segi ilmu barat salah satunya adalah Darwin mengemukakan mekanisme, bahwa satu
spesies dapat berubah menjadi spesies lain. Pengikut Darwin-isme menganggap mekanisme
Darwin sebagai acuan bahwa manusia adalah keturunan kera.

Sedangkan para ilmuan menduduki posisi tertentu karena sasarannya adalah rekayasa
reproduksi. Bahkan banyak perbedaan para pakar ilmuan tentang asal usul manusia itu sendiri
sehingga membuat kita bingung dari mana asal manusia yang sebenarnya. Manusia
diciptakan lebih sempurna dari mahluk yang lainnya perlu kita ketahui dari mana asal usul
kita, agar kita menyadari dari mana asal kita, untuk apa kita diciptakan kebumi yang seluas
ini. Tentunya dengan mengetahui semua itu, kita sebagai manusia akan lebih menjalankan
semua tugas dan kewajiban kita dan sadar bahwa hanya kepada-Nya lah kita akan kembali.
Tetapi terdapat suatu kesan bahwa persepsi barat tidak sama dengan teori Al-Qur’an, padahal
sukses tidaknya penelitian tersebut ditentukan oleh akal dan wahyu sehingga apabila
keduanya dipadukan akan mencapai sebuah kebenaran.

Persepsi yang keliru tentang rekayasa reproduksi menganggap bahwa penelitian


tersebut hanya semata mata asal mula kehidupan sehingga menghambat kepada pemikir-
pemikir sains islam, dari perbedaan pendapat tentang asal usul maka Al-Qur’an lah yang
mampu memberikan jawaban atas pertanyaan dari mana manusia berasal dan bagaimana
manusia berkembang. Untuk lebih jelasnya dalam makalah ini akan membahas tentang teori
evolusi dan juga rekayasa reproduksi menurut ilmu pengetahuan barat dan islam.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Teori Evolusi itu?
2. Bagaimana Teori Evolusi Menurut Ilmu Pengetahuan Islam?
3. Apakah Rekayasa Reproduksi itu?
4. Bagaimana Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Pengetahuan Islam?

C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Tentang Teori Evolusi.
2. Untuk Mengatahui Teori Evolusi Menurut Ilmu Pengetahuan Islam.
3. Untuk Mengetahui Tentang Rekayasa Reproduksi.
4. Untuk Mengatahui Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Pengetahuan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. TEORI EVOLUSI
Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup secara bertahap dan
membutuhkan waktu yang lama dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk yang lebih
kompleks. Terdapat dua macam evolusi yaitu Evolusi Progresif adalah Evolusi yang
menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup, dan Evolusi Regresif (retrogresif) adalah
Evolusi yang menuju pada kemungkinan menjadi punah. Diperlukan waktu jutaan tahun agar
perubahan tersebut nampak lebih jelas.
B. Teori Evolusi Menurut Islam
Menurut Al Quran, Allah SWT menciptakan manusia dengan empat cara yaitu :
a. Nabi Adam AS telah diciptakan dari tanah liat (Q.S. Al-Ma’idah 5:26)
b. Siti Hawa telah diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam AS (Q.S An-Nisa 4:1)
c. Nabi Isa AS diciptakan tanpa Ayah (Q.S Maryam 19:34)
d. Manusia biasa diciptakan melalui proses biasa yang memerlukan pencantuman sperma
dalam rahim manusia (Q.S Al-Qiyamah 75:37-40)
Konsep kejadian manusia jelas perbedaannya dengan konsep kejadian mahluk selain
manusia. Manusia memiliki kelebihan yang sempurna dan sekaligus menunjukkan bahwa
manusia memang istimewa dan berbeda. Pencipatan manusia bukanlah proses yang terbentuk
dari sesuatu yang bukan berasal dari manusia, seperti halnya teori Darwin.
Manusia, menurut pandangan islam adalah mahluk yang mulia dan terhormat disisi Allah
SWT. Manusia di ciptakan Allah dalam bentuk yang paling baik.
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .....”
(Q.S. AT-Tin 95:4).
Kecuali itu, Manusia memiliki insting (Naluri) dan melakukan penginderaan sebagai hewan,
ia juga memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh hewan dan tumbuhan yaitu akal. Akal
merupakan anugrah Tuhan yang tiada ternilai harganya, yang membedakan dari kehidupan
mahluk Allah yang lain.
“Dan sesungguhnya Kami memuliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan
dan di lautan,Kami beri mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan mahluk
yang Kami ciptakan”. (Q.S. Al-Isra’ 17:70)
Proses penciptaan manusia menurut islam secara jelas di terangkan dalam al-Qur’an . Al
Qur’an secara gamblang menerangkan bagaimana penciptaan asal usul manusia. Manusia
pertama menurut Alquran diciptakan dari tanah, kadang-kadang dengan istilah turab (tanah
gemuk atau soil), atau thin (lempung) atau sari pati lempung (min sulatin min thin). Firman
Allah dalam AlQuran surat As-Sajdah 32 ayat 7-8 :
“ Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik baiknya dan yang memulai
penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari pati air yang
hina (air mani).” (Q.S. As-Sajdah (32): 7-8)

Selanjutnya dalam surah Al Furqan ayat 54, Allah SWT berfirman :


“Dan Dia menciptakan manusia dari air, lalu dia jadikan manusia itu keturunan (pertalian
darah) dan hubungan pernikahan (Musaharah). Dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.” (Q.S.
surah Al Furqan (25): 54 )

Dalam hal ini sabda Rasulullah SAW menyebutkan :


“Kamu semua adalah dari anak-anak Adam dan Adam dari tanah.”
Dalam hadist lain Rasulullah juga bersabda :
“Manusia itu dari anak-anak Adam dan Allah menciptakan Adam dari tanah....” (HR Abu
Daud)

Berdasarkan hadist tersebut jelaslah, bahwa semua suku bangsa di dunia ini mempunyai
nenek moyang yang sama, yaitu Nabi Adam.Dengan demikian teori yang di kemukakan
darwin , menurut pandangan islam perlu dikaji ulang, jika tidak maka teori tersebut
dikatakan sebagai teori yang mengada-ad
C. Rekayasa Reproduksi

Rekayasa reproduksi merupakan usaha manusia mengembang biakkan mahluk hidup


baru dengan cara tanpa meninggalkan proses reproduksi atau tahap-tahap yang berlangsung
secara alami. Namun dalam rekayasa reproduksi juga menyangkut rekayasa genetika.
Rekayasa reproduksi tidak hanya dilakukan pada hewan ataupun tumbuhan, pada manusia
pun juga bisa.
D. Rekayasa Reproduksi Menurut Islam
Islam tidak melarang manusia untuk mengadakan penelitian atau penyelidikan,
bahkan mendorong manusia untuk melakukannya dalam rangka mengenal lebih dekat dengan
sang khalik, mengetahui kebesaran-Nya. Akan tetapi di dalam pandangan Al-Quran,
pertimbangan moral dalam penelitian sangatlah penting.

Jika proses rekayasa membawa proses kemaslahatan bagi umat manusia, maka tiada
larangan untuk itu. misal, rekayasa reproduksi untuk memperbanyak keturunan dan
mendapatkan hasil banyak dari suatu jenis tanaman atau binatang. Sebagaimana firman Allah
dalam Al-Qur’an :
“ Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya
sebagai rahmatdari pada nya . sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat
tanda tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir” (Q.S. Al Jatsiyah 45:13)

Tekhnik rekayasa reproduksi juga tidak terlepas dari bantahan al-Qur’an. Seperti
tekhnik kloning yang dianggap menyimpang dari ajaran al-Qur’an, karena prosesnya tidak
secara alamiah. Dalam surat al-Hajj ayat 5 Allah berfirman, “Kami telah menjadikan kamu
dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari
segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan
kepada Kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu
yang sudah ditentukan.”
Dalam Islam kloning dapat menimbulkan akibat yang fatal apabila hal ini masih
dilakukan. Pelarangan mutlak terhadap penelitian Kloning pada manusia baik secara agamis
dari segi ilmu pengetahuan adalah kurang etis. Dengan kata lain perlu memilih dan memilah,
kloning yang bagaimana yang dilarang. Kloning dalam tujuan medis terhadap organ jika
untuk kemaslahatan adalah boleh , sedangkan jika kloning terhadap duplikasi individu
manusia itulah yang dilarang. Oleh karenanya, penggunaan tekhnik kloning dalam dunia
Islam harus lebih diperhatikan.
Tidak hanya kloning, semua tekhnik rekayasa reproduksi yang pernah diterapkan di
dunia Barat memang banyak menyimpang dari ajaran al-Qur’an. Tidak hanya itu,
kesemuanya dianggap membahayakan kesehatan. Tentunya hal ini sangat dihindari dalam
Islam. Islam mengajarkan kepada pengikutnya untuk tidak mengorbankan diri sendiri demi
mengejar hasrat pribadi, tetapi Islam mengajarkan untuk hidup nyaman sesuai syariat tanpa
mengorbankan kesehatan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sejak dahulu, pemikiran-pemikiran para ilmuwan di dunia Barat telah banyak
menimbulkan kontroversi, khususnya di dunia Islam. Pemikiran-pemikiran tersebut dianggap
menyimpang dari ajaran Islam. Selain itu, metode yang diterapkan oleh para ilmuwan Barat,
dalam kasusnya, terbukti banyak membahayakan kesehatan. Sementara itu, Islam sendiri
menghindari adanya praktik-praktik yang membahayakan kesehatan manusia. Islam
mengajarakan kepada manusia untuk menggunakan cara-cara yang halal demi mendapatkan
hasil yang maksimal. Syariah Islam harus dilakukan dengan baik, bukan malah menyalahinya
dengan menggunakan berbagai macam cara yang diharamkan. Seperti yang dilakukan oleh
para ilmuwan Barat tersebut.
Selain membahas tentang bidang kesehatan, ruang lingkup pembahasan Islam juga
tidak terlepas dari bidang biologi. Seperti teori evolusi yang telah banyak dikemukakan oleh
para ilmuwan Barat khususnya. Salah satu contoh teori yang paling fenomenal adalah teori
tentang evolusi manusia oleh Charles Darwin. Teori yang dikemukakan Darwin banyak
menimbulkan kontroversi, khususnya di dunia Islam. Teori yang dikemukakannya sangat
bertentangan dengan ajaran Islam. Adanya Pitecanthropus Erectus yang dianggap Darwin
sebagai nenek moyang manusia merupakan sesuatu yang tidak bisa diterima di kalangan umat
Islam. Menurut ajaran Islam, manusia pertama di dunia ini adalah Nabi Adam as. Hal inilah
yang menyebabkan mengapa Darwin ditentang oleh seluruh umat Islam di dunia. Tidak
hanya Islam, agama lain pun serentak menentang teori Darwin.

B. Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini, maka penyusun sangat mengarapkan respon
dari para teman – teman mahasiswa ataupun dari dosen dan saran konstruktif dari siapapun
datangnya, demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat adanya,
khususnya bagi penyusun sendiri, dan umumnya para pembaca lainnya. Amin Ya Robbal
A’lamiin.
TEORI EVOLUSI DAN
REKAYASA REPRODUKSI
MENURUT ISLAM

DISUSUN OLEH :

NAMA : MUHAMMAD ROBIUL AWAL


( 1657010170 )
KELAS : 167015 ( RUANG 15 )

DOSEN PEMIMBING : IIN FEBRIANTI, M.Si

UIN RADEN FATAH


PALEMBANG FISIP ILMU
KOMUNIKASI TAHUN AJARAN
2016

Anda mungkin juga menyukai