Anda di halaman 1dari 6

KONSEP KESELAMATAN DALAM PENGAKUAN IMAN GEREJA BALA

KESELAMATAN (SALVATION ARMY)

Tedh Hart Utoyo Tandiappang


Universitas Kristen Indonesia Toraja
tedhhart@gmail.com

Pendahuluan

Setiap Gereja pasti memiliki doktrin, khususnya doktrin yang terkait dengan keselamatan
dalam Gereja Bala Keselamatan. Gereja Bala Keselamatan (Salvation Army) adalah salah satu
aliran calvinisme. Gereja Bala Keselamatan ini berangkat dari sebuah misi memberitakan Injil
dan pemeliharaan sosial. William Booth sangat prihatin keadaan sosial yang terjadi di London
Timur pada waktu itu kemiskinan yang memprihatinkan melanda kaum rendah dosa yang
semakin besar terjadi, sehingga tergerak hatinya untuk mau melayani dan menyampaikan kabar
keselamatan kepada orang-orang di sana. Karena menurut Willam Booth “Gerejalah yang
pertama menjadi pelopor meringankan beban mereka”. Tapi karena Gereja Metodis sendiri
dalam keadaan kurang (Wiliam Booth sebelum menjadi Jendral di Gereja Bala Keselamatan
ia adalah seorang pendeta di Gereja Metodis).

William Booth merumuskan ajaran Gereja Bala Keselamatan sebagai persekutuan


penginjilan. Injil yang ia sampaikan itu mengatakan bahwa setiap orang harus hidup sesuai
dengan yang Yesus telah ajarkan bagi setiap orang. Yang dimana Injil merupakan sesuatu
sesuatu yang harus diperkenalkan kepada setiap orang. Begitupun di dalam Gereja Toraja
Keselamatan harus di beritakan kepada semua orang.

Konsep Keselamatan Dalam Gereja Bala Keselamatan

Pengertian Keselamatan

Dalam..doktrin keselamatan..Calvinisme mengartikan..keselamatan sebagai salah satu


doktrin..utama di..dalam kekristenan. Berita..Injil yang di..sampaikan tidak..lain..dari..berita
keselamatan..orang..berdosa melalui..penebusan darah Kristus..di..kayu salib. Kita..dapat
mengetahui..bagaimana..disa telah..merusak..kehidupan manusia. Dosa telah..menjadikan
manusia, yang dijadikan menurut gambar dan rupa Allah, yang terpanggil untuk mencerminkan
hidup ilahi di..dalam hidupnya, tidak lagi..dapat memenuhi tugas..panggilan yang mulia itu.

1
Karena dosanya..manusia tidak lagi menghadapkan..hidupnya kepada..Tuhan Allahnya, guna
mentaati.segalah.perintahNya,.melainkan..ia..membelakangi..Allahnya..Karena..dosa manusia
tidak.lagi.mengarahkan.pandangan.hidupnya.kepadas.terang, melainkan.kepada.gelap.

Manusia.bukan.menjadi.seperti Allah, melainkan.menjadi budak dosa, sehingga.hidupnya


rusak.dari.segi.yang lahir.hingga yang batin, dan.dari segi yang terdalam.hingga.yang terluar.
Oleh karena..itu hidupnya bukan menikmati..kebebasan seperti..yang diimplikasikannya,
melainkan..terkena murka Allah. Manusia hidup senantiasa di..dalam ketakutan.1 Doktrin
keselamatan yang..diyakini di..dalam iman Kristen yang membedakan..iman Kristen dengan
agama atau..kepercayaan lainnya. Oleh sebab itu doktrin ini merupakan pokok..pengharapan
iman Kristen dan merupakan satu keistimewaan tersendiri bagi iman Kristen. Dapat dipahami
walaupun..walaupun doktrin keselamatan menjadi doktrin yang sangat penting di..dalam
kekristenan, tetapi pemahaman tentang doktrin ini tidaklah gampang dan memiliki berbagai
interprestasi di dalam pemahaman dan aplikasinya bagi kehidupan orang percaya.

Hal ini..disebabkan..perbedaan prespektif dan latar..belakang tokoh-tokoh..yang


mengembangkan doktrin ini, yang walaupun semuanya berdasar..pada Alkitab yang sama.
Salah..satu tokoh yang..memiliki pengaruh dalam doktrin keselamatan ialah Johanes Calvin.
Tidak..dapat dipungkiri..bahwa Calvin memiliki pengaruh yang..besar bagi kekristenan dan
gereja..Tuhan sepanjang abad. Sempai sekarang pun pengaruh..Calvin masih dirasakan..oleh
gereja..Tuhan. Hal ini dapat dilihat dari berbagai denominsai yang..menamakan dirinya..aliran
Calvinis. Yang artinya..bahwa..mereka menganggap teguh..pokok-pokok ajaran..Calvin.
Penafsiran.yang beraneka.ragam serta.kesalahpahaman mengenai pengertian konsep keselamat
yang diajarkan dalam Calvinisme, tidak jarang mengaburkan makna atau pengertian konsep
keselamatan..itu..sendiri menurut..paham ini. Penulis merasa..permasalahan ini..cukup untuk
meneliti...konsep...Calvinisme beraneka dengan keselamatan,..sehingga...makna...yang
sesungguhnya...dapat....dipahami dengan...benar. Mengingat...kesalahpahaman...ataupun
kesalahpengertian.tentang.konsep.keselamatan.dalam ajaran.Calvinisme, maka penulis.merasa
perlu meneliti konsep keselamatan dalam ajaran Calvinisme dari perspektif Calvinisme.sendiri,
sehingga.kesalah.pahaman.mengenai.konsep,ini.dapat.dihindari.2

1 Dr. Harun Hadiwijono, “Iman Kristen”, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007), 257.
2 M. Widiastuti, (2019). Konsep Keselamatan Dalam Ajaran Calvinisme. JURNAL PIONIR, 5(4). 288-9

2
Konsep Keselamatan Gereja Bala Keselamatan

William Booth adalah Jendral Gereja Bala Keselamatan telah merumuskan pengakuan
iman Bala Keselamatan selaku orang percaya pada tahun 1870 namun belum sempurna,
kemudian disempurnakan pada tahun 1878 dan sekaligus penggunaan nama Bala Keselamatan
secara resmi. Berikut ini kesebelas pengakuan iman Bala Keselamat: 3

1. Kami percaya, bahwa Alkitab, yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
ditulis dengan ilham Allah; dan bahwa kedua-duanya itu sajalah yang merupakan
peraturan ilahi mengenai iman dan praktik kehidupan kristen.
2. Kami percaya, bahwa Allah itu Esa dan Mahasempurna-Pencipta, Pemelihara dan
Pemerintah alam semesta dan hanya kepada Dia sajalah patut manusia berbakti.
3. Kami percaya, bahwa tiga pribadi dalam Allah, yakni: ALLAH BAPA, ANAK dan ROH
SUCI yang tak terpisahkan dalam intinya, dan yang sama kuasa dan kemuliaan-Nya.
4. Kami percaya bahwa di dalam pribadi Yesus Kristus sifat-sifat ilahi dan manusia
dipersatukan; dengan demikian Ia sesungguhnya Allah dan juga sesungguhnya manusia
adanya.
5. Kami percaya, bahwa nenek moyang kita yang pertama diciptakan Allah dalam keadaan
tidak berdosa, tetapi karena melanggar perintah Allah, mereka kehilangan kesucian dan
kebahagiaan mereka, dan juga banyak kejatuhan mereka menyebabkan semua manusia
juga jadi berdosa, rusak sama sekali batinnya dan oleh karena itu patut kena murka Allah.
6. Kami percaya, bahwa Tuhan Yesus Kristus, oleh sengsara dan kematian-Nya, sudah
mengadakan pendamaian bagi segenap dunia, sehingga barangsiapa mau dapat
diselamatkan.
7. Kami percaya, bahwa penyesalan dihadapan Allah, kepercayaan kepada Tuhan kami
Yesus Kristus, dan hal dilahirkan kembali oleh Roh Kudus adalah perlu guna memperoleh
keselamatan.
8. Kami percaya, bahwa kami dibenarkan oleh kasih karunia Allah melalui iman kepada
Tuhan kami Yesus Kristus; dan bahwa setiap orang yang percaya memiliki kesaksian
tentang hal itu di dalam dirinya.
9. Kami percaya, bahwa keberlangsungan keadaan diselamatkan tergantung pada ketetapan-
taatan iman kepada Kristus.

3 Jan S. Aritonang, “Berbagai Aliran di Dalam dan Sekitar Gereja”, (Jakarta: BK-GM, 2016), hlm 347-
348

3
10. Kami percaya, bahwa semua orang yang beriman diberi hak istimewa untuk dikuduskan
secara keseluruhan dan bahwa segenap roh dan jiwa dan tubuh dapat dipelihara, sempurna
dengan tak bercatatan pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan Kami (1 Tesalonika 5:23).
11. Kami percaya akan kekekalan jiwa manusia; kebangkitan tubuh, hari pengadilan pada
akhir zaman; kebahagiaan kekal bagi mereka kekal bagi orang saleh; dan hukuman kekal
bagi orang durjana.
Pengakuan iman Bala Kesalamatan ini bisa kita lihat tentang ajaran keselamatannya seperti
pada poin; 6, 7, dan 9. Berikut saya akan mencoba mendefinisikan dari pengakuan tentang
keselamatan di Gereja Bala Keselamatan:
• Pada point 6 mengatakan bahwa manusia sudah diperdamaikan dengan dosa yang sudah
diperbuat oleh nenek moyang manusia dulu dan bahkan dosa yang manusia perbuat.
Manusia tidak mampu sendiri untuk menyelamatkan dirinya sendiri ia membutuhkan
penyelamat yang di lakukan oleh Yesus Kristus di atas kayu salib mati dan dikuburkan
dan kemudian bangkit dari alam kubur mengalahkan maut.4
• Pada point 7 mengatakan bahwa manusia yang datang dengan penyesalan dosa dan
bertobat serta percaya bahwa hanya Yesus Kristuslah jalan keselamatan tidak ada jalan
lain. Itu artinya ia mau meninggalkan kehidupan lamanya dalam kedagingan dan mau
hidup baru yaitu hidup sesuai dengan perintah Allah dan mau melibatkan Roh Kudus
bekerja didalam kehidupannya.5 Menurut Billy Graham, hidup baru itu tergantung dari
berbagai cara, entah itu waktu yang lama atau waktunya sebentar. Tergantung dari
pertemuannya dengan Kristus untuk mau memulai jalan hidup baru di dalam tuntunan-
Nya.6
• Pada point 9 ini Gereja Bala Keselamatan ini mengakui bahwa keselamatan tergantung
imannya kepada Kristus. Apakah ia benar-benar percaya bahwa Kristuslah jalan
keselamatan itu. Dalam KBBI mengartikan “iman” sebagai keyakinan dan kepercayaan
akan Allah. Perbuatan baik manusia maupun usahanya tidak menjamin bahwa ia dapat
diselamatkan, karena ia melakukan hukum Taurat, sedangkan di dalam hukum taurat itu
terdapat berbagai nilai-nilai untuk melakukan kebaikan. Memang di dalam mekakukan
kebaikan itu tidaklah salah menurut Paulus. Akan tetapi Paulus melihat dibalik hukum

4 J. Bangun, & J. Harefa, (2020). Sola Gratia Melihat dari Status Manusia di Hadapan Allah, Karya
Penebusan Kristus. Dan Anugerah yang mendahului Keselamatan. 13(2), 115-8
5 A.R.E. Sumiwi, (2018), “Peran Roh Kudus dalam Kehidupan Orang Percaya Masa Kini”, Jurnal
Teologi Gracia Deo, 1 (1).
6 Billy Graham, “Bagaimana Dilahirkan Kembali”, (Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 1996), 9.

4
Taurat itu bahwa hukum Taurat ditujukan kepada orang-orang yang hidup dibawah hukum
taurat. Karena itu, Allah mengutus dan memberikan AnakNya sebagai wujud kasih karunia
yang Ia berikan secara cuma-cuma untuk membawa damai sejahtera.7

Analisis

Gereja Bala Keselamatan merasa terpanggil untuk memberitakan Injil kepada orang yang
tertindas, dilanda kemiskinan dan berbagai persoalan yang terjadi di London Timur pada waktu
itu. William Booth merasa perlu untuk menyampaikan kabar keselamatan kepada orang yang
ada di London Timur.8 Sedangkan di dalam Gereja Toraja para Zending datang ke Toraja untuk
memberitakan Injil.9 Kemudia orang di Toraja menjadi Kristen dengan berbagai alasan. Ada
sekumpulan orang Toraja yang mau menerima keselamatan di dalam Yesus Kristus sebagai
penebus dosa.10

Di dalam “Pengakuan Gereja Toraja” pada Bab IV Penebusan; manusia berada dalam
kuasa dosa karena maut sehingga ia membutuhkan penebus. Harus ditebus dengan kematian
manusia lainnya, karena itu Allah menjadi manusia sejati tanpa dosa yaitu Yesus Kristus
datang ke dunia untuk menyelamat manusia berdosa.11 Kita diciptakan segambar dan serupa
dengan pribadi-Nya, untuk itu Tuhan telah menjembatani jurang pemisah antara manusia
dengan Allah melalui kematiannya di atas kayu salib.12 Yohanes 3:16 “Karena Begitu besar
kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya
setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Kesimpulan

Melalui materi yang disampaikan oleh penulis di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa
Gereja Bala Keselamatan (Salvation Army) mengakui bahwa Yesus Kristud adalah jalan
keselamatan yang benar bukan pada simbol-simbol yang biasa Gereja lakukan seperti sakramen
dan lain-lain.

7 Y. Hartaya, (2020), “Iman Yang Menyelamatkan”.


8 Jan S. Aritonang, “Berbagai Aliran di Dalam dan Sekitar Gereja”,(Jakarta: BK-GM, 2016),
9 Tim Penyususn SGT, ITGT 2011, “Bunga Rampai Sejarah Gereja Toraja”, (Rantepao: PT Sulo, 2011),
1-37
10 Dr. Bas Plaiier, “Menjembatani Jurang Menembus batas”, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016), 761
11 Tata Gereja Toraja, Rantepao: PT Sulo, 2008, 170.
12 Buku Peserta Berekar Dalam Kristus, “Materi Jalan Keselamatan”, Kambium, 2011, 10-16.

5
DAFTAR PUSTAKA

1. Alkitab
2. KBBI
3. Hadiwijono, Dr. Harun. 2007. Iman Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
4. M. Widiastuti, (2019). Konsep Keselamatan Dalam Ajaran Calvinisme. JURNAL
PIONIR, 5(4).
5. Aritonang, Jan S. 2016. Berbagai Aliran dan Sekitar Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
6. J. Bangun, & J. Harefa, (2020). Sola Gratia Melihat dari Status Manusia di Hadapan Allah,
Karya Penebusan Kristus. Dan Anugerah yang mendahului Keselamatan. 13(2)
7. A.R.E. Sumiwi, (2018). Peran Roh Kudus dalam Kehidupan Orang Percaya Masa Kini.
Jurnal Teologi Gracia Deo, 1 (1).
8. Graham, Billy. 1996. Bagaimana Dilahirkan Kembali. Bandung: Lembaga Literatur
Baptis.
9. Y. Hartaya, (2020), Iman Yang Menyelamatkan.
10. Tim Penyususn SGT. 2011. Bunga Rampai Sejarah Gereja Toraja. Rantepao: PT Sulo.
11. Tata Gereja Toraja. 2011. Rantepao: PT Sulo
12. Plaisier, Dr. Bas. 2016. Menjembatani Jurang Menembus Batas. Jakarta: BPK Gunung
Mulia
13. Buku Peserta Berekar Dalam Kristus. 2011. Materi Jalan Keselamatan. Kambium.

Anda mungkin juga menyukai