Anda di halaman 1dari 74

Rabu, 08 Juni 2011

613 PERATURAN AGAMA YAHUDI (BAGIAN PERTAMA: PERINTAH-PERINTAH YANG HARUS


DIJALANKAN)

Para peneliti Perjanjian Lama mengetahui, agama Yahudi membagikan Taurat dan didikan ke dalam
613 butir. Di antaranya 248 butir tentang hal-hal yang harus dilakukan, dan 365 butir (sebagaimana
satu tahun terdiri dari 365 hari) tentang hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan atau yang dilarang.

Rabi-rabi Yahudi dengan susah payah membagikan Taurat dan perintah dalam Pentateukh menjadi
613 butir peraturan, dengan sangat teliti, bisa dikatakan sebagai kristalisasi Taurat Musa. Di antara
peraturan-peraturan itu ada beberapa ayat yang seperti dikutip secara paksa, namun bahasa aslinya
memanglah demikian. Ke-613 peraturan itu sangat membantu dalam meneliti dan memahami
Perjanjian Baru.

BAGIAN PERTAMA: PERINTAH-PERINTAH YANG HARUS DIJALANKAN (Mandatory


Commandments)

I. TENTANG ALLAH
1. Percaya Allah itu ada (Kel 20:2)
2. Mengakui Dia sebagai Allah yang Esa (Ul 6:4)
3. Mengasihi Dia (Ut. 6:5)
4. Hormat dan takut akan Dia (Ul 6:13)
5. Melayani Dia (Kel. 23:25; Ul 11 -. 13)
6. Setia hanya kepada-Nya (Ul 10:20)
7. Hanya bersumpah demi nama-Nya (Ul 10:20)
8. Meneladani Dia (Ul 28:9)
9. Menguduskan nama-Nya (lm 22:32)

II. TENTANG PENTATEUKH


Sebagai orang Yahudi, harus:
10. Pagi dan malam menghafalkan ayat-ayat shema (Arti shema adalah "dengarlah!", yang
diterjemahkan hear dalam bahasa Inggris, yaitu kata pertama dari ayat tersebut (Ul 6:4)
11. Meneliti Pentateukh dan mengajarkannya kepada orang lain (Ul 6:7)
12. Mengikatkan kotak ayat yang persegi di keningnya
13. Mengikatkan pada lengannya (Ul 6:8)
14. Membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka (Bil 15:38)
15. Meletakkan mezuzah pada pintu gerbang (Ul 6:9)
16. Setiap tahun yang ke-7, seluruh umat harus berkumpul untuk mendengarkan pembacaan
Pentateukh (Ul 31:12)
17. Raja secara pribadi harus mempunyai pentateukh yang disalin secara khusus (Ul 17:18)
18. Setiap pribadi atau keluarga yang menganut agama Yahudi harus mengusahakan sebuah
Pentateuch (Ul 31:12)
19. Setiap selesai makan, harus memuji Tuhan (Ul 8:10)

III. TENTANG BAIT ALLAH DAN IMAM


20. Orang Yahudi harus membangun sebuah Bait Allah (Kel 25:8)
21. Harus menghormati Bait Allah (Im 19:30)
22. Harus senantiasa menjaga Bait Allah (Bil 18:4)
23. Orang Lewi harus menunaikan tugas khusus di Bait Allah, yang ditetapkan baginya (Bil. 18:23)
24. Sebelum para imam memasuki Bait Allah atau berpartisipasi di dalam pelbagai upacara
pelayanan harus mencuci tangan dan kaki terlebih dahulu (Kel 30:19-20)
25. Setiap hari mereka harus menyalakan dian yang berada di dalam Bait Allah (Kel.27:21)
26. Para imam harus memberikan berkat pada orang lsrael (Bil 6:23)
27. Meletakkan roti sajian dan wangi-wangian di hadapan tabut (Kel 25:30).
28. Setiap pagi dan senja, imam harus membakar ukupan dari wangi-wangian di atas mezbah (Kel
30:7)
29. Api mezbah harus. dipelihara menyala di atasnya (Im 6:9)
30. Abu di atas mezbah harus dibersihkan setiap hari (lm 6:10)
31. Orang yang dinyatakan najis oleh taurat tidak diperbolehkan masuk ke Bait Allah (Bil. 5:3)
32. Orang lsrael harus menghormati imam (lm.21:8)
33. Para imam harus mengenakan pakaian jabatan yang dibuat secara khusus (Kel 39:1)
34. Para imam harus memanggul tabut perjanjian dengan bahunya (Bil 7:9)
35. Harus meramu minyak urapan yang kudus dengan cara yang sudah ditetapkan secara khusus
(Kel 30:31)
36. Suku Lewi yang berniat mengambil bagian dalam perayanan kudus harus melayani bergiliran
(Bil 18:6-8)
37. Kalau kerabat dekat seorang imam meninggal dunia, menurut aturan imam itu harus
menganggap dirinya sebagai yang najis (Im 21:2,3)
38. lmam besar boleh menikah, namun hanya boleh menikah dengan perawan (Im 21:13)

IV. TENTANG PELBAGAI MACAM SAJIAN


39. Korban bakaran yang tetap harus dipersembahkan pada setiap pagi dan senja (Bil 28:3)
40. lmam besar harus mempersembahkan korban sajian pada setiap pagi dan senja (lm 6:20)
41. Setiap hari sabat harus ditambah dengan korban bakaran sabat (Bil. 28:9)
42. Setiap tanggal satu harus mempersembahkan korban bakaran (Bil 28:11)
43. Selama tujuh hari pada masa Paskah, setiap harinya harus mempersembahkan korban bakaran
(Bil 28:21-24)
44. Hari kedua dari masa Paskah, seberkas hasil pertama dari tuaian harus dipersembahkan
sebagai korban sajian (lm 23:10)
45. Pada hari raya lepas tujuh minggu, harus ditambah dengan persembahan korban yang harum
(Bil.28:26-27)
46. Dua buah roti harus dipersembahkan sebagai korban unjukan (lm 23:17)
47. Saat tahun baru, tanggal satu bulan Juli menurut penanggalan Yahudi, adalah hari peniupan
serunai, mereka juga mempersembahkan korban bakaran yang harum (Bil. 29:1-2)
48. Pada hari penghapusan dosa, yang jatuh pada tanggal sepuluh bulan Juli, mereka juga harus
mempersembahkan korban (Bil. 29:7-8)
49. Dalam masa raya penghapusan dosa yang berlangsung selama tujuh hari, selain harus ada
pertemuan kudus, berdoa, harus ditambah dengan korban sajian yang
50. Pada masa hari raya pondok daun, setiap harinya mereka harus mempersembahkan korban
bakaran (Bil 29:13)
51. Dalam masa hari raya pondok daun, setiap harinya mereka harus mempersembahkan korban
api-apian (Bil. 29:13)
52. Meskipun hari raya pondok daun berlangsung sampai hari kedelapan, selain harus mengadakan
perkumpulan raya, tetap harus mempersembahkan korban bakaran yang harum (Bil 29:12-38)
53. Setiap pria Yahudi, setiap tahun tiga kali wajib ke Bait Allah untuk beribadah kepada Allah (Kel
23:14)
54. Juga wajib hadir dalam ketiga masa hari raya (Kel.3:23; Ul. 16)
55. Semua orang yang ikut merayakan hari raya pondok daun patut bersukacita (Ul. 16:14),
demikian juga pada tanggal empat belas bulan Nisan, bulan pertama dari penanggalan mereka,
waktu mereka merayakan masa hari raya, semua orang juga harus bersukacita (Ul 16:14)
56. Pada tanggal empat belas bulan pertama (Nisan) setiap orang harus menyembelih domba
paskah (Kel. 12:6)
57. Pada tanggal lima belas malam, mereka harus makan daging domba paskah yang sudah
dibakar (Kel. 12:8)
58. Orang-orang yang dinyatakan tidak kudus pada bulan Nisan, harus menyembelih domba
Paskah pada tanggal empat belas bulan kedua (Bil 9:11)
59. Menikmati domba bakar Paskah bersama dengan roti tak beragi dan sayur pahit (Bil 9:11; Kel.
12:8)
60. Saat mempersembahkan korban pada masa hari raya, atau pada masa-masa mengalami
penderitaan, kesusahan, harus meniup nafiri (Bil 10:9-10)
61. Anak lembu yang akan dipersembahkan sebagai korban paling sedikit sudah berusia delapan
hari (lm 22:27)
62. Harus yang tidak ada cacat sama sekali (Im 22:21)
63. Semua korban sajian harus dibubuhi dengan garam (lm 2:13)
64. Korban bakaran dan keempat korban di bawah dipersembahkan seturut dengan peraturan yang
sudah ditetapkan (Im 1:2)
65. Korban penghapusan dosa (Im 6:24)
66. Korban penebus satah (Im 7:1-5)
67. Korban keselamatan (lm. 3-1)
68. Korban sajian (lm 2:1-24)
69. Bila anggota Sanhedrin telah mengambil keputusan yang salah, maka anggota yang meragukan
kesalahan dengan sengaja harus mempersembahkan korban penghapus dosa (Im 4:13-14)
70. Bila seorang rakyat jelata telah melakukan dosa dengan tidak sengaja, setelah dia tahu, bahwa
yang dia lakukan itu adalah suatu hal yang dilarang oleh Tuhan, dia harus mempersembahkan
korban penghapus dosa (lm 4:27-29)
71. Bila seseorang belum bisa memastikan apakah peranggarannya adalah sesuatu larangan yang
tertulis, dia harus mempersembahkan korban penebusan salah atas perbuatannya yang tidak
disengaja atau yang tidak diketahui itu (Im 5:17-18)
72. Bila seseorang tetah mencuri, bersaksi dusta, atau melakukan dosa yang serupa, hendaklah dia
mempersembahkan korban penebusan salah (lm 5:15)
73. Dalam keadaan khusus, korban penebusan salah dapat dipersembahkan seturut kemampuan
tiap-tiap pribadi (Im 5:11)
74. Bila seseorang telah berdosa, hendaklah dia mengakuinya di hadapan Allah, serta menyesali
perbuatan dosanya (Im 15:13-15)
75. Bila seorang pria sembuh dari penyakit lelehan, juga harus mempersembahkan korban (lm.
15:13-15)
76. Hal yang sama juga berlaku pada wanita (lm 15:28-29)
77. Sesudah bersalin, seorang wanita harus mempersembahkan korban (lm 12:6)
78. Seorang yang telah tahir dari penyakit kustanya harus mempersembahkan korban (lm 14:10)
79. Satu dari setiap sepuluh ekor sapi atau kambing domba harus dipersembahkan kepada Tuhan
(Im 27:32)
80. Setelah diperiksa dan dinyatakan tidak bercela, setiap ekor sapi sulung harus dipersembahkan
kepada Tuhan (Kel. 13:2)
81. Setiap bayi sulung harus diiebus (Kel 22:29; Bil. 18:15)
82. Setiap keledai sulung harus ditebus dengan domba (Kel 34:20)
83. Kalau tidak ditebus, haruslah kau patahkan rehernya (Kel 13:13)
84. Hewan yang dipersembahkan sebagai korban, harus segera dibawa ke Yerusalem, jangan
berlambat-lambat (Ul 12:5-6)
85. Hanya boleh disembelih di Bait Altah (Ul 12:14)
86. Korban yang dibawa dari luar daerah juga boleh dipersembahkan di Bait Allah (Ul 12:26)
87. Bila terdapat cacat cela pada hewan yang sudah dikuduskan, haruslah diganti
88. Korban pengganti harus dikuduskan (lm 27:33)
89. lmam harus makan sisa dari korban sajian (Im 6:16).
90. Juga daging dari korban penebusan dosa dan korban pendamaian (Kel 29:33)
91. Tidak makan daging yang diharamkan oleh Taurat, meskipun sudah diasingkan (Im 7:19)
92. Jangan makan daging korban di luar waktu yang ditentukan, sisa daging yang tidak habis harus
dibakar (Im 7:17)

V. TENTANG BERNAZAR
93. Pada masa bernazar, seorang nazir harus membiarkan rambutnya tetap panjang (Bil 6:5)
94. Setelah genap masa nazirnya, dia harus mencukur rambutnya dan mempersembahkan korban
keselamatan (Bil 6:18)
95. Manusia harus menghargai nazar dan sumpah yang sudah dia ucapkan (Ul 23:23)
96. Nazar yang dia ucapkan hanya bias dibatalkan oleh orang yang berwenang menurut Taurat (Bil
30:5)

VI. TENTANG UPACARA PENYUCIAN


97. Jika seseorang menyentuh bangkai, maka ia dianggap haram (Im 11:8, 24).
98. Demikian juga bila seseorang menyentuh bangkai salah satu dari delapan jenis binatang yang
merayap (Im 11:29-31)
99. Makanan yang terkena barang-barang haram akan menjadi najis (Im 11:34)\
100. Wanita yang sedang menstruasi dianggap najis selama tujuh hari (Im 11:34).
101. Demikian juga wanita yang melahirkan (lm. 12:2)
102. Penderita kusta dianggap najis (Im 13:3)
103. Pakaian penderita kusta jga dianggap najis (Im 13:51)
104. Rumah pendertia kusta juga dianggap najis (Im 14:44)
105. Pria yang mengeluarkan cairan dari auratnya dianggap najis (Im 15:2-3)
106. Pria yang tertumpah maninya pada saat dia tidur juga dianggap najis (Im. 15:16)
107. Wanita penderita pendarahan juga dianggap najis (Im 15:25)
108. Jasad manusia najis secara Taurat (Bil 19:14)
109. Air pentahiran dapat mentahirkan orang yang najis, tanpa menyiram air tersebut kepadanya,
kenajisan tetap melekat pada dirinya (Bil 19:13, 21)
110. Bila orang yang najis membasuh dirinya dengan air, maka secara Taurat dia sudah menjadi
tahir (lm 15:16)
111. Pendertia kusta yang ingin membuktikan pentahirannya harus mengikuti prosedur yang sudah
ditetapkan (Im 14:2)
112. Harus mencukur semua rambut dan semua bulu yang ada di tubuhnya (Im 14:9)
113. Penderita kusta yang belum tahir harus mengoyakkan pakaian, menguraikan rambutnya, agar
mudah dikenali (Im 13:45)
114. Abu dari lembu betina merah diramu dengan air pentahiran dipakai pada upacara
penghapusan dosa (Bil 19:2-9).

VII. TENTANG PERSEMBAHAN YANG DIBERIKAN PADA BAIT ALLAH


115. Apabila seseorang mengucapkan nazar khusus, dia harus menyerahkan uang kepada Bait
Allah seturut nilai yang telah ditetapkan (Im 27:2-8)
116. Apabila seorang mau mempersembahkan hewannya yang haram (Im 27:11-12)
117. atau rumahnya (lm. 27:14)
118. atau ladangnya (lm 27:16, 22-23) kepada Tuhan, dia harus minta imam menetapkan nilainya
terlebih dahulu, lalu mempersembahkan seturut nilai yang sudah ditetapkan itu
119. Jika seorang karena tidak mengerti telah mengambil untung dari harta Bait Allah, dia harus
memberikan ganti rugi dengan menambahkan seperlima dari nilai yang telah ditetapkan (lm
5:16)
120. Buah yang dihasilkan pada tahun yang keempat harus dlikuduskan dan hanya boleh dimakan
di Yerusalem (lm 19:24)
121. Waktu menuai hasil ladang, jangan menyabit sampai ke tepi ladangnya (lm. 19:9)
122. Juga jangan memungut tuaian yang tercecer (lm 19:9)
123. Jangan kembali ke ladang untuk mengambil berkas yang lupa dan tertinggaldi sana (Ul 24:19)
124. Jangan memetik habis dan tidak menyisakan sedikitpun buah anggur di kebun anggurmu (lm
19:10)
125. Jangan memungut buah anggur yang berjatuhan, sisakan itu buat orang miskin (lm 19:10)
126. Buah sulung harus kau asingkan dan bawa ke Bait Allah (Kel 23:19)
127. Hasil pertama dari gandum, anggur yang baru dan minyak, serta bulu guntingan pertama dari
dombamu haruslah kau berikan kepadanya (Ul 18:4)
128. Sepersepuluh dari hasil ladangmu harus kau sisihkan bagi orang Lewi (lm 27:30; Bil 18:24)
129. Perpuluhan yang kedua harus dibawa dan dimakan di Yerusalem (Bil 14:22-23)
130. Orang Lewi harus memberikan perpuluhan dari perpuluhan yang mereka terima kepada imam
(Bil 18:26)
131. Pada tahun ketiga dan keenam dari rotasi tujuh tahun ini haruslah menyisihkan perpuluhan
untuk orang miskin,
132. Ketika akan menyisihkan pelbagai jenis perpuluhan harus memberikan laporan yang jelas (Ul
26:13).
133. Ketika buah sulung dibawa ke Bait Allah, juga harus menyatakan dengan jelas di hadapan
Tuhan (Ul 26:5)
134. Gilinglah hasil gandummu yang pertama menjadi tepung dan buatlah roti untuk persembahan
khusus yang dipersembahkan kepada imam (Bil 15:20).

VII. TENTANG TAHUN SABAT


135. Setiap tahun yang ketujuh, semua hasil ladang tidak bertuan, semua orang boleh
menikmatinya (Kel 23:11).
136. Tanah harus beristirahat, manusia pun tidak boleh bercocoktanam (Kel 34:21)
137. Harus menguduskan tahun yobel (tahun ke-50) (Im 25:10)
138. Tahun itu, sangkakala .harus diperdengarkan di hari raya Pendamaian, serta membebaskan
budak orang Ibrani (lm 25:41)
139. Pada tahun Yobel tanah harus dikembalikan pada pemilik aslinya (lm.25: 24)
140. Jika seseorang menjual rumahnya yang terretak di perkotaan, hak tebusnya hanya belaku
saatu tahun terhitung sejak penjualan (lm 25:29-30)
141. Mulai saat memasuki tanah lsrael, mereka sudah harus menghitung kapan mereka merayakan
tahun yobel, juga harus mengumumkan tahun baru dan tahun sabat (Im 25:8)
142. Pada tahun sabat, semua hutang harus dihapuskan (Ul 15:1-2)
143. Namun masih boleh menagih hutang kepada orang kafir (Ul 15:3).

IX. TENTANG BURUNG DAN BINATANG YANG DIMAKAN


144. Saat menyembelih hewan harus membagikan bagian yang menjadi hak para imam (Ul 18:3)
145. Bulu guntingan pertama dari dombamu juga harus diberikan kepadanya (Ul 18:4)
146. Jika seseorang mengucapkan nazar khusus, harus diadakan pengkualifikasian menjadi milik
rumah Allah, maksudnya jika dia sudah menguduskannya bagi Allah, maka imamlah yang
berhak memilikinya (lm. 27 :21, 28)
147. Burung atau hewan yang akan disantap harus disembelih seturut tata cara yang terah
ditetapkan di daram Taurat (Ul 12:21)
148. Bila burung atau binatang yang boreh dimakan itu diperoleh dari berburu harus dicurahkan
darahnya lalu ditimbunnya dengan tanah (lm 17:13)
149. Saat menangkap anak burung, induknya harus kau lepaskan (Ul 22:7)
150. Sebelum makan daging binatang harus terlebih dahulu memeriksa apakah binatang itu tidak
haram (Im 11:2)
151. Demikian juga ketika akan makan daging unggas (Ul 14:11)
152. Begitu pula ketika akan makan dading serangga (Im 11:21)
153. Begitu juga dengan jenis ikan-ikan (Im 11:9)

Perhimpunan yahudi akan menguduskan tanggal satu (penanggalan mereka) dari setiap butan,
mereka menetapkan bersama akan tahun, bulan dan masa raya

X. TENTANG HARI RAYA


154. Harus mengadakan perhentian pada hari yang ketujuh (Kel 23:12)
155. Saat awal dan akhir hari Sabat harus mengumumkan hari itu sebagai hari kudus (Kel 20:8)
156. Pada malam hari ke-14 dari bulan yang pertama, harus mengenyahkan semua ragi dari setiap
umat-Nya (Kel 12:18)
157. Pada malam itu, harus ada penuturan kisah bangsa mereka keluar dari Mesir (Kel 13:8)
158. Pada malam itu juga mereka harus makan roti tanpa ragi (Kel 12:18)
159. Harus mengadakan perhentian pada hari yang pertama dari masa raya Paskah (Kel 12:16)
160. Demikian juga pada hari yang ketujuh (Kel 12:16)
161. Empat puluh sembilan hari sejak mereka mempersembahkan berkas pertama dari hasil tuaian
mereka yang diselenggarakan pada hari yang ke-16 dari bulan Nisan mereka harus berpuasa
162. Dan mengadakan perhentian (Im 23:15)
163. Hal yang sama juga harus mereka lakukan pada hari raya Pentakosta (lm 23:21)
164. Hari yang pertama dari bulan ketujuh yaitu pada tahun baru mereka juga harus mengadakan
perhentian (lm 23:24)
165. Harus berpuasa pada hari raya pendamaian (lm 16:29)
166. Juga harus mengadakan perhentian pada hari itu (lm 16:29,31)
167. Juga harus mengadakan perhentian pada hari raya pondok daun (Im 23:35)
168. Begitu juga harus mereka lakukan pada hari yang ke-8 (lm 23-36)
169. Pada hari raya pondok daun mereka harus tinggal di pondok daun (Im 23:42)
170. Harus bersukaria di hadapan hadirat Allah pada hari tahun baru dengan membawa buah-buah
dan ranting dari tiga jenis pohon (Im 23:40)
171. Juga harus meniup serunai pada hari itu (Bil 29:1)

XII . PERATURAN UNTUK KEHIDUPAN DI DALAM MASYARAKAT


172. Setiap pria harus menyerahkan setengah syikal ke tempat kudus (Kel 30:12, 13)
173. Harus patuh pada perkataan nabi itu (Ul. 18:15) (Yang dimaksud dengan nabi itu adalah
nubuat yang ditujukan pada Kristus, Alkitab bahasa lnggris mengawali istilah tersebut dengan
huruf besar: Prophet)
174. Bila dibutuhkan boleh memilih dan mengangkat salah seorang dari saudaramu sebagai raja
(Ul 17:14-15)
175. Dalam pertengkaran hendaknya kamu menaati keputusan yang dibuat oleh pengadilan yang
menjalankan Taurat (Ul 17:11)
176. Jangan mengikuti keputusan mayoritas (Kel 23:2)
177. Angkatlah hakim-hakim dan petugas-petugas di masing-masing kota (Ul 16:18)
178. Mereka akan mengadili rakyat seturut dengan keadilan (Im 19:15)
179. Bila seseorang menemukan barang curian, dia harus ke pengadilan untuk menjadi saksi atas
hal itu (lm 5:1)
180. Harus meneliti dengan saksama akan benar atau tidaknya sebuah kesaksian (Ul 13:14)
181. Jika menemukan bahwa kesaksian itu adalah palsu, saksi harus diperlakukan sebagaimana
tuduhan yang dia kenakan pada tertuduh (Ul 19:19)
182. Jika menemukan seseorang terbunuh tapi tidak diketahui siapa pembunuhnya, hendaknya
melakukan upacara pematahan kepala lembu betina yang muda untuk mengadakan
perdamaian bagi umat (Ul 21:4)
183. Bangunlah enam buah kota perlindungan (Ul 19:1-3)
184. Berikanlah kota-kota untuk didiami oleh orang Lewi yang tidak mendapatkan warisan tanah
turun temurun (Bil 35:2)
185. Pasanglah pagar di sekeliling atap rumah, dan buanglah segala rintangan yang mungkin
mendatangkan bahaya (Ul 22:8)

XII. TENTANG BERHALA


186. Bakarlah berhala-berhala dan segala perlengkapannya (Ul 12:2; 7:5)
187. Jika penduduk sebuah kota murtad harus dibereskan seturut Taurat (Ul 13:17)
188. Basmilah ketujuh suku yang berada di Kanaan seturut perintah Allah (Ul 20:17)
189. Hapuslah Hama orang Amalek (Ul 25:19)
190. Kenanglah bagaimana bangsa Amalek memperlakukan bangsa Israel (Ul 25:17)

XIII. TENTANG PEPERANGAN


191. Selain ketetapan perang yang ada di Kitab pentateukh, ketetapan perang yang lain juga harus
dipatuhi (Ul 20:11-12)
192. Di masa perang, harus memilih seorang imam, untuk melakukan tugas-tugas khusus (Ul 20:2)
193. Perihararah higienis yang baik di dalam markas tentara (Ul 23: 14)
194. Untuk itu setiap tentara harus mempunyai perlengkapan yang dipertukan (Ul 23:13)

XIV. TENTANG MAsYARAKAT

195. Barang yang dicuri harus dikembarikan pada pemiliknya (Kel 22:4)
196. Beramallah kepada orang-orang miskin (Ul 15:8; Im 25:35-36)
197. Waktu seorang pria atau wanita Ibrani dibebaskan, tuannya harus memberikan hadiah
kepadanya (Ul 15:12-14)
198. Bila meminjamkan uang kepada orang miskin, jangan mengambil bunga daripadanya (Ul
15:12-14)
199. Bila si peminjam mempunyai kebutuhan yang mendesak, peminjam harus mengembalikan
barang gadaiannya kepadanya (Ul 24:13; Kel 22:25)
200. Harus membayarkan upah pada hari itu kepada buruh upahan (Ul 24:15)
201. Biarlah buruh makan hasil jerih lelah mereka (Ul 23:24-25)
202. Bila perlu bantulah hewan menurunkan beban berat yang dibawanya (Kel 23:5)
203. Bantulah orang atau hewan yang membawa beban berat (Ul 22:4)
204. Kembalikan barang yang hilang atau hewan yang tersesat kepada pemilik aslinya (Ul 22:1; Kel
23:3)
205. Harus menegur dan mengoreksi orang-orang yang bersalah (lm 19:17)
206. Namun harus mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri (Im 19:18)
207. Harus menunjukkan belas kasihan pada orang-orang yang menumpang atau yang baru masuk
agama Yahudi (Ul 10:19)
208. Ukuran yang dipakai haruslah adil dan tepat (lm 19:36)

XV. TENTANG RUMAH TANGGA


209. Hormatilah orang-orang bijak (Im 19:32)
210. Hormatilah ayahmu dan ibumu (Kel 20:12)
211. Takutlah pada ayah ibumu (Kel 19:3)
212. Meneruskan keturunan melalui pernikahan (Kej 1:28)
213. Menikahlah seturut ketetapan-ketetapan yang ada (Ul 24: 1)
214. Pengantin pria boleh bebas dari wajib tentara selama satu tahun untuk menikmati
kebahagiaan di rumah bersama dengan pengantin wanita yang baru dipersuntingnya (Ul 24:5)
215. Anak laki-laki harus disunat (Kej 17 10; lm 12:3)
216. Jika seseorang mati dan tidak meninggalkan keturunan, maka salah seorang dari saudaranya
harus mengambil janda yang ditinggal mati oleh suaminya itu sebagai istrinya (Ul 25:5)
217. Dia juga berhak menolak menikahi janda itu (Ul 25:9)
218. Jika seseorang telah menggauli seorang gadis, hendaklah dia mempersunting gadis itu
sebagai istrinya, dan tidak boleh menceraikannya seumur hidupnya (Ul 22:29)
219. Jika seseorang menunduh istrinya tidak suci sebelum menikah, haruslah menerima hukuman
dan seumur hidup tidak diperbolehkan menceraikan dia (Ul 22:13-19)
220. Barangsiapa merayu dan memperkosa orang lain harus dihukum seturut Taurat (Kel 22:16)
221. Orang-orang yang menikahi gadis tawanan harus melakukannya seturut Taurat (Ul 21 :1 1)
222. Jika seseorang ingin bercerai, hendaklah dia memberikan surat cerai kepada wanita itu (Ul
24:1)
223. Jika seorang wanita dicurigai bezinah hendaklah dia diuji seturut ketentuan (Bil 512-28)

XVI. TENTANG PELAKSANAAN HUKUMAN


224. Jika menurut hukum harus menerima hukuman cemeti, hukuman harus dilaksanakan (Ul 25:2)
225. Harus melepaskan mereka yang membunuh dengan tidak sengaja ke kota perlindungan (Bil
35:25)
226. Gunakanlah pisau pada saat melakukan hukuman berat (Ul 32:40-42)
227. Boleh melaksanakan hukuman gantung (Kel 21:16)
228. Atau dibakar (Im 20:14)
229. Ada hukuman yang dilaksanakan dengan merajam batu (Ul 22:24)
230. Atau bias juga digantung di atas galah (Ul 21:22)
231. Jenazah residivis harus dimakamkan pada hari itu juga (Ul 21:23)

XVII. TENTANG BUDAK


232. Budak orang Ibrani harus diperlakukan sesuai dengan ketetapan khusus (Kel 21:2)
233. Majikan boleh menikahi budak wanitanya (Kel 21 :8)
234. Atau mengizinkan dia untuk menebus diri (Kel 21:8)
235. Budak orang kafir harus diperlakukan baik seperti ketetapan yang ada (lm 25:46)

XVIII. TENTANG KERUGIAN-KERUGIAN LAIN


236. Ketetapan praktis.yaitu pemberian ganti rugi juga berlaku bagi Ikerusakan atau kerugian yang
dilakukan oleh manusia (Kel 21:18-18)
237. Kerusakan atau kerugian yang dilakukan oteh hewan (Kel 21:28)
238. Kerugian yang diderita karena perigi yang dibiarkan menganga (Kel 21:33-34)
239. Yang mencuri harus memberikan ganti rugi (Kel 22:3)
240. Yang mencuri rembu, keledai, domba juga memberikan ganti rugi (Kel. 22:4)
241. Yang mengumbar hewannya hingga mencerakakan orang rain juga harus memberi ganti rugi
(Kel 22:5)
242. Penjaga yang tidak diupah menemui kecelakaan juga harus diberi ganti rugi (Kel 22:6-8)
243. Penjaga yang diupah bila memakai untuk kepentingan pribadi atau mencuri pakaian maupun
hewan harus dihukum dan membayar ganti rugi (Kel 22:9-12)
244. Hal yang sama juga berlaku untuk orang yang meminjam (Kel 22:13)
245. Juga berlaku dalam jual beli (Im 25:14)
246. Juga berlaku dalam mewarisiwarisan (Bil 27:8)
247. Jika terjadi perselisihan dalam hal-hal lain juga harus diadili (Kel 22:8)
248. Selamatkanlah mereka yang tertindas, bahkan tidak ragu untuk melukai anggota tubuh si
penindas (Ul 25:12).

TAURAT by BP » Tue Jun 20, 2006 11:18 am

KITAB HUKUM TAURAT


Yang disebut ָ‫ סספפר ההָת תַוֹּררה‬- SEFER HATORAH (Kitab Taurat/Torah/Pentateukh) adalah 5 kitab di awal perjanjian
lama :

TORAH :

1. ‫ בראשית‬, BERESYIT ("pada mulanya", Genesis/ jadian)


2. ‫ שמוֹּת‬, SYEMOT / ("nama-nama", Exodus/ Keluaran)
3. ‫ וֹּיקרא‬, VAYIQRA ("dan Dia memanggil", Leviticus/ Imamat)
4. ‫ במדבר‬, BEMIDBAR ("di padang gurun", Numbers/ Bilangan)
5. ‫ דברים‬, DEVARIM ("perkataan-perkataan", Deuteronomy/ Ulangan)
Kitab TORAH ini juga dikenal sebagai Kitab Musa, sebab Musa adalah penulisnya (ada kemungkinan pada
bagian akhir kitab Ulangan diteruskan oleh Yoshua reff. pentateuch-musa-vt114.html#p238 ).

Kitab Torah dalam bahasa asli bisa anda lihat di

KITAB TANAKH
Kitab Perjanjian Lama disebut ‫תנ״ך‬ , TANAKH singkatan dari Torah - Nevi'im - Ketuvim, ditulis 99,99%
dalam bahasa Ibrani, hanya beberapa ayat saja yang ditulis dalam bahasa Aram.
TANAKH inilah yang menjadi Perjanjian Lama bagi kalangan Kristen.
A. ‫ תורה‬, TORAH/ Taurat
1. Genesis [ ‫ ]בראשית‬BERESYIT ("pada mulanya", Kejadian)
2. Exodus [‫ ]שמוֹּת‬SYEMOT ("nama-nama", Keluaran)
3. Leviticus [‫ ]וֹּיקרא‬VAYIQRA ("dan Dia memanggil", Imamat)
4. Numbers [‫ ]במדבר‬BEMIDBAR ("di padang gurun", Bilangan)
5. Deuteronomy [‫ ]דברים‬DEVARIM ("perkataan-perkataan", Ulangan)

B. ‫ נביאים‬, NEVI'IM (Nabi-nabi)


1. NEVI'IM RISYONIM (Nabi-nabi pertama)

6. Joshua [ ‫ ]יהָוֹּשע‬YEHOSYUA' (Yosua)


7. Judges [‫ ]שוֹּפטים‬SYOFETIM (Hakim-hakim)
8. Samuel (I & II) [‫ ]שמוֹּאל‬SYEMU'EL (1 & 2 Samuel)
9. Kings (I & II) [‫ ]מלכים‬MELAKHIM (1 & 2 Raja-raja)

2. NEVI'IM AKHARONIIM (Nabi-nabi kemudian)

ָ‫ ]ישעיה‬YESYA'YAHU (Yesaya)
10. Isaiah [
11. Jeremiah [ָ‫ ]ירמיה‬YIRMEYAHU (Yeremia)
12. Ezekiel [‫ ]יחזקאל‬YEKHEZQ'EL (Yehezkiel)
13. The Twelve Minor Prophets [‫ ]תרי עשר‬TREI 'ASAR (Dua belas), terdiri atas satu kitab

I. Hosea [ ‫ ]הָוֹּשע‬HOSYEA' (Hosea)


II. Joel [‫ ]יוֹּאל‬YO'EL (Yoel)
III. Amos [‫' ]עמוֹּס‬AMOS (AMOS)
IV. Obadiah [ָ‫' ]עוֹּבדיה‬OVADYAH (Obaja)
V. Jonah [ָ‫ ]יוֹּנה‬YONAH (Yunus)
VI. Micah [ָ‫ ]מיכה‬MIKHAH (Mikha)
VII. Nahum [‫ ]נחוֹּם‬NAKHUM (Nahum)
VIII. Chavaquq [‫ ]חבקוֹּק‬KHABAQUQ (Habakuk)
IX. Ts'phanyah [ָ‫ ]צפניה‬TSEFANYAH (Zefanya)
X. Haggai [‫ ]חגי‬KHAGAI (Hagai)
XI. Z'kharyah [ָ‫ ]זכריה‬ZEKHARYAH (Zakharia)
XII. Malakhi [‫ ]מלאכי‬MAL'AKHI (Maleakhi)
C. ‫ כתובים‬, KETUVIM (Tulisan-tulisan) [/color]
14. Psalms [ ‫ ]תהָלים‬TEHILIM (Mazmur)
15. Proverbs [‫ ]משלי‬MISYLEI (Amsal)
16. Job [‫' ]איוֹּב‬IYOV (Ayub)
17. Song of Songs [‫ ]שיר הָשירים‬SYIR HASYIRIM (Kidung Agung)
18. Ruth [‫ ]רוֹּת‬RUT (Rut)
19. Lamentations [ָ‫' ]איכה‬EYKHAH (Ratapan)
20. Ecclesiastes [‫ ]קהָלת‬QOHELET (Pengkhotbah)
21. Esther [‫' ]אסתר‬ESTER (Ester)
22. Daniyel [‫ ]דניאל‬DANI'EL (Daniel)
23. Ezra-N'chemyah [ָ‫' ]עזרא וֹּנחמיה‬EZRA'-NEKHEMYAH (Ezra-Nehemia)
24. Chronicles (I & II) [‫ ]דברי הָימים‬DIVREY HAYAMIM (1 & 2 Tawarikh)

Total: 24 kitab
TANAKH IBRANI ini ada terjemahannya dalam bahasa YUNANI yang disebut SEPTUAGINTA.
Kebanyakan acuan ָ‫ ת תַוֹּררה‬- TORAH dalam PL, terdapat dalam Kitab Tawarikh, Ezra, dan Nehemia, dan
menggunakan berbagai sebutan:

1. ָ‫ ת תַוֹּררה‬- TORAH, hukum Taurat (Ezra 10:3; Nehemia 8:2, 7, 14; 10:34, 36; 12:44; 13:3; 2 Taw 14:4;
31:21; 33:8);
2. ָ‫ סספפר ההָת תַוֹּ רררה‬- SEFER HATORAH, kitab Taurat itu (Nehemia 8:3);
3. ָ‫שה‬ ‫ סספפר ת תַוֹּהרת מ תַ פ‬- SEFER TORAH MOSHEH kitab Taurat Musa (Nehemia 8:1);
4. ָ‫שה‬ ‫ סספפר מ תַ פ‬- SEFER MOSHEH, kitab Musa (Nehemia 13:1; 2 Tawarikh 25:4; 35:12);
5. ָ‫ ת תַוֹּהרת ייהָרוֹּה‬- TORAH YEHOVAH (dibaca: 'Adonay) Taurat TUHAN (Ezra 7:10; 1 Tawarikh 16:40; 2
Tawarikh 31:3; 35:26);
6. ‫ ת תַוֹּהרת רהָאָאלֱההָים‬- TORAT HA'ELOHIM, hukum Allah (Nehemia 10:28-29);
7. ‫ סספפר ת תַוֹּהרת ייהָרוֹּהָ אָאלֱסהָיפהָם‬- TORAT YEHOVAH (dibaca: 'Adonay) 'ELOHEIKHEM, Kitab Hukum Taurat
TUHAN Allah mereka (Nehemia 9:3);
8. ‫הָאָאלֱההָים‬ ‫ יכתורבהָ יבת תַוֹּהרת מ תַ פ‬- KETUVAH BETORAH MOSHEH 'AVAD HA'ELOHIM (bahasa
‫שהָ פ רעפבד־ ר ר‬
Aram), kitab Taurat Musa, hamba Allah itu (Daniel 9:11; bnd Maleakhi 4:4: ‫שהָ העיבהדי‬ ‫ ת תַוֹּהרת מ תַ פ‬- TORAH
MOSHEH 'AV'DEI, Taurat Musa hamba-Ku).

'ASERET HADEVÂRÏM –SEPULUH FIRMAN adalah dasar dari Hukum Taurat .


Hukum Taurat itu memuat banyak sekali hukum dan peraturan. Selengkapnya dalam artikel 613
MITSVOT, bisa dibaca di 613-mitsvot-vt218.html#p424

Artikel terkait: PENTATEUKH: pentateukh-kelima-kitab-musa-vt7593.html#p35688

TAURAT
Di dalam Taurat Perjanjian Lama terdapat lebih dari enam ratus hukum, tepatnya diperinci dalam 613
perintah yang diberi istilah 613 Mitsvot. Diharapkan agar orang-orang Israel menaatinya sebagai bukti
kesetiaan mereka kepada Allah. Hanya empat di antara tiga puluh sembilan kitab Perjanjian Lama
berisi hukum-hukum ini: Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Walaupun ada banyak materi lain
dalam setiap buku ini di samping daftar hukum-hukum ini, kitab-kitab ini masih disebut sebagai kitab
taurat. Kitab Kejadian, yang tidak berisi suatu perintah pun yang dipandang sebagai bagian dari sistem
hukum Israel, secara tradisional disebut kitab taurat juga. Jadi, kita dapat mulai mengerti dengan
segera bahwa tidak ada persesuaian yang tepat di antara apa yang kita sebut hukum taurat ( ָ‫ תוּררה‬-
TORAH) dan apa yang oleh Perjanjian Lama disebut kitab-kitab taurat ( ָ‫ סספפר ההָת תַוֹּררה‬- SEFER
HATORAH).

Hal selanjutnya yang menyulitkan gambaran bagi kebanyakan orang Kristen ialah bahwa kadang-
kadang kelima kitab yang pertama di Perjanjian Lama, yaitu Kejadian sampai Ulangan, disebut
sebagai satu kitab. Misalnya, sesudah kematian Musa, Yosua mendorong umat Israel agar tetap setia
kepada Tuhan Allah mereka.

* Yosua 1:8
LAI TB, Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang
dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya,
sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
KJV, This book of the law shall not depart out of thy mouth; but thou shalt meditate therein day
and night, that thou mayest observe to do according to all that is written therein: for then thou
shalt make thy way prosperous, and then thou shalt have good success.
Hebrew,
‫מר‬ ‫לֱא־רימוש סספפר ההָת תַוֹּררהָ ההָפזהָ המהפיך וֹּ ירהָהגירת ב תַוֹּ י תַוֹּרמם וֹּ רהלי ירלהָ ילהמהעןַ הת י‬
ַ‫ש ת‬
‫שהכיל׃‬‫הלעַעש תַוֹּת יכרכל־ההָרכתוב ב תַוֹּ הכי־אְז התיצהליהח פאת־ידררפכך יוֹּאְז הת י‬
LO'-YAMUSY {tidak memindahkan} SEFER {kitab} HATORAH {Taurat} HAZEH {ini} MIPIKHA
{dari mulutmu} VEHAGITA {dan engkau merenungkan} BO {padanya} YOMAM {hari-hari}
VALAYLAH {dan malam} LEMA'AN {supaya} TISYMOR {engkau memelihara} LA'ASOT {untuk
melakukan} KEKHOL-HAKATUV {seperti semua yang tertulis} BO {padanya} KI-'AZ {karena
kemudian} TATSLIAKH {engkau akan menjadikannya} 'ET-DERAKHEKHA {jalanmu} VE'AZ
{dan kemudian} TASKIL {engkau akan beruntung}

Lagi pula, di dalam Perjanjian Baru, kadang-kadang Taurat disebut dalam suatu cara yang
menjelaskan bahwa yang sebenarnya dimaksudkan adalah seluruh Perjanjian Lama, karena fungsi
kebanyakan kitab Perjanjian Lama umumnya adalah menjelaskan dan menerapkan Taurat yang
terdapat dalam Pentateukh.

* Matius 5:17-18
5:17 LAI TB, Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat
atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya.
KJV, Think not that I am come to destroy the law, or the prophets: I am not come to destroy, but
to fulfil.
TR, μη νομισητε οτι ηλθον καταλυσαι τον νομον η τους προφητας ουκ ηλθον καταλυσαι αλλα
πληρωσαι
Translit interlinear, mê {tidak} nomisête {kalian menyangka} hoti {bahwa} êlthon {Aku datang}
katalusai {memusnahkan} ton nomon {hukum [Taurat]} ê {atau} tous prophêtas ([kitab] para
nabi} ouk {tidak} êlthon {Aku datang} katalusai {memusnahkan} alla {melainkan} plêrôsai
{memenuhi}

5:18 LAI TB, Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan
bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi
KJV, For verily I say unto you, Till heaven and earth pass, one jot or one tittle shall in no wise
pass from the law, till all be fulfilled.
TR, αμην γαρ λεγω υμιν εως αν παρελθη ο ουρανος και η γη ιωτα εν η μια κεραια ου μη
παρελθη απο του νομου εως αν παντα γενηται
Translit interlinear, amên {sesungguhnya} gar {karena} legô {Aku berkata} humin {kepadamu}
heôs an {sampai} parelthê {berlalu} ho ouranos {langit} kai {dan} hê gê {bumi} iôta {iota (titik)}
hen {satu} hê {atau} mia {satu} keraia {garis kecil (dari sebuah huruf)} ou mê {pasti tidak}
parelthê {berlalu} apo {dari} tou nomou {Taurat} heôs an {sampai} panta {semua} genêtai
{terjadi}.

* Lukas 16:17
LAI TB, Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal."
KJV, And it is easier for heaven and earth to pass, than one pronunciation mark of the law to
fail.
TR, ευκοπωτερον δε εστιν τον ουρανον και την γην παρελθειν η του νομου μιαν κεραιαν πεσειν
Translit interlinear, eukopôteron {lebih mudah} de {dan} estin {ia adalah} ton ouranon {langit} kai
{dan} tên gên {bumi} parelthein {berlalu} ê {daripada} tou nomou {hukum [Taurat]} mian {satu}
keraian {titik} pesein {jatuh}
Catatan :
lihat penjelasan mengenai penggenapan Taurat ini di menggenapi-dan-membatalkan-
taurat-vt545.html#p1022

* Titus 3:9
LAI TB, Tetapi hindarilah persoalan yang dicari-cari dan yang bodoh, persoalan silsilah,
percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum Taurat, karena semua itu tidak berguna dan
sia-sia belaka.
KJV, But avoid foolish questions, and genealogies, and contentions, and strivings about the
law; for they are unprofitable and vain.
TR, μωρας δε ζητησεις και γενεαλογιας και ερεις και μαχας νομικας περιιστασο εισιν γαρ
ανωφελεις και ματαιοι
Translit interlinear, môras {yang bodoh} de {dan} zêtêseis {persoalan} kai {dan} genealogias
{silsilah} kai {dan} ereis {perdebatan} kai {dan} makhas {pertengkaran} nomikas {mengenai
hukum [Taurat]} periistaso {hindarilah kalian} eisin {mereka menjadi} gar {karena} anôpheleis
{tidak berguna} kai {dan} mataioi {sia-sia}

Akan tetapi, dalam kebanyakan contoh bila Taurat disebut di dalam Alkitab, itu berarti kumpulan materi
yang mulai dari Keluaran 20 dan terus sampai ke akhir kitab Ulangan. Bahkan dengan melihat
sepintas lalu pada bagian alkitab ini dengan segera kita akan mengetahui bahwa tidak semua yang
ada di situ berbentuk perintah. Tetapi mayoritas dari isi dalam Keluaran 20 hingga Ulangan 33 adalah
perumusan hukum dan itu sebabnya kita menyebutnya hukum taurat Perjanjian Lama.

Persoalan yang paling sulit bagi kebanyakan orang Kristen berkenaan dengan perintah-perintah ini
adalah persoalan hermeneutis, bagaimana perumusan hukum ini berlaku untuk kita, atau adakah itu
berlaku untuk kita? Oleh karena hal ini penting sekali, maka kita memulai tulisan ini dengan beberapa
pengamatan tentang orang-orang Kristen dan Taurat (hukum-hukum), yang sebaliknya akan
membantu dalam pembahasan eksegetis.

-----
I. ORANG KRISTEN DAN TAURAT PERJANJIAN LAMA
Jikalau Anda seorang Kristen, apakah Anda diharapkan untuk menaati hukum taurat Perjanjian Lama? Jika
memang demikian, bagaimana mungkin Anda dapat membersembahkan korban seperti daging binatang
(Imamat 1 – 5)? Sebenarnya, jika Anda membunuh dan membakar binatang seperti yang dipaparkan dalam
Perjanjian Lama, mungkin Anda akan ditahan karena kekejaman terhadap hewan! Tetapi jika Anda tidak lagi
diharapkan untuk menaati taurat Perjanjian Lama, mengapa Yesus mengatakan, "Sesungguhnya selama
belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi" (Matius 5:18)? Pertanyaan ini memerlukan jawaban, suatu jawaban yang menuntut kita
melihat cara taurat Perjanjian Lama. Apakah masih merupakan tanggung jawab yang diwajibkan pada orang
Kristen, yaitu cara-cara kita masih diwajibkan untuk menaati setiap atau semua perintah dalam Keluaran 20
hingga Ulangan 33?.

Ada enam garis pedoman awal yang disarankan untuk mengerti hubungan orang Kristen dengan taurat
Perjanjian Lama. Garis-garis pedoman itu sendiri dimaksudkan untuk membantu kita menyesuaikan diri ke
arah penghargaan yang semestinya terhadap Taurat.

1. TAURAT PERJANJIAN LAMA ADALAH SUATU PERJANJIAN (COVENANT)

Suatu perjanjian adalah suatu kontrak yang mengingat di antara dua pihak, yang keduanya
mempunyai kewajiban-kewajiban yang ditetapkan di dalam perjanjian itu. Dalam masa Perjanjian
Lama, banyak perjanjian termasuk jenis yang disebut perjanjian kekuasaan raja. Perjanjian-perjanjian
itu diberikan dengan murah hati oleh seorang raja atau maharaja yang berkuasa kepada pengikut atau
hamba yang lebih lemah dan yang bergantung padanya. Perjanjian itu menjamin keuntungan dan
perlindungan bagi hamba itu. Tetapi, sebaliknya, hamba itu wajib untuk setia hanya kepada rajanya itu,
dengan peringatan bahwa setiap ketidaksetiaan akan mendatangkan hukuman seperti yang
dicantumkan dalam perjanjian itu. Bagaimana hamba itu menunjukkan kesetiaannya? Dengan
mengamalkan ketentuan-ketentuan – peraturan perilaku – yang ditetapkan dalam perjanjian itu.
Selama hamba itu tetap melaksanakan peraturannya, raja itu tahu bahwa hamba itu setia. Akan tetapi,
bila peraturan itu dilanggar, maka raja itu dituntut oleh perjanjian tersebut untuk mengambil tindakan
menghukum hamba itu.

Allah membentuk taurat Perjanjian Lama atas kiasan perjanjian-perjanjian kuno itu dan dengan
demikian membentuk suatu kontrak yang mengingat di antara Tuhan dan hamba-Nya Israel. Sebagai
imbalan bagi berbagai keuntungan dan perlindungan, Israel harus menaati lebih dari enam ratus
peraturan itu – yaitu perintah-perintah – yang terdapat dalam hukum perjanjian yang kita temukan
dalam Keluaran 20 hingga Ulangan 33.

2. PERJANJIAN LAMA BUKAN WASIAT KITA


Wasiat adalah istilah lain bagi perjanjian. Wasiat Lama mewakili suatu perjanjian lama, yang tidak perlu
kita laksanakan lagi. Karena itu kita hampir tidak bisa mulai dengan menganggap bahwa Perjanjian
Lama itu harus dengan otomatis mengikat kita. Sebenarnya, kita harus menganggap bahwa tidak satu
pun dari ketentuannya (hukum) mengingat kita kecuali hukum-hukum itu dibaharui dalam Perjanjian
Baru. Yaitu, kecuali suatu hukum Perjanjian Lama entah bagaimana dinyatakan kembali atau
dikuatkan kembali dalam Perjanjian Baru, maka itu tidak lagi secara langsung mengingat umat Allah.

* Roma 6:14-15,
6:14 LAI TB, Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di
bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
KJV, For sin shall not have dominion over you: for ye are not under the law, but under grace.
TR, αμαρτια γαρ υμων ου κυριευσει ου γαρ εστε υπο νομον αλλ υπο χαριν
Translit interlinear, hamartia {dosa} gar {karena} humôn {kalian} ou {tidak} kurieusei {ia akan
menguasai} ou {tidak} gar {karena} este {kalian adalah} hupo {di bawah} nomon {hukum
[Taurat]}all {melainkan} hupo {di bawah} kharin {kasih karunia}

6:15 LAI TB, Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di
bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!
KJV, What then? shall we sin, because we are not under the law, but under grace? God forbid.
TR, τι ουν αμαρτησομεν οτι ουκ εσμεν υπο νομον αλλ υπο χαριν μη γενοιτο
Translit interlinear, ti {apakah} oun {oleh karena itu} hamartêsomen {kalian akan berdosa} hoti
{bahwa} ouk {tidak} esmen {kalian adalah} hupo {di bawah} nomon {hukum [Taurat]} all
{melainkan} hupo {di bawah} kharin {kasih karunia} mê {tidak} genoito {ia pernah terjadi}

Sudah ada perubahan-perubahan dari Perjanjian Lama kepada Perjanjian Baru. Perjanjian Lama tidak
sama dengan Perjanjian Baru. Allah mengharapkan dari umat-Nya bukti-bukti ketaatan dan kesetiaan
yang agak berbeda dari yang Ia harapkan dari orang Israel di Perjanjian Lama. Ketetiaan masih
diharapkan. Yang sudah berubah dalam beberapa hal adalah cara seseorang menunjukkan kesetiaan
itu.

3. JELASLAH, ADA BEBERAPA KETENTUAN PERJANJIAN LAMA YANG TIDAK DIBAHARUI DALAM
PERJANJIAN BARU

Suatu ulasan yang lengkap mengenai kategori-kategori hukum Perjanjian Lama memerlukan satu
buku tersendiri, namun ada kemungkinan untuk mengelompokkan bersama-sama sebagian besar
hukum Pentateukh ke dalam dua kategori besar, yang keduanya tidak lagi berlaku bagi orang Kristen,
yaitu:

[1] hukum perdata bangsa Israel, dan


[2] hukum keagamaan Israel.

Hukum perdata itulah yang menetapkan hukuman untuk berbagai kejahatan (besar dan kecil) yang
dapat mengakibatkan seorang ditahan dan diadili di Israel. Hukum-hukum itu hanya berlaku untuk
warganegara Israel zaman kuno, dan tak seorang pun yang hidup pada masa kini menjadi
warganegara Israel kuno.

Hukum keagamaan merupakan bagian terbesar dari taurat Perjanjian Lama, dan terdapat di seluruh
kitab Imamat dan juga di banyak bagian kitab Keluaran, Bilangan, dan Ulangan. Hukum-hukum ini
memberitahukan kepada umat Israel bagaimana menjalankan praktek penyembahan, merincikan
segala sesuatu dari rancangan peralatan penyembahan, tanggung jawab para imam, jenis binatang
yang akan dipersembahkan dan bagaimana mempersembahkannya. Pengorbanan (upacara
penyembelihan, memasak, dan memakan) binatang merupakan bagian utama dari cara penyembahan
kepada Allah dalam Perjanjian Lama.

* Ibrani 9:22
LAI TB, "Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa
penumpahan darah tidak ada pengampunan."
KJV, And almost all things are by the law purged with blood; and without shedding of blood is
no remission.
TR, και σχεδον εν αιματι παντα καθαριζεται κατα τον νομον και χωρις αιματεκχυσιας ου γινεται
αφεσις
Translit interlinear, kai {dan} skhedon {hampir} en {dalam} haimati {darah} panta {segala
sesuatu} katharizetai {ia disucikan} kata {menurut} ton nomon {hukum [Taurat]} kai {dan} khôris
{tanpa} haimatekkhusias {penumpahan darah} ou {tidak} ginetai {ia menjadi} aphesis
{pengampunan}

Akan tetapi setelah korban Yesus yang berlaku sekali untuk selama-lamanya itu diselesaikan, maka
pendekatan Perjanjian lama segera ketinggalan zaman. Korban binatang tidak lagi terdapat dalam
praktek Kristen, walaupun penyembahan – dengan cara Perjanjian Baru – berlangsung terus. Karena
kematian Kristus di atas kayu salib telah MEMBATALKAN Taurat :

* Efesus 2:15
LAI TB, "sebab dengan mati-Nya sebagai manusia IA TELAH MEMBATALKAN HUKUM
TAURAT dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi
satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
KJV, Having abolished in his flesh the enmity, even the law of commandments contained in
ordinances; for to make in himself of twain one new man, so making peace;
TR, την εχθραν εν τη σαρκι αυτου τον νομον των εντολων εν δογμασιν καταργησας ινα τους
δυο κτιση εν εαυτω εις ενα καινον ανθρωπον ποιων ειρηνην
Translit interlinear, tên ekhthran {dengan perseteruan (kematian)} en {di dalam} tê sarki {daging
(sebagai manusia)} autou {-Nya} ton nomon {hokum Taurat} tôn entolôn {dari perintah-perintah}
en {yang terdiri dari} dogmasin {ketentuan-ketentuan} katargêsas {telah membatalkan} hina
{supaya} tous duo {dua} ktisê {Ia menciptakan} en {di dalam} eautô {diriNya} eis {menjadi} hena
{satu} kainon {baru} anthrôpon {manusia} poiôn {(untuk) mengadakan} eirênên {perdamaian}

IA TELAH MEMBATALKAN HUKUM TAURAT, καταργησας - katargêsas, aorist aktif partisip nominatif
tunggal maskulin dari kata kerja καταργεω - katargeô.

Kata Yunani καταργεω - katargeô berasal dari gabungan partikel κατα - kata yang berarti menurut,
sesuai dengan, dan kata kerja αργεω - argeô, non-aktif, tidak berfungsi.

Kata Yunani καταργεω - katargeô bermakna : membinasakan, membatalkan, menghilangkan,


menyebabkan tidak bekerja lagi, tidak beroperasi lagi, tidak aktif, berakhir, dan makna-makna lain
yang sejenis. Yesus Kristus dengan kematianNya di kayu Salib telah menggenapi secara penuh
Hukum Taurat, inilah yang dimaksud dengan "sebelum semuanya terjadi" dan "Ia dengan
kematianNya" memenuhi Taurat dan mengakhiri Taurat itu sendiri.

-----

Berhubungan dengan ini, banyak orang bertanya, "Tidakkah Yesus berkata bahwa kita masih di bawah
Taurat, karena tidak ada satu iota atau titik pun yang akan ditiadakan dari Taurat?" Apa yang
dikatakan-Nya ialah bahwa Taurat tidak dapat diubah, "sebelum semuanya terjadi".

* Lukas 16:16-17
16:16 LAI TB, Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan
sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut
memasukinya.
KJV, The law and the prophets were until John: since that time the kingdom of God is preached,
and every man presseth into it
TR, ο νομος και οι προφηται εως ιωαννου απο τοτε η βασιλεια του θεου ευαγγελιζεται και πας
εις αυτην βιαζεται
Translit interlinear, ho nomos {hukum [Taurat]} kai {dan} hoi prophêtai {[kitab] para nabi} heôs
{hingga} iôannou {Yohanes} apo {dari} tote {saat itu} hê basileia {kerajaan} tou theou {Allah}
euaggelizetai {diberitakan} kai {dan} pas {setiap (orang)} eis {ke dalam} autên {nya} biazetai
{berusaha masuk}

16:17 LAI TB, Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal.
KJV, And it is easier for heaven and earth to pass, than one tittle of the law to fail.
TR, ευκοπωτερον δε εστιν τον ουρανον και την γην παρελθειν η του νομου μιαν κεραιαν πεσειν
Translit interlinear, eukopôteron {lebih mudah} de {tetapi} estin {adalah} ton ouranon {langit} kai
{dan} tên gên {bumi} parelthein {lewat} ê {daripada} tou nomou {taurat} mian {satu} keraian
{garis kecil dari sebuah huruf} pesein {batal}

Taurat dan kitab nabi-nabi berakhir pada waktu Yohanes Pembaptis mulai memberitakan Perjanjian
Baru, dan oleh karena itu Yesus Kristus menekankan bahwa lebih baik orang-orang segera masuk ke
dalam kerajaan Allah, karena kalau tidak mereka masih tetap berkewajiban untuk mematuhi hukum
yang lama, yang tidak mungkin diubah.

Yesus Kristus memberikan hukum baru dan menyempurnakan yang lama dengan menggenapinya
dengan kematianNya sebagai kurban yang paling sempurna. Hukum atau perjanjian yang baru
memberikan kepada mereka yang melaksanakannya itu suatu kebenaran yang melampaui kebenaran
para ahli Taurat dan orang Farisi, yang dengan sangat teliti menaati Perjanjian Lama. Yesus Kristus
telah menggenapi seluruh hukum Perjanjian Lama dan memberikan hukum yang baru, yakni hukum
kasih.
Penjelasan lanjut, silahkan baca artikel
Yesus Kristus dan ajaranNya menggenapi Taurat. KematianNya membatalkan Taurat, di
menggenapi-dan-membatalkan-taurat-vt545.html#p1022

4. PERJANJIAN LAMA DIPERBARUI DALAM PERJANJIAN BARU.

Bagian mana yang dimaksudkan? Apakah hanya beberapa segi dari hukum etika Perjanjian Lama?
Adakah yang masih berlaku dalam Perjanjian Baru sebagai sesuatu yang berlaku bagi orang-orang
Kristen?

Tuhan Yesus telah meletakkan dasar Hukum yang baru, yang kita kenal dengan HUKUM KASIH :

Tuhan Yesus Yesus Kristus memberikan hukum baru yang berpijak dari hukum-hukum yang pernah
berlaku, namun ia mereformulasikan hukum itu kepada pelaksaaan yang menuju kepada suatu
kebenaran yang melampaui kebenaran para ahli Taurat dan orang Farisi, yang walaupun dengan
sangat teliti menaati Perjanjian Lama, namun mereka tidak mengenal hakikat dasar untuk apa hukum
itu diberikan; mereka hanya melaksanakan hanya sebatas ibadah agamawi yang kasat mata.

* Matius 22:40
LAI TB, Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
KJV, On these two commandments hang all the law and the prophets.
TR, εν ταυταις ταις δυσιν εντολαις ολος ο νομος και οι προφηται κρεμανται
Translit interlinear, en (pada} tautais (ini} tais (yang} dusin (dua} entolais (perintah-perintah}
holos (seluruh} ho nomos (hukum [Taurat]} kai (dan} hoi prophetai ([kitab] para nabi} kremantai
(mereka digantungkan}

* Imamat 19:18
LAI TB, Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-
orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah
TUHAN.
KJV, Thou shalt not hate thy brother in thine heart: thou shalt in any wise rebuke thy neighbor,
and not suffer sin upon him.
Hebrew,
‫טר פאת־יבסני העפמך יוֹּאְההָיברת ילסרעַעך רכמ תַוֹּך עַאהני ייהָרוֹּהָ׃‬
ַ‫קם יוֹּלֱא־הת ת‬
ַ‫לֱא־הת ת‬
Translit interlinear, LO'-TIQOM {jangan engkau menuntut balas} VELO'-TITOR {dan jangan
dendam} 'ET-BENEY {pada anak-anak} 'AMEKHA {bangsamu} VE'AHAVTA {dan engkau harus
mengasihi} LERE'AKHA {pada tetanggamu} KAMOKHA {seperti dirimu} 'ANI {Aku} YEHOVAH
{(baca 'ADONAY) TUHAN}

* Ulangan 6:5
LAI TB, Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap kekuatanmu.
KJV, And thou shalt love the LORD thy God with all thine heart, and with all thy soul, and with
all thy might.
Hebrew,
‫יוֹּאְההָיברת סאת ייהָרוֹּהָ אָאלֱפהָיך יברכל־ילרביבך ויברכל־נהיפ י‬
‫שך ויברכל־ימא תַפדך׃‬
Translit interlinear, VE'AHAVTA (dan engkau harus mengasihi} 'ET YEHOVAH (TUHAN}
'ELOHEYKHA (Allahmu} BEKHOL-LEVAVKHA (dengan segenap hatimu} UVEKHOL-
NAFSYEKHA (dan dengan segenap jiwamu} UVEKHOL-ME'ODEKHA (dan dengan segenap
keinginanmu}

Pengertian sesama-manusia seringkali diartikan secara sempit oleh orang-orang Yahudi, untuk itu
Tuhan Yesus memberikan pengertian kepada para pendengarnya dengan memberikan suatu
perumpamaan tentang orang Samaria Yang Baik Hati, baca di 25-orang-samaria-yang-murah-hati-
vt1699.html#p6868 dan di siapakah-sesamaku-vt742.html#p1727 )

Yesus Kristus, Dia-lah Hukum


Alkitab bersaksi bahwa Dia-lah Hukum. Karena Ia mempuntai otoritas membuat hukum dan
mereformulasi hukum-hukum. Dalam Khotbah diatas Bukit (Matius pasal 5-7), Tuhan Yesus Kristus
menunjukkan diriNya berotoritas penuh dalam legislasi hukum. Berkali-kali Ia menjejalkan pemurnian
Hukum dengan mengkontraskan apa yang diterima manusia secara tidak murni/ tidak dalam
kepenuhan Makna :
* Matius 5:27-30
5:27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta
menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
5:29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena
lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh
dicampakkan ke dalam neraka.
5:30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu,
karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan
utuh masuk neraka

* Matius 5:38-42
5:38 Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
5:39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat
kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi
kirimu.
5:40 Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu,
serahkanlah juga jubahmu.
5:41 Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia
sejauh dua mil.
5:42 Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau
meminjam dari padamu.

* Matius 5:43-45
5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu.
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang
menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi
orang yang benar dan orang yang tidak benar.

Contoh yang lainnya, Yesus Kristus memurnikan hukum pembunuhan dan perzinahan dari fisikal
menjadi moral spiritual. Bisa Anda baca di yesus-memurnikan-hukum-pembunuhan-dan-perzinahan-
vt612.html#p1392

Dengan demikian, meski seringkali Tuhan Yesus mengutip perintah-perintah dalam hukum Taurat.
Pada kenyataannya Yesus Kristus justru merombak hukum yang lama itu menuju kepada kemunian
HUKUM YANG BARU, yang lebih kepada hakikatnya yang bersifat moral spritual.

* Yakobus 4:12a
LAI TB, Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan
dan membinasakan.
KJV, There is one lawgiver, who is able to save and to destroy:
TR, εις εστιν ο νομοθετης ο δυναμενος σωσαι και απολεσαι συ τις ει ος κρινεις τον ετερον
Translit interlinear, heis {satu} estin {adalah} ho nomothetês {Sang Pembuat Hukum} ho
dunamenos {(yaitu) Dia yang berkuasa} sôsai {menyelamatkan} kai {dan} apolesai {membunuh}

Yesus Kristus adalah Allah. Karena Ia Allah, Ia mempunyai otoritas :


1. Membuat hukum dan
2. Mereformulasi hukum-hukum.

Hukum yang telah direformulasi, tidak dapat dikatakan sebagai HUKUM LAMA (yang sudah ada)

5. SEMUA HUKUM PERJANJIAN LAMA MASIH MERUPAKAN FIRMAN ALLAH BAGI KITA, WALAUPUN
HUKUM ITU TIDAK LAGI MERUPAKAN PERINTAH ALLAH BAGI KITA

Di dalam Alkitab terdapat beragam perintah yang Allah mau kita ketahui, yang secara tidak langsung
ditujukan kepada kita secara pribadi. Sebagai contoh terdapat dalam ayat di bawah ini:

* Matius 11:4
LAI TB, Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu
dengar dan kamu lihat:"
KJV, Jesus answered and said unto them, Go and shew John again those things which ye do
hear and see:
TR, και αποκριθεις ο ιησους ειπεν αυτοις πορευθεντες απαγγειλατε ιωαννη α ακουετε και
βλεπετε
Translit interlinear, kai (dan} apokritheis (menjawab} ho iesous (Yesus} eipen (Dia berkata}
autois (kepada mereka} poreuthentes (pergilah} apaggeilate (perlihatkanlah kalian} ioanne
(kepada Yohanes} ha (yang} akouete (kalian mendengar} kai (dan} blepete (kalian melihat}

Orang-orang yang mula-mula mendengar perintah itu adalah murid-murid Yohanes Pembaptis. Kita
membaca tentang perintah itu, dan perintah itu bukan untuk kita. Demikian pula orang-orang yang
mula-mula mendengarkan hukum Perjanjian Lama, adalah orang Israel zaman lampau. Kita membaca
tentang taurat itu; itu bukanlah taurat bagi kita.

6. HANYALAH BAGIAN YANG DENGAN TEGAS DIBAHARUI DARI TAURAT PERJANJIAN LAMA DAPAT
DIANGGAP SEBAGAI BAGIAN DARI "HUKUM KRISTUS" DI PERJANJIAN BARU

* Galatia 6:2
LAI TB, Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum
Kristus.
KJV, Bear ye one another's burdens, and so fulfil the law of Christ.
TR, αλληλων τα βαρη βασταζετε και ουτως αναπληρωσατε τον νομον του χριστου
Translit interlinear, allelon (satu sama lain} ta bare (beban-beban} bastazete (pikullahkalian} kai
(dan} houtos (demikian} anaplerosate (penuhilah kalian} ton nomon (hukum} tou khristou
(Kristus}

(Catatan :
Tentang Hukum Kristus, lihat penjelasan di hukum-law-nomos-torah-vt1312.html#p4353 )

Tidak ada hukum Perjanjian Lama lainnya yang dapat dibuktikan masih tetap berlaku untuk orang
Kristen, meski demikian, firman Allah yang tertulis dalam Perjanjian Lama masih berharga sekali bagi
orang Kristen sebagai pengetahuan dasar dalam memahani Hukum Kristus dalam Perjanjian Baru.

II. PERANAN TAURAT DI ISRAEL DAN DI ALKITAB


Kita keliru apabila menyimpulkan dari penjelasan di atas bahwa Taurat tidak lagi merupakan bagian yang
bermanfaat dalam Alkitab. Taurat itu berfungsi dalam sejarah penyelamatan sebagai penuntun bagi kita
sampai Kristus datang, sebagaimana yang dikatakan oleh Paulus, dengan menunjukkan betapa tingginya
kaidah kebenaran Allah dan betapa tidak mungkin bagi setiap orang untuk memenuhi kaidah-kaidah itu tanpa
pertolongan ilahi.

* Galatia 3:24
LAI TB, Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan
karena iman.
KJV, Wherefore the law was our schoolmaster to bring us unto Christ, that we might be justified by
faith.
TR, ωστε ο νομος παιδαγωγος ημων γεγονεν εις χριστον ινα εκ πιστεως δικαιωθωμεν
Translit interlinear, hôste {jadi} ho nomos {hokum (Taurat)} paidagôgos {penuntun} hêmôn {kita}
gegonen {ia sudah menjadi} eis {kepada} khriston {Kristus} hina {supaya} ek {dari} pisteôs {iman}
dikaiôthômen {kita dibenarkan}
{jadi} ho nomos {hukum [Taurat]} paidagogos {penuntun} hemon {kita} gegonen {ia sudah menjadi} eis
{kepada} khriston {Kristus} hina {supaya} ek {dari} pisteos {iman} dikaiothomen {kita dibenarkan}

Lihat artikel terkait :


MANUSIA DIBENARKAN HANYA OLEH IMAN (Roma 3:21-4:25) , di manusia-dibenarkan-hanya-oleh-iman-
roma-3-21-4-25-vt1606.html#6010

Taurat itu berfungsi tepat seperti ini bagi orang Israel juga. Taurat itu sendiri tidak menyelamatkan mereka –
pikiran itu bertentangan dengan kitab-kitab Taurat maupun kitab nabi-nabi. Allah menyelamatkan orang Israel.
Ia sendiri yang menyediakan jalan kelepasan bagi mereka dari perhambaan di Mesir, penaklukan tanah
Kanaan, dan kemakmuran sebagai penduduk tanah perjanjian itu. Taurat tidak melakukannya sama sekali.
Taurat hanya menunjukkan istilah persetujuan kesetiaan Israel terhadap Allah.

Dalam arti itu taurat berlaku sebagai suatu modal pola. Taurat itu bukanlah satu daftar yang lengkap mengenai
segala sesuatu yang harus dan dapat dilakukan untuk menyenangkan hati Allah pada zaman Israel kuno.
Sebaliknya, taurat lebih banyak memberikan contoh tentang maknanya berlaku setia kepada Allah.
HUKUM APODIKTIS

Mengingat apa yang baru diuraikan, pertimbangkanlah bagian Alkitab yang berikut:

* Imamat 19:9-14
19:9 LAI TB, Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-
habis sampai ke tepinya, dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu.
KJV, And when ye reap the harvest of your land, thou shalt not wholly reap the corners of thy
field, neither shalt thou gather the gleanings of thy harvest.
Hebrew,
‫צר וֹּ יפלפקט יקהציירך‬
ַ‫שידך הליק ת‬
‫ויבקקיצירפכם פאת־יקהציר אְּיריצפכם לֱא יתהכפלהָ יפאְּת ר‬
‫לֱא יתהלסקט׃‬
Translit interlinear, UVEQUTSREKHEM {dan pada waktu kalian menuai} 'ET-QETSIR {panen}
'ARTSEKHEM {tanahmu} LO' {jangan} TEKHALEH {engkau sabit} PE'AT {ujung} SADKHA
{ladangmu} LIQTSOR {menuai} VELEQET {dan sisa} QETSIRKHA {panenmu} LO' {jangan}
TELAQET {engkau kumpulkan}

19:10 LAI TB, Juga sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah
yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus
kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu.
KJV, And thou shalt not glean thy vineyard, neither shalt thou gather every grape of thy
vineyard; thou shalt leave them for the poor and stranger: I am the LORD your God.
Hebrew,
‫זב א תַרתם עַאהני‬
ַ‫וֹּ יהכירימך לֱא יתע תַוֹּסלל ופפפרט הכירימך לֱא יתהלסקט פלרעהני וֹּ יהלסגר התעַע ת‬
‫ייהָרוֹּהָ אָאלֱסהָיפכם׃‬
Translit interlinear, VEKHARMEKHA {dan kebun anggurmu} LO' {jangan} TE'OLEL {engkau
menyisakan} UFERET {dan buah anggur} KARMEKHA {kebun anggurmu} LO' {jangan}
TELAQET {engkau kumpulkan} LE'ANI {untuk orang miskin} VELAGER {dan orang asing}
TA'AZOV {engkau tinggalkan} 'OTAM {bagi mereka} 'ANI {Aku} YEHOVAH {TUHAN}
'ELOHEYKHEM {Allah kalian)

19:11 LAI TB, Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu
berdusta seorang kepada sesamanya.
KJV, You shall not steal, neither deal falsely, neither lie one to another.
Hebrew,
‫שיקרו האיש הבעַעהמית תַוֹּ׃‬
‫נבו יוֹּלֱא־יתהכעַחשו יוֹּלֱא־ית ה‬
ַ‫לֱא התיג ת‬
Translit interlinear, LO' {jangan} TIGNOVU {engkau mencuri} VELO'-TEKHAKHASYU {dan
jangan engkau berbohong} VELO'-TESYAQERU {dan jangan engkau berdusta} 'ISY {seorang}
BA'AMITO {kepada umatnya}

19:12 LAI TB, Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan
melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN.
KJV, And ye shall not swear by my name falsely, neither shalt thou profane the name of thy
God: I am the LORD.
Hebrew,
‫שם אָאלֱפהָיך עַאהני ייהָרוֹּהָ׃‬
‫שפקר וֹּ יהחהלילרת פאת־ ס‬
‫שהמי הל ר‬
‫שיבעו הב י‬
‫יוֹּלֱא־הת ר‬
Translit interlinear, VELO'-TISYAV'U {dan jangan engkau bersumpah} VISYMI {demi namaku}
LASYAQER {secara palsu} VEKHILALTA {dan engkau menajiskan} 'ET-SYEM {nama}
'ELOHEYKHA {Allahmu} 'ANI {Aku} YEHOVAH (TUHAN}

19:13 LAI TB, Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau
merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya.
KJV, Thou shalt not defraud thy neighbor, neither rob him: the wages of him that is hired shall
not abide with thee all night until the morning.
Hebrew,
‫שהכיר האיתך העד־ב תַפקר׃‬
‫זל לֱא־רתהליןַ יפקעהלת ר‬
ַ‫שק פאת־סרעַעך יוֹּלֱא התיג ת‬
ַ‫לֱא־התעַע ת‬
Translit interlinear, LO'-TA'ASYOQ {jangan engkau memeras} 'ET-RE'AKHA {tetanggamu}
VELO' {dan jangan} TIGZOL {engkau merampas} LO'-TALIN {jangan engkau menahan}
PE'ULAT {upah-upah} SAKHIR {orang sewaan} 'ITEKHA {denganmu} 'AD-BOQER {hingga
pagi}
19:14 LAI TB, Janganlah kaukutuki orang tuli dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu
sandungan, tetapi engkau harus takut akan Allahmu; Akulah TUHAN.
KJV, Thou shalt not curse the deaf, nor put a stumbling-block before the blind, but shalt fear thy
God: I am the LORD.
Hebrew,
‫של וֹּ יי רסרארת סמאָאלֱפהָיך עַאהני ייהָרוֹּהָ׃‬
ַ‫לֱא־יתהקסלל סחסרש וֹּ יהליפסני העסור לֱא התסתןַ המיכ ת‬
Translit interlinear, LO'-TEQALEL {jangan engkau mengutuk} KHERESY {orang tuli} VELIFNEY
{dan di depan} 'IVER {orang buta} LO' {jangan} TITEN {engkau meletakkan} MIKSYOL {batu
sandungan} VEYARE'TA {dan takutlah engkau} ME'ELOHEYKHA {akan Allahmu} 'ANI {Aku}
YEHOVAH {TUHAN}

Perintah-perintah seperti ini yang mulai dengan ‫ לא‬- LO', janganlah, disebut hukum apodiktis. Itu
merupakan perintah-perintah langsung, yang berlaku untuk umum, memberitahukan kepada orang-
orang Israel hal-hal apa yang harus mereka lakukan untuk memenuhi bagian mereka dalam perjanjian
dengan Allah. Akan tetapi, jelaslah bahwa hukum-hukum demikian tidaklah lengkap.

Lihatlah lebih teliti, misalnya pada hukum kesejahteraan penuaian dalam ayat 9 dan 10. Perhatikan
bahwa hanyalah hasil ladang (gandum, jelai, dan sebagainya) dan buah anggur yang disebut. Adakah
itu berarti bahwa jikalau Anda memelihara domba atau menuai ara atau buah zaitun, Anda tidak
berkewajiban untuk membagikan hasil Anda dengan orang miskin dan orang asing yang tinggal di
tempat? Adakah orang lain menanggung beban atau melaksanakan system kesejahteraan kerja
Perjanjian Lama yang diperintahkan oleh Allah, sedang Anda dibebaskan tanpa hukuman? Sudah
tentu tidak. Hukum itu bersifat model pola – hukum itu menetapkan suatu kaidah dengan memberi
contoh, daripada menyebutkan tiap-tiap keadaan yang mungkin.

Sekali lagi, perhatikan ayat 13b dan 14. Tujuan dari pernyataan ini ialah melarang penahanan upah
para pekerja harian serta perlakuan yang kasar terhadap orang-orang cacat. Bagaimanakah jikalau
Anda menahan upah seorang pekerja hampir sepanjang malam, tetapi kemudian menyerahkannya
tepat sebelum fajar merekah?

Para ahli Taurat dan orang Farisi pada zaman Yesus mungkin akan mengatakan bahwa tindakan Anda
dibenarkan karena hukum hanya menyatakan ‫עד־בקר‬ - 'AD-BOQER, sampai besok harinya,
harfiah 'hingga pagi'. Akan tetapi legalisme yang picik dan bersifat egois semacam itu sebenarnya
merupakan penyimpangan dari hukum. Pernyataan-pernyataan dalam taurat itu dimaksudkan sebagai
suatu pedoman yang dapat diandalkan untuk kegunaan yang umum – bukan suatu paparan teknis dari
semua keadaan yang mungkin kita bayangkan. Demikian pula, jikalau Anda melukai seorang yang
bisa, atau seorang yang lumpuh atau terkebelakang pertumbuhan jiwanya, apakah Anda masih
menaati perintah dalam ayat 14? Sudah tentu tidak. Orang yang tuli dan yang buta itu hanyalah
contoh-contoh yang dipilih dari antara segala orang yang kelemahan jasmaniahnya menuntut agar
mereka itu dihormati dan bukan dihina.

Masyarakat modern sering memiliki perundang-undangan yang secara relatif lengkap. Misalnya,
perundang-undangan federal dan Negara bagian Amerika Serikat, berisi ribuan undang-undang
khusus terhadap segala macam hal. Namun, selalu diperlukan seorang hakim (dan sering suatu juri)
untuk mentapkan apakah suatu undang-undang telah dilanggar oleh seorang yang tertuduh, sebab
tidak mungkin menuliskan hukum-hukum itu dengan kata-kata yang meliputi banyak hal sehingga
dapat menentukan setiap cara pelanggaran yang mungkin terjadi terhadap peraturan yang dimaksud.
Oleh sebab itu, taurat Perjanjian Lama jauh lebih dekat dengan Undang-undang Dasar – yang
mengemukakan secara luas dan garis besar sifat-sifat keadilan dan kebebasan dalam negeri –
daripada dengan perundang-undangan federal dan negara bagian.

Perhatikanlah, penjelasan bahwa hukum-hukum apodiktis (umum) Perjanjian Lama adalah


paradigmatis (contoh-contoh dan tidak lengkap) tidak berfaedah bagi seseorang yang ingin
memudahkan ketaatan pada hukum-hukum ini, walaupun terbatas dalam kata-katanya, namun
sebenarnya sangat luas pengertiannya. Oleh karena itu, jikalah seseorang hendak melaksanakan
maksud hukum Perjanjian Lama, pastilah pada akhirnya ia akan gagal. Tidak seorang pun yang dapat
menyenangkan hati Allah secara tetap menurut kaidah-kaidah yang begitu luas dan tinggi itu
(bandingkan Roma 8:1-11). Hanyalah pendekatan orang Farisi – yang menaati huruf dan bukannya roh
taurat itu – yang terjamin keberhasilannya. Akan tetapi, itu hanya keberhasilan duniawi saja, bukanlah
keberhasilan yang mengakibatkan orang benar-benar mengamalkan Taurat sebagaimana yang
dikehendaki oleh Allah.

* Matius 23:23
LAI TB, Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang
munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang
terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan.
Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
KJV, Woe unto you, scribes and Pharisees, hypocrites! for ye pay tithe of mint and anise and
cummin, and have omitted the weightier matters of the law, judgment, mercy, and faith: these
ought ye to have done, and not to leave the other undone.
TR, ουαι υμιν γραμματεις και φαρισαιοι υποκριται οτι αποδεκατουτε το ηδυοσμον και το ανηθον
και το κυμινον και αφηκατε τα βαρυτερα του νομου την κρισιν και τον ελεον και την πιστιν ταυτα
εδει ποιησαι κακεινα μη αφιεναι
Translit interlinear, ouai {celakalah} humin {kalian} grammateis {wahai ahli-ahli Taurat} kai {dan}
pharisaioi {wahai orang-orang Farisi} hupokritai {wahai orang-orang munafik} hoti {bahwa}
apodekatoute {kalian membayar persepuluhan} to hêduosmon {selasih} kai {dan} to anêthon
{adas manis} kai {dan} to kuminon {jintan} kai {dan} aphekate {kalian meninggalkan} ta {yang}
barutera {lebih berat daripada} tou nomou {hukum [Taurat]} ten krisin {keadilan} kai {dan} ton
eleon {kemurahan} kai {dan} tên pistin {kesetiaan} tauta {hal-hal ini} edei {kalian harus} poiêsai
{berbuat} kakeina {ia juga} mê {tidak} aphienai (meninggalkan}

Jadi, di sini kita membuat suatu pengamatan hermeneutis pendahuluan: Taurat menunjukkan kepada
kita betapa tidak mungkin kita memperkenankan Allah dengan kekuatan kita sendiri. Nah, itu bukan
suatu pengamatan yang baru. Paulus mengatakan hal yang sama.

* Roma 3:20
LAI TB, Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena
melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.
KJV, Therefore by the deeds of the law there shall no flesh be justified in his sight: for by the
law is the knowledge of sin.
TR, διοτι εξ εργων νομου ου δικαιωθησεται πασα σαρξ ενωπιον αυτου δια γαρ νομου επιγνωσις
αμαρτιας
Translit interlinear, dioti {sebab itu} ex {dari} ergôn {perbuatan-perbuatan} nomou {hukum
[Taurat]} ou {tidak} d dikaiôthêsetai {ia akan dibenarkan} pasa {setiap} sarx (daging} enôpion {di
hadapan} autou {-Nya} dia {oleh} gar {karena} nomou {hukum [Taurat]} epignosis
{pengetahuan} hamartias {dosa}

Tetapi maksudnya berlaku juga bagi para pembaca Taurat, bukan hanya sebagai suatu kebenaran
teologis. Tatkala kita membaca taurat Perjanjian Lama, kita seharusnya merasa rendah diri karena
mengerti bahwa kita sama sekali tidak layak untuk menjadi milik Allah. Kita seharusnya tergerak untuk
memuji dan berterima kasih karena Dia telah menyediakan jalan bagi kita untuk diterima di hadapan-
Nya terlepas dari penggenapan hukum taurat Perjanjian Lama secara manusiawi! Karena, kalau tidak,
kita tidak ada pengharapan sama sekali untuk berkenan pada Dia.

HUKUM KASUISTIS
Hukum apodiktis mempunyai imbangan dalam sejenis hukum lain, yang disebut hukum kasuistis (kasus demi
kasus). Perhatikan bagian yang berikut dari kitab Ulangan dibawah ini :

* Ulangan 15:12-17
15:12 LAI TB, Apabila seorang saudaramu menjual dirinya kepadamu, baik seorang laki-laki Ibrani ataupun
seorang perempuan Ibrani, maka ia akan bekerja padamu enam tahun lamanya, tetapi pada tahun yang
ketujuh engkau harus melepaskan dia sebagai orang merdeka.
KJV, And if thy brother, an Hebrew man, or an Hebrew woman, be sold unto thee, and serve thee six years;
then in the seventh year thou shalt let him go free from thee.
Hebrew,
‫שילפחנֶו‬ ‫שהביהעת ית ה‬
‫שרנהָ ההָ י‬
‫שהנים והב ר‬ ‫הכי־י הרמסכר ילך אְהחיך רהָהעיבהרי א תַוֹּ רהָהעיבהרריהָ וֹּ העַערבידך ס‬
‫שש ר‬
‫שי סמהערמךָּ׃‬ ‫רחיפ ה‬
Translit interlinear, KI-YIMAKHER {jika menjual} LEKHA {kepadamu} 'AKHIKHA {saudaramu} HA'IVRI {laki-laki
Ibrani} 'O {atau} HA'IVRIYAH {perempuan Ibrani} VA'AVADKHA {dan mengabdi kepadamu} SYESY {enam}
SYANIM {tahun} UVASYANAH {dan pada tahun} HASYEVI'IT {ketujuh} TESYALEKHENU {engkau harus
melepaskannya} KHAFSYI {merdeka} ME'IMAKH {darimu}

15:13 LAI TB, Dan apabila engkau melepaskan dia sebagai orang merdeka,maka janganlah engkau
melepaskan dia dengan tangan hampa,
KJV, And when you send him out free from you, you shall not let him go away empty
Hebrew,
‫שילפחנֶו סרירקם׃‬
‫שי סמהערמךָּ לֱא ית ה‬
‫שילפחנֶו רחיפ ה‬
‫וֹּ יהכי־ית ה‬
Translit interlinear, VEKHI-TESYALEKHENU {dan apabila engkau melepaskan dia} KHAFSYI {merdeka}
ME'IMAKH {darimu} LO' {jangan} TESYALEKHENU {engkau melepaskannya} REYQAM {hampa}
15:14 LAI TB, engkau harus dengan limpahnya memberi bekal kepadanya dari kambing dombamu, dari
tempat pengirikanmu dan dari tempat pemerasanmu, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh
TUHAN, Allahmu,haruslah kauberikan kepadanya.
KJV, Thou shalt furnish him liberally out of thy flock, and out of thy floor, and out of thy winepress: of that
wherewith the LORD thy God hath blessed thee thou shalt give unto him.
Hebrew,
‫שר סבהריכך ייהָרוֹּהָ אָאלֱפהָיך התפתןַ־לֱוֹּ׃‬
‫צאינך והמרגירינך והמיהיקפבך עַא פ‬
ַ‫ההָעַעסניק התעַעהניק לֱוֹּ המ ת‬
Translit interlinear, HA'ANEYQ {berlimpah} TA'ANIQ {engkau harus melengkapi} LO {-nya} MITSO'NKHA (dari
dombamu} UMIGORNEKHA {dan dari tempat pengirikanmu} UMIYIQVEKHA {dan dari tempat pemerasanmu}
'ASYER {yang} BERAKHKHA {pada berkatmu} YEHOVAH {TUHAN} 'ELOHEYKHA {Allah-mu} TITEN-LO
{engkau harus memberikan kepadanya}

15:15 LAI TB, Haruslah kauingat, bahwa engkaupun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau ditebus
TUHAN, Allahmu; itulah sebabnya aku memberi perintah itu kepadamu pada hari ini.
KJV, And thou shalt remember that thou wast a bondman in the land of Egypt, and the LORD thy God
redeemed thee: therefore I command thee this thing to day.
Hebrew,
‫וֹּ ירזהכיררת הכי פעפבד רהָהיירת יבפאפרץֶ המיצהרהים וֹּ היהיפידך ייהָרוֹּהָ אָאלֱפהָיך העל־סכןַ אְנ תַהכי ימהציוך פאת־ההָרדרבר‬
ָ‫ההָפזהָ הה‬
Translit interlinear, VEZAKHARTA {engkau harus ingat} KI {bahwa} 'EVED {hamba} HAYITA {engkau menjadi}
BE'ERETS {di tanah} MITSRAYIM {Mesir} VAYIFDEKHA {dan menebus engkau} YEHOVAH {TUHAN}
'ELOHEYKHA {Allahmu} 'AL-KEN {oleh karena itu} 'ANOKHI {Aku} METSAVEKHA {memerintahkan engkau}
'ET-HADAVAR {firman} HAZEH {ini} HAYOM {hari ini}

15:16 LAI TB, Tetapi apabila dia berkata kepadamu: Aku tidak mau keluar meninggalkan engkau, karena ia
mengasihi engkau dan keluargamu, sebab baik keadaannya padamu,
KJV, And it shall be, if he say unto thee, I will not go away from thee; because he loveth thee and thine house,
because he is well with thee;
Hebrew,
‫וֹּ ירהָריהָ הכי־תַיאהמר סאפליך לֱא סאסצא סמהערמךָּ הכי עַאסהָיבך וֹּ יפאת־סביפתך הכי־ט תַוֹּב לֱוֹּ הערמךָּ׃‬
Translit interlinear, VEHAYAH {dan menjadi} KI-YO'MAR {jika ia berkata} 'ELEYKHA {kepadamu} LO' {tidak}
'ETSE' {aku pergi} ME'IMAKH {darimu} KI {karena} 'AHEVEKHA {mengasihimu} VE'ET-BEYTEKHA {dan
rumahmu} KI-TOV {karena baik} LO {ia} 'IMAKH {denganmu}

15:17 LAI TB, maka engkau harus mengambil sebuah penusuk dan menindik telinganya pada pintu, sehingga
ia menjadi budakmu untuk selama-lamanya. Demikian juga kauperbuat kepada budakmu perempuan.
KJV, Then thou shalt take an awl, and thrust it through his ear unto the door, and he shall be thy servant for
ever. And also unto thy maidservant thou shalt do likewise.
Hebrew,
‫וֹּ ירלהקיחרת פאת־ההָהמירסצהע וֹּ ינרהתרתהָ יבאְיזנ תַוֹּ והבפדפלת וֹּ ירהָריהָ ילך פעפבד ע תַוֹּרלם יוֹּאְּףַ הלעַארמיתך‬
‫שהָ־סכןַ׃‬
‫התעַע פ‬
Translit interlinear, VELAQAKHTA {dan engkau harus mengambil} 'ET-HAMARTSEA' {penusuk} VENATATAH
{dan memberikan} VE'AZNO {pada telinganya} UVADELET {dan pada pintu} VEHAYAH {dan menjadi} LEKHA
{kepadamu} 'EVED {abdi} 'OLAM {selama-lamanya} VE'AF {dan juga} LA'AMATKHA {pada hambamu
perempuan} TA'ASEH-KEN {engkau harus melakukan demikian}

Unsur-unsur dalam hukum seperti ini adalah bersyarat. Hukum ini hanya berlaku jika seandainya:

1. Anda, seorang Israel, mempunyai sekurang-kurangnya seorang budak, atau

2. Anda, seorang Israel, mempunyai seorang budak yang mau atau tidak mau tetap menjadi budak Anda
dengan sukarela sesudah masa budaknya berakhir.

Jika Anda bukan seorang Israel, atau tidak mempunyai budak, hukum ini tidak berlaku bagi Anda. Jika Anda
sendiri seorang budak, maka hukum itu, sebab ditujukan kepada tuan Anda, hanya berlaku secara tidak
langsung bagi Anda dalam hal hukum itu melindungi hak-hak Anda. Tetapi, bukum itu tidak berhubungan
dengan setiap orang. Hukum itu bersyarat – didasarkan pada keadaan yang mungkin yang bisa atau tidak
bisa berlaku pada seseorang tertentu pada suatu waktu tertentu.

Hukum-hukum kasuistis atau kasus demi kasus seperti ini membentuk sebagian besar dengan lebih dari
enam ratus perintah yang terdapat dalam hukum pentateukh Perjanjian Lama. Yang menarik perhatian ialah
bahwa tidak satu pun di antaranya yang secara tegas dibaharui dalam Perjanjian Baru. Oleh karena hukum-
hukum demikian berlaku secara khusus pada kehidupan sipil, agama, dan etis bangsa Israel, maka oleh
sifatnya hukum-hukum tersebut terbatas kegunaannya dan sebab itu tidak mungkin berlaku bagi orang
Kristen. Kalau demikian, prinsip-prinsip hermeneutik apakah yang dapat dipelajari oleh seorang Kristen dari
hukum-hukum kasuistik itu? Ketika membaca Ulangan 15:12-17 di atas, kita melihat beberapa hal.

1. Walaupun kita secara pribadi tidak memiliki budak, namun kita dapat melihat bahwa ketetapan Allah bagi
perbudakan di bawah Perjanjian Lama bukan suatu peraturan kejam yang kasar. Kita hampir tidak dapat
membenarkan jenis perbudakan yang dipraktekkan dalam sebagian besar sejarah dunia dari hukum
sedemikian. Memerdekakan budak-budak sesudah enam tahun bekerja memberikan pembatasan penting
pada praktek perbudakan, sehingga praktek itu tidak dapat disalahgunakan melampaui batas-batas waktu
yang pantas.

2. Kita tahu bahwa Allah mengasihi budak-budak. Kasih-Nya nampak dalam usaha perlindungan yang ketat
yang ditetapkan dalam hukum itu, dan juga dalam ayat 14 dan 15, yang menuntut kemurahan terhadap
budak-budak karena Allah sendiri baik budi terhadap Israel, umat-Nya, yang dahulu adalah budak.

3. Kita mendengar bahwa perbudakan dapat dipraktekkan dalam suatu cara yang begitu lunak sehingga
keadaan para budak itu lebih baik dalam perhambaan daripada dalam keadaan bebas. Yaitu dengan memikul
tanggung jawab untuk menyediakan makanan, pakaian, dan perumahan bagi para budaknya, maka dalam
banyak kasus kehidupan dan kesehatan mereka terpelihara oleh tuan mereka. Kalau mereka mengurus
dirinya sendiri, mereka bisa saja mati kelaparan atau mati kedinginan apabila mereka kekurangan uang untuk
mempertahankan hidup mereka dalam keadaan ekonomi yang sulit yang melanda Palestina zaman dahulu.

4. Pemilik budak itu sebenarnya tidak memiliki budak itu sepenuhnya. Ia memiliki budak itu, namun harus
tunduk kepada banyak pembatasan yang diuraikan atau disinggung dalam sejumlah hukum lain mengenai
perbudakan. Di bawah Taurat, ia tidak mempunyai kekuasaan mutlak atas budak itu. Allah adalah tuan atas
pemilik budak itu maupun budaknya. allah telah menebus (membeli kembali) semua orang Ibrani,
sebagaimana yang dinyatakan dalam ayat 15, dan mempunyai hak pemilikan atas mereka semua, baik budak
maupun orang merdeka.

Keempat pengamatan ini merupakan pelajaran yang berfaedah. Tidak menjadi soal apakah hukum dalam
Ulangan 15:12-17 itu bukanlah suatu perintah yang ditujukan langsung kepada kita atau mengenai kita. Yang
penting ialah berapa banyaknya yang dapat kita pelajarai dari hukum itu mengenai Allah, tuntutan-Nya akan
keadilan, cita-cita-Nya untuk masyarakat Israel, dan hubungan-Nya dengan umat-Nya, khususnya yang
berkenaan dengan arti "penebusan". Maka hukum ini memberikan kepada kita:

(1) Sebagian penting dari latar belakang ajaran Perjanjian Baru mengenai penebusan,

(2) Suatu gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana perbudakan dalam Perjanjian Lama ini berlainan
sama sekali dengan apa yang biasanya kita pikirkan tentang perbudakan, dan

(3) Suatu pandangan mengenai kasih Allah yang tidak dapat kita miliki tanpa hukum ini.

Dengan perkataan lain, bagian Alkitab yang menyangkut hukum ini, masih tetap merupakan firman Allah yang
indah bagi kita, walaupun nyata firman itu bukan suatu perintah dari Allah kepada kita.

Akan tetapi, tidaklah semuanya tentang perbudakan di Israel kuno dapat diketahui dari hukum ini. Misalnya,
peraturan-peraturan tertentu untuk budak-budak yang berasal dari bangsa asing agak berbeda. Sebenarnya,
semua hukum mengenai perbudakan yang terdapat di dalam semua kitab Pentateukh masih menyentuh
permukaan persoalan ini saja. Seharusnya jelas bagi kita bahwa beberapa ratus hukum dapat berfungsi
hanya sebagai model pola saja, yaitu, sebagai contoh-contoh bagaimana seharusnya orang berkelakuan.
Hukum-hukum itu tidak dapat menanggulangi masalah ini secara intensif. Jikalau hukum perdata dan pidana
yang mutakhir dengan ribuan undang-undangnya yang individual tidak dapat secara lengkap memberikan
bimbingan kepada suatu masyarakat, maka hukum-hukum Perjanjian Lama pun tidak dapat diartikan sebagai
mencakup seluruhnya. Namun, oleh karena Taurat itu berisi berbagai kaidah yang ditetapkan oleh Allah untuk
umat-Nya di Perjanjian Lama, maka hukum itu pun seharusnya menjadi petunjuk yang sangat berfaedah bagi
kita sewaktu kita berusaha melakukan kehendak-Nya.

III. TAURAT PERJANJIAN LAMA DAN PERUNDANG-UNDANGAN KUNO


LAINNYA
Orang Israel bukanlah bangsa yang pertama-tama hidup menurut hukum. Beberapa perundang-undangan
lainnya telah bertahan dari bangsa-bangsa purba dari zaman yang lebih awal dari masa Taurat diberikan
kepada bangsa Israel melalui Musa (1440 sebelum Masehi atau sesudahnya, bergantung pada tanggal orang
Israel keluar dari negeri Mesir). Ketika hukum-hukum yang terdahulu ini dibandingkan dengan taurat
Perjanjian Lama, maka jelaslah bahwa taurat Perjanjian Lama memperlihatkan kemajuan yang pasti atas
perundang-undangan sebelumnya. Kita dapat lebih menghargai taurat Perjanjian Lama jikalau kita
mengetahui perbedaan-perbedaan antara taurat itu dengan perundang-undangan purba lainnya. Dengan ini,
kita tidak bermaksud hendak mengatakan bahwa taurat Perjanjian Lama merupakan norma ajaran moral atau
etika yang setinggi-tingginya. Norma yang paling tinggi itu terdapat dalam ajaran Kristus sendiri di dalam
Perjanjian Baru. Namun, taurat Perjanjian Lama menyatakan suatu tingkat kemajuan yang luar biasa
melampaui kaidah-kaidah yang ditetapkan sebelumnya.

Sebagai contoh, perhatikanlah kedua perangkat undang-undang yang berikut. Yang pertama adalah dari
Undang-undang Eshnunna, sebuah kitab undang-undang Akkadia yang tanggalnya sekitar 1800 sebelum
Masehi:

Jikalau seorang merdeka tidak mempunyai tuntutan terhadap orang merdeka lainnya, namun menangkap
budak perempuan dari orang merdeka yang lain itu dan menahan budak yang ditangkapnya di dalam
rumahnya serta mengakibatkan kematiannya, maka ia harus memberikan dua orang budak perempuan
kepada pemilik budak perempuan tadi sebagai ganti kerugian. Jikalau ia tidak mempunyai tuntutan
terhadapnya, tetapi menangkap istri atau anak dari orang yang golongannya lebih tinggi dan mengakibatkan
kematian mereka, maka hal itu merupakan suatu kejahatan yang dapat dikenakan hukuman mati. Orang yang
mengadakan penangkapan itu harus mati (Eshnunna, hukum 23, 24 terjemahan pengarang; bandingkan J.B.
Pritchard, ed. Ancient Near Eastern Texts Relating to the Old Testament. 3rd ed.; Princeton: Unity Press, 1969,
hal 162).

Yang kedua, adalah dari Perundang-undangan Hammurabi yang terkenal, seorang Raja Babilonia yang
"menjadikan undang-undang negeri" pada tahun 1726 sebelum Masehi.

Jika seorang bangsawan yang merdeka memukul anak perempuan seorang bangsawan yang merdeka
lainnya serta mengakibatkan dia keguguran, maka ia harus membayar sepuluh syikal perak untuk janinnya.
Jikalau perempuan itu meninggal, maka mereka harus membunuh anak perempuannya. Jikalau karena suatu
pukulan yang keras ia mengakibatkan anak perempuan seorang biasa keguguran, maka ia harus membayar
lima syikal perak. Jikalau perempuan itu meninggal dunia, maka ia harus membayar setengah mina perak.
Jikalau ia memukul seorang budak perempuan dari seorang bangsawan yang merdeka serta mengakibatkan
ia keguguran, maka ia harus membayar dua syikal perak. Jikalau budak perempuan itu meninggal dunia, ia
harus membayar sepertiga mina perak (Hammurabi, hukum 209-214, bandingkan dengan J.B. Pritchard, ed.
Ancient New Eastern Texts Relating to the Old Testament, 3rd, ed.; Princeton: University Press, 1969, hal.
175).

Ada beberapa soal dalam hukum-hukum ini yang perlu diteliti, tetapi kita ingin menarik perhatian secara
khusus pada satu hal – perbedaan golongan yang terdapat di dalamnya. Perhatikanlah bahwa hukum-hukum
itu menetapkan denda saja sebagai hukuman karena mengakibatkan kematian seorang budak atau seorang
biasa, sedangkan hukuman bagi yang mengakibatkan kematian seorang anggota bangsawan adalah
kematian. Perhatikan pula bahwa anggota laki-laki dari golongan bangsawan benar-benar bebas dari
hukuman selama kejahatan yang mereka lakukan itu terhadap seorang wanita. Jadi, dalam kelompok undang-
undang yang kedua (Hammurabi, hukum 209-214), sekalipun bangsawan itu mengakibatkan kematian anak
perempuan seorang bangsawan lain, pelaku itu sendiri tidak menderita. Sebaliknya, anak perempuannya
yang dibunuh. Dalam perangkat undang-undang yang pertama (Eshnunna, hukum 23-24), sama halnya,
kematian seorang budak hanya diganti dengan pembayaran dua orang budak. Pembunuhnya bebas.

Maka dalam undang-undang sedemikian, para wanita dan para budak diperlakukan sebagai barang milik.
Kejahatan terhadap salah satu darinya ditangani dengan cara yang sama dengan penanganan kejahatan
yang dilakukan terhadap seekor barang atau barang kepunyaan dalam hukum-hukum lain dalam kitab-kitab
perundang-undangan ini.

Dari segi etika taurat Perjanjian Lama menunjukkan kemajuan atas perundang-undangan seperti itu.
Larangan terhadap pembunuhan tidak terbatas sama sekali pada kelamin atau status sosial.

* Keluaran 20:13
LAI TB, Jangan membunuh.
KJV, Thou shalt not kill.
Hebrew,
‫לֱא התיררצח׃ ס‬
Translit interlinear, LO' {jangan} TIRTSAKH {engkau membunuh}

* Keluaran 21:12
LAI TB, Siapa yang memukul seseorang, sehingga mati, pastilah ia dihukum mati.
KJV, He that smiteth a man, so that he die, shall be surely put to death.
Hebrew,
‫המסכהָ האיש וֹּ רסמת מ תַוֹּת יורמת׃‬
Translit interlinear, MAKEH {yang memukul} 'ISY {orang} VAMET {dan mati} MOT {pasti mati} YUMAT
{ia harus mati}

Mengenai ganti rugi karena melukai budak-budak, sudah ada kemajuan juga.

* Keluaran 21:27
LAI TB, Dan jika ia menumbuk sampai tanggal gigi budaknya laki-laki atau gigi budaknya perempuan,
maka ia harus melepaskan budak itu sebagai orang merdeka pengganti kehilangan giginya itu.
KJV, And if he smite out his manservant's tooth, or his maidservant's tooth; he shall let him go free for
his tooth's sake.
Hebrew,
‫שילפחנֶו התהחת ה‬
‫שנֶ תַוֹּ׃ פ‬ ‫שי י י ה‬
‫שןַ עַארמת תַוֹּ י ההפיל הלרחיפ ה‬
‫שןַ העיבד תַוֹּ א תַוֹּ־ ס‬
‫וֹּ יהאם־ ס‬
Translit interlinear, VE'IM-SYEN {dan jika gigi} 'AVDO {hambanya laki-laki} 'O-SYEN {atau gigi}
'AMATO {hambanya perempuan} YAPIL {ia memukul} LAKHAFSYI {merdeka} YESYALEKHENU {ia
harus melepaskannya} TAKHAT {sebagai ganti} SYINO {giginya}

Pada umumnya, budak-budak mempunyai status yang sangat berbeda dalam hukum Perjanjian Lama dengan
status mereka di bawah perundang-undangan yang lebih dahulu.

* Ulangan 23:15-16
23:15LAI TB, "Janganlah kauserahkan kepada tuannya seorang budak yang melarikan diri dari
tuannya kepadamu.
KJV, Thou shalt not deliver unto his master the servant which is escaped from his master unto thee:
Hebrew,
‫שר־י הנֶרסצל סאפליך סמהעם עַאד תַנריוֹּ׃‬
‫לֱא־התיסהגיר פעפבד פאל־עַאד תַנריוֹּ עַא פ‬
Translit interlinear, LO'-TASGIR {jangan engkau menyerahkan} 'EVED {hamba} 'EL-'ADONAV {kepada
tuannya} 'ASYER-YINATSEL {yang melarikan diri} 'ELEYKHA {kepadamu} ME'IM {dari} 'ADONAV
{tuannya}

23:16 LAI TB, Bersama-sama engkau ia boleh tinggal, di tengah-tengahmu, di tempat yang dipilihnya
di salah satu tempatmu, yang dirasanya baik; janganlah engkau menindas dia."
KJV, He shall dwell with thee, even among you, in that place which he shall choose in one of thy gates,
where it liketh him best: thou shalt not oppress him.
Hebrew,
‫שרעפריך הבט תַוֹּב לֱוֹּ לֱא ת תַוֹּפננֶו׃ ס‬
‫שר־י היבהחר יבאְּהחד י‬
‫שב יבהקיריבך הברמק תַוֹּם עַא פ‬
‫העימך י ס ס‬
Translit interlinear, 'IMEKHA {bersamamu} YESYEV {ia harus tinggal} BEQIRBEKHA {di antaramu}
BAMAQOM {pada tempat} 'ASYER-YIVKHAR {yang akan memilih} BE'AKHAD {pada satu}
SYE'AREYKHA {pintumu} BATOV {yang baik} LO {baginya} LO' {jangan} TONENU {engkau
menindasnya}

Dan bertentangan dengan ketetapan dalam undang-undang Hammurabi yang mengizinkan seorang
bangsawan untuk memaksakan anak perempuannya dibunuh karena kematian yang diakibatkan bangsawan
itu, taurat Perjanjian Lama dengan tegas menyatakan begini:

* Ulangan 24:16
LAI TB, Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena
ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri.
KJV, The fathers shall not be put to death for the children, neither shall the children be put to death for
the fathers: every man shall be put to death for his own sin.
Hebrew,
‫לֱא־יוימתו אְב תַוֹּת העל־רבהנים ורבהנים לֱא־יוימתו העל־אְב תַוֹּת האיש יבפחיטא תַוֹּ יורמתו׃ ס‬
Translit interlinear, LO'-YUMETU {jangan dihukum mati} 'AVOT {para ayah} 'AL-BANIM {atas anak-
anak} UVANIM {dan anak-anak} LO'-YUMETU {jangan dihukum mati} 'AL-'AVOT {atas para ayah} 'ISY
{orang} BEKHET'O {pada dosanya} YUMATU {dihukum mati}

IV. TAURAT PERJANJIAN LAMA SEBAGAI MANFAAT BAGI ISRAEL


Dipandang dari segi kesanggupannya untuk menyediakan hidup kekal dan kebenaran yang sesungguhnya di
hadapan Allah, Taurat itu sama sekali tidak memadai. Taurat memang tidak direncanakan untuk maksud-
maksud itu. Siapa saja yang berusaha untuk diselamatkan dan diterima oleh Allah melalui Taurat pasti akan
gagal, karena Taurat itu pada hakekatnya tidak dapat ditaati sepenuhnya – sekurang-kurangnya salah satu
dari peraturannya pasti akan dilanggar pada suatu saat selama kehidupan seseorang (Roma 2:17-27; 3:20).
Dan melanggar satu hukum saja menyebabkan seorang menjadi pelanggar hukum.

* Yakobus 2:10
LAI TB, Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari
padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.
KJV, For whosoever shall keep the whole law, and yet offend in one point, he is guilty of all.
TR, οστις γαρ ολον τον νομον τηρησει πταισει δε εν ενι γεγονεν παντων ενοχος
Translit interlinear, hostis {siapa saja} gar {karena} holon {seluruh} ton nomon {hukum [Taurat]} têrêsei
{ia akan menuruti} ptaisei {ia akan mengabaikan} de {tetapi} en {pada} heni {satu} gegonen {ia sudah
menjadi} pantôn {kepada seluruhnya} enokhos {bersalah}

Namun bilamana tujuan hukum-hukum itu dipahami dengan semestinya, maka Taurat dapat dianggap sebagai
sesuatu yang berfaedah bagi orang Israel, yaitu suatu contoh yang luar biasa tentang rahmat dan anugerah
Allah pada umat-Nya. Bacalah Taurat dengan mengingat hal itu bila Anda menemui jenis-jenis hukum yang
contohnya telah diberikan di sini.

V. HUKUM MENGENAI MAKANAN


* Imamat 11:7
LAI TB, Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang,
tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.
KJV, And the swine, though he divide the hoof, and be cloven-footed, yet he cheweth not the cud; he is
unclean to you.
Hebrew,
‫שהסע הפיררסהָ יוֹּהָוא סגררהָ לֱא־י הרגר רטסמא‬
‫וֹּ יפאת־ההָעַחהזיר הכי־המיפהריס הפיררסהָ הָוא וֹּ יש תַהסע פ‬
‫הָוא רלפכם׃‬
Translit interlinear, VE'ET-HAKHAZIR {dan babi} KI-MAFRIS {karena membelah} PARSAH {kuku} HU'
{ia} VESYOSA' {dan bersela} SYESA' {sela} PARSAH {kuku} VEHU' {dan ia} GERAHLO'-YIGAR
{mengunyah tidak memamah } TAME' {haram} HU' {ia} LAKHEM {bagi kalian}

Hukum mengenai makanan seperti larangan terhadap daging babi, tidak dimaksudkan oleh Allah sebagai
pembatasan yang sewenang-wenang dan aneh pada selera orang Israel. Sebaliknya, pembatasan ini
mempunyai tujuan perlindungan yang sungguh-sungguh. Kebanyakan makanan yang dilarang adalah jenis
makanan yang:

(1) mungkin sekali membawa penyakit dalam iklim yang gersang di padang pasir Sinai dan/atau tanah
Kanaan; atau

(2) yang tidak ekonomis untuk dipelihara sebagai makanan dalam lingkungan agraria khusus di
padang pasir Sinai dan/atau tanah Kanaan;atau

(3) adalah kelompok makanan yang disukai untuk korban keagamaan oleh kelompok-kelompok yang
kebiasaannya tidak boleh diikuti oleh orang Israel.

Tambahan pula, dengan mengingat fakta bahwa penelitian medis sekarang ini telah menunjukkan bahwa
alergi makanan berbeda-beda menurut penduduk etnis, maka pastilah hukum mengenai makanan itu telah
menjauhkan orang Israel dari alergi-alergi tertentu. Padang pasir tidak mengandung banyak serbuk tanaman
yang dapat mengganggu sistem pernapasan orang Israel, tetapi di kawasan itu terdapat beberapa jenis
binatang yang dagingnya dapat mengganggu system saraf. Sangat menarik untuk memperhatikan bahwa
sumber utama dari makanan daging orang Israel, yaitu daging anak domba – yang paling kurang alergis dari
semua daging utama, menurut para ahli alergi makanan.

VI. HUKUM MENGENAI PENUMPAHAN DARAH


* Keluaran 29:10-12
29:10 LAI TB, Kemudian haruslah kaubawa lembu jantan itu ke depan Kemah Pertemuan, lalu
haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala lembu jantan itu.
KJV, And thou shalt cause a bullock to be brought before the tabernacle of the congregation: and
Aaron and his sons shall put their hands upon the head of the bullock.
Hebrew,
‫ראש‬ַ‫רןַ ורבנריוֹּ פאת־י יסדיפהָם העל־ ת‬
ַ‫וֹּ יההָיקהריברת פאת־ההָרפר הליפסני א תַפהָל מ תַוֹּסעד וֹּ ירסהמךָּ אְּעַהָ ת‬
‫ההָרפר׃‬
Translit interlinear, VEHIQRAVTA {dan engkau harus membawa} 'ET-HAPAR {lembu jantan} LIFNEY
{di depan} 'OHEL {kemah} MO'ED {pertemuan} VESAMAKH {dan harus meletakkan} 'AHARON
{Harun} UVANAV {dan anak-anaknya} 'ET-YEDEYHEM {tangan-tangan mereka} 'AL-RO'SY {ke atas
kepala} HAPAR {lembu jantan itu}

29:11 LAI TB, Haruslah kausembelih lembu jantan itu di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah
Pertemuan.
KJV, And thou shalt kill the bullock before the LORD, by the door of the tabernacle of the congregation.
Hebrew,
‫שהחיטרת פאת־ההָרפר הליפסני ייהָרוֹּהָ פפהתח א תַפהָל מ תַוֹּסעד׃‬
‫וֹּ י ר‬
Translit interlinear, VESYAKHATA {dan engkau harus membunuh} 'ET-HAPAR {lembu jantan itu}
LIFNEY {di depan} YEHOVAH {TUHAN} PETAKH {di pintu} 'OHEL {kemah} MO'ED {pertemuan}

29:12 LAI TB, Haruslah kauambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan kaububuh dengan jarimu pada
tanduk-tanduk mezbah, dan segala darah selebihnya haruslah kaucurahkan pada bagian bawah
mezbah.
KJV, And thou shalt take of the blood of the bullock, and put it upon the horns of the altar with thy
finger, and pour all the blood beside the bottom of the altar.
Hebrew,
ָּ‫פך‬ ‫נת ההָהמיזסבהח יבפאיצרבפעך וֹּ יפאת־רכל־ההָרדם הת י‬
ַ‫ש ת‬ ַ‫וֹּ ירלהקיחרת המהדם ההָרפר וֹּ ינרהתרתהָ העל־הקיר ת‬
‫פאל־י יס תַוֹּד ההָהמיזסבהח׃‬
Translit interlinear, VELAQAKHTA {dan engkau harus mengambil} MIDAM {dari darah} HAPAR {lembu
jantan itu} VENATATAH {dan meletakkan} 'AL-QARNOT {ke atas tanduk} HAMIZBEAKH {mezbah itu}
BE'ETSBA'EKHA {dengan jarimu} VE'ET-KAL-HADAM {dan seluruh darah} TISYPOKH {engkau harus
mencurahkan} 'EL-YESOD {pada bagian bawah} HAMIZBEAKH {mezbah itu}

Undang-undang seperti ini menentukan suatu norma yang penting bagi Israel. Dosa patut dihukum. Allah
menyatakan kepada umat-Nya melalui Taurat bahwa orang yang berdosa terhadap Allah tidak layak untuk
hidup. akan tetapi, Ia juga menyediakan suatu prosedur untuk orang berdosa itu agar dapat luput dari
kematian; darah pengganti dapat ditumpahkan. Jadi, Allah menawarkan untuk menerima kematian makhluk
hidup lain – seekor binatang – sebagai pengganti kematian orang berdosa di antara umat-Nya. sistem
pengorbanan dari Israel itu memasukkan prosedur ini ke dalam kehidupan orang Israel. Sistem itu adalah
bagian yang perlu dalam hal kelangsungan hidup bangsa itu.

* Ibrani 9:22
LAI TB, Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa
penumpahan darah tidak ada pengampunan.
KJV, And almost all things are by the law purged with blood; and without shedding of blood is no
remission.
TR, και σχεδον εν αιματι παντα καθαριζεται κατα τον νομον και χωρις αιματεκχυσιας ου γινεται αφεσις
Translit interlinear, kai {dan} skhedon {hampir} en {dengan} haimati {darah} panta esegala sesuatu}
katharizetai {ia ditahirkan} kata {menurut} ton nomon {hukum [Taurat]} kai {dan} khôris {tanpa}
haimatekkhusias {penumpahan darah} ou {tidak} ginetai {ia ada} aphesis {pengampunan}

Yang terutama, hukum-hukum yang menuntut sebuah korban pengganti menetapkan suatu pola untuk karya
penebusan yang dilakukan Kristus sebagai pengganti. Prinsip yang dinyatakan dalam Ibrani 9:22 merupakan
suatu prinsip yang benar-benar alkitabiah. Kematian Kristus memenuhi tuntutan Taurat dan merupakan dasar
bagi Allah untuk menerima kita. Taurat Perjanjian Lama menjadi sebagai latar belakang yang hidup untuk
peristiwa yang besar itu di dalam sejarah.

VII. LARANGAN YANG TIDAK LAZIM


* Keluaran 23:19
LAI TB, Yang terbaik dari buah bungaran hasil tanahmu haruslah kaubawa ke dalam rumah TUHAN, Allahmu.
Janganlah kaumasak anak kambing dalam susu induknya.
KJV, The first of the firstfruits of thy land thou shalt bring into the house of the LORD thy God. Thou shalt not
seethe a kid in his mother's milk.
Hebrew,
‫של יגהדי הבעַחסלב האמ תַוֹּ׃ ס‬
‫שית הבכוסרי אְּידרמיתך רתהביא סבית ייהָרוֹּהָ אָאלֱפהָיך לֱא־יתהב ס‬
‫סרא ה‬
Translit interlinear, RE'SYIT {pertama} BIKUREY {buah-buah sulung} 'ADMATKHA {tanahmu} TAVI' {engkau
harus membawa} BEYT {ke rumah} YEHOVAH {TUHAN} 'ELOHEYKHA {Allahmu} LO'-TEVASYEL {jangan
merebus} GEDI {anak kambing} BAKHALEV {di dalam susu} 'IMO {ibunya}

* Imamat 19:19
LAI TB, Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah
taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.
KJV, Ye shall keep my statutes. Thou shalt not let thy cattle gender with a diverse kind: thou shalt not sow thy
field with mingled seed: neither shall a garment mingled of linen and woolen come upon thee.
Hebrew,
‫שידך לֱא־התיזהרע הכילאְהים ופבפגד הכילאְּהים‬
‫מרו יבפהָימיתך לֱא־התירהביהע הכילאְּהים ר‬ ‫פאת־קחק תַהתי הת י‬
ַ‫ש ת‬
‫שהעיטסנז לֱא י העַעפלהָ רעפליך׃ פ‬‫ה‬
Translit interlinear, 'ET-KHUQQOTAY {ketetapan-Ku} TISYMORU {engkau harus memegang} BEHEMTEKHA
{ternakmu} LO'-TARBIA' {jangan engkau kawinkan} KIL'AYIM {dua jenis} SADKHA {ladangmu} LO'-TIZRA'
{jangan engkau tabur} KIL'AYIM {dua jenis} UVEGED {dan pakaian} KIL'AYIM {dua jenis} SYA'ATNEZ {bahan}
LO' {jangan} YA'ALEH {akan datang ke atas} 'ALEYKHA {engkau}

"Apakah salahnya hal itu?" Mungkin kita bertanya. Dan mengapa hukum ini dan hukum-hukum lain yang tidak
lazim itu ada dalam taurat Perjanjian Lama?

Jawabannya adalah bahwa larangan-larangan itu dimaksudkan untuk melarang bangsa Israel supaya tidak
terlibat dalam upacara-upacara kesuburan yang bersifat kafir dari bangsa Kanaan. Orang Kanaan percaya
pada apa yang disebut ilmu sihir simpatik, gagasan bahwa perbuatan-perbuatan yang simbolis dapat
mempengaruhi dewa-dewa serta alam. Mereka mengira bahwa merebus anak kambing dalam air susu
induknya secara gaib akan menjamin kesuburan terus-menerus dari kawanan ternak. Mencampurkan jenis
keturunan binatang, benih, atau bahan dianggap mengawinkan jenis-jenis agar secara gaib pula
menghasilkan keturunan, yaitu kelimpahan hasil pertanian di hari yang akan datang. Allah tidak dapat dan
tidak akan memberkati umat-Nya jikalau mereka mengerjakan hal-hal yang tidak masuk akal itu. Dengan
mengetahui tujuan hukum-hukum itu – yakni mencegah orang Israel melibatkan diri dalam agama orang-
orang Kanaan yang tidak dapat memberi keselamatan – menolong kita untuk mengerti bahwa hukum-hukum
itu tidaklah sewenang-wenang, tetapi sangat penting – dan berfaedah untuk mereka.

BP
Merdeka dlm Kristus

Posts: 11552
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm

Re: TAURAT

by BP » Sun Nov 30, 2008 5:42 pm

VIII. HUKUM YANG MEMBERI BERKAT KEPADA ORANG YANG


MEMATUHINYA

* Ulangan 14:28-29
14:28 LAI TB, Pada akhir tiga tahun engkau harus mengeluarkan segala persembahan persepuluhan dari
hasil tanahmu dalam tahun itu dan menaruhnya di dalam kotamu;
KJV, At the end of three years thou shalt bring forth all the tithe of thine increase the same year, and shalt lay it
up within thy gates:
Hebrew,
‫שרנהָ ההָההָוֹּא וֹּ יההָנֶהיחרת הב י‬
‫שרעפריך׃‬ ‫שר יתבואְיתך הב ר‬
‫שהנים ת תַוֹּהציא פאת־רכל־המיע ה‬ ‫המיקסצהָ ׀ ר‬
‫שלֱש ר‬
Translit interlinear, MIQTSEH {dari akhir} SYALOSY {tiga} SYANIM {tahun} TOTSI' {engkau harus membawa}
'ET-KAL-MA'SAR {seluruh persepuluhan} TEVU'ATKHA {hasil tanahmu} BASYANAH {pada tahun} HAHIV' {itu}
VEHINAKHTA {dan engkau harus meletakkan} BISY'AREYKHA (pada pintu gerbangmu}

14:29 LAI TB, maka orang Lewi, karena ia tidak mendapat bagian milik pusaka bersama-sama engkau, dan
orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu, akan datang makan dan menjadi kenyang,
supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau di dalam segala usaha yang dikerjakan tanganmu.
KJV, And the Levite, (because he hath no part nor inheritance with thee,) and the stranger, and the fatherless,
and the widow, which are within thy gates, shall come, and shall eat and be satisfied; that the LORD thy God
may bless thee in all the work of thine hand which thou doest.
Hebrew,
‫שר הב י‬
‫שרעפריך יוֹּאְיכלו‬ ‫ורבא ההָסלהוֹּי הכי סאיןַ־לֱוֹּ סחפלק וֹּ ינהעַחרלהָ הערמךָּ וֹּ יההָסגר וֹּ יההָירת תַוֹּם וֹּ ירהָאְּילרמרנהָ עַא פ‬
‫שר התעַע פ‬
‫שהָ׃ ס‬ ‫שסבעו ילהמהעןַ י ירבפריכך ייהָרוֹּהָ אָאלֱפהָיך יברכל־המעַע ס‬
‫שהָ י רידך עַא פ‬ ‫וֹּ י ר‬
Translit interlinear, UVA' {dan datang} HALEVI {orang Lewi itu} KI {kerena} 'EYN-LO {tidak baginya} KHELEQ
{mendapat bagian} VENAKHALAH {dan pusaka} 'IMAKH {denganmu} VEHAGER {dan orang asing itu}
VEHAYATOM {dan anak-anak yatim itu} VEHA'ALMANAH {dan janda-janda itu} 'ASYER {yang}
BISY'AREYKHA {pada pintu gerbangku} VE'AKHLU {dan mereka makan} VESAVE'U {dan mereka dipuaskan}
LEMA'AN {supaya} YEVAREKHKHA {akan memberkati engkau} YEHOVAH {TUHAN} 'ELOHEYKHA {Allahmu}
BEKHOL-MA'ASEH {pada segala persepuluhan} YADKHA {tanganmu} 'ASYER {yang} TA'ASEH {engkau
sudah melakukan}

Sudah tentu, semua hukum Israel, dimaksudkan untuk menjadi sarana berkat bagi umat Allah (Imamat 26:3-
13). Akan tetapi beberapa hukum secara khusus menyebutkan bahwa hal mematuhi hukum-hukum itu akan
memberikan berkat. Hukum persepuluhan pada tahun ketiga dalam Ulangan 14:28-29 menyatakan berkat
terhadap ketaatan. Jikalau orang-orang tidak mempedulikan kebutuhan orang-orang di antara mereka, yaitu
orang Lewi, yatim piatu, dan janda-janda, maka Allah tidak dapat memberikan kemakmuran. Persepuluhan
adalah milik-Nya, dan Ia telah menetapkan bagaimana menggunakannya. Jikalau perintah ini dilanggar, maka
hal itu merupakan pencurian uang Allah. Hukum ini memberikan keuntungan bagi orang yang membutuhkan
pertolongan – sistem kesejahteraan Perjanjian Lama ditetapkan dengan baik --, dan menguntungkan bagi
mereka yang membantu mereka yang kekurangan. Hukum seperti itu tidak membatasi ataupun menghukum.
Sebaliknya, hukum itu menjadi suatu wahana bagi perbuatan yang baik, dan hukum sedemikian mengandung
pelajaran untuk kita maupun untuk orang Israel pada zaman dahulu.

IX. RINGKASAN
Beberapa Hal yang Harus Dilakukan dan yang Tidak Boleh Dilakukan
Sebagai intisari dari perkara-perkara yang telah dibicarakan di atas, di bawah ini suatu daftar singkat
mengenai garis pedoman hermeneutik yang diharapkan dapat membantu kita tatkala membaca taurat
pentateukh Perjanjian Lama. Dengan mengingat prinsip-prinsip ini saat membaca, kita dapat ditolong untuk
menghindari penerapan-penerapan yang keliru dari Taurat, dan bersamaan dengan itu dapat melihat sifatnya
yang mengandung pelajaran dan membangun iman.

1. Lihatlah taurat Perjanjian Lama sebagai firman Allah yang diilhamkan sepenuhnya bagi Anda. [Janganlah
memandang taurat Perjanjian Lama sebagai perintah Allah yang langsung kepada Anda]

2. Lihatlah taurat Perjanjian Lama sebagai dasar untuk Perjanjian Lama dan karenanya dasar untuk sejarah
Israel. [Janganlah memandang taurat Perjanjian Lama sebagai hal yang mengikat orang Kristen dalam
Perjanjian Baru, kecuali bila hal itu diulang secara khusus beserta reformulasi dan revitalisasinya oleh Tuhan
Yesus Kristus]

3. Lihatlah keadilan, kasih, serta norma-norma yang tinggi dari Allah yang dinyatakan dalam taurat Perjanjian
Lama. [Jangan lupa melihat bahwa rahmat Allah sepadan dengan kekerasan kaidah-kaidah itu]

4. Janganlah memandang taurat Perjanjian Lama sebagai sesuatu yang lengkap. Secara teknis, taurat itu
tidak meliputi segala hal. [Pandanglah taurat Perjanjian Lama sebagai suatu model pola –memberi contoh-
contoh untuk seluruh perilaku yang diharapkan]

5. Janganlah mengharapkan taurat Perjanjian Lama untuk dikutip sering kali oleh para nabi atau Perjanjian
Baru. [Ingatlah bahwa inti Taurat (Sepuluh Firman dan dua hukum yang utama) diulang dalam kitab nabi-nabi
dan dibaharui dalam Perjanjian Baru]

6. Pandanglah taurat Perjanjian Lama sebagai suatu karunia yang dermawan kepada orang Israel, yang
membawa banyak berkat bila ditaati. [Janganlah pandang taurat Perjanjian Lama sebagai sekelompok
peraturan yang sewenang-wenang serta menyebalkan dan membatasi kebebasan orang]

Amin.

Blessings,
BP
Artikel terkait :

Yesus Kristus dan ajaranNya menggenapi Taurat. KematianNya membatalkan Taurat, di menggenapi-
dan-membatalkan-taurat-vt545.html#p1022

Permasalahan : KRISTUS ATAU TAURAT?, di permasalahan-kristus-atau-taurat-vt223.html#p471

613 MITSVOT, di 613-mitsvot-vt218.html#p424

'ASERET HADEVÂRÏM –SEPULUH FIRMAN, di aseret-hadevarim-sepuluh-firman-vt224.html#p473

MANUSIA DIBENARKAN HANYA OLEH IMAN


(Roma 3:21-4:25), di manusia-dibenarkan-hanya-oleh-iman-roma-3-21-4-25-vt1606.html#6010

KEBENARAN SEJATI, Filipi 3:1-21, di kebenaran-sejati-filipi-3-1-21-vt1621.html#p6219

Sumber :
- Yohannes/Biblika
- A. Alt, The Origin of Israelite Law, Essay on Old Testament History and Religions, 1968, hlm 101-171.
- W Beyerlin, Origins and History of the Oldest Sinaitic Traditions, 1965.
- Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Vol 2, Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1995, hlm 451-454.

BP
Merdeka dlm Kristus

Posts: 11552
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm

Re: TAURAT

by BP » Mon Feb 16, 2009 1:59 pm

Taurat

Pertanyaan:
Apakah hukum Taurat itu?

Tanggapan :

Kata hukum Taurat atau Taurat saja berasal dari kata Ibrani ָ‫ תוֹּרה‬- TÔRÂH.
Kata TÔRÂH (baca: too-raa) diterjemahkan dalam Alkitab LAI dengan "hukum", "keputusan", "ajaran",
akhirnya digabung menjadi "hukum Taurat". Gabungan kata "hukum Taurat" baru muncul dalam kitab
Ulangan TB-LAI.

Diterjemahkan menjadi "hukum"

* Kejadian 26:5
LAI TB, karena Abraham telah mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya
kepada-Ku, yaitu segala perintah, ketetapan dan hukum-Ku."
KJV, Because that Abraham obeyed my voice, and kept my charge, my commandments, my
statutes, and my laws.
Hebrew,
‫שהמירהתי המיצוּהתי קחק תַוֹּהתי וֹּ ית תַוֹּר תַרתי׃‬
‫מר המ י‬ ‫שהמע אְּיברררהָם יבק תַהלי וֹּ היה י‬
ַ‫ש ת‬ ‫סעפקב עַא פ‬
‫שר־ ר‬
Translit, 'ÊQEV 'ASYER-SYÂMA' 'AVRÂHÂM BEQOLÎ VAYISYMOR MISYMARTÎ MITSVÔTAY
KHUQÔTAY VETÔROTÂY

Diterjemahkan menjadi "keputusan (Allah)"

* Keluaran 18:16
LAI TB, Apabila ada perkara di antara mereka, maka mereka datang kepadaku dan aku
mengadili antara yang seorang dan yang lain; lagipula aku memberitahukan kepada mereka
ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan Allah.
KJV, When they have a matter, they come unto me; and I judge between one and another, and I
do make them know the statutes of God, and his laws.
Hebrew,
‫שהפיטהתי סביןַ האיש וסביןַ סרסעהָו וֹּ יהָ תַוֹּהדיעהתי‬
‫הכי־י היהָפיהָ רלפהָם רדרבר רבא סאהלי וֹּ י ר‬
‫פאת־קחסקי רהָאָאלֱההָים וֹּ יפאת־ת תַוֹּר תַרתיוֹּ׃‬
Translit, KÎ-YIHYEH LÂHEM DÂVÂR BÂ' 'ÊLAY VESYÂFATÎ BÊYN 'ÎSY ÛVÊYN RÊ'ÊHÛ
VEHÔDA'TÎ 'ET-KHUQÊY HÂ'ELOHÎM VE'ET-TOROTÂV

Note:
VEHÔDA'TÎ 'ET-KHUQÊY HÂ'ELOHÎM VE'ET-TOROTÂV, "dan aku memberitahukan --
ketetapan-ketetapan [dari] -- Allah itu -- dan TÔRÂH-Nya"

Diterjemahkan menjadi "hukum Taurat"

* Ulangan 1:5
LAI TB, Di seberang sungai Yordan, di tanah Moab, mulailah Musa menguraikan hukum Taurat
ini, katanya:
KJV, On this side Jordan, in the land of Moab, began Moses to declare this law, saying,
Hebrew,
ַ‫זאת סלא ת‬
‫מר׃‬ ַ‫שהָ סבסאר פאת־ההָת תַוֹּררהָ ההָ ת‬
‫יבסעפבר ההָיהירסדןַ יבפאפרץֶ מ תַוֹּאְב הָ תַוֹּהאיל מ תַ פ‬
Translit, BE'ÊVER HAYARDÊN BE'ERETS MÔ'ÂV HÔ'ÎL MOSYEH BÊ'ÊR 'ET-HATÔRÂH
HAZO'T LÊ'MOR

Diterjemahkan menjadi "ajaran"

* Amsal 1:8
LAI TB, Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu
KJV, My son, hear the instruction of thy father, and forsake not the law of thy mother:
Hebrew,
‫טש ת תַוֹּהרת האפמך׃‬
ַ‫שהמע יבהני מוהסר אְהביך יוֹּאְּל־הת ת‬
‫י‬
Translit, SYEMA' BENÎ MÛSAR 'ÂVÎKHA VE'AL-TITOSY TÔRAT 'IMEKHA

Kata ‫ תורה‬- TÔRÂH pun diterjemahkan menjadi "petunjuk" (Amsal 4:2), "undang-undang"
(Yesaya 24:5)

Perjanjian Baru menggunakan kata Yunani νομος - NOMOS yang berarti "hukum", termasuk hukum
Taurat, hukum Kristus, di samping hukum menurut pengertian umum.

Kata ָ‫ תוֹּרה‬- TÔRÂH berasal dari kata ָ‫ ירה‬- YÂRÂH yang berarti "melempar", "membidik", "menunjuk",
"mengajar", sehingga ָ‫ תוֹּרה‬- TÔRÂH berarti "petunjuk", "pengajaran".

Pada mulanya diterapkan pada Kesepuluh Firman, kemudian pada segala hukum dan peraturan Allah,
khususnya pada kelima kitab Musa yang disebut juga sebagai kitab Taurat.

Pertanyaan:
Terdiri dari berapa pasal dan siapa yang menulis?

Tanggapan:

Taurat ditulis oleh Musa atas nama Allah, pada mulanya tidak dibagi dalam kitab, pasal dan ayat.
Perjanjian Lama dibagi dalam tiga kelompok yaitu ָ‫ תוֹּרה‬- TÔRÂH (Taurat), ‫ נביאים‬- NEVI'ÎM (kitab
nabi-nabi) dan ‫ כתוֹּבים‬- KETÛVÎM (tulisan-tulisan), disingkat Tanakh.
Pembagian dalam pasal dan ayat dilakukan setelah mulai abad Masehi.

Pertanyaan:
Masih tersimpankah hukum Taurat itu di negara Israel?

Tanggapan:

Taurat asli yang ditulis oleh Musa tidak ada lagi karena pengaruh usia, yang ada saat ini hanyalah
salinan yang terdapat di dalam Alkitab.

Pertanyaan:
Apakah isi dari hukum Taurat itu?

Tanggapan:

Isi hukum Taurat sebagian besar ada dalam Kitab Keluaran hingga Ulangan.

Pertanyaan:
Hukum Taurat itu Kekal!
Seperti yang dikatakan mazmur 111 :7,8 Yang mengatakan Hukum hukum Allah berdiri tetap selama
lamanya.. Apa arti kekal? Artinya tidak dapat dibinasakan, tidak dapat dicabut,tidak dapat dirubah,ditarik dst.

Tanggapan:

Mari kita lihat ayatnya, apakah Mazmur 111:7-8 berbicara tentang "Hukum Taurat"?

* Mazmur 111:7-8
111:7 LAI TB, Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh,
KJV, The works of his hands are verity and judgment; all his commandments are sure.
Hebrew,
‫שרפט נפאָארמהנים רכל־הפקורדיוֹּ׃‬
‫שי י ררדיוֹּ אָאפמת והמ י‬
‫המעַע ס‬
Translit interlinear, MA'ASÊY {pekerjaan-pekerjaan dari} YÂDÂV {tangan-Nya} 'EMET
{kebenaran} ÛMISYPÂT {dan keadilan} NE'EMÂNÎM {dipercaya} KOL-PIQÛDÂV {titah-titah-
Nya}

111:8 LAI TB, kokoh untuk seterusnya dan selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan
kejujuran.
KJV, They stand fast for ever and ever, and are done in truth and uprightness.
Hebrew,
‫יסמוהכים רלהעד ילע תַוֹּרלם עַעשוהים פבאָאפמת וֹּ יי ר ר‬
‫שר׃‬
Translit interlinear, SEMÛKHÎM {kokoh} LÂ'AD {dari} LE'ÕLÂM {kepada kekal} 'ASÛYIM
{dilakukan} BE'EMET {dalam kebenaran} VEYÂSYÂR {dan kejujuran}

Apakah ayat di atas berbicara tentang "hukum Taurat"? Jika hukum Taurat itu tidak dapat dicabut, tidak
dapat diubah, dan seterusnya, bagaimana mungkin Yesus Kristus dapat "membatalkan"nya?

"sebab dengan mati-Nya sebagai manusia 'IA TELAH MEMBATALKAN HUKUM TAURAT'
dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia
baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera," (Efesus 2:15)
Lihat: efesus-2-15-kematian-kristus-membatalkan-hukum-taurat-vt3813.html

Pertanyaan:
Bagaimana hubungan orang Kristen dengan hukum Taurat?

Tanggapan:
* Roma 6:14
LAI TBR, Sebab dosa tidak akan berkuasa lagi atas kamu, karena kamu tidak berada di bawah hukum
Taurat, tetapi di bawah anugerah.

* Roma 7:6
LAI TBR, Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang
mengurung kita, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam
keadaan lama menurut huruf hukum Taurat.

* Galatia 3:24
LAI TBR, Jadi, hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan
berdasarkan iman.

* Galatia 5:4
LAI TBR, Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan pembenaran melalui hukum Taurat;
kamu hidup di luar anugerah.

* Galatia 5:18
LAI TBR, Akan tetapi, jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di
bawah hukum Taurat.

* Efesus 2:15
LAI TBR, sebab dengan kematian-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan
segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam
diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,

Jakarta, Juni 2006


Disalin dari : Yohannes/ Biblik

Pengantar Ketuhanan dalam Kabbalah


Tulisan ini adalah bagian dari rangkaian tulisan:
1. Pengantar Ketuhanan dalam Kabbalah
2. Ketuhanan Yeshua dalam pemahaman Ibrani
3. Yeshua Firman TUHAN yang hidup

Apakah Kabbalah itu ?

Kata "Kabbalah" adalah sebuah kata Ibrani yang mengandung arti "menerima". Di dalam Talmud, kata Kabbalah
digunakan untuk mengacu kepada bagian Tanakh sesudah Taurat. Dalam literatur post-Talmud, kata ini digunakan untuk
menerangkan "hukum lisan". Selanjutnya kata Kabbalah hanya digunakan di dalam lingkungan mistisisme Yahudi
(seperti halnya sufi dalam mistisisme Islam).

Selama abad pertengahan, mistisisme Yahudi banyak disalah-gunakan oleh para pelaku witchcraft dan hermetic magic.
Akibatnya, banyak orang dengan keliru mengidentifikasikan Kabbalah sebagai ilmu hitam.

Kabbalah diakui merupakan hal yang berbahaya. Jika secara benar dimengerti, ia dapat membawa pencerahan dalam
pemahaman seseorang terhadap Sang Kuasa. Namun demikian, jika salah dimengerti Kabbalah dapat diselewengkan ke
dalam paganisme, politheisme, black magic dan sihir. Kabbalah ibarat api. Jika digunakan dengan benar maka ia menjadi
berguna tetapi jika sebaliknya, ia benar-benar berbahaya dan merusak. Kabbalah harus dipergunakan dan dipahami
dalam lingkup Taurat. Di luar lingkup itu, ia dapat merusak anda.

Dalam Yudaisme Orthodoks masa kini, fondasi Kabbalah terdapat pada tiga kitab penting: Sefer Yetzirah, Bahir dan
Zohar. Tetapi mistisisme Yahudi sebenarnya sudah ada jauh sebelum ketiga kitab itu ditulis. Mistisisme Yahudi juga
tercermin di dalam manuskrip-manuskrip Laut Mati serta di dalam tulisan-tulisan filsuf Philo. Mistisisme Yahudi ini
setidaknya sudah berusia lebih dari 2000 tahun.

Pada masa lampau Kabbalah disebut dengan sebutan lain, antara lain Sitrei Torah, Razei Torah dan Torat HaSod. Pada
masa itu mistisisme Yahudi dibagi menjadi dua area, masing-masing adalah Ma’aseh Bereshit (berhubungan dengan
Penciptaan) dan Ma’aseh Merkavah (berhubungan dengan Tahta-Kereta Ilahi). Material mistis ini dipandang sebagai
suatu yang sakral. Rabbi-rabbi di zaman dahulu sadar betapa bahayanya material seperti ini jika disalah-gunakan oleh
orang yang bukan ahli Taurat dan tidak memahaminya (m.Hagigah 2:1). Oleh sebab itu sampai sekarang Kabbalah sama
sekali tidak dianjurkan untuk dipelajari.

PaRDeS: Empat Level Pemahaman Kitab Suci

Kata PARDES dalam bahasa Ibrani dieja tanpa huruf hidup yakni PRDS. Kata ini dalam sehari-hari berarti "taman"
namun PRDS disini adalah sebuah singkatan (dalam Yudaisme disebut "notarikon") untuk:

[P]ashat ("sederhana")
[R]emez ("petunjuk")
[D]rash ("pencarian")
[S]od ("tersembunyi")

Ini merupakan empat level pemahaman. Setiap level adalah lebih dalam dan lebih intensif daripada level sebelumnya.

Pashat - adalah pemahaman harafiah (literal) terhadap teks kitab suci.

Remez - mengacu kepada makna yang diimplikasi di dalam teks.

Drash - merupakan pencarian makna terhadap penerapan allegori, tipologikal, atau homiletikal di dalam teks. Pencarian
bisa dilakukan dengan membandingkan teks lainnya dalam kitab suci, literatur di luar kitab suci, dan sebagainya. Proses
ini melibatkan eisogesis pada teks tersebut.

Sod - memahami pengertian tersembunyi, rahasia atau mistis dari suatu teks (Lihat I Kor. 2:7-16 khususnya pada ayat 7).
Contoh teks yang membutuhkan pemahaman sod adalah Wahyu 13:18 yang menyatakan identitas Binatang dengan
angka 666.

Adalah penting untuk menyadari bahwa pada saat kita berbicara dalam Kabbalah kita hampir selalu berbicara tentang
hal-hal yang membutuhkan pemahaman drash dan sod. Kita akan membicarakan TUHAN dalam istilah-istilah yang
menggunakan atribut lelaki dan perempuan. Ini harus dimengerti dalam level allegori dan mistis, mengambilnya begitu
saja secara harafiah akan membawa anda ke dalam pengertian paganisme dan politheisme.

Eyn Sof

Taurat mengajarkan kepada kita bahwa TUHAN adalah kekal (Ul 33:27). Dari sini kita memahami bahwa TUHAN adalah
tak terhingga atau tak terbatas. Dalam mistisisme Yahudi istilah Eyn Sof digunakan untuk menerangkan TUHAN sebagai
yang kekal, tak terhingga dan tak terbatas. Eyn adalah kata Ibrani yang berarti "tidak ada" atau "tanpa", sementara Sof
berarti "akhir, batas, atau definisi". Jadi TUHAN adalah Eyn Sof, TUHAN adalah tidak terdefinisi. Hal ini menciptakan
suatu persoalan. Pada saat kita berusaha menerangkan TUHAN, kita terdorong untuk memberikan-Nya suatu definisi
sehingga kita berbicara di luar konteks Eyn Sof. Tidak ada satu pun cara bagi manusia untuk menerangkan Eyn Sof,
menerangkan TUHAN, apalagi dengan kapasitas daya pikir kita sebagai makhluk ciptaan-Nya. TUHAN senantiasa tidak
dapat ditangkap oleh pemikiran manusia. Sebagai manusia kita mempunyai keterbatasan untuk itu.

Sefirot

Karena Eyn Sof tidak dapat diterangkan dengan sifat apapun, dalam mistisisme Yahudi keilahian-Nya diterangkan oleh
sepuluh Sefirot ("yang bercahaya") yang memancar keluar dari Eyn Sof. Sefirot ini mungkin sebaiknya dimengerti
sebagai "hakikat" TUHAN. Berikut ini adalah kesepuluh Sefirot itu yang masing-masing diasosiasikan dengan nama-
nama TUHAN:

1. Keter (Mahkota) – Ehyeh Asher Ehyeh (Aku Adalah Aku)


2. Chokmah (Hikmat) – Yah
3. Binah (Wawasan) – YHWH Elohim
4. Chesed (Karunia) – El
5. Gevurah (Kekuatan) – Elohim
6. Teferet (Keindahan) – YHWH Adonai
7. Hod (Kemuliaan) – Adonai Tz’vaot (TUHAN Balatentara Sorga)
8. Natzach (Kemegahan) – Elohim Tz’vaot (Elohim Balatentara Sorga)
9. Yesod (Fondasi) – Shaddai / El Chai (Yang Maha Kuasa / Elohim Yang Hidup)
10. Malkut (Kerajaan) – Adonai

Hakikat keilahian yang serupa juga dijelaskan di dalam Tanakh seperti dalam ayat-ayat berikut:
Roh TUHAN akan ada padanya,
roh hikmat dan pengertian (Chokmah),
roh nasihat (Atzah)
dan keperkasaan (Gevurah),
roh pengenalan (Da’at)
dan takut (Yirah) akan TUHAN
(Yesaya 11:2)

Ya TUHAN,
punya-Mulah kebesaran (Gedulah)
dan kejayaan (Gevurah),
kehormatan (Teferet),
kemasyhuran (Natzach)
dan keagungan (Hod),
Ya TUHAN,
punya-Mulah kerajaan (Malkut)
(1 Tawarikh 29:11)

TUHAN meletakkan sebagai dasar (yesod) di Sion sebuah batu,


batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar (yesod) yang teguh.
(Yesaya 28:16)

"Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN,


bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya (chesed)!"
(2 Tawarikh 20:21)

Dalam suratnya Paulus juga menyinggung tentang hakikat keilahian ini:

Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Elohim nyata bagi mereka, sebab Elohim telah menyatakannya kepada
mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak
kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih. (Rom 1:19-20)

Tzachtzachot

Kesepuluh Sefirot yang memancar keluar dari Eyn Sof ini sering disusun dalam gambar yang disebut dengan Pohon
Kehidupan. Dalam gambar tersebut Sefirot tersusun dalam tiga kolom yang saling berhubungan. Ketiga kolom tersebut
dinamakan "Tiga Pilar Ketuhanan" atau juga dikenal sebagai tiga "Cahaya Ilahi" (Tzachtzachot).

Ketiga “Cahaya Ilahi” ini memancar keluar dari Eyn Sof sejak permulaan dari segala sesuatu, ketiganya tidak berawal
dan berakhir, sebab mereka pada hakikatnya adalah sumber dari segala sumber. Disini ditegaskan bahwa ketiganya
merupakan satu esensi dan satu sumber yang “terselubung tak terhingga” (me’lam ad le-eyn sof). Masing-masing pilar
kemudian dinamakan menurut nama Sefirot paling atas pada tiap pilar.

Bapa/ Anak/ Ibu/


1. Keter (Mahkota)
3. Binah (Wawasan) 2. Chokmah (Hikmat)
5. Gevurah (Kekuatan) 4. Chesed (Karunia)
6. Teferet (Keindahan)
8. Hod (Kemuliaan) 7. Natzach (Kemegahan)
9. Yesod (Fondasi)
10. Malkut (Kerajaan)

Dua pilar di kanan dan di kiri mempunyai atribut Bapa (Abba) dan Ibu (Emma) yang melambangkan aspek lelaki dan
perempuan di dalam Eyn Sof. Jadi dalam Kabbalah dikenal adanya konsep Bapa Surgawi dan Ibu Surgawi. Konsep
tentang TUHAN yang digambarkan sebagai seorang Bapa (Yes 63:16; 64:8; Yer. 31:9; Mal. 1:6) dan seorang Ibu (Yes
66:13) ini juga dapat ditemukan di dalam Alkitab, dimana kita juga diajarkan bahwa manusia diciptakan menurut gambar-
Nya "lelaki dan perempuan" (Kej 1:26-27).

Dalam bahasa Ibrani ungkapan Roh Kudus (Ruach HaKodesh) sendiri secara grammatikal adalah dalam bentuk feminin
dan dengan demikian mewakili atribut keibuan dalam Eyn Sof.

Pilar tengah sendiri merupakan keseimbangan antara karakteristik maskulin dan feminin dari masing-masing pilar di
sampingnya, dan dijelaskan dalam Zohar sebagai Ben YAH ("Anak TUHAN").

“Lebih baik seorang tetangga yang dekat daripada seorang saudara yang jauh. Tetangga ini adalah Pilar Tengah dalam
Ketuhanan, yang adalah Ben YAH.” (Ra'aya Mehaimna).

Ketiga pilar/cahaya emanasi ini membentuk sebuah t'lita (triun) seperti yang dijelaskan dalam Zohar:

Maka YHWH; ELOHEYNU; YHWH adalah satu kesatuan, tiga substantif yang satu, dan ini dinyatakan melalui suara dari
orang yang membaca perkataan, "Dengarlah, hai Israel", dengan demikian tercapai pemahaman keesaan yang
sempurna terhadap EYN SOF (yang tak terhingga); karena ketiganya dibaca dengan satu suara, hal ini menunjukkan
sebuah triun [t'lita]. (Zohar Vol.2 p.43)

Encyclopedia Judaica menulis:

“Kabbalah, dengan kata lain, terutama kitab Zohar, merupakan karya yang fundamental, jauh berbeda dengan dogma
Trinitas, yang berangkat dari suatu pemikiran tentang Bapa, Anak, dan Roh hingga kemudian berkembang menjadi
sebuah trinitas baru…” (Vol 12, p.261)

Kesimpulan

TUHAN adalah Eyn Sof, tidak terdefinisi. TUHAN hanya dapat dipahami melalui hakikat keilahian yang memancar keluar
daripada-Nya, yang dikenal sebagai sepuluh Sefirot. Hakikat keilahian ini membentuk apa yang dinamakan tiga pilar
Ketuhanan yaitu Bapa, Anak dan Ibu. Tiga pilar ini mesti dipahami sebagai satu kesatuan, satu esensi dan satu sumber,
Eyn Sof yang Esa. Ketiganya sehakikat, sederajat, tidak diciptakan, tidak bermula dan tidak berakhir tetapi memancar
dan melekat dalam kekekalan dan keilahian TUHAN itu sendiri. Oleh sebab itu konsep Ketuhanan dalam Kabbalah ini
mesti dipahami di dalam framework Taurat supaya kita tidak keluar dari jalur monotheisme

613 MITSVOT

‫ מצוֹּת‬- MITSVOT adalah bentuk jamak dari ָ‫ מצוֹּה‬- MITSVAH, artinya adalah "perintah".

* Kejadian 26:5
LAI TB, karena Abraham telah mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, yaitu
segala perintah, ketetapan dan hukum-Ku.
KJV, Because that Abraham obeyed my voice, and kept my charge, my commandments, my statutes, and my
laws.
Hebrew,
‫שהמירהתי המיצוּהתי קחק תַוֹּהתי וֹּ ית תַוֹּר תַרתי׃‬
‫מר המ י‬ ‫שהמע אְּיברררהָם יבק תַהלי וֹּ היה י‬
ַ‫ש ת‬ ‫סעפקב עַא פ‬
‫שר־ ר‬
Translit, 'EQEV 'ASYER-SYAMA' 'AVRAHAM BEQOLI VAYISYMOR MISYMARTI MITSVOTAY KHUQOTAY
VETOROTAY

Ayat di atas membedakan antara ‫ מצוֹּתי‬- MITSVOTAY, yaitu ‫ מצוֹּת‬- MITSVOT plus akhiran pronomina
"YOD", "-Ku", "perintah-perintah-Ku"; dengan ‫ חקוֹּתי‬- KHUQOTAY, "ketetapan-ketetapan-Ku" dan ‫תוֹּרתי‬
- TOROTAY, "taurat-taurat-Ku" atau "hukum-hukum-Ku".

‫ מצוֹּת‬- MITSVOT adalah penjabaran dari Taurat Musa, disusun oleh para rabi Yahudi (rabi Rambam dan
dimuat dalam Misyneh Torah dan Talmud, traktat Makot) menjadi 613 buah.

Jika ‫עשרת הָדברים‬ - 'ASERET HADEVÂRÏM, Sepuluh Firman diibaratkan sebagai Undang-undang
Dasar, maka Hukum Taurat merupakan Undang-undang (organik), dan "MITSVOT" adalah Peraturan
Pemerintah.
Ke-613 "MITSVOT" ini terdiri atas 248 "MITSVOT 'ASEH" (perintah) dan 365 "MITSVOT LO TA'ASEH"
(larangan). Angka 248 merupakan jumlah tulang dalam tubuh manusia, dan 365 adalah jumlah hari dalam
satu tahun.

Nilai kata "TORAH", TAV-VAV-RESY-HE' adalah 611, TAV bernilai 400, VAV 6, RESY 200, dan HE' 5.

Angka 611 ini ditambah 2 yaitu dua perintah awal dari Sepuluh Firman yang ditulis dalam bentuk orang
pertama tunggal, 'ANOKHI YHVH 'ELOHEYKHA (Aku, TUHAN Allahmu) yaitu Keluaran 20:2 dan 5.

Sebagian 'MITSVOT' tidak dilaksanakan terutama yang berhubungan dengan Bait Allah, misalnya korban-
korban dan pelayanan di Bait Allah karena Bait Allah tidak ada lagi di Yerusalem.

Kemudian 'MITSVOT' yang mengatur tentang prosedur kriminal karena negara Israel dewasa ini berbeda
dengan kerajaan teokratis Israel tempo doeloe.

Belakangan ini -- ada yang menghitung -- tinggal 77 'mitsvot' positif dan 194 'mitsvot' negatif yang masih
dilaksanakan di antaranya yang menyangkut apa yang dilakukan saat bangun tidur, apa yang boleh dan tidak
boleh dimakan, apa yang boleh dan tidak boleh dikenakan (pakaian), bagaimana mengatur urusan sehari-hari,
tentang pernikahan, tentang hari-hari raya dan Sabat, tentang ibadah, tentang perlakuan terhadap orang non-
Yahudi dan hewan.

Berikut ini ini secara lengkap daftar ke-613 MITSVOT:

-----

DAFTAR ISI :

1. TENTANG ALLAH, Mitsvot 1 - 10


613-mitsvot-vt2195.html#p11815

2. TENTANG TORAH (HUKUM TAURAT), Mitsvot 11 - 16


613-mitsvot-vt2195.html#p11858

3. TENTANG TANDA DAN LAMBANG, Mitsvot 17 - 21


613-mitsvot-vt2195.html#p11859

4. TENTANG DOA DAN BERKAT, Mitsvot 22 - 25


613-mitsvot-vt2195.html#p11860

5. TENTANG KASIH DAN PERSAUDARAAN, Mitsvot 26 - 39


613-mitsvot-vt2195.html#p11861

6. TENTANG ORANG MISKIN DAN YANG KURANG BERUNTUNG, Mitsvot 40 - 52


613-mitsvot-vt2195.html#p11862

7. TENTANG PERLAKUAN TERHADAP BANGSA KAFIR (ORANG NON-YAHUDI), Mitsvot 53 - 58


613-mitsvot-vt2195.html#p11863

8. TENTANG PERNIKAHAN, PERCERAIAN, DAN KELUARGA, Mitsvot 59 - 81


613-mitsvot-vt2195.html#p11864

9. TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL YANG TERLARANG, Mitsvot 82 - 106


613-mitsvot-vt2195.html#p11865

10. TENTANG MASA (PERAYAAN) DAN MUSIM, Mitsvot 107 - 142

11. TENTANG MAKANAN/MINUMAN, Mitsvot 143 - 169

12. TENTANG PRAKTEK BISNIS, Mitsvot 170 - 183


13. TENTANG PEKERJA, PELAYAN, DAN BUDAK, Mitsvot 184 - 202

14. TENTANG SUMPAH DAN NAZAR, Mitsvot 203 - 209

15. TENTANG PRAKTEK SABAT DAN TAHUN YOBEL, Mitsvot 210 - 226

16. TENTANG MAHKAMAH DAN PROSEDUR PENGADILAN, Mitsvot 227 - 262

17. TENTANG LUKA DAN KERUSAKAN, Mitsvot 263 - 266

18. TENTANG HARTA BENDA DAN HAK ATAS KEPEMILIKAN, Mitsvot 267 - 277

19. TENTANG HUKUM KRIMINAL, Mitsvot 278 - 284

20. TENTANG PENGHUKUMAN DAN PENGGANTIAN KERUGIAN (PEMULIHAN), Mitsvot 285 - 308

21. TENTANG NUBUAT, Mitsvot 309 - 311

22. TENTANG PENYEMBAHAN BERHALA, Mitsvot 312 - 357

23. TENTANG PERTANIAN DAN PETERNAKAN, Mitsvot 358 - 364

24. TENTANG PAKAIAN, Mitsvot 365 - 367

25. TENTANG HEWAN DAN ANAK SULUNG, Mitsvot 368 - 371

26. TENTANG PARA IMAM DAN ORANG LEWI, Mitsvot 372 - 401

27. TENTANG KORBAN, PERSEPULUHAN, DAN PAJAK, Mitsvot 402 - 425

28. TENTANG BAIT ALLAH, RUANG KUDUS DAN BENDA-BENDA KUDUS , Mitsvot 426 - 458

29. TENTANG KORBAN DAN PERSEMBAHAN, Mitsvot 459 - 560

30. TENTANG HARAM DAN HALAL (NAJIS DAN TAHIR), Mitsvot 561 - 576

31. TENTANG ORANG KUSTA DAN PENYAKIT KUSTA, Mitsvot 577 - 580

32. TENTANG RAJA, Mitsvot 581 - 587

33. TENTANG NAZIR (orang yang membaktikan diri untuk pelayanan kepada Tuhan), Mitsvot 588- 597

34. TENTANG PERANG , Mitsvot 598- 613

Strategi Kaum Pagan Menuju The New World Order (Bag.1)

Rizki Ridyasmara – Jumat, 8 Agustus 2008 09:27 WIB

Berita Terkait

 Mengkritisi Peran Fatahillah di Jakarta

 Kubu Liberal Versus Islam, Pasca Monas

 Membongkar Jaringan AKKBB (Tamat)

 Membongkar Jaringan AKKBB (3)

 Membongkar Jaringan AKKBB (Bag. 2)


Mungkin Anda akan terperanjat jika mengetahui fakta jika pemeluk agama terbanyak di dunia di abad
millennium ini adalah kaum pagan, sebuah agama kuno yg diperangi para Nabi dan Rasul Utusan Allah SWT.

Salah satu indikasi hal tersebut adalah dipergunakannya simbol-simbol paganisme, dalam arsitektur rumah
ibadah, lafadz doa, hymne atau kidung, ritual, dan sebagainya. Simbol salib misalnya, ini berasal dari simbol
persilangan cahaya dewa matahari yg banyak dijadikan tuhan oleh suku-suku kuno dari Mesir (Ancien Egypt)
dan Roma hingga Amerika Latin (Suku Maya dan Aztec), dari Jepun (Amaterasu) hingga India (Btara Indra).

Pastor Herbert W. Amstrong, pemimpin Worldwide Church of God yang berpusat di AS yang juga sebagai
Editor in Chief majalah Kristen Plain Truth yang bertiras delapan juta eksemplar tiap bulan, dengan jujur
mengemukakan bahwa tanda salib memang berasal dari simbol paganisme. Bukan itu saja, Natal yang
diperingati oleh Gereja Barat setiap tanggal 25 Desember pun oleh Amstrong dianggap sebagai kelanjutan
dari ritual penyembahan kelahiran anak Dewa Matahari (Sun of the God). Sebab itu, Sunday dijadikan hari
libur kaum Kristiani. ‘Sun’ berarti ‘Matahari’ dan ‘Day’ berarti ‘Hari’. Ritual pemujaan kaum pagan terhadap
Dewa Matahari memang banyak dilakukan di hari Minggu (Sunday).

Pemujaan terhadap Dewa Matahari ini juga bisa dilihat dari arsitektur kota suci Vatikan, pusat Gereja Katolik
Barat, di mana sebuah tiang tinggi berdiri di pusat kota suci ini. Obelisk merupakan simbol phallus dan
menjadi sentral dari ritual pemujaan terhadap Dewa Matahari. Obelisk ini berdiri di banyak kota dunia seperti
Washington DC, Paris, dan juga… Jakarta! (Monas).
Lalu konsep Trinitas sendiri yang oleh kaum Kristiani dianggap sebagai konsep yang sakral juga berasal dari
konsep paganisme kuno yang diwakili oleh Semiramis dan anaknya (Pagan Babylonia), Devka dan Khrisna
(Pagan India), Isis dan Horus (Pagan Mesir), dan sebagainya.

Ucapan “Amien” yang lazim dilafadzkan setelah doa pun sesungguhnya berasal dari nama seorang Dewa
Matahari Mesir Kuno: Amin-Ra (atau orang Barat menyebutnya Amun-Ra).

Peradaban pagan kuno memang telah terkubur bersama peralihan zaman dan juga peperangan demi
peperangan. Namun esensi dari kepercayaan banyak tuhan tersebut tidaklah pernah mati, bahkan di abad
millennium ini kepercayaan kuno tersebut menjadi kepercayaan yang mendominasi umat manusia, tanpa
banyak disadari. Simbol-simbol pagan menjadi simbol-simbol yang paling popular di dunia ini, dan mewarnai
seluruh—SELURUH—institusi dunia seperti PBB dan sebagainya.

Bermula dari Iblis

Asal-muasal kaum pagan modern sekarang ini sesungguhnya berasal dari satu kelompok kecil para pengikut
iblis (baca Eramuslim Digest edisi “Genesis of Zionism”), di mana sepanjang sejarah awalnya diwakili oleh
mereka yang selalu memusuhi dan memerangi para Nabi dan Rasul Allah SWT. Mereka adalah Samiri yang
memerangi Musa as. (Amerika pun menyebut dirinya dengan “Uncle Sam”), Namrudz yang memerangi
Ibrahim a.s., dan para pendeta Sanhedrin yang memerangi Isa a.s.

Mereka adalah Paulus (Yahudi dari Tarsus) yang mengubah esensi dasar agama Nasrani dari yang hanya
sebagai agama kaum Nabi Isa menjadi agama misi ke seluruh dunia. Mereka adalah Abdullah bin Saba’
(Yahudi dari Yaman) yang memecah umat tauhid ini. Mereka adalah Mustafa Kemal Attaturk (Yahudi dari
Dumamah) yang menghancurkan kekhalifahan Turki Utsmani. Mereka adalah Terrence E. Lawrence (Yahudi
dari Inggris) yang harum namanya di Saudi dan disebut sebagai Lawrence of Arabia. Mereka adalah Snouck
Hurgronje (Yahudi Belanda) yang pura-pura masuk Islam dan menggunakan ‘keIslamannya’ sebagai senjata
untuk menghancurkan umat Islam Indonesia.

Strategi Hurgronje ini dikenal dengan istilah “Izharul Islam” atau “Pura-Pura Islam” dan sekarang dipakai oleh
banyak kaum liberalis, termasuk mereka yang mengaku-aku sebagai kaum liberal Islam yang banyak
mempromosikan ide-ide pluralisme (keberagaman), hak asasi manusia, anti kekerasan, kebebasan, dan
sebagainya. Jika sekarang ini ada segolongan orang Islam yang mulai terjangkit virus “Pluralitas” maka hal itu
sesungguhnya mereka telah tercemar oleh keyakinan pagan, karena seorang Muslim wajib “Fardhu’ain”
hanya berpegang pada Tali Allah SWT dan Rasul-Nya.

Dalam tulisan bagian dua, akan dipaparkan awal sejarah kelompok pagan modern di mana Adam Weishaupt,
seorang Rabbi Yahudi yang berpura-pura menjadi Yesuit dan kemudian meninggalkan kelompoknya untuk
kemudian menjadi pemimpin Illuminati, sebuah organisasi klandestin yang secara diam-diam menguasai
perekonomian dan perpolitikan dunia saat ini. (bersambung/rd)

KRISTEN PENYEMBAH DEWA MATAHARI (SUN DAY) HORUS

Mungkin sedikit yang kenal dengan Mithra dan Horus tetapi seiring bacaan ini nanti juga kenal kok, kan tak
kenal maka ta'aruf, tentu ane akan cerita tentang kisah yesus, tentunya dengan singkat aja dan tentunya
ceritanya bersumber dari Al-Kitab (PL dan PB), karena ane mau cerita tentang yesus bukan Isa AS.

Yesus menurut keyakinan orang kristen adalah anak yang lahir dari perawan Maria (tentu umat islam sampai
sini setuju), Yesus lahir tanggal 25 desember 1 Masehi (walaupun nyari dalilnya ga ada tuh), apa yang kita
tahu tentang cerita Yesus ? Tentu cuma rujukan dari Cerita orang kristen. Kelahirannya ditandai kemunculan
sebuah bintang di timur, dan diikuti oleh tiga orang Majusi yang memberkati juru selamat baru. Yesus sudah
menjadi guru pada umur 12 tahun dan dibaptis oleh Yohanes si Pembaptis pada umur kira-kira (masih kira-
kira dalam injil) umur 30 tahun dan mulai menyebarkan ajarannya. Yesus mempunyai 12 orang murid dan
melakukan banyak mukjizat seperti : menyembuhkan orang sakit, berjalan diatas air dan menghidupkan orang
mati. Julukan yang diberi ke Yesus adalah “Raja segala raja”, “Anak Tuhan”,”Juru selamat” de el el, Yesus
dikhianati oleh muridnya yang benama Yudas Iskariot, Yudas dibayar oleh tentara Romawi seharga 30 keping
perak, lalu Yudas berkata “Orang yang aku cium itulah Yesus”, setelah itu Yesus ditangkap, lalu di salib dan 3
hari setelah itu dia bangkit dan naik ke surga. Sampai disini cerita tentang Yesus menurut orang kristen. Ana
tidak akan memperdebatkan masalah alur cerita atau bentuk ceritannya yang ingin ana ceritakan adalah kisah
Dewa kaum pagan begini ceritanya.

HORUS >> Horus adalah Dewa orang Mesir lahir 3.000 tahun SM, berarti cerita Horus sudah ada 3.000 tahun
sebelum Yesus lahir, Lalu bagaimana kisah dewa Horus ini ? Horus lahir dari perawan Isis-Meri tanggal 25
Desember, kelahirannya ditandai munculnya sebuah bintang dari timur dan kemudian untuk ditemukan 3 raja
untuk dijadikan juru selamat baru. Umur 12 tahun telah menjadi guru, umur 30 tahun dibabtis oleh Anup, sejak
itu iya mulai menyebarkan ajarannya. Horus mempunyai 12 murid yang menyertainya, iya mempunyai
mukjizat menyembuhkan orang sakit, berjalan diatas air. Horus juga mempunyai julukan “Sang Cahaya”,
“Anak tuhan yang diberkati”, “ Anak domba Tuhan” de el el. Setelah dikhianati oleh muridnya Taifun, Horus
disalib dan tiga hari setelahnya bangkit lagi. Kalau antum mencoba mencari gambar Horus, antum akan
menemukan gambar yang penuh, bagaimana Horus digambarkan bermuka burung dan ular cobra yang
melingkar menggambarkan Horus itu dewa matahari. Dan dalam buku “DILEMA MAYORITAS”,di jelaskan
bahwa kelompok zionis Illuminati menandakan sebuah negara dibawah pengaruh mereka dengan
memberikan lambang dewa di negara tersebut, dan burung garuda adalah perlambangan dari dewa Horus (?)

MITHRA >> Mithra adalah Dewa matahari yang paling terkenal dari Persia, lahir 1.200 SM lahir dari perawan
pada tanggal 25 Desember dan mempunyai 12 murid dan banyak melakukan keajaiban. Setelah kematiannya
tiga hari setelah itu dia bangkit kembali. Dan yang paling terkenal untuk menyembah Dewa Mithra itu
dilakukan setiap hari minggu atau sunday, sun = matahari, day = hari. Jadi hari khusus ibadah mereka hari
minggu. Itulah cerita dewa kaum pagan zaman dahulu, bagaimana cerita mereka mirip sekali dengan cerita
Yesus sebagi Tuhan orang kristen, tentu masih banyak dewa lain lagi yang punya cerita mirip. Contoh :

ATTIS >> Dewa dari Yunani Pirigia, lahir dari seorang perawan tanggal 25 Desember 1 200 SM, mati disalib
dan tiga hari setelahnya bangkit lagi.
KRISHNA Dewa dari India, lahir dari perawan Devaki lahir 900 SM, kelahirannya ditandai munculnya bintang
dari timur, melakukan banyak mukjizat dengan para muridnya dan bangkit lagi setelah kematiannya.

DIONYSUS >> Dionysus daru Yunani lahir dari seorang perawan pada tanggal 25 Desember 500 SM,
seorang guru yang melakukan perjalanan dan melakukan banyak mukjizat seperti mengubah air menjadi
anggur, dikenal sebagai “Raja segala raja”, “Anak tuhan” de el el dan pastinya bangkit lagi dari kematian

Tentu masih banyak dewa orang pagan yang mungkin kalo diceritai semua pasti bosen karena inti cerita sama
contoh : Osiris dari Mesir, Baachus dari Yunani, Budha Sakia dari India, Salivana dari Bermuda, Odin dari
Skadinavia, Indra dari Tibet, Bali dari Afganistan, Jao dari Nepal, Beddru dari Jepang, Gentaut dari Meksiko,
Fohi dari Cina, Ixion dari Roma, Prometheus dari Kaukasus dan masih banyak bet dah Dewa- Dewa yang lain
yang punya cerita mirip semua... Dari Indonesia mungkin Dewa 19 ?

KENAPA SAMA ? Kenapa ceritanya bisa sama ? Kenapa dilahirkan oleh perawan ? Tanggal 25 Desember ?
Lalu bangkit lagi dari kematian ?. Menurut sebagian orang ini berkaitan dengan masalah matahari, musim dan
kejadiannya.

Pertama masalah kelahiran yang sama itu karena mirip dengan ilmu perbintangan, bintang yang muncul
disebelah timur adalah bintang Sirius, bintang paling terang pada malam hari, pada tanggal 24 Desember dan
Sirius sejajar dengan tiga bintang yang paling terang dari gugusan Orion, tiga bintang tersebut melambangkan
tiga raja yang ada pada cerita yang diatas. Ke empat bintang tersebut menunjuk ke arah terbitnya matahari
pada tanggal 25 desember, oleh karena kenapa tiga raja selalu menunjukkan bahwa mereka menunjukkan
awal terbitnya matahari. Lalu perawan atau virgin itu melambangkan bintang virgo, coba lihat lambang virgo?
Gambarnya perawan memegang sebatang gandum, virgo dalam bahasa latin adalah virgin. Virgo juga bisa
diartikan lumbung roti. Yang menarik adalah fenomena yang terjadi tanggal 25 desember, yaitu titik balik
matahari musim dingin, bila dilihat dari utara matahari terlihat makin ke bawah dan kebawah, otomatis
terjadilah namanya musim dingin karena kurangnya cahaya matahari. Sehingga proses musim dingin
dianggap sebagai proses kematian untuk orang zaman baheula. Dianggap sebagai kematian matahari. Pada
tanggal 22 desember matahari “mati” sepenuhnya. Dan hal yang menarik adalah matahari berhenti bergerak
keselatan selama tiga hari (22,23,24) dan selama tiga hari itu matahari berada di “salib selatan” atau gugusan
bintang Crux, nama nya juga salib yaaa bentuknya kaya gitu bintangnya. Dan setelah itu tanggal 25 desember
matahari bergerak 1 derajat ke utara, ini berarti membawa musim semi, kehidupan baru. Makanya dalam
cerita matahari yang mati (tenggelam) selama tiga hari lalu bangkit (terbit) kembali. Tetapi masyarakat dulu
tidak akan merayakan kebangkitan matahari hingga saat titik balik matahari musim semi, yaitu saat paskah,
karena itu berarti matahari telah mengalahkan kejahatan secara sempurna.

Itu baru masalah kelahiran dan kematian serta bangkit dari kematian, lalu kenapa hrs mempunyai 12 murid?
12 murid adalah simbol dari 12 rasi bintang zodiak, yang Yesus dan Dewa-Dewa lainnya digambarkan
sebagai mataharinya.( Jadi yang suka baca ramalan zodiak termasuk orang pagan).

Lalu masalah trinitas, Yesus yang masuk dalam trinitas (Bapa, Anak, Roh kudus), itu juga sudah ada dalam
cerita Dewa pagan, Mithra adalah Oknum dari Tridewa (Mithra, Ahirman ,Ohrzmad), Osiris Juga Oknum dari
Tridewa (Osiris, Isis, Horus), Baachus juga Oknum dari Tridewa (Baachus, Apolos, Yupiter).

Penebusan dosa ? Dewa Mithra, Osiris, Baachus juga sama mati untuk menebus dosa umat manusia.

Percayalah kalo antum dengar cerita Yesus yang disamakan dengan Isa atau Moses, Abraham, Loth, Daud,
mereka hanya bisa menghina bukan memuji.

THE PAGANISM
WHO KNOW...

Kesamaan dari bangsa yahudi dan banyak kepercayaan pagan adalah kecenderungan mereka
dalam menyembah matahari dan banyak dewa (polytheist) dan satu ciri lagi yang nggak bisa
dilepaskan dari mereka adalah kecenderungan mereka akan simbol-simbol tertentu yang dipercaya
memiliki kekuatan magis dari alam. Who knows... this belief was spreading all around the world.
Menginspirasi banyak kepercayaan dan mitologi juga peradaban yang pernah ada dimuka bumi.
Percaya atau nggak, di zaman yang modern ini agama pagan adalah agama yang paling dominan
dan mendominasi diseluruh dunia.

Bukannya sok tau... Coba deh tengok obelisk (bukan Obelish-nya Azterix lho...) yang berdiri didepan
gereja St' Peter di Vatican. Semua Paus yang dinobatkan akan selalu mengadap ke obelisk ini dan
bukannya obelisk adalah salah satu bangunan dan juga simbol bagi kaum pagan Mesir Kabala.
Ngomong-ngomong soal obelisk juga jadi ingat sama Capitol House di Washington DC tempat
pelantikan semua presiden AS. So, what about Obama...??? Masih mengharap perubahan seperti
slogan kampanyenya...??? Teruslah berharap pada presiden kulit hitam pertama AS ini yang
menggunakan Injil Masonic saat pengambilan sumpahnya di Washington DC.

Maaf nih yaaa... untuk sodara-sodara Kristiani... Cuma mau nanya... Hari Sabath yang benar itu
yang mana sih...??? Sabtu atau Minggu...??? Soalnya yang aku tau, Jesus Christ bilang kalo hari
Sabath yang Tuhan wahyukan adalah hari Sabtu dan itu sesuai dengan katalog dan ensiklopedia
manapun tentang kata Sabath. Tapi kenapa malah jadi hari Minggu yang terang-terang adalah hari
kelahiran anak Dewa Matahari (Son of The Sun). Dan secara harfiah juga arti dari Sunday adalah
hari matahari (Sun=Matahari, Day=hari). Tengok lagi sebuah lukisan di dinding salah satu gereja St'
Peter, sebuah lukisan Jesus Christ yang disalib dengan sebuah bola pijar diatasnya yang dengan
gampang langsung bisa diartikan sebagai perwujudan Dewa Matahari (Sun God). Dan kalo Anda
punya sedikit waktu, coba deh cari tau tanggal 25 Desember itu hari apa diluar perayaan Natal. Itu
adalah tanggal kelahiran putra matahari yang dipuja oleh seluruh kaum pagan.

Tripartite...??? Trinitas juga bikin tambah miris. Kenapa ya... kegemaran bangsa yahudi yg selalu
memuja konsep ini malah nular ke gereja yg jelas-jelas mengklaim memusuhi bangsa yahudi yg
dianggap mengkhianati Jesus Christ. Kalo begini ceritanya, siapa dong yg mengkhianati Jesus Christ

Selain gereja, tripartite atau trinitas juga diadopsi Hindu sebagai salah satu agama dominan. Dan
mungkin juga banyak lagi agama pagan yang mengadopsi konsep ini (kalo disebutin mungkin tidak
bakalan habis satu bulan deh...) Gue juga bingung... kenapa matahari bisa jadi satu objek pemujaan
yang sama dan dilakukan oleh banyak bangsa dan kepercayaan besar yang pernah ada dimuka
Bumi ini. Batara Surya (Hindu), Ahuramazda (Persia-Zoroaster) atau Amaterasu (Jepang). Itu
sedikit contoh diluar Dewa Ra Mesir dan juga dewa-dewa yang dipuja oleh suku-suku Indian kuno
Amerika dan Meksiko. Kenapa satu pola fikir bisa menajalar ke ruang dan waktu serta mengilhami
banyak bangsa dalam rentang masa dan tempat yang berbeda...???

Siapa yang bisa memastikan...??? Apakah kesamaan kepercayaan ini memang original langsung
dibawa dari bangsa yahudi atau memang sudah ada jauh sebelum bangsa Yahudi sendiri diciptakan.
Atau memang bangsa-bangsa lain telah mengenal kepercayaan ini lewat "sesuatu" diluar mereka.
Apakaah karena "ada" seeorang menthor? Maybe. I don't exactly about this... Only God can be
aswer....
AMATERASU AHURAMAZDA BATARA SURYA PAGAN

Paganisme adalah sebuah kepercayaan/praktek spiritual penyembahan terhadap berhala yang


pengikutnya disebut Pagan. Pagan pada zaman kuno percaya bahwa terdapat lebih dari satu dewa
dan dewi dan untuk menyembahnya mereka menyembah patung, contoh Mesir Kuno, Yunani Kuno,
Romawi Kuno, dan lain-lain. Istilah ini telah meluas, meliputi semua Agama Abrahamik, Yahudi,
Kristen, dan Islam.

Pada zaman sekarang, Pagan percaya bahwa semua di sekitar mereka suci karena merupakan
bagian dari dewa dan dewi. Contohnya, mereka percaya bahwa batu dan pohon adalah bagian dari
dewa dan dewi, sehingga keramat, tetapi tidak menyembah pohon itu. Kebanyakan orang pagan
percaya bumi memunculkan dewi. (***)

BINTANG DAUD (MAGEN DAVID)

JEWS (1)
Yudaisme atau Agama Yahudi adalah kepercayaan yang unik untuk orang/bangsa Yahudi (penduduk negara Israel
maupun orang Israel yang bermukim di luar negeri). Inti kepercayaan penganut agama Yahudi adalah wujudnya Tuhan
yang Maha Esa, pencipta dunia yang menyelamatkan bangsa Israel dari penindasan di Mesir, menurunkan undang-
undang Tuhan (Torah) kepada mereka dan memilih mereka sebagai cahaya kepada manusia sedunia.

Kitab Suci agama Yahudi menuliskan Tuhan telah membuat perjanjian dengan Abraham bahwa beliau dan cucu-cicitnya
akan diberi rahmat apabila mereka selalu beriman kepada Tuhan. Perjanjian ini kemudian diulangi oleh Ishak dan Yakub.
Dan karena Ishak dan Yakub berasal dari bangsa Yahudi, maka mereka meyakini bahwa merekalah bangsa yang terpilih.
Penganut Yahudi dipilih untuk melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab khusus, seperti mewujudkan masyarakat
yang adil dan makmur dan beriman kepada Tuhan. Sebagai balasannya, mereka akan menerima cinta serta perlindungan
Tuhan. Tuhan kemudian menganugerahkan mereka Sepuluh Perintah Allah melalui pemimpin mereka, Musa.

Sinagoga merupakan pusat masyarakat serta keagamaan yang utama dalam agama Yahudi, dan Rabi adalah sebutan bagi
mereka yang pakar dalam hal-hal keagamaan.

HARI-HARI KEAGAMAAN
Keluarga merupakan hal yang utama dalam agama ini dan penganutnya yang setia akan bersembahyang setiap hari. Hari
Sabtu merupakan hari utama yang biasa disebut hari Sabat. Antara Jumat sore sampai Sabtu sore mereka akan
menyalakan lilin dan meminum anggur serta roti yang telah diberkati. Di samping Sabat, hari besar yang lain termasuk
Rosh Hashanah (Tahun Baru) dan Yom Kippur (Hari Penerimaan Tobat).

KITAB DAN TEKS UTAMA


Kitab Ibrani disebut Tanakh dan terdiri dari 24 buku yang dihimpun dari 3 kumpulan: Torah atau Taurat (Pentateuch),
Nevi’im (Para Nabi), Ketubim (Tulisan). Selain itu terdapat juga Talmud yang merupakan terjemahan serta komentar
mengenai Torah dari para rabi dan cendekiawan undang-undang. Ini termasuk Mishnah dan Halakah (kode undang-
undang masyarakat utama penganut agama Yahudi), Gemara, Midrash dan Aggadah (legenda dan kisah-kisah lama).

Kabballah ialah teks lama yang berunsur mistik, dan menceritakan zat-zat Tuhan.

ADAT DAN UNDANG-UNDANG


Kebanyakan penganut Yahudi mengikuti peraturan dalam memilih makanan yang tertulis di dalam Taurat yang melarang
campuran susu dengan daging. Daging babi juga dilarang dalam agama Yahudi. Makanan yang disediakan harus menuruti
undang-undang tersebut, dan daging harus disembelih oleh kaum Rabi, dinamakan Kosyer.

Anak laki-laki juga diharapkan untuk disunat (sewaktu masih bayi) seperti perjanjian nabi Ibrahim dengan Tuhan.
Apabila seorang anak laki-laki mencapai kematangan dia akan dirayakan karena menjadi anggota masyarakat Yahudi
dalam upacara yang dinamakan Bar Mitzvah. Setelah kematian seseorang, orang-orang Yahudi akan mengadakan satu
minggu berkabung di mana mereka membaca Kaddish. Agama dan kemasyarakatan saling berkaitan di dalam
masyarakat Yahudi. Misalnya pengambilan riba dianggap berdosa sesama kaum Yahudi, tetapi dibenarkan dengan mereka
yang bukan Yahudi. (***)

JEWS (2)
Yahudi ialah sebuah istilah yang sedikit rancu sebab bisa merujuk kepada sebuah agama atau suku bangsa. Jika dilihat
berdasarkan agama, istilah ini merujuk kepada umat agama Yahudi, tidak peduli apakah mereka keturunan Yahudi atau
tidak. Berdasarkan etnisitas, kata ini merujuk kepada keturunan Eber (Kejadian 10:21) atau Yakub, anak Ishak, anak
Abraham (Ibrahim) dan Sarah. Etnik Yahudi juga termasuk Yahudi yang tidak memegang kepada agama Yahudi tetapi
beridentitas Yahudi dari segi tradisi.

Agama Yahudi ialah kombinasi antara agama dan suku bangsa. Kepercayaan semata-mata dalam agama Yahudi tidak
menjadikan seseorang menjadi Yahudi. Di samping itu, dengan tidak memegang kepada prinsip-prinsip agama Yahudi
tidak menjadikan seorang Yahudi kehilangan status Yahudinya. Tetapi, definisi Yahudi undang-undang kerajaan Israel
tidak termasuk Yahudi yang memeluk agama yang lain.

ORANG YANG BERHAK DISEBUT YAHUDI


Halakha, atau hukum-hukum agama Yahudi, memberikan definisi Yahudi kepada seorang yang beribu Yahudi; atau
seorang yang memeluk agama Yahudi menurut hukum-hukum Yahudi.

Definisi ini diwajibkan oleh Talmud, sumber Hukum-Hukum Tak-tertulis yang menerangkan Taurat, kitab suci asal
hukum-hukum Yahudi (lima kitab pertama kitab Tanakh/Perjanjian Lama). Menurut Talmud, definisi ini dipegang
semenjak pemberian Sepuluh Perintah Allah di Gunung Sinai kira-kira 3.500 tahun dahulu kepada nabi Musa. Sejarawan
Yahudi non-Ortodoks berkeyakinan bahwa definisi ini tidak diikuti sehingga tidak lama berlaku, tetapi ia mengaku bahwa
definisi ini digunakan sekurang-kurangnya 2.000 tahun sampai saat ini.

Pada akhir abad ke-20, dua kumpulan Yahudi (terutama di Amerika Serikat) yang liberal dari segi teologi, Yahudi
Reformasi dan Yahudi Rekonstruksi telah membenarkan orang yang tidak memenuhi kriteria tersebut untuk menyebut
diri mereka sebagai Yahudi. Mereka tidak lagi mewajibkan orang memeluk agama tersebut demi memenuhi adat istiadat
pemelukan tradisional, dan mereka menganggap seseorang sebagai Yahudi jika ibu mereka bukan Yahudi, asalkan
berayah Yahudi.

KELOMPOK YAHUDI
Dewasa ini ada tiga kelompok Yahudi utama:
1. Kaum Ashkenazim
2. Kaum Sefardim
3. Kaum Mizrahim atau "Orang dari Timur"

ANTI SEMITISME
Selama berabad-abad orang Yahudi banyak didiskriminasikan orang Kristen di Eropa dan juga oleh orang-orang Arab di
Timur Tengah meskipun mereka dianggap 'ahli kitab' oleh Muslim. Diskriminasi terhadap orang Yahudi ini secara
khusus disebut antisemitisme. Puncak diskriminasi ini terjadi pada Perang Dunia II, yakni ketika lebih dari enam juta
orang Yahudi dibantai di Eropa secara sia-sia oleh kaum Nazi Jerman, yang menganggap kaumnya adalah Bangsa Arya.
(***)
RABBI IN SKETCH RABBI IN VECTOR ALBERT EINSTEIN & RABBI

Agama Pagan di sebalik tanggal 25 disember Sepintas lalu ... Tujuan penulisan ini adalah sebagai wadah memaparkan
pemahaman yang jelas terhadap agama Yahudi dan Kristian. Kita tidak dapat lari daripada hakikat bahawa dunia Islam
tidak mampu memencilkan diri daripada pengaruh dua agama tersebut. Setiap hari kita akan berhadapan dengan pengaruh
mereka, secara rela atau terpaksa. Tambahan, isu orang Melayu yang ingin dan sudah murtad daripada agama Islam
semakin panas. Perlu kita menghadapi isu ini dengan melengkapkan diri kita dengan ilmu. Pertama ilmu agama Islam
yang sebenar. Kedua, ilmu dalam memahami apa sebenarnya Yahudi dan Kristian. Sekarang mari kita beralih ke hari
kelahiran Yesus yaitu Natal. Secara umum Yesus dianggap oleh umat Kristian lahir pada tanggal 25 Desember. Tetapi,
para sarjana Kristian yang cerdas tahu benar bahwa sebenarnya Yesus tidak lahir di hari ini. Sejarah mencatat bahwa
gereja Kristian awal merayakan di bulan Mei, April, atau Januari. Beberapa kalangan Kristian percaya bahwa Yesus lahir
20 tahun sebelum tanggal yang kini diterima (25 Desember 1). Jadi mengapa 25 Desember dipilih sebagai hari kelahiran
Yesus? Ensiklopedia Grolier mengatakan: Natal adalah perayaan kelahiran Yesus Kristus, dirayakan pada 25 Desember.
Meskipun kepercayaan mengenai Kristus dalam hal cerita kelahiran ditekankan, gereja tidak meneliti perayaan untuk
merayakan ini hingga abad ke 4. Sejak tahun 274, dibawah pemerintahan kaisar Aurelian, Roma telah merayakan
“Matahari Yang Tidak Terkalahkan” pada tanggal 25 Desember. Di Gereja Timur, tanggal 6 Januari, sebuah hari yang
juga diasosiasikan dengan winter solstice, yang awalnya dipilih. Namun kemudian, Gereja Barat menambahkan Eastern
date sebagai perayaan Epiphany, dan Gereja Timur menambahkan penanggalan Natal Gereja Barat. Lalu apa sebabnya
gereja memutuskan hari kelahiran Yesus jatuh pada tanggal 25 Desember. Ada masyarakat India yang merayakan dengan
cara mendekorasi rumah-rumah mereka dengan karangan bunga, dan memberikan hadiah-hadiah kepada teman-teman
mereka pada tanggal 25 Desember ini. Masyarakan Cina juga merayakan 25 Desember dan menutup toko-toko mereka.
Dewa pagan Buddha dipercaya lahir pada 25 Desember ketika ‘Roh Kudus’ turun pada ibunya yang masih perawan
bernama Maya. Kristus atau mesias terbesar dan tuhan orang-orang Persia, yaitu Mithras, juga dipercaya lahir pada
tanggal 25 Desember jauh sebelum kedatangan Yesus. Mithras Orang-orang Mesir merayakan hari ini sebagai kelahiran
kristus terbesar mereka bernama Horus, tuhannya cahaya dan anak dari ‘Ibu perawan’ dan ‘ratu surga’, Isis. Isis Osiris,
tuhan kematian dan bawah dunia di Mesir, anak ‘perawan suci’, juga dipercaya lahir pada tanggal 25 Desember. Orang-
orang Yunani merayakan 25 Desember sebagai hari kelahiran Hercules, putra dewa tertinggi Yunani yaitu Zeus, yang
lahir dari rahim perempuan biasa bernama Alcmene. Bacchus, tuhan anggur dan pesta diantara orang-orang Roma (juga
dikenal oleh orang-orang pagan Yunani dengan nama Dionysus) juga terlahir pada tanggal 25 Desember. Bacchus Adonis,
yang dipuja oleh orang-orang pagan Yunani sebagai dewa ‘kematian dan kebangkitan’, terlahir tanggal 25 Desember. Para
penyembahnya menyembahnya dalam suatu perayaan tahunan yang mencerminkan saat-saat kematian Adonis dan
kebangkitan Adonis dari kematian, di tengah musim panas. Perayaan hari kelahiran ini dirakam dan mengambil tempat di
gua (cave) yang sama di Bethlehem yang juga disamakan oleh orang-orang Kristian sebagai tempat kelahiran Yesus.
Adonis Orang-orang Skandinavia merayakan 25 Desember sebagai hari kelahiran tuhan Freyr, anak tuhan tertinggi
bernama Odin. GodFreyr Orang-orang Romawi merayakan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran dewa matahari,
Natalis Solis Invicti (‘Kelahiran Sol Yang Tak Terkalahkan’). Pada tanggal 25 Desember, orang-orang Romawi
merayakan dan menutup semua toko-toko mereka. Ada permainan dan para budak disenangkan hatinya di hari agung ini.
Ingatlah bahwa orang-orang Romawi inilah yang kemudian hari memimpin konsili Nicea (325 M) yang memimpin untuk
mengakui doktrin resmi agama Kristen yaitu ‘Trinitas’ sebagai konsep Tuhan yang benar, dan adalah fakta juga bahwa
orang-orang pagan Romawi inilah yang kemudian menetapkan hari kelahiran Yesus jatuh pada tanggal 25 Desember juga.
Kaisar pagan Konstantin Yang Agung, yang memimpin konsili Nicea dianggap sebagai perwujudan atau inkarnasi dari
dewa tertinggi Romawi yaitu Dewa Matahari. Edward Gibbon berkata: Orang-orang Kristen Romawi, mengabaikan
kelahiran beliau (Yesus), menetapkan secara sungguh-sungguh perayaan 25 Desember, Brumalia, atau Winter Solistice,
ketika setiap tahun orang-orang Pagan merayakan kelahiran Sol. (Decline and Fall of the Roman Empire, vol. ii, Gibbon,
hal. 383) Sol logo ianya juga dikenali dengan name Servants Of the Light Perayaan Natal sekarang telah menggabungkan
banyak sekali unsur ajaran agama Pagan, seperti penggunaan holly (sejenis pohon berdaun hijau), mistletoe (nama
tumbuh-tumbuhan), Yule Logs (bongkahan kayu besar untuk unggun natal), dan wassail bowls. Pohon Natal sendiri
adalah benar-benar berasal dari tradisi perayaan agama pagan kuno yang dikemudian hari diadaptasikan oleh gereja
dalam setiap upacara agama di hari natal. Para sarjana percaya bahwa perayaan Kristen ini aslinya berasal dari upacara
keagamaan orang-orang Jerman pra-Kristen dan masyarakat Celtic dalam merayakan winter solstice. Pohon Natal yang
dihiasi dengan cahaya dan dekorasi lainnya, dipercaya oleh orang-orang pagan dapat melindungi melawan kekuatan roh
jahat. Akhir bulan Desember ditandai dengan permulaan a visible lengthening of daylight hours - kembalinya kehangatan
dan cahaya dan kekalahan kekuatan jahat dari dingin dan kegelapan. Pohon Natal diturunkan dari pohon surga, sebagai
simbol Eden, dari permainan misteri Jerman. Pohon Natal mulai digunakan umat Kristen diabad 17, di Strasbourg,
Perancis, kemudian menyebar ke wilayah Jerman, lalu ke Eropa Utara dan Inggris Raya, dan kemudian ke Amerika
Serikat. Natal adalah bukan hanya perayaan orang Kristian tetapi dipinjam dari paganisme kuno dan diselip pada agama
Yesus. Ada juga hari raya Paskah (Easter), perayaan santo Yohanes, Holy communion, pengumuman bahwa perawan akan
mengandung, asumsi perawan, dll yang menyerap unsur ajaran agama pagan. Secara nyata, umat Kristian telah
melupakan kitab suci mereka sendiri mengenai larangan untuk mengikuti ajaran agama pagan! “maka hati-hatilah, supaya
jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau
menanya-nanya tentang tuhan mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada Tuhan mereka
Akupun mau berlaku begitu.(Ulangan 12:30 TB) Sebagaimana telah kita semak di atas, berbagai sekte agama pagan
menyembah matahari sebagai tuhan mereka dan memilih hari winter solstice (25 Desember) sebagai hari kelahiran tuhan
mereka. winter solstice adalah waktu ketika matahari mencapai jarak terjauh dari terbenam dan sekali lagi muncul
pertama untuk terbit dan menjadi “terlahir kembali”. Kemunculan ini akan berlanjut hingga siang dan malam sama
panjangnya. Pada point ini, Dewa Matahari akan muncul menjauhkan diri dengan “pangeran kegelapan”. Ini akan terjadi
pada vernal equinox atau Paskah. Situasi ini, bagaimanapun, tidak akan lama, karena Dewa Matahri akan menang setelah
Paskah, dan siang akan lebih lama daripada malam. Sekarang mati kita melihat kepercayaan pagan lainnya yang
dikemudian hari diserap oleh agama Kristian: Attis: Tuhan pagan Attis adalah anak dari perawan Nana. Ia adalah
“Kristus” dan “putra tunggalnya yang diperanakkan”. Darahnya dipercaya dapat memperbaharui kesuburan bumi. Ia
adalah sebuah simbol kekekalan. Ia dipercaya mati pada tanggal 24 Maret dan bangkit kembali secara singkat setelah hari
kematiannya. Adonis atau Tammuz: Ia terlahir dari seorang perawan dan “kristus” Suriah. Ia mati untuk menembus dosa
manusia, kemudian bangkit kembali dari kematian di musim semi. Dionysus atau Bacchus: Ia adalah “putra tunggal yang
diperanakkan” oleh Yupiter, raja para dewa Romawi dan tuan dari kehidupan dan kematian (Bagi orang-orang Yunani,
bapaknya adalah Zeus). Ia mempunyai nama dewa anggur dan pesta. Dionysus mati ditangan Titans, yang mengoyak
tubuhnya sebahagian, memanggang potongan tubuh, dan memakan tubuhnya. Pada point ini Zeus campur tangan,
menyelamakan beberapa potongan, dan menyuruh Apollo menguburkan potongan-potongan tubuh Dionysus di Delphi.
Dipercaya, Dionysus bangkit dari kematian dan ia berkata kepada manusia,”Ini Aku yang membimbingmu; ini Aku yang
melindungimu, dan yang menyelamatkan mu; Akulah Alpha dan Omega.” Ia yang membunuh dosa manusia dan yang
“orang yang dibunuh”, “penanggung dosa”, dan “penebus”. Dalam merayakannya, para penyembahnya akan mengamati
Sparagmos; merobek bahagian haiwan yang hidup, memakan dagingnya, dan meminum darahnya; para peserta percaya
bahwa mereka ikut ambil bahagian dari tubuh dan darah tuhan. Juga memainkan tahapan perayaan ini. Anggur adalah
pusat dari kegiatan acara keagamaan ini. Tidakkah sama dengan agama Kristian Bel atau Baal: Ia adalah dewa matahari
Babylonia. Cerita kehidupan dan penderitaannya sebagian diadaptasikan oleh para pengarang Injil dalam menyusun
biografi Yesus Kristus. Disebut tuan universal, ia dibunuh oleh monster-monster tetapi kembali hidup. Ia mati dan bangkit
kembali lalu dirayakan setiap tahun oleh masyarakat Kanaan dalam upacaya ritual kesuburan. Temple Of Baal Osiris: Ia
adalah dewa Mesir, dewa kematian dan bawah dunia, lahir dari “perawan dunia” pada tanggal 29 Desember. Ia
mengajarkan kelemah-lembutan dan kedamaian. Anggur dan jagung adalah penemuannya. Ia dikhianati oleh Typhen,
dibunuh dan dikoyak-koyak tubuhnya. Ia tinggal di neraka selama dua atau tiga hari dan tiga malam. Ia akan mengadili
manusia di kehidupan mendatang.

Mithras atau Mithra: Ia adalah dewa matahari orang-orang Persia dan anak dari seorang perawan. Ia lahir pada tanggal 25
Desember. Natal dan Paskah adalah dua dari perayaan agama penting dari gerejanya. Penyembahnya mengobservasi
pembaptisan, konfirmasi, dan makan malam sakramen suci yang ketika itu ia akan ambil bahagian dari “dewa” mereka
dalam bentuk roti dan anggur.

Krishna: Dewa India Krishna juga menanggung kepedihan luar biasa sebagaimana cerita kehidupan Yesus versi Kristian.
Krishna adalah inkarnasi dari Dewa India tertinggi yaitu Dewa Vishnu (penjaga dan pelindung dunia) dalam rahim
Devaki. Nabi Hindu Bala meramalkan bahwa seorang juru selamat (kristus) akan “inkarnasi ke rumah Yadu, dan lahir
dari rahim Devaki (seorang perawan suci), dan menggantikan penindasan dunia dari beban dosa dan kesedihan”. Pada
saat kelahiran Krishna, para malaikat menyanyi bersama dan menyatakan “Dikirim melalui wanita baik hati inilah, alam
akan dimuliakan.” Kelahirannya ditandai oleh sebuah bintang di surga. Meskipun darah kerajaan mengalir ditubuh
Krishna, ia terlahir disebuah gua (cave). Krishna dihadiahi dengan hadiah kayu gaharu (sandalwood) dan haruman.Bapak
asuhnya diperintahkan untuk melarikan diri dan sembunyi dari Raja Kansa yang menginginkan nyawa Krishna. Raja
Kansa telah memerintahkan semua bayi laki-laki yang lahir pada malam itu untuk dibunuh. Satu dari mukjizat
pertamanya adalah mengubati seorang penderita kusta. Ia selanjutnya dibunuh dan mengakibatkan sebuah gerhana
matahari dan sebuah bentuk lingkaran hitam disekitar bulan. Roh-roh melihat pada semua sisi dan ia turun ke neraka,
bangkit lagi, dan diangkat ke syurga dengan disaksikan oleh banyak saksi mata yang menyaksikan tubuh Krishna
diangkat ke langit. Kelak Krishna akan “datang untuk kedua kalinya” di masa yang akan datang yang mana para
pengikutnya senantiasa menantikannya.

Tak terhitung banyaknya kesamaan-kesamaan lain dengan apa yang saat ini dikenal sebagai “agama Kristian” meskipun
agama Hindu telah wujud ratusan tahun sebelum kelahiran Yesus. Berbagai riwayat dari masa kanak-kanak Krishna
benar-benar berhubungan erat dengan riwayat apocryphal masa kanak-kanak Yesus. Dalam syair epic kuno, Krishna
digambarkan sebagai seorang pahlawan besar, dan tidak sampai dengan abad 4 SM ia telah diangkat ke posisi seorang
tuhan (dewa). Sarjana Kristian modern telah mengakui fakta bahwa tiga dekade pertama, “Agama Kristian” masih
menjadi sebuah sekte Yudaisme dan bahwa lima belas pertama uskup agama Kristian dikhitan dan beribadah di sinagoga
(bait) Yahudi. Kita telah semak bersama di atas bagaimana pasca pengenalan agama Kristian kepada orang-orang
Romawi dan “pengawalan” Kerajaan Romawi terhadap agama Kristian yang mulai melihat banyak �kebenaran� dari
misi Yesus yang dahulu disembunyikan dari rasul-rasul Yesus pertama. Kita telah lihat juga bagaimana “Trinitas”,
kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember, perayaan Paskah, dan banyak doktrin pokok agama Kristian tidak di akui
sebagai “kebenaran’ hingga setelah agama Yesus diadaptasikan oleh orang-orang pagan itu yang selama berabad-abad
sebelumnya telah mengenal doktrin “Trinitas”, “juru selamat/Kristus dari dosa”, “inkarnasi Tuhan”, “kematian dan
kebangkitan”, “Natal dan Paskah”, “tiga hari tiga malam di neraka”, “putra tunggal yang diperanakkan oleh Tuhan”,
“dibunuh oleh musuh”, dan banyak hal-hal lainnya yang kemudian “diinspirasikan” kepada mereka oleh “Tuhan” agar di
“tulis” dalam Bible sehingga mereka dapat melihatnya secara jelas.

Jadi telah jelaslah bahwa tanggal 25 Desember itu sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali degan agama Nasrani,
apalagi dengan kelahiran Yesus (Isa). Dalam hal ini AI-Qur'an telah memperjelaskan bahwa Nabi Isa kemungkinan besar
tidak lahir pada tanggal 25 Desember sebagiamana yang diyakini agama Kristian, Firman Allah Taala yang bermaksud :
"Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata : Aduhai,
alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti lagi dilupakan. Maka Jibril
menyuruhnya dari tempat yang rendah: Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak
sungai dibawahmu. Dan goyahkanlah pangkal pohon kurma itu kearahmu, niscayo pohon itu akan menggugurkan buah
kurma yang masak kepadamu" (Maryam : 23 - 25). Dari ayat diatas Nabi Isa dilahirkan bertepatan dengan musim Kurma
atau paling tidak pohon kurma masih berbuah, sedangkan bulan Desember dikenal sebagai bulan dimana pohon kurma
tidak atau belum ada buahnya. Oleh karena itu yang lebih mendekati kebenaran, hari kelahiran Nabi Isa itu pada tanggal
13 Maret sebagaimana dirayakan oleh pemeluk Nasrani di Libanon dan Syiria, sebab pada bulan Maret pohon kurma
memang sedang berbuah.
Asal usul Pohon Natal Sekarang dari manakah kita mendapatkan kebiasaan memasang pohon Natal itu? Di antara para
penganut agama Pagan kuno, pohon itu disebut "Mistletoe" yang dipakai pada saat perayaan musim panas, kerana mereka
harus memberikan persembahan suci kepada matahari, yang telah memberikan mukjizat penyembuhan. Kebiasaan
berciuman di bawah pohon itu merupakan awal acara di malam hari, yang dilanjutkan dengan pesta makan dan minum
sepuas-puasnya, sebagai perayaan yang diselenggarakan untuk memperingati kematian "Matahari Tua" dan kelahiran
"Matahari Baru" di musim panas. Rangkaian bunga suci yang disebut "Holly Berries" juga dipersembahkan kepada dewa
Matahari. Sedangkan batang pohon Yule dianggap sebagai wujud dari dewa matahari. Begitu pula menyalakan lilin yang
terdapat dalam upayara Kristian hanyalah kelanjutan dari kebiasaan kafir, sebagai tanda penghormatan terhadap dewa
matahari yang bergeser menempati angkasa sebelah selatan. Encyclopedia Americana menjelaskan sebagai berikut: "The
Holly, the Mistletoe, the Yule log …are relics of pre-Christian times." "Rangkaian bunga Holly, pohon Mistletoe dan
batang pohon Yule…yang dipakai sebagai penghias malam Natal adalah warisan dari zaman sebelum Kristian."
Sedangkan buku Answer to Question yang ditulis oleh Frederick J. Haskins menyebutkan bahwa: "The use of Christmas
wreath is believed by authorities to be traceable to the pagan customs of decorating buildings and places of worship at the
feast which took place at the same time as Christmas. The Christmas tree is from Egypt, and its origin date from a period
long anterior to the Christian Era." "Hiasan yang dipakai pada upacara Natal adalah warisan dari adat agama penyembah
berhala (paganisme), yang menghiasi rumah dan tempat peribadatan mereka yang waktunya bertepatan dengan malam
Natal sekarang. Sedangkan pohon Natal berasal dari kebiasaan Mesir Kuno, yang masanya lama sekali sebelum lahirnya
agama Kristian." Pohon Natal dalam Alkitab Bagaimana Alkitab berbicara tentang Natal, atau mencatat pandangan para
murid Jesus atau Pengemudi geraja awal. Jawabannya sungguh sangat mengejutkan bagi kalangan Kristian sendiri.
Sebagaimana yang dikatakan Bibel (Alkitab) pada kitab Yeremia 10:2-4 yang berbunyi sebagai berikut: "Janganlah
biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun
bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-siaan." "Bukankah berhala itu pohon
yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu? Orang memperindahnya dengan
emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu, supaya jangan goyang." Itulah keterangan yang jelas dari
Bibel tentang pohon Natal. Kita dilarang mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa penyembah berhala. Sebab hal itu
merupakan perbuatan yang sesat menyekutukan Tuhan. Pada ayat kelima dijelaskan bahwa: "Pohon itu tidak bisa
berbicara, dan orang harus mengangkatnya, karena ia tidak bisa berjalan sendiri." "Janganlah takut kepadanya, sebab ia
tidak dapat berbuat jahat, juga tidak dapat berbuat baik." Sebab mereka bukanlah dewa yang harus ditakuti. Bagi mereka
yang tidak pernah membaca atau yang melupakan ayat ini, beranggapan bahwa tidak ada larangan untuk membuat pohon
Natal. Tetapi jika telah membacanya, apa yang harus dikatakan? New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious
Knowledge dalam artikelnya yang berjudul "Christmas" menguraikan dengan jelas sebagai berikut: "How much the date
of the festival depended upon the pagan Brumalia (Dec.25) following the Saturnalia (Dec.17-24), and celebrating the
shortest day of the year and the 'new sun'… can not be accurately determined. The pagan Saturnalia and Brumalia were
too deeply entrenched in popular custom to be set aside by Christian influence…The pagan festival with its riot and
merrymaking was so popular that Christians were glad of an excuse to continue its celebration with little change in spirit
and in manner. Christian preachers of the West and the Near East protested against the unseemly frivolity with which
Christ's birthday was celebrated, while Christians of Mesopotamia accused their Western brethren of idolatry and sun
worship for adopting as Christian this pagan festival." "Sungguh banyak tanggal perayaan yang terkait pada kepercayaan
kafir Brumalia (25 Desember) sebagai kelanjutan dari perayaan Saturnalia (17-24 Desember), dan perayaan menjelang
akhir tahun, serta festival menyambut kelahiran matahari baru. Adat kepercayaan Pagan Brumalia dan Saturnalia yang
sudah sangat populer di masyarakat itu diambil Kristen…Perayaan ini dilestarikan oleh Kristen dengan sedikit mengubah
jiwa dan tata caranya. Para pendeta Kristen di Barat dan di Timur Dekat menentang perayaan kelahiran Yesus Kristus
yang meniru agama berhala ini. Di samping itu Kristen Mesopatamia menuding Kristen Barat telah mengadopsi model
penyembahan kepada dewa Matahari." Perlu diingat! Menjelang abad pertama sampai pada abad keempat Masehi, dunia
dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politeisme. Sejak agama Kristen masih kecil sampai berkembang pesat,
para pemeluknya dikejar-kejar dan disiksa oleh penguasa Romawi. Setelah Konstantin naik tahta menjadi kaisar,
kemudian memeluk agama Kristen pada abad ke-4 M. dan menempatkan agama sejajar dengan agama kafir Roma,
banyak rakyat yang berbondong-bondong memeluk agama Kristen. Tetapi karena mereka sudah terbiasa merayakan hari
kelahiran dewa-dewanya pada tanggal 25 Desember, mengakibatkan adat tersebut sulit dihilangkan. Perayaan ini adalah
pesta-pora dengan penuh kemeriahan, dan sangat disenangi oleh rakyat. Mereka tidak ingin kehilangan hari kegembiraan
seperti itu. Oleh karena itu, meskipun sudah memeluk agama Kristen, mereka tetap melestarikan upacara adat itu. Di
dalam artikel yang sama, New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge menjelaskan bagaimana kaisar
Konstantin tetap merayakan hari "Sunday" sebagai hari kelahiran Dewa Matahari. (Sun = Matahari, Day = Hari - dalam
bahasa Indonesia disebut hari Minggu -- pen.) Dan bagaimana pengaruh kepercayaan kafir Manichaeisme yang
menyamakan Anak Tuhan (Jesus) identik dengan Matahari, yang kemudian pada abad ke-4 Masehi kepercayaan itu
masuk dalam agama Kristen. Sehingga perayaan hari kelahiran Sun-god (Dewa Matahari) yang jatuh pada tanggal 25
Desember, diresmikan menjadi hari kelahiran Son of God (Anak Tuhan - Jesus). Demikianlah asal usul "Christmas -
Natal" yang dilestarikan oleh dunia Barat sampai sekarang. Walaupun namanya diubah menjadi selain Sun-day, Son of
God, Christmas dan Natal, pada hakikatnya sama dengan merayakan hari kelahiran dewa Matahari. Sebagai contoh, kita
bisa saja menamakan kelinci itu dengan nama singa, tetapi bagaimanapun juga fisiknya tetap kelinci. Marilah kita
kembali membaca Encyclopaedia Britannica yang mengatakan sebagai berikut: "Certain Latins, as early as 354, may have
transferred the birthday from January 6th to December, which was then a Mithraic feas … or birthday of the unconquered
SUN … The Syrians and Armenians, who clung to January 6th, accused the Romans of sun worship and idolatry,
contending… that the feast of December 25th, had been invented by disciples of Cerinthus…" "Kemungkinan besar
bangsa Latin/Roma sejak tahun 354 M. telah mengganti hari kelahiran dewa Matahari dari tanggal 6 Januari ke 25
Desember, yang merupakan hari kelahiran Anak dewa Mitra atau kelahiran dewa Matahari yang tak terkalahkan.
Tindakan ini mengakibatkan orang-orang Kristen Syiria dan Armenia marah-marah. Karena sudah terbiasa merayakan
hari kelahiran Jesus pada tanggal 6 Januari, mereka mengecam bahwa perayaan tanggal 25 Desember itu adalah hari
kelahiran Dewa Matahari yang dipercayai oleh bangsa Romawi. Penyusupan ajaran ini ke dalam agama Kristen,
dilakukan oleh Cerinthus…" Asal usul Natal Kita mewarisi Natal berasal dari Gereja Katolik Roma, dan gereja itu
mendapatkannya dari kepercayaan pagan (kafir) Politeisme, lalu dari manakah agama kafir itu mendapatkan ajaran itu?
Dimana dan bagaimana bentuk asli ajaran itu? Bila kita telusuri mulai dari ayat-ayat Bible (Alkitab) sampai pada sejarah
kepercayaan bangsa Babilonia kuno, niscaya akan ditemukan bahwa ajaran itu berasal dari kepercayaan berhala yang
dianut oleh masyarakat Babilonia di bawah raja Nimrod (Namrud - di masa inilah nabi Ibrahim lahir). Jelasnya, akar
kepercayaan ini tumbuh setelah terjadi banjir besar di masa nabi Nuh. Nimrod, cucu Ham, anak nabi Nuh, adalah pendiri
sistem kehidupan masyarakat Babilonia. Sejak itulah terdapat dasar-dasar pemerintahan dan negara, dan sistem ekonomi
dengan cara bersaing untuk meraih keuntungan. Nimrod inilah mendirikan menara Babel, membangun kota Babilonia,
Nineweh dan kota-kota lainnya. Dia pula yang pertama membangun kerajan di dunia. Nama "Nimrod" dalam bahasa
Hebrew (Ibrani) berasal dari kata "Marad" yang artinya "dia membangkang atau murtad" (Kerana bahasa Ibrani serumpun
dengan bahasa Arab, silakan anda membandingkan kata "Marad" dengan kata Arab "Ridda" atau "murtad". Pen) Dari
catatan-catatan kuno, kita mengetahui perjalanan Nimrod ini, yang mengawali pemurtadan terhadap Tuhan dan menjadi
biang manusia pembangkang di dunia sampai saat ini. Jumlah kejahatannya amat banyak, diantaranya, dia mengawini ibu
kandungnya sendiri yang bernama Semiramis. Setelah Nimrod meninggal dunia, ibu yang merangkap sebagai istri
tersebut menyebarkan ajaran bahwa Roh Nimrod tetap hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati. Dia membuktikan
ajarannya dengan adanya pohon Evergreen yang tumbuh dari sebatang kayu yang mati, yang ditafsirkan oleh Semiramis
sebagai bukti kehidupan baru bagi Nimrod yang sudah mati. Untuk mengenang hari kelahirannya, Nimrod selalu hadir di
pohon evergreen ini dan meninggalkan bingkisan yang digantungkan di ranting-ranting pohon itu. 25 Desember itulah
hari kelahiran Nimrod. Dan inilah asal usul pohon Natal. Melalui pengaruh dan pemujaannya kepada Nimrod, Semiramis
dianggap sebagai "Ratu Langit" oleh rakyat Babilonia. Dengan berbagai julukan, akhirnya Nimrod dipuja sebagai "Anak
Suci dari Sorga". Melalui perjalanan sejarah dan pergantian generasi dari masa ke masa, dari satu bangsa ke bangsa
lainnya, penyembahan berhala versi Babilonia ini berubah menjadi Mesiah Palsu yang berupa dewa Baal, anak dewa
Matahari. Dalam sistem kepercayaan Babilonia ini, "Ibu dan anak" (Semiramis dan Nimrod yang lahir kembali) menjadi
obyek penyembahan. Ajaran penyembahan kepada ibu dan anak ini menyebar luas sampai di luar Babilonia dengan
bentuk dan nama yang berbeda-beda, sesuai dengan bahasa negara-negara yang ditempatinya. Di Mesir dewa-dewi itu
bernama Isis dan Osiris. Di Asia bernama Cybele dan Deoius. Dalam agama Pagan Roma disebut Fortuna dan Jupiter.
Bahkan di Yunani, China, Jepun, Tibet bisa ditemukan adat pemujaan terhadap dewi Madonna, jauh sebelum Jesus lahir!
Sampai pada abad ke-4 dan ke-5 Masehi, ketika dunia pagan (penyembah banyak dewa) Romawi menerima agama baru
yang disebut "Kristian," dengan membawa adat dan kepercayaan pagan mereka yang lama. Akibatnya kepercayaan
kepada Dewi Madonna, Ibu dan Anak juga menjadi popular, terutama di waktu hari Natal. Di setiap musim Natal kita
selalu mendengar lagu-lagu atau hymne: "Silent Night" atau "Holy Night" yang sangat akrab dengan tema pemujaan
terhadap Ibu dan Anak. Kita yang sejak lahir diwarnai oleh alam budaya Babilonia, telah diajarkan untuk mengagungkan
dan memuliakan semua tradisi yang berasal dari zaman jahiliyah kuno itu. Kita tidak pernah bertanya untuk mengetahui
dari manakah asal usul adat seperti itu - Apakah ia berasal dari ajaran Bible (Alkitab), ataukah ia berasal dari kepercayaan
penyembah berhala yang sesat? Kita terperangah seakan-akan tidak mau menerima kebenaran ini, karena seluruh dunia
terlanjur telah melakukannya. Lebih aneh lagi, sebagian besar meremehkan dan mencemooh kebenaran ini. Namun Tuhan
telah berfirman kepada para utusannya yang setia: "Katakan dengan lantang, dan jangan menghiraukan penghinaan
mereka! Kumandangkan suaramu seperti terompet! Dan tunjukkan di depan umatKu tentang kesesatan mereka!" Memang
kenyataan ini sungguh sangat mengejutkan bagi mereka, meskipun ini adalah fakta sejarah dan berdasarkan kebenaran
dari Bibel (Alkitab). Natal adalah acara ritual yang berasal dari masa Babilonia kuno yang belum mengenal agama yang
benar. Tradisi ini diwariskan puluhan abad yang lampau sampai kepada kita. Di Mesir, ia dipercayai bahwa Dewi Isis
(Dewi Langit) melahirkan anaknya yang tunggal pada tanggal 25 Desember. Hampir semua orang-orang penyembah
berhala (paganis) di dunia waktu itu, merayakan ulang tahun (Natal) anak dewi Isis ini jauh sebelum kelahiran Jesus.
Dengan demikian, sudah jelas bagi kita bahwa 25 Desember itu bukanlah hari kelahiran Yesus Kristus. Para murid Jesus
dan orang-orang Kristian abad pertama tidak pernah menyelenggarakan Natal, meskipun hanya sekali. Tidak ada ajaran
atau pun perintah perayaan Natal di dalam Bibel. Sekali lagi, perayaan Natal atau Christmas itu adalah ulang tahun anak
dewa yang dianut oleh para paganis, dan bukan dari ajaran Kristen. Percaya atau tidak, terserah anda! Upacara ini berasal
dari cara-cara pemujaan yang dikenal dengan "Chaldean Mysteries" (Misteri Kaldea) berasal dari ajaran Semiramis, isteri
Nimrod. Kemudian adat ini dilestarikan oleh para penyembah berhala secara turun-temurun hingga sekarang dengan
wajah baru yang disebut Kristen

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu

Wicca Agama Tertua Beraliran Sihir

Agama Wicca mungkin menjadi spiritual, agama tertua didunia saat ini yang juga dianut agama lain sekaligus menggunakan sihir.
Dan sebenarnya daratan Inggris sudah sejak zaman batu menggunakan spritualis, sihir, dan masih digunakan hingga saat ini. Anda
tahu,.. bahwa sapu, tongkat sihir, dan peralatan lain yang digambarkan dalam novel ataupun film Harry Potter adalah wujud asli
daratan Inggris yang menganut sihir agama Wicca. Berikut merupakan analisa tentang peradaban & religi Wicca, seperti Isaac
Bonewits dan Margot Adler (Drawing Down The Moon: Witches, Druids, Goddess-Worshippers, and Other Pagans in America Today-
Penguin Books).

Sejarah Agama Wicca


Wicca adalah agama yang bisa dikatakan sebagai kepercayaan pertama manusia yang hidup
dibumi. Dr.Margaret Murry telah menelusuri asal usul sihir dari zaman Paleolitik, sekitar 25.000 tahun
yang lalu. Manusia pada zaman itu bergantung terhadap hewan dan tumbuhan di sekitar mereka,
kemudian animisme dikembangkan menjadi sebuah agama pertama. Animisme menganggap
fenomena alam roh sebagai suatu kepercayaan yang erat didalamnya. Dewa dan Dewi, atau roh
yang mengendalikan lautan, pegunungan, dan hewan yang diburu.

Wicca, merupakan aliran spiritual asal Inggris yang mengakui bahwa kedua unsur feminin dan
maskulin terkait dengan Dewa-Dewi. Aliran ini mempercayai bahwa alam adalah tempat suci yang
harus dilindungi.

Wicca tidak memiliki ideologi tetap dalam keyakinan yang bervariasi, namun pada umumnya bahwa
penganut Wicca mendapatkan hubungan dengan roh-roh alam melalui perayaan yang tertera dalam
kalender Wicca. Tidak ada larangan universal mengenai makanan, seks, penguburan, dalam
peraturan Wicca.

Penganut Wicca bisa menjadi seorang Kristen, Yahudi, Muslim, Buddha, Tao, Druid, atau agama
(dan spritual) apapun. Karena tidak ada larangan dalam agama Wicca tentang hal tersebut. “Kristen
Wicca” mungkin menghadapi skeptisisme terbesar, namun mengingat sejarah dan realitas yang
sedang berlangsung diduga mengalami penganiayaan (The Burning Times).

Wicca memiliki respek sangat dalam terhadap alam dan pengetahuan tertentu dimana kita tidak
memiliki hak untuk mengeksploitasi keuntungan sendiri. Ajaran Wicca sangat prihatin dengan
konservasi dan ekologi seperti dalam semua agama yang ada di masa Neo-Pagan. Agama Wicca
mempercayai bahwa roh adalah esensi, yang setiap objek menghubungkannya dengan alam.
Mitologi agama Wicca tertentu menyatakan bahwa Wicca sudah ada sejak zaman batu, inspirasi dan
tradisi mereka berasal langsung dari para Dewa.

Sihir Dalam Tradisi Agama Wicca


Agama Wicca mempunyai seni tersendiri, diantaranya perhiasan yang memiliki pemahaman
mendalam tentang kekuatan tanaman (khususnya pengaruh wewangian mereka). Penganut agama
Wicca banyak menggunakan kristal untuk kecantikan alami dan untuk kekuatan spiritual. Perhiasan
termasuk anting, liontin dan kalung, seringkali mengandung batu mulia dengan makna tertentu dalam
simbol agama Wicca. Sementara kristal melambangkan kekuasaan kepada pemakainya.

Pada tahun 1951, Inggris membatalkan undang-undang Sihir. Pria bernama Gerald Gardner
merupakan orang pertama kali muncul di mata publik dengan deskripsi ‘penyihir modern’ yang
berlatih. Dia mengawali munculnya Tradisi Gardnerian Wicca, kemudian disusul Tradisi Alexandria,
dan sejumlah tradisi Wicca lain yang saat ini berjumlah ratusan.

Banyak yang mengatakan bahwa agama Wicca sudah lama dianut dalam tradisi keluarga,
diwariskan dalam desa dan nenek. Aidan Kelly berpendapat bahwa Wicca modern sebagian besar
disatukan oleh Gerald Gardner, Margaret Murray, Charles Leland dan sumber lainnya, dengan revisi
undang-undang yang signifikan oleh Doreen Valiente dimulai pada tahun 1939.

Beberapa peralatan ritual pemujaan umum disetiap tradisi agama Wicca diantaranya Athame (pisau
ritual) dan Piala (gelas ritual). Wicca lain mungkin menggunakan beberapa tradisi seperti bel, sapu,
lilin, kuali, kabel, drum, dupa, perhiasan, piring khusus, pentakel, cambuk, patung, pedang, tongkat,
dan tongkat sihir. Peralatan, penggunaan dan pembuatan memiliki arti yang berbeda diantara tradisi
dan individu. Biasanya ritual agama Wicca akan melibatkan semacam penciptaan ruang suci
(berbentuk lingkaran), doa dari kekuatan Dewa, berbagi tarian, nyanyian, makanan atau anggur dan
ucapan syukur dalam penutupan upacara. Upacara ritual diadakan Wicca “Sabbats” atau “Esbats”
untuk menandai transisi kehidupan seperti kelahiran seorang anak, pernikahan, penyembuhan, dan
kematian.

Agama Wicca, Tertua Saat Ini


Wicca adalah tradisi asli bangsa Inggris, Skotlandia, Irlandia, dan Wales, berkembang jauh sebelum
sebelum 500 SM yang menandai awal zaman besi. Situs suci periode ini diantaranya Avebury/Silbury
dan Stonehenge, yang merupakan peninggalan penting agama Wicca dalam legenda kuno Inggris
(salah satunya Mabignogian). Wicca sudah menjadi agama yang diakui wilayah Inggris selama
hampir 1000 tahun hingga tahun 1951.

Agama Wicca merupakan agama Neo-Pagan berdasarkan tradisi Inggris, Irlandia, Skotlandia, dan
Wales (masa pra-Kristen). Asal-usulnya dapat ditelusuri lebih jauh dalam masyarakat Paleolitik yang
menyembah Dewa Pemburu dan Dewi Kesuburan. Sebuah lukisan ditemukan dalam gua di Perancis
yang diperkirakan berumur 30.000 tahun, menggambarkan seorang pria dengan kepala rusa jantan,
dan seorang wanita dengan perut hamil. Mereka berdiri dalam lingkaran dengan sebelas manusia.
Dengan bukti tersebut, agama Wicca mungkin merupakan agama tertua di dunia.

Perburuan Penyihir, Upaya Pemusnahan Aliran Agama Wicca


Beberapa penganut agama Wicca menyebut diri mereka “Penyihir” memanfaatkan sebagai tanda
solidaritas dengan para korban Pembakaran (Burning Times). Meskipun banyak Wicca hari ini
mungkin melemparkan mantra dan santet, ini tidak dianggap sebagai bagian integral dari Wicca oleh
semua Wicca. Hampir semua agama Wicca memiliki upacara atau praktek psikologis untuk lebih
membiasakan diri dengan pencipta, mendorong wawasan dan rasa keberhasilan. Sebagian mungkin
mencoba melemparkan ‘mantra cinta’ atau ‘kutukan’ lainnya.

“The Burning Times” merupakan istilah yang digunakan dalam modern Neo-Pagan merujuk pada
penyihir besar Eropa yang diburu dari awal periode modern, bertepatan dengan waktu reformasi dan
dilihat oleh banyak orang sebagai langkah penting dalam menghancurkan Kristen dalam agama
Pagan, atau sebuah gerakan bawah tanah. Beberapa penulis mengklaim sebanyak sepuluh juta
orang tewas dalam perburuan penyihir, sementara penelitian terakhir menyebutkan jumlah kematian
yang didokumentasikan antara 20 ribu hingga 100 ribuan, lebih dari 80 persen adalah wanita.

Berapapun jumlah korban ‘pemburuan penyihir’ dipandang sebagai martir oleh banyak Wicca hingga
hari ini. Wicca bukanlah agama tradisional beraliran sihir, dan semua sihir belum tentu bagian dari
agama Wicca

Sejarah Animisme dan Dinamisme (Pagan)


Posted: Juni 14, 2012 in Qur'anic Studies
1

Pendahuluan
Adam, manusia pertama yang diciptakan Allah sudah diperkenalkan dengan sebuah agama yang
menuntut penyerahdirian manusia kepadaNya. Berbagai aspek agama tersebut pada
perkembangannya mengalami evolusi yang cukup signifikan hingga pada masa penyempurnaannya,
yakni pada masa nabi terakhir, Muhammad saw.

Perjalanan waktu yang mengandaikan berbedanya tempat, latar belakang budaya serta sosial
masyrakat dan melahirkan perbedaan yang cukup beragam secara tidak langsung menyebabkan
keragaman agama yang sampai saat ini masih ada yang survive dan ada yang tenggelam.

Di antara evolusi tersebut, agama pagan, yang juga disinggung dalam al-Qur`an, dianggap sebagai
agama masyarakat primitif, bahkan sebelum kehadiran agama Hindu dan Buddha. Meski masih sulit
untuk mencari titik temu antara masyrakat primitif dan paganisme, namun indikasi ke arah tersebut
dapat diketahui dengan membandingkan ciri-ciri animisme-dinamisme yang dianggap sebagian dari
bagian dari agama primitif dengan kebiasaan masyarakat primitif yang cenderung menghormati dan
mengkeramatkan benda.

Hal yang menarik dari pembahasan ini adalah adanya konsep yang kurang lebih sama dengan
sejarah Ibrahim dalam mencari Tuhan. Agaknya, ada titik temu antara Islam (atau hanif), agama
yang menjadi akhir perjalanan panjang Ibrahim dengan kepercayaan yang diyakininya sebelum
memperoleh jawaban dari semua kebingungan yang menderanya. Ini tentunya akan menjadi
penelusuran menarik. Selain itu, agama primitif yang secara periodisasi sejarah berada di masa
sebelum kelahiran agama-agama lain lazimnya menyisakan hal-hal yang masih berakar kuat hingga
saat ini.

Apa sajakah hal-hal tersebut? Dan jika memang ada, apakah titik temu antara Islam dan paganisme?
Bagaimana al-Qur`an menyikapi keberadaan agama pagan?

Asal-Usul

Asal usul kelahiran agama pagan tidak disebutkan secara eksplisit di dalam beberapa referensi. Dari
deskripsi yang ada, dapat disimpulkan bahwa kelahiran agama pagan ditimbukan oleh dua faktor,
yakni faktor internal dan eksternal.

Faktor internal kemunculan agama ini adalah adanya naluri agama yang dimiliki setiap manusia,
utamanya sebagai homo religious. Manusia memiliki kesadaran bahwa betatapun hebatnya ia, ada
satu dzat yang memegang kendali pada seluruh kejadian di alam semesta yang didiaminya.

Naluri itu kemudian direpresentasikan dalam suatu kepercayaan yang masih sangat terkontaminasi
oleh pola pikir umum yang berlaku di masyarakat tertentu.[1] Dalam hal ini manusia primitif, yang
dalam Ensyclopedia of Religion and Ethic (ERE) disebut sebagai noncivilized people cenderung
mengkeramatkan benda. Mereka beranggapan bahwa benda yang dapat memberi arti dalam hidup
dan membantu mereka menyelesaikan pekerjaan sehari-hari memiliki daya. Ada kekuatan dan
sesuatu yang tersembunyi di balik benda tersebut. Karena itulah benda-benda tertentu kemudian
dikeramatkan, dihormati, dan pada perkembangannya, benda (maupun pribadi di balik benda)
tersebut dinggap sebagai tuhan. [2]

Akan tetapi pada perkembangannya, agama pagan memiliki beberapa macam sempalan yang masih
saling berhubungan satu sama lain. Secara garis besar, ada tiga agama besar yang dapat
digolongkan sebagai agama pagan, yakni politheisme, pantheisme, dan animisme serta dinamisme.
Politheisme adalah kepercayaan yang meyakini ada banyak tuhan, pantheisme menganggap semua
realitas yang ada di dunia sebagai tuhan, sedangkan animisme dan dinamisme adalah kepercayaan
pada roh atau benda. Penganut animisme dan dinamisme mengganggap bahwa roh atau benda
memiliki pribadi. Artinya bahwa roh atau benda memiliki kekuatan dan kehendak serta dapat
menjalankan kehendak tersebut.

Meski demikian, pada intinya manusia primitif sangatlah menghormati benda dan pribadi yang
berada di balik benda tersebut. Pola pikir yang demikian baru didobrak dan dianggap sesat setelah
datangnya agama Kristen yang salah satu ajarannya adalah untuk mengeksploitasi alam, tidak lagi
menghormati dan mengkeramatkan alam. [3]

Sedangkan faktor eksternal yang cukup berpengaruh, sebatas prediksi penyusun, adalah belum
masuknya dakwah dari berbagai agama lain. Dengan demikian, masyarakat primitif hanya memiliki
satu referensi untuk mengekspresikan naluri keagamaannya, yakni dengan mengkeramatkan –lalu
menuhankan benda dan pribadi di balik benda. Kalaunpun ada dakwah, seperti yang diceritakan
dalam surat Nuh, komitmen mereka untuk mengikuti agama nenek moyang agaknya masih kuat
sehingga mereka sulit menerima dakwah agama lain.

Terkait dengan nama animisme dan dinamisme, penyusun sependapat dengan Honig bahwa nama
tersebut baru dicetuskan oleh ilmuwan yang berada pada kurun sejarah sesudahnya. Ilmuwan hanya
berusaha mensintesiskan fenomena kebergamaan saat itu dan kemudian menamaknnya dengan
istilah yang demikian. Masyarakat primitif tidak pernah memberikan nama pada kepercayaan yang
dianutnya. Mereka hanya meyakininya dengan sepenuh hati serta menjalankan ajaran-ajaran yang
digariskan dalam kepercayaan tersebut.

Jadi, ada dua perbedaan besar dalam keyakinan manusia primitif, yakni animisme dan dinamisme.
Secara umum, animisme dapat diartikan kepercayaan pada nyawa (ruh). Animisme berasal dari
bahasa latin, yaitu anima yang berarti ‘ruh’. Tylor menegaskan bahwa animisme adalah kepercayaan
terhadap adanya mahluk-mahluk spiritual yang erat sekai hubungannya dengan tubuh atau jasad.
Mahluk spiritual tersebutlah yang yang kemudian membentuk jiwa dan kepribadian. [4]

Sedangkan dinamisme berasal dari kata dinamos yang berarti daya atau kekuatan, sehingga
dinamisme adalah kepercayaan yang mengandaikan barang atau mahluk tertentu sebagai tuhan.
Kepercayaan ini juga disebut preanimisme. [5] Dalam hal ini Harun Nasuition mengemukakan
bahawa dinamisme adalah kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang dianggap memiliki
kekuatan misterius.[6] Kekuatan misterius batiniyah tersebutlah yang menjadi orientasi dari
penghormatan benda-benda tertentu.

Inilah mengapa Honig mengatakan bahwa animisme dan dinamisme merupakan dua entitas yang
tak dapat dipisahkan. Hal ini disebabkan kepercayaan animisme dan dinamisme memiliki
ketumpangtindihan yang sangat berkaitan. Karena pada intinya, keduanya menyembah hal yang
tersembunyi, yakni ruh atau kekuatan spiritual.[7] Bedanya, animisme menyembah ruh tersebut
secara langsung sedangkan dinamisme masih menggunakan perantara benda untuk menyembah
ruh-ruh yang dianggap memiliki daya.

Ketumpangtindihan, dalam hemat penyusun, terjadi pada benda yang menjadi objek penyembahan.
Secara umum, animisme adalah faham yang menyembah ruh, akan tetapi pada perkembangannya
masyarakat primitif juga menyembah ruh yang tersimpan di balik benda, seperti pada pengkultusan
tumbuhan padi yang terjadi di Malaka.

Secara khusus, kemunculan dinamisme adalah karena adanya nisbah yang kuat antara manusia
sebagai subjek dan barang sebagai objek. Namun, hubungan subjek dan objek ini tidak sama seperti
relasi subjek-objek seperti biasa. Hal ini karena pada konteks dinamisme, subjek dan objek sangat
berdekatan, bahkan bisa dikatakan, baik manusia maupun benda sama-sama merupakan subjek.
Pada taraf ini sebenarnya masyarakat primitif telah menyadari bahwa manusia dan barang memiliki
keterikatan pragmatik. Pola pikir manusia primitif berbeda dengan manusia modern. Jika manusia
modern menganggap alam sebagai objek dan dirinya sebagai subjek yang dapat mengubah serta
mengekslpoitasi alam, maka manusia primitif memiliki pemahaman yang berbeda. Artinya, dalam
pandangan masyarakat primitf, manusia berposisi sebagai subjek sedang alam semesta berposisi
sebagai objek. Akan tetapi karena mereka mengkeramatkan benda dan menganggap benda sebagai
dzat yang berpribadi, maka pada saat itu alam semesta otomatis dianggap sebagai subjek yang juga
bisa berposisi sebagai ‘esensi’ yang bisa menyebabkan perubahan pada kehidupan manusia (tidak
hanya pasif seperti pemahaman manusia moderan, namun juga aktif).

Sedangkah kemunculan animisme, dalam ERE disebutkan, bahwa pada awalnya adalah keberadaan
sebuah usaha rasional yang dilakukan untuk menjelaskan fakta yang terjadi di dunia. [8] Penulis
beranggapan bahwa hal ini sama halnya dengan naluri kegamaan. Akan tetapi mengenai alasan
memilih mahluk yang berpribadi (seperti ruh atau nyawa) sebagai pengontrol alam semesta yang
kemudian menjadi tuhan adalah sama dengan alasan pada kemunculan dinamisme. Ada
kepercayaan yang begitu kuat bahwa ruh atau nyawa (dari mahluk yang berpribadi) merupakan
sesuatu yang mengatur alam dan seluruh kehidupan manusia.

Tak dapat dipungkiri, penulis mengalami kesulitan untuk mencari titik temu antara paganisme dan
hubungannya dengan animisme. Secara umum, pengertian paganisme adalah aliran yang
menyemba berhala,[9] sedangkan dinamisme menyembah barang dan animisme menyembah ruh.
Namun, hal ini bisa saja dipertemukan jika mengamati bagian dari kepercayaan tersebut, yakni
adanya kepercayaan terhadap dewa yang terkadang direpresentasikan dengan berhala.

Ajaran Pokok

Ajaran pokok dalam dua agama tersebut, secara umum dapat dikatakan sama. Selain karena karena
kepercayaan yang sama namun berbeda, ritual kegamaan mereka hanya dibedakan dengan objek
yang disembah. Berikut disajikan beberapa ajaran pokok yang tertuang dalam pola pikir dan ritual
masyarakat prmitif.

 Sikap Hidup Keagamaan

Masyarakat primitif tergolong masyarkat yang sarat dengan nilai-nilai religius. Karenanya, hampir
setiap kejadian yang dianggap penting selalu menjadi sebab terselenggaranya sebuah upacara.
Misalnya ketika terjadi kelahiran, kematian, awal bercocok tanam, dan kejadian penting lain akan
diiringi dengan sebuah ritual berupa upacara. Sikap dan tindakan hidup sehari-hari pun
diorientasikan untuk bidang keagamaan. Ini membuktikan bahwa masyarakat primitif merupakan
suatu komunitas yang memegang teguh ajaran agama yang diyakininya. Pada kejadian ini, bisa
diprediksikan bahwa benih-benih sekularisme belum ada sama sekali

 Pengulangan Kejadian

Masyarakat primitif meyakini bahwa semua kejadian yang bergulir merupakan ulangan dari kejadian
yang pernah terjadi pada zaman azali. Dengan demikian, penulis beranggapan bahwa masyarakat
primitif cenderung eksklusif dan mengembalikan semuanya pada cerita dan risalah yang mereka
yakini berasal dari nenek moyang mereka. Mereka tidak memiliki keinginan untuk berinovasi dan
mencari hal baru dalam setiap kejadian yang dialami.

 Mana dan Magi

Di dalam kedua agama tersebut juga dikenal istilah yang disebut mana. Mana adalah kekuatan atau
kekuasaan yang terdapat di dalam dinamisme maupun animisme. Mana ini merupakan kekuatan
atau kekuasan yang keramat dan tidak berpribadi, yang dianggap halus maupun berjasad. Sesuatu
itu disebut ’mana’ jika memberi efek atau hasil. Jika tidak maka tidaklah disebut mana. Sedangkan
kepercayaan terhadap kekuatan atau daya tersebut disebut magi. Misalnya, orang Jerman primitif
melemparkan mantra yang tertulis dalam kayu ketika mereka menghadapi badai saat berlayar.
Mereka meyakini bahwa tindakan tersebut dapat menyelamatkan mereka. Jadi dalam hal ini,
kekuatan yang diyakini ada dalam tindakan tersebut dinamakan mana, sedang kepercayaan
terhadap hal yang demikian disebut magi. [10]

 Mite

Ada empat ciri yang dapat memberi pengertian mite, yakni, pertama, mite terjadi pada zaman
permulaan atau zaman azali. Kedua, kejadian alam tertentu dianggap sebagai suatu tanda adanya
kejadian penitng, misalnya kelahiran, kematian, dan sebagianya. Ketiga, mite mengandung
kekuasaan. Dalam artian, ketika seseorang memberi nama terhadap sebuah daya, maka daya
tersebut menjadi penguasa terhadap diri orang yang memberi nama tadi. Masyrakat primitf sangat
memercayai mite karena mite merupakan titik temu dari beberapa ajaran pokok dalam masyarakat
primit

Hukum Taurat!

Topik yang sering diangkat teman-teman Muslim untuk menyerang iman Kekristenan adalah
mengambil 'hukum taurat' sebagai bahasannya!

Mereka bersikeras menyatakan bahwa hukum Taurat tidak berakhir, dengan mengambil Mat. 5 ini
sebagai dalilnya,

*Matius,
5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab
para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu
iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, SEBELUM SEMUANYA TERJADI.

Padahal, tanpa diteliti pun (hanya dengan membaca) kita bisa melihat bahwa inti dari perkataan
Yesus di atas bukan tentang kekekalan Taurat,

Hanya saja, umat Muslim terjebak dengan frasa: 'sebelum lenyap langit dan bumi'. padahal, kata
'sebelum lenyap langit dan bumi' sebagai bukti keberadaan hukum Taurat yang bakal selesai di bumi!

Lalu, bagaimana agar hukum Taurat itu terselesaikan?

Lihat frasa yang saya huruf baloki, yakni frasa: 'SEBELUM SEMUANYA TERJADI'.

Dan ternyata, hukum Taurat akan terselesaikan bila semuanya telah terjadi!

Implikasinya begini,

p: semua perintah Taurat terjadi


q: hukum Taurat berakhir

p => q:
Jika semua perintah hukum Taurat terjadi, maka hukum Taurat berakhir

Sedangkan inversnya:

~p => ~q (ada kata 'negasi')


Jika tidak semua perintah hukum Taurat terjadi, maka hukum Taurat tidak berakhir.

Hasilnya, kita menemukan 'kesimpulan' secara logika Matematika, bahwa hukum Taurat akan
berakhir bila semuanya terjadi!

Ket:
Logika Matematika, pel. 10 SMA.

Pada ayat 17, Yesus mengingatkan bahwa kedatangan-Nya bukan untuk meniadakan hukum Taurat,
hal ini tentu tidak mengubah 'kesimpulan' yang telah ada, sebab Ia datang bukan untuk meniadakan,
melainkan untuk menggenapinya. Pengertiannya tentu berbeda. Secara, arti 'menggenapi' berarti
'membuatnya terjadi'. Misal, ada yang bernubuat (meramalkan), ramalan yang terjadi itu kemudian
disebut tergenapi, sebab ramalan sifatnya masihlah ganjil.

Dan melalui ayat 17 kita dapat menyimpulkan keberadaan Yesus sebagai penggenap. Mana ramalan
(nubuat) itu? Nubuat itu tertulis di kitab Yeremia,

*31, (500 tahun SM)


31 Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan
PERJANJIAN BARU dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,
32 bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku
memegang tangan mereka . . .
33 Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah
firman TUHAN: Aku akan menaruh Taraut-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati
mereka; . . .

Hukum Taurat adalah Perjanjian Lama, di atas Allah mengatakan bahwa Ia akan membuat Perjanjian
Baru, dan isi perjanjian/perintah itu tidak seperti Perjanjian Lama (namanya juga Perjanjian Baru).

Inilah nubuat itu, bahwa Allah sedang merencanakan Perjanjian Baru, dengan syarat membuat
segala perintah di Taurat tergenapi.

"Ada 613 perintah dalam hukum Taurat, di mana 365 larangan dan 248 perintah. Jumlah larangan
sesuai dengan jumlah hari dan jumlah perintah sesuai dengan jumlah tulang dalam tubuh manusia."

Taurat itu telah Yesus kerjakan buat kita, dan kematian-Nya di kayu salib sebagai ketuk palu bahwa
hukum Taurat berakhir dan keselamatan sudah kita terima!
Dalam 7 perkataan Yesus dikayu salib, pada perkataan ke-6, Ia mengatakan:

*Yohanes 19:30,
Sudah selesai.

Maksudnya adalah, bahwa segala pekerjaan-Nya telah selesai, termasuk menggenapi Taurat, lalu di
perkataan ke-7 sebagai penyerahan diri!

Jadi kesimpulannya, hukum Taurat benar telah berakhir, sebagaimana perkataan Lukas,

*16:16,
Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu
Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya.

Nb:
1. Pembatalan Taurat dilakukan dengan penggenapan, mengerjakan semua perintah di dalamnya.
Hukum Taurat berbicara soal 'perintah' bukan 'nubuat'. Langit dan bumi lenyap (frasa yang membuat
Slimut terjebak) jelas adalah nubuat, bukan perintah, jadi frasa ini tidak terlibat sebagai pembatalan
Taurat.

2. Perjanjian Lama sifatnya cenderung lahiriah, hampir semua perintahnya kearah fisik. Ini karena
hukum Taurat dibuat pada masa Allah membela umat-Nya, Israel. Dan Allah membuat perintah untuk
membedakan umat-Nya dengan umat lain, dan ini terlihat dari tanda-tanda fisik, bahkan kebanyakan
lawan umat Allah yang diceritakan pada zaman PL adalah manusia (musuh lahiriah, perang jasmani).

3. Di Yeremia 31:32, bahwa Taurat Tuhan ditaruh dalam batin kita, Hukum Kasih/Perjanjian Baru
cenderung bersifat Rohani/batin, bahkan musuh kita pun bukan lagi manusia, melainkan iblis
(spiritual wars/perang rohani)! Sekarang ini kita berperang secara rohani, melawan musuh kita yang
sebenarnya

Khotbah-khotbah tentang pokok yang penting oleh Rev. Paul C. Jong

Inti Iman Paulus: Dipersatukan dengan


Kristus Setelah Mati bagi Dosa
< Roma 7:1-4 >

“Apakah kamu tidak tahu, saudara-saudara, -- sebab aku berbicara kepada mereka yang mengetahui
hukum -- bahwa hukum berkuasa atas seseorang selama orang itu hidup? Sebab seorang isteri terikat oleh
hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati, bebaslah ia
dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu. Jadi selama suaminya hidup ia dianggap berzinah,
kalau ia menjadi isteri laki-laki lain; tetapi jika suaminya telah mati, ia bebas dari hukum, sehingga ia
bukanlah berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain. Sebab itu, saudara-saudaraku, kamu juga telah
mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu milik Dia, yang
telah dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah bagi Jahweh.”

Pernahkah anda melihat benang yang kusut? Kalau anda mencoba memahami pasal ini tanpa mengenal kebenaran
baptisan Jahshua yang dipercayai oleh Paulus, iman anda hanya akan lebih bingung dibandingkan dengan
sebelumnya. Paul mengatakan di dalam pasal ini bahwa karena semua orang memang berdosa di hadapan hukum
Jahweh, manusia bisa datang kepada Jahshua Kristus dan dilahirkan kembali hanya setelah mengalami kematian
rohani.
Kebenaran yang disadari oleh Paulus

Roma 7:7 mengatakan, “Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-
kali tidak! Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa.” Paulus melanjutkan, “Karena aku juga
tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: "Jangan mengingini!” Lalu ia melanjutkan
lagi, “Tetapi dalam perintah itu dosa mendapat kesempatan untuk membangkitkan di dalam diriku rupa-rupa
keinginan.” Paulus menyadari bahwa ia sudah melanggar semua 613 perintah Jahweh. Dengan kata lain, ia tidak
lebih dari bongkahan dosa yang tidak bisa tidak melakukan dosa, karena ia adalah keturunan manusia pertama,
Adam, dibuahi dalam kesalahan, dan dikandung dalam dosa.

Semua manusia yang dilahirkan ke dalam dunia ini berdosa, mulai kelahiran sampai kematiannya. Mereka tidak
bisa mentaati perintah Jahweh. Bagaimana mungkin bongkahan dosa itu bisa mentaati seluruh 613 perintah hukum
Jahweh? Hanya kalau kita menyadari bahwa kita berdosa di hadapan hukum Jahweh kita bisa datang kepada
Jahshua Kristus, dan sampai kepada kesadaran bahwa kita bisa dibebaskan dari dosa melalui Jahshua Kristus.
Jahshua Kristus menjadi kebenaran Jahweh. Ia membawa kepada kita kebenaran Jahweh ini melalui baptisanNya
oleh Yohanes dan darahNya di kayu Salib. Karena itu kita semua harus mengenal dan percaya kepada kebenaran
Jahweh. Alasan mengapa kita harus percaya kepada Jahshua adalah karena Jahweh ditemukan di dalam Dia.

Apakah anda mengenal dan percaya kepada kebenaran Jahweh? Kebenaran Jahweh adalah rahasia yang
tersembunyi di dalam Injil air dan Roh. Rahasia ini semuanya ada di dalam baptisan yang diterima Jahshua dari
Yohanes di sungai Yordan. Apakah anda mau mengenal rahasia ini? Kalau anda mau percaya kepada kebenaran ini,
anda akan mendapatkan kebenaran Jahweh melalui iman anda.

Sebelum kita mengenal hukum dan perintah Jahweh, nampaknya bita bukan orang berdosa, meskipun kita
melakukan dosa setiap hari. Tetapi setelah kita mulai datang ke gereja, kita sampai kepada kesadaran bahwa kita
memang penuh disa, dan bahwa kita akan mencapai kematian rohani karena dosa dinyatakan di dalam kita. Karena
itu, supaya bisa membawa jiwa kepada Jahshua Kristus, Rasul Paulus menjelaskan masa lalunya ketika ia salah
percaya karena salah paham akan hukum dan perintah Jahweh.

Ini adalah contoh yang akan menolong anda mengerti peranan hukum Jahweh. Saya memegang Alkitab sekarang
ini. Kalau saya menyelipkan sesuatu yang penting di dalam Alkitab dan berkata, “Jangan pernah melihat ke dalam
untuk mencari apa yang tersembunyi di dalamya,” dan meninggalkan Alkitab itu di meja di hadapan anda,
bagaimana reaksi anda? Saat anda mendengar perkataan saya, anda merasakan keinginan untuk tahu apa yang
tersembunyi di dalam Alkitab itu, dan karena rasa ingin tahu itu, anda akan melanggar larangan saya. Saat anda
mulai berpikir apa yang ada di dalam Alkitab itu, anda tidak memiliki pilihan lain kecuali berusaha untuk tahu.
Tetapi kalau saya tidak melarang anda melihat ke dalam Alkitab itu, anda tidak akan pernah tergoda. Demikian
juga, ketika Jahweh memerintahkan kita, dosa-dosa yang sudah tersimpan akan menyatakan diri sesuai dengan
situasinya.

Hukum yang diberikanja kepada manusia memiliki peranan menyatakan dosa yang ada di dalam hati manusia. Ia
tidak memberikannya untuk kita taati atau ikuti; justru, hukum diberikan kepada kita untuk menyatakan dosa-dosa
kita dan menjadikan kita orang berdosa. Kita semua akan binasa kalau tidak datang kepada Jahshua Kristus dan
percaya kepada kebenaran Jahweh yang ditemukan di dalam baptisan yang Jahshua terima dari Yohanes dan darah
yang dicurahkanNya di kayu Salib. Kita harus mengingat bahwa peranan hukum Taurat adalah untuk membawa
kita kepada Kristus dan menolong kita percaya kepada kebenaran Jahweh melalui Dia.

Inilah sebabnya Rasul Paulus bersaksi, “Tetapi dalam perintah itu dosa mendapat kesempatan untuk
membangkitkan di dalam diriku rupa-rupa keinginan; sebab tanpa hukum Taurat dosa mati” (Roma 7:8). Melalui
hukum Jahweh, Rasul Paulus menunjukkan kepada kita apakah dasar yang paling bawah mengenai dosa. Ia
mengakui bahwa pada dasarnya ia adalah orang berdosa, tetapi ia sampai kepada kehidupan kekal dengan percaya
kepada kebenaran Jahweh yang diberikan oleh Jahshua Kristus.

Ratapan dan iman Paulus

Paulus kemudian mengatakan, “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?
Syukur kepada Jahweh! oleh Jahshua Kristus, Tuhan kita!” (Roma 7:24)

Paulus mengakui kenyataan bahwa dia, yang memiliki kebenaran Jahweh, masih berdosa, dan dengan demikian,
kebenaran Jahweh semakin dibutuhkan bukan hanya oleh dia tetapi juga bagi semua umat manusia.

Kita harus menerima kebenaran Jahweh dengan secara benar mengenal rahasia yang tersembunyi di dalam baptisan
yang diterima Jahshua dan percaya kepada hal itu. Anda dan saya harus mengenal dan percaya kepada kebenaran
Jahweh yang ditemukan di dalam baptisan Kristus dan darahNya di kayu Salib. Hanya sesudah itu kita jiwa dan
daging kita yang tidak memiliki pilihan selain melakukan dosa, dilepaskan dari dosa. Kita tidak boleh lupa akan
kenyataan bahwa baptisan Kristus dan darahNya di kayu Salib menggenapi kebenaran Jahweh.

Mereka yang tidak mengenal kebenaran Jahweh pada akhirnya akan tetap menjadi orang berdosa, bagaimanapun
kerasnya mereka berusaha mentaati hukum Taurat. Kita harus menyadari bahwa hukum Jahweh diberikan bukan
untuk ditaati. Tetapi orang legalis tidak menyadari bahwa rahasia dari penebusan terletak di dalam “baptisan” yang
Jahshua terima bersama dengan darahNya di kayu Salib. Sebagai akibatnya, mereka salah paham akan hukum
Jahweh dan berpikir bahwa hal itu diberikan kepada mereka untuk ditaati, dan mereka terus hidup dalam
kebingungan. Tetapi kita harus mengenal dosa-dosa kita melalui hukum Taurat dan hidup dengan iman kita kepada
kebenaran Jahweh. Kita tidak boleh melawan kebenaran Jahweh dengan cara mengejar kebenaran kita sendiri.
Namun, kita harus percaya kepada kebenaran yang digenapi Jahweh dengan baptisan Kristus dan darahNya di kayu
Salib. kita perlu, dengan kata lain, belajar untuk berterima kasih kepada Tuhan kita, yang menggenapi kebenaran
Jahweh.

Inilah sebabnya Paulus, dengan memandang dagingnya, kemudian berseru, “Aku manusia celaka!” tetapi masih
bersyukur kepada Jahweh melalui Jahshua Kristus. Alasan Paulus membuat pengakuan ini adalah semakin ia
berdosa, semakin penuh baptisan dan darah Jahshua di kayu Salib menggenapi kebenaran Jahweh. Kita, juga, bisa
bersorak dalam sukacita dan kemenangan, karena kita sudah diselamatkan oleh iman kita kepada Jahshua Kristus,
meskipun kita juga menjalani kesulitan hidup anatar hukum daging dengan kebenaran Jahweh. Iman yang dimiliki
Paulus adalah yang percaya kepada baptisan dan darah Jahshua di kayu Salib. Inilah cara Paulus berdiam di dalam
imannya kepada kebenaran Jahweh, dan dengan percaya kepada kebenaran Jahweh ini, ia bisa menjadi orang yang
menaikkan pujian kepada Tuhan.

Dalam Roma pasal 7, Paulus berbicara mengenai keadaannya yang celaka dahulu, dibandingkan dengan
kemenangan imannya sekarang di dalam kebenaran Jahweh. Kemenangan iman Paulus adalah karena imannya
kepada kebenaran Jahweh ini.

“Apakah kamu tidak tahu, saudara-saudara, -- sebab aku berbicara kepada mereka yang mengetahui hukum --
bahwa hukum berkuasa atas seseorang selama orang itu hidup?” (Roma 7:1).

Dengan merefleksi kepada kenyataan bahwa sebelum penebusan dagingnya dihukum kepada kematian oleh hukum
Jahweh, Paulus membuat pengakuan iman bahwa dia, dengan percaya kepada Jahshua, mati bagi dosa. Sebelum
kita menemukan kebenaran Jahweh—yaitu, sebelum kita dilahirkan kembali—di antara kita yang percaya kepada
Kristus biasa hidup di bawah penguasaan dan kutuk hukum Taurat. Dengan demikian, hukum Taurat akan memiliki
penguasaan atas kita kalau kita belum ditebus dari dosa dengan datang kepada Jahshua Kristus, yang membawa
kepada kita kebenaran Jahweh.

Paulus berbicara mengenai hal-hal rohani yang tidak bisa dimengerti dengan mudah oleh daging—yaitu, mereka
yang mati bagi dosa tidak lagi berada di bawah penguasan dosa, sama seperti wanita yang suaminya mati
sepenuhnya bebas dari tanggungjawabnya kepada suaminya. Bagian ini mungkin terdengar sederhana, tetapi ini
adalah sebuah bagian rohani yang sangat penting. Ini berarti bahwa suka atau tidak, mereka yang belum
menemukan kebenaran Jahweh adalah, pada kenyataannya, harus hidup di bawah kutuk hukum Taurat. Ini karena
mereka belum menyelesaikan masalah dosa-dosa mereka.

Roma 6:23 mengatakan bahwa “upah dosa adalah maut,” berarti bahwa dosa akan lenyap hanya kalau upahnya
dibayarkan. Kalau seseorang percaya kepada Jahshua, tetapi belum mengenal kebenaran Jahweh yang diberikan
oleh Jahshua, maka ia masih hidup di dalam dosa dan harus membayar upah dosa. Inilah sebabnya kita harus
menemukan kebenaran Jahweh melalui Jahshua Kristus. Hanya dengan berjumpa dengan kebenaran Jahweh kita
bisa mati bagi dosa-dosa kita, bebas dari hukum Taurat, dan menikah dengan mempelai pria yang baru kita Jahshua
Kristus.

Kita bisa menerima kebenaran Jahweh melalui Jahshua Kristus, tetapi tanpa percaya kepada Jahshua, tidak ada
seorangpun yang merdeka dari hukum Taurat. Satu-satunya cara lepas dari kutuk hukum Taurat adalah dengan
mengerti dan percaya kepada kebenaran Jahweh. Sudahkah anda menerima kebenaran Jahweh melalui Jahshua
Kristus? Kalau belum, sekarang waktunya untuk meninggalkan kebenaran anda sendiri dan dengan rendah hati
kembali kepada Jahweh.
Kepada Kristus setelah mati bagi dosa

Paulus menulis kepada saudara-saudara yang ada di Roma, “kamu juga telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh
Kristus.” Anda harus memiliki pemahaman yang tepat mengenai yang dikatakan sebagai “kamu juga telah mati
bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus.” Tidak seorangpun yang datang kepada Kristus tanpa mati bagi dosa
melalui tubuh Kristus. Dosa-dosa kita, dengan kata lain, harus mati dengan tubuh Kristus. Ini hanya mungkin kalau
seseorang percaya kepada baptisan Jahshua dan kematianNya di kayu Salib.

Kita bisa mati dengan Kristus bagi dosa dengan percaya kepada baptisan Jahshua oleh Yohanes. Karena Jahshua
mati dengan segala dosa manusia ditanggungkan kepada tubuhNya dengan baptisanNya oleh Yohanes, dosa-dosa
kita, juga, sudah mati dengan Dia ketika kita percaya akan hal ini. Bahwa segala dosa dunia ditanggungkan kepada
Jahshua melalu baptisanNya oleh Yohanes adalah kebenaran. Kebenaran ini bukan hanya harus diketahui, tetapi
disimpan di dalam hati kita dalam iman. Kita harus untuk menyimpan iman ini sampai kita masuk Kerajaan Surga.
Inilah sebabnya Paulus mengatakan bahwa kita mati bagi hukum Taurat melalui tubuh Kristus. Dengan itu, mereka
yang percaya kepada kebenaran ini bisa datang kepada Jahshua Kristus, hidup dengan Dia dan menghasilkan buah-
buah kebenaran bagi Jahweh.

Jadi, Alkitab mengatakan bahwa kita harus melayani Jahweh dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam
keadaan lama menurut huruf hukum Taurat (Roma 7:6). Orang-orang berdosa sesungguhnya melakukan semakin
banyak dosa karena hukum Taurat. Ini karena hukum Taurat menyatakan semakin banyak dosa yang tersembunyi di
dalam diri mereka, dengan itu membuat mereka semakin mengenal dosa-dosa mereka dan membuat mereka
melakukan semakin banyak dosa. Fungsi utama hukum Taurat adalah untuk membuat kita mengenal dosa-dosa kita,
tetapi juga berfungsi untuk menyatakan lebih banyak lagi hakekat dosa dan membuat kita melakukan semakin
banyak dosa. Kalau bukan karena hukum Taurat yang diberikan Jahweh kepada kita, kita tidak akan tahu bahwa ada
begitu banyak dosa yang tersimpan di dalam diri kita. Tetapi Jahweh memberikan hukum Taurat kepada kita, dan
hukum Taurat ini bukan hanya membuat kita semakin berdosa, tetapi juga membuat kita melakukan semakin
banyak dosa lagi.

Karena itu, Paulus mengatakan bahwa karena kita sudah mati bagi dosa melalui tubu Kristus, kita sekarang harus
melayani Tuhan dengan iman percaya kepada kebenaran Jahweh. Ia mengatakan agar kita melayani Tuhan dengan
pertolongan Roh Kudus dan anugerah penebusan yang diberikan kepada kita bagi iman kita yang kita simpan di
dalam hati kita, dan bukan melayani Dia dengan iman kepada huruf dari Firman itu. Seperti yang dikatakan Alkitab
kepada kita bahwa “karena huruf mematikan, tetapi Roh memberi kehidupan,” kita harus mengikuti Tuhan dengan
memahami makna yang sesungguhnya dari Injil air dan Roh, yang adalah kebenaran Jahweh. Ketika kita percaya
kepada firman Jahweh, dengan kata lain, kita harus tahu dan percaya kepada makna sesungguhnya yang
tersembunyi di balik firman yang tertulis.

Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak!

Paulus menjelaskan mengenai hukum Jahweh dengan menekankan peranannya. Ini menunjukkan betapa
pentingnya untuk percaya dengan pemahaman yang baik mengenai peranan hukum Taurat. Paulus memandang
kepada dosa-dosa di jalan kehidupan masa lalunya, dan karena ini ia tidak mengenal dosa-dosanya, tetapi melalui
hukum Jahweh ia bisa menyadari bahwa ia memiliki hati yang jahat.

Saya harap bahwa orang-orang percaya kepada Jahshua di jaman ini juga bisa sampai kepada pemahaman yang
sama tentang hukum Taurat seperti yang diketahui oleh Paulus. Ada orang-orang yang, belum memiliki pemahaman
akan hukum Taurat, berusaha semakin keras untuk menghidupi kehidupan mereka berdasarkan hukum Taurat. Dan
ada banyak yang pergi ke gereja dengan berpikir bahwa kalau mereka berusaha lebih keras sedikit, mereka akan
bisa mentaati semua hukum Taurat. Tetapi kenyataannya, orang-orang ini sesungguhnya tidak bisa menemukan
kebenaran Jahweh sama sekali.

Orang-orang ini tidak memahami makna yang sangat jelas dari hukum Taurat yang diberikan Jahweh, dan dengan
demikian kemudian menjadi legalis. Mereka adalah orang-orang munafik buta yang tidak bisa melihat hati mereka
sendiri, yang melawan kebenaran Jahweh di dalam lingkungan Kristen. Ada banyak orang-orang yang demikian di
dalam kekristenan jaman ini. Mereka yang tidak sungguh-sungguh mengenal kebenaran Jahweh dan menerima
Jahshua Kristus hanya sebagai Juruselamat nominal dalam iman legalistik tidak akan lepas dari hukuman kematian
kekal.

Paulus mengatakan bahwa melalui perintah Jahweh, ia bisa menyadari kejahatan yang ada di dalam hatinya. Ketika
ia menyadari dosa-dosanya melalui perintah-perintah itu, Paulus masih tetap orang legalis yang berpikir bahwa ia
harus mentaati hukum Jahweh. Namun, perintah Jahweh datang untuk menyatakan kejahatan di dalam hati Paulus
dan menjadikan dosa-dosa Paulus menjadi semakin nyata dosanya. Inilah cara Paulus sampai kepada kesadaran
bahwa ia tidak lebih dari seorang pendosa besar.

Ada dua belas hakekat dosa di dalam pikiran manusia. Sebelum Paulus mengenal fungsi dari hukum Taurat, ia
berpikir bahwa dirinya orang baik, tanpa menyadari bahwa ia adalah orang yang sungguh-sungguh berdosa. Tetapi
hasil dari usahanya untuk hidup sesuai dengan perintah Jahweh menunjukkan kepadanya bahwa ia jauh dari
kemampuan untuk mentaati perintah-perintah itu, dan bahwa perintah-perintah itu sungguh-sungguh semakin
menyatakan dosa-dosanya.

Bagaimana manusia ketika mereka percaya kepada Jahshua? Ketika anda pertama kali percaya kepada Jahshua,
anda mungkin saja begitu menyalaNyala dalam iman anda, tetapi sejalan dengan berlalunya waktu, anda akan
menemukan banyak dosa-dosa yang pada dasarnya ada di dalam diri anda. Melalui apa anda menemukan dosa-dosa
ini? Semua itu melalui hukum Taurat dan perintah yang tertulis itu kita menemukan betapa hati kita penuh dengan
dua belas macam dosa. Dan kita menjadi semakin kecut melihat diri kita yang berdosa di hadapan hukum Taurat.
Ini karena kita melihat, melalui hukum Taurat, bahwa kita sungguh-sungguh pendosa besar.

Itulah sebabnya beberapa orang menciptakan Doktrin Pembenaran untuk menghibur diri mereka. Doktrin ini
mengatakan bahwa meskipun kita memiliki dosa di dalam hati, hanya karena kita percaya kepada Jahshua, Jahweh
akan menganggap kita orang benar. Ini hanyalah doktrin buatan manusia. Manusia sudah membuat dan percaya
kepada doktrin semacam ini untuk menyembunyikan dosa-dosa mereka, berusaha untuk hidup dalam kepuasan diri
dari doktrin ini. Tetapi karena mereka masih dinyatakan sebagai orang berdosa di hadapan hukum Taurat, dosa-dosa
mereka semakin bertambah berat di dalam pikiran mereka. Untuk dibebaskan dari segala dosa kita, kita harus
percaya kepada Injil yang mengandung kebenaran Jahweh. Inilah satu-satunya jalan dibebaskam dari segala dosa
kita.

Karena Paulus di masa lalunya berpikir bahwa Jahweh memberikan perintah untuk ditaati, ia menganggapsebagai
kewajaran kalau ia berusaha melakukan yang terbaik untuk mentaatinya. Tetapi sebaliknya, ia menemukan bahwa
perintah itu sebenarnya membawa jiwanya kepada kematian karena dosa. Paulus pada akhirnya menyadari bahwa
ia sudah salah paham dan salah percaya kepada perintah Jahweh.

Semua orang memiliki di dalam dirinya dua belas macam dosa yang disebutkan didalam Markus 7:21-23. “Sebab
dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan,
keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini
timbul dari dalam dan menajiskan orang.”

Seperti Paulus, semua orang bisa mengenal dosa-dosa mereka melalui perintah Jahweh. Dengan hukum Taurat
mereka bisa menyadari dosa-dosa mereka dan ada dalam kematian, dan kemudian mereka menemukan kebenaran
Jahweh melalui Jahshua Kristus dan percaya kepada hal itu. Apakah pengertian anda mengenai kebenaran Jahweh?
Apakah anda masih berusaha mentaati perintah-perintah itu sementara berpikir bahwa anda bisa mentaati
semuanya? Jahweh memberikan hukum Taurat kepada kita supaya kita bisa mengenali dosa-dosa kita dan kembali
kepadaNya—untuk dibebaskan dari dosa, dengan percaya kepada kebenaran Jahweh. Kita harus memiliki
pemahaman yang baik dan percaya kepada hal itu dengan benar. Sekali anda menyadari kebenaran ini, anda akan
tahu betapa berharganya oar itu.

Mereka yang percaya kepada kebenaran Jahweh bisa bisa menyadari betapa mereka berdosa di hadapan Jahweh.
Orang-orang yang tidak mengenal peranan perintah itu dan tidak percaya kepada kebenaran Jahweh akan
mengalami banyak kesulitan dalam kehidupan keagamaan mereka dan akhirnya akan membawa mereka kepada
kehancuran. Ini karena memang sangat tidak mungkin menghindar dari dosa ketika hidup di dalam dunia yang
penuh dengan dosa. Inilah sebabnya beberapa orang bahkan mengasingkan diri mereka ke pegunungan yang jauh
dan berusaha menjalani kehidupan yang asketis. Mereka berpikir bahwa dengan hidup di pegunungan dan
menjauhkan diri dari dunia, mereka bisa menghindari melakukan dosa, tetapi tidak demikian.

Kita harus menyadari bahwa, meskipun memang benar bahwa semua orang di dunia ini melakukan dosa dan
dengan demikian memiliki dosa di dalam hatinya, penebusan dari dosa-dosa itu bisa ditemukan di dalam
pengenalan dan percaya kepada kebenaran Jahweh. Meskipun kita berusaha menjauh dari dunia untuk bisa lepas
dari dosa-dosa, kita masih tidak akan bisa lepas dari dosa-dosanya di dalam hati. Ini karena dosa-dosa kita memang
ada di dalam hati. Untuk bisa sungguh-sungguh menghilangkan dosa-dosa itu, kita harus percaya kepada Injil air
dan Roh. Hukum Jahweh dan perintahNya membuat dosa-dosa kita menjadi semakin berdosa. Mereka yang tahu
parahnya dosa-dosa mereka harus tahu dan percaya kepada kebenaran Jahweh, yang dinyatakan kepada kita melalui
Injil air dan Roh.

“Dan perintah yang seharusnya membawa kepada hidup, ternyata bagiku justru membawa kepada kematian.
Sebab dalam perintah itu, dosa mendapat kesempatan untuk menipu aku dan oleh perintah itu ia membunuh aku”
(Roma 7:10-11). Mereka yang tidak memahami dengan benar mengenai hukum Taurat akan menjalani seluruh
kehidupan mereka tenggelam dalam legalisme, berusaha lepas dari hukum Taurat sampai akhir hayat mereka.
Hanya mereka yang sungguh-sungguh mengerti peranan hukum Taurat akan mengasihi dan percaya kepada
kebenaran Jahweh yang digenapi di dalam Jahshua. Apakah anda, kemudian, mengenal kebenaran Jahweh ini?

Rasul Paulus mengatakan bahwa karena di masa lalu ia belum dilahirkan kembali, ia menjadi milik daging dan
terjual kepada dosa. Ia mengakui juga bahwa meskipun ia ingin hidup seturut hukum Jahweh, ia tetap saja
melakukan apa yang tidak dikehendakinya—yaitu, melakukan dosa. Ini karena ia tidak menerima Roh Kudus di
dalam dirinya, sehingga ia tidak memiliki kebenaran Jahweh. Paulus kemudian mengaku bahwa alasan mengapa ia
melakukan dosa bertentangan dengan kehendaknya adalah karena dosa-dosa yang ada di dalam hatinya, karena ia
belum menerima kebenaran Jahweh pada saat itu.

Namun, Paulus mengerti satu huku, yaitu hukum dosa—pengertian yang paling mendasar mengenai kenyataan
manusia, yang memiliki dosa di dalam hati, yang tidak bisa menghindar dari melakukan dosa. Ia juga menyadari
bahwa manusia batiniahnya masih menghendaki untuk selalu hidupseturut hukum Jahweh. Tetapi Paulus mengakui
bahwa, sama seperti pohon yang buruk menghasilkan buah yang buruk, ia yang berdosa hanya bisa meneruskan
hidup di dalam dosa menghasilkan buah-biah dosa, karena dia, yang belum bertemu dengan Jahshua Kristus, belum
menerima pengampunan dosa. Sangat pantas, dengan kata lain, bagi dia untuk dihukum mati karena dosa-dosanya.

Inilah sebabnya ia mengakui bahwa ia manusia celaka, dan meratap, “Siapakah yang akan melepaskan aku dari
tubuh maut ini?” (Roma 7:24). Inilah ingatan Paulus mengenai keadaan dirinya ketika ia masih orang berdosa.
Anda juga perlu mempertimbangkan untuk mengaplikasikan pengakuan Paulus ini ke dalam diri anda. Apakah anda
tidak terpenjara di dalam tubuh kematian yang tidak bisa mentaati hukum Taurat? Kita harus percaya kepada
kebenaran Jahweh. Di dalam Injil air dan Roh inilah kebenaran Jahweh tersembunyi, dan kita bisa mendapatkan
kebenaranNya dengan percaya kepada Injil ini.

Paulus bisa dibebaskan dari semua celakanya dengan percaya kepada baptisan Jahshua Kristus dan kematianNya di
kayu Salib.

Klimaks dari pasal 7 ditemukan di dalam ayat 24 dan 25. Paulus menulis, “Aku, manusia celaka! Siapakah yang
akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Jahweh! oleh Jahshua Kristus, Tuhan kita. Jadi dengan
akal budiku aku melayani hukum Jahweh, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.”

Dalam Roma pasal 6, Paulus berbicara mengenai iman yang membawa kita dikuburkan dan dibangkitkan bersama
dengan dipersatukan dengan Kristus. Dengan dipersatukan dengan Kristus di dalam baptisan dan kematianNya di
kayu Salib, kita bisa memperoleh iman ini.

Paulus menyadari bahwaia adalah manusia celaka, yang dagingnya begitu terbatas sehingga ia melanggar hukum
Jahweh bukan hanya sebelum ia bertemu Jahshua tetapi juga terus melanggarnya bahkan setelah ia bertemu
Jahshua. Kemudian ia meratap, “Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” Ia kemudian
menyimpulkan bahwa ia bisa dibebaskan dari tubuh maut itu dengan percaya kepada kebenaran Jahweh, dan
berkata, “Syukur kepada Jahweh! oleh Jahshua Kristus, Tuhan kita!” Paulus dibebaskan dari dosa-dosa daging dan
pikiran dengan percaya kepada kebenaran Jahweh melalui Kristus dan dipersatukan dengan Dia.

Pengakuan akhir Paulus adalah, “Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Jahweh, tetapi dengan tubuh
insaniku aku melayani hukum dosa” (Roma 7:25). Dan di awal pasal 8, ia mengakui, “Demikianlah sekarang tidak
ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Jahshua. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan
kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut” (Roma 8:1-2).

Pada dasarnya ada dua hukum yang diberikan Jahweh: hukum dosa dan maut serta hukum Roh kehidupan. Hukum
Roh kehidupan menyelamatkan Paulus dari hukum dosa dan maut. Ini berarti bahwa dengan percaya kepada
baptisan Jahshua dan kematianNya di kayu Salib, yang menghapus segala dosa, ia mempersatukan dirinya dengan
Jahshua dan kemudian diselamatkan dari dosanya. Kita semua harus memiliki iman yang mempersatukan kita
dengan baptisan Tuhan dan kematianNya di kayu Salib.

Paulus mengakui didalam Roma pasal 7 bahwa ia sebelumnya ditetapkan untuk dihukum di bawah hukum Taurat,
tetapi melalui Jahshua Kristus, ia bisa dibebaskan dari kutuk ini. Dengan demikian, ia bisa melayani Jahweh
melalui Roh Kudus, yang berdiam di dalam dirinya.

Kebenaran yang disadari Paulus

Paulus mengakui, “Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali
tidak! Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa” (Roma 7:7). Ia tidak akan bisa tahu bahwa
ia mengingini milik orang lain kalau hukum Taurat tidak mengatakan, “Jangan mengingini.” Paulus menjelaskan
hubungan antara hukum Taurat dengan dosa, dan mengatakan, “Tetapi dalam perintah itu dosa mendapat
kesempatan untuk membangkitkan di dalam diriku rupa-rupa keinginan.” Ini berarti bahwa hati manusia pada
dasarnya penuh dengan dosa. Sejak saat manusia dikandung di dalam rahim ibu mereka, mereka dikandung di
dalam dosa, dan akan lahir dengan dua belas macam dosa.

Kedua belas macam dosa itu adalah, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan,
kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua manusia melakukan dosa itu sampai mereka
mati. Bagaimana seseorang bisa taat kepada hukum dan perintah Jahweh kalau ia dilahirkan ke dalam dunia ini
dengan membawa dua belas macam dosa ini? Pada saat kita mendengar firman hukum Taurat dan perintah yang
mengatakan apa yang “harus” dan yang “tidak boleh dilakukan,” dosa mulai berkarya di dalam kita.

Ketika kita tidak mengenal hukum dan perintah Jahweh, dosa-dosa di dalam kita tidur dengan tenang. Tetapi
setelah mendengar perintah itu, yang mengatakan mengenai apa yang harus dan tidak boleh dilakukan, dosa-dosa
itu keluar dan membuat kita semakin berdosa.

Siapa saja yang belum dilahirkan kembali atau tidak percaya kepada dan memahami kebenaran Injil air dan Roh
memiliki dosa di dalam dirinya. Dosa ini, yang menjadi aktif karena firman perintah, kemudian menghasilkan
semakin banyak dosa. Hukum Taurat, yang mengatakan mengenai apa yangharus dan tidak boleh dilakukan, seperti
pelatih yang berusaha menjinakan dosa. Tetapi, dosa melawan perintah Jahweh dan tidak mentaatinya. Ketika orang
berdosa mendengar perintah itu, dosa-dosa di dalam hatinya menjadi aktif, membuatnya melakukan lebih banyak
dosa.

Kita bisa menyadari melalui Dasa Titah bahwa kita memiliki dosa di dalam diri kita. Peranan hukum Taurat adalah
untuk menyatakan dosa-dosa di dalam hati kita, membuat kita menyadari bahwa perintah Jahweh itu kudus, dan
mengingatkan kita akan keberdosaan kita. Pada dasarnya, kita dilahirkan dengan keinginan yang tamak atas segala
sesuatu yang diciptakan Jahweh, termasuk milik atau pasangan yang bukan milik kita. Karena itu, perintah itu
mengingatkan, “Jangan mengingini,” yang mengatakan bahwa kita dilahirkan sebagai orang berdosa dan ditentukan
untuk masuk neraka sejak hari kelahiran kita. Ini juga menunjukkan pentingnya Juruselamat bagi kita, yang
menggenapi kebenaran Jahweh.

Itulah sebabnya Paulus mengaku bahwa dosa mengambil kesempatan di dalam perintah itu untuk menghasilkan di
dalam kehidupannya semua kehendak dosa. Paulus menyadari bahwa ia sudah menjadi pendosa besar yang
melanggar perintah Jahweh, karena ia pada dasarnya dilahirkan penuh dosa dan berdosa sebelum ia percaya kepada
kebenaran Jahweh.

Ketika kita melihat pasal 7, kita menemukan bahwa Rasul Paulus adalah orang yang sangat rohani, memiliki
pemahaman Alkitab yang sangat luas, an memiliki pemahaman serta pengalaman rohani yang hebat. Ia dengan jelas
memahami melalui hukum Taurat bahwa ada dosa di dalam dirinya, yang karena perintah itu menghasilkan segala
macam kehendak dosa. Ia sampai kepada pemahaman bahwa hukum Jahweh memiliki peranan menyatakan dosa di
dalam dirinya. Ketika dosa-dosa itu ada, ia juga mengakui bahwa perintah itu, yang seharusnya membawa
kehidupan, membawa juga kematian.

Bagaimana dengan iman anda? Apakah sama dengan iman Paulus? Tidakkah ada dosa di dalam hati meski anda
percaya kepada Jahshua atau tidak? Kalau ya, itu berarti bahwa anda masih belum mengenal kebenaran Jahweh,
belum menerima Roh Kudus, dan orang berdosa yang ditentukan untuk masuk neraka dan dihakimi atas dosa-dosa
anda sendiri. Apakah anda mengakui kenyataan ini? Kalau ya, percayalah kepada Injil air dan Roh, yang
didalamnya kebenaran Jahweh dinyatakan. Anda akan diselamatkan dari dosa anda, menerima kebenaran Jahweh,
dan Roh Kudus datang ke dalam kehidupan anda. Kita harus percaya kepada Injil air dan Roh.

Dosa, mengambil kesempatan dari perintah, mendustai Paulus

Rasul Paulus mengatakan, “Dan perintah yang seharusnya membawa kepada hidup, ternyata bagiku justru
membawa kepada kematian. Sebab dalam perintah itu, dosa mendapat kesempatan untuk menipu aku dan oleh
perintah itu ia membunuh aku” (Roma 7:10-11). Dosa, dengan kata lain, menipu Paulus dengan mengambil
keuntungan dari perintah. Paulus percaya bahwa di dalam perintah hanya ada kebaikan dan keadilan, tetapi dua
belas macam cusa itu justru menjadi hidup dan berkembang biak di dalam hatinya. Ini berarti bahwa ia sudah ditipu
oleh dosa karena ia tidak bisa mengerti tujuan dari perintah Jahweh.

Pada awalnya, Paulus berpikir bahwa Jahweh memberikan hukum Taurat kepadanya untuk ditaati. Tetapi
kemudian, ia menyadari bahwa hukum Taurat bukan diberikan untuk ditaati, tetapi untuk menyatakan dosa di dalam
hati manusia, bersama dengan kekudusan Jahweh, dan membuat orang yang tidak percaya dihukum oleh Jahweh.
Inilah sebabnya Paulus berpikir bahwa ia ditipu oleh dosa, karena ia tidak mengerti perintah dan hukum Jahweh
dengan benar. Kebanyakan orang jaman ini juga ditipu dengan cara yang sama.

Kita harus menyadari bahwa alasan Jahweh memberikan perintah dan hukum kepada kita bukanlah supaya kita
taati, tetapi supaya kita menyadari dosa-dosa kita sendiri dan mencapai kebenaran Jahweh dengan percaya kepada
Injil air dan Roh. Tetapi karena kita berusaha hidup seturut dengan hukum Taurat dengan dosa-dosa kita, kita justru
akan menyatakan hakekat keberdosaan kita.

Jadi, orang berdosa menyadari melalui hukum Taurat bahwa meskipun hukum Taurat itu kudus, ia tidak memiliki
kuasa atau kapasitas untuk menjalani kehidupan kudus. Di saat itu, ia menjadi orang berdosa yang tidak memiliki
pilihan selain masuk neraka karena hukum Taurat. Tetapi orang berdosa yang tidak percaya kepada Injil air dan Roh
terus mengira bahwa Jahweh memberikan hukum Taurat kepada mereka untuk ditaati. Mereka terus berusaha
mentaati hukum Taurat, tetapi mereka akan menipu diri mereka sendiri dan jatuh ke dalam kehancuran.

Mereka yang tidak dilahirkan kembali dengan terus tidak memperdulikan kebenaran Jahweh melakukan dosa dan
kemudian berusaha menerima pengampunan dengan menaikan doa pertobatan. Namun, pada akhirnya, mereka
sampai kepada kesadaran bahwa mereka salah paham akan tujuan hukum Jahweh dan menipu diri mereka sendiri.
Hukum Jahweh itu kudus, tetapi dosa-dosa di dalam diri mereka justru membawa mereka kepada kematian.

Paulus mengatakan, “Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik. Jika
demikian, adakah yang baik itu menjadi kematian bagiku? Sekali-kali tidak! Tetapi supaya nyata, bahwa ia adalah
dosa, maka dosa mempergunakan yang baik untuk mendatangkan kematian bagiku, supaya oleh perintah itu dosa
lebih nyata lagi keadaannya sebagai dosa” (Roma 7:12-13). Mereka yang memahami kebenaran ini menyadari
kebutuhan mereka akan kebenaran Jahweh, dan kemudian, percaya bahwa Injil air dan Roh adalah kebenaran yang
sejati. Seseorang yang percaya kepada Injil air dan Roh juga percaya kepada kebenaran Jahweh. Mari kita
dibebaskan dari segala dosa kita dan mencapai kekudusan Jahweh dengan percaya kepada kebenaranNya. Saya
harap agara anda semua diberkati dengan Injil ini.

Bagaimana daging dan pikiran Paulus?

Paulus penuh dengan Roh dan memiliki pemahaman yang dalam mengenai firman Jahweh. Namun, ia mengatakan
demikian mengenai daging: “Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging,
terjual di bawah kuasa dosa. Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki
yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat. Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku
kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik. Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya,
tetapi dosa yang ada di dalam aku” (Roma 7:14-17). Ia mengatakan bahwa ia melakukan dosa karena ia pada
dasarnya bersifat daging. Karena bersifat daging, ia melihat dirinya mencari keinginan daging, meskipun ia ingin
melakukan kebaikan.

Paulus kemudian menyadari, “Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Jahweh, tetapi di dalam anggota-
anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi
tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku” (Roma 7:22-23). Inilah sebabnya ia meratapi
dagingnya, dan berkata, “Aku manusia celaka!” (Roma 7:24). Bahkan setelah Paulus dilahirkan kembali, ia masih
tertekan karena kejahatan yang ada di dalam dirinya, meskipun ia ingin melakukan apa yang baik. Ketika Paulus
mengatakan bahwa kejahatan ada di dalam dirinya, ia menunjuk kepada dagingnya. Ia melihat hukum lain di dalam
anggota tubuhnya, yang berperang melawan hukum Roh, yang membuatnya kalah terhadap daging, dan
membawanya melakukan dosa. Ia hanya bisa mengakui bahwa ia tidak memiliki pilihan selain tunduk kepada
penghukuman karena ia melihat daging mengendalikannya untuk melakukan dosa. Karena Paulus, juga, memiliki
daging, ia meratapi dosa-dosa yang timbul dari dagingnya.

Inilah sebabnya Paulus mengatakan, “Aku manusia celaka!” Tetai ia juga bersyukur kepada Jahshua Kristus karena
menggenapi kebenaran Jahweh. Ini adalah karena ia percaya bahwa Jahshua datang ke dunia ini, dibaptiskan, dan
disalibkan untuk memberikan pengampunan dosa kepada semua manusia. Ia bisa mengucap sykur sepenuh hatinya
kepada Jahweh, karena ia memiliki iman yang mempersatukannya dengan baptisan dan darah Jahshua Kristus.

Paulus tahu bahwa ketika Yohanes membaptiskan Jahshua, segala dosanya, juga segala dosa dunia, ditanggungkan
kepada Jahshua sekali untuk seterusnya. Ia juga tahu bahwa ketika Jahshua mati di kayu Salib, kita juga mati
terhadap dosa. Karena itu kita harus dipersatukan dalam iman bersama dengan kebenaran air dan Roh. Apakah hati
anda dipersatukan dengan baptisan dan darah Jahshua Kristus? Sudahkah anda, dengan kata lain, mempersatukan
hati anda dengan Injil air dan Roh, yang menggenapi kebenaran Jahweh? Kita harus memiliki iman yang
dipersatukan dengan baptisan yang diterima Tuhan kita dari Yohanes dan darah yang dicurahkanNya di kayu Salib.
Sangat penting bagi kita untuk memiliki iman yang dipersatukan karena bersatu dengan Injil air dan Roh adalah
bersatu dengan kebenaran Tuhan.

Roma 6:3 mengatakan, “kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematianNya.” Ini
berarti bahwa dengan percaya kepada baptisan Jahshua, kita juga dibaptiskan bersama dengan Dia, berarti bahwa
kita sudah dipersatukan dengan kematian Tuhan kita. Demikianlah, dengan dibaptiskan dalan persatuan melalui
iman, kita secara rohani dibaptis dalam kematianNya. Dipersatukan dengan Tuhan adalah dipersatukan dengan
baptisanNya dan mati dalam kematianNya.

Karena itu kita harus percaya dan dipersatukan dengan baptisan Jahshua dan kematianNya di kayu Salib yang
menggenapi kebenaran Jahweh. Kalau anda tidak percaya kepada Injil air dan Roh, yang mengandung kebenaran
Jahweh, anda tidak dipersatukan dengan baptisan Jahshua dan kematianNya. Dan di dalam Injil ini kebenaran
Jahweh dinyatakan.

Kalau hati kita tidak dipersatukan dengan baptisan Jahshua dan kematianNya di kayu Salib, iman kita hanyalah
teori dan tidak ada gunanya. Persatukan diri anda dengan baptisan dan darah Jahshua di kayu Salib dan percaya
kepada kepadanya. Demikianlah kita seharusnya percaya. Iman teoritis itu tidak ada gunanya. Apa gunanya rumah
yang bagus, contohnya, kalau itu bukan milik anda? Untuk menjadikan kebenaran Jahweh sebagai milik kita, kita
harus mengerti tujuan dari baptisan Jahshua yaitu untuk menghapus segala dosa kita, dan bahwa kematianNya di
kayu Salib adalah kematian daging kita. Melalui iman kita kepada kebenaran Jahweh yang digenapi oleh Tuhan
kita, kita harus ditebus sekali untuk seterusnya dan berjalan di dalam pembaharuan kehidupan.

Melalui iman anda yang sudah dipersatukan dengan baptisan dan darah Jahshua di kayu Salib, kebenaran Jahweh
akan sungguh-sungguh menjadi milik anda. Kita harus dipersatukan dengan baptisan dan kematian Jahshua, karena
kalau tidak, iman kita tidak akan berarti apa-apa.

“Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” (Roma 7:24). Ini bukan sekedar
ratapan Paulus, tetapi juga anda dan saya, dan juga semua orang yang masih terpisah dari Jahshua Kristus. Yang
membebaskan kita dari semua tekanan ini adalah Jahshua, dan itu bisa diatasi dengan percaya kepada Tuhan, yang
dibaptiskan, disalibkan dan bangkit bagi kita.

Paulus berkata, “Syukur kepada Jahweh! oleh Jahshua Kristus, Tuhan kita!” Ini menunjukkan bahwa Paulus
mempersatukan dirinya dengan Tuhan. Kita harus percaya bahwa kalau kita dipersatukan dan memiliki iman bahwa
Tuhan menyelamatkan kita dari segala dosa melalui baptisan dan darahNya, kita akan diampuni dan menerima
kehidupan kekal. Segala dosa anda akan ditanggungkan kepada Jahshua Kristus ketika anda percaya kepada
baptisan Jahshua dengan hati yang dipersatukan. Anda akan mati dan bangkit dengan Dia setelah mendapatkan
iman di dalam persekutuan dengan kematianNya di kayu Salib.

Jahshua memulai pelayananNya di dunia pada usia tiga puluh tahun. Hal yang pertama dilakukanNya dalam
missiNya untuk menghapus segala dosa kita adalah dengan dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis. Mengapa Ia
dibaptiskan? Itu adalah supaya Ia menanggung segala dosa manusia. Karena itu, ketika kita mempersatukan hati
kita dengan kebenaran Jahweh, yang dibawa oleh Jahshua, segala dosa kita sungguh-sungguh ditanggungkan
kepada Jahshua melalui baptisanNya. Segala dosa kita dipindahkan kepada Jahshua dan dihapus sekali untuk
selamanya.

Tuhan kita memang sudah datang ke dunia dan dibaptiskan untuk menanggung segala dosa kita dan mati untuk
membayar upah dosa. Jahshua mengatakan kepada Yohanes tepat sebelum Ia dibaptiskan, “Demikianlah kita
menggenapi segala kebenaran” (Matius 3:15). “Segala kebenaran” menunjuk kepada Jahshua menerima baptisan,
yang menghapus segala dosa manusia, yang ditentukan masuk neraka, dan juga kepada kematian dan
kebangkitanNya. Apakah kebenaran Jahweh? Sesuai dengan janji Jahweh di dalam Perjanjian Lama, baptisan
Jahshua dan kematianNya di kayu Salib, yang menyelamatkan semua orang berdosa, adalah kebenaranNya. Alasan
Jahshua datang ke dunia ini dalam rupa manusia dan menerima baptisan adalah untuk menanggung segala dosa ke
atas diriNya dan menghapuskan semuanya.

Mengapa Yohanes membaptis Jahshua? Untuk menggenapi kebenaran Jahweh dengan menanggung dosa manusia.
Kita, yang dibaptiskan dalam Kristus Jahshua, juga dibaptiskan ke dalam kematianNya dan sekarang hidup dalam
pembaharuan kehidupan, karena Dia bangkit dari kematian. Beriman kepada kebenaran Jahweh ada; anak-anak
Jahweh percaya dan mempersatukan hati kita dengan baptisan Jahshua, kematianNya di kayu Salib, dan
kebangkitanNya. Sangat penting bagi kita untuk percaya bahwa Jahshua menanggung segala dosa kita ke atas
diriNya ketika Ia dibaptiskan. Kita dikuburkan dengan Dia ketika Dia mati di kayu Salib sebab kita dipersatukan
denganNya melalui baptisanNya. Sangat penting bagi kita untuk mempersatukan hati kita dengan Tuhan dengan
percaya kepada kebenaran Jahweh, bahkan setelah kita dibebaskan dari segala dosa kita. Kita bisa bersyukur
kepada Jahweh karena kita semua sudah mati dengan Kristus ketika Ia mati di kayu Salib, karena Ia sudah
menanggung segala dosa melalui baptisanNya.
Dipersatukan dengan Jahshua dengan iman sangat penting bahkan setelah menerima kebenaran Jahweh melalui
penebusan kita. Setelah menerima anugerah penebusan, iman kita bisa menurun hanya sekedar menjadi kebiasaan
saja. Tetapi, kalau kita mempersatukan hati kita dengan kebenaran Tuhan, hati kita akan hidup dengan Jahweh.
Kalau kita mempersatukan diri dengan kebenaran Jahweh, kita akan hidup dengan Dia, tetapi kalau tidak, maka kita
tidak bisa tidak menjadi tidak ada hubunag denganNya. Kalau kita tidak bersatu dengan Tuhan Jahweh dan hanya
menjadi penonton bagiNya, sama seperti kita melihat taman yang bagus milik tetangga, kita menjadi tidak ada
hubungannya dengan Jahweh dengan terpisah dariNya. Karena itu, kita harus bersatu dengan firman Tuhan dan
kebenaran Jahweh di dalam iman.

Kalau kita memiliki iman dalam persekutuan dengan baptisan Jahshua dan kematianNya di kayu
Salib, kita adalah orang Kristen yang dipersatukan dengan Tuhan

Percaya kepada kebenaran Jahweh adalah dipersatukan dengan Tuhan dan memiliki iman untuk mengenal
kebenaranNya. Semua aspek dalam kehidupan kita harus dipersatukan dengan kebenaran Jahweh. Demikianlah kita
harus hidup. Kalau kita tidak dipersatukan dengan kebenaranNya, kita akan menjadi hamba daging kita dan mati,
tetapi saat kita mempersatukan diri kita dengan kebenaran Jahweh, segala dosa kita akan diampuni. Hanya ketika
kita mempersatukan hati kita dengan kebenaran Tuhan kita bisa menjadi Jahshua. Semua pekerjaan Jahweh akan
selalu berhubungan dengan kita, dan, dengan itu, semua pekerjaan dan kuasaNya akan menjadi milik kita. Namun,
kalau kita tidak dipersatukan dengan Dia, kita tidak memiliki hubungan dengan kebenaranNya.

Kita memiliki banyak kekurangan dan kelemahan di dalam daging, sama seperti Paulus, sehingga kita harus
mempersatukan hati kita dengan kebenaran Jahweh. Kita harus mempersatukan dan percaya bahwa Jahshua
dibaptiskan oleh Yohanes dan disalibkan untuk menyelamatkan kita dari segala dosa. Inilah jenis iman yang
berkenan kepada Jahweh dan memberi berkat kepada tubuh dan jiwa kita. Kalau kita percaya kepada pekerjaan
Tuhan dengan hati yang dipersatukan dalam iman, semua janji berkat surga akan menjadi milik kita. Inilah
sebabnya kita harus dipersatukan denganNya.

Sebaliknya, kalau kita tidak mempersatukan hati kita dengan kebenaran Jahweh, kita tidak akan melayani Dia.
Orang-orang Kristen yang tidak dipersatukan hatinya dengan kebenaran Jahweh mengasihi nilai-nilai duniawi lebih
dari yang lainnya. Mereka tidak ada bedanya dengan orang yang tidak percaya di dunia ini. Mereka mengakui nilai
kebenaran Jahweh hanya kalau milik mereka, yang sangat mereka kasihi dalam hidup mereka, diambil dari mereka.
Materi tidak memiliki harga atau kuasa untuk mengendalikan kehidupan manusia. Hanya kebenaran Jahweh
memberikan kepada kita pengampunan dosa, kehidupan dan berkat kekal. Materi tidak seharga kehidupan kita. Kita
harus menyadari bahwa kalau kita dipersatukan dengan kebenaran Tuhan, kita, dan juga tetangga kita, akan hidup.

Hati kita harus dipersatukan dalam kebenaran Tuhan. Kita harus hidup oleh iman dan mempersatukan hati kita
dengan Kristus. Iman yang dipersatukan dengan kebenaran Kristus itu indah. Yang akhirnya dikatakan Paulus
dalam pasal 7 yaitu bahwa kita harus menghidupi kehidupan rohani dalam persekutuan dengan Tuhan.

Pernahkah anda melihat seseorang yang menjadi hamba Jahweh tanpa hatinya dipersatukan dengan kebenaranNya?
Tidak ada! Pernahkah anda mengenal seseorang yang menerima Injil air dan Roh sebagai syarat yang penting bagi
pengampunan dosa tanpa dipersatukan dengan kebenaran Jahweh? Tidak ada. Tidak peduli berapa banyaknya anda
mengenal Alkitab, iman kita tidak ada gunanya kecuali kalau kita bergabung kepada kebenaran Jahweh dan percaya
kepada baptisan dan darah Jahshua di kayu Salib, yang bisa membebaskan kita dari segala dosa kita.

Meskipun kita pernah menerima pengampunan dosa dan hadir di gereja, kalau kita tidak dipersatukan dengan
kebenaranNya, kita orang berdosa yang tidak ada bagian di dalam rencana Jahweh. Meskipun kita mengatakan
bahwa kita percaya kepada Jahshua, kita akan terpisah dari Tuhan kalau tidak bergabung dengan kebenaranNya.
Kita harus dipersatukan dengan kebenaran Jahweh kalau kita mau dihibur, ditolong, dan dipimpin oleh Kristus.

Pernahkah anda menerima kebenaran Jahweh dan pengampunan dosa dengan percaya kepada Injil air dan Roh?
Apakah anda melayani, seperti Paulus, hukum Jahweh dengan pikiran anda sementara daging anda melayani
hukum dosa setiap hari? Kita harus bergabung dengan kebenaran Jahweh setiap waktu. Apa yang akan terjadi kalau
kita tidak mempersatukan diri dengan kebenaran Jahweh? Kita akan binasa. Tetapi mereka yang dipersatukan
dengan kebenaran Jahweh akan menjalani kehidupan yang bersatu dengan gereja Jahweh.

Percaya kepada kebenaran Jahweh berarti bergabung dengan gereja dan hamba Jahweh. Kita bisa melanjutkan
kehidupan imanhanya kalau kita bersatu dengan kebenaran Jahweh setiap hari. Mereka yang diampuni dari dosa-
dosanya dengan percaya kepada kebenaranNya harus dipersatukan dengan gereja Jahweh setiap hari. Karena
daging senantiasa ingin melayani hukum dosa, kita harus selalu merenungkan hukum Jahweh dan hidup oleh iman.
Kita bisa dipersatukan dengan Tuhan kalau kita senantiasa merenanungkan dan memperhatikan kebenaran Jahweh.

Kita, yang percaya kepada kebenaran Jahweh, harus dipersatukan dengan gereja dan hamba Jahweh setiap hari.
Untuk itu, kita harus senantiasa ingat akan kebenaran Jahweh. Kita harus berpikir dan bersatu dengan Jahweh setiap
hari. Kita harus merenungkan kenyataan bahwa Tuhan dibaptiskan untuk menanggung segala dosa kita. Ketika kita
bergabung kepada iman ini dan kebenaran Jahweh, kita akan memiliki damai dari Jahweh, dan anda akan
diperbaharui, diberkati dan diberi kuasa olehNya.

Persatukan diri anda dengan kebenaran Jahweh. Kemudian anda akan menemukan kekuatan baru. Persatukan diri
anda dengan baptisan Jahshua dalam kebenaran Jahweh sekarang. Dosa-dosa anda akan dihapuskan. Persatukan
hati anda dengan kematian Kristus di kayu Salib. Anda, juga, akan mati dengan Dia. Persatukan diri anda dengan
kebangkitanNya. Anda, juga, akan hidup kembali. Singkatnya, ketika anda dipersatukan dengan Kristus di dalam
hati anda, anda akan mati dan dibangkitkan dengan Kristus, dan kemudian dibebaskan dari segala dosa anda.

Apa yang terjadi kalau kita tidak bersatu dengan Kristus? Kita mungkin bingung dan bertanya, “Mengapa Jahshua
dibaptiskan? Perbedaan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru hanyalah bahwa yang pertama mengatakan
mengenai ‘penumpangan tangan’ dan yang kedua mengenai baptisan. Jadi? Apa pentingnya?” Iman yang
berpusatkan kepada pengetahuan atau teoritis bukanlah iman yang sebenarnya, dan akan membawa orang percaya
menjauh dari jalan Jahweh.

Mereka yang percaya dengan cara demikian adalah seperti murid yang menerima hanya pengetahuan dari gurunya.
Kalau murid itu sungguh-sungguh menghormati gurunya, ia juga akan belajar mengenai karakternya yang terpuji,
kepemimpinannya, dan kepribadiannya yang hebat. Kita tidak boleh menerima firman Jahweh hanya sekedar
sebagai pengetahuan, tetapi haru belajar juga mengenai kepribadian, kasih, belas kasihan, dan keadilan Jahweh di
dalam hati kita. Kita harus membuang ide hanya belajar FirmanNya sebagai pengetahuan saja, tetapi dipersatukan
dengan kebenaranNya. Dipersatukan dengan kebenaran Jahweh membawa orang percaya kedalam kehidupan yang
sejati. Dipersatukanlah dengan Tuhan! Iman yang dipersatukan adalah iman yang sejati. Iman yang teoritis dan
berpusat kepada pengetahuan saja bukanlah iman yang dipersatukan, tetapi yang dangkal.

“Belas kasihan Jahweh,” seperti yang dinyanyikan di dalam lagu, “sebuah samudera ilahi, dalamnya tidak terbatas
dan tak terukur.” Ketika hati kita dipersatukan dengan kebenaran Jahweh, akan ada damai yang tidak terbatas dan
tidak terukur sebagai belas kasihan Jahweh yang memberikan kebenaranNya kepada kita. Tetapi iman yang teoritis
dan berpusat kepada pengetahuan yang tidak bersatu dengan Jahweh adalah seperti air yang dangkal. Kalau lautan
dangkal, cepat muncul riak. Tetapi aliran air yang biru, dimana lautnya dalam, sangat tidak terkatakan. Tetapi di air
yang dangkal, ketika ombak sampai ke pantai, akan menggulung, memecah, beriak, dan bercampur aduk
bergumpal. Iman mereka yang tidak dipersatukan dengan Jahweh adalah seperti ombak di laut yang dangkal.

Hati mereka yang dipersatukan dengan firman Jahweh adalah dalam, berpusat di sekitar Tuhan, teguh dan tidak
goyah dalam segala situasi. Hati mereka bergerak ke arah kehendak Yang Mahatinggi. Tetapi mereka yang hatinya
tidak dipersatukan dengan kebenaranNya mudah goyah, kalau ada masalah yang sedikit saja.

Kita harus memiliki iman yang dipersatukan dengan Tuhan. Kita harus dipersatukan dengan firman Jahweh. Kita
tidak boleh goncang oleh hal kecil. Mereka yang dipersatukan dengan Tuhan dibaptiskan dengan Kristus, mati
dengan Kristus, dan bangkit kembali dengan Kristus dari kematian. Karena kita bukan lagi milik dunia, kita harus
dipersatukan dengan kebenaran Jahweh untuk menyenangkanNya, yang sudah menerima kita menjadi hamba
kebenaran.

Kalau kita dipersatukan dengan kebenaran Jahweh, kita selalu merasa damai, bahagia dan penuh kekuatan karena
kekuatan Tuhan akan menjadi milik kita. Dengan kuasaNya berkatNya menjadi milik kita, kita akan hidup dengan
berkat yang besar. Ketika kita dipersatukan dalam baptisan Jahshua dan kematianNya di kayu Salib dengan iman,
semua kuasa akan menjadi milik kita.

Persatukan hati anda dengan Tuhan. Kalau anda dipersatukan dengan Tuhan, anda juga akan dipersatukan dengan
gereja Jahweh. Dan mereka yang dipersatukan dengan kehendak Jahweh akan saling bersatu, dan, dalam
persekutuan mereka, melakukan pekerjaanNya dan bertumbuhn bersama dalam iman kepada FirmanNya.

Kalau kita tidak mempersatukan hati kita dengan Kristus, kemudian, kita akan kehilangan segala sesuatu. Meskipun
iman kita sekecil biji sesawi, Tuhan sudah mengampuni dosa kita sekali untuk seterusnya. Kita akan dipersatukan
dengan kebenaranNya setiap hari, meskipun kita memiliki kelemahan. Hanya iman yang dipersatukan yang akan
membuat anda hidup dan bersyukur kepada Jahweh melalui Jahshua Kristus.

Ketika kita dipersatukan dengan kebenaran Tuhan, kita menemukan kekuatan baru dan hati kita menjadi teguh. Hati
kita menjadi benar ketika kita dipersatukan dengan firman Jahweh. Sangat tidak mungkin untuk mendapatkan tekad
untuk melayani Tuhan dengan mengikuti pikiran kita sendiri. Ketika kita dipersatukan dengan baptisan Jahshua,
salib dan kebangkitanNya, iman kita akan bertumbh dan berdiri teguh di atas firman Jahweh.

Kita akan mempersatukan hati kita dengan Tuhan. Hanya iman yang dipersatukan denganNya yang adalah iman
yang benar; yang tidak dipersatukan denganNya adalah iman palsu.

Kita mengucap syukur kepada Jahweh karena mengijinkan kita untuk mempersatukan iman kita dengan Tuhan
dengan memberikan kepada kita baptisan dan darah Jahshua di kayu Salib. Kita harus mempersatukan hati kita
denganNya sejak hari ini, sampai hari akhir, ketika kita akan bertemu lagi dengan Tuhan. Mari kita dipersatukan
denganNya.

Kita perlu mempersatukan hati kita dengan Jahweh karena kita lemah di hadapanNya. Paulus juga dipersatukan
dengan Jahweh dan dibebaskan dari segala dosanya. Ia menjadi hamba Jahweh yang berharga, yang memberitakan
Injil ke seluruh dunia, dengan mengenal dan percaya kepada Injil air dan Roh yang diberikan oleh Jahshua Kristus,
kebenaran Jahweh. Karena kita lemah, melayani hukum Jahweh dengan pikiran kita tetapi hukum dosa dengan
daging kita, kita hanya bisa hidup dengan dipersatukan dengan Tuhan.

Sudahkah anda belajar mengenai iman yang mempersatukan dengan kebenaran Jahshua? Apakah iman anda
dipersatukan dengan baptisan Jahshua? Sekaranglah saatnya bagi anda untuk iman anda dipersatukan dan percaya
kepada baptisan dan darah Jahshua. Mereka yang imannya tidak dipersatukan dengan kebenaran Jahweh sudah
gagal dalam iman mereka, keselamatan mereka dan saya gagal untuk kehidupan mereka.

Karena itu, kebenaran Tuhan adalah persyaratan yang tidak bisa dilepaskan bagi pembebasan anda. Dipersatukan
dengan Tuhan adalah berkat yang akan membawa kita semua untuk menerima pengampunan dosa dan menjadi
anak-anak Jahweh. Terimalah kebenaran Jahweh dengan mempersatukan diri anda dan percaya kepada
kebenaranNya. Kebenaran Jahweh kemudian akan menjadi milik anda, dan berkat ha akan menyertai anda.

Puji Jahweh atas Jahshua Kristus!

Rasul Paulus mengatakan bahwa ia mengucap syukur kepada Jahweh melalui Jahshua Kristus Tuhan kita. Ia
bersyukur atas kebenaran Jahweh yang diterima oleh iman melalui Jahshua Kristus. Meskipun setelah Paulus
percaya kepada kebenaran Jahweh, ia tidak bisa tidak melayani hukum Jahweh dengan pikiran dan hukum dosa
dengan dagingnya. Tetapi karena ia percaya kepada kebenaran Jahweh dengan segenap hatinya, hatinya tidak
memiliki dosa.

Paulus mengakui bahwa ia sudah dihukum oleh hukum Taurat dalam Jahshua Kristus, dan diselamatkan dari dosa
melalui iman kepada kebenaran Jahweh. Ia juga mengatakan bahwa mereka yang menghadapi murka Jahweh dan
hukuman hukumNya akan masih bisa menghasilkan buah keselamatan dengan percaya kepada kebenaran Jahweh
di dalam hati mereka. Didalam hati orang yang dilahirkan kembali, ada kehendak Roh Kudus dan juga keinginan
daging. Tetapi seseorang yang tidak dilahirkan kembali hanya memiliki hawa nafsu kedagingan. Karena itu, orang
berdosa hanya ingin melakukan dosa, dan lebih lagi, melalui naluri alamiah mereka, mereka berusaha
mempercantik dosa-dosa mereka di hadapan mata orang lain.

Diakon dan tua-tua yang tidak dilahirkan kembali biasa mengatakan, “Saya ingin hidup benar, tetapi saya tidak tahu
mengapa sulit sekali.” Kita harus berpikir mengapa mereka tidak bisa tidak hidup demikian. Ini karena mereka
orang berdosa yang tidak menerima keselamatan dengan percaya kepada kebenaran Jahweh. Di dalam hati mereka
dosa karena kebenaran Jahweh tidak ada di dalamnya. Tetapi di dalam hati orang yang dilahirkan kembali ada
kebenaran Jahweh dan Roh Kudus, tetapi tidak ada dosa.

Ketika Paulus memiliki dosa di dalam hatinya, ia meratap, “Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik,
yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. Aku, manusia
celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” Namun, Paulus langsung melanjutkan, “Syukur
kepada Jahweh! oleh Jahshua Kristus, Tuhan kita!” (Roma 7:25). Ini berarti bahwa ia menerima kaslametan saka
dosa dengan percaya kepada Jahshua Kristus, yang sudah menggenapi kebenaran Jahweh.
Ingin tahu lebih banyak tentang kitab
surat Roma? Silahkan klik banner di bawah Yang dicoba untuk dijelaskan Paulus di dalam pasal 7 adalah bahwa
untuk mendapatkan buku gratis tentang kitab sebelumnya, ketika ia menjadi orang beragama tanpa dilahirkan
surat Roma.
kembali, ia tidak tahu apa peranan hukum Taurat itu. Tetapi ia
mengatakan bahwa Dia yang menyelamatkannya dari keadaan
celakanya, karena dosa, adalah Jahshua Kristus, yang sudah menggenapi
kebenaran Jahweh. Siapa saja yang percaya bahwa Jahshua Kristus
menggenapi kebenaran Jahweh untuk membebaskan kita dari dosa akan
diselamatkan.

Mereka yang percaya kepada kebenaran Jahweh melayani hukum


Jahweh dengan pikirannya tetapi melayani hukum dosa dengan
dagingnya. Daging mereka masih cenderung kepada dosa, tetapi pikiran,
yang percaya kepada kebenaran Jahweh, ingin mengikuti kebenaran
Jahweh. Sebaliknya, mereka yang tidak dilahirkan kembali hanya akan dipimpin baik oleh pikiran maupun
dagingnya untuk melakukan dosa, karena pada dasarnya memang di dalam hati mereka ada dosa. Tetapi mereka
yang mengenal dan percaya kepada kebenaran Jahweh berdiam di dalam kebenaranNya.

Kita bersyukur kepada Jahweh melalui Jahshua Kristus, karena Kristus sudah menggenapi semua kebenaran
Jahweh. Syukur kepada Tuhan karena memberikan kepada kita kebenaranNya dan menuntun kita untuk percaya
kepada hal itu.

HOMILI
Mgr F.X Hadisumarta O.Carm

Minggu Biasa XXXI /B/2012

Ul 6:2-6 Ibr 7:23-28 Mrk 12:28-34

PENGANTAR
Bacaan pertama hari ini mengingatkan bangsa Israel akan perintah untuk mengasihi Allah dengan segenap hati,
segenap jiwa, segenap kekuatannya. Dan selanjutnya Injil Markus melengkapinya dengan penegasan, bahwa di samping
perintah kasih kepada Allah setiap orang harus memiliki dan melaksanakan juga perintah kasih kepada sesama manusia.
Dan ditegaskan bahwa kedua perintah kasih itu tak terpisahkan. Yesus menegaskan, bahwa kesungguhan iman dan
kasih kita kepada Allah, dan hubungan kita dengan Kristus yang otentik, harus diukur dan dinilai dengan
kesungguhan kasih kita kepada sesama!

HOMILI
Dalam Kitab Suci (KS) orang-orang ahli Taurat sering dilihat dan dikenal oleh orang Yahudi di zaman Yesus
sebagai orang-orang, yang menurut pandangan dan sikap hidup mereka dianggap termasuk golongan kaum Farisi.
Mereka ini mengenal KS dengan baik, ibaratnya sungguh hafal, namun hanya menurut hurufnya, dan hanya dalam hal-hal
yang berhubungan dengan Allah, atau hal ibadat atau hal keagamaan. Tetapi dalam hubungan mereka secara manusiawi
dengan sesama justru banyak bertentangan dengan isi atau tujuan perintah-perintah Allah, yang tercantum dalam KS yang
mereka kenal.

Mereka itu sebagai ahli Taurat dan Rabbi, sebagai pengajar Taurat, selalu menunjukkan mutlak pentingnya
perintah-perintah Perjanjian Lama (PL). Dan kaum Farisi memastikan adanya 613 perintah dalam Taurat (yakni di dalam
kelima buku pertama dalam PL). Dari 613 buah itu 248 adalah perintah positif (“kamu harus…”), dan 365 perintah
negatif (“kamu jangan…”). Inilah latar belakang pertanyaan fundamental yang disampaikan oleh seorang ahli Taurat
kepada Yesus: “Perintah manakah yang paling utama?”

Kasih kepada Allah dan sesama sebagai kewajiban melaksanakan perintah Allah bukanlah dari Yesus aslinya.
Sebab itu sudah ada dalam PL. Kekhususannya yang ditambahkan oleh Yesus ialah, bahwa kedua perintah itu
adalah sama nilainya! Ia menegaskan, bahwa kita tidak bisa memperhatikan dan melaksanakan hanya salah satu di
antaranya tanpa melakukan yang lain! Dasar atau motivasi kita untuk mengasihi sesama timbul dari kasih kita kepada
Allah. Dengan kata lain, kasih kita kepada Allah dibuktikan dan diteguhkan oleh kasih kita kepada sesama! Dan
sebenarnya kasih kita kepada sesama bukanlah hanya suatu kasih yang dituntut oleh kasih kita kepada Allah. Atau
sekadar sebagai lanjutan yang timbul dari kasih kepada Allah. Melainkan dalam arti tertentu kasih kita kepada sesama
merupakan suatu kondisi sebelum kasih kita kepada Tuhan! Jadi, sebenarnya tidak ada kasih kepada Allah, yang sudah
merupakan kasih kita kepada sesama. Jadi kasih kita kepada Allah menjadi nyata berkat adanya kasih kita kepada sesama!
Ajaran tentang kasih alkitabiah itu ditegaskan oleh Gereja antara lain dalam dokumen Konsii Vatikan II tentang
Gereja (“Lumen Gentium”/LG 42) ini: “Allah itu kasih, dan barangsiapa tetap berada dalam kasih, ia tinggal dalam Allah
dan Allah tinggal dalam dia” (1 Yoh 4:16). Adapun Allah mencurahkan cinta kasih-Nya ke dalam hati kita melalui Roh
Kudus yang dikurniakan kepada kita (lih. Rom 5:5). Maka dari itu kurnia yang pertama dan paling perlu ialah cinta kasih,
yang membuat kita mencintai Allah melampaui segalanya dan mengasihi sesama demi Dia”. Sebab cinta kasih, sebagai
pengikat kesempurnaan dan kepenuhan hukum (lih. Kol 3:14; Rom 13:10), mengarahkan dan menjiwai semua kesucian,
dan membawanya sampai ke tujuannya. Maka cinta kasih akan Allah maupun akan sesama merupakan ciri murid
Kristus yang sejati”.

Dan Wakil Kristus, Paus Benediktus XVI, dalam ensiklik “Deus Caritas Est” (“Allah adalah kasih”, 2005)
menegaskan, bahwa kita ini menjadi orang kristiani bukan karena kita sekadar memutuskan memiliki suatu sikap hidup
yang memang tinggi dan ideal mutu etikanya, melainkan lebih karena kita telah menjumpai seorang Pribadi, yang
begitu mengasihi kita, sampai Ia menyerahkan diri-Nya bagi kita! Karena Allah mengasihi kita (1 Yoh 4:10), maka
kasih bukanlah hanya suatu perintah, melainkan suatu jawaban kepada kasih Allah, yang menyatukan diri-Nya dengan
kita.

Banyak orang memiliki kartu identitas, atau “business card”. Ibu Teresa dari Kalkuta juga memiliki kartu. Tetapi
pada kartunya tidak tercetak jabatan dan alamatnya. Hanya tercetak kata-kata ini: “Buah keheningan adalah doa. Buah
doa adalah iman. Buah iman adalah kasih. Buah pelayanan adalah damai. Tuhan memberkati Anda. Ibu Teresa”.
Tak tertulis alamat, nomor telpon, e-mail atau fax-nya. Memang kita tidak membutuhkan kontak dan informasi dari dia,
tetapi IbuTeresa dapat kita hubungi selalu di dalam persekutuannya dengan para kudus. Ibu Teresa memberi pelajaran
kepada kita untuk mengasihi Allah dan sesama kita dalam kesatuan persaudaraan yang utuh. Kasih kepada Allah dan
kasih kepada sesama tidak terpisahkan. Kasih kita kepada Allah tidak otentik bahkan palsu, apabila tidak ada kasih
kepada sesama

Apakah Yudaisme itu, dan apa yang dipercaya oleh orang-orang Yahudi?

Pertanyaan: Apakah Yudaisme itu, dan apa yang dipercaya oleh orang-orang Yahudi?

Jawaban: Apakah Yudaisme itu? Siapa itu orang Yahudi? Apakah Yudaisme hanya sekedar sebuah agama? Apakah itu
merupakan suatu identitas budaya atau hanya suatu kelompok etnis?

Apakah orang-orang Yahudi itu sebuah bangsa? Apa yang dipercaya oleh orang-orang Yahudi, dan apakah mereka semua
percaya pada hal-hal yang sama?

Definisi kamus mengenai orang “Yahudi” mencakup “anggota suku Yehuda,” “orang Israel, "warga dari sebuah bangsa
yang ada di Palestina dari abad ke-6 S.M. sampai abad 1 A.D.,” “ seorang yang menjadi bagian dari kesinambungan
melalui keturunan atau pertobatan dari orang-orang Yahudi kuno,” dan “seseorang yang beragama Yudaisme.”

Menurut Yudaisme rabbinik, seorang Yahudi merupakan seseorang yang memiliki ibu Yahudi atau seseorang yang secara
resmi memeluk Yudaisme. Imamat 24:10 sering dikutip untuk memberi kredibilitas terhadap kepercayaan inil meskipun
Taurat tidak memberi klaim khusus untuk mendukung tradisi ini.

Beberapa rabbi mengatakan bahwa tidak ada hubungannya antara apa yang betul-betul dipercaya oleh seseorang dan
status sebagai orang Yahudi. Mereka menyatakan bahwa orang Yahudi tidak harus tunduk kepada hukum dan adat
kebiasaan Yahudi, supaya dapat dipandang sebagai orang Yahudi.

Kenyataannya, seorang Yahudi bisa saja seseorang yang sama sekali tidak memiliki kepercayaan kepada Allah, tapi tetap
didefinisikan sebagai orang Yahudi berdasarkan penafsiran rabbinik di atas.

Rabbi lainnya menyatakan hanya ketika seseorang mengikuti hukum-hukum Taurat dan menerima “Tiga Belas Prinsip
Iman” dari Maimonides (Rabbi Moshe ben Maimon, salah satu sarjana Yahudi terbesar di abad pertengahan), dia
bukanlah orang Yahudi.

Meskipun orang ini mungkin secara "biologis” merupakan orang Yahudi, tapi dia dianggap tidak punya hubungan dengan
Yudaisme jika tidak menerima “Tiga Belas Prinsip Iman” dari Maimonides.

Dalam kitab Taurat – kelima kitab pertama dari Alkitab – Kejadian 14:13 mengajarkan bahwa Abraham, secara umum
dianggap sebagai orang Yahudi pertama, dan karenanya disebut sebagai seorang “Ibrani.”

Nama “Yahudi” berasal dari nama Yehuda, salah satu dari dua belas anak laki-laki Yakub, yang juga sekaligus salah satu
dari dua belas suku Israel. Nampaknya, istilah "Yahudi" pada mulanya hanya merujuk kepada mereka yang berasal dari
suku Yehuda. Namun, ketika kerajaan Israel terpecah setelah pemerintahan Salomo (1 Raja 12), istilah ini merujuk pada
siapapun yang ada dalam kerajaan Yehuda, termasuk suku Yehuda, Benyamin dan Lewi.

Saat ini, banyak kelompok yang percaya bahwa seorang Yahudi itu adalah siapapun yang merupakan keturunan Abraham,
Ishak dan Yakub, tanpa memandang dari suku mana dia berasal.

Jadi apakah yang dipercaya oleh orang-orang Yahudi, dan apa hukum-hukum dasar dari Yudaisme? Sekarang ini, ada lima
bentuk utama atau sekte Yudaisme dalam dunia. Mereka adalah Ortodoks, Konservatif, Reformed, Rekonstruksionis, dan
Humanistik. Kepercayaan dan tuntutan dari setiap kelompok ini berbeda satu sama lain. Namun, daftar kepercayaan
tradisional Yahudi secara ringkas akan mencakup hal-hal berikut:

Allah merupakan Pencipta dari segala yang ada; Dia itu esa, roh (tanpa tubuh) dan hanya Dia yang patut disembah
sebagai penguasa absolut dari alam semesta.

Kelima kitab pertama dari Kitab Suci Ibrani diwahyukan oleh Allah kepada Musa. Kitab-kitab itu tidak akan berubah atau
ditambah di masa mendatang.

Allah telah berkomunikasi dengan umat Yahudi melalui para nabi.

Allah memperhatikan kegiatan manusia; Dia memberi pahala kepada orang baik dan menghukum orang jahat.

Walaupun orang-orang Kristen juga mendasari iman mereka kepada Taurat, sama seperti yang dimiliki oleh orang-orang
Yahudi, ada perbedaan besar dalam beberapa doktrin. Orang Yahudi umumnya menganggap perbuatan dan ketaatan pada
aturan itu punya nilai yang sangat penting; sehingga iman dianggap dihasilkan oleh tindakan.

Hal ini bertentangan dengan doktrin orang-orang Kristen, di mana yang paling penting adalah iman itu sendiri, sementara
tindakan merupakan hasil dari iman seseorang.

Iman Yahudi tidak menerima doktrin orang Kristen soal dosa asal, bahwa semua orang telah mewarisi status sebagai
orang berdosa dari Adam dan Hawa, ketika mereka tidak menaati perintah Allah di Taman Eden.

Yudaisme menegaskan bahwa dunia dan manusia sebagai ciptaan Allah yang pada dasarnya adalah baik. Mereka percaya
manusia dapat menyucikan kehidupan mereka dan menjadi lebih dekat kepada Allah dengan menggenapi mitzvoh
(perintah ilahi).

Juruselamat tidak diperlukan.

613 perintah yang terdapat dalam Imamat dan kitab-kitab lainnya mengatur semua aspek kehidupan orang Yahudi.
Sepuluh Hukum, sebagaimana yang diutarakan dalam Keluaran 20:1-17 dan Ulangan 5:6-21 membentuk sinopsis singkat
dari kitab Taurat.

Mesias, yang berarti “Dia yang diurapi oleh Allah,” akan segera datang dan mengumpulkan orang-orang Yahudi ke tanah
Israel. Akan ada kebangkitan orang mati secara umum pada waktu itu. Bait Suci Yerusalem, yang dihancurkan pada tahun
70 Masehi oleh orang-orang Romawi akan dibangun kembali.

Di kalangan orang Yahudi, sosok Yesus dipahami secara beranekaragam. Sebagian memandang Dia sebagai pengajar
moral yang agung. Yang lainnya memandang Dia sebagai nabi palsu. Beberapa sekte Yudaisme bahkan tidak mau
menyebut nama-Nya sama sekali, karena terkait larangan untuk menyebut nama berhala.

Orang-orang Yahudi sering disebut sebagai umat pilihan Allah. Hal ini tidak berarti bahwa mereka dianggap lebih tinggi
dari bangsa-bangsa lainnya. Ayat-ayat Alkitab seperti Keluaran 19:5 hanya menyatakan bahwa Allah telah memilih Israel
untuk menerima dan mempelajari Taurat, menyembah hanya kepada Allah, beristirahat pada hari Sabat, dan merayakan
hari-hari raya tertentu.

Orang Yahudi tidak dipilih karena mereka lebih baik dari bangsa lainnya; mereka dipilih untuk menjadi terang bagi
bangsa-bangsa dan menjadi berkat bagi semua bangsa

Asal Usul dan Sepakterjang Bangsa Yahudi (Bani Israel)


Posted on Maret 4, 2011 Updated on Maret 4, 2011

Siapa yang tidak mengenal kaum Yahudi atau dengan sebutan lain sebagai Bani Israel. Sejarah dan kisah
perjalanan hidup mereka telah di muat dalam kitab-kitab agama (Taurat, Zabur, Injil dan Al-Qur`an). Dimana
ada kebaikan yang terjadi, namun tidak sedikit yang terabadikan dalam kekejian, kemunafikan dan
pembangkangan terhadap aturan Tuhan.

Untuk lebih jelasnya, berikut diberikan penjelasan mengenai bangsa ini:

1. Sejarah asal usul


Kata Israel diambil dari gelar Nabi Ya`kub AS sendiri. Semua bermula dari pertengkaran sengit antara dia
dengan saudara kembarnya yaitu Isu (Esau). Lalu, untuk menyelamatkan dirinya Nabi Ya’kub AS ber-“isra,”
yakni berjalan pada malam hari ke negeri pamannya, Laban, di kampung Ur, di distrik Kildani, Iraq. Sehingga
karena ber-isra` inilah Nabi Ya’kub AS kemudian diberi gelar Israel. Sedangkan kata Yahudi sendiri berasal
dari penisbatan segolongan kaum kepada seorang putra dari Nabi Ya`kub AS yang bernama Yehuda.
Kemudian dari 12 anak Nabi Ya`kub AS lah – termasuk Nabi Yusuf AS – disebut sebagai bani Israel. Setelah
itu dikukuhkan kembali oleh Nabi Musa AS saat beliau memimpin umat ini.

Jadi, pada dasarnya mereka ini berasal dari satu keturunan yang sama dengan bani Ismail yaitu dari Nabi
Ibrahim AS sebagai bapaknya. Bani Ismail berasal dari Nabi Ismail AS yang belakangan menjadi kaum
Quraiys, sedangkan bani Israel berasal dari Nabi Ishaq AS yang belakangan menjadi kaum Yahudi.

Berikut gambaran silsilahnya:


Ibrahim -> Ishaq -> Ya`kub -> Yusuf -> dan seterusnya => disebut bani Israel
Ibrahim -> Ismail -> tidak ada nabi -> Muhammad => disebut bani Ismail

2. Sepak terjang bangsa Yahudi


Bangsa Yahudi sangat terobsesi dengan kitab suci mereka yang bernama Talmud. Dimana sebagian isinya
menganggap bahwa hanya merekalah satu-satunya bangsa yang dipilih oleh Tuhan untuk menguasai dunia
ini. Ini jelas telah menyimpang dari ajaran pokok kitab Taurat yang di turunkan Allah SWT kepada Nabi Musa
AS. Orang yang berjasa membebaskan mereka dari cengkeraman keji raja Mesir, yaitu Fira`un.

Sedari awal mereka telah membangkang dari kodrat-Nya dengan mengingkari kenabian Ismail AS dan
keturunannya. Mereka hanya menganggap bahwa keturunan Nabi Ibrahim AS hanyalah Nabi Ishaq AS saja
karena berasal dari istri pertama Nabi Ibrahim AS, yaitu Sarah. Sedangkan Nabi Ismail AS yang berasal dari
istri kedua (Hajar) tidak pernah di akui hingga kini.

Selain itu, bani Israel ini memang satu-satunya umat manusia yang paling sulit di atur. Buktinya ketika mereka
masih di bawah bimbingan Nabi Musa AS saja telah begitu berani menentang perintah sang nabi. Seperti saat
Nabi Musa AS harus menyendiri di atas bukit Tursina untuk mendapatkan petunjuk dari Allah. Mereka pun
dengan berani melakukan perbuatan syirik dengan menyembah patung sapi bikinan seorang penyihir yang
bernama Samiri. Meski telah di peringatkan oleh Nabi Harun AS, mereka tetap tidak mau peduli, bahkan sang
nabi pun akan mereka bunuh.

Atas kecongkakkan dan kesombongan ini, Tuhan pun murka kepada bani Israel. Akibatnya, beratus-ratus
tahun mereka harus menjadi warga negara kelas bawah yang sering tertindas di negeri dimana mereka
tinggal. Meski sempat mempunyai kerajaan yang dibangun oleh Nabi Daud AS dan mencapai masa
keemasannya saat di tangan Nabi Sulaiman AS. Namun, kerajaan ini kemudian pecah menjadi dua karena
intrik, lalu menjadi lemah dan akhirnya mereka pun di jajah oleh Fira`un Nekho. Diusir sebagai orang buangan
oleh raja Nebukadnezar dari bangsa Babilonia. Di jajah lagi oleh bangsa Romawi. Dan di zaman moderen pun
dibantai oleh Nazi, Jerman.

Namun, meski hukuman itu adalah wujud nyata dari kemurkaan Tuhan, itu tidak membuat mereka jera dan
bertobat. Malah dihati bangsa ini menjadi makin dendam untuk terus melawan Tuhan. Kecongkakkan mereka
pun semakin menggila dengan menganggap dirinya sebagai bangsa pilihan Tuhan satu-satunya dan paling
berhak memerintah dunia ini, sedangkan bangsa yang lain tidak masalah bila di jadikan sebagai budak yang
setara dengan binatang. Mereka pun dengan sombongnya telah bersumpah untuk memerangi agama lain
selain agama mereka dengan segala cara. Persis ketika Iblis bersumpah kepada Tuhan untuk memperdayai
anak cucu Adam AS sampai hari kiamat nanti.

Untuk itu Allah SWT pun mengingatkan di dalam Al-Qur`an seperti pada surat Al-Baqarah [2] ayat 120:
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka,…”

3. Tentang Zionisme
Awalnya Nabi Daud AS, yang juga seorang raja, menaklukkan bukit Zion yang merupakan benteng dari kaum
Yabus. Setelah itu, Nabi Daud AS pun tinggal di benteng itu dan diberinya nama: “bandar Daud”.

Sejak itu maka Zion menjadi tempat suci, dikeramatkan orang-orang Yahudi yang mereka percayai bahwa
Tuhan pun tinggal di tempat itu: “Indahkanlah suaramu untuk Tuhan Yang menetap di Zion” (Mazmur 9:11).

Walaupun Nabi Musa AS tidak pernah menginjakkan kaki beliau di sana, namun orang-orang Yahudi
menganggap bahwa Nabi Musa AS adalah pemimpin pertama kaum Zionis. Sedangkan Zionisme ialah
gerakan orang-orang Yahudi yang bersifat ideologis untuk menetap di Palestina, yakni di bukit Zion dan
sekitarnya.

Untuk mencapai cita-citanya, Zionisme ini membangkitkan fanatisme kebangsaan (keyahudian) dan
keagamaan dengan mempergunakan cara kekerasan untuk sampai kepada tujuannya. Zionisme memakai
beberapa tipudaya untuk mengurangi dan menghilangkan sama sekali penggunaan kata “Palestina”, yakni
mengganti dengan perkataan-perkataan lain yang berkaitan dengan sejarah bangsa Yahudi di negeri itu.
Digunakanlah nama “Israel” untuk negara yang telah didirikan oleh mereka, sebab Zionisme di Palestina
identik dengan kekerasan, kezaliman dan kehancuran.

Kaum Zionis mengambil nama Israel adalah untuk siasat guna mengelabui dan menipu publik bahwa negara
Israel itu tidak akan menggunakan cara-cara yang biasa digunakan oleh kaum Zionis. Padahal hakikatnya
secara substansial tidak ada perbedaan sama sekali antara Israel dengan Zionisme. Israel sendiri berasal dari
dua kata, “isra” yang mempunyai arti hamba, dan “ell” yang berarti Allah.

Secara substansial protokol Zionisme adalah suatu konspirasi jahat terhadap kemanusiaan. Protokol berarti
pernyataan jika dinisbatkan kepada para konseptornya, dan berarti laporan yang diterima serta di dukung
sebagai suatu keputusan jika dikaitkan pada muktamar di Bale, Switzerland, tahun 1897, yang diprakarsai
oleh Teodor Herzl.

Protokol-protokol itu yang sebagai dokumen rahasia disimpan di tempat rahasia, namun beberapa
diantaranya dibocorkan oleh seorang nyonya berkebangsaan Perancis yang beragama Kristen di tahun 1901.
Dalam pertemuan antara nyonya itu dengan seorang pemimpin teras Zionis di rumah rahasia golongan
Mesonik di Paris, nyonya itu sempat melihat sebagian dari protokol-protokol itu. Nyonya itu sangat terperanjat
setelah membaca isinya. Ia berhasil mencuri sebagian dari dokumen rahasia itu, yang disampaikannya
kepada Alex Nikola Nivieh, ketua dinas rahasia Kekaisaran Rusia Timur.

Sebagian kecil dari protokol-protokol Zionisme itu seperti berikut ini:


“Manusia terbagi atas dua bagian, yaitu Yahudi dan non-Yahudi yang disebut Joyeem atau Umami. Jiwa-jiwa
Yahudi dicipta dari jiwa Tuhan, hanya mereka sajalah anak-anak Tuhan yang suci-murni. Kaum Umami
berasal-usul dari syaithan, dan tujuan penciptan Umami ini untuk berkhidmat kepada kaum Yahudi. Jadi kaum
Yahudi merupakan pokok dari anasir kemanusiaan sedangkan kaum Umami adalah sebagai budak Yahudi.
Kaum Yahudi boleh mencuri bahkan merampas harta benda kaum Umami, boleh menipu mereka, berbohong
kepada mereka, boleh menganiaya, boleh membunuh serta memperkosa mereka”

Jadi, sesungguhnya tabiat asli kaum Yahudi ini bukan hanya ada disebutkan dalam protokol dokumen rahasia
Zionis tersebut, melainkan ini adalah warisan turun temurun sejak cucu Nabi Ibrahim AS dari jalur Nabi Ishaq
AS ini mulai mengalami dekadensi (baca: busuk ke dalam) sepeninggal Nabi Sulaiman AS. Ini di ungkap
dalam Al-Qur`an surat Ali-`Imraan [3] ayat 75:
“Di antara Ahli kitab ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak,
dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya
satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang demikian itu lantaran
mereka mengatakan: “tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi (manusia di luar kaum
mereka). Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui”
Protokol Zionisme tentang faham jiwa-jiwa Yahudi dicipta dari jiwa Tuhan, hanya mereka sajalah anak-anak
Tuhan yang suci-murni, sangatlah menyimpang dari syari’at yang dibawakan oleh Nabi Musa AS. Mereka
yang menyimpang inilah yang dimaksud dalam Al-Qur`an surat Al-Fa-tihah [1] ayat 7 sebagai “al-maghdhub”
yang artinya “yang di murkai”.

Protokol-protokol Zionisme itu merancang juklatnya dengan menyebarkan faham-faham yang bermacam-
macam. Faham yang mereka tebarkan berbeda dari masa ke masa. Suatu waktu mempublikasikan
sekularisme kapitalisme, suatu waktu menebar atheisme komunisme, suatu waktu berselubung agnostik
sosialisme. Dan untuk bisa menebarkan pengaruh di tingkat internasional, protokol-protokol itu antara lain
telah berisikan perencanaan keuangan bagi kerajaan Yahudi Internasional yang menyangkut mata uang,
pinjaman-pinjaman, dan bursa. Media surat kabar adalah salah satu kekuatan besar dan melalui jalan ini akan
dapat memimpin dunia. Manusia akan lebih mudah ditundukkan dengan bencana kemiskinan daripada
ditundukkan oleh undang-undang.

Pada tahun 1902 dokumen rahasia Zionis itu diterbitkan dalam bentuk buku berbahasa Rusia oleh Prof. Nilus
dengan judul ‘PROTOKOLAT ZIONISME’. Dalam kata pengantarnya Prof. Nilus berseru kepada bangsanya
agar berhati-hati akan satu bahaya yang belum terjadi. Dengan seruan itu terbongkarlah niat jahat Yahudi, dan
huru-hura pun tak bisa dikendalikan lagi, dimana saat itu telah terbantai lebih kurang 10.000 orang Yahudi.
Theodor Herzl, tokoh Zionis Internasional berteriak geram atas terbongkarnya Protokolat mereka yang amat
rahasia itu, karena tercuri dari pusat penyimpanannya yang dirahasiakan, dan penyebarluasannya sebelum
saatnya akan membawa bencana.

Peristiwa pembantaian atas orang-orang Yahudi itu mereka rahasiakan. Lalu mereka bergegas membeli dan
memborong habis semua buku itu dari toko-toko buku. Untuk itu, mereka tidak segan-segan membuang
beaya apa saja yang ada, seperti; emas, perak, wanita, dan sarana apa saja, asal naskah-naskah itu bisa
disita oleh mereka.

Mereka juga menggunakan semua pengaruhnya di Inggris, supaya Inggris mau menekan Rusia untuk
menghentikan pembantaian terhadap orang-orang Yahudi di sana. Semua itu bisa terlaksana setelah usaha
yang amat berat.

Pada tahun 1905 kembali Prof. Nilus mencetak ulang buku itu dengan amat cepat dan mengherankan. Pada
tahun 1917 kembali dicetak lagi, akan tetapi para pendukung Bolshvic menyita buku protokolat itu dan
melarangnya sampai saat ini. Namun sebuah naskah lolos dari Rusia dan diselundupkan ke Inggris oleh
seorang wartawan surat kabar Inggris ‘The Morning Post’ yang bernama Victor E.Mars dan dalam usahanya
memuat berita revolusi Rusia. Ia segera mencarinya di perpustakaan Inggris, maka didapatinya estimasi
tentang akan terjadinya revolusi komunis. Ini sebelum lima belas tahun terjadi, yakni di tahun 1901. Kemudian
wartawan itu menterjemahkan Protokolat Zionis itu ke dalam bahasa Inggris dan dicetak pada tahun 1912.

Hingga kini tidak ada satu pun penerbit di Inggris yang berani mencetak Protokolat Zionis itu, karena kuatnya
pengaruh mereka di sana. Demikian pula terjadi di Amerika. Kemudian buku itu muncul di Jerman pada tahun
1919 dan tersebar luas ke beberapa negara. Akhirnya buku itu diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, antara
lain oleh Muhammad Khalifah At-Tunisi dan dimuat dalam majalah Mimbarusy-Syarq tahun 1950.

Perlu diketahui, bahwa tidak ada orang yang berani mempublikasikan Protokolat itu, kecuali ia berani
menghadapi tantangan dan kritik pedas pada koran-koran mereka, sebagaimana yang dialami oleh
penerjemah ke dalam bahasa Arab yang dikecam dalam dua koran berbahasa Perancis yang terbit di Mesir.

Setelah melalui proses yang amat panjang, akhirnya pada 14 Mei 1948 kaum Yahudi memproklamirkan
berdirinya negara Israel. Dengan kemerdekaan ini, cita-cita orang-orang Yahudi yang tersebar di berbagai
belahan dunia untuk mendirikan negara sendiri, tercapai. Mereka berhasil melaksanakan “amanat” yang
disampaikan Theodore Herzl dalam tulisannya Der Judenstaat (Negara Yahudi) sejak tahun 1896. Tidaklah
mengherankan jika di tengah-tengah negara-negara Timur Tengah yang mayoritas menganut agama Islam,
ada sekelompok manusia yang berkebudayaan dan bergaya hidup Barat. Mereka adalah para imigran Yahudi
yang didatangkan dari berbagai negara di dunia karena mengalami pembantaian oleh penguasa setempat.

Sejak awal Israel sudah tidak diterima kehadirannya di Palestina, bahkan di daerah mana pun mereka berada.
Karena merasa memiliki keterikatan historis dengan Palestina, akhirnya mereka berbondong-bondong datang
ke Palestina. Imigrasi besar-besaran kaum Yahudi ini terjadi sejak akhir tahun 1700-an. Akibat pembantaian
yang diderita, maka mereka pun merasa harus mencari tempat yang aman untuk ditempati. Oleh Inggris
mereka ditawarkan untuk memilih kawasan Argentina, Uganda, atau Palestina untuk ditempati, dan Herzl lebih
memilih Palestina.

Herzl adalah The Founding Father of Zionism. Dia menggunakan zionisme sebagai kendaraan politiknya
dalam merebut Palestina. Kemampuannya dalam melobi para penguasa dunia tidak diragukan lagi. Sederetan
orang-orang terkenal di dunia seperti Paus Roma, Kaisar Wilhelm Jerman, Ratu Victoria Inggris, dan Sultan
Turki di Istambul telah ditaklukkannya. Zionisme adalah otak dalam perebutan wilayah Palestina dan
serangkaian pembantaian yang dilakukan Yahudi.

Dengan berdatangannya bangsa Yahudi ke Palestina secara besar-besaran, telah menyebabkan kemarahan
dari penduduk Palestina. Gelombang pertama imigrasi Yahudi terjadi pada tahun 1882 hingga 1903. Ketika itu
sebanyak 25.000 orang Yahudi berhasil dipindahkan ke Palestina. Mulailah terjadi perampasan tanah milik
penduduk Palestina oleh pendatang Yahudi. Bentrokan pun tidak dapat dihindari. Kemudian gelombang kedua
pun berlanjut pada tahun 1904 hingga 1914. Pada masa inilah, perlawanan sporadis bangsa Palestina mulai
merebak.

Berdasarkan hasil perjanjian Sykes Picot tahun 1915 yang secara rahasia dan sepihak telah menempatkan
Palestina berada di bawah kekuasaan Inggris. Dengan berlakunya sistem mandat atas Palestina, Inggris
membuka pintu lebar-lebar untuk para imigran Yahudi dan hal ini memancing protes keras dari bangsa
Palestina.

Aksi Inggris selanjutnya adalah memberikan persetujuannya melalui Deklarasi Balfour pada tahun 1917 agar
Yahudi mempunyai tempat tinggal di Palestina. John Norton More dalam bukunya The Arab-Israeli Conflict
mengatakan bahwa Deklarasi Balfour telah menina-bobokan penguasa Arab terhadap pengkhiatan Inggris
yang menyerahkan Palestina kepada Zionis.

Pada tahun 1947 mandat Inggris atas Palestina berakhir dan PBB mengambil alih kekuasaan. Resolusi DK
PBB No. 181 (II) tanggal 29 November 1947 membagi Palestina menjadi tiga bagian. Hal ini mendapat protes
keras dari penduduk Palestina. Mereka menggelar demonstrasi besar-besaran menentang kebijakan PBB ini.
Bantuan dari beberapa negara Arab dalam bentuk persenjataan perang mengalir ke Palestina. Namun. saat
itu pula menyusul pembubaran gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir dan pembunuhan terhadap Hasan al-
Banna yang banyak berperan dalam membela Palestina dari cengkraman Israel. Lain halnya yang dilakukan
dengan bangsa Yahudi. Dengan suka cita mereka mengadakan perayaan atas kemenangan besar ini.

Apa yang dilakukan Yahudi dalam merebut Palestina tidaklah terlepas dari dukungan Inggris dan Amerika.
Berkat dua negara besar inilah akhirnya Yahudi dapat menduduki Palestina secara paksa walaupun proses
yang harus dilalui begitu panjang dan sulit. Palestina menjadi negara yang tercabik-cabik selama 30 tahun
pendudukan Inggris. Sejak 1918 hingga 1948, sekitar 600.000 orang Yahudi diperbolehkan menempati
wilayah Palestina. Penjara-penjara dan kamp-kamp konsentrasi selalu dipadati penduduk Palestina akibat
pemberontakan yang mereka lakukan dalam melawan kekejaman Israel.

Tahun 1956, Gurun Sinai dan Jalur Gaza dikuasai Israel, setelah gerakan Islam di kawasan Arab dipukul dan
Abdul Qadir Audah, Muhammad Firgholi, dan Yusuf Thol’at yang terlibat langsung dalam peperangan dengan
Yahudi di Palestina dihukum mati oleh rezim Mesir. Dan pada tahun 1967, semua kawasan Palestina jatuh ke
tangan Israel. Peristiwa itu terjadi setelah penggempuran terhadap Gerakan Islam dan hukuman gantung
terhadap Sayyid Qutb yang amat ditakuti kaum Yahudi. Tahun 1977, terjadi serangan terhadap Libanon dan
perjanjian Camp David yang disponsori oleh mendiang Anwar Sadat dari Mesir.

Akhirnya pada Desember 1987, perjuangan rakyat Palestina terhimpun dalam satu kekuatan setelah sekian
lama melakukan perlawanan secara sporadis terhadap Israel. Gerakan Intifadhah telah menyatukan
solidaritas rakyat Palestina. Intifadhah merupakan aksi pemberontakan massal yang didukung massa dalam
jumlah terbesar sejak tahun 1930-an. Sifat perlawanan ini radikal revolusioner dalam bentuk aksi massal
rakyat sipil.

Adanya kehendak kolektif untuk memberontak sudah tidak dapat ditahan lagi. Untuk tetap bertahan dalam
skema transformasi masyarakat yang menghindari aksi kekerasan, maka atas prakarsa Syekh Ahmad Yassin
dibentuklah HAMAS (Harakah al-Muqawwah al-Islamiyah) pada bulan Januari 1988, sebagai wadah aspirasi
rakyat Palestina yang bertujuan mengusir Israel dari Palestina, mendirikan negara Islam Palestina, dan
memelihara kesucian Masjid Al-Aqsha. HAMAS merupakan “anak” dari Ikhwanul Muslimin karena para
anggotanya berasal dari para pengikut gerakan Ikhwanul Muslimin.

Perlawanan terhadap Israel semakin gencar dilakukan dan mengakibatkan kerugian material bagi Israel
berupa kehancuran pertumbuhan ekonomi, penurunan produksi industri dan pertanian, serta penurunan
investasi. Kerugian lainnya yaitu hilangnya ketenangan dan rasa aman bangsa Israel.

Namun, karena tokoh-tokoh Yahudi banyak terjun ke media massa, terutama koran dan industri film.
Hollywood misalnya didirikan oleh Adolf Zuckjor bersaudara dan Samuel-Goldwyn- Meyer (MGM). Maka
dominasi yang luar biasa ini, membuat mereka berhasil mengubah bangsa Palestina yang sebenarnya adalah
korban dari kaum Zionis menjadi pihak ”penjahat” di mata dunia.

Selain itu, apakah Anda tau siapa yang menguasai kantor-kantor berita seperti Reuter, Assosiated Press,
United Press International, surat kabar Times dan jaringan telivisi terkenal dunia serta perusahaan film di
Hollywood? Semuanya adalah bangsa Yahudi. Reuter didirikan oleh Yahudi Jerman, Julius Paul Reuter yang
bernama asli Israel Beer Josaphat. Melalui jaringan informasi dan media komunikasi massa inilah mereka
menciptakan image negatif terhadap Islam, seperti Islam Fundamentalis, Islam Teroris, dan lain sebagainya.
Demikian gencarnya propaganda ini, sampai-sampai orang Islam sendiri ada yang phobia Islam.

4. Penutup
Tidak ada manipulasi sejarah yang lebih dahsyat dari pada yang dilakukan kaum Zionis terhadap bangsa
Palestina. Kongres Zionis I di Basle merupakan titik balik dari sejarah usaha perampasan tanah Palestina dari
bangsa Arab. Namun hebatnya, para perampas ini tidak dianggap sebagai ”perampok” tetapi malahan dipuja-
puja sebagai ”pahlawan” dan bangsa Arab yang melawannya dianggap sebagai ”teroris” atau penjahat yang
perlu dihancurkan.

Salah satu kunci untuk memahami semua ini ialah karena sejak Kongres I kaum Zionis sudah mengerti kunci
dari perjuangan di abad 20, yakni: diplomasi, lobi, dan penguasaan media massa. Herzl sebagai seorang
wartawan yang berpengalaman dengan tangkas memanfaatkan tiga senjata handal dalam perjuangan politik
abad moderen ini. Sejak Kongres I, dia sangat rajin melobi para pembesar di Eropa, mendekati wartawan, dan
melancarkan diplomasi ke berbagai negara. Hasilnya sungguh luar biasa. Zionisme lantas diterima sebagai
gerakan politik yang sah bagi usaha merampas tanah Palestina untuk bangsa Yahudi.

Edward Said, dalam bukunya Blaming The Victims secara jitu mengungkapkan bagaimana media massa
Amerika menciptakan gambaran negatif bagi bangsa Palestina. Sekitar 25 persen wartawan di Washington
dan New York adalah Yahudi, sebaliknya hampir tidak ada koran atau TV Amerika terkemuka yang
mempunyai wartawan Arab atau Muslim. Kondisi ini berbeda dengan media Eropa yang meskipun dalam
jumlah terbatas masih memiliki wartawan Arab atau muslim. Dengan demikian laporan tentang Palestina di
media Eropa secara umum lebih ”fair” daripada media Amerika.

Edward Said yang terkenal dengan bukunya Orientalism (Verso 1978), menguraikan apa yang dilakukan
kaum Zionis terhadap bangsa Palestina merupakan praktik kaum Orientalis yang sangat nyata. Pertama,
sejarah ditulis ulang, yakni Palestina sebelum berdirnya Israel ialah: wilayah tanpa bangsa untuk bangsa yang
tidak mempunyai tanah air. Kedua, bangsa Palestina yang menjadi korban dikesankan sebagai bangsa biadab
yang jadi penjahat. Ketiga, tanah Palestina hanya bisa makmur setelah kaum Zionis berimigrasi ke sana.

Yogyakarta, 03 Maret 2011


Mashudi Antoro (Oedi`

Anda mungkin juga menyukai