Senin, 01/05/2017
PENGAJARAN:
Yohanes menulis Injil untuk menjelaskan bahwa bila kita percaya kepada Yesus sebagai Anak
Allah, iman kita makin bertumbuh dalam pengenalan akan Yesus. Dengan demikian,kita
memperoleh keselamatan dalam nama Yesus.Setelah kita menerima Yesus, kuasa Tuhan
bekerja dengan efektif dalam hidup kita sehingga kita melakukan tanda-tanda dan mukjizat
seperti yang dilakukan oleh Yesus.
Selasa, 02/05/2017
PENGAJARAN:
Kita harus mengakui bahwa jika Firman tidak berubah wujud menjadi manusia dan berdiam di
antara kita, kita tidak mampu mengenal apa artinya hidup dalam kasih karunia dan kebenaran.
Karena Firman menjadi manusia dalam Yesus Kristus,kita dapat bersekutu dengan Allah Sang
Pencipta. Karena kepenuhan Yesuslah kita menerima kasih karunia demi kasih karunia.
Dengan demikian, kita bisa hidup dalam kasih karunia dan kebenaran. Kata Paulus, “Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia
telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus,”(Roma 3:23-24).
PENGAJARAN:
Seperti Yohanes Pembaptis, kita tidak bersaksi tentang diri kita, tetapi tentang Yesus, Anak
Allah. Soal orang-orang mau percaya kepada pemberitaan kita tentang Yesus Kristus atau
tidak, itu bukan urusan kita. Tuhanlah yang akan membela Firman-Nya. Bapa di surga akan
menarik orang-orang kepada Tuhan Yesus,tanpa tergantung pada kehebatan atau kecakapan
kita. Tuhan telah memampukan Yohanes Pembaptis menjadi saksi tentang Yesus, kita pun bisa
menjadi saksi yang efektif bagi Kerajaan Allah.
PENGAJARAN:
Ketika Yohanes Pembaptis melihat Roh turun dari langit ke atas Yesus, ia tidak ragu lagi
menyatakan bahwa Yesuslah Anak Domba Allah. Jika Roh Kudus mengurapi diri kita menjadi
pemberita Injil, kita tidak perlu takut menjadi saksi Kristus. Urapan Roh Kudus memampukan
kita untuk dapat mengungkapkan kebenaran, supaya orang lain percaya kepada Yesus.
PENGAJARAN:
Ketika Yesus memasuki Bait Allah di Yerusalem dan melihat segala ketidakberesan yang ada di
dalamnya, Yesus bertindak untuk membereskannya dengan berkata, "Ambil semuanya ini dari
sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." Yesus menantang
orang Yahudi bahwa jikalau merobohkan Bait Allah yang sesungguhnya yakni membunuh diri-
Nya, Ia akan membangun Bait Allah itu dalam tiga hari. Maksud Yesus adalah bahwa Ia akan
bangkit kembali pada hari yang ketiga dan dengan demikian, Ia membangun kembali tempat
kediaman Allah yang kekal di dalam Tubuh Kristus, sehingga Allah berdiam di dalamnya.
Sebagai Bait Allah, kita harus menjaganya untuk tetap kudus karena Allah hadir dan berdiam di
dalamn kita dan mukjizat Allah pasti dinyatakan di tengah-tengah kita.
PENGAJARAN:
Yesus berkata,"Jika seorang mengasihi Aku, Ia akan menuruti Firman-Ku dan Bapa-Ku akan
mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.” Inilah
syarat yang harus kita penuhi sebagai murid Kristus untuk menjadi tempat kediaman Allah:
mengasihi Yesus dan menuruti segala perintahNya. Ketika kita mengasihi Tuhan dan menuruti
perintah-Nya, Ia memberikan Roh Kudus kepada kita menjadi penolong kita untuk
memberitakan Kerajaan Allah.
PENGAJARAN:
Karena tubuh kita menjadi tempat kediaman Allah, kita tidak boleh melakukan hal-hal yang
mencemarkan tubuh kita di hadapan Tuhan. Bila kita hidup di dalam kebenaran, Allah berjanji
untuk hidup di tengah-tengah kita sebagai umat-Nya. Ia menjadi Bapa bagi kita dan
menyediakan segala kebutuhan kita. Kita menjadi anak-anak Allah yang hidup dan menerima
warisan kekal dari Dia. Sebaliknya, bila kita melakukan kecemaran, kita telah melanggar
kekudusan Tuhan dalam hidup kita.
PENGAJARAN:
Meskipun telah ditebus, banyak murid Kristus yang tetap menjalani kehidupan masa lalu
mereka terus-menerus. Mereka terikat kepada masa lalu yang kelam. Padahal ketika Tuhan
menebus hidup kita dari masa lalu, Ia juga memberi kepastian tentang masa depan yang
cemerlang melalui anugerah-Nya. Kehidupan yang lalu sudah berlalu, sehingga kasih karunia
dan anugerah yang baru berlimpah-limpah dicurahkan kepada kita. Dengan demikian, jaminan
masa depan kita sudah pasti menjadi serupa Kristus. Ingat, Ia membeli kita dengan maksud
mengubah kita menjadi serupa diri-Nya.
PENGAJARAN:
Allah adalah kasih. Kasih itu menjadi nyata ketika Ia mempraktikkannya dengan mengirim
Yesus, Anak-Nya yang tunggal untuk mati di kayu salib supaya menebus manusia dari dosa.
Jika kita memiliki hati Allah, kita juga akan mempraktikkan kasih Kristus kepada orang lain.
Orang-orang yang masih hidup dalam kegelapan membutuhkan terang Kristus untuk menerangi
kegelapan hidup mereka. Mulailah mempraktikkan kasih Allah. Allah mempraktikkan kasih-Nya
dengan rela berkorban, kita pun seharusnya bisa mempraktikkannya.
Rabu, 10/05/2017
PENGAJARAN:
Karena kasih, Allah rela mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia untuk membebaskan
manusia dari kuasa Iblis. Firman Tuhan hari ini mengajak kita melihat bahwa meskipun waktu
Yesus belum tiba untuk membuat mukjizat, tetapi karena pengantin kekurangan anggur yang
bagi kebudayaan mereka pada waktu itu akan membuat malu keluarga pengantin, Yesus harus
bertindak untuk membuat mukjizat dengan mengubah air biasa menjadi anggur. Itu adalah bukti
kasih. Kasih akan mendorong Anda untuk melakukan hal-hal yang terbaik untuk orang lain.
PENGAJARAN:
Kasih mendorong Yesus untuk mencari orang-orang yang terhilang, bahkan dijadikan prioritas
utama dengan diumpamakan sebagai makanan yang dimakan bagi tubuh.Seharusnya, kasih
yang sama itu mendorong kita juga untuk melakukan kehendak Tuhan. Sekat-sekat perbedaan
budaya orang Samaria dan orang Yahudi menjadi hilang hanya karena kasih yang meluap dari
kerinduan untuk mencari yang terhilang dari rumah Bapa di surga. Rindukah Anda untuk
memiliki kasih Kristus di dalam hidup Anda? Jika kita memiliki kasih Kristus, makanan yang kita
makan adalah melakukan kehendak Allah, sama seperti Yesus.
PENGAJARAN:
Jika kita melihat renungan Firman hari ini dalam keterangan Injil lain, Yesus memberikan
penjelasan yang logis kepada kita. Ia menyatakan, "Jika seorang dari antara kamu mempunyai
seekor domba dan domba itu terjatuh ke dalam lubang pada hari Sabat, tidakkah ia akan
menangkapnya dan mengeluarkannya? Bukankah manusia jauh lebih berharga dari domba?
Karena itu boleh baik pada hari Sabat," ( Mat 12: 11-12). Karena manusia lebih menghargai apa
pun, Yesus memprioritaskan untuk menyelamatkan seseorang dari dosa dan kuasa maut yang
mengikatnya. Hendaklah kita juga dapat memprioritaskan apa yang menjadi pekerjaan Allah
apa pun juga.
Sabtu, 13/05/2017
PENGAJARAN:
Amsal 16:24 berkata, “Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi
hati dan obat bagi tulang-tulang.” Setiap perkataan yang baik dan penuh kasih akan membawa
kesembuhan bagi orang yang mendengarnya. Seperti Firman Tuhan hari ini, perkataan kasih
Yesus membawa kesembuhan bagi anak seorang pegawai istana. Mari belajar berkata-kata
seperti Yesus, yang membawa kasih dan kesembuhan bagi orang lain.
Jumat, 19/05/2017
PENGAJARAN:
Yesus adalah Tuhan dan Guru, tetapi Ia rela membasuh kaki murid-murid-Nya. Jika kita
menyebut Dia adalah Guru dan Tuhan, apa respons kita ketika orang-orang yang kita muridkan
justru melakukan hal yang sebaliknya? Sanggupkah kita mempraktikkan kuasa kehendahan
hati Yesus yang tidak terbatas itu? Jika kita melakukannya, kita akan berbahagia. Kasih perlu
dibuktikan dalam praktik nyata, bukan sekadar janji dan angan-angan.
PENGAJARAN:
Kita tidak tahu dan tidak mengerti mengapa Petrus menulis kata-kata ini di dalam suratnya
kepada orang-orang Kristen di tempat perantauan, “Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-
sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa,”(1 Ptr. 4:8),tetapi
ada alasan yang kuat untuk percaya bahwa mungkin Petrus melihat Yesus yang rela
mengampuni perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Ketika Yesus mengampuni
perempuan ini, peristiwa ini benar-benar membekas di dalam memorinya sehingga ia menulis
ulang pernyataan itu kepada orang Kristen yang lain agar mereka dapat dikuatkan untuk terus
bertahan dalam penganiayaan.
Rabu, 17/05/2017
PENGAJARAN:
Yesus menjelaskan bahwa gembala yang tidak dikenal oleh domba-domba tidak akan diikuti,
tetapi gembala yang dikenal suaranya akan diikuti. Karena Yesus adalah gembala yang baik, Ia
menyerahkan nyawa-Nya sendiri bagi kita sebagai domba-domba yang digembalakan-Nya. Jika
Anda adalah domba-Nya, sudahkah Anda mendengar suara gembala hari ini? Kasih yang
dipancarkan oleh gembala dapat dirasakan oleh domba-domba ketika mereka dipanggil satu
demi satu.
Home/Saat Teduh BUILD! (Mei 2017)/18/05/17 – Gembala atau orang upahan
18/05/17 – Gembala atau orang upahan
Kamis, 18/05/2017
PENGAJARAN:
Yesus sangat jelas menggambarkan perbedaan antara seorang gembala dengan seorang
upahan. Seorang gembala selalu menaruh kasihnya kepada domba-dombanya dan menjadi
perisai saat bahaya menghampiri domba-domba. Bahkan, gembala rela memberikan nyawanya
bagi domba-dombanya. Apakah kita sudah menjadi seorang gembala yang baik atau baru
menjadi seorang upahan dalam melayani domba-domba yang Tuhan percayakan?
Jumat, 19/05/2017
PENGAJARAN:
Yesus adalah Tuhan dan Guru, tetapi Ia rela membasuh kaki murid-murid-Nya. Jika kita
menyebut Dia adalah Guru dan Tuhan, apa respons kita ketika orang-orang yang kita muridkan
justru melakukan hal yang sebaliknya? Sanggupkah kita mempraktikkan kuasa kehendahan
hati Yesus yang tidak terbatas itu? Jika kita melakukannya, kita akan berbahagia. Kasih perlu
dibuktikan dalam praktik nyata, bukan sekadar janji dan angan-angan.
SALING MENGASIHI
PENGAJARAN:
Yesus benar-benar menunjukkan bahwa Ia dan Bapa adalah satu, bahkan Dia memanggil
murid-murid dengan kata-kata sapaan seorang ayah, “Hai anak-anak-Ku.” Setelah Yesus
menyapa murid-murid dengan sapaan seorang ayah, Ia memberikan perintah baru kepada
mereka (termasuk kita) untuk saling mengasihi. Sebab, ketika kita saling mengasihi, orang lain
akan melihat kita dan berkata bahwa kita adalah murid-murid Yesus. Jika kita saling membenci
dan menaruh dendam antara satu dengan yang lain, orang lain tidak akan menerima Yesus
sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka. Mari kita mempraktikkan Firman Tuhan ini.
PENGAJARAN:
Hal terindah yang dikatakan oleh Yesus ketika mendisiplin murid-murid dengan tegas adalah,
“Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya
kepadanya.” Kita harus menyadari kebenaran ini, bahwa tidak seorang pun yang dapat menjadi
pengikut Yesus jika Bapa di surga tidak menarik orang tersebut kepada Yesus. Jika Bapa di
surgalah yang menanam kita seperti pohon, kita pasti bertahan dan menghasilkan buah.
Namun, pohon yang tidak ditanam oleh Allah Bapa di surga akan dicabut sampai akar-akarnya.
Jadi, kita harus tahu dengan pasti bahwa Bapalah yang memanggil kita untuk menjadi pengikut
Kristus, bukan motivasi-motivasi yang lain.
PENGAJARAN:
Tidak mudah bagi seorang anak yang mempunyai makanan untuk memberikan makanannya
kepada orang lain. Namun, anak dalam cerita Yesus memberi makan lima ribu orang ini benar-
benar dipakai Tuhan untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Dia rela memberi karena
memiliki hati yang penuh kasih, sehingga pemberian itu meluap keluar dari hatinya. Kita tidak
dapat mengasihi tanpa memberi
PENGAJARAN:
Salah satu hal yang membedakan iman Kristen dengan keyakinan-keyakinan lain adalah bahwa
dalam iman Kristen, Allah sendirilah yang aktif menjadikan kita manusia baru. Untuk
menyanggupkan kita agar berjalan di dalam hukum-hukum Tuhan, Dia bertindak dengan
memberikan hati dan roh yang baru di dalam kita, sehingga kita dapat hidup menurut rencana-
Nya.
Kamis, 25/05/2017
PENGAJARAN:
Ranting-ranting pohon tidak dapat hidup, apalagi berbuah, jika tidak menempel pada pokok
pohon itu. Demikian juga kita sebagai murid Kristus, jika kita tidak tinggal dan dalam Firman-
Nya, kita tidak dapat hidup dan berbuah. Bahkan Yesus berjanji jika kita tinggal dalam Firman-
Nya, “…mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” Sudahkah kita
tinggal dalam Firman-Nya?
PENGAJARAN:
Inilah yang Yesus lakukan saat Dia tahu apa yang dialami oleh murid-murid-Nya, yaitu
memberikan penghiburan.Bahkan,Dia juga memberikan penguatan kepada murid-murid-Nya
dengan janji-janji-Nya bahwa Ia akan memberi sukacita yang tidak akan seorang pun yang
dapat merampas sukacita yang Yesus berikan. Sudahkah kasih membuat kita juga menghibur
yang lemah untuk memberikan sukacita kepada mereka?
PENGAJARAN:
Dari doa Yesus ini, kita dapat mengetahui betapa Yesus begitu mengasihi kita dan Dia ingin
supaya kita tidak binasa. Ia membawa kita dalam doa-doa-Nya kepada Bapa. Inilah kasih
Yesus yang luar biasa, yang tulus berdoa bagi kita senantiasa.
Home/Saat Teduh BUILD! (Mei 2017)/29/05/17 – Doa Yesus untuk semua orang percaya
29/05/17 – Doa Yesus untuk semua orang percaya
Senin, 29/05/2017
PENGAJARAN:
Yesus tidak hanya berdoa untuk murid-murid-Nya, tetapi juga untuk orang-orang percaya agar
mereka memiliki hati yang bersatu. Maka, kita pun sebagai murid Yesus harus berdoa untuk
semua orang percaya agar mereka tetap hidup di dalam Tuhan dan saling mengasihi.
Selasa, 30/05/2017
PENGAJARAN:
Tiga kali Yesus mengulang pertanyaan yang sama kepada Petrus (Simon), dan ini bukanlah
karena Yesus tidak yakin akan jawaban Petrus, tetapi Yesus mau agar Petrus sungguh-
sungguh mengasihi seperti Yesus mengasihinya. Inilah yang membuat Petrus menangis pada
jawabannya yang ketiga, karena dia mengakui bahwa Yesus tahu apa yang ada di hatinya dan
dia bersedia mengasihi seperti kasih Yesus kepada domba-domba-Nya serta bersedia
menderita demi memuliakan Allah. Pertanyaan yang sama hari ini juga berlaku untuk Anda,
“Apakah engkau mengasihi Yesus?”
PENGAJARAN:
Salah satu kelemahan manusia adalah suka mengurusi urusan orang lain. Petrus bertanya
kepada Yesus tentang apa yang akan terjadi pada Yohanes. Yesus pun langsung menjawab
tanpa berbelit-belit, “Itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.”Demikian pula, kita harus
bertanya kepada Tuhan tentang hal apakah yang ditugaskan pada kita untuk dikerjakan.
Sebagai manusia baru, ada tugas yang harus kita selesaikan dari Tuhan. Kita dipanggil untuk
melakukan tugas kita itu, bukan mengurusi tugas orang lain.