Anda di halaman 1dari 4

Cahaya yang dipancarkan oleh bintang berasal dari peristiwa reaksi fusi nuklir.

Reaksi fusi nuklir adalah


reaksi penggabungan inti-inti atom dengan atom-atom kecil untuk membentuk inti yang lebih berat dengan
melepaskan sejumlah besar energi. Reaksi nuklir tersebut mengubah inti hidrogen menjadi helium. Apabila
temperatur permukaan bintang mencapai kira-kira 2.000°C, maka bintang tersebut dapat bersinar
memancarkan cahaya.

 DIDIRIKAN PAULUS SEKITAR TAHUN 49-50 M


 ORANG KRISTEN PERTAMA DARI PENGANUT YAHUDI : LIDIA DAN
SEISI RUMAHNYA ( KIS.16:14-15)
 ORING KRISTEN PERTAMA NON YAHUDI :
KEPALA PENJARA DAN SEISI RUMAHNYA (KIS.16:32)
 ANGGOTA JEMAAT :ORANG KRISTEN NON YAHUDI (KIS.16:33B) DAN
ORANG YAHUDI YANG SUDAH MENJADI KRISTEN (KIS.16:13)

Di dalam ayat 12 kita melihat kata TAAT (kamu senantiasa taat) . Jika kita melihat dalam ayat
sebelumnya Fil.2 : 8-11, Karena ketaatan Yesus sampai mati di kayu salib, Allah meninggikan Yesus,
mengaruniakan nama di atas segala nama, setiap lutut bertelut, setiap lidah mengaku Yesus Kristus
adalah Tuhan. Ketaatan Yesus menghasilkan keagungan. Namun dalam kemuliaan Yesus ini kita
melihat dalam Fil.2: 3, 7 sebelumnya Yesus mengosongkan diri, dengan tidak mencari kepentingan
sendiri atau puji-pujian yang sia-sia, tapi dengan rendah hati menganggap yang lain lebih utama dari
dirinya sendiri. Ketaataan Yesus ini meliputi mengosongkan diri. melayani. merendahkan diri

Ketaatan Kristen berdampak pada kerjakan keselamatanmu. Ketaatan adalah kualitas kehidupan
Kristus. Ketaatan dan Karunia . Hidup yang taat adalah bukan karena kebenaranku sendiri ( Fil
3:9)melainkan karena kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus. Kita bisa melakukan ketaatan
karena kita percaya pada Kristus.

Contoh : dalam sekolah, dalam dunia kerja.

Roma 6;17 KETAATAN BERARTI mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu

Roma 1:5 percaya dan taat. Ketaatan dr kepercayaan . Ketika kita percaya pada Tuhan, pada Injil kita
akan taat.

AKIBAT DARI KETIDAKTAATAN :

2 Tesalonika 1:8-9 Pembalasan kepada mereka yang tidak mentaati Injil, hukuman kebinasaan,
dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatanNya..

Kehidupan Kristen adalah kehidupan untuk melayani yang dikerjakan karena keselamatan dalam
Yesus.

SELANJUTNYA Kerjakan keselamatanmu,

Efesus 2:8-10 Keselamatan itu bukan usaha/pekerjaan kita, namun pemberian Allah/anugerah Allah.
Ayat ini bukan berarti bahwa keselamatan karena usaha kita, bukan. Keselamatan adalah kasih
karunia. Karena kita sudah mati (tidak punya hidup, tdk punya ambisi, binasa) tapi Tuhan selamatkan
kita, memilih kita, dan kita diselamatkan.

saya tidak bisa melakukan seperti Yesus, merendahkan diri

Kerjakan karena ini janji dan kuasa Tuhan(ayat 13) karena Allah yang mengerjakan di dalam kamu .
Jadi kuasa dan janji ditawarkan kepadamu, tapi kamu harus taat. Ada kuasa darah Domba Allah,
karena Dia mati dan bangkit utk kamu dan berikan RK utk bekerja di dalam kamu. Kita tidak sendiri
karena Tuhan yang bekerja di dalam kita dan tidak meninggalkan kita, Ia akan menolong kita.

Kerjakan keselamatan (Filipi 3:10-12) ayat 12, aku telah ditangkap oleh Kristus/keselamatan.

Filipi 1:6, Roma 7:4-6 kerjakan keselamatan berarti menghasilkan buah.hidup baru, bukan hidup
lama kalau sdh diselamatkan. Bukan anak gelap. Tapi anak terang. Tapi berbedakah kita dengan
orang dunia/org yg tdk mengenal Kristus? Kalau tdk beda berarti belum mengenal Tuhan.

Saya percaya Tuhan dan Gereja, bukan hanya kegiatan tapi dengan sepenuh hati. Org beragama lain
juga beribadah. Sudahkah kita berubah dan berani hidup benar. Tetapi jika tidak ada bedanya antara
anak terang dan gelap, makan kita malu menyebut anak Tuhan. Perubahan adalah perubahan
spiritual, arah hidup. Self oriented ke Tuhan oriented. Mari kita ukur diri kita

Ayat 13 …. 1korintus 15:10 galatia 2:20 Kristus hidup dalam aku

Bagaimana saya hidup sekarang? Berjalan dalam iman, kerjakan keselamatanmu dengan iman, yang
bagaimana?

1. Kita adalah milikNya 3:12


2. Dia bekerja dalam kita 2:13
3. Dia akan menyelesaikannya 1:6

Kerjakan dengan takut dan gentar karena Allah bekerja dalam kamu.(jangan berani melawan
Tuhan) kita ga ada kekuatan apa-apa. Allah yang penuh kuasa ada di hidup kita, di dalam kita.

Keselamatan untuk masa depan,

Ayat 14

Melayani dengan tidak bersungut dan berbantah. Cth: kita kerja, org lain tidak. Kerjakan
keselamatan bukan karena org lain, tapi karena Kristus sdh menyelamtkan kita.

Menggerutu adalah bukti kurangnya kepercayaan terhadap kemurahan pemeliharaan Tuhan dalam
segala urusan kehidupan kita. Itu meremehkan kedaulatan, kebijaksanaan, dan kebaikannya.
Paulus katakan di ayat berikutnya, saya bisa menjadi “terang di dunia.” Menggerutu hanya
menambah kegelapan karena mengaburkan terang kemurahan dan pemeliharaan Allah yang
mengatur segalanya.

Suara Ketidakpuasan

Penggunaan kata menggerutu oleh Paulus (dan rujukannya pada Ulangan 32:5 di ayat berikutnya)
membawa kita kembali ke padang gurun antara Mesir dan Kanaan, tempat kita bertemu dengan
kelompok penggerutu berpengalaman. Apa yang diajarkan kepada kita selama empat puluh tahun di
padang gurun tentang menggerutu?

Mereka mengajari kita bahwa menggerutu adalah ketidakpuasan yang terdengar - rasa jijik dari hati
keluar melalui mulut. Ini adalah suara yang kita keluarkan ketika kita memiliki “keinginan yang kuat”
terhadap sesuatu yang tidak kita miliki, dan kita mulai menjadi gelisah (Bilangan 11:4; Mazmur
106:14).

Objek nafsu keinginan kita tidak harus jahat; seringkali tidak. Bangsa Israel, misalnya, mencari
kesenangan yang tidak berbahaya bagi diri mereka sendiri: makanan dan air (Keluaran 15:24; 16:2–3;
17:3), perjalanan yang aman menuju Tanah Perjanjian (Bilangan 14:2–4), kenyamanan (Bilangan
16:41). Namun keinginan mereka akan hal-hal baik ini berubah menjadi buruk: mereka
menginginkannya lebih cepat daripada yang Tuhan berikan; mereka menginginkannya lebih dari
Tuhan sendiri.

Begitu juga dengan kita. Kami ingin malam yang santai di rumah, tetapi kami mendapat telepon dari
seorang teman yang membutuhkan bantuan untuk pindah. Kita menginginkan pekerjaan yang terasa
bermakna, namun kita terjebak di antara spreadsheet. Atau, yang lebih penting, kita menginginkan
masa depan yang kita rencanakan, namun kita mendapatkan masa depan yang tidak pernah kita
inginkan.

“Tidak adil,” kata suatu suara dalam diri kita. “Itu tidak benar,” kata yang lain. Keinginan menjadi
harapan; harapan menjadi hak. Dan alih-alih menyampaikan kekecewaan kita kepada Tuhan, dan
membiarkan firman-Nya menenangkan kita, kita malah membiarkan hasrat yang tidak terpenuhi
berkembang menjadi ketidakpuasan. Kita menggerutu.

Namun, menggerutu lebih dari sekadar suara ketidakpuasan. Itu juga merupakan suara
ketidakpercayaan. Kita menggerutu ketika iman kita akan maksud baik Allah melemah. Karena tidak
mau percaya bahwa Tuhan menciptakan kekecewaan ini demi kebaikan kita, kita hanya memikirkan
hal-hal yang menyakitkan saat ini.

Ketika bangsa Israel selesai menguburkan generasi terakhir di padang gurun, Musa menyingkapkan
tujuan Allah dalam semua cobaan yang mereka alami di padang gurun: “[Allah] menuntun kamu
melewati padang gurun yang besar dan menakutkan . . . supaya dia merendahkan hatimu dan
menguji kamu, untuk berbuat baik kepadamu pada akhirnya” (Ulangan 8:15–16). Sungguh suatu
komentar yang tragis mengenai kuburan-kuburan di padang pasir itu. Pada setiap batu nisan di
padang gurun itu terukir kata-kata, “Kami bersungut-sungut terhadap kebaikan kami sendiri.”

Tuhan sudah mengatakan hal ini kepada mereka setelah kali pertama mereka menggerutu. Dia
memberi mereka sebuah pilihan: Mereka dapat “dengan tekun mendengarkan suara Tuhan,
Allahmu” (Keluaran 15:26), atau mereka dapat mengikuti gerombolan orang yang mengamuk dalam
diri mereka sendiri. Ya, kita tahu ceritanya. Mereka mengikuti gerombolan itu.

Demikian pula, keluhan kita bergantung pada penafsiran tentang Tuhan, diri kita sendiri, dan dunia
ini yang sama sekali tidak sejalan dengan kenyataan. (Tentu saja, ini terasa seperti kenyataan; suara
ular selalu demikian.) Kita menggerutu karena kita dengan tekun mendengarkan suara selain suara
Tuhan, Allah kita, dan mulai mengulangi kata-kata tersebut. Daripada berseru kepada Tuhan, “Bantu
aku percaya bahwa Engkau baik!” kita bergumam, menumpahkan, dan melampiaskan - sama dengan
mengatakan, "Tuhan, jalan-Mu tidak baik."

Bertobat dari keinginan yang menyimpang, Ingat Firman Tuhan, berdoa dalam iman. Ini hal yang
serius.

Ayat 15

KENAPA TIDAK BOLEH MENGELUH DAN BERSUNGUT SUNGUT KARENA KAMU ADALAH CAHAYA DI
TENGAH DUNIA. MAT 5:14 YESUS MENGAJARKAN

APA YG MEMBUAT ORG BERCAHAYA DI DUNIA YANG GELAP?

APA YG PALING BERCAHAYA DI DUNIA. ADA BANYAK ORG YANG BERBUAT BAIK, TAPI TIDAK
MEMBERI KEMULIAAN BAGI TUHAN. LAKUKAN PEKERJAAN BAIK DENGAN BERSUKACITA DAN
BERGEMBIRA UNTUK MEMULIAKAN TUHAN SEKALIPUN DICELA DAN DIANIAYA
Kembali ke Filipi 2:15: “kamu bersinar seperti lampu di dunia, berpegang teguh pada firman
kehidupan.” Pertahankan pandanganmu pada firman kehidupan. Pertahankan posisi Anda dengan
firman kehidupan. Tidak meninggalkan firman kehidupan. Tetap berpegang pada firman kehidupan.
Fokuskan pikiranmu pada firman kehidupan. Memberikan diri Anda pada firman kehidupan.

Bahan Bakar untuk Lampu Anda

Cara Anda bersinar sebagai terang dalam budaya yang gelap adalah dengan berpegang teguh pada
kata-kata Tuhan, janji Tuhan. Tahan pandanganmu padanya. Pertahankan posisi Anda di dalamnya.
Tetaplah bersamanya. Petrus berkata kepada Yesus, “Tuhan, kepada siapa kami akan pergi? Engkau
mempunyai firman hidup yang kekal” (Yohanes 6:68). Kami tidak akan menyimpang dari kata-kata
Anda. Kami tetap bersama Anda dan kata-kata Anda. Kami mempertahankan posisi kami di sini. Kami
menaruh perhatian pada kata-kata Anda. Ini adalah kehidupan.

Kehidupan dan kuasa serta kesehatan dimediasi oleh Allah melalui firman-Nya. Ini adalah cara dia
memutuskan untuk melakukannya. Jika kita menjauhi kata, terangnya akan semakin redup. Firman
adalah bahan bakar pelita kita. Anda bersinar, berpegang teguh pada kata itu. Anda bersinar,
berpegang teguh pada kata itu. Firman adalah bahan bakar pelita Anda.

Jangan membuat sumbu lampu Anda kelaparan dengan tidak merendamnya dalam minyak tanah.
Jagalah sumbumu agar tetap berfungsi. Simpanlah Firman itu dalam pikiran dan hati Anda. Jika kita
tidak menyerap bahan bakar tersebut dan memakan makanan darinya. kata, terang kita meredup
dan jiwa kita merana.Mari menjadikan hidup kita bermutu. (Kristen tapi….hal yang negative)

Kejujuran terhadap diri, kehidupan yg menghasilkan buah. Pohon dikenal dari buahnya. Pohon
selamat, buahnya selamat. Banyak yg dipanggil sedikit yg dipilih, betulkah kita org pilihan itu? Dlm
Ibadah , dalam pelayanan, perbuatan. Apakah kita sudah sungguh2. Mari kita melakukan dengan
cara yang benar, sehat. Dalam hari2 hidup kita, dalam karya nyata.

Ayat 16

Anda mungkin juga menyukai