Anda di halaman 1dari 3

Kota yang Didambakan  Tapi sayang sekali krn semua kebanggaan itu hancur, semua rasa

(Kota tu Nakamali’ tau) kagum itu lenyap ketika Babel menyerang dan menghancurkan
kota Yerusalem, menghancurkan Bait Allah
 Jika ditanya, kota apara tu nakamali’ penaanta simisa’-misa’,  Lalu mengangkut orang-orang Israel ke pembuangan. Jika sampai
kira2, mau jawab apa? Kota mana yang didambakan, dirindukan, hari ini, Yerusalem berada dalam kondisi seperti ini, saya yakin
yang menjadi impian kita semua atau masing-masing kita? tidak ada dari kita yang akan merindukannya;
 Kalau pertanyaannya seperti ini, mungkin ada yang akan jawab:  Tidak ada dari kita yang akan mengimpi2kan utk berwisata rohani
Yerusalem atau Betlehem, karena keduanya adalah kota yang ke Yerusalem
penting dalam kisah Yesus Kristus  Tapi selama mereka berada di pembuangan, kita juga tahu
 Atau mungkin ada juga yang mau ke kota2 lain di negara2 Eropa, bahwa Allah selalu memakai nabi-Nya untuk menyampaikan
karena mau lihat dan main salju saat musim dingin. kabar baik, membawa harapan bagi umat yang berada dalam
 Ba’tu yaraka temai anak2ta ba’tu siulu’ta tu malenamo merantau keadaan putus asa,
belanna kapassikkolanna diolu tondok senga’, mungkin yang  Naparampoan sia pa tauNa Puang tu kareba kaparannuan lako
mereka rindukan adalah Rantepao. taunNa tonna sementara lan a’gan kamasussan.
 Mengapa dirindukan? Jelas karena di sana ada sesuatu yang  Bacaan kita dari Yesaya 62 pada saat ini merupakan bagian ketiga
menurut kita menarik, penting, bersejarah bagi kita, penuh dari kitab Yesaya, yaitu bagian yang ditulis setelah masa
makna dst. pembuangan. Artinya, setelah dipasulemo tu to Israel lako
 Demikian juga dengan kota yang didambakan dalam pembacaan tondokna
kita. Yg disebut dalam bacaan Yesaya adalah Sion yang berada di  Tapi, kalau kita perhatikan judul perikop ini, dikua ya umpokadai:
Yerusalem. “Keselamatan Sion akan datang Segera”
 Mengapa di sana? Ada apa di Sion? Belanna diolu nanii tu Banua  Artinya? Setelah mereka pulang ke negerinya pun, setelah
Kabusungan-Na Puang Matua pirang bongi’. Di sanalah Bait Allah kembali ke Yerusalem, mereka belum juga bisa dikatakan selamat
pernah berdiri kokoh  Dipulangkan kembali ke Yerusalem rupanya bukan akhir dari
 Karena itu, umat Israel dari segala tempat, dari segala kampung, penderitaan mereka. Penderitaan mereka masih berlanjut bahkan
dari segala penjuru akan berziarah ke sana; tidak sebentar
 Mamali lamale lako belanna mamali’ la sitammu Puang Matua,  Katanya mereka akan diizinkan untuk membangun kembali Bait
dan Bait Allah itu yang menjadi simbolnya, tempat umat yang Allah yang sudah diruntuhkan itu, tapi rupanya juga tidak butuh
merindukan Allah datang berkumpul waktu yang sebentar dan prosesnya pun tidak mudah
 Bait Allah begitu dibanggakan, dikagumi, menjadi satu2nya simbol  Memang pada akhirnya, Bait Allah dibangun kembali (Bait Allah
kehadiran Allah di muka bumi pada waktu itu. yang kedua, tetap di lokasi yang sama)
 Tapi kemudian, pada tahun 70 masehi, saat Roma mengepung
Yerusalem, Bait Allah dihancurkan kembali
 Kira2, kalau kita di jemaat ini, bangunan gereja kita ini sebangsa mereka sendiri tetapi tidak ikut ke pembuangan (tidak
dihancurkan, apa belanna ta kamali’ tarru’ tu Puang na takua semua bangsa Israel waktu itu diangkut ke pembuangan)
umpokadai kumua inang inderi te tu latani sitammu2, sirampun2  Dalam Yeremia 24:5 dan 8, jelas bahwa 2 kelompok ini dibedakan
umpakala’bi’ sangan-Na Puang, ke dalam dua kategori:
 Maka kita bertekad untuk membangunnya kembali. Lalu setelah  Yang pulang dari pembuangan disebut sbg buah ara yang baik,
lewat proses yang panjang dan tidak mudah, akhirnya berdiri lagi sementara yang tidak ikut itu disebut sebagai buah ara yang tidak
bangunan yang baru tapi kemudian dihancurkan lagi, baik
 Kira2, mamali’ sia piki’ raka la umbangunpi sule? Barangkali kita  Jadi ada ruang yang cukup lebar di antara sesama orang Israel
sudah mulai putus asa. Orang Israel seperti itu. Ada wacana, ada kumua la’bi melo pokan kami tu sulena mo diomai pembuangan
rencana untuk membangun lagi Bait Allah untuk yang ketiga na kamu tu tae’na mi male.
kalinya di tempat yang sama  Jelas ini membuat ada perasaan tidak enak satu sama lain.
 Apa daya, tidak kesampaian. Yerusalem malah sempat dikuasai  Sehingga, penting bagi kita semua untuk belajar melihat lebih
oleh Islam, makanya, kalau kita lihat gambar kota Yerusalem dalam kumua ya pale’ tu lanapa’peissanan Puang Matua lako kita
sekarang, salah satu bangunan yang paling menonjol adalah sola nasang bukanlah semata2 soal pembangunan fisik, bukan
bangunan berbentuk masjid semata2 soal yang bisa kita lihat secara fisik
 Jadi di tempat dmn Bait Allah pernah berdiri kokoh, sekarang  Tapi lebih jauh, Tuhan mau berbicara tentang pembangunan
yang ada di atasnya adalah masjid (1 dari 3 masjid paling masyarakat, pembangunan warga gereja, pembangunan hidup
disucikan orang Islam) anak-anak-Nya.
 Setiap kali melihat ini, sampai hari ini mungkin, tentu orang Israel  Apanya yang dibangun? Hatinya, hati kita semua. Tuhan mau
akan selalu punya luka. Dmn mereka beribadah sekarang? bahwa kita semua dibangun dalam dasar iman melalui Yesus
Tembok ratapan. Dinding yang tersisa dari Bait Allah yg sudah Kristus Sang Putra Natal
dihancurkan.  Semua sebutan yang kita temukan di ayat 12: “bangsa kudus”,
 Sehingga jelas, bahwa sampai hari ini pun, nubuat, janji, kabar “orang-orang tebusan TUHAN”, “yang dicari”, “kota yang tidak
baik yang pernah mereka dengar bahwa Bait Allah itu akan ditinggalkan”
dibangun kembali bahkan pernah kita dengar tema khotbah  Semua ada tujuannya. Ada maksud Tuhan dengan semua sebutan
minggu: Lebih bagus dari sebelumnya, ini semua tidak/belum itu. Sion, Yerusalem, Bait Allah, orang Israel, selamanya akan
terpenuhi penting bagi kita orang Kristen. Mengapa?
 KALAU… KALAU yang mereka pahami adalah bangunan dalam arti  Karena di sanalah dulu Allah memperkenalkan diri-Nya, dan kita
fisik. jadi mengerti bahwa cinta Allah yang pernah ada di Sion adalah
 Masalah lain yang mereka hadapi: rupanya terjadi konflik cinta untuk semua suku bangsa (baca ay. 11)
komunikasi dan sulitnya membangun hubungan dgn orang2
 Sehingga, kalau kita bertanya saat ini: apakah kabar baik bagi  Jangan lelah berdoa, jangan bosan mengadu kepada Tuhan,
bangsa Israel sudah terpenuhi? Apakah nubuat nabi Yesaya jangan berhenti datang kepada-Nya, karena Dia sendiri yg sudah
tentang keadaan yang lebih baik telah digenapi? berjanji untuk terus memelihara anak-anak-Nya.
 Jelas, sudah tergenapi, dan itu tergenapi di dalam diri kita, yang  Lebih dari itu, dengan bercermin dari kisah hidup bangsa Israel,
hari ini merayakan kelahiran yesus Kristus. Iman kita kepada Allah Na anga’ Puang Matua kumua, iatu kita totemo, tu ma’patongan
yang pernah memperkenalkan diri-Nya di Sion, langngan Puang Matua ullendu’i Puang Yesu,
 Kini kita nyatakan melalui iman di dalam diri Anak-Nya, yaitu  Tu marassan umpakaraya Natal totemo, tu parannu disa’bu’ to
Yesus Kristus, yang telah diutus Allah sendiri utk menebus kita Sarani, la tapapayan tongan kumua,
dari segala dosa kita,  Minda2 sae ma’gereja, berarti inang na kamali’ tu Puang Matua.
 Dialah yang menjadikan kita orang-orang tebusan-Nya, Na iake takamali’ tu Puang Matua,
menjadikan kita bangsa kudus-Nya.  Berarti ta kamali’ duka tu diona katonganan, diona keadilan,
 Sampai di sini, kita jadi mengerti bahwa Allah sendiri yang aktif diona kameloan, diona karapasan, karena Allah mencintai itu
bekerja dalam membangun iman dan kehidupan anak-anak-Nya. semua.
 Dia yang selalu punya ide, Dia yang punya inisiatif mau  Sehingga, melalui perayaan Natal Kristus ini, tugas kita lebih jauh
dibagaimanakan kita semua supaya jadi seperti yang adalah: bekerja sama dengan Allah untuk mewujudkan apa yang
dimaksudkan-Nya. kita rindukan itu: kebenaran, keadilan dan kedamaian, yang bisa
 Ayat 6-7 jelas mengatakan: Allah tidak bisa tinggal tenang dan kita mulai dari hal2 yang paling sederhana, seperti berkata jujur,
tinggal diam dalam hal memelihara kita anak-anak-Nya, bahkan marah terhadap sikap membeda2kan orang, dll.
Dia tempatkan pengintai2 di sekeliling tembok untuk memastikan  Dengan begitu, maka kita telah turut membangun kota yang
bahwa kita aman dalam pemeliharaan-Nya, tidak pernah didambakan, yang ketika orang melihat kita, melihat cara hidup
sedikitpun Allah lalai memelihara kita kita, inang Puang Matua tu ladipakala’bi’, inang lanakua tau
 Tapi tentu ada yang Allah mau dari diri kita, umat yang telah umpokadai: inang ia tonganmo tu didaka’na.
dibangun-Nya, yang telah dijadikan-Nya sebagai kota kudus-Nya.  Amin.
 Allah mau kita menjadi partnernya, menjadi rekan kerja-Nya.
Allah mau kita juga aktif, turut berpartisipasi, ambil bagian dalam
mewujudkan kota yang didambakan itu.
 Bagaimana caranya? Kata-Nya di ayat 7: Jangan biarkan Dia
tinggal tenang! Artinya?
 Da’ta malilu, da’ta bossa’, da’ta rawang umpakilala Puang Matua
kumuaa Oo Puang, inang mangka kan Mijanji kumua namui umba
susi a’ganki, inang la tontongkanni Mirondong.

Anda mungkin juga menyukai