Anda di halaman 1dari 8

 

Full Life : JANGANLAH BIASAKAN DIRIMU DENGAN TINGKAH LANGKAH BANGSA-BANGSA.


Nas : Yer 10:2-16
Karena ancaman serbuan Babel, bangsa itu semakin berpaling kepada penyembahan berhala, ilmu nujum,
dan spiritisme seperti bangsa-bangsa lainnya. Yeremia memperingatkan mereka terhadap perbuatan itu,
serta menyatakan bahwa Tuhan Allah adalah Allah yang esa dan benar yang menciptakan segala sesuatu
(ayat Yer 10:10-12).
  2  Full Life : ANGKUTLAH BARANG-BARANGMU.
Nas : Yer 10:17-22
Penyerbuan pasukan Babel sudah demikian dekat dan malapetaka yang akan menyertainya demikian nyata
bagi Yeremia sehingga dia mengucapkan kata-kata ratapan yang akan menjadi ratapan bangsa itu dalam
pembuangan (ayat Yer 10:19-20).
  3  Full Life : TUMPAHKANLAH KEPANASAN AMARAH-MU KE ATAS BANGSA-BANGSA.
Nas : Yer 10:25
Yeremia berdoa agar para penyerbu yang demikian kejam menjarah Israel akan mengalami tumpahnya
seluruh murka Allah yang sungguh patut mereka terima (bd. Mazm 79:6-7).

Topik : Berhala
25 Januari 2004

Berhala Emas
Nats : Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku (Keluaran 20:3)
Bacaan : Keluaran 12:29-36
Allah telah menyita perhatian Firaun dan bangsa Mesir melalui serangkaian tulah. Sekarang mereka
menderita karena pembebasan budak-budak Israel mereka. Namun Allah tidak menginginkan bangsa Israel
meninggalkan Mesir dengan tangan hampa. Karena itu, setelah mengalami 400 tahun masa perbudakan,
mereka berhak menerima upah. Lalu mereka meminta mantan majikan mereka untuk memberikan barang-
barang dari perak, emas, serta pakaian. Dan mereka memperolehnya. Keluaran 12:36 mengatakan bahwa
orang Israel "merampasi orang Mesir itu".
Namun, itu tidak berlangsung lama sampai umat Allah jatuh ke dalam penyembahan berhala. Mereka
menggunakan emas mereka untuk membuat anak lembu emas, yang mereka sembah saat Musa berada di
puncak Gunung Sinai untuk menerima perintah Allah (ayat 32:1-4).
Pengalaman tragis ini menyoroti satu penekanan yang perlu senantiasa diingat oleh orang-orang kristiani
sehubungan dengan harta mereka. Ada banyak hal yang bisa kita nikmati dalam masyarakat kita, tetapi
benda-benda materi dapat menjadi bahaya maut apabila tidak kita gunakan secara bijak. Os Guinness
berkata bahwa kita "bebas untuk menggunakan" tetapi "jangan sampai memuja". Kita adalah "orang asing dan
pendatang di bumi ini" (Ibrani 11:13), dan kita tidak boleh terlalu terpikat oleh "harta Mesir" sehingga
menjadi puas karenanya dan melupakan panggilan sejati kita.
Apakah kita menggunakan berkat materi kita untuk melayani Tuhan, atau kita justru telah diperbudak
oleh berkat materi tersebut? Haddon Robinson
EMAS BISA MENJADI HAMBA YANG BERGUNA
TETAPI JUGA DAPAT MENJADI TUAN YANG KEJAM
25 Februari 2004

Grafiti
Nats : Walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya
itu (Lukas 12:15)
Bacaan : Lukas 12:13-21
Pendeta dan penginjil E.V. Hill pulang ke rumah Tuhan dan Juruselamatnya pada tanggal 25 Februari
2003. Sebagai pembicara konferensi, ia sangat digemari banyak orang. Tidak banyak orang yang memperoleh
perhatian dan penghormatan dari berbagai kalangan masyarakat seperti dirinya.
Bertahun-tahun yang lalu, Pendeta Hill diundang untuk berbicara di sebuah gereja, di pinggiran sebuah
kota besar di Amerika Serikat bagian selatan. Pada pembukaan khotbahnya, Pendeta Hill mengomentari
perbedaan antara daerah pinggiran yang kaya tersebut dengan daerah perkotaan miskin tempat ia melayani.
"Saya tahu apa yang kurang," katanya. "Di sini tak ada grafiti sama sekali. Saya bersedia dengan sukarela
membuatkannya bagi kalian. Saya akan mengambil seember cat dan berjalan mengelilingi kawasan kalian.
Lalu saya akan menuliskan satu kata ini di atas rumah jutaan dolar dan mobil mahal buatan Eropa milik
kalian: sementara. Hanya satu kata itu: sementara. Tak satu pun dari semua kekayaan itu bersifat kekal."
Kita menikmati dan mengurusi harta kita, dan memang seharusnya demikian. Namun, Yesus mengatakan
bahwa kita tidak boleh dikuasai oleh harta kita, karena semua itu tidak akan dapat dibawa ke dalam
kekekalan (Lukas 12:15-21). Rumah hanyalah sebuah kotak tempat berlindung dari hujan dan panas; mobil
hanyalah sebuah alat untuk membawa kita dari satu tempat ke tempat yang lain. Karena kita tidak dapat
membawanya saat kita meninggal dunia, sebaiknya kita melihat semuanya itu sebagaimana dilihat oleh E. V.
Hill melihatnya: sementara --Dave Egner
UKURAN SESUNGGUHNYA DARI KEKAYAAN KITA
ADALAH APA YANG AKAN KITA MILIKI DALAM KEKEKALAN
26 Februari 2004

Berhala Dalam Hati


Nats : Saudara-saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala (1Korintus 10:14)
Bacaan : 1 Korintus 10:1-14
Pada zaman Perjanjian Lama, penyembahan berhala mudah dikenali -- tarian mengitari lembu emas,
sujud menyembah patung Baal. Bahkan saat Rasul Paulus menulis surat kepada pengikut Kristus di Korintus
pada abad pertama, penyembahan berhala orang kafir dipraktikkan secara terbuka. Ia memperingatkan
mereka agar menjauhi segala sesuatu yang berhubungan dengan hal itu (1Korintus 10:14).
Penyembahan berhala masih menjadi suatu bahaya bagi umat Allah, walaupun kegiatannya tidak selalu
terbuka atau kelihatan. Berhala biasanya lebih terselubung dan sulit dikenali, karena mereka mengisi
tempat-tempat tersembunyi di dalam hati kita.
Jika kita ingin menyingkap berhala di hati kita, perhatikanlah pikiran-pikiran yang mendominasi, karena
apa yang sering kita pikirkan mungkin telah menjadi suatu berhala. Apa yang terakhir kita pikirkan sebelum
tidur, apa yang pertama kita pikirkan saat bangun, apa yang kita khayalkan sepanjang hari, semuanya
berkaitan dengan benda atau sesuatu yang kita sayangi dan percayai. Setiap benda atau orang yang kita
harapkan memberikan kepuasan, setiap sasaran atau keinginan kita yang telah menjadi lebih penting
daripada Allah, semuanya merupakan "allah-allah" yang merebut kesetiaan kita dan diam-diam
mengendalikan kehidupan kita.
Hanya Allah yang dapat memuaskan kebutuhan hati kita yang terdalam dan membuat kita benar-benar
hidup. Itulah sebabnya kita perlu mengindahkan nasihat yang penuh kasih dari Rasul Paulus, "Saudara-
saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala" --David Roper
BERHALA ADALAH SEGALA SESUATU
YANG MENGAMBIL ALIH TEMPAT ALLAH
26 Februari 2006

Bersinarlah!
Nats : Hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan
menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu (Daniel 3:18)
Bacaan : Daniel 1:1-6
Aspenas, kepala istana kerajaan Babilonia kuno, bertekad untuk menghilangkan kesaksian apa pun
mengenai Allah Israel dari kerajaannya. Strateginya terfokus pada para pemimpin muda orang Ibrani yang
ditawan. Aspenas memberi nama baru kepada para tawanan itu untuk menghormati ilah-ilah kepercayaan
Babilonia. Hal ini masuk akal baginya, karena nama-nama Ibrani asli mereka menghormati Allah mereka
(Daniel 1:6).
Namun, kehidupan yang dipilih oleh para tawanan itu merupakan kesaksian yang jauh lebih kuat daripada
label apa pun yang diberikan kepada mereka. Ketika benar-benar menghadapi api pencobaan, orang-orang
muda itu tidak mau sujud dan menyembah berhala emas. Mereka justru menerima hukuman dilemparkan ke
dalam tungku perapian yang menyala-nyala. Mereka yakin pada kekuasaan dan pemeliharaan Allah (pasal  3).
Apakah Anda mengenal orang-orang tidak percaya yang berusaha menekan Anda untuk mengikuti cara
hidup mereka? Jika Anda tidak berpesta dengan mereka, mengikuti praktik bisnis yang meragukan, atau
tertawa untuk lelucon penuh ejekan, apakah Anda dihina? Orang bahkan mungkin menjuluki Anda macam-
macam karena Anda tidak mau bergabung dengan kelompok mereka. Namun, bila Anda ditolak karena
kesetiaan Anda kepada Allah, Anda dapat hidup dalam cara yang menghormati Bapa.
Julukan yang diberikan orang lain untuk memanggil kita bukanlah suatu masalah besar. Yang penting
adalah bagaimana kita menjalani kehidupan di hadapan Allah dan kita selalu membuat terang kita bersinar --
HDF
SECERCAH CAHAYA DAPAT MENGHILANGKAN KEGELAPAN PEKAT
20 Juni 2008

Masih Ada Sisa


Nats : Mulai saat itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia (Yohanes 6:66)
Bacaan : Yesaya 10:20-27
Setiap orang pasti pernah kehilangan. Entah barang, harta, rumah, kesempatan, atau bahkan orang yang
dicintai. Pengalaman kehilangan bisa melumpuhkan semangat hidup, bahkan mematikan pengharapan kita.
Tengoklah betapa banyak orang yang putus asa akibat pahitnya pengalaman kehilangan.
Alkitab mencatat bahwa Allah pernah mengalami kehilangan umat yang dikasihi-Nya, karena berturut-
turut mereka beralih kesetiaan. Jumlah orang yang percaya menurun secara bertahap. Israel menolak-Nya.
Yehuda meninggalkan-Nya. Jumlah umat yang setia terus menipis. Namun, Dia tak pernah berhenti berkarya!
Alih-alih memikirkan yang hilang, Dia memikirkan yang tersisa. Dia bekerja melalui mereka. Namanya "sisa
Israel". Yesaya sedang menggemakan penghayatan iman yang dinamai Teologi Sisa.
Yohanes melaporkan tentang ribuan pengikut Yesus yang pergi sesudah mendengar firman keras yang
menantang iman. Tersisa hanya 12 murid! Namun, Yesus tidak kecewa atau putus harap. Dia tetap bekerja
dengan sisa komposisi 12 murid itu, yang kelak justru menjadi fondasi Gereja di seluruh dunia.
Jika Anda sedang mengalami kehilangan, jangan berfokus pada yang telah hilang atau pergi, melainkan
pada yang masih ada. Tidak berarti semua itu tidak penting, namun bukankah hidup harus terus berjalan?
Hari esok harus kita songsong dengan tetap maju dan berkarya dengan apa yang "tersisa". Sekecil apa pun
itu. Waktu, kesempatan, kekuatan, keluarga, teman, sedikit uang ... apa saja yang masih ada pada kita.
Hargai, syukuri, dan melangkahlah dengannya! —PAD
SAAT KEHILANGAN, BERFOKUSLAH PADA APA YANG MASIH ADA
AGAR JANGAN SEMUA HILANG, TERUTAMA PENGHARAPAN
Pendahuluan :
Israel adalah umat pilihan Allah, sejak semula Allah menetapkan Israel sebagai umat kepunyaanNYA. Sebagai
milik Allah, Israel harus menampakkan kehidupan yang berbeda dari bangsa-bangsa lain. Dengan perilaku
hidup yang benar, dengan mencerminkan sifat dan karakter yang menggambarkan kasih Allah yang
sempurna.
Namun, Israel dalam kenyataannya, tidak berlaku setia kepada Allah Pemberi Hidup yang menuntun mereka
keluar dari tanah Mesir, dan memimpin mereka di padang gurun yang gersang. Perilaku umat ini selalu
menyakiti hati Allah dan murtad. Israel menukarkan kemuliaannya dengan apa yang tidak berguna (Yer 2 :1-
37)
Pada pasal 10 : 1-16, Allah memngingatkan agar mereka tidak boleh mengikuti kebiasaan bangsa lain
menyamakan allah-allah mereka yang dibuat dari bahan-bahan alam (kayu, dipahat/diukir, dipaku) kemudian
disembah. Dapatkah kita menyamakan Allah Israel,TUHAN SEMESTA ALAM, yang menjadikan bumi dengan
kekuatanNYA?
Penjelasan Teks :
Ayat 1-5 =>Yermia menyampaikan pesan Firman Tuhan kepada umat Israel, bahwa :
1. Umat Tuhan diajak untuk tidak hidup dalam kebiasaan orang-orang yang tidak kenal Alla, yakni
kebiasaan orang-orang tersebut selalu takut dan gentar terhadap tanda-tanda langit yang
merupakan kesia-siaan.
2. Berhala dibuat dari pohon yang ditebang, lalu dikerjakan, dipahat/diukir tangan oleh tukan kayu,
semakin diperindah dengan balutan emas/perak. Diberdirikan (seakan dihidupkan dengan berdiri
kokoh dengan paku)..ini semua adalah ide / inisiatif manusia.
3. Tidak mempunyai kemapuan untuk dapat menggerakkan dirinya. Seperti orang-orangan tidak dapat
berbicara, yang hanya diangkat oleh si pembuat, tidak dapat berbuat baik atau jahat. Semuanya ini
diperingatkan oleh Yeremia untuk jangan dipercayai.

Ayat 6-7 : Kebesaran Tuhan (Allah Israel) :


Bahwa ayat ini sangat kontras dengan ayat-ayat sebelumnya, bahwa Allah Israel tidak sama dengan
buatan tangan manusia.
Allah Yang Agung NamaNYA, besar KeperkasaanNYA. Dialah yang harus ditakutioleh bangsa-bangsa,
karena Dialah yang menjadikan langit & bumi. Manusia diciptakan oleh TanganNYA, serta memberi nafas
kehidupan bagi manusia. Allah Israel tidak sebanding dengan orang-orang bijaksana.

Ayat 8-9 : Berhala adalah kesia-sian : Bahwa suatu kebodohan ketika berhala dipuja dan disembah.
Tidak ada kecakapan sedikitpun yang diperoleh dari berhala karena dia adalah benda mati yang
sekalipun dilapisi dengan emas/perak yang asalnya dari negeri-negeri besar dan hebat tapi tidak dapat
menjawab kebutuhan utama mereka, karena buatan tangan manusia tidak bergerak yang notabene tidak
dapat memahami hati manusia.

Ayat 10-13 : Tuhan Allah Israel Akbar..Tuhan yang BEsar.


Dia Hidup dan menghidupkan dengan kekuatanNYA, sehingga semua mahkluk menjadi hidup , bergerak,
berbicara, berjalan dan tidak diam.
Bumi akan goncang dalam murkaNYA, segala baal akan musnah oleh pekerjaan Allah pencipta langit dan
bumi,
Ia mendirikan dengan kekuatanNYA, menegakkan dengan kebijaksanaanNYA, membentangkan dengan
akal budi

Ayat 14-15 : menjelaskan tentang Manusia bodoh dalam kebodohannya. Manusia terbatas dengan apa
yang dibuatnya dan yang diciptakan tangan manusia juga terbatas, yang diciptakan tidak bergerak, tidak
bernafas, sia-sia adanya dan pada saatnya nanti akan binasa.

Ayat 16 : menjelaskan tentang NamaNYA Tuhan Semesta ALAM, Allah yang hidup. Israel adalah milikNYA,
umat kepunyaanNYA yang mengakui Dia TUHAN SEMESTA ALAM (Kej 32:30)
Penyembahan berhala masih menjadi suatu bahaya bagi umat Allah, walaupun kegiatannya tidak selalu
terbuka atau kelihatan. Berhala biasanya lebih terselubung dan sulit dikenali, karena mereka mengisi
tempat-tempat tersembunyi di dalam hati kita.
Jika kita ingin menyingkap berhala di hati kita, perhatikanlah pikiran-pikiran yang mendominasi, karena
apa yang sering kita pikirkan mungkin telah menjadi suatu berhala. Apa yang terakhir kita pikirkan sebelum
tidur, apa yang pertama kita pikirkan saat bangun, apa yang kita khayalkan sepanjang hari, semuanya
berkaitan dengan benda atau sesuatu yang kita sayangi dan percayai. Setiap benda atau orang yang kita
harapkan memberikan kepuasan, setiap sasaran atau keinginan kita yang telah menjadi lebih penting
daripada Allah, semuanya merupakan "allah-allah" yang merebut kesetiaan kita dan diam-diam
mengendalikan kehidupan kita.
Hanya Allah yang dapat memuaskan kebutuhan hati kita yang terdalam dan membuat kita benar-benar
hidup. Itulah sebabnya kita perlu mengindahkan nasihat yang penuh kasih dari Rasul Paulus, "Saudara-
saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala" --David Roper
ntisari-Online.com – Benjamin adalah seorang tukang cukur yang cukup terkenal. Ia
terampil dan memiliki banyak pelanggan. Selama bekerja, ia selalu berbicara untuk
menghibur dan mencerahkan pelanggannya.

Suatu hari, seorang pelanggan datang kepadanya. Sementara memotong rambut,


tukang cukur menyatakan bahwa ia tidak percaya Tuhan itu ada. Pelanggan bertanya
apa alasannya, tukang cukur itu menggambarkan rasa sakit, kemiskinan, dan
penderitaan yang harus dijalani oleh orang-orang, di mana-mana. Benjamin
berpendapat bahwa jika Tuhan itu ada, yang penuh kasih dan perkasa, maka
seharusnya Dia menghapus penderitaan itu dari masyarakat.

Setelah rambutnya dipotong, pelanggannya keluar dari tempat cukur itu. Di jalan, ia
melihat seorang gila dengan rambut panjang dan kotor, serta jenggot  yang tidak rapi.

Pelanggan itu kembali ke salon dan berkata kepada tukang cukur, “Sekarang saya
yakin bahwa tidak ada tukang cukur di jalan ini.”

“Mengapa kau katakan seperti itu?” tanya tukang cukur itu dengan tak percaya.

Menunjuk ke orang gila itu, pelanggan berkata, “Jika ada seorang tukang cukur di sini,
bagaimana bisa pria yang memiliki rambut panjang dan kotor, serta jelek seperti itu?”
Tukan cukur membela posisinya, “Saya tukang cukur terbaik di kota ini. Ada beberapa
tukang cukur di jalan-jalan lainnya. Orang yang gila itu tidak datang ke salah satu dari
kami untuk memotong rambut. Itu bukan kesalahan kami.”

Pelanggan itu berkata, “Nah, itu benar. Sama seperti tukang cukur, Tuhan juga ada.
Masalahnya adalah orang-orang seperti Anda tidak pernah mencari-Nya

dan menolak untuk bertemu dengan-Nya, dan mencari berkat-Nya. Itulah mengapa
Anda menemukan begitu banyak kesedihan dan penderitaan.”

Tukang cukur yang ateis itu tidak bisa berdebat lagi.

Buku ini merupakan karya tentang apa disebut


tritunggal jahat - okultisme, sihir dan agama palsu.
Ketiga hal ini adalah alat-alat yang ditunggangi Setan
untuk melakukan rencananya yang jahat melawan
perkembangan kerajaan Allah dan manusia. Tiga
cabang kerajaan kegelapan ini bekerja secara
harmonis untuk mencapai tujuan-tujuan di atas. Setan
adalah pemrakarsa dan pemimpin dari masing-masing
hal itu. Selain itu, Anda akan selalu menemukan
jejaknya ketika ada dari ketiga hal itu yang
berlangsung. Inilah sebabnya ketiga hal itu saya sebut
tritunggal. Misalnya, Anda juga menemukan ilmu sihir
dan agama palsu dalam okultisme. Para nabi dan
penyihir palsu biasanya berasal dari perkumpulan dan
sekte rahasia. Mereka hanya bercabang sesuai
dengan tujuan dan operasi langsung mereka. Mereka
merupakan cabang yang berbeda dari pohon yang
sama. Namun, bagaimana cara untuk memeriksa
ancaman spiritual yang telah berlangsung lama ini
dan telah menyebabkan begitu banyak malapetaka
bagi manusia dan memutuskan hubungan manusia
dengan penciptanya? Inilah yang kita coba bahas di
sini.Buku ini merupakan karya tentang apa disebut
tritunggal jahat -Tentang eBuku ini
Buku ini merupakan karya tentang apa disebut tritunggal jahat - okultisme, sihir dan agama
palsu. Ketiga hal ini adalah alat-alat yang ditunggangi Setan untuk melakukan rencananya yang
jahat melawan perkembangan kerajaan Allah dan manusia. Tiga cabang kerajaan kegelapan ini
bekerja secara harmonis untuk mencapai tujuan-tujuan di atas. Setan adalah pemrakarsa dan
pemimpin dari masing-masing hal itu. Selain itu, Anda akan selalu menemukan jejaknya ketika
ada dari ketiga hal itu yang berlangsung. Inilah sebabnya ketiga hal itu saya sebut tritunggal.
Misalnya, Anda juga menemukan ilmu sihir dan agama palsu dalam okultisme. Para nabi dan
penyihir palsu biasanya berasal dari perkumpulan dan sekte rahasia. Mereka hanya bercabang
sesuai dengan tujuan dan operasi langsung mereka. Mereka merupakan cabang yang berbeda
dari pohon yang sama. Namun, bagaimana cara untuk memeriksa ancaman spiritual yang telah
berlangsung lama ini dan telah menyebabkan begitu banyak malapetaka bagi manusia dan
memutuskan hubungan manusia dengan penciptanya? Inilah yang kita coba bahas di sini.Buku
ini merupakan karya tentang apa disebut tritunggal jahat - okultisme, sihir dan agama palsu.
Ketiga hal ini adalah alat-alat yang ditunggangi Setan untuk melakukan rencananya yang jahat
melawan perkembangan kerajaan Allah dan manusia. Tiga cabang kerajaan kegelapan ini
bekerja secara harmonis untuk mencapai tujuan-tujuan di atas. Setan adalah pemrakarsa dan
pemimpin dari masing-masing hal itu. Selain itu, Anda akan selalu menemukan jejaknya ketika
ada dari ketiga hal itu yang berlangsung. Inilah sebabnya ketiga hal itu saya sebut tritunggal.
Misalnya, Anda juga menemukan ilmu sihir dan agama palsu dalam okultisme. Para nabi dan
penyihir palsu biasanya berasal dari perkumpulan dan sekte rahasia. Mereka hanya bercabang
sesuai dengan tujuan dan operasi langsung mereka. Mereka merupakan cabang yang berbeda
dari pohon yang sama. Namun, bagaimana cara untuk memeriksa ancaman spiritual yang telah
berlangsung lama ini dan telah menyebabkan begitu banyak malapetaka bagi manusia dan
memutuskan hubungan manusia dengan penciptanya? Inilah yang kita coba bahas di sini.

Anda mungkin juga menyukai