Anda di halaman 1dari 5

Minggu : 2 Juli 2023

Teks : Matius 10:40-42


Tema : Menjadi Utusan Kristus
I. PENDAHULUAN
Sudah pasti kita semua pernah melakukan penyambutan terhadap seseorang, seperti : tamu, orang penting,
ataupun keluarga yang datang dari kampung. Tamu ataupun seseorang yang datang ke rumah kita, tentu kita
perlakukan dengan baik, ; dipersilahkan masuk, duduk, minum/makan atau bahkan dipersilahkan menginap
kalau sudah larut malam. Mungkin tidak ada diantara kita yang akan memperlakukan seorang tamu dengan
tidak baik, kecuali tamu itu “tamu tidak diundang” alias maling. Firman Tuhan kali ini pun mau mengingatkan
kita bahwa kita adalah utusan (tamu) Kristus di dunia ini. Kita adalah gambar Allah untuk memperkenalkan dan
menyaksikan Tuhan.Melalui sikap kita lah maka dunia ini boleh mengenal dan percaya kepada Tuhan.
II. PEMBAHASAN
1. Marilah kita menjadi Utusan Allah
“Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut
Dia yang mengutus Aku”….‘Kamu’ di sini adalah orang percaya.Dalam diri orang percaya Tuhan Yesus hadir
dan karenanya Allah juga hadir karena Yesus satu dengan Bapa.Yang menyambut murid Tuhan Yesus sudah
juga menyambut Dia dan Bapa di sorga.
Keselamatan yang sudah Tuhan anugerahkan kepada umat-Nya menyatu dengan tugas dan tanggungjawab
mengabarkan Injil bagi dunia ini. Tugas ini sangat penting disadari karena sangat erat kaitannya dengan
keselamatan orang lain. Mengapa? Jika orang lain menolak Tuhan karena perbuatan tidak baik kita (Sebagai
Duta Kristus), kita sudah menutup jalan keselamatan kepada dunia ini ; Sebaliknya jika kita hadir sebagai
murid Tuhan Yesus melalui kata dan sikap hidup, itu sudah menjadi kesaksian bagi dunia dan jika dunia ini
menerimanya maka bagi mereka sudah kita bukakan jalan keselamatan yang dari Tuhan.
‘Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa
menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar’….. Menyambut
seorang nabi, artinya ikut ambil bagian menopang pekerjaan nabi. Mereka yang ikut menopang pekerjaan
hamba Tuhan melalui apa yang mereka miliki (bukan hanya dengan cara berkotbah saja, melakukan yang benar
dalam hidup sehari-hari pun sudah menjadi bagian menopang pekerjaan nabi), mereka juga sudah diikutkan
menerima upah keselamatan seperti yang diterima oleh hamba Tuhan.Menyambut orang benar artinya bersedia
ikut dalam menegakkan kebenaran.Upah mereka tidak sia-sia tapi juga menerima upah keselamatan yang dari
Tuhan.
‘Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia
murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya’….
Allah tidak pernah berhutang kepada siapa pun.Kita tidak mungkin bisa mengalahkan Allah dalam hal memberi
dan Allah tidak pernah merugikan setiap orang yang mau memberi dan mengasihi.Ketika kita diberi
kesempatan memberi secangkir air sejuk kepada sesama, kita juga sudah melakukannya kepada Allah, itu
sangat luar biasa.Ketika kita mengasihi sesama, kita sudah mengasihi Tuhan.Ketika kita menyenangkan hati
sesama, kita sudah menyenangkan hati Tuhan. Semakin kita menahan sesuatu, maka di situ juga kita akan
semakin kehilangan sesuatu (cth: Anak yang memasukkan tangannya ke sebuah guci mengambil mainan
yang jatuh. Ketika tangannya di tarik, kepalan tangannya lebih besar dari mulut guci. Hanya ketika ia
melepaskan mainannya itu maka tangannya boleh ditarik ke luar).Artinya, terkadang dengan melepaskan
sesuatu yang kita miliki justru kita akan selamat.
I. REFLEKSI DAN APLIKASI
Menjadi utusan Kristus bukanlah hidup seperti bermimpi melainkan harus nyata dalam hidup sehari-
hari. Sikap hidup kita sebagai orang percaya harus nyata yang berdampak kebaikan terhadap sesama, hidup
yang bersaksi. Biarlah perkataan dan perbuatan kita menjadi kesaksian bagi dunia ini. Orang lain tidak hanya
mendengar kata-kata kita tapi juga melihat perbuatan kita. Apa pun potensi dan berkat yang dianugerahkan
Tuhan kepada kita biarlah kita gunakan juga untuk menopang pekerjaan Tuhan di dunia ini.Hal sesederhana
apapun, jika kita melakukannya di dalam Tuhan, maka itu diperhitungkan Tuhan.Tuhan bisa memakai yang
sederhana untuk sesuatu yang di luar perkiraan kita, untuk maksud dan kemuliaan-Nya.Kita tidak selalu dapat
melakukan hal-hal yang besar.Namun kita bisa melakukan hal-hal kecil dengan kasih yang besar.Di hadapan
Tuhan, yang terpenting bukanlah seberapa hebat perbuatan yang kita lakukan, melainkan perbuatan yang kita
lakukan harus berlandaskan kasih dan Tuhan yang menyertai.Kerap, hal yang tampak kecil dan sederhana,
tanpa kita sadari, bisa dipakai Tuhan untuk menjadi berkat.
1
Minggu : 09 Juli 2023
Teks :Zakharia 9:9-12
Tema : Kasih Allah yang besar bagi kita
I. PENDAHULUAN
Cinta, selalu mampu menjadi sumber inspirasi bagi banyak hal.Salah satunya adalah lagu, kita tahu betapa
banyaknya lagu yang bertema cinta. Salah satunya adalah lagu ini “Semua karena cinta, Semua karena cinta
Tak mampu diriku dapat berdiri tegar. Terimakasih cinta. Lagu cinta ini menjadi menarik bukan hanya
karena gampang, namun juga menunjukkan gambaran cinta yang sedang menggebu. Cinta yang disampaikan
dengan terus terang dan cinta yang ingin memiliki. Lagu ini juga menunjukkan bahwa cintalah yang
menjadikan seseorang (atau sesuatu) menjadi pusat hidup kita. Lagu ini mengawali perenungan kita karena
membawa kita pada sebuah pertanyaan dasar, siapakah (atau apakah) yang selama ini kita cintai dan yang
menjadi pusat hidup kita?

II. PEMBAHASAN
Psl. 9-14 disebut sebagai bagian kedua dalam Kitab Zakharia.Bagian ini didominasi oleh tema penghakiman
TUHAN sebagai bagian dari restorasi bagi Israel. Diawali dengan gambaran kekalahan kota-kota musuh Israel
(9:1-8) dengan cara mengerikan. Kebijaksanaan Tirus dan Sidon tidak ada gunanya dihadapan murka TUHAN,
kota-kota lain seperti Askelon dan Gaza juga hanya dapat gemetar. Akhirnya, bahkan kebanggaan orang Filistin
akan sekedar menjadi sisa-sisa. Segera setelah berita kehancuran musuh, Zakharia lalu mengabarkan nubuat
tentang Mesias (ay.9-10) yang datang memasuki Yerusalem dengan keledai muda, namun akan menebarkan
damai sampai ke ujung bumi. Dalam ay.11-12 kata Tuhan menjadi Aku (TUHAN) dan engkau (Israel). Ini
menunjukkan keterlibatan TUHAN sendiri dalam pemulihan Israel, berdasar pada darah perjanjian yang
telah diikat TUHAN dengan Israel.
Di zaman nabi Zakharia, umat Tuhan sudah melewati berbagai peristiwa yang membawa mereka
kepada berbagai penderitaan hidup.Kota dan negeri kebanggaan mereka hancur oleh bangsa asing.Bangsa
asing juga memporakporandakan pusat ibadah mereka yaitu bait suci di Yerusalem.Penduduknya ditangkap dan
dibuang ke negeri asing, dinegeri Babelonia mereka dipekerjakan secara paksa. Mereka hidup dengan cara yang
tidak layak dan tersiksa secara batin.Akan tetapi saat Tuhan memberi jalan bagi mereka untuk pulang dan
membangun kota Yerusalem, di antara mereka masih banyak yang tidak melihat jalan yang diberikan Tuhan
itu. Mereka telah kehilangan harapan untuk berbuat sesuatu bagi bangsa mereka. Namun dalam bacaan ini nabi
Zakharia mengingatkan tentang perjanjian Allah dengan umat-Nya bahwa Tuhan Allah sendiri yang akan
membebaskan dan melepaskan mereka dari derita pembuangan. Perkataan “kembalilah ke kota bentengmu”, ini
bermakna pada harapan tuntunan Allah agar umat tidak mudah putus asa, tetapi percaya pada janji penyertaan-
Nya.Sebab Tuhan Allah bukan hanya menyertai, tapi juga menyediakan barkat bagi mereka.
Cinta dari TUHAN telah diterima oleh Bangsa Israel. Sebenarnya, tak ada alasan yang cukup baik bagi
TUHAN untuk memilih Israel, karena pada awalnya mereka hanyalah bangsa budak yang tak memiliki harapan
apa-apa. Jelas, Israel terpilih bukan karena kekuatan mereka namun semata-mata hanya karena kasih karunia
TUHAN, karena cinta TUHAN.Sebagai umat pilihan, mereka telah melihat dan merasakan penyertaan dan
mujizat TUHAN.Namun, ternyata itu semua tidak menjadikan mereka sebagai umat milik TUHAN yang
sempurna.Dalam sejarahnya, kita bisa melihat ketidakmampuan Israel untuk hidup dengan benar.Mereka bolak
balik salah, bolak balik berdosa danbolak balik melanggar hukum TUHAN.Karenanya, TUHAN pun berkali-
kali memberikan peringatan dan bahkan penghukuman.Namun seberapa pun dalamnya Israel jatuh dalam dosa
dan penghukuman, dan lihat sajaTUHAN tak pernah benar-benar meninggalkan mereka. Dalam bacaan pertama
hari ini, kita bisa melihat bagaimana TUHAN sedang merestorasi(memulihkan ke bentuk semula) Israel dengan
cara menunjukkan kekalahan musuh Israel. Segera setelahnya, lalu dinubuatkanlah Mesias yang datang untuk
menebarkan damai sampai seluruh bumi (Yohanes 12:13). Akhirnya, cinta lah yang akan menang.

III. APLIKASI
Jika telah jelas cinta TUHAN untuk kita, pertanyaannya sekarang: apa respon kita pada pernyataan
cintaNya? Meski pada dasarnya kita adalah manusia serba terbatas dan serba berdosa, cintaNya tak berubah.Dia
tetap mengasihi kita, Dia tetap membebaskan kita dari kuasa dosa.Karena itu, respon yang paling tepat adalah
tidak membiarkan cintaNya bertepuk sebelah tangan.Mari membalas cintaNya dengan segenap keberadaan diri
yang utuh alias tak setengah-setengah.Cinta Tuhan kepada kita semata hanyalah karena anugerah. Karena itu,
mari merespon cintaNya dengan menjadikan TUHAN sebagai pusat kehidupan kita. Mencintai TUHAN berarti
juga mencintai sesama ciptaan

2
Minggu : 16 Juli 2023
Teks : Matius 13:1-9,18-23
Tema : Mendengar dan Melakukan
I. Pendahuluan
Seorang ibu marah kepada anaknya karena tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya. Ibu ini berkata
“capek aku bicara sama mu, kau anggap aku radio rusak-rusak”. Benar saja, buah dari mendengar adalah
melakukan. Jika kita hanya mendengar, berarti kita tidak perduli dengan orang yang bicara. Jika kita mendengar
dan mengerti tetapi tidak melakukan, berarti kita itu bukan hal penting. Jika kita mendengar dan melakukan
berarti kita pikir itu adalah hal penting. kita pun demikian, jika kita tidak suka apabila perkataan kita tidak
didengarkan oleh anak dan keluarga kita sendiri, mengapa kita juga seperti itu. Begitu juga Allah kita perbuat,
seperti radio rusak-rusak, yang susah payah bertahun-tahun memebritakan keselamatan bagi kita, tetapi kita
hanya mendengar. Kita mengerti Firman itu, tetapi kita tidak mau melakukan.

II. Pembahasan
Ada beberapa hal yang bisa kita ambil dari firman Tuan pada minggu ini.
1. Jadikan firman Tuhan itu berharga bagi kita.
Jika kita memiliki emas dan harta yang mahal, pasti itu akan menjadi benda yang berharga bagi kita.
mengapa? Karena harganya mahal dan susah membelinya. Demikianlah firman Tuhan dalam kehidupan kita.
Alkitab memang tidak berharga kerena harganya hanya dua ratus ribuan. Mendengar khotbah di dalam ibadah
minggu juga tidak berharga, karena sudah hal biasa. Tapi harus kita ketahui bapa/ibu, segala yang difirmankan
oleh Tuhan adalah untuk keselamatan akhir hidup jiwa kita. Firman Tuhan dalam Alkitab dan Khotbah2 oleh
hamba Tuhan tujuannya hanya satu, meneylamatkan jiwa kita dari penghakiman neraka. Jadi firman Tuhan itu
akan menjadi berharga bagi kita, jika kita menghargai jiwa kita sendiri. Sekarang, Roh dalam diri kita tidak
kelihatan, dan kita mengutamakan keperntingan tubuh yang bisa kita lihat ini. Tetapi tubuh kita ini tidak
selamanya ada, karena ada waktunya untuk binasa. Tetapi roh kita abadi, mulai sekarang sampai selamanya.
Kemanakah roh kita ini setelah tubuh kita binasa? Ke sorga atau ke neraka?. Kitalah yang menentukannya
sekarang.

2. Berusahalah agar firman itu tumbuh di dalam hidup kita.


Perumpamaan Yesus jelas bagi kita. Jika kita hanya mendengar dan tidak mengerti, maka firman dan
khotbah itu ibarat bibit padi yang jatuh dijalan dan dimakan oleh burung (ayt. 4). Bagaimana kita bisa
mengerti firman Tuhan, jika kita hanya mendengar sekali seminggu? Itupun kita datang ke gereja tidak
membawa Alkitab. Makanya jangan heran, inti khotbah minggu lalu kita tidak pernah ingat sampai sekarang.
Karena firman Tuhan itu tidak penting. Dan jangan heran, mengapa perilaku orang yang mengenal Tuhan
dengan orang yang tidak mengenal Tuhan tidak ada bedanya. Karena suara Yesus itu tidak melekat di hati,
hanya menyenggol telinga.
Kedua, jika kita hanya mendengar tetapi tidak mempercayainya, maka firman dan khotbah itu ibarat
bibit yang mulai tumbuh, tapi tumbuh di tanah yang berbatu dan mati dijepit rumput berduri (ayt.5-7). Artinya
bapak ibu, kita memang telah menerima Firman Tuhan itu, tetapi kita tidak kuat dan setia mempertahankan
Firman itu. Ketika datang penyesat-penyesat dan godaan-godaan dari dunia ini, kita langsung lemah dan firman
yang baru saja kita dengar itu, kita buang demi keuntungan kita. Tubuh kita ini ibarat lahan berbatu dan
lingkungan kita banyak rumput berduri. Karena itu, kita juga tidak bisa berbeda dengan orang-orang yang tidak
mengenal Tuhan. orang lain menipu, kita pun ikut menipu. Orang lain mencuri, kita pun ikut mencuri. Orang
lain membalas kejahatan dengan kejahatan, kita pun demikian. Orang lain sulit mengampuni, kita pun juda sulit
mengampuni. Tapi kita rajin bergereja setiap minggu, hati kita senang menyakian lagu pujian, tetapi pulang dari
gereja, semua kembali seperti biasa. Ada prinsip yang harus kita pegang setelah kita mendengar firman Tuhan,
yaitu “datang untuk beribadah, pulang untuk bersaksi”. Ingatlah motto ini, agar kita terus ingat untuk
memegang teguh Firman Tuhan itu.
Ketiga, mendengar firman Tuhan dan mengerti serta berbuah. Ibarat bibit yang jatuh di tanah yang
baik. Kita harus menjadikan diri kita seperti tanah yang subur. Jika tanah yang gersang bisa kita ubah menjadi
tanah yang subur dengan mentraktor dan memupuk dengan harga yang mahal, mengapa kita sulit mengubah
diri kita dengan harga yang murah?. Tidak sulit merubah diri kita. asal kita berpikir Firman itu penting bagi
kita, pasti kita akan berusaha. Ingat bapak/ibu, segala kesenagnan dan penderitaan yang kita alami ini hanya
sebentar saja. Tetapi Roh kita akan hidup selama-lamanya. Kita yang memilih, roh kita hidup di sorga
selamatnya atau hidup di neraka selamanya.
3
Minggu : 23 Juli 2023
Teks : Matius 13:24-30, 36-43
Tema : Berhati-hatilah terhadap pekerjaan Iblis, dan bertahanlah sampai musim menuai tiba
I. Pendahuluan
Yesus mengajarkan tentang Kerajaan Surga melalui perumpamaan lalang di antara gandum kita bisa
memeriksa diri. Gandum adalah sumber makanan utama, seprti beras bagi kita. Oleh sebab itu, petani di Israel
mengharapkan hasil panen gandum yang melimpah. Hanya saja pada masa itu, sering terjadi kesulitan, karena
persaingan antara petani gandung dengan saling menabur lalang (25). Jelas hasil panen gandum jadi terganggu.
Lalang juga dikenal sebagai gandum palsu, karena tumbuh menyerupai gandum. Cara lalang tumbuh dengan
akar lalang menempel dengan akar gandum. Sehingga sulit membasminya. Oleh karenanya petani perlu sabar
menanti sampai masa panen. Pada masa itulah lalang dan gandum baru dapat dibedakan dan dipisahkan.

II. Pembahasan
1. Berhati-hatilah terhadap pekerjaan iblis
Yesus memberikan peringatan kepada kita, karena ternyata Iblis sama rajinnya dengan Tuhan di
dalam menyebarkan pengaruh di tengah-tengah dunia ini. Tuhan memanggil orang untuk mengenal Dia
dan Kerajaan-Nya, tetapi Iblis mengacaukannya dengan berbagai-bagai ajaran tentang berhala-berhala
palsu dan jerat kenikmatan duniawi. Tuhan memberikan pengajaran hidup yang suci dan mengasihi
Tuhan dan sesama, Iblis menyebarkan kecemaran hidup di dalam dosa dan berpusat pada diri sendiri.
perhatikanlah pengaruh yang telah Iblis berikan! Lihatlah betapa besar pengikutnya saat ini!
Banyak orang yang menolak Tuhan, hidup di dalam kecemaran, membenci satu sama lain, menipu,
membunuh, merusak kehidupan orang lain. Semua ini adalah tanda betapa besar pengaruh yang telah dia
berikan. Jika pengaruh Iblis begitu hebatnya di dunia ini, maka sebenarnya kita sedang tidak aman. Kita
yang tidak sadar bahwa Iblis sedang mengincar kita akan segera jatuh. Tawaran untuk berdosa, untuk
mengabaikan Firman Tuhan, dan mementingkan kepuasan hati kita, semua ini adalah tawaran yang
diberikan iblis. Begitu hebatnya cara iblis, sampai kita mulai terbiasa dengan semuanya itu. Kita tidak
sadar betapa halus cara iblis untu menggoda kita untuk mengabaikan Tuhan! Itulah sebabnya kita sulit
menang melawan dia.

2. Jangan takut, Yesus akan mengangkat siapa yang benar dan membakar siapa yang salah.
Tetapi perumpamaan ini juga memberikan pengharapan dan kekuatan bagi kita semua. Tuhan
Yesus mengatakan bahwa Allah tidak mau mencabut lalang di tengah-tengah gandum. Dia menunggu
hingga saatnya penghakiman akhir membongkar semuanya. Iblis lebih lemah dari Allah, sehingga Iblis
pun harus sujud menyembah Dia. Allah adalah lebih berkuasa dari iblis, dan iblis pun tidak bisa berbuat
apa-apa di luar rencana dan kehendak-Nya. Atas izin Allah lah maka Iblis bisa bekerja sampai saat ini.
Iblis menjadi alat yang dimanfaatkan Tuhan untuk menguji orang-orang benar. Sebab Allah igin
tinggal bersama-sama dengan orang-orang yang tulus kepadaNya. Iblis hanyalah makhluk terkutuk yang
sedang menanti penghukuman bagi dirinya dan pengikutnya. Tuhan membiarkan dia bekerja, tetapi hanya
sementara. Ketika tiba waktunya, maka pekerjaan Tuhan akan menjadi nyata dan tipu daya Iblis akan
terlihat. Pada waktu akhir zaman, semua pengikut Tuhan akan mendapatkan sukacita, dan semua Iblis
dan pengikutnya mendapatkan penghakiman.
Karena itu, Jangan tanya mengapa Tuhan membiarkan banyak kejahatan di tengah-tengah dunia
ini, tetapi kuatkan iman kita dengan mengenal Allah dan firman-Nya sebagai kebenaran sejati, dan Allah
telah berfirman bahwa kejahatan di tengah-tengah dunia ini akan dihakimi oleh-Nya. Pada waktu itu
orang-orang benar akan dikumpulkan Allah ke dalam tempat yang disediakan bersama-sama dengan Dia,
dan orang-orang jahat akan dikumpulkan ke dalam tempat penghukuman kekal .

III. Kesimpulan
Biarlah kita ingat bahwa Tuhan akan menghakimi siapa pun yang memberontak kepada Dia.
Tuhan akan membalas setiap ketidakadilan dan kejahatan yang terjadi. Tuhan akan membongkar semua
tipu daya dan jerat setan di dunia ini. Tuhan akan menghancurkan segala orang-orang yang terus berbuat
dosa. Tetapi Tuhan akan memanggil orang-orang berdosa yang telah dibenarkan-Nya di dalam Kristus.
Itu sebabnya kita harus bertekun untuk berada di dalam kebenaran firman dan meminta anugerah Tuhan
agar kita sanggup memahami dan menjalani perintah-Nya.

4
Minggu : 30 Juli 2023
Teks : Matius 13:31-22, 44-52
Tema : Perumpamaan tentang kerajaan Sorga
I. Pendahuluan
Kerajaan Sorga seringkali hanya dipahami sebagai sebuah tempat yang nantinya akan kita tempati setela
kita mati. Kerajaan Sorga adalah sebuah situasi atau keadaan dimana berlangsung kehidupan yang damai dan
sejahtera. Kerajaan Sorga juga sebuah perkumpulan banyak orang yang dipimpin oleh Allah dan melakukan
kehendakNya. Itulah sebabnya Kerajaan Sorga bukan hanya terjadi setelah kematian tetapi kerajaan sorga harus
terjadi saat ini dan nanti.

II. Pembahasan
1. Kerajaan Sorga lebih besar dan berkuasa dari kerajaan dunia dan kerjaan lainnya.
Kerajaan sorga itu seperti biji sesawi memiliki ukuran yang sangat kecil yakni satu milimeter, ketika ia
ditanam akan menjadi pohon yang tinggi hingga mencapai tiga meter. Artinya kerjaaan sorga itu berasal dari
bibit yang paling kecil dari bibit sayur lainnya, tetapi berumbuh paling besar dari sayuran lainnya. Sedangkan
ragi adalah adonan tepung. Dari adonan ragi tersebut hanya akan diambil sedikit untuk dicampurkan dengan
empat puluh liter tepung agar dapat di khamirkan. Seperti ragi dalam membuat tempe. Artinya kerajaan sorga
meskipun kecil, tetapi mampu merubah puluhan kilo tepung menjadi roti dan makanan lainnya.
Perumpamaan ini mengingatkan kepada kita, bahwa tidak ada kerajaan lain yang besar dan lebih
berkuasa seperti Kerajaan Sorga. Apa yang kita anggap sekarang yang terpenting, sebenarnya bukan itulah
yang utama. Keraajaan dunia yang kita kejar sekarang, tidak akan berguna bagi kita. Hanya kerajaan sorga yang
mampu memberikan kebahagiaan sejati bagi kita. ketika kita sedang mengalami penyakit, kerajaan sorgalah
yang memberikan kita harapan. Ketika kita sedang dalam pergumulan, kerajaan sorgalah memberi jalan keluar
bagi kita. ketika kita sedang kelaparan, kerajaan sorgalah yang mempertahankan kita agar tetap hidup. Dan
ketika kita sedang mengalami kemarau dan kekurangan, kerajaan sorgalah yang memberikan kita kecukupan,
sehingga tidak akan ada yang meti kelaparan dan kebangkrutan dalan usaha kita.

2. Kerajaan Sorga lebih berharga dari kerajaan dunia


Perumpamaan ketiga adalah mengenai harta dan mutiara. Harta dan mutiara merupakan gambaran
dari sebuah semangat yang harus dimiliki oleh seorang manusia dalam mencari Kerajaan Sorga. Seperti seorang
yang menemukan harta terpendam di ladang lalu ia memendamnya lagi. Oleh karena ia mengetahui bahwa
ladang itu terdapat harta yang terpendam, maka ia menjual seluruh miliknya supaya ia dapat membeli ladang
itu. Demikian juga tentang Kerajaan Sorga juga diumpamakan seperti pedagang yang mencari mutiara indah
ketika telah mendapatkan, ia akan menjual apa yang dimilikinya untuk membeli mutiara tersebut.
Perumpamaan ini menggambarkan betapa berharganya Kerajaan Sorga tersebut, maka untuk menemukan
Kerajaan Sorga orang harus berjuang dan bersemangat untuk mencari supaya ia dapat menemukannya, orang
tidak dapat bermalas-malas.
Perumpamaan keempat adalah kerajaan sorga ibarat sebuah Pukat. Pukat adalah semacam jaring
yang besar dan panjang untuk menangkap ikan yang dioperasikan secara vertikal dengan menggunakan
pelampung di sisi atas dan pemberat disisi bawah supaya ikan yang masuk tidak bisa melarikan diri. Kerajaan
Sorga diumpamakan seperti pukat yang dilabuhkan di laut. Setelah pukat penuh dengan ikan maka pukat akan
diseret ke pantai untuk dipilah ikan yang bagus dan yang tidak bagus. Demikian juga Kerajaan Sorga itu
mencakup penghakiman terakhir dimana yang baik dan yang buruk akan dipisah, semua akan mendapatkan
hukuman dan anugerah yang sesuai.

III. Kesimpulan
Itulah 4 hal perumpamaan Kerajaan Sorga. Kerajaan sorga adalah kerajaan besar dan berkuasa dari
segala kerajaan apapun. Lebih besar dari kerajaan dunia dan kerajaan iblis. Setiap orang yang masuk ke dalam
kerajaan sorga sudah dipastikan akan menerima kemenangan dan kesukacitaan. Itulah kenapa setiap orang tersu
mencari kerjaaan sorga dan meninggalkan serta menjual segala benda berhaganya utnuk mendapatkan kerajan
sorga. Sebab kerajaan sorga meskipun sekarang hal paling kecil dimata kita, tetapi ketika penghakiman nanti
tiba, maka kita sadar betapa besarnya dan berkuasanya kerajaan sorga itu.

Anda mungkin juga menyukai