Pernikahan adalah suatu tempat di mana kedua orang saling berkomitment untuk
menyatukan hidup mereka dalam satu rumah. Pernikahan adalah suatu sakramen kudus yang
dipilih oleh manusia dan disetujui oleh Allah. Untuk itu kenapa pernikahan di dalam gereja
merupakan suatu hal yang sakral, dan mengapa gereja menghukum berat suatu pasangan
yang menceraikan pasangan-Nya.
Pernikahan merupakan kebahagiaan bagi mereka yang akan menjalani, tetapi bisa
menjadi bencana bagi mereka yang baru saja menjalananinya. Mengapa demikian? Didalam
menjalani suatu pernikahan maka ada “dua Manusia” yang harus menyatu. Sehingga pasti
muncul beberapa hal.
Setiap masalah tersebut sering kali melanda setiap orang yang baru saja menikah. Sehingga
dalam tahun pertama pernikahan sering sekali terjadi percecokan dan pertengkaran yang
membuat pasangan bersikap pasif dalam menjalin hubungan. Untuk itu harus ada
keterbukaan tentang
Untuk menjaga suatu pernikahan tetap utuh dan bahagia sebagimana mestinya, kita harus
melakukan hal berikut.
1. Markus 10:6-9
Ay. 6 : Utamakan Tuhan dalam keluargamu. Setiap keluarga tidak boleh menjadikan
dirinya sendiri sebagai sentral dari keluarganya. Haru ada sentral lain, yaitu Tuhan
untuk menjadikan keluarga sebagai hamba dan menghindari keegoisan manusia
Allah menciptakan laki-laki dan perempuan saling berbeda dalam kepribadian.
Tetapi satu dalam hal biologis.
Ay. 7 : Menjadikan keluarga yang mandiri
Ay. 8-9 : Dua menjadi satu. Satu dalam pikiran, keputusan, mendidik anak-anak,
mengelola rumah tangga, rencanadan cita-cita keluarga.
2. Yohanes 13: 34-35
a. Perintah untuk setia. Setialah pada pasangan (monogamy)
b. Perintah untuk saling menghormati. Ef. 5:21 “rendahkanlah dirimu kepada yang
lain didalam takut akan Kristus.
c. Perintah saling berkomunikasi. Pentingnya sebuah komunikasi dalam menjalin
hubungan. 2 Yoh. 1:12.
Inti: