Anda di halaman 1dari 2

Kotbah Natal

Yohanes 15:12
Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.

Syalom Amang Inang (saudara-saudari) dalam Tuhan Yesus Kristus. Hari ini kita
merayakan natal (kelahiran Yesus Kristus). Meskipun ini dimasa minggu Adven, namun tetap
bisa melaksanakannyan dengan bersukacita mengingat kelahiran Yesus Kristus 2000 tahun
yang lalu ke dunia ini. Saudara-saudari firman Tuhan bagi kita pada hari ini diambil dari
Yohanes 15:12 (saya akan membacakan bagi kita: Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu
saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.)

Saudara-saudari momen Natal adalah kelahiran, menyambut kelahiran. Namanya


yang menyambut kelahiran, sebagai contoh ibu-ibu pada masa kini, kalau hendak lahiran
biasanya ada persiapan. Persiapan ini bisa uang, asuransi, tempat melahirkan, baju-baju, dan
apalagi orang Indonesia biasanya ada acara menyambut kelahiran (7 bulanan) dan acara
sesudah melahirkan dengan mengundang keluarga dekat dan teman kampung untuk
menyambut kelahiran bayi yang baru. Tentu persiapan ini harus dilakukan dengan baik agar
jangan terjadi namanya kekacauan. Luka operasi atau pasca melahirkan belum selesai, tapi
harus memikirkan dana, memikirkan baju si kecil, dll. Tentu ini tetap dipikirkan, namun kalau
kurang persiapan bisa jadi menimbulkan masalah.

Demikian juga penting dan sangat perlu bagi orang percaya, yang menyebut dirinya
merayakan natal kelahiran Yesus harus punya persiapan. Menyambut Tuhan harus
mempersiapkan diri. Jangan datang dengan diri yang kosong. Kalau kita datang tanpa
persiapan, itu akan menimbulkan kemarahan Tuhan, seakan-akan kita tidak di ajari oleh para
pelayan Tuhan. Seperti yang tertulis di dalam Matius 22:11-12, bahwa setiap yang hendak
datang ke pesta perjamuan Allah, digambarkan disini harus punya pakaian pesta, yang artinya
ada persiapan. Orang yang menyambut kelahiran Tuhan, ia mematangkan dirinya,
mempersiapkan hati dan hidupnya menyambut kedatangan Tuhan. Dalam bahasa batak
manomunomu haroro ni Tuhan I. Raja segala raja, Tuhan segala tuhan, pembawa keselamatan
dan kedamaian. Itu yang mau kita sambut.

Sebab itu persiapan apa yang harus kita perbuat?

Yesus dalam nats kotbah kita, Yohanes 15:12 mengajarkan orang percaya untuk
mempersiapkan diri dalam kasih. Kasih yang disebut Yesus seperti yang dia lakukan. Tentu
sulit melakukannya karena Yesus sendiri melakukan kasih yang hampir tidak pernah ada yang
bisa menyamainya. Yaitu kasih dengan berkorban nyawa demi semua ciptaan. Tetapi ada
yang bisa kita lakukan dengan meniru kasih Tuhan, yang mengasihi dengankasih yang tulus,
kasih yang sabar, kasih yang memaafkan. Ini akan menjadi persiapan bagi kita orang percaya
untuk menyambut kedatangan Yesus Kristus.

Kasih ini harus lebih dahulu kita lakukan dalam komunitas kecil kita ini, keluarga,
yang bertetangga dan kemudian bisa lebih luas ke orang banyak. Kasih itu lebih besar dari
iman dan pengharapan (1 Korintus 13:13). Kasih bukan hanya kata-kata atau perbuatan
semata. Tetapi mencakup keduanya, dan Kasih adalah kekuatan yang menyatukan kita semua,
melintasi perbedaan dan ketidaksempurnaan kita. Ketika kita memahami dan merasakan
kasih, kita merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kasih harus menjadi:

1. Kasih sebagai Pondasi Hidup

Di Alkitab, dalam 1 Korintus 13, kita diberitahu bahwa apapun yang kita lakukan tanpa kasih
hanyalah seperti bunyi gong yang bergaung atau lonceng yang berdenting. Kasih adalah
pondasi hidup kita. Ketika kita bersikap penuh kasih terhadap sesama, kita membangun
fondasi yang kuat untuk kehidupan kita, komunitas kita.

2. Kasih Mengalahkan Ketidaksempurnaan

Kita semua memiliki kekurangan dan kesalahan, tetapi kasih mengajarkan kita untuk saling
mengasihi dan mengampuni. Dalam Kolose 3:14, kita diingatkan untuk mengenakan kasih
sebagai ikat pinggang yang menyatukan kita. Ketika kita mengenakan kasih, kita melepaskan
kebencian dan membiarkan damai Tuhan memerintah di hati kita.

3. Kasih sebagai Bukti Kekristenan

Ketika dunia melihat kita, apakah mereka dapat melihat kasih Kristus dalam hidup kita?
Yesus sendiri mengatakan dalam Yohanes 13:35, "Dengan demikian semua orang akan tahu,
bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, jikalau kamu saling mengasihi."

Marilah kita hidup sebagai saksi kasih Kristus. Mari kita menjadi orang-orang yang
memancarkan kasih-Nya kepada semua orang di sekitar kita.

Hari ini, firman ini mengajak kita semua untuk merenungkan kasih yang telah Tuhan
curahkan kepada kita dan untuk bertekad menjadi pembawa kasih seperti kasih Kristus dalam
hidup kita sehari-hari dan sebagai orang yang mempersiapkan persiapan menyambut Yesus
Kristus. Mari kita membiarkan kasih itu menjadi gaya hidup dan mengubah kita, sehingga
kita dapat menjadi cahaya yang terang dan garam bagi dunia ini, yang terangnya bercahaya
dan garamnya memberi rasa. Amen. Selamat Natal Bagi Kita Semua. Salam Kasih.

Anda mungkin juga menyukai