Anda di halaman 1dari 62

E-Magazine

TEACHING
03 Januari 2021
Khotbah Umum

Mengasihi Seperti Yesus


(Yohanes 15:9-17)
Pdt. Yakub Tri Handoko
Tema REC tahun 2021 adalah “Togetherness:
What We Value and Do” (Kebersamaan: Apa
Yang Kita Hargai dan Lakukan). Adalah sangat
tepat apabila kita melandasi rangkaian tema
ini dengan perintah Tuhan Yesus tentang saling
mengasihi seperti Dia telah mengasihi kita. Tanpa
kasih yang benar, kebersamaan bisa berubah
menjadi sesuatu yang merugikan: ketergantunga,
persekongkolan, bahkan perpecahan.

Lebih daripada sekadar kesatuan organisatoris

3
E-Magazine
03 Januari 2021

atau kesamaan personal, kita membutuhkan


kebersamaan yang dibangun di atas kasih Tuhan.
Tidak mudah memang. Tapi itulah yang kita akan
tuju di depan.

Teks hari ini akan memaparkan alasan-alasan


mengapa kita harus saling mengasihi seperti
Yesus telah mengasihi kita (ayat 9-11). Teka
kita juga mengajarkan bagaimana wujud
konkrit mengasihi orang lain seperti Yesus telah
mengasihi kita (ayat 12-17). Jadi, bagian awal
berbicara tentang “mengapa” dan bagian
selanjutnya tentang “bagaimana”.

Alasan-alasan menaati perintah (ayat 9-11)


Semakin banyak orang menyadari betapa
pentingnya “mengapa” lebih daripada “apa”
dan “bagaimana”. Ketika seseorang benar-
benar menangkap alasan penting di balik apa
yang dia lakukan, dia pasti akan mencari tahu
“apa” dan “bagaimana” melakukannya. “Apa”
dan “mengapa” tidak akan menjadi beban bagi
mereka yang sudah paham alasan.

Jadi mengapa kita perlu menaati perintah untuk


mencerminkan kasih Kristus? Alasan utama
adalah perintah ini tidak sukar untuk dilakukan.
Ya! Benar. Perintah ini seharusnya mudah untuk
dilakukan.

Bagaimana tidak? Yesus hanya memerintahkan


kita untuk tinggal di dalam kasih-Nya (ayat

4
E-Magazine
03 Januari 2021

9). Dia tidak meminta kita untuk mencari atau


menemukan kasih itu. Kita tidak dituntut untuk
mengupayakan atau membayar kasih tersebut.
Kita sudah diletakkan di dalam kasih-Nya. Tugas
kita hanya diam di sana saja.

Ayat yang sama bahkan mengajarkan bahwa


kita sudah mengalami kasih itu (“demikian juga
Aku telah mengasihi kamu”). Kasih Kristus bukan
sebuah ide abstrak yang kering. Bukan pula
sekadar wacana teologis. Kita sudah mengalami
kasih itu. Lekat dengan kehidupan kita. Sesuatu
yang kita sudah alami pasti lebih mudah untuk
kita bagi. Dengan mengalami kita semakin
memahami. Dengan memahami kita akan
semakin termotivasi.

Bukan hanya itu. Yesus Kristus juga telah


menyediakan sebuah teladan (ayat 10b “seperti
Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di
dalam kasih-Nya”). Segala sesuatu yang Dia
pikirkan, rasakan, atau lakukan menunjukkan
kasih-Nya dan ketaatan-Nya pada perintah
Bapa-Nya. Dia tidak hanya memberitahukan
apa yang harus dilakukan, tetapi sekaligus
menunjukkan bagaimana Dia melakukannya.

Semua penjelasan di atas seharusnya


memberikan suntikan semangat bagi kita untuk
melakukannya. Apa yang diperintahkan tidak
sukar. Kita hanya diminta untuk tinggal di dalam
kasih Kristus. Lagipula, kita juga sudah diberikan

5
E-Magazine
03 Januari 2021

pengalaman dan keteladanan. Musuh utama


kasih adalah kebebalan dan ketidakpedulian,
bukan kemustahilan.

Alasan lain mengapa kita perlu menaati perintah


untuk mencerminkan kasih Kristus adalah perintah
ini menggembirakan. Poin ini sama pentingnya
dengan yang pertama. Sesuatu yang mudah
akan tetap menjadi sukar bagi mereka yang
enggan untuk melakukannya. Karena itu Yesus
mengajarkan bahwa perintah yang Dia berikan
bukan hanya tidak sukar, tetapi menggembirakan.

Perintah Kristus sangat menggembirakan karena
dilandaskan pada kasih. Ide tentang kasih
muncul 5 kali di ayat 9-10. Ketaatan kita dimulai
dengan kasih Allah kepada kita (ayat 9). Bahkan
ketaatan merupakan upaya untuk tetap tinggal
di dalam kasih-Nya. Dengan kata lain, ketaatan
kita didirikan di atas pengalaman dan keyakinan
bahwa Allah telah lebih dahulu mengasihi kita.
Jika semua digerakkan oleh cinta, semua akan
dilakukan dengan gembira.

Di samping itu, perintah Kristus juga


menggembirakan karena mendatangkan
sukacita yang besar. Secara hurufiah ayat 11
berbunyi: “hal-hal ini Aku telah katakan kepada
kalian supaya sukacita-Ku di dalam kalian tetap
ada, dan sukacita kalian menjadi penuh” (YLT).
Dua kali kata “sukacita” diucapkan di sini. Sukacita
milik Yesus sudah ada dalam diri kita. Dia ingin

6
E-Magazine
03 Januari 2021

supaya sukacita itu tetap ada pada kita.

Apa yang sudah tetap ada adalah satu hal.


Apa yang ada menjadi sempurna adalah hal
yang berbeda. Kristus tidak hanya menghendaki
supaya sukacita-Nya tetap ada dalam kita,
melainkan supaya sukacita itu menjadi
penuh. Orang-orang Yahudi yang memahami
pengharapan mesianis pasti akan langsung
mengaitkan sukacita ini secara eskhatologis
(yang berkaitan dengan akhir zaman). Pada
zaman akhir, ketika mesianis akan menahbiskan
kerajaan Allah di bumi secara sempurna, semua
orang yang percaya akan menikmati sukacita
yang tidak terkatakan. Sempurna. Seperti yang
direncanakan oleh Allah bagi mereka.

Wujud konkrit mengasihi seperti Yesus mengasihi


kita (ayat 13-17)
Kasih Yesus kepada kita diungkapkan dalam
banyak cara. Apa saja yang Dia katakan atau
lakukan bagi kita merupakan wujud kasih-Nya
kepada kita. Berdasarkan keluasan ungkapan
kasih ini, kita perlu berfokus pada teks kita hari ini
saja, terutama di ayat 13-17. Dari bagian ini kita
dapat belajar dua wujud konkrit mengasihi orang
lain seperti Kristus telah mengasihi kita.

Pertama, mengasihi seperti sahabat (ayat 13-


15). Persahabatan merupakan jenis relasi yang
sangat penting dan dihargai dalam budaya
kuno. Hal ini tidak terlalu mengherankan. Dalam

7
E-Magazine
03 Januari 2021

masyarakat kuno, identitas ditentukan oleh


komunitas. Banyak hal dalam diri seseorang
berkaitan dengan atau bahkan ditentukan oleh
dengan siapa dia bergaul. Berbeda dengan
konsep kita secara umum tentang persahabatan,
ikatan persahatan kuno jauh lebih kuat. Sahabat
bukan hanya berbagi waktu dan aktivitas
yang sama. Bersahabat berarti mengadopsi
cara pandang dan berbagi kehidupan. “Siapa
seseorang” dapat diketahui dari “dengan siapa
dia bergaul”.

Persahabatan juga menawarkan kedekatan yang


khusus. Seorang sahabat bahkan bisa lebih dekat
daripada saudara kandung (Ams. 18:24). Seorang
sahabat selalu menaruh kasih sepanjang waktu
dan memberikan pertolongan dalam kesukaran
(Ams. 17:17).

Dalam tradisi religius Yahudi persahabatan juga


dipentingkan. Sebagai contoh, banyak orang
saleh dalam kitab suci, tetapi yang disebut sebagai
sahabat Allah hanya segelintir saja. Yang paling
terkenal tentu saja adalah Abraham. Beberapa
kali Alkitab menyebut dia sebagai sahabat Allah
(Yes. 41:8; Yak. 2:23). Selain Abraham, kita perlu
menyebutkan nama Musa (Kel. 33:11). Dengan
kata lain, dianggap sebagai sahabat oleh Allah
merupakan sebuah kehormatan yang besar.
Tidak semua orang diperlakukan demikian.

Sesuai dengan konteks Yohanes 15:9-17, aspek

8
E-Magazine
03 Januari 2021

persahabatan yang ditekankan adalah


pengenalan. Figur sahabat dikontraskan dengan
hamba atau budak. Secara khusus, Yesus
menyoroti perbedaan kualitas pengenalan di
antara mereka: “Aku tidak menyebut kamu lagi
hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang
diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut
kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan
kepada kamu segala sesuatu yang telah
Kudengar dari Bapa-Ku” (ayat 15).

Sebagian orang berusaha mempersoalkan


ucapan Yesus bahwa wujud kasih yang terbesar
adalah memberikan nyawa bagi sahabat-Nya.
Menurut mereka, kasih terbesar seharusnya
ditujukan pada musuh, bukan sahabat.
Sanggahan semacam ini terlalu mengada-ada
dan tidak menghargai konteks pembicaraan.
Yesus tidak sedang membicarakan tentang
segala jenis relasi. Dia hanya mengontraskan
budak dengan sahabat. Dalam konteks relasi
persahabatan inilah, Yesus mengajarkan bahwa
wujud kasih terbesarnya adalah memberikan
nyawa bagi sahabat.

Sebagai contoh, ketika saya berkata: “Tidak


ada yang lebih indah daripada memiliki rekan
pelayanan yang sekaligus menjadi sahabat
dalam kehidupan” isteri saya tentu saja tidak
akan merasa tersinggung dan disisihkan. Dalam
kalimat itu saya hanya membicarakan tentang
dua jenis relasi: rekan pelayanan dan sahabat

9
E-Magazine
03 Januari 2021

dalam kehidupan. Saya tidak sedang memikirkan


relasi suami – isteri atau orang tua – anak.

Kedua, mengambil inisitaif untuk kebaikan


orang lain (ayat 17). Apa yang Yesus katakan
di ayat ini mengungkapkan kerinduan-Nya
yang besar agar murid-murid-Nya mengalami
segala kebaikan-Nya. Dia tidak menunggu hal
itu terjadi. Dia mengambil inisiatif untuk memilih
murid-murid-Nya (ayat 16a “Bukan kamu yang
memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu”).
Di telinga masyarakat kuno, tindakan ini cukup
mengagetkan. Biasanya yang terjadi adalah
sebaliknya: seorang murid memilih seorang guru;
pemilihan ini juga belum tentu dikabulkan oleh
sang guru.

Sejak awal Tuhan Yesus sudah memberitahukan


tujuan dari pemilihan di atas, yaitu supaya murid-
murid-Nya menghasilkan buah (ayat 16b). Bukan
hanya sekali, melainkan berkali-kali (“buahmu itu
tetap”). Inilah yang disebut multiplikasi. Murid-
murid dipilih bukan hanya untuk menambah
pengetahuan atau membentuk tim elit. Mereka
dimuridkan supaya dapat memuridkan orang
lain dalam sebuah proses multiplikasi yang tanpa
henti.

Tugas ini tentu saja tidak mudah. Target begitu


besar, sementara kemampuan murid-murid
terbatas. Itulah sebabnya Yesus memberikan
sebuah jaminan: “supaya apa yang kamu minta

10
E-Magazine
03 Januari 2021

kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya


kepadamu” (ayat 16c). Frasa “apa yang kamu
minta” harus dipahami dalam kaitan dengan
menghasilkan buah di bagian sebelumnya. Apa
saja yang kita perlukan untuk memiliki hidup
yang berbuah pasti akan disediakan oleh Bapa.
Jaminan ini diberikan di dalam Kristus (“dalam
nama-Ku”). Bagi siapa saja yang tinggal di dalam
Dia dan kasih-Nya (dalam arti menaati perintah-
perintah-Nya), Bapa sudah memberikan jaminan
keberhasilan.

Pemuridan memang sukar. Multiplikasi tanpa


henti memang kadangkala mengintimidasi.
Walaupun demikian, kita perlu mengingat bahwa
jika TUHAN memerintahkan, Dia pasti akan
memampukan. Tugas kita hanya menunjukkan
kemauan.

Akhirnya, mengasihi sesama seperti Kristus telah


mengasihi kita bukanlah tugas yang mustahil.
Pengenalan dan kedekatan dengan TUHAN
adalah kunci ketaatan. Semakin kita melekat
dengan kasih-Nya, semakin kita digerakkan
oleh kasih itu. Keindahan-Nya mengaburkan
kehinaan sesama. Pengampunan yang besar
yang kita terima dari Tuhan membuat kesalahan-
kesalahan orang lain menjadi tidak signifikan.
Soli Deo Gloria.

11
E-Magazine
03 Januari 2021

Katekismus
Westminster
Pertanyaan 111:
Apa yang dituntut dalam hukum yang ketiga?
• Hukum yang ketiga menuntut agar nama
Allah, gelar-gelar-Nya, sifat- sifat-Nya,
pranatapranata yang telah ditetapkan-
Nya, Firman-Nya, sakramen-sakramen-Nya,
doa kepadaNya, sumpah, nazar, tindakan
membuang undi, karya-karya-Nya, dan
segala hal lain yang dijadikan-Nya sebagai
sarana memperkenalkan diri-Nya, dipakai
dengan cara yang suci dan khidmat, dalam
pikiran, renungan, perkataan, dan tulisan,
melalui pengakuan iman yang kudus dan
tingkah laku yang bertanggung jawab, demi
kemuliaan Allah dan kebaikan kita sendiri
serta orang lain.
• a. Mat 6:9; Ula 28:58; Maz 29:2; 68:4; Wah
15:3-4. b. Mal 1:14; Pengk 5:1. c. Maz 138:2. d. 1Ko
11:24-25, 28-29. e. 1Ti 2:8. f. Yer 4:2. g. Pengk
5:2, 4-6. h. Kis 1:24, 26. i. Ayu 36:24. j. Mal 3:16.
k. Maz 8:1, 3-4, 9. l. Kol 3:17; Maz 105:2, 5. m.
Maz 102:19. n. 1Pe 3:15; Mik 4:5. o. Fil 1:27. p. 1Ko
10:31. q. Yer 32:39. r. 1Pe 2:12.

12
E-Magazine
03 Januari 2021

Pokok Doa
Syafaat
1. Renovasi REC Nginden. Kiranya Tuhan yang
memberikan kesehatan dan kemampuan
kepada para pekerja dalam proses renovasi.
Berdoa supaya proses renovasi dapat
segera selesai sehingga dapat digunakan
di bulan Februari 2021. Kiranya Tuhan
mencukupkan dana yang dibutuhkan.
2. Berdoa untuk persiapan yang dilakukan
sekolah-sekolah untuk menghadapi
era belajar tatap muka pada tahun
2021. Kiranya pengurus sekolah dapat
mempersiapkan segala sesuatu dengan baik.
Tuhan memberikan kesehatan yang prima
kepada para guru dan para murid. Berdoa
juga supaya orangtua dapat merasakan
ketenangan ketika anak-anak mereka
belajar tatap muka di sekolah.
3. TK dan SD Exodus di Sorong. Kiranya Tuhan
juga memberikan kesehatan, hikmat dan
kemampuan kepada guru-guru dalam
mempersiapkan materi dan pelajaran
semester genap.

13
E-Magazine
CARE
03 Januari 2021
All About Marriage

Dusta yang Diyakini


oleh Kaum Wanita
Mengenai Diri Sendiri
Kemerdekaan itu akan Memerdekakanmu

Beberapa bulan yang lalu, sebelah mata


saya mengalami iritasi, saya mengira bahwa
saya terkena alergi dan saya mencoba untuk
mengobatinya. Namun iritasinya semakin
menjadi sehingga saya akhirnya menemui dokter
mata.

Ketika dokter memeriksa mata saya, ia


menjelaskan bahwa mata saya tidak menderita

14
E-Magazine
03 Januari 2021

alergi; masalahnya pada lensa kontaknya. Untuk


memulihkan penglihatan saya, lensa yang telah
rusak itu harus diganti dengan yang baru.

Seringkali kita gagal untuk menyadari apa


penyebab gangguan atau gejolak yang ada
di dalam jiwa kita; padahal sebenarnya,
masalahnya adalah karena kita memandang
segala sesuatu melalui lensa yang telah rusak.
Salah satu bidang yang sangat dipengaruhi
oleh pandangan kita terhadap Allah adalah
pandangan kita terhadap diri sendiri, seperti…

7. “SAYA TIDAK BERHARGA”


Cara pandang kita terhadap diri sendiri dan juga
perasaan berharga seringkali ditentukan oleh
masukan dan opini orang lain. Hal inilah yang
terjadi pada “Mindy”:
Saya teringat ketika saya berumur enam tahun
dan seseorang mengatakan bahwa saya
tidak pantas hidup dan seharusnya saya tidak
dilahirkan saja. Saya tidak ingat siapa yang
mengucapkan kata-kata itu, tetapi saya ingat
bahwa ibu saya diam saja…
Sampai… saya percaya bahwa saya bodoh,
tidak normal, dan seharusnya saya dikurung di
suatu tempat. Di sekolah saya tidak mempunyai
teman, dan orang-orang selalu mencoba untuk
menyakiti saya. Akibatnya, saya semakin menarik
diri, mengalami depresi, dan pernah punya

15
E-Magazine
03 Januari 2021

keinginan untuk tidur dan tidak bangun-bangun


lagi.

Ada sebuah ayat dalam 1 Petrus yang


menunjukkan kepada kita bagaimana harga
diri Yesus ditentukan: Ia “dibuang oleh manusia,
tetapi yang dipilih dan dihormati di hadirat Allah”
(2:4). Ia dipilih oleh Allah; itulah yang membuat-
Nya berharga; itulah yang menentukan harga
diri-Nya.

Ketika Allah mengutus Anak tunggal-Nya, Yesus,


ke dunia ini untuk menanggung dosa Anda dan
saya di atas kayu salib, Ia menempelkan sebuah
label harga pada kita – Ia menentukan bahwa
harga jiwa kita lebih berharga dibandingkan
dengan seisi dunia.

8. “SAYA HARUS BELAJAR UNTUK


MENCINTAI DIRI SENDIRI”
Persoalannya bukanlah “harga diri yang rendah,”
bukan juga bagaimana kita memandang diri kita
sendiri, melainkan bagaimana kita memandang
Allah. Masalahnya bukanlah bahwa kita tidak
menghargai diri kita sendiri, sebaliknya, kita tidak
menghargai Allah. Yang kita perlukan bukanlah
mengasihi diri kita sendiri tetapi untuk menerima
kasih-Nya yang luar biasa bagi kita dan untuk
menerima rancangan-Nya dan maksud tujuan-
Nya dalam hidup kita.

16
E-Magazine
03 Januari 2021

Sekali kita menerima kasih-Nya, kita tidak perlu


membandingkan diri kita dengan orang lain; kita
tidak akan terfokus pada diri sendiri. Sebaliknya,
kita akan menjadi saluran kasih-Nya bagi orang
lain.

9. “MEMANG SAYA BEGINI, KOK!”


Dusta ini – “saya tidak dapat mengubah diri saya”
membuat kita menjadi korban. Dusta ini membuat
kita tidak punya harapan untuk mengubah diri
kita. Jika kita percaya bahwa kita ditakdirkan
untuk gagal, terus-menerus hidup di dalam dosa,
atau hidup menderita, maka kita akan selalu
gagal, terus-menerus berbuat dosa, dan akan
selalu merasa tidak bahagia dan frustrasi.

Kebenarannya ialah kita dapat memilih. Kita


bertanggung jawab atas pilihan-pilihan kita
sendiri. Kita dapat diubahkan melalui kuasa Roh
Allah. Sekali kita mengenal dan berpegang pada
Kebenaran, maka kita dapat melepaskan diri dari
belenggu masa lalu kita, lingkungan sekitar kita,
dan bahkan mengubah kebiasaan lama yang
telah berurat berakar.

10. “ITU HAK SAYA”


Nabi Yunus merasa bahwa ia berhak untuk
merasa tidak suka pada penduduk Niniwe. Ia
berhak untuk menentukan ke mana ia harus pergi
melayani. Ia berhak untuk menyaksikan Allah

17
E-Magazine
03 Januari 2021

menghakimi orang-orang Niniwe.

Ketika Allah bertindak sebaliknya, “hal itu sangat


mengesalkan hati Yunus dan marahlah ia.” (Yunus
4:1). Ia begitu marah sehingga ia memohon
agar Allah mengambil nyawanya. Tetapi firman
TUHAN, “Layakkah engkau marah?” (ayat 4).

Yunus menolak untuk menjawab pertanyaan itu.


Malahan ia pergi ke luar kota Niniwe, dan duduk
menunggu sampai Allah menghancurkan kota
itu. “Lalu atas penentuan Tuhan Allah tumbuhlah
sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus
untuk menaunginya… Yunus sangat bersukacita
karena pohon jarak itu” (ayat 6).

Kebahagiaannya segera sirna, tatkala keesokan


harinya Allah mengutus ulat untuk menggerogoti
pohon jarak itu… Sekali lagi, nabi yang frustrasi itu
memohon agar ia mati saja. Dan sekali lagi Allah
menantang hak-hak Yunus: “Layakkah engkau
marah karena pohon jarak itu?” (ayat 9), Yunus
menjawab, “Selayaknya aku marah sampai mati”
(ayat 9).

Yang menyedihkan adalah bahwa kadangkala


kisah Yunus ini hampir mirip dengan kisah saya
sendiri. Seringkali saya mendapati diri saya
merasa jengkel dan gelisah apabila hal-hal
tidak berjalan sesuai keinginan saya. Jika saya

18
E-Magazine
03 Januari 2021

berkeras mempertahankan hak-hak saya, maka


pelanggaran kecil saja pun dapat membuat
perasaan saya berubah-ubah dan merasa
jengkel.

Cara satu-satunya untuk menyingkirkan


ketidakstabilan emosi dan rohani seperti itu
adalah dengan menyerahkan semua hak
saya pada Dia yang memiliki semua hak itu. Itu
adalah Kebenaran – dan Kebenaran itu akan
membebaskan kita.

11. “KEINDAHAN FISIK LEBIH BERARTI


DARIPADA KEINDAHAN BATINIAH”
Kitab Suci tidak pernah mengecam keindahan
fisik atau mengatakan bahwa penampilan luar
tidak perlu diperhatikan. Yang salah adalah
apabila kita memberikan perhatian berlebih
pada kecantikan fisik, atau cenderung lebih
tertarik pada hal-hal lahiriah dan mengabaikan
keindahan batiniah.

Berpakaian dan bersikaplah sedemikian rupa


sehingga Anda mencerminkan panggilanmu
yang kudus. Kita sebagai wanita-wanita Kristen
harus berusaha merefleksikan keindahan,
keteraturan, keagungan, dan kasih karunia Allah
melalu pribadi kita baik secara lahiriah maupun
batiniah. Dengan cara demikian, ia merefleksikan
keadaan hatinya yang sejati dan relasinya

19
E-Magazine
03 Januari 2021

dengan Allah, dan ia membuat Injil tampak


menarik bagi dunia.

12. “TIDAK SELAYAKNYA SAYA HIDUP DENGAN


MEMENDAM KEINGINAN-KEINGINAN YANG
TIDAK TERPENUHI”
Masyarakat kita telah menganut filosofi yang
mengajarkan bahwa selalu/harus ada cara untuk
memenuhi (sebaiknya dengan cepat dan mudah)
untuk memenuhi keinginan dan hasrat kita. Kita
didorong untuk mengenali keinginan-keinginan
itu dan melakukan apa pun yang dianggap perlu
untuk memenuhi “kebutuhan-kebutuhan” itu.

Penting agar kita memahami bahwa kerinduan


hati kita tidaklah merupakan dosa. Yang salah
adalah jika kita menuntut agar kerinduan itu
terpuaskan sekarang di bumi ini, atau bersikeras
untuk memuaskan keinginan itu dengan cara-
cara yang tidak benar.

Kebenarannya adalah, setiap makhluk ciptaan


akan selalu mengecewakan kita. Kita harus
menyadari bahwa tidak salah jika kita memiliki
kerinduan yang belum terpuaskan. Kita
harus belajar untuk menerima kerinduan itu,
menyerahkannya ke tangan Tuhan, dan mencari
Dia untuk memuaskan keinginan hati kita yang
terdalam.

20
E-Magazine
03 Januari 2021

Kita telah menyaksikan bahwa pandangan yang


salah tentang Allah melahirkan pandangan yang
salah terhadap diri kita juga, dan bahwa dusta
itu dalam bidang-bidang kehidupan yang mana
pun mempengaruhi cara hidup kita. Tidak dapat
dipungkiri, percaya akan dusta-dusta mengenai
Allah atau diri kita sendiri dapat membuat kita
memiliki pandangan yang salah tentang dosa.

------------------
Ringkasan Bab 3 – bagian II
Lies Women Believe – Nancy Leigh DeMoss

21
E-Magazine
TEACHING
03 Januari 2021
Q&A

Mungkinkah Secara Medis


Yesus Berpuasa Selama
40 Hari?
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.
Salah satu tindakan Yesus yang dicatat oleh para
penulis kitab Injil adalah berpuasa selama 40
(empat puluh) hari. Matius, Markus dan Lukas
mencatat peristiwa itu (Mat. 4:1-11; Mrk. 1:12-13; Luk.
4:1-13). Walaupun peredaksian cerita memang
berbeda, ketiganya menginformasikan jangka
waktu puasa yang sama, yaitu 40 hari.

Keterangan ini menimbulkan sebuah sebuah

22
E-Magazine
03 Januari 2021

persoalan. Secara medis, manusia tidak mungkin


bisa bertahan hidup tanpa makanan dan
minuman selama 40 hari. Makanan dan minuman
sangat diperlukan agar tubuh dapat berfungsi
dengan baik. Tanpa makanan dan minuman
yang memadai – apalagi secara ektrim dan
intensif selama berhari-hari – akan menyebabkan
kegagalan fungsi organ yang parah.

Berapa lama manusia dapat bertahan tanpa


makanan dan minuman? Angka pasti susah untuk
didapatkan. Eksperimen medis yang intensional
kepada manusia dalam kasus ini jelas tidak
diperbolehkan. Perkiraan angka hanya diperoleh
dari beragam peristiwa, misalnya mogok makan,
penyekapan, atau puasa ekstrim. Dengan situasi
seperti ini banyak hal sukar untuk dipastikan
karena kondisi tubuh masing-masing orang tidak
diketahui sebelumnya.

Walaupun angka pasti sukar didapatkan, cukup


aman apabila kita mengatakan bahwa manusia
hanya mampu bertahan antara 8 sampai 21
hari tanpa makanan dan minuman sama sekali.
Semua bergantung pada kondisi tubuh, keadaan
ruangan/cuaca, jenis aktivitas, usia, persiapan
fisik dan mental, dsb. Umumnya sebelum
mengalami kematian, seseorang mengalami
berbagai macam persoalan fisik dan mental,
misalnya halusinasi.

23
E-Magazine
03 Januari 2021

Apakah hal yang sama berlaku pada semua


manusia, termasuk Yesus? Jika iya, bagaimana
kita memandang catatan Alkitab di atas?

Hal pertama yang perlu kita perlu tekankan di


sini adalah nuansa supranatural dalam kisah
tersebut. Ada keterlibatan Roh Kudus dalam
peristiwa ini (Mat. 4:1//Luk. 4:1). Di akhir cerita juga
disebutkan tentang para malaikat yang melayani
Yesus (Mat. 4:11). Tidak tertutup kemungkinan
bahwa Yesus menerima kekuatan yang khusus
dari atas sehingga Dia mampu menyelesaikan
puasa selama 40 hari. Dari perspektif Alkitab
yang memang berisi kisah-kisah supranatural,
hal itu sangat dimungkinkan.

Tanpa bermaksud membuang kemungkinan di


atas, kita mungkin perlu memikirkan alternatif
jawaban yang lain dalam kasus puasa Yesus.
Catatan Alkitab di atas kemungkinan besar tidak
bertabrakan dengan analisa medis, karena para
penulis Alkitab hanya mencatat bahwa Yesus
tidak makan selama 40 hari. Akibat dari puasa
ini juga disebutkan secara eksplisit, yaitu Yesus
menjadi lapar (Mat. 4:2; Luk. 4:2). Tidak ada
keterangan apapun bahwa Yesus tidak minum
atau Yesus menjadi haus.

Jika memang demikian, secara medis tidak ada


yang perlu dipersoalkan dari kisah ini. Beberapa
catatan menunjukkan bahwa manusia sanggup

24
E-Magazine
03 Januari 2021

bertahan tanpa makanan selama lebih dari


40 hari. Sekali lagi, ketahanan masing-masing
orang ditentukan oleh beragam faktor: usia,
kondisi tubuh, kebiasaan puasa, jenis aktivitas
selama puasa, dsb. Mempertimbangkan bahwa
usia Yesus masih muda, dia terbiasa puasa,
kondisi tubuh yang sehat (banyak berjalan dan
aktivitas) dan aktivitas selama puasa yang sangat
minimal, tidak tertutup kemungkinan Dia sanggup
bertahan hidup tanpa makanan selama 40 hari.
Soli Deo Gloria.

25
E-Magazine
TEACHING
03 Januari 2021
Doctrine Does Matter

Makna Kedaulatan Allah


Sumber : Sovereignity of God (Kedaulatan Allah)
Penulis Arthur W. Pink

(Lanjutan tgl 27 Desember 2020)


Allah itu berdaulat dalam melaksanakan
anugerah-Nya: memang demikian halnya,
sebab anugerah merupakan suatu pertolongan
yang dianugerahkan kepada mereka yang
tidak layak menerima -nya, kepada mereka
yang layak memperoleh hukuman di neraka.
Anugerah merupakan antitesis dari keadilan.
Keadilan menuntut adanya penegakan hukum
yang adil. Keadilan menuntut setiap orang untuk
menerima balasan yang setimpal, tidak kurang
ataupun lebih. Keadilan tidak pilih kasih dan tidak

26
E-Magazine
03 Januari 2021

mengenal kemurahan hati. Anugerah Allah tidak


dinyatakan dengan mengorbankan keadilan,
melainkan “kasih karunia akan berkuasa oleh
kebenaran” (Rm. Rm. 5:21), dan bila kasih
karunia atau anugerah “berkuasa,” maka berarti
anugerah itu pun berdaulat.

Anugerah telah didefinisikan sebagai suatu


bentuk perkenanan Allah yang diterima bukan
karena pekerjaan manusia (unmerited); dan bila
bukan karena hasil pekerjaan manusia, maka tak
seorang pun dapat mengklaimnya sebagai hak
mereka yang tidak dapat diganggu gugat. Bila
anugerah tidak didapatkan dengan pekerjaan
manusia dan tidak semestinya diberikan, maka
tak seorang pun berhak atasnya. Bila anugerah
itu adalah suatu pemberian, maka tak seorang
pun berhak menuntutnya. Oleh sebab itu, karena
keselamatan diperoleh hanya melalui anugerah,
pemberian cuma-Cuma dari Allah, maka Dia
memberikan anugerah itu hanya kepada
orang-orang yang diperkenan-Nya. Karena
keselamatan diperoleh hanya melalui kasih
karunia, maka sikap menyombongkan diri tidak
diizinkan, sebab segala kemuliaan hanya bagi
Allah.

Pelaksanaan anugerah yang berdaulat


digambarkan dalam hampir setiap halaman Kitab
Suci. Bangsa-bangsa kafir dibiarkan berjalan
sendiri, sementara bangsa Israel menjadi umat

27
E-Magazine
03 Januari 2021

kovenan TUHAN. Ismael, putra sulung Abraham,


dibiarkan tanpa berkat; sementara Ishak, putra
yang dilahirkan Sara bagi Abraham pada masa
tuanya, dapatkan berkat, sementara Yakub
yang penuh siasat memperoleh hak waris dan
dibentuk menjadi bejana kemuliaan. Demikian
pula halnya dalam Perjanjian Baru. Kebenaran
ilahi disembunyikan dari orang-orang bijak dan
pandai, namun dinyatakan kepada orang kecil.
Orang-orang Farisi dan Saduki dibiarkan dalam
kesesatan mereka, sementara para pemungut
cukai dan para perempuan sundal berubah kasih.

Dengan suatu cara yang luar biasa, anugerah


ilahi dinyatakan pada waktu kelahiran Sang
Juruselamat. Inkarnasi Anak Allah merupakan
salah satu peristiwa terbesar dalam sejarah
alam semesta, namun demikian, kelangsungan
peristiwa tersebut tidak dinyatakan kepada
seluruh umat manusia. Sebaliknya, peristiwa
tersebut secara khusus dinyatakan kepada para
gembala di Betlehem dan orang-orang majus
dari timur. Dan ini menjadi nubuat sekaligus
perlambang dari keseluruhan pelaksanaan
rencana keselamatan inj, karena hingga
sekarang pun, Kristus belum dikenal oleh seluruh
umat manusia. Sebenarnya, merupakan hal yang
sangat mudah bagi Allah untuk mengirimkan
sekelompok malaikat kepada setiap bangsa,
dan memberikan peristiwa kelahiran Anak-Nya.
Namun Dia tidak melakukannya. Allah semestinya

28
E-Magazine
03 Januari 2021

dapat menarik perhatian seluruhumat manusia


ke arah “bintang-Nya” yang ada di Timur; namun
Dia tidak melakukannya. Mengapa? Sebab
Allah berdaulat dan menyatakan pertolongan-
Nya menurut kerelaan kehendak-Nya. Coba
perhatikan kedua kelompok masyarakat
yang kepadanya kelahiran Sang Juruselamat
dinyatakan, yaitu kelompok yang dirasa paling
tidak mungkin untuk menjadi penerima berita
tersebut – para gembala dan orang-orang non-
Yahudi dari suatu negeri yang jauh. Tak seorang
malaikat pun datang ke hadapan Sanhedrin
dan memberitakan kedatangan Juruselamat
Israel! Tidak ada “binatang” yang terlihat oleh
para ahli Taurat karena pada saat itu, dengan
kesombongan dan sifat membenarkan diri sendiri,
mereka lebih memilih menyelidiki Kitab Suci!
Mereka berusaha mencari tahu tentang tempat
kelahiran-Nya, namun tidak pernah menjadi tahu
betapa Ia sesungguhnya telah datang. Betapa
hal itu benar-benar merupakan wujud nyata
dari suatu kedaulatan Allah – para gembala
yang rendah hati dipilih untuk mendapatkan
penghormatan yang khusus, sedangkan kaum
berhikmat dan kaum cendekia justru dilewatkan!
Dan mengapa peristiwa kelahiran Sang
Juruselamat dinyatakan kepada orang-orang
asing, dan bukannya kepada penduduk asli
tempat kelahiran-Nya tersebut? Di sinilah kita
melihat suatu perlambang dari cara kerja Allah
terhadap umat manusia sepanjang dispensasi

29
E-Magazine
03 Januari 2021

Kristen – berdaulat dalam menjalankan


anugerah-Nya, mencurahkan belas kasih-Nya
kepada orang-orang yang diperkenan-Nya,
sering kali kepada mereka yang dianggap paling
tidak berkemungkinan dan yang dianggap paling
tidak berharga.

Bersambung……...
Sumber: Sovereignty of God (Kedaulatan Allah)
Penulis Arthur W. Pink

30
E-Magazine
TEACHING
03 Januari 2021
Do You Know?

Benarkah Tumbuh-Tumbuhan
yang Berbiji dan Segala
Pohon yang Berbuahnya
Berbiji Ditetapkan Allah
Menjadi Satu-Satunya
Makanan Manusia Sampai
Sekarang (Kej. 1:29)?
Denny Teguh Sutandio

(Suatu gereja Kristen mengajarkan pentingnya


makan makanan yang disediakan Allah. Gereja
ini mengajarkan bahwa pada mulanya Allah
menghendaki manusia menjadi vegetarian (Kej.
1:29). Benarkah Kejadian 1:29 menjadi satu-
satunya makanan manusia sampai sekarang?

Di dalam Kejadian 1:29, Allah memberi makanan


kepada manusia dengan dua jenis makanan,
yaitu tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala

31
E-Magazine
03 Januari 2021

pohon yang berbuahnya berbiji (tumbuhan yang


berbiji dan pohon yang berbuah). Kedua jenis ini
sudah disebutkan di ayat 11-12. Allah memberikan
tumbuh-tumbuhan berbiji menjadi makanan bagi
manusia agar biji/benihnya dipergunakan untuk
ditanam kembali agar manusia dapat menikmati
dengan memakan hasil dari benih yang ditanam
tersebut. Makanan utama orang Israel adalah
roti. Roti ini dipanggang dengan berbagai
bahan biji-bijian seperti barley, gandum, dan
emmer. Selain roti, sereal juga dimakan dalam
bentuk panggang, utuh atau dihancurkan (Yos.
5:11; Im. 2:14). Selain itu, jenis makanan kedua yang
dimakan manusia yaitu pohon yang berbuah.
Buah-buahan umum yang dimakan oleh orang
Israel adalah anggur, zaitun (kebanyakan
digunakan dalam bentuk minyak), ara, kurma,
apel, dan delima (HarperCollins Bible Dictionary,
s.v. “food”). Kedua jenis tanaman ini merujuk
pada tanaman yang memang menghasilkan
makanan baik di dalam tanah maupun di atas
tanah (W. D. Reyburn dan E. M. Fry, A Handbook
on Genesis, 52). Uniknya, kedua jenis tanaman
ini hanya diberikan oleh Allah kepada manusia
sebagai makanan mereka, sedangkan tanaman
biasa (tanpa benih/biji dan buah) diberikan oleh
Allah kepada binatang untuk dimakan (ay. 30).

Pertanyaan selanjutnya, mengapa di dalam


kisah Penciptaan, Allah memberikan makanan
kepada manusia berupa tumbuhan-tumbuhan?

32
E-Magazine
03 Januari 2021

Alasannya adalah ketika manusia makan


makanan hewani, maka itu berarti ada
pembunuhan terhadap binatang dan itu tidak
akan terjadi sebelum manusia jatuh ke dalam dosa
(Arnold G. Fruchtenbaum, The Book of Genesis,
60). Setelah manusia jatuh ke dalam dosa,
Allah akhirnya memberikan solusi “sementara”
atas dosa manusia yaitu membunuh binatang
dan membuatkan pakaian untuk menutup aurat
Adam dan Hawa yang telah telanjang (Kej. 3:21).
Kisah ini dilanjutkan dengan setelah peristiwa
air bah, Allah mengizinkan manusia makan
daging binatang, namun Ia melarang mereka
makan darah (Kej. 9:2-4). Setelah itu, Allah baru
mengatur tentang daging binatang yang halal
dan haram untuk dimakan oleh orang-orang
Israel (Im. 11; Ul. 14). Orang Israel biasa juga makan
daging binatang baik binatang peliharaan
maupun binatang liar, seperti rusa, gazelle, ikan,
dan unggas, namun pada hari-hari khusus karena
harganya mahal (HarperCollins Bible Dictionary,
s.v. “food”).

Kembali ke pertanyaan di judul ini, kalau begitu,


benarkah tanaman berbiji dan pohon yang
berbuah ditetapkan Allah menjadi satu-satunya
makanan bagi manusia sampai sekarang?
Jawabannya tidak. Alasannya: Pertama,
Kejadian 1:29 hanya menjelaskan bahwa Allah
menyediakan makanan bagi manusia, bukan
seperti kepercayaan orang-orang Mesopotamia

33
E-Magazine
03 Januari 2021

yang percaya bahwa manusia yang menyediakan


makanan bagi Allah (Gordon J. Wenham, Genesis
1-15, 33). Ayat ini tidak berlaku secara universal.
Jika ada gereja yang memaksakan Kejadian
1:29 secara universal, maka gereja tersebut
harus mengharuskan semua binatang liar dan
burung harus makan tumbuhan hijau (ay. 30).
Kedua, Perjanjian Baru tidak pernah sekalipun
mengajarkan bahwa orang Kristen hanya
boleh makan tumbuhan berbiji dan pohon yang
berbuah. Paulus pernah menyinggung masalah
ini ketika di Roma, ada perselisihan antara dua
golongan orang percaya yaitu jemaat yang
mayoritas non-Yahudi yang makan apa pun
dengan jemaatYahudi yang makan sayur-sayuran
saja (Rm. 14:2). Paulus menjawab bahwa jemaat
yang makan apa pun tidak boleh menghakimi
jemaat yang makan sayur-sayuran saja dan
jemaat yang makan sayur-sayuran tidak boleh
menghakimi jemaat yang makan apa pun (ay.
3a). Alasannya adalah Allah menerima mereka
semua (ay. 3b) dan mereka melakukannya untuk
Allah (ay. 6). Perhatikan, Paulus tidak menguliahi
jemaat non-Yahudi dengan Kejadian 1:29.
Dengan kata lain, orang Kristen boleh memakan
apa pun asalkan “lakukanlah semuanya itu untuk
kemuliaan Allah” (1Kor. 10:31). Biarlah pembahasan
singkat ini menguatkan orang Kristen untuk tidak
mudah terpengaruh dengan ajaran Kristen yang
mencomot Kejadian 1:29 untuk membenarkan
“selera” makanan tertentu. Amin.

34
E-Magazine
03 Januari 2021
MISSION

BAB II : Bagaimana
Saya dapat Mengenal
Kehendak Allah?
(Diambil dari buku “Panggilan Misi” dengan judul asli
“Misionary Call: Find your Place in God’s Plan for the
World, 2008, David Sills, penerbit Momentum)

(Lanjutan tgl 27 Desember 2020)


Firman Allah berkata, bahwa pintu-pintu yang
terbuka tidak selamanya berarti kita harus
berjalan melaluinya (Pengkotbah 3:1-11)

KERINDUAN HATI ANDA


Salah satu unsur yang tetap ada dalam proses

35
E-Magazine
03 Januari 2021

pencarian kehendak Allah, dan kedengarannya


aneh bagi banyak orang adalah, “Apa yang Anda
ingin lakukan?” Bagi beberapa orang, kehendak
Allah itu suatu yang menyenangkan, atau
semakin tidak disukai tugas itu, semakin besar
Allah disenangkan oleh kita. Jika Anda seorang
orang tua, tidak yang lebih menyenangkan hati
orang tua daripada melihat keinginan seorang
anak serupa dengan keinginan orang tua.

Allah memberikan kerinduan kepada kita kea


rah yang Ia ingin kita tuju, dan kemudian Dia
memenuhi kerinduan-kerinduan tersebut dengan
cara mengijinkan kerinduan itu untuk menemukan
ekspresi dan pemenuhan dalam hidup kita.
Henry Blackaby mengilustrasikan hal ini dengan
begitu indahnya dalam buku “Experiencing God”
(Mengalami Allah). Dia menceritakan tentang
pembelian sebuah sepeda baru merek Schwinn
warna biru untuk anaknya yang akan berulang
tahun yang keenam. Ia menyembunyikan sepeda
itu, lalu bertanya kepada anaknya, apa yang
dia inginkan untuk ulang tahunnya. Setiap hari
ia berusaha menumbuhkan kerinduan dan
mengarahkan kepada anaknya tentang sebuah
sepeda seperti yang telah dibelinya, sampai
menjelang ulang tahun anaknya. Satu hari
menjelang ulang tahun, anaknya menginginkan
hadiah, sebuah sepeda Schwinn, berwarna biru
lebih dari apapun. Ketika ulang tahunnya tiba,
hadiah itu menjadi yang terbaik yang pernah ia

36
E-Magazine
03 Januari 2021

dapatkan. Betapa sukacita sang ayah melihat


anaknya begitu bahagia dengan hadiah yang
telah ia pilihkan sebelumnya.

Allah memulai sebuah proses yang hampir


sama dalam hidup Anda, namun proses ini lebih
panjang. Mazmur 136:16 berkata, “Dalam kitabMu
semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk,
sebelum ada satupun dari padanya.” Allah mulai
membentuk sebuah kepribadian di dalam diri
Anda dengan pilihan-pilihan, sebelum Anda
menghirup nafas pertama. Dia telah memberikan
kepada Anda pengalaman-pengalaman hidup,
edukasi, keahlian-keahlian, karunia-karunia, dan
talenta-talenta untuk menjadikan Anda tepat
seperti apa diri Anda sekarang. Sehingga Anda
dapat melakukan, menjadi, dan mengatakan
segala hal yang Dia rindukan bagi Anda. Dan Dia
sedang memberikan kerinduan-kerinduan untuk
hal yang sama. Bapa kita di sorga memberikan
kepada kita kerinduan saat kita bergembira
di dalam Dia (Mam 37:4). Prinsip Alkitabiah
ini begitu jelas, sehingga sejumlah pengajar
dengan sederhana menekankan bahwa Allah
membimbing kita melalui afeksi-afeksi kita. Apa
yang Anda ingin lakukan?

Walau bagaimanapun, ada sebuah imbauan


penting yang harus menyertai pengajaran
ini: Berhati-hatilah dalam menjaga hatimu.
Amsal 4:23, “Jagalah hatimu dengan segala

37
E-Magazine
03 Januari 2021

kewaspadaan, karena dari situlah terpancar


kehidupan.” Saya tidak mengajarkan orang untuk
mencari kehendak Allah hanya dengan mengikuti
suara hati mereka oleh karena kebenaran dalam
Yeremia 17:9. Untuk bergembira dalam Tuhan,
Anda harus mengenal Dia, mengenal FirmanNya,
meluangkan waktu dalam doa, dan menikmati
nasehat yang saleh.

Cara untuk menemukan kehendak Alah adalah


dengan menjadi begitu dekat denganNya,
sehingga detak jantung Anda seirama dengan
detak jantung Allah sendiri. Pelajarilah firmanNya,
luangkanlah waktu di dalam doa. Mintalah
orang-orang saleh untuk menasehati Anda
dan dengarkan baik-baik apa yang mereka
katakana. Pertimbangkanlah pengalaman-
pengalaman hidup yang telah Allah berikan
kepada Anda, untuk menjadikan Anda diri Anda
yang sesungguhnya.

Bersambung……….

38
E-Magazine
03 Januari 2021
F A M I LY F E L L O W S H I P

Senin, 4 Januari 2021


KUK KRISTUS
Bacaan : Matius 11:29-30
Memasuki tahun yang baru biasa dimulai dengan
harapan yang baru. Kita meninggalkan tahun
2020 yang penuh dengan kejutan dan tantangan
sambil berharap agar tahun 2021 dapat menjadi
tahun yang lebih baik. Paling tidak, seluruh dunia
merindukan titik akhir dari pandemi. Sebagai
anak Tuhan, kita pun pasti berharap kondisi
kembali normal dan pemulihan terjadi.

Apapun yang terjadi ke depan, ketenangan


ada di dalam mengikut Yesus. Yesus memanggil
kita untuk memikul kuk dan beban yang Dia
pasang. Yesus tidak menjanjikan hidup yang
mudah, tapi hidup dengan kuk yang enak dan
beban yang ringan. Enak dan ringan disini bukan
bicara tentang keadaan, namun panggilan dan
ekspektasi Yesus untuk orang percaya. Saat kita
hanya mengejar kemudahan, hidup akan sulit.
Jika fokus kita hanya kenyamanan, jiwa kita akan
mengecil. Sebaliknya, saat kita mengejar kuk dan
beban Yesus, Dia akan membesarkan kapasitas
kita untuk menghadapi segala macam kesulitan.
Kita akan mengalami ketenangan jiwa yang
sejati.

Memasuki tahun 2021, mari terus memikul kuk

39
E-Magazine
03 Januari 2021

Kristus dalam hidup kita. Jika kuk itu adalah


kehendak Allah, seberapapun besar tenaga,
waktu, dan pengorbanan yang kita keluarkan
pasti akan berguna bagi kita. Tinggalkan yang
bukan kuk Kristus, meskipun terasa nikmat dan
mudah, karena pada akhirnya hal itu pasti akan
menghancurkan kita. (EW)

40
E-Magazine
03 Januari 2021
F A M I LY F E L L O W S H I P

Selasa, 5 Januari 2021


MENGASIHI SEPERTI YESUS
Bacaan : Yohanes 15:9-17
Kekristenan adalah agama yang terkenal dengan
ajaran kasih, tetapi menariknya, agama-agama
di luar Kristen pun juga mengajarkan kasih.
Lalu, apa keunikan kasih di dalam Kekristenan?
Keunikan kasih di dalam Kekristenan adalah
Pertama, kasih Kristen didasarkan pada Allah
yang adalah Kasih. Kasih Kristen didasarkan
pada Allah yang adalah Kasih. Kristus mengajar
hal ini di dalam Yohanes 15:9 bahwa Bapa
mengasihi Kristus dan Kristus telah mengasihi
para murid-Nya (termasuk semua orang percaya
sekarang), maka Kristus memerintahkan mereka
untuk tinggal di dalam kasih-Nya. Ini berarti kasih
di dalam Kekristenan didasarkan pada diri Allah
yang adalah Kasih. Allah bukan hanya Mahakasih,
tetapi juga adalah Pribadi Kasih. Kata “telah
mengasihi” yang muncul di ayat ini menunjukkan
sesuatu yang sempurna dan lengkap (D. A. Carson,
The Gospel According to John, 520). Ini berarti
Bapa telah sempurna mengasihi Kristus dan
Kristus telah sempurna mengasihi para murid-
Nya. Wujud kasih Kristus kepada para murid-Nya
ditunjukkan dengan menebus mereka dari dosa
dan menyebut mereka sebagai sahabat (ay. 13-
15). Mereka yang seharusnya mati akibat dosa,

41
E-Magazine
03 Januari 2021

tetapi Allah menyelamatkan mereka dengan


mengutus Kristus menebus dosa-dosa mereka
dan bahkan menyebut mereka sahabat. Kedua
hal ini menunjukkan kasih-Nya yang begitu intim
kepada mereka. Hal inilah yang membedakan
kasih Kristen vs kasih non-Kristen. Kasih non-
Kristen didasarkan pada konsep abstrak,
sedangkan kasih Kristen didasarkan pada karya
nyata Allah yang adalah Kasih. Marilah kita saling
mengasihi dengan konsep dan tindakan nyata.

Kedua, kasih Kristen didahului oleh pengalaman


hidup dikasihi Allah. Dengan identitas sebagai
sahabat Kristus, maka para murid-Nya (dan kita)
diperintahkan-Nya untuk tinggal di dalam kasih
Kristus (ay. 9). Tinggal di dalam kasih Kristus
berarti tinggal dalam persekutuan dengan
Kristus, sehingga mereka dapat terus-menerus
mengalami kasih-Nya bagi mereka (Colin G. Kruse,
John, 320). Ini berarti ketika orang percaya bisa
mengasihi orang lain, maka kasih ini didasarkan
pada pengalaman menerima kasih Allah yang
begitu besar. Bayangkan seperti seorang istri/
cewek yang dikasihi pasangannya (suami/
cowok sebagai pacarnya) dengan diberikan
hadiah pada waktu ulang tahun, maka ia akan
terdorong mengasihi kembali pasangannya
bahkan mungkin lebih “gila” mungkin dengan
memberikan hadiah yang lebih berharga dan tak
terlupakan. Hal serupa terjadi ketika Allah telah
mengasihi kita secara “gila-gilaan” dan kita telah

42
E-Magazine
03 Januari 2021

dan sedang mengalaminya, maka pengalaman


itu mendorong kita untuk “gila-gilaan” mengasihi
Allah dan orang lain dengan kasih Allah yang
“gila-gilaan” itu. Cara mengasihi Allah dan orang
lain yaitu dengan menuruti perintah-perintah-
Nya dan terus bersekutu dengan-Nya (ay. 10, 14).
Sudahkah kita “gila-gilaan” mengasihi Allah dan
orang lain? Amin. Soli Deo Gloria. (DTS)

43
E-Magazine
03 Januari 2021
F A M I LY F E L L O W S H I P

Rabu, 6 Januari 2021


KASIHI DAN LAYANILAH
Bacaan : Markus 10:43-45
Manusia menyukai kehormatan. Mereka ingin
terlihat lebih besar, lebih berprestasi, lebih hebat
dari orang pada umumnya. Mereka berusaha
mendapatkannya dengan berbagai cara,
dari cara yang halus hingga cara yang kasar
dilakukan agar mereka dihormati. Di dalam teks
kita hari ini Yakobus dan Yohanes, anak-anak
Zebedeus juga melakukan hal yang kurang lebih
sama yaitu untuk mendapatkan tempat yang
terhormat. Mereka mendekati Yesus dan berkata
kepada-Nya: “Perkenankanlah kami duduk
dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di
sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah
kiri-Mu”.

Yesus menjawab keinginan mereka dengan


sebuah pengajaran yang sangat agung. Yesus
mengingatkan bahwa tugas utama seorang
hamba adalah melayani, karena itu Yesus datang
bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani,
bahkan Ia rela memberikan hidup-Nya mati di
kayu salib untuk menebus dosa seluruh umat
manusia. Menjadi pengikut Kristus berarti harus
memiliki hati hamba seperti Kristus. Berhati
hamba berarti siap untuk tidak dikenal, tidak

44
E-Magazine
03 Januari 2021

dianggap dan tidak diperhitungkan oleh orang


lain. Tugas kita hanyalah melayani Allah dengan
maksimal dan efektif, tentang yang lainnya
bukanlah urusan kita.

Tidak sedikit orang Kristen yang setelah


melakukan pelayanannya menginginkan
penghormatan dari orang lain. Tidak sedikit yang
Ketika mendapatkan yang sebaliknya misalkan
kritikan, mulai merasa kecewa dan tidak lagi ingin
melayani Tuhan. Berbanding terbalik dengan
Tuhan Yesus yang rela menanggalkan segala
atribut kebesaran-Nya, kemuliaan-Nya, dan ke-
Ilahian-Nya menjadi seorang hamba dan menjadi
sama dengan manusia, sehingga keberadaan-
Nya sama sekali tidak diperhitungkan dan
bahkan dipandang sebelah mata. Mari melayani
Allah dan sesame bukan karena mengharapkan
sesuatu dari pelayanan kita. Layanilah Tuhan
karena kita sudah mendapatkan anugerah
terbesar dari Allah. Kiranya kasih Allah yang
besar menjadi pendorong yang kuat agar kita
dengan rela hati mengasihi dan melayani Tuhan
dan sesama. (NL)

45
E-Magazine
03 Januari 2021
F A M I LY F E L L O W S H I P

Kamis, 7 Januari 2021


KOMUNITAS UNTUKMU
Bacaan : Matius 7: 7-12
Pesan Injil berlaku untuk kita masing-masing.
Dalam bagian ini, Yesus memberikan perumpaan
tentang seorang ayah duniawi yang baik, yang
memberikan kepada anak-anaknya apa yang
mereka butuhkan. Bagaimana dengan Bapa
kita di sorga? Berapa banyak Bapa surgawi
menunjukkan kasih-Nya kepada kita ketika
kita meminta, mencari, dan mengetuk? Kasih
sempurna dari Allah Bapa tersedia bagi kita
setiap saat!

Sebagai wakil Kristus di bumi ini, kita dipanggil


untuk berbagi kasih Tuhan dengan setiap orang
yang kita temui. Kita dipanggil untuk mengundang
orang lain ke dalam komunitas kita. Ketika orang
lain bergabung dengan komunitas kita, biarlah
mereka merasakan kasih Bapa Surgawi yang
telah mengasihi kita lebih dari yang dapat kita
bayangkan.

Jika kita adalah bagian dari komunitas Kristen,


kita dipanggil untuk mengundang orang lain
masuk komunitas dan kita saling berbagi kasih
dengan mereka. Komunitas Kristen selalu terbuka
bagi kehadiran orang lain yang bergabung

46
E-Magazine
03 Januari 2021

menjadi keluarga baru. Komunitas Kristen tidak


pernah penuh dan tidak pernah ditutup. Selalu
terbuka dan berkembang untuk berbagi kasih
Tuhan dengan orang lain. Meskipun kasih kita
mungkin ada batasnya, namun kasih Tuhan tidak
pernah terbatas!

Jika kita telah menjadi anggota komunitas Kristen


namun kita masih tidak peduli dengan orang-
orang di sekitar, saat ini adalah waktu yang tepat
untuk merubah gaya hidup kita menjadi gaya
hidup yang peduli, seperti Tuhan telah peduli
terhadap hidupmu. (HK)

47
E-Magazine
03 Januari 2021
F A M I LY F E L L O W S H I P

Jumat, 8 Januari 2021


BUAH JATUH TIDAK JAUH
DARI POHONNYA
Bacaan : 1 Yohanes 4:7-11
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
merupakan sebuah pribahasa yang tidak
asing buat kebanyakan orang. Pribahasa ini
menggambarkan bagaimana seorang anak
sering kali memiliki sifat yang sama dengan
orang tuanya. Menurut pribahasa ini seorang
anak pasti akan mewarisi beberapa sifat dari
ayah atau ibunya. Sehingga pastilah seorang
anak memiliki sifat yang mirip dengan orang
tuanya. Namun pertanyaanya kalau ini menjadi
refleksi kita sebagai anak-anak Allah apakah
kita mencerminkan atau mewarisi sifat-sifat kasih
Allah.

Pesan kasih yang dituliskan dalam surat Yohanes


ini menggambarkan bahwa Allah adalah
sumber kasih. Namun bukan hanya sumber kasih
akan tetapi Allah adalah kasih itu sendiri. Artinya
hakikat Allah tidak bisa dipisahkan dari kasih
itu sendiri. Kasih Allah itu bukan hanya sekedar
teoritis belaka, akan tetapi kasih Allah terbukti
ketika Ia mengaruniakan Anak-Nya yang adalah
Kristus kedalam dunia. Bukti bahwa Allah adalah
sumber kasih harusnya menjadi tolak ukur apakah

48
E-Magazine
03 Januari 2021

seseorang berasal dari Allah dan mengenal


Allah. Apabila seseorang berasal dari Allah dan
telah mengenal Allah, pastilah ia merasakan
kasih Allah dan akan membagikan kasih Allah
tersebut kepada sesama. Sehingga melalui kasih
yang dibagikan, orang lain akan melihat Allah
yang adalah kasih.

Sebagai anak-anak Allah seharusnyalah kita


memancarkan kasih Allah kepada banyak orang.
Allah telah lebih dahulu mengasihi kita dengan
segenap hatinya. Marilah kita mengasihi sesama
kita sebagaimana Allah telah mengasihi kita. (EG)

49
E-Magazine
03 Januari 2021
F A M I LY F E L L O W S H I P

Sabtu, 9 Januari 2021


KOMPATIBEL
Bacaan : Filipi 1:27
Kompatibel berarti mampu bergerak dan
bekerja dengan keserasian, kesesuaian atau
cocok. Ini bisa dikaitkan dengan kinerja sebuah
mesin, komputer dan berbagai sarana yang
menggambarkan kinerja efektif dari satu benda
yang satu dengan yang lain mampu bersinergi
harmonis dan efektif demi satu tujuan.

Manusia dicipta dan dirancang Allah secara unik


dan berbeda dengan makhluk ciptaan lain. Tujuan
manusia dicipta adalah untuk memuliakan Allah.
Manusia ditempatkan dalam rancangan besar
Allah dalam dunia dengan adanya panggilan
unik dan karunia masing-masing yang harus
berjalan seturut kehendak Allah dalam Alkitab.
Saat manusia berjalan sesuai dengan kehendak
diri dan hawa nafsunya, maka kehidupannya
dikatakan sebagai kehidupan yang tidak sepadan
dengan kehendak Allah. Atau dengan kata lain
kehidupannya tidak kompatibel dengan rencana
Tuhan. Artinya kehidupannya tidak lagi berfokus
kepada rancangan Allah dan untuk memuliakan
Dia. Dia sudah tidak menjalankan panggilan dan
fungsi sebagaimana yang Tuhan atur.

50
E-Magazine
03 Januari 2021

Bagian yang tidak kompatibel akan diganti dan


dibuang. Dia tidak dipakai lagi sebagai alat untuk
tujuan memuliakan Tuhan. Tuhan tidak butuh
manusia, tetapi Dia rela memberikan anugerah
memakai kita dan menempatkan kita dalam
rencana kerajaan kekal-Nya. Berbahagialah kita
yang dipakai-Nya dan hidup sepadan dengan
rancangan-Nya. (YDI)

51
E-Magazine
03 Januari 2021
PENGUMUMAN

Agenda Minggu Ini


Hari/Tgl Pukul Keterangan
Siaran rohani “Grace Alone”
05.00 Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM
Senin Siaran rohani “Grace Alone”
04 Jan ‘21 23.00 Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM

HUT: Ibu Imelda Suhargo

Selasa
05 Jan ‘21
HUT: Anak Marteen Arwani Dinan

PembinaanJemaatmodul2“GerejaYang
18.30 Menggerakkan Jemaat”
Oleh: Ev. Heri Kristanto (DILIBURKAN)
Rabu
06 Jan ‘21 19.00 Latihan Musik KU 3

HUT: Sdri. Kezia Angeline


Danusaputra
Pembinaan Jemaat modul 2 “Gereja
Yang Menggerakkan Jemaat”
18.30
Oleh: Pdt. Yohanes Dodik Iswanto
(DILIBURKAN)

19.00 Latihan Musik KU 1 dan KU 2


Kamis
07 Jan ‘21 HUT: Anak Elyoenay Firstakirana
Wibowo

HUT: Sdr. Evan Januar

HUT: Sdr. Jeremy Zefanya

52
E-Magazine
03 Januari 2021
PENGUMUMAN

06.30 Doa Pemuridan (DOA DIRUMAH)

Persekutuan Pemuda REC Kutisari


18.00
(IBADAH DIRUMAH)

Sabtu Persekutuan Pemuda REC MERR


18.00
09 Jan‘ 21 (IBADAH DIRUMAH)
Siaran rohani “Grace Alone”
22.00 Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
di Radio Mercury, 96 FM

HUT: Anak Janet Clifieto Pindy Mulia

Minggu
10 Jan ‘21
HUT: Ibu Endang Marianingsih

53
IBADAH MINGGU
03 JANUARI 2021
IBADAH LIVE STREAMING SELURUH CABANG REFORMED EXODUS COMMUNITY
pk. 08.00 | 10.00 | 17.00
Tema Mengasihi Seperti Yesus (Yohanes 15:9-17)
Pengkhot-
Pdt. Yakub Tri Handoko
bah
KU 1 08.00 WIB https://youtu.be/Ui5Q3bGEXWI
Link Youtube
KU 2 10.00 WIB https://youtu.be/jyk4o8OcdmY
Ibadah
KU 3 17.00 WIB https://youtu.be/aVOHRPNSxZ0
IBADAH MINGGU
10 JANUARI 2021
IBADAH LIVE STREAMING SELURUH CABANG REFORMED EXODUS COMMUNITY
pk. 08.00 | 10.00 | 17.00
Tema Eksposisi Kitab Amos
Pengkhot-
Pdt. Yakub Tri Handoko
bah
E-Magazine
03 Januari 2021
PA N D U A N I B A D A H

PANDUAN IBADAH BERSAMA KELUARGA


Reformed Exodus Community (REC),
03 Januari 2021
(Bila ingin mengadakan ibadah langsung,
bukan lewat live streaming)

1. 15 menit sebelum ibadah, kepala keluarga


(pemimpin ibadah) mengajak semua ang-
gota keluarga untuk bersiap-siap. Tampilkan
teks Yohanes 15:9-17 di TV (atau dicetak/le-
wat HP saja) sambil memutar lagu Jesus Paid
It All - Kim Walker-Smith (https://youtu.be/
Ymkl0t0FOcw)

2. 5 menit sebelum ibadah, pemimpin ibadah


mengajak yang lain untuk mengambil saat
teduh

3. Ibadah dimulai. Pemimpin ibadah men-


gajak semua anggota keluarga berdiri.

langsung diikuti dengan votum


“Ibadah ini kita mulai dengan keyakinan bah-
wa satu-satunya jalan menuju takhta karunia
Bapa sudah dibuka yaitu melalui pengurba-
nan Yesus Kristus yang sempurna di atas kayu
salib dan yang telah diterapkan ke dalam
hati kita oleh Roh Kudus. Turunlah atas kita
semua rahmat, berkat, dan anugerah dari
Allah Tritunggal dalam ibadah ini. Amin.”

55
E-Magazine
03 Januari 2021
PA N D U A N I B A D A H

Jemaat dipersilakan duduk.


Hillsong United - Holy Holy Holy
(https://youtu.be/UvRp_xKLP8I)
1
Holy holy holy
Lord God Almighty
Early in the morning
Our song shall rise to Thee
Holy holy holy
Merciful and mighty
God in three persons
Blessed Trinity

2
Holy holy holy
Lord God Almighty
All Thy works shall praise Thy name
In earth and sky and sea
Holy holy holy
Merciful and mighty
God in three persons
Blessed Trinity

Bridge 4x
Holy, we cry holy

Ending
Holy holy holy
Merciful and mighty
God in three persons

56
E-Magazine
03 Januari 2021
PA N D U A N I B A D A H

Blessed Trinity

Pengakuan Dosa Pribadi – Duduk


“Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya
kepada kita, oleh karena Kristus telah mati
untuk kita, ketika kita masih berdosa.” – Roma
5:8

Symphony Worship - OLEH DARAH


(KUBEBAS) / By the Blood
(https://youtu.be/NOxekR051Gg)
1
Oooh ku bebas, oooh ku menang
Kar’na kasih-Nya padaku
Dan hidupku menang

Chorus
Oleh darah Yesus, ku bebas
Kuasa-Nya di Kalvari
Oleh darah Yesus, ku bebas
Dan hidupku menang

Doa Pengakuan dosa dan Pembukaan

4. Pengakuan Iman Rasuli


(jemaat dipersilahkan berdiri)
Aku percaya kepada Allah,
Bapa yang Mahakuasa,
Khalik langit dan bumi.
Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya

57
E-Magazine
03 Januari 2021
PA N D U A N I B A D A H

yang Tunggal, Tuhan kita.


Yang dikandung dari Roh Kudus,
lahir dari anak dara Maria.
Yang menderita sengsara di bawah pe-
merintahan Pontius Pilatus,
disalibkan, mati dan dikuburkan,
turun ke dalam kerajaan maut.
Pada hari yang ketiga bangkit pula
dari antara orang mati.
Naik ke surga, duduk di sebelah kanan
Allah Bapa yang Mahakuasa.
Dan dari sana Ia akan datang
untuk menghakimi orang yang hidup dan
yang mati. Aku percaya kepada Roh Ku-
dus, Gereja yang kudus dan am, perseku-
tuan orang kudus, pengampunan dosa,
kebangkitan tubuh, dan hidup yang
kekal. Amin.

(Jemaat dipersilakan duduk)

5. Petunjuk hidup baru


Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh
dosa, karena kamu tidak berada di bawah
hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
(Roma 6:14) Di dalam kasih karunia ini kita
berdiri dan kita bermegah dalam penghara-
pan akan menerima kemuliaan Allah. (Roma

58
E-Magazine
03 Januari 2021
PA N D U A N I B A D A H

5:2)

Nyanyian jemaat
(Symphony Worship) Langit Dan Bumi Pu-
jilah Tuhan / (KPPK 11) Terpujilah Nama Allah
(https://youtu.be/EqkKt5qUV6U
https://youtu.be/Fl_oOQsxEC8)
1
Langit dan bumi pujilah Tuhan
Sebab Dia ciptakan semuanya
Keagungan-Nya mengatasi langit bumi
Sembah sujud di hadapan-Nya

2
Terpujilah nama Allah di tempat yang tinggi
Yang utus Yesus ke dunia menebus manusia

Chorus
Kupuji kusembah, kupuji kusembah
Yesus Kristus Sang Penebusku
Kupuji kusembah, kupuji kusembah
Yesus Tuhan dan Rajaku

3
Nama Yesus sangat ajaib, Dialah Raja damai
Yang mem’rintah s’gala bangsa
Sampai selamanya

Chorus
Kupuji kusembah, kupuji kusembah

59
E-Magazine
03 Januari 2021
PA N D U A N I B A D A H

Yesus Kristus Sang Penebusku


Kupuji kusembah, kupuji kusembah
Yesus Tuhan dan Rajaku

Chorus
Haleluya amin, Haleluya amin
Haleluya amin, Haleluya amin

Ending
Haleluyaaa .. Amiiin.

6. Pujian Firman:
Symphony Worship - Aku Mengasihi
Engkau Yesus
(https://youtu.be/atXVzDg_hsY)
Verse
Aku mengasihi Engkau Yesus
Dengan segenap hatiku
Aku mengasihi Engkau Yesus
Dengan segenap jiwaku

Chorus:
Ku renungkan Firman-Mu siang dan malam
Ku pegang p’rintah-Mu, dan kulakukan
Engkau tahu ya Tuhan, tujuan hidupku
Hanyalah untuk menyenangkan hati-Mu

7. Khotbah
Lampiran halaman 03.

60
E-Magazine
03 Januari 2021
PA N D U A N I B A D A H

8. Perjamuan Kudus
9. Persembahan. Melalui transfer ke
BCA 088 2825 777 a/n GKRI Exodus

KPPK 368 - Bagikan Kepada Semua Orang


(https://youtu.be/xwwPKtzi3Lk)

Hanya percikan kecil dapat kobarkan api,


yang di sekitarnya, mendapat kehangatan;
Kasih Allah limpahlah, bila kau alami,
pasti rela membagikan pada semua orang.

Indahnya musim semi,


yang penuh hidup baru,
burung ‘kan bernyanyi,
tunas bunga ‘kan mekar;
Kasih Allah besarlah, bila kau dapatkan,
pasti kau mau memuji Dia,
sebarkan kasih-Nya…(2x)

10. Doa syafaat


Lampiran halaman 12

11. Pengumuman

12. Doxology
Puji Allah Bapa Putera
Puji Allah Rohul Kudus
Ketiganya Yang Esa

61
E-Magazine
03 Januari 2021
PENGUMUMAN

62

Anda mungkin juga menyukai