Anda di halaman 1dari 4

MENSYUKURI TELADAN KRISTUS MELALUI PELAYANAN

Yohanes 13 : 14 – 20 & II Korintus 3 : 3

Pengantar PA

Jemaat yang hidup dapat dilihat dari pelayanan yang dilakukan


dalam kehidupan bersama. Pelayanan merupakan satu-satunya fungsi
jemaat untuk mengembangkan atau menumbuhkan kedewasaan iman
seseorang. Segala sesuatu yang dilakukan dalam tindakannya atau
ibadahnya dan lain-lain adalah bentuk dari pelayanan. Dengan
demikian pelayanan jemaat yang hidup tergantung dari seberapa jauh
ia lakukan.
Menjadi orang kristen berarti kita melayani di dalam ataupun di
luar bersama-sama dengan anggota jemaat yang lain, meskipun kita
dikaruniai talenta hidup yang berbeda, kita semua dipanggil untuk
melayani. Di dalam melakukan pelayanan kita diajar dan diajak untuk
tidak membedakan siapa dan apa status yang kita miliki. Didalam Injil
Yohanes 13 : 4 – 17, dengan jelas sekali merupakan teladan Kristus
yang ditujukan kepada para murid kala itu, yang kemudian ditujukan
kepada kita semua sebagai manusia tebusan (pilihan Allah) pada saat
ini. Hal ini dikandung maksud atau diajarkan kepada kita agar didalam
melakukan pelayanan kepada Allah melalui sesama dengan tidak
memandang sebagai pekerjaan atau tindakan yang hina dalam
melakukannya. Sebaliknya kita diharapkan dapat menjadi pelaku-
pelaku pelayanan yang sempurna atau berkwalitas.
Jika kita mengacu pada kitab Yohanes 13 : 5, kita dapat melihat
betapa hinanya tindakan yang dilakukan Tuhan Yesus, padahal kita
tahu Dia yang adalah Guru dan Tuhan. Sadar atau tidak sadar kita
sering merasa disepelekan atau dilecehkan oleh orang lain dan bahkan
kita merasa sakit hati, ketika kita dimintai pertolongan untuk melakukan
1
hal yang sifatnya tidak mendukung dengan posisi kita pada saat
mendesak. Melalui teladan dan tindakan Tuhan Yesus kita diajak dan
diajar untuk dapat melepaskan segala atribut yang kita sandang atau
kita miliki ketika kita melakukan pelayanan terhadap sesama.
Dipandang melalui kacamata iman/rohani, siapa keberadaan
kita, apapun status kita, entah itu kaya atau miskin, pegawai/karyawan
atau pengangguran, pejabat atau penjaga/pesuruh, dan sebagainya,
dihadapan Allah kita semua sama. Sebaliknya jika dipandang melalui
kacamata jasmani/dunia, jelas banyak sekali terlihat perbedaan-
perbedaan yang akan menghambat pelayanan kita secara utuh, karena
di sini lebih mengetengahkan ke-egoan kita. Dalam keluarga kristen
pun dalam bergereja kita sering terjebak oleh hal-hal yang sifatnya
duniawi, sehingga kita kehilangan kepedulian kita terhadap sesama
yang membutuhkan pertolongan kita.
Dalam ayat nats Alkitab kali ini : Yang pertama Injil Yohanes 13 :
14 – 15 “jadi jikalau Aku membasuh kakimu ................ dst, ayat
tersebut menegaskan kepada kita agar kita dapat melakukan
pelayanan seperti yang dilakukan oleh Tuhan Yesus kepada murid-
muridnya, yaitu melakukan pekerjaan yang dipandang hina oleh
siapapun. Dalam II Korintus 3 :3, Rasul Paulus menyatakan kita adalah
Surat Kristus yang dikenal dan dapat dibaca oleh semua orang.
Dengan demikian kita  menjadi surat yang terbuka, surat yang dapat
diketahui oleh semua orang. Sebagai surat Kristus kita menyatakan apa
yang menjadi pikiran dan kehendak Kristus. Hal ini dapat kita wujudkan
lewat perbuatan-perbuatan kita yang membawa damai sejahtera bagi
orang lain, yang membangun kehidupan orang lain bukan sebaliknya
menjadi batu sandungan bagi orang lain. Sehingga mereka pada
akhirnya dapat bersukacita dan memuji Tuhan. Sadarkah kita jika diri
kita pun sebenarnya merupakan sebuah surat, bukan hanya surat tapi
juga surat terbuka? Ya, kita adalah  surat terbuka yang bisa dibaca
banyak orang.
2
Dari uraian di atas nyata apa arti kasih Kristus kepada kita, yaitu
agar kita dapat bertumbuh dan berkembang kearah kedewasaan dalam
iman, supaya kita dapat mengucap syukur kepada Allah dalam segala
tindakan pelayanan kita, dan menjadi surat-surat Kristus yang terbuka.
Dengan demikian kita dapat menjalin hubungan yang erat antara yang
satu dengan yang lain di dalam Kristus, yang pada akhirnya kita dapat
melakukan pelayanan tidak hanya kedalam saja tetapi dapat keluar.
Amin. 

BAHAN DISKUSI
1. Memperhatikan pengantar di atas, bagaimanakah gambaran saudara
tentang persekutuan kaum bapak yang hidup?
2. Hal – hal apa saja yang ada dalam hidup kita yang sering
menghambat pelayanan kita? dan bagaimana cara kita
menghadapi hambatan tersebut?
3. Berikan contoh, perbuatan-perbuatan yang tidak mencerminkan
kehidupan kita sebagai surat-surat Kristus yang baik?
4. Bagaimana cara kita memahami dan melaksanakan perkataan
Tuhan di ay. 20?

3
4

Anda mungkin juga menyukai