Anda di halaman 1dari 2

Memasuki masa prapaska kita ditandai dengan penerimaan abu yang dioleh pada dahi.

Olesan abu
tanda pertobatan, seperti pertobatan Ninive (Yunus 3:6), bertobat seperti ketika Daud berdosa, dosa
perzinahan. Ketika mendapat teguran dari nabi Natan Daud sadar akan kedosaannya, ia berkata
kepada Natan: “Aku sudah berdosa kepada TUHAN.” (2 Sam 12:13) Dia bertobat. Setelah lebih dari
sembilan bulan Daud diam dan menutupi dosanya, sekarang dia mengakui dosanya kepada Tuhan.

Pengakuan ini adalah awal dari pertobatan dalam kehidupan Daud, yang dia ungkapkan dalam
Mazmur 51. “Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku
menurut rahmat-Mu yang besar!

Olesan abu juga menjadi tanda dan mengingatkan kita akan keberadaan kita, bahwa kita berasal dari
abu, kita dicipta dari abu, dari debu tanah dihembusi nafas Allah dan manusia itu menjadi makhluk
yang hidup (Kej. 2:7) , hidup kita akan kembali menjadi abu. Yang sesungguhnya hidup kita
tergantung dari Allah, Allah Penyelenggara hidup kita. Kita hidup dari Allah. Allah begitu mencintai
kita manusia. Nafas Allah yang ada dalam hidup kita, membuat kita menerima hidup Allah, kita
menjadi “segambar dan secitra” dengan Allah. Inilah kehendak Allah (bdk. Kej 1:26 – 28). Di hadapan
Allah yang kuasa, kita bukan apa-apa, kita tidak berdaya, kita hanyalah abu

Abu yang digunakan sendiri terbuat dari hasil pembakaran daun palma yang sudah diberkati pada
perayaan Minggu Palma tahun sebelumnya. Dikisahkan, Yesus disambut bak raja di Kota Yerusalem.
Orang-orang bersorak dan bernyanyi sembari melambaikan daun palma. Dalam tradisi umat Katolik,
daun palma mengandung makna kemenangan. Saat menorehkan abu di dahi, Pastor atau Romo
akan berucap ‘Bertobat lah dan percayalah pada Injil’ atau ‘Kamu adalah debu dan akan kembali
menjadi debu’. Pengolesan abu di dahi kita diajak untuk mengenali kembali area spiritual. Dahi dan
kepala adalah tempat pikiran dan akal budi bekerja.

Selama masa prapaska, dari pesan Yesus kita diparintahkan melakukan 3 hal:

Menyisihkan sebagian hasil kerja kita (biasanya berupa uang, pengumpulan dalam APP), kita relakan
dan ikhlaskan diperuntukkan bagi saudara-saudari kita yang berada dalam situasi ekonomi lebih
buruk dari kita, atau untuk suatu kegiatan yang mengembangkan kemanusiaan. Aktivitas ini
mengusikkan batin kita untuk bersikap ugahari dan tidak tamak dan membangkitkan semabngat
berbagi kepada sesama. Menempatkan diri sebagai makhluk sosial yang selalu berbagi. Sebagai
mana Tuhan berbagi kasih kepada manusia. “Kita yang kuat wajib menanggung kelemahan orang
yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang diantara kita harus
mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untukmembangunnya. Karena Kristus juga tidak
mencari kesenanganNya sendiri.” (Rom 15:1-3)

Setiap hari kita sudah berdoa. Melalui doa yang Yesus ajarkan. Ungkapan iman dan wawan sabda
kita dengan Tuhan. Menyadari akan kelemahan dan ketidak mampuan kita. Di masa praska kita
diajak lebih tekun dalam berdoa. Terutama melaksanakan doa Jalan Salib. Berdoa sambil
merenungkan peristiwa Yesus yang diterapkan dalam hidup kita.

Sesuai tata aturan dan terutama sesuai keputusan hati nurani, melakukan puasa. Tetap makan
namun dengan porsi berbeda. Makan secukupnya, yang kenyang hanya sekali saja. Bila sanggup, bisa
juga seharian tidak makan; sesudah sarapan pagi tidak makan di siang hari baru makan di sore hari.
Namun tetap menjaga kesederhanaan dalam makan. Penyisihan dari uang makan kita jadikan
sedekah. Bagi yang berumur 15 – 55 tahun ada kewajiban dan keharusan. Yang berumur 14 tahun
kebawah dan 56 ke atas manasuka.

Suka membaca buku cerita


Buku cerita ungkap tokoh idaman

Masa Prapaska, retret agung bermakna

Menata pikiran hati penguat iman

Biji pepaya buah kesukaan

Bisa dipilih yang baik adanya

Sesali dosa lakukan pertobatan

Wujudkan kasih layani sesama

Kota Mekah di kerajaan Arabia

Orang berhaji wujudkan iman

Lakukan sedekah, doa dan puasa

Panggilan jiwa orang beriman

Mangga buah, mangga tanaman

Mangga madu, jadikan minuman

Manusia lemah dicintai Tuhan

Dia selalu kuatkan kehidupan

Sekian Resi. Selamat memasuki masa Prapaska. Tuhan memberkati.

Anda mungkin juga menyukai