metabolisme
tubuh,
salah
satu
fungsi
dua
hormon
tersebut
adalah
4. Gaya Hidup
a. Aktivitas fisik
Telah diperlihatkan bahwa aktivitas fisik secara teratur menambah
sensitivitas insulin dan menambah toleransi glukosa. Baru-baru ini penelitian
prospektif juga memperlihatkan bahwa aktivitas fisik berhubungan dengan
berkurangnya risiko terhadap DM tipe 2. Aktivitas fisik mempunyai efek
menguntungkan pada lemak tubuh, tekanan darah, dan distribusi lemak tubuh/
berat badan, yaitu pada aspek ganda sindroma metabolic kronik, sehingga juga
mencegah penyakit kardiovaskuler. Dengan demikian olahraga memiliki efek
protektif yang dapat dicapai dengan pengurangan berat badan melalui
bertambahnya aktivitas fisik. Pada sebuah penelitian dikatakan bahwa aktivitas
olahraga < 3 kali /minggu selama 30 menit menunjukkan risiko menderita DM
lebih tinggi dari pada aktivitas olah raga yang rutin. Hal ini sesuai dengan
penelitian-penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa kurangnya olah raga
memperlihatkan perbedaan prevalensi DM tipe-2 hingga 2-4 kali lipat.
b. Pola makan
Pola makan merupakan suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah
dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan,
status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit. Pola makan
sehari-hari merupakan pola makan seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan
makan setiap harinya . Pola makan atau pola konsumsi merupakan susunan jenis
dan jumlah makanan yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada
waktu tertentu. Pola makan sehat untuk diabetesi adalah 25-30% lemak, 50-55%
karbohidrat, dan 20% protein. Gaya hidup di perkotaan dengan pola makan yang
tinggi
lemak,
garam,
dan
gula
mengakibatkan
masyarakat
cenderung
mengkonsumsi makanan secara berlebihan, selain itu pola makanan yang serba
instan saat ini memang sangat digemari oleh sebagian masyarakat, tetapi dapat
mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah. Penyakit menahun yang
Daftar Pustaka
1. PERKENI. Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe2 di Indonesia. Jakarta: Perkumpulan Endokrinologi Indonesia; 2006. p.110
2. Tjokroprawiro A. Diabetes melitus klasifikasi, diagnosis, dan terapi. 2001.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
3. Darmono, Suhartono T, Pemayun TGD, Padmomartono FS. Naskah
lengkap diabetes melitus ditinjau dari berbagai aspek penyakit dalam.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro; 2007.
4. Agus Sudaryanto. Hubungan antara pola makan, genetika dan kebiasaan
olahraga terhadap kejadian diabetes melitus tipe II di wilayah kerja
Puskesmas Nusukan, Banjarsari. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2014.
5. Diabetes UK. 2010. Diabetes in the UK 2010 : Key Statistics on Diabetes
6. Pusparini. 2007. Obesitas Sentral, Sindroma Metabolik dan Diabetes
Melitus Tipe Dua. Universa Medicina 2007 : halaman 195-204.