2. DHE, scaling dan root planing dapat dilakukan dalam 1 kunjungan tergantung
dari keparahannya, banyaknya regio yang akan diberi perawatan dan
kemampuan dari operator.
- Terapi antimikrobial
- Kontrol diet
- Pergerakan gigi secara ortodontik
- Occlusal adjustment
- Perbaikan restorasi
4. Alat untuk scaling yang biasa digunakan adalah scaler manual dan scaler
ultrasonic.
Scaler manual terdiri dari beberapa macam, yaitu :
- Wingshape
- Kuret : untuk scaling dan rootplaning pada subgingiva
- Hoe : kalkulus pada permukaan gigi
- Chisel : untuk scaling proksimal anterior
- Sickle : untuk scaling kalkulus supragingiva
Evaluasi dapat dilakukan 6 bulan sekali. Selain evaluasi secara klinis dapat
dilakukan juga evaluasi melalui gambaran radiografi.
Dalam kasus di skenario evaluasi juga berperan penting untuk mengontrol
kebersihan gigi dan mulut pasien terutama pada bagian gigi yang mengalami
malposisi atau berdesakan.
Etiologi Gingivitis
(Plak) Kronis
Rencana
Perawatan
Perawatan
periodontal fase I
Evaluasi
STEP 5
1. Mahasiswa mampu mengetahui memahami dan menjelaskan indikasi dan
kontraindikasi dari perawatan periodontal fase I
2. Mahasiswa mampu mengetahui memahami dan menjelaskan macam-
macam perawatan periodontal fase I
3. Mahasiswa mampu mengetahui memahami dan menjelaskan definisi,
dasar pemikiran dan tahapan DHE, scaling dan root planing
4. Mahasiswa mampu mengetahui memahami dan menjelaskan evaluasi
respon dari perawatan periodontal fase I
STEP 7
Kontraindikasi :
Pasien yang mengidap hipertensi tidak terkontrol.
Pasien hemophili.
Kontraindikasi
Pasien dengan dentin terbuka.
Kontraindikasi pada anak-anak dengan menggunakan ultrasonik
scaler karena jaringan yang masih muda sedang berkembang sangat
sensitif terhadap getaran ultrasonic. Frekuensi getarannya berkisar
antara 20.000 sampai jutaan getaran perdetik. Untuk instrumentasi
periodontal, getaran instrumennya dapat mencapai 29.000
getaran/detik. Getaran tersebut mampumeyebabkan trauma pada gigi
sulung. Gigi yang masih tumbuh memiliki ruang pulpa yang lebar,
getaran dan panas yang dihasilkan alat scaler ultrasonic dapat
merusak jaringan pulpa.
Kontraindikasi pada pasien yang memiliki penyakit menular melalui
udara seperti Tuberculosis
Kontraindikasi
Pasien yang sedang mengalami abses.
Kalkulus yang meluas kedaerah apikal dan mucogingival junction
3. Definisi, dasar pemikiran dan tahapan DHE, scaling dan root planing
3.1 Dental Health Education (DHE)
3.1.1 Definisi
Semua proses pembelajaran yang bertujuan untuk
meningkatkanpengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berhubungan
dengan kesehatan gigi dan mulut agar mereka dapat menjaga kesehatan
gigi dan mulutnya.
Aspek Lokal
1. Gigi Bebas Kalkulus
(SRP)
Aspek Pasien
Pasien harus:
a. Sadar diri
b. Tanggung Jawab
c. Kooperatif
d. Inisiatif
3.1.3 Tahapan
1. Motivasi
Agar pasien dapat terdorong untuk melakukan kontrol plak secara
adekuat, ia harus termotivasi. Tahp memotivasi pasien adalah tahap yang
paling menentukan untuk tercapainya pelaksanaan control plak yang
adekuat. Memotivasi pasien adalah prosedur yang sukar karena untuk
dapat termotivasi pasien harus berusaha untuk
a. Menerima Eduka
b. Perubahan Kebiasaan
Dari pasien diharapkan diharapkan adanya perubahan kebiasaan
dalam hal cara cara pembersihan mulut sesuai dengan metode yang
diajarkan.untuk itu pasien harus berkemauan dan mampu menguasai
ketrampilan penggunaan alat alat pembersih.
c. Perubahan tingkah laku
Pasien harus menyesuaikan pandangan dan nilai nilai yang
dianutnya mengenai pembersihan mulut. Pasien harus tergugah bahwa
prosedur control plak yang dilakukanya bukanlah untuk menyenangkan
hati dokter gigi, tetapi untuk tercapainya kesehatan periodonsium itu
sendiri. (Caranza,2002)
2. Edukasi
Dalam hal edukasi pasien harus diberitahukan tentang etiologi,
perjalanan penyakit, perawatan dan pencegahan penyakit periodontal.
Pasien dengan penyakit periodontal harus diberitahu bahwa penyakit
periodontal ini mempunyai beberapa gambaran klinis seperti stain yang
timbul dipermukaan gigi akibat plak, perdarahan pada gingiva. Dengan
penjelasan yang diberikan diharapakan pasien dapat mengevaluasi
sendiri.
3. Instruksi
Dengan instruksi tentang bagaimana cara menyikat gigi yang efektif,
diharapkan nantinya angka kejadian terbentuknya plak yang
menyebabkan gingivitis dapat berkurang. Pada pemberian instruksi ini
dijelaskan cara pembersihan gigi yang meliputi cara, alat, dan waktu.
Instruksi untuk menjaga oral hygien ini dapat dilakukan dengan cara
pembersihan gigi secara mekanis dan obat kumur. Pada instruksi
kunjungan pertama pasien diberitahu cara penggunaan sikat gigi, dental
floss, dan disclosing agent. Pada kunjungan berikutnya dilakukan
evaluasi dari instruksi yang dilakukan sebelumnya
3.2.3 Tahapan
Banyak sekali jenis sickle scaler. Ada scaler yang khusus untuk
regio anterior dan ada yang khusus untuk regio posterior. Masing-
masing jenis scaler ada yang lurus dan ada yang melengkung
lehernya. Pada scaler sabit untuk region anterior, baik yang lurus
maupun yang melengkung, mata pisau, leher dan gagangnya berada
dalam satu bidang. Sebaliknya mata pisau, leher dan gagang untuk
regio posterior tidak berada dalam satu bidang, karena tangkainya
membengkok agar mudah diadaptasikan pada gigi posterior.
2. Kuret
Kuret adalah alat periodontal halus yang digunakan untuk scaling
dan root planning. Kuret dibedakan atas dua tipe: kuret universal dan
kuret khusus (area-specific/Gracey curette). Ciri khas kuret adalah:
bentuk penampang melintang seperti sendok, ujungnya
membulat/tumpul.
5. File scaler
Desain file scaler serupa dengan hoe scaler. Alat ini terdiri dari
sejumlah miniatur blade dari hoe scaler. Bladenya bengkok
membentuk sudut antara 90o-105o terhadap shanknya. File kini tidak
banyak digunakan untuk scaling dan root planing karena ukurannya
dan menyebabkan permukaan akar menjadi kasar. File kadang
digunakan untuk menghilangkan margin restorasi yang overhanging.
Pada ujung alat ultrasonic terdapat semprotan air yang bertujuan untuk
ujung tip tidak boleh diarahkan tegak lurus ke permukaan gigi untuk
Alat polishing
Alat polishing digunakan untuk membersihkan dan memoles
permukaan gigi dengan alat seperti rubber cup, brush dan dental tape.
Terdapat beberapa macam polishing yaitu :
1. Therapeutik polishing
Digunakan untuk polishing bagian permukaan akar setelah
dilakukan pembedahan.
2. Coronal or cosmetic polishing
Digunakan untuk menghilangkan plak dan stain.
3. Selective polishing
Digunakan untuk setelah scaling.
Aktivasi instrument
1. Adaptasi
Adapatasi ini merupakan cara menempatkan ujung kerja
instrument (working end) instrument periodontal pada permukaan
gigi. Adapatasi dimaksudkan agar ujung kerja instrument periodontal
dapat menyesuaikan dengan kontur permukaann gigi. Adaptasi yang
tepat sangat diperlukan, yaitu untuk menghindari trauma baik pada
jaringan lunak maupun pada jaringan keras serta untuk mendapatkan
efektivitas insrumen yang digunakan (Carranza,2002).
2. Angulasi
Angulasi adalah penyudutan permukaan blade instrument
dengan permukaan gigi atau sering disebut blade gigi. Angulasi yang
tepat sangat dibutuhkan agar pekerjaan scaling efektiv. Insersi
subgingiva dari blade instrument seperti kuret, angulasi sedapat
mungkin mendekati 00. Ujung instrument dapat diinsersikan dengan
lebih mudah pada dasar poket dengan muka blade menghadap gigi
(Carranzas,2002).
3. Tekanan lateral
Adalah tekanan yang diciptakan bila suatu kekuatan dikenakan
ada permukaan gigi dengan menggunakan ujung pemotong unjung
blade instrument. Besarnya tekanan yang diberikan bervariasi
tergantung pada sifat kalkulus dan tergantung apakah gerakan
ditujukan untuk mengawali pengambilan kalkulus untuk rootplaning
(Carranzas,2002).
DAFTAR PUSTAKA