PENDAHULUAN
refluks
vesikouretral,
obstruksi
saluran
perkemihan,
statis
penelitian
yaitu
untuk
mengetahui
Lotim.
Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan Pasien tentang penyakit Infeksi
Saluran Kemih
penelitian
yang
akan
dilakuikan
diharapkan
dapat
adanya
penelitian
ini,
dapat
menambah
1.4.3 Manfaat Bagi Rumah Sakit Umu Daerah Dr.R. Soedjono Selong
Sebagai masukan bagi Dinas Kesehatan Lotim dan bahan
evaluasi terhadap program pemberantasan penyakit Infeksi Saluran
Kemih
1.4.4 Manfaat untuk peneliti selanjutnya
Peneliti ini kiranya dapat menambah peneliti terhadap penyakit
Infeksi Saluran Kemih dan dapat dijadikan sebagai literatur bagi
cara
pengukuran
pengetahuan
dan
cara
memperoleh
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
dan
pengaruhnya
yang
dapat
mempengaruhi
Menurut
Noatoatmodjo
(2003)
mengatakan
bahwa
cara
dicoba
kemungkinan
yang
lain,
dan
apabila
10
(Setiadi, 2007).
Proses Pengetahuan
Menurut Iqbal (2009), bahwa sebelum orang mengadopsi
perilaku baru didalam diri orang tersebut terjadi proses yang
berturunan yakni, Awareness kesadaran dimana seseorang tersebut
menyadari dalam arti mengetahui lebih dahulu terhadap stimulus
(obyek).
a. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau obyek tersebut,
disni sikap subjek sudah mulai timbul.
b. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik tidaknya stimulus
tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih
baik lagi.
c. Trial, dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
11
d.
e.
dipelajari
antara
lain
menyebutkan,
menguraikan,
12
menyebutkan
contoh,
menyimpulkan,
meramalkan
dan
suatu
kemampuan
bagian-bagian
didalam
meletakkan
suatu
atau
bentuk
13
14
1) Pengertian
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana
terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari
zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap
zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak
dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan
berupa urin (air kemih).
Susunan sistem perkemihan terdiri dari: a) dua ginjal (ren)
yang menghasilkan urin, b) dua ureter yang membawa urin dari
ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih), c) satu vesika urinaria
(VU), tempat urin dikumpulkan, dan d) satu urethra, urin
dikeluarkan dari vesika urinaria.
2) Ginjal (Ren)
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di
belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra thorakalis ke 12
sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal seperti biji kacang.
Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena adanya
lobus hepatis dexter yang besar.
3) Fungsi ginjal
Fungsi ginjal adalah a) memegang peranan penting dalam
pengeluaran zat-zat toksis atau racun, b) mempertahankan
suasana
keseimbangan
cairan,
c)
mempertahankan
15
16
17
7) Pendarahan.
Ginjal mendapatkan darah dari aorta abdominalis yang
mempunyai percabangan arteria renalis, arteri ini berpasangan
kiri dan kanan. Arteri renalis bercabang menjadi arteria
interlobularis
kemudian
menjadi
arteri
akuarta.
Arteri
18
19
atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan urethra disini hanya
sebagai saluran ekskresi.
20
konstriksi.
Sistem
saraf
parasimpatis:
impuls
21
2.2.3
Patofisiologi
Infeksi saluran kemih bagian bawah paling banyak disebabkan
oleh mikroorganisme terutama bakteri gram negatif yaitu Escherichia
Coli yang mencapai kurang lebih 90 persen kejadian, disertai dengan
pseudomonas, enterobakter, Bakteri gram positif : streptococcus, S.
Saprofit. Secara normal mikroorganisme tersebut terdapat pada saluran
intestinal, tetapi bila terjadi infeksi pada saluran intestinal maka terjadi
respon tubuh terhadap infeksi sehingga timbul demam, anoreksia,
mual, muntah, menggigil, diare. Apalagi jarak anatomi intestinal dan
vesika urinaria yang dekat sehingga memudahkan mikroorganisme
masuk melalui urethra secara asenden. Masuknya mikroorganisme ini
dapat disebabkan karena hubungan sex yang terlalu berlebihan, yang
biasanya banyak terjadi pada wanita muda, dimana jarak antara vagina
dan vesika urinaria dekat sehingga dapat membawa kuman ke vesika
urinaria melalui sperma, sperma dapat membuat pH vagina menjadi
meningkat hingga tidak dapat membunuh kuman yang masuk pada
vesika urinaria. Apalagi bila setelah itu tidak mengosongkan kandung
kemih maka mikroorganisme akan berkolonisasi di dalam vesika
urinaria.
Pemasangan alat pada traktur urinarius misal ; penggunaan
kateter dan sistoscopy merupakan faktor utama terjadinya infeksi
saluran kemih karena saat membuka uretra kuman pada daerah uretra
tersebut dapat masuk bersamaan dengan alat yang dimasukkan dan
22
23
24
25
kemih
(refluks
urtovesikal),
kontaminasi
fekal,
26
27
28
29
menyebabkan
rasa
tertekan
pada
pelvis,
tertentu
(misalnya:
menggendong)
3. Kehilangan nafsu makan
pemberian
makan,
dan
30
4. Demam
5. Mual dan muntah
Untuk anak anak yang lebih dewasa, gejala yang
ditunjukkan berupa:
1. Rasa sakit pada panggul dan punggung bagian bawah
(dengan infeksi pada ginjal)
2. Seringnya berkemih
3. Ketidakmampuan memprodukasi urin dalam jumlah yang
normal, dengan kata lain, urin berjumlah sedikit (oliguria)
4. Tidak dapat mengontrol pengeluaran kandung kemih dan isi
perut
5. Rasa sakit pada perut dan daerah pelvis
6. Rasa sakit pada saat berkemih (dysuria)
7. Urin berwarna keruh dan memilki bau menyengat
Gejala pada infeksi saluran kemih ringan (misalnya:
cystitis, uretritis) pada orang dewasa, meliputi:
1. Rasa sakit pada punggung
2. Adanya darah pada urin (hematuria)
3. Adanya protein pada urin (proteinuria)
4. Urin yang keruh
5. Ketidakmampuan berkemih meskipun tidak atau adanya urin
yang keluar
6. Demam
31
32
penyakit,
walaupun
tidak
dapat
dibuktikan
dengan
cepat,
membebaskan
saluran
kemih
dari
33
Pengetahuan
Factor-faktor yang mempengaruhi
Pasiententang Infeksi
tingkat pengetahuan pasien tentang
Saluran Kemih :
infeksi saluran kmih
1. Pengertian
2. anatomi
Usia
3. fatofisiologi
Pendidikan
4. Faktor
Pekerjaan
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
Pengetahuan
resiko
Sosial budaya
5. Klasif
Saluran Kemih
ikasi
lingkungan
6. Tanda dan
Gejala
Kriteria Pengetahuan
Baik : 76 100%
Pasien Cukup
Tentang: 56
Infeksi
75%
Kurang : > 0 55%
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Subyek Penelitian
Subjek penelitian adalah suatu yang didalam dirinya melekat
atau terkandung objek penelitian (Tatang, 2009).
Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian pasien
penderita Infeksi Saluran Kemih Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R.
Soedjono Selong Lombok Timur
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
atau subyek yang, mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiono,2005).
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien penderita Infeksi
Saluran Kemih di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Soedjono Selong
Lombok Timur
3.2.2 Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau
sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Alimul,
2007).
Dalam pengambilan sample penelitian ini menggunakan 2 kriteria
yaitu :
38
35
c.
36
37
yang
memenuhi
kriteria
inklusi.
Selanjutnya,
peneliti
38
: 76-100%
Pengetahuan cukup
: 56 -75 %
39
: > 0 55%
Pengetahuan kurang
(Arikunto, 2006)
3.5 Identifikasi Variabel
3.5.1 Variabel
Definisi Variabel
a. Definisi Konsep
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi
setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu
(Soekidjo,2003)
Infeksi saluran kemih sama dengan sistitis adalah inflamasi
akut pada mukosa kandung kemih akibat infeksi oleh bakteri yang
disebabkan oleh penyebaran infeksi dari bakteri (M. Clevo Rendy,
Margareth TH, 2012 ).
Infeksi saluran kemih merupakan reaksi inflamasi sel sel
urotelium melapisi saluran kemih (Sibuea, W. Heidin, 2005 h).
Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau Urinarius Tractus
Infection
(UTI)
adalah
suatu
keadaan
adanya
infasi
40
b. Definisi Operasional
Difmisi Operasional merupakan rumusan pengertian variabel
yang di pakai sebagai pegangan dalam pengumpulan data (Azwar
& Prihartonb, 2002)
Difinisi
operasional
merupakan
definisi
berdasarkan
41
Difinisi
Oprasiona
l
Segala
sesuatu
yang
diketahui
oleh
pasien
tentang
Infeksi
Saluran
Kemih
Prameter
a.
Tahu
1) Pengertian
2) Klsaifikasi
3) Tanda dan
Gejala
4) Penularan
5) Perawatan
b.
Mem
ahamai
1) Cara
penelusuran
Infeksi Saluran
Kemih
c.
Aplik
asi
1) Cara Perawatan
Infeksi Saluran
Kemih
2) Cara
Penatalaksanaa
n Infeksi
Saluran Kemih
Alat Ukur
Kuesione
r
Skala
Ordinal
Skor
Jawaban ya diberi
skor 1 dan
jawaban tidak
diberi skor 0
Kriteria :
76%-100%= Baik
56%-75%=Cukup
0%-55%=Kurang
(Arikunto 2006)
42
DAFTAR PUSTAKA
PT. Rineka
Edisis I :
43
Lampiran 4
KISI-KISI ANGKET
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TENTANG
PENANGANAN DISLOKASI
N
o
1
Variable
Subvariable
No, Soal
Jawaban
Tingkat
Pengerti
1,2
B,C
Pengetahuan
an
Penyeba
3,4,5
C,C,D
6,7,8
B,D,A
9,10
B,A
Pasien
penyakit
Tentang
Infeksi
b
Tanda
44
Saluran
(ISK)
Kemih
dan
gejala
Penatala
ksanaan
45
Lampiran 5
ANGKET
JUDUL : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TENTANG
PENANGANAN DISLOKASI
Tanggal pengisian
Kode pengisian
Tanda tangan
Pendidikan terakhir
SD
SD Tidak
Tamat
SLTP Tamat
SLTA Tamat
Perguruan Tinggi
Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang menurut
anda paling benar!
1. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah suatu keadaan adanya
infasi mikroganisme pada saluran kemih adalah difinisi
dari
a. Susalil
b. Tessy
c. Sudoyo
d. Arif mansjoer
2. Apa saja Jenis mikroganisme yang menyebabkan Infeksi
Saluran Kemih (ISK) itu terjadi.
46
a. Triponema palidium
b. Vibro coma
c. Escherichia coly
d. Salmonela
3. Apa saja faktor pencetus Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada usia
lanjut Infeksi Saluran Kemih (ISK) itu terjadi.
a. Olahraga teratur
b. Banyak makan dan minum
c. Mobilitas menurun
d. Bayak istirahat
4. Mengapa Infeksi Saluran Kemih (ISK) lebih banyak terjadi pada
wanita.
a. Fisiknya lemah
b. Kebiasaan menahan kencing
c. Uretra terlalu pendek
d. Tidak menjaga kesehatan
5. Infeksi Saluran Kemih (ISK) dapat dibagi 2 (dua) bagian yaitu
a. Virus
b. Mikrobakteria
c. Bakteri dan kuman
d. Cystitis dan pielonepritis
a. pada urine
6. Gejala apa yang ditimbulkan pada anak-anak yang berusia
lima tahun pada cystitis tersebut..
a. Tidak ada rasa pusing
b. Lemah, mual, muntah, dan rasa sakit saat berkemih
c. Nafsu makan baik
d. Sering lelah
7. Gejala-gejala cititis, kecuali.
a. Terjadi imflamasi pada uretra
b. Wanita atau gadis yang tidak menjaga kebersihan
kewanitaannya
c. Seseorang yang menggunakan kaleter
d. Menjaga pola kebersihan diri
8. Untuk penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK) sederhana dapat
diberikan antibiotic seperti..
a. Clerofloxacin 2 x100 - 250 mg selama 5 hari
47
b. Dexsametason
c. Antalsidone
d. Paracetamol
9. Untuk Infeksi Saluran Kemih (ISK) akut kompleks maka
diberikan obat parenteral seperti .
a. Paracetamol
b. Clerofloxacin 2 x 400mg
c. Clerofloxacin 2 x100 - 250 mg
d. Antalsidone
10. Bagimana kerja fungsi ginjal..
a. Memegang peran penting dalam pengeluaran zat-zat
toksin atau racun
b. Memompa darah
c. Penampung urin
d. Penghasil urin