Anda di halaman 1dari 6

Nama : Asra Hatlah

Nim : 19.005

Makala Tanggung Jawab Kewirausaha

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang Kewirausahaan suatu ilmu yng mengkaji tentang pengembangan


dan pembangunan semangat kreatifitas serta berani menanggung resiko terhadap
pekerjaan yang dilakukan demi mewujudkan hasil karya tersebut. Keberanian
mengambil resiko sudah menjadi milik seorang wirausahawan karena ia dituntut untuk
berani dan siap jika usaha yang dilakukan tersebut belum memiliki nilai perhatian di
pasar, dan ini harus dilihat sebagai bentuk proses menuju kewirausahaan sejati. Rasa
tanggung jawab merupakan sebuah sikap yang selalu diajarkan oleh orang tua kepada
anak-anaknya semenjak kecil. Setiap orang memang perlu memiliki sikap tanggung
jawab terhadap apapun, seperti pekerjaan dan juga pilihan hidupnya sendiri. Saat
masih kecil, seorang anak cenderung untuk belum memiliki rasa tanggung jawab.
Contoh paling sederhana untuk menggambarkan hal ini adalah seorang anak biasanya
enggan membereskan kamarnya yang berantakan setelah bermain boneka seharian.
Sikap seperti ini dapat diubah dengan pengertian dan latihan yang diberikan orang tua
kepada anaknya. Latihan dan pengertian untuk membereskan kamar setelah bermain
bukan hanya perkara membuat kamar menjadi rapi, tapi juga mengajarkan seorang
anak untuk bisa bertanggung jawab semenjak ia masih kecil.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab?
2. Apa saja jenis tanggung jawab?
3. Bagaimana tanggung jawab seorang pengusaha?
4. Bagaimana lingkup tanggung jawab sosial?
5. Bagaimana mengelola program tanggung jawab sosial?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan tanggung jawab.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis tanggung jawab.
3. Untuk mengetahui tanggung jawab seorang pengusaha.

4. Untuk mengetahui lingkup tanggung jawab sosial.


5. Untuk mengetahui mengelola program tanggung jawab sosial.

Bab II Pembahasan

A. Pengertian Tanggung Jawab Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,


tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Jika terjadi
sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan, maka seorang penanggung jawab dapat
dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan sebagainya. Pada dasarnya, rasa tanggung
jawab merupakan sebuah pengertian untuk memahami tinggi rendahnya akhlak
seorang manusia. Seiring dengan perkembangnya, rasa tanggung jawab kemudian
berkembang bukan hanya dalam tataran personal, namun juga terkait hubungan
dengan orang lain. Artinya, seseorang yang berhubungan dengan pihak-pihak lain
tidak bias lepas dari rasa tanggung jawab yang melekat pada dirinya.

B. Rasa tanggung jawab dibagi menjadi dua jenis, yakni:


1. Tanggung Jawab Moral Tanggung jawab moral merupakan tanggung jawab yang
identik dengan tindakan moral. Tanggung jawab ini terdiri dari dua unsur, yakni
kebebasan bertindak dan tindakan integral tanggung jawab (tanggung jawab yang lahir
dari hati nurani).
2. Tanggung Jawab Sebagai Warga Negara Tanggung jawab sebagai seorang warga
negara ditanggung oleh semua orang yang tinggal dalam sebuah Negara, baik yang
menjabat sebagai pemerintah maupun rakyat biasa. Seorang pejabat memiliki
tanggung jawab kepada instansi terkait tugas dan pengabdiannya kepada masyarakat
dan Negara. Sementara rakyat memiliki tanggung jawab kepada Negara dan
masyarakat yang lain seperti membayar pakaj, mematuhi peraturan lalu lintas, hingga
menjaga fasilitas umum.

C. Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis


1. Pengertian Tanggung Jawab Sosial Tanggung jawab sosial suatu bisnis atau
Corporate Social Responsibility (CSR) adalahkomitmen usaha untuk beroperasi secara
legal dan etis yang berkonstribusi pada peningkatan kualitas kehidupan karyawan dan
keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas dalam kerangka mmewujudkan
pembangunan berkelanjutan.
2. Bentuk-Bentuk Tanggung Sosial Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab
social suatu bisnis yang dapat atau telah dilakukan oleh beberapa pengusaha
khususnya di Indonesia dapat kita sebutkan disini yaitu:
a. Pelaksanaan Hubungan Industrial Pancasila (HIP) Kebanyakan pengusaha telah
melaksanakan HIP dalam bentuk Kesempatan Kerja Bersama (KKB). KKB
merupakan sebuah pedoman tentang hubungan antara pengusaha dengan para pekerja
atau karyawan perusahaan yang biasanya dituangkan dalam sebuah buku. Dalam KKB
diadakan berbagai ketentuan tentang hak-hak serta kewajiban karyawan. Kewajiban
karyawan tentu saja sudah jelas yaitu melaksanakan tugas pekerjaan yang
ditugaskannya bagi masing-masing karyawan sesuai dengan jabatannya. Sedangkan
hakhak karyawan, meliputi: cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.
b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) AMDAL adalah kajian
mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/ atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Dasar hukum AMDAL
adalah PP No.27/ 1999 yang didukung oleh paket keputusan menteri lingkungan hidup
tentang jenis usaha dan/ atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL dan
keputusan kepala BAPEDAL tentang pedoman penentuan dampak besar dan penting.
Tujuan dan sasaran AMDAL adalah untuk menjamin suatu usaha atau kegiatan
pembangunan dapat berjalan secara berkesinambungan tanpa merusak lingkungan
hidup. Dengan melalui studi AMDAL diharapkan usah dan / atau kegiatan
pembangunan dapat memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam secara efisien,
meminimumkan dampak negatip dan memaksimalkan dampak positip terhadap
lingkungan hidup. Umumnya yang bertanggung jawab terhadap koordinasi proses
pelaksanaan AMDAL adalah BAPEDAL (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan).
Banyak pengusaha telah melakukan AMDAL dalam melaksanakan kegiatan
bisnisnya. Wujud nyata dari amdal tercemin dalam pelaksanaan pengolahan limbah
industry sedemikian rupa sehingga limbah tersebut menjadi tidak menggangu
lingkungan. Namun masih banyak pula pengusaha yang belum menyadari akan
tanggung jawabnya terhadap pengolahan limbah industry.
c. Penerapan Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Penerapan prinsip K3
telah banyak dilaksanakan oleh pengusaha. Guna menjalankan praktik K3 tentu saja
memerlukan banyak peralatan pelindung bagi para pekerja dalam menjalankan
pekerjaannya baik berupa topi pengaman, masker, dan sebagainya. Biasanya
perusahaan yang telah berhasil menjalankan proses produksinya dengan prinsip K3
akan memperoleh penghargaan yang berupa ”ZERO ACCIDENT”.
d. Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan
besar milik Negara dan kecil milik rakyat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti
dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari
perkebunan kecil disekitarnya.
e. Sistem Bapak Anak- Anak angkat Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang
mengangkat pengusaha kecil atau menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka
bina. Terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar, oleh karena
itu dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.

Sebagian besar perusahaan berusaha untuk bertanggung jawab kepada pihak yang ber
kepentingan atas mereka, pertama-tama berfokus pada 5 kelompok utama, yaitu
pelanggan, karyawan, investor, pemasok, dan komunitas lokal. Kemudian mereka
dapat memilih pihak berkepentingan lainnya yang relevan atau penting bagi
organisasinya dan mencoba memenuhi kebutuhan dan pengharapan mereka. Di bawah
ini beberapa bentuk tanggung jawab perusahaan yaitu :
a. Tanggung jawab terhadap pelanggan Bisnis yang bertanggung jawab terhadap
pelanggan mereka berusaha melayani pelanggannya secara wajar dan jujur. Mereka
juga mencari cara untuk menetapkan harga secara wajar, menghargai garansi,
memenuhi komitmen pengiriman pesanan dan mempertahankan kualitas produk yang
mereka jual.
b. Tanggung jawab terhadap karyawanBisnis yang bertanggung jawab secara sosial
terhadap pekerjaannya memperlakukan karyawan dengan adil, menganggap pekerja
sebagai tim, dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar manusiawi mereka.
c. Tanggung jawab terhadap investor Untuk mempertahankan sikap mental dan
tanggung jawab sosial terhadap para investor, para manager harus mengikuti prosedur
akuntansi yang pantas, memberikan informasi yang tepat kepada pihak
berkepentingan mengenai kinerja keuangan perusahaan dan mengelola perusahaan
untuk melindungi hak-hak dan investasi para pemegang saham.
d. Tanggung jawab terhadap pemasok Hubungan dengan para pemasok harus dikelola
dengan hati-hati, terkadang perusahaan besar mudah untuk memanfaatkan pemasok
dengan menentukan jadwal pengantaran yang tidak realistis dan mengurangi margin
laba denagan cara menekan harga serendah mungkin. Namun banyak perusahaan yang
mengakui pentingnya perjanjian persekutuan yang saling menguntungkan dengan
pemasoknya. Sehingga antara perusahaan dengan pemasok memiliki hubungan yang
baik.
e. Tanggung jawab terhadap komunitas lokal atau masyarakat Perusahaan harus peduli
terhadap maasalah sosial pemeliharaan lingkungan. Hal inin tidak berarti bahwa
perusahaan boleh mengabaikan tanggung jawab kepada 2 pihak berkepentingan
terhadap bisnis lain. Tanggung jawab perusahaan terhadap stakeholders harus
seimbang.Apabila lingkungan sekitar perusahaan tercemar dan tidak sehat, perusahaan
dengan sendirinya akan terkena dampaknya. Dampak tersebut bisa beruapa turunnya
kondisi kesehatan karyawan, ketidak hadiran karyawan yang akan mempengaruhi
koperasi perusahaan dan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mendapatkan
laba.
D. Tanggung Jawab Seorang Pengusaha Sama seperti warga negara lainnya,
seorang pengusaha juga memiliki tanggung jawab yang harus ditanggungnya. Sebagai
seorang pengusaha, tanggung jawab yang ditanggung tentunya sangat luas. Selain
tanggung jawab terhadap bisnisnya, seorang pengusaha juga memiliki tanggung jawab
terhadap pegawainya, masyarakat yang ada di lingkungan bisnisnya, juga tanggung
jawab terhadap lingkungan. Tanggung jawab pengusaha ini sering disebut sebagai
tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR). Sesuai
dengan namanya, CSR merupakan bentuk tanggung jawab pengusaha dan perusahaan
yang tidak hanya membuat keputusan berdasarkan aspek keuntungan ekonomi, namun
juga melalui pembangunan berkelanjutan dalam bidang sosial. Tanggung jawab
perusahaan dalam bentuk CSR dilakukan karena perusahaan menyadari jika dalam
sebuah bisnis, tidak hanya keuntungan yang bias didatangkan oleh perusahaan, namun
juga kerugian bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Dengan kata lain, CSR dapat
pula dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan
berkelanjutan melalui manajemen dampak, yakni meminimalisasi dampak negatif dan
memaksimalisasi dampak positif terhadap seluruh pemangku kepentingan perusahaan.

E. Lingkup Tanggung Jawab Sosial Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,


seorang pengusaha memiliki tanggung jawab yang besar kepada banyak pihak. Dalam
tanggung jawab sosial, seorang pengusaha setidaknya memiliki tanggung jawab
terhadap empat pihak, yakni lingkunga, konsumen, karyawan dan investornya.
1. Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Bentuk tanggung jawab pengusaha
terhadap lingkungan dapat diwujudkan dengan meminimalkan polusi dan kerusakan
lingkungan yang dihasilkan oleh perusahaan. Contohnya, perusahaan dapat
menggunakan penghisap zat-zat beracun pada asap yang dikeluarkan dari produksi
untuk meminimalkan polusi udara, membuat penampungan limbah yang menyerap
zat-zat berbahaya sebelum dialirkan ke aliran sungai untuk meminimalkan polusi air,
dan meminimalkan sampah yang dikeluarkan dengan menggunakan bahan-bahan yang
dapat di daur ulang untuk meminimalisir polusi air.
2. Tanggung Jawab Terhadap Konsumen Bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap
konsumen dapat diwujudkan dengan menyediakan produk yang berkualitas dan
dengan harga yang sesuai. Konsumen memiliki hak untuk memperoleh produk yang
aman, memperoleh informasi mengenai produk yang digunakan, hak untuk
didengarkan dan hak untuk memilih apa yang hendak dibeli. Tanggung jawab
perusahaan terhadap konsumennya juga termasuk dengan memperhatikan etika dalam
beriklan, antara lain dengan tidak membuat janji-janji tentang sebuah produk yang
tidak ditepati oleh perusahaan.
3. Tanggung Jawab Terhadap Karyawan Bentuk tanggung jawab yang dapat diberikan
perusahaan kepada karyawan adalah dengan melakukan berbagai aktivitas, seperti
rekruitmen, pelatihan, promosi dan kompensasi sesuai dengan hak-hak yang harus
diperoleh karyawan
. 4. Tanggung Jawab Terhadap Investor Tanggung jawab terhadap investor dapat
dilakukan misalnya dengan memberikan laporan keuangan dengan jujur dan sesuai
keadaan, tidak memberikan informasi kepada investor-investor tertentu saja, dan
memberikan laporan keuangan sesuai dengan aturan dalam laporan keuangan yang
berlaku.

F. Mengelola Program Tanggung Jawab Sosial Sebuah tanggung jawab sosial tidak
akan berlangsung dengan baik apabila tidak dikelola dengan baik pula. Sebuah
program tanggung jawab sosial membutuhkan program yang diorganisasikan dan
dikelola dengan hati-hati. Secara umum, manajer harus melakukan hal-hal berikut:
1. Tanggung jawab sosial harus dimulai dari tingkatan manajemen puncak karena
tanpa dukungan dari manajemen puncak tidak akan ada program yang berjalan sukses.
2. Sebuah komite atau panitia yang terdiri dari manajer-manajer tertinggi harus
mengembangkan sebuah rencana yang merinci tingkat dukungan manajemen.
3. Seorang eksekutif atau manajer harus bertanggung jawab dalam
pengimplementasian program yang telah direncanakan.
4. Perusahaan harus melakukan audit sosial, yaitu analisis sistematis mengenai
penggunaan dana dan pencapaiannya terhadap tujuan tanggung jawab sosialnya.

Anda mungkin juga menyukai