Anda di halaman 1dari 19

IBU HAMIL DENGAN DM

GESTASIONAL

SITI NURHALISA
19.027
Pembahasan:
Definisi

Etiologi

Patofisiologi

Manifestasi Klinis

Klasifikasi

Komplikasi
Definisi DM Gestasional

Diabetes Mellitus Gestasional adalah diabetes yang


muncul pada masa kehamilan, dan hanya berlangsung
hingga proses melahirkan. Kondisi ini dapat terjadi di
usia kehamilan berapa pun, namun lazimnya
berlangsung di minggu ke-24 sampai ke-28 kehamilan.
Etiologi

Diabetes mellitus bisa dikarenakan kelainan Diabetes dalam kehamilan menimbulkan


herediter dengan cara insufusiensi atau banyak kesulitan, penyakit ini akan
absennya insulin dalam sirkulasi darah, menyebabkan perubahan-perubahan metabolik
konsentrasi gula darah tinggi, berkurangnya dan hormonal pada penderita yang juga
glikogenesis. dipengaruhi oleh kehamilan.
Patofisiologi

Patofisiologi terjadinya diabetes gestasional secara umum terbagi


menjadi dua poin utama, yaitu keterlibatan unit fetoplacental dan
keterlibatan jaringan adiposa pada diabetes gestasional.
Manifestasi Klinis
• Hal ini disebabkan karena kadar glukosa darah meningkat
Poliuria (banyak sampai melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa
kencing) sehingga terjadi osmotik diuresis yang mana gula banyak
menarik cairan dan elektrolit sehingga klien mengeluh
banyak kencing.

• Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan


Polidipsi (banyak kehilangan cairan banyak karena poliuria, sehingga untuk
minum) mengimbangi klien lebih banyak minum.

• Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel


mengalami starvasi(lapar). Sehingga untuk memenuhinya
Polipagi(banyak
klien akan terus makan. Tetapi walaupun klien banyak
makan) makan, tetap saja makanan tersebut hanya akan berada
sampai pada pembuluh darah.
Next.......

Penurunan berat badan

Kesemutan

Gatal

Pandangan kabur

Pruritus vulvae
pada vagina

Lemas

Cepat lelah,
tenaga berkurang
Klasifikasi Menurut Pyke:

Klas I: Gestasional diabetes, yaitu diabetes yang muncul pada waktu


hamil dan menghilang setelah melahirkan.

Klas II: Pregestasional diabetes, yaitu diabetes mulai sejak sebelum hamil
dan berlanjut setelah hamil.
Komplikasi

Komplikasi pada Ibu:


• Hiperglikemia terjadi pada
kehamilan 20-30 minggu akibat Masalah pada anak:
resistensi insulin, infeksi • Abortus, kelainan kongenital seperti
saluran kemih,preeklampsi,
sacral agenesis, neural tube defek,
hidramnion, retinopati, trauma respiratory distress, neonatal
persalinan akibat bayi besar. hiperglikemia, makrosomia,
hipocalcemia, kematian perinatal,
hiperbilirubinemia.
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
1. Identitas
Usia perlu diketahui kapan ibu dan berapa tahun ibu menderita Diabetes mellitus, karena semakin lama ibu
menderita DM semakin berat komplikasi yang muncul.

2. Keluhan Utama
Ibu hamil dengan DM sering mengeluh mual, muntah, penambahan berat badan berlebihan atau tidak adekuat,
polipdipsi, poliphagi, poliuti, nyeri tekan abdomen dan retinopati

3. Riwayat Penyakit Keluarga


Perlu dikaji apakah ada keluarga yang menderita DM, karena DM bersifat keturuna.

4. Riwayat Kehamilan Sekarang


Hamil muda, keluhan selama hamil muda
Hamil tua, keluhan selama hamil tua, peingkatan berat badan, tinggi badan, suhu, nadi, pernafasan, peningkatan
tekanan darah, keadaan gizi akibat mual, keluhan lain.

5. Riwayat Antenatal Care


Dimana tempat pelayanan, beberapa kali, perawatan serta pengobatannya yang didapat. Pada saat antenatal care
perlu diobservasi secara ketat juga mengenai kepatuhan ibu dalam menjalani diet, kadar gula darah dan
perawatan yang diberikan
6. Pola Aktivitas Sehari-hari
Pola nutrisi
Frekuensi makan: pasien dengan DM biasanya mengeluh sering lapar (polifagia) dan haus (polydipsia), mual
dan muntah, mengalami obesitas, adanya nyeri tekan abdomen, dapat mengeluh mengalami hipoglikemia dan
glikosuria.

Pola eliminasi
BAK: pasien dengan DM memiliki gejala yaitu poliuri atau sering berkemih. Dapat juga mengalami riwayat
pielonefritis, infeksi saluran kemih (ISK), nefropati.
BAB: biasanya tidak ada gangguan.

Pola personal hygiene


Pola atau frekuensi mandi, menggosok gigi, keramas.

Pola istirahat tidur


Gangguan pola tidur karena perubahan peran dan melaporkan kelelahan yang berlebihan.

Pola aktifitas dan latihan


Aktivitas yang berlebih pada keadaan hipoglikemi dapat menyebabkan rasa lapar meningkat, pusing, nyeri
kepala, berkeringat, letih, lemah, pernapasan dangkal dan pandangan kabur. Jika ini terjadi maka ibu akan
rentan terhadap cedera dan jika rasa lapar berlebih ini akan menyebabkan ketidakpatuhan diet ibu.
7. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Jika dalam keadaan hipoglikemia ibu bisa merasa lemah dan letih

Tanda-tanda vital
Tekanan darah
Ibu dengan DM perlu diobservasi tekanan darahnya karena komplikasi dari ibu dengan DM adalah preeklamsia
dan eklamsia
Nadi
Pada keadaan hiperglikemi biasanya nadi lemah dan cepat
Respirasi
Pada keadaan hiperglikemi atau diabetik ketoasidosis biasanya RR meningkat dan napas bau keton
Suhu
Tidak ada gangguan, tetapi biasanya kulit pasien lembab pada kondisi hipoglikemi
Antropometri
Ibu dengan DM biasanya memiliki berat badan berlebih, dan terjadi peningkatan berat badan waktu hamil yang
berlebih.
Kepala dan Rambut
Tidak terdapat gangguan
Wajah
Pasien pada keadaan hipoglikemia biasanya terlihat pucat
Mata
Pada keadaan hipoglikemia pasien akan mengeluh pandangan kabur atau ganda dan pada keadaan hiperglikemi
pasien akan mengeluh pandangan redup.
Hidung
Pada pasien dengan hiperglikemia pernapasan cepat dan dangkal, napas bau keton

Mulut
Tidak ada gangguan

Telinga
Tidak ada gangguan

Leher
Tidak ada gangguan

Dada dan Payudara


Dada: pasien dengan hiperglikemia pernapasan cepat dan dangkal, napas bau keton
Sirkulasi: perlu dikaji adanya peningkatan tekanan darah dan nadi pasien. Pengkajian pada nadi pedalis dan
pengisian kapiler ekstremitas mungkin menurun atau melambat pada diabetes durasi lama. Serta pengkajian
edema
Payudara: pada umumnya tidak ada gangguan

Ekstremitas dan Kulit


Pada keadaan hipoglikemia pasien akan berkeringan dan kulit pasien lembab. Integritas kulit lengan, paha,
bokong, dan abdomen dapat berubah karena injeksi insulin yang sering (Doenges & Moorhouse, 2001).
Diagnosis:

Ketidakstabilan kadar glukosa darah b/d resistensi insulin ditandai


dengan:
DS: - Klien mengeluh lesu
- Klien mengatakan haus meningkat
DO: S = 36◦C
N = 72x/menit
RR = 26x/menit
TD = 130/100 mmHg
- kadar glukosa dalam darah tinggi yaitu 250 mg/dL
- jumlah urin meningkat yaitu 2000 ml
No. Hari/tanggal Diagnosis Kriteria Hasil Intervensi Paraf
1. rabu/ 23 Feb Ketidakstabilan kadar Setelah dilakukan Observasi:
2021 glukosa darah b/d perawatan sesuai 1. Monitor gula darah.
resistensi insulin intervensi selama 1x24 2. Monitor intake dan
jam, kadar glukosa dalam output cairan.
darah klien membaik
I dengan angka (5) Terapeutik:
3. Berikan asupan
N cairan oral.
T
E Edukasi:
4. Anjurkan
R menghindari olahraga
V saat kadar glukosa
darah lebih dari 250
E mg/dL
N 5. Ajarkan pengelolaan
S diabetes.
I Kolaborasi:
6. Kolaborasi
pemberian insulin.
7. Kolaborasi
pemberian cairan IV.
Implementasi

No. Hari/tanggal Diagnosis Jam Intervensi Paraf


1. Kamis/24 Feb Ketidakstabilan kadar 09.00 Berkolaborasi pemberian cairan IV.
2021 glukosa darah b/d resistensi
insulin
10.00 Memonitor gula darah.
13.00 Memberikan asupan cairan oral.
14.15 Mengajarkan pengelolaan diabetes.
14.30 Menganjurkan menghindari olahraga
saat kadar glukosa darah lebih dari 250
mg/dL
20.00 Berkolaborasi pemberian insulin.
Jumat/25 Feb 08.00 Memonitor intake dan output cairan.
2021
No. Hari/tanggal Diagnosis Evaluasi Paraf
1. Jumat/25 Feb Ketidakstabilan kadar S: - Klien mengatakan tidak lesu lagi.
2021 glukosa darah b/d - Klien mengatakan tingkat kehausannya
resistensi insulin menurun.

O: S = 36◦C
N = 72x/menit
RR = 18x/menit
TD = 130/100 mmHg
- kadar glukosa dalam darah menurun
menjadi 190 mg/dL
- jumlah urin menurun menjadi 1600 ml

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai