Anda di halaman 1dari 15

Mioma Uteri

Nama : Nirwana
Nim: 19034
definisi
Mima uteri adalah neplasma jinak yang
berasal dari otot uterus dan jaringan ikat
sehingga dalam kepustakaan disebut
leiomioma, fibromioma, atau fibroid
(mansjoer, 1999). Mioma uteri merupakan
tumor jinak yang paling sering ditemukan,
dan 20-25% terjadi pada wanita dengan
usia35 tahun keatas
etiologi
Faktor_-faktor penyebab meoma uteri belum diketahui,
namun ada 2 teori yang berpendapat:
1. Teori stimulasi estrogen
a. Mioma uteri sering kali tumbuh lebih cepat pada
masa hamil
b. Neoplasma ini tidak pernah ditemukan
sebelum nemarche
c. Mioma uteri biasanya mengalami atfosi
sesudah menoupause
d. Hiperplasia endometrium sering ditemukan bersama
dengan moima uteri
etiologi
2. teori cell nest/genitoblast
sel-sel toto imatur yang terdapat pada cell nest yang
selanjutnya dapat dirangsang terus menerus oleh
estrogen
klasifika
Myoma uteri sub mukosa
-tumbuh didalam endometrium
-cepat membesar
-biasanya sering menimbulkan pendarahan
-bentuk moima seringkali bertangkai panjang, mampu
mencapai servix atau vagina
- Kemungkinan besar mampu mengalami degenetativ
“sarcoma”
- Sering kali menimbulkan ulcerasi/nekrosis
- Biasanya membutuhkan histerektomi
Myoma uteri intramural
-tumbuh dalam miometrium
-seringkali menyebabkan pembesaran uterus dan berbenjol-
benjol
Tanda dan gejala

• Pendarahan abnormal
• Hipermenorrhoe
• Nyeri abdomen supra publik atau nyeri pinggang
• Mual muntag
• Abdomen discomfort
• Gejala penekanan pada colon dan vesika urinari
• Infertilitas
• abortus
Penunjang diagnosa
• Laparaskopi : untuk mengetahui ukuran dan
lokasi tumor
• USG obdominal dan transvagina
• Biopsi : untuk mengetahui adanya keganasan
• Dilatasi serviks dan kuretase akan mendeteksi
adanya fibroid subserous
penatalaksanaan
• Pada myoma kecil dan tidak menimbulkan keluhan, tidak
diberikan terapi hanya diobservasi tiap 3-6 bulan untuk
menilai pembesarannya. Mioma akan lisut setelah
menopause
• Radioterapi
• Pemberian GnRH agonis selama 6 minggu
• Miomektomindengan atau tanpa histerektomi bila uterus
melebihi seperti kehamilan 12-14 minggu
• Estrogen untuk pasien setelah menopause dan
observasi setiap 6 minggu
komplikasi
• Pertumbuhan leiomiosarkoma
• Torsio myoma uteri
• Infrksi sekunder
• nekrosis
Konsep keperawatan
1. Pengkajian
a. Keluhan nyeri: ada tidaknya nyeri dibagian perut bawah, nyeri punggul,
nyeri setelah bersenggama
b. Siklus mestruasi yang tidak teratur, cenderung hipermenorrhoe
c. Ada tidaknya riwayat infertil, lama tidak mempunyai keturunan, sulit
mendapatkan keturunan
d. Riwayat kelainan/disfungsi hormone reproduksi, riwayat pendarahan
abnormal
e. Riwayat sering abortus
f. Keluhan sulit BAB atau sering ada tahanan saat BAK
g. Lamanya keluhan dirasakan
h. Riwayat pengobatan/menangan yang sudah dilakukan
i. Riwayat penggunaan obat-obatan hormonal terutama estrogen
Konsep keperawatan
2. Pemeriksaan fisik
a. Teraba massa supra pubil, massa teraba
berbenjol-benjol, terkadang lebih dari satu
benjolan terutama saat fase ovulasi
b. Ada tidaknya acites
c. Ada tidaknya rasa tidak nyama di dalam perut
d. Ada tidaknya sistensi kandungan kencing
e. Ada tidaknya pembesaran perut, terutama
supra pubik
Diagnosa keperawatan
• Nyeri akut b.d nekrosis atau trauma jaringan dan refleks
spasme otot sekunder akibat tumor
• Kecemasan b.d kondisi krisis/proses penyakit
• Perubahan harga diri b.d infertilitas
• Kurang pengetahuan b.d mis interpretasi informasi
• Perubahan pola eliminasi urine (retensia urine) b.d
adanya penekanan tumoer pada tractur urinarius
• Perubahan eliminasi BAB (konstipasi) b.d penekanan
tumor pada usus
• Resiko tinggi terjadinya pendarahan pervaginam
abnormal b.d thrombosis vena, ulcerasi tumor
intervensi

• Perubahan pola eliminasi dan adanya


penekanan tumor pada tractur urinarius
Kemungkinan etiologi berhubungan dengan

• Sumbatan
• Tekanan ureter tinggi
• Inhibishi arkus reflex
• Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x
24 jam diharapkan keseimbangan cairan terpenuhi
• Kriteria hasil :
NOC
1. Tekanan darah dalam batas normal
2. Nadi perifer teraba jelas
3. Tidak ada hipotensi ortostatik
4. Intake dan output 24 jam seimbang
NIC
1. Pertahanan catatan intake dan output yang akurat
2. Tidak ada hipotensi ortostatik
3. Monitor vital sign
4. Monitor status nutrisi
5. Dorong masukan oral
6. Atur kemungkinan tranfusi

Anda mungkin juga menyukai