yaitu kelainan bawaan sehingga menyebabkan ikterus. Hiperbilirubinemia adalah keadaan dimana
meningkatnya kadar bilirubin dalam darah secara berlebihan sehingga dapat menimbulkan perubahan
pada bayi baru lahir yaitu warna kuning pada mata, kulit, dan mata atau biasa disebut dengan jaundice. (
Imron, 2015).
ASKEP
A. PENGKAJIAN
a. Identitas
Bayi terlihat kuning dikulit dan sklera, letargi, malas menyusu, tampak lemah,
c. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
Keadaan umum bayi lemah, sklera tampak kuning, letargi, refleks hisap kurang, pada kondisi bilirubin
indirek yang sudah .20mg/dl dan sudah sampai ke jaringan serebral maka bayi akan mengalami kejang
dan peningkatan tekanan intrakranial yang ditandai dengan tangisan melengking.
Antenatal care yang kurang baik, kelahiran prematur yang dapat menyebabkan maturitas pada organ
dan salah satunya hepar, neonatus dengan berat badan lahir rendah, hipoksia dan asidosis yang akan
menghambat konjugasi bilirubin, neonatus dengan APGAR score rendah juga memungkinkan terjadinya
hipoksia serta asidosis yang akan menghambat konjugasi bilirubin.
d. Pemeriksaan fisik
1) Kepala-leher.
Ditemukan adanya ikterus pada sklera dan mukosa.
2) Dada
Ikterus dengan infeksi selain dada terlihat ikterus juga akan terlihat pergerakan dada yang abnormal.
3) Perut
Perut membucit, muntah, kadang mencret yang disebabkan oleh gangguan metabolisme bilirubin
enterohepatik.
4) Ekstremitas
Kelemahan pada otot.
5) Kulit
Menurut rumus kramer apabila kuning terjadi di daerah kepala dan leher termasuk ke grade satu, jika
kuning padadaerah kepala serta badan bagian atas digolongkan ke grade dua. Kuning terdapat pada
kepala, badan bagian atas, bawah dan tungkai termasuk ke grade tiga, grade empat jika kuning pada
daerah kepala, badan bagian atas dan bawah serta kaki dibawah tungkai, sedangkan grade 5 apabila
kuning terjadi pada daerah kepala, badan bagian atas dan bawah, tungkai, tangan dan kaki.
6) Pemeriksaan neurologis
Letargi, pada kondisi bilirubin indirek yang sudah mencapai jaringan serebral, maka akan menyebabkan
kejang-kejang dan penurunan kesadaran.
7) Urogenital
Urine berwarna pekat dan tinja berwarna pucat. Bayi yang sudah fototerapi biasa nya mengeluarkan
tinja kekuningan
B. DIAGNOSA
a. Ikterus Neonatus
b. kerusakan integritas kulit b/d perubahan sirkulasi
c. kerusakan integritas kulit b/d perubahan sirkulasi
C. INTERVENSI
●edukasi
●kolaborasi
●terapeutik
1. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai dengan
kesepakatan
●edukasi
4. Anjurkan memasang
penghalang pasa sisi tempat tidur
D. IMPLEMENTASI
5. Menganjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
3. Sabtu,/ 09 maret Resiko cedera b/d kegagalan 08:30 1. Mengidentifikasi kesiapan dan
2020 mekanisme pertahanan tubuh kemampuan menerima informasi
2. Menjadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai dengan kesepakatan
6. Menganjurkan memasang
penghalang pasa sisi tempat tidur
7. Menganjurkan menutup sumber
listrik yang terjangkau pada bayi
E. EVALUASI
Evaluasi merupakan suatu proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan keperawatan
pada pasien. Evaluasi dilakukan terus-menerus terhadap respon pasien pada tindakan keperawatan
yang telah dilakukan.