Anda di halaman 1dari 24

Hiperbilirubinem

ia
Hiperbilirubinemia adalah suatu
keadaan dimana menguningnya
sklera, kulit atau jaringan lain akibat
perlekatan bilirubuin dalam tubuh
atau akumulasi bilirubin dalam darah
PENGERTIAN lebih dari 5mg/ml dalam 24 jam,
yang menandakan terjadinya gangguan
fungsional dari liver, sistem
biliary, atau sistem hematologi ( Atikah
& Jaya, 2016 ).
Menurut Nelson (2011) penyebab hiperbilirubinemia
pada neonatus:
a. Produksi bilirubin yang berlebihan
ETIOLOGI b. Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi
hepar
c. Gangguan transportasi bilirubin
d. Gangguan dalam ekskresi
Menurut Ridha (2014) bayi baru lahir dikatakan mengalami
hiperbilirubinemia apabila tampak tanda-tanda sebagai berikut:
 Sklera, selaput lendir, kulit atau organ lain tampak kuning
 Peningkatan konsentasi bilirubin 5mg/dL atau lebih setelah 24
TANDA dan jam.
 Konsentrasi bilirubin serum 10 mg/dL pada neonatus cukup bulan
GEJALA dan 12,5 mg/dL pada neonatus kurang bulan.
 Ikterik yang disertai proses hemolisis.
 Ikterik yang disertai berat badan lahir kurang dari 2000 gram,
masa gestasi kurang dari 36 minggu, hipoksia, sindrom gangguan
pernafasan, infeksi trauma lahir kepala, hipoglikemia, hiperkarbia.
Derajat Ikterus
menurut Kramer
Kadar
Derajat
Luas Daerah Bilirubin
Ikterus
(mg/dL)
1 Kepala dan leher 5.0
Sampai badan atas (di atas
2 9.0
umbilikus)
Sampai badan bawah (di bawah
3 umbilikus) hingga tungkai atas (di 11.4
atas lutut)
Sampai lengan, tungkai bawah
4 12.4
lutut
5 Sampai telapak tangan dan kak 16.0
PATHWAY
a. Bilirubin encephalopathy (komplikasi serius)
b. Kern ikterus, yaitu kerusakan neurologis,
cerebral palsy, dan dapat menyebabkan
retardasi mental, hiperaktivitas, bicara
lambat, tidak dapat mengoordinasikan otot
KOMPLIKASI dengan baik, serta tangisan yang melengking.
c. Gangguan pendengaran dan penglihatan
d. Asfiksia
e. Hipertemia
f. Hipoglikemi
g. Kematian
Menurut Setyarini & Suprapti, 2016 :
PEMERIKSAAN  Pemeriksaan Visual
DIAGNOSTIK  Pemeriksaan Laboratorium
Tata laksana awal ikterus neonatorum
PENATALAK- (WHO) (Maternity, Anjani, Blomed, &
Evrianasari, 2018):
SANAAN  Pemberian antibiotik
MEDIS  Fototherapi
 Tranfusi Pengganti / Tukar
Kasus
Hiperbilirubinem
ia
PENGKAJIAN

Nama : By. Elvano Zayyan Alfa Rezel


Tanggal Lahir : 23 Oktober 2022
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Pematang Sulur, Telanaipura
IDENTITAS Nama Ayah : Furqon Hidayat
PASIEN Nama Ibu : Almira Sukendra

Tanggal perawatan : 31 Oktober 2022


No RM : 00-00-17-34
DPJP : dr. Irawan, Sp.A
PENGKAJIAN

Bayi usia 8 hari, tampak kuning seluruh tubuh,


KELUHAN mukosa kuning, sklera kuning.
UTAMA Sianosis (-), retraksi dada (-), tali pusat belum putus.
BB: 3.7kg, PB: 50cm, LK: 36cm
PENGKAJIAN

BBL secara SC a.i LTP 1x + Letak


RIWAYAT obliq, lahir segera menangis, AS : 8/9,
KELAHIRAN BB: 3800 gram, PB: 51cm, LK: 37cm.
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
TERAPI DPJP

 Terapi obat racikan (Sequest) 2x1


 Fototherapi
ASUHAN
KEPERAWATAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1) Ikterik Neonatus b/d pola makan tidak ditetapkan
dengan baik d/d membrane mukosa kuning, sklera
kuning, kulit kuning, profil darah abnormal (bilirubin
total : 20.90 mg/dL).
2) Risiko gangguan integritas kulit/ jaringan b/d terapi
radiasi
ASUHAN
KEPERAWATAN
Luaran Utama :
Ikterik Neonatus (D.0024) Intervensi Keperawatan
Integritas Kulit Dan Jaringan
Penyebab : Setelah dilakukan intervensi Fototherapi Neonatus
Pola makan tidak ditetapkan keperatawan selama 2x24jam Observasi
a) Monitor ikterik pada sklera dan kulit bayi
dengan baik. maka integritas kulit dan
b) Monitor suhu dan tanda vital setiap 4 jam sekali
jaringan membaik, dengan c) Monitor efek samping fisioterapi (Hipertermi, rush
Diagnosa Keperawatan : kriteria hasil : pada kulit)
Ikterik Neonatus b/d pola 1) Suhu kulit membaik Terapeutik
makan tidak ditetapkan d) Siapkan lampu fototerapi dan inkubator atau
Luaran Tambahan : kotak bayi
dengan baik.
Adaptasi Neonatus e) Lepaskan pakaian bayi kecuali popok
f) Berikan penutup mata pada bayi
Gejala dan tanda mayor: Setelah dilakukan intervensi g) Ukur jarak antara lampu dan permukaan kulit
1) Profil darah abnormal keperatawan selama 2x24jam bayi (30 cm atau tergantung spesifikasi lampu
(bilirubin total : 20.90 maka adaptasi neonatus fototerapi)
mg/dl) membaik, dengan kriteria hasil h) Biarkan tubuh bayi terpapar sinar fototerapi
2) Membrane mukosa : secara berkelanjutan
1) Membran mukosa i) Ganti segera alas dan popok bayi jika BAB/BAK
kuning Edukasi
3) Sklera kuning menurun Anjurkan ibu menyusui sesering mungkin
4) Kulit kuning, profil darah 2) Kulit kuning menurun Kolaborasi
Kolaborasi pemeriksaan darah vena bilirubin direk dan
indirek
ASUHAN
KEPERAWATAN
Risiko gangguan integritas Luaran Utama :
Intervensi Keperawatan
kulit (D.0138) Integritas Kulit Dan Jaringan
Penyebab : Setelah dilakukan intervensi Perawatan Integritas Kulit
Terapi radiasi. keperatawan selama 2x24jam Observasi (-)
maka integritas kulit dan Terapeutik
Diagnosa Keperawatan : jaringan membaik, dengan a) Ubah posisi setiap 2 jam jika tirah baring
Risiko gangguan integritas kriteria hasil : b) Lakukan pemijatan pada area penonjolan
kulit/ jaringan b/d terapi 1) Suhu kulit membaik tulang
radiasi c) Gunakan produk berbahan petrolium atau
Luaran Tambahan :
minyak pada kulit kering
Termoregulasi
Edukasi
Setelah dilakukan intervensi Anjurkan menggunakan pelembab
keperatawan selama 2x24jam Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
maka termoregulasi membaik, Kolaborasi (-)
dengan kriteria hasil :
1) Suhu tubuh membaik
2) Suhu kulit membaik
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
CPPT
(Catatan Terintegrasi)
Mari melihat ke SIM-RS temans 

Anda mungkin juga menyukai