Anda di halaman 1dari 6

PROSEDUR ASUHAN KEPERAWATAN

RSU BUNDA JAKARTA

DIAGNOSA MEDIS
HIPERBILIRUBIN NEONATUS

1 Pengertian Definisi adalah Hiperbilirubinemia pada neonatus atau disebut juga ikterus
adalah keadaan klinis pada neonatus yang ditandai pewarnaan kuning pad
mukosa, sklera akibat dari akumulasi bilirubin (indirek maupun direk) di da
serum/darah yang secara klinis akan mulai tampak di daerah muka, apabil
mencapai 5-7mg/dL.

2 Asesmen Keperawatan A. Pengkajian


1.

2.

3.

4.

B. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum lemah, kulit tampak kuning dan mengelupas (skinre
mata kuning, Reflek hisap pada bayi menurun, perubahan warna ur
TTV tidak stabil terutama suhu tubuh (hipertermi), BB turun

C. Pemeriksaan penunjang :
1.
2.

3 Diagnosa Keperawatan Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia


1. Ikterik Neonatus b.d Peningkatan kadar bilirubin (D.0024)
2. Menyusu tidak efektif b.d Ketidakadekuatan reflek hisap bayi (D.002

4 Kriteria Hasil Standar Luaran Keperawatan Indonesia


1. Ikterik Neonatus
Luaran : Integritas kulit dan jaringan (L.14125)
- Elastisitas kulit meningkat
- Hidrasi meningkat
- Pigmentasi abnormal menurun

2. Menyusu tidak efektif


Luaran : Status Menyusu (L.03029)
- Perlekatan bayi pada payudara ibu tepat
- Kemampuan ibu memposisikan bayi dengan benar
- Miksi bayi >8x/hari
- BB bayi meningkat
- Bayi bias tidur setelah menyusui
- Intake bayi dan hisapan bayi kuat.

5 Intervensi Keperawatan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia


5 Intervensi Keperawatan
1. Ikterik Neonatus
Intervensi : Fototerapi Neonatus (I.03091)
OBSERVASI :
- Monitor ikterik pada sklera dan kulit bayi
- Identifikasi kebutuhan cairan sesuai dengan usai gestasi dan BB
- Monitor suhu dan TT tiap 4 jam
- Monitor efek samping fototerapi
TERAPEUTIK :
- Siapkan lampu fototerapi
- Lepaskan pakaian bayi kecuali popok
- Berikan Penutup mata
- Ukur jarak antara lampu dengan permukaan kulit
- Gunakan Linen putih agar memantulkan cahaya sebanyak mungkin
EDUKASI :
- Anjurkan ibu menyusui sekitar 20-30 menit setiap periode menyus
- Anjurkan ibu menyusui sesering mungkin
KOLABORASI :
- Pemeriksaan darah vena Bilirubin Total ulang post fototerapi.

2. Menyusu tidak efektif


Intervensi : Edukasi Menyusui ( I. 12393)
OBSERVASI :
- Identifikasi Keinginan menyusui
TERAPEUTIK :
- Sediakan Materi dan media penkes
- Dukung ibu meningkatkan kepercayaan diri dalam menyusui
EDUKASI :
- Berikan konseling menyusui
- Ajarkan posisi menyusui dan perlekatan yang benar
- Ajarkan perawatan payudara post partum
PROSEDUR ASUHAN KEPERAWATAN
RSU BUNDA JAKARTA

DIAGNOSA MEDIS
HIPERBILIRUBIN NEONATUS

Definisi adalah Hiperbilirubinemia pada neonatus atau disebut juga ikterus neonatorum
adalah keadaan klinis pada neonatus yang ditandai pewarnaan kuning pada kulit,
mukosa, sklera akibat dari akumulasi bilirubin (indirek maupun direk) di dalam
serum/darah yang secara klinis akan mulai tampak di daerah muka, apabila kadarnya
mencapai 5-7mg/dL.

Pengkajian
Keluhan Utama :
Bayi tampak kuning, bayi tampak lemah, bayi malas menyusu

Riwayat Penyakit Terdahulu :


Terdapat gangguan hemolisis darah (ketidaksesuaian golongan Rh atau
golongan darah A, B. O). Infeksi, hematoma, gangguan metabolisme hepar,
obstruksi saluran pencernaan, ibu menderita DM.
Riwayat obat-obatan :

Riwayat sosial :
Dampak sakit anak pada hubungan dengan orang tua, apakah orang tua
merasa bersalah?

Pemeriksaan fisik
Keadaan umum lemah, kulit tampak kuning dan mengelupas (skinresh), sklera
mata kuning, Reflek hisap pada bayi menurun, perubahan warna urine dan feses,
TTV tidak stabil terutama suhu tubuh (hipertermi), BB turun

Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan laboratorium :
a. Pemeriksaan billirubin serum. Pada bayi prematur kadar billirubin lebih
dari14mg/dl dan bayi cukup bulan kadar billirubin 10mg/dl merupakan
keadaan yang tidak fisiologis

b. Hb, HT, Hitung darah lengkap


Pemeriksaan Radiologi :
USG untuk mengevaluasi anatomi cabang kantong empedu
Radioisotop scan dapat digunakan untuk membantu membedakan hapatitis
danatresia billiari

Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia


Ikterik Neonatus b.d Peningkatan kadar bilirubin (D.0024)
Menyusu tidak efektif b.d Ketidakadekuatan reflek hisap bayi (D.0029)

Standar Luaran Keperawatan Indonesia


Ikterik Neonatus
Luaran : Integritas kulit dan jaringan (L.14125)
- Elastisitas kulit meningkat
- Hidrasi meningkat
- Pigmentasi abnormal menurun

Menyusu tidak efektif


Luaran : Status Menyusu (L.03029)
- Perlekatan bayi pada payudara ibu tepat
- Kemampuan ibu memposisikan bayi dengan benar
- Miksi bayi >8x/hari
- BB bayi meningkat
- Bayi bias tidur setelah menyusui
- Intake bayi dan hisapan bayi kuat.

Standar Intervensi Keperawatan Indonesia


Ikterik Neonatus
Intervensi : Fototerapi Neonatus (I.03091)
OBSERVASI :
- Monitor ikterik pada sklera dan kulit bayi
- Identifikasi kebutuhan cairan sesuai dengan usai gestasi dan BB
- Monitor suhu dan TT tiap 4 jam
- Monitor efek samping fototerapi
TERAPEUTIK :
- Siapkan lampu fototerapi
- Lepaskan pakaian bayi kecuali popok
- Berikan Penutup mata
- Ukur jarak antara lampu dengan permukaan kulit
- Gunakan Linen putih agar memantulkan cahaya sebanyak mungkin
EDUKASI :
- Anjurkan ibu menyusui sekitar 20-30 menit setiap periode menyusui
- Anjurkan ibu menyusui sesering mungkin
KOLABORASI :
- Pemeriksaan darah vena Bilirubin Total ulang post fototerapi.

Menyusu tidak efektif


Intervensi : Edukasi Menyusui ( I. 12393)
OBSERVASI :
- Identifikasi Keinginan menyusui
TERAPEUTIK :
- Sediakan Materi dan media penkes
- Dukung ibu meningkatkan kepercayaan diri dalam menyusui
EDUKASI :
- Berikan konseling menyusui
- Ajarkan posisi menyusui dan perlekatan yang benar
- Ajarkan perawatan payudara post partum

Anda mungkin juga menyukai