NEONATARUM
Oleh:
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
Keadaan bayi klinis yang ditandai oleh kulit dan
sklera yang berwarna kuning akibat alkumulasi
bilirubin tak terkonjugasi yang berlebihan.
bayi baru lahir digunakan pada bayi yang masalah utama adalah
untuk diekskresi.
Tujuannya adalah indentifikasi salah satu penyebab icterus
patologis
Di lihat kondisi bayi : pucat, ptekia, ektravasasi darah,
memar di kulit yang berlebihan, hepatosplenomegaly,
kehilangan BB, dan terlihat dehidrasi
Untuk mengatasi penyulit harus mengetahui daerah letak
kadar bilirubin serum total danfaktor resiko hyper
bilirubinemia yang berat
PENGKAJIAN
1. Identitas
Agama: Islam
5/5/2023 Ds:
Do: kemerahan pada Resiko gangguan
kulit area punggung intregritas kulit
dan selangkangan, b.d terapi radiasi
kulit masi tipis,kulit
kering,kulit sedang
ganti kulit.
Prioritas diagnosis keperawatan
1) Ikterik neonatus b.d usia kurang dari 7 hari d.d kulit kuning
2) Resiko gangguan integritas kulit d.d terapi radiasi
No Diagnosis Nursing
Nursing outcome rasional
diagnosis keperawatan intervantion
1 Resiko gangguan Setelah dilakukan Perawatan • Untuk
integritas kulit tindakan keperawatan integritas kulit. mengetahui
selama 3x24 jam • identifikasi penyebab
diharapkan resiko penyebab gangguan
gangguan kulit pada gangguan integritas kulit
klien membaik integritas kulit • Untuk menjaga
Kriteria hasil: • ubah posisi tiap kelembaban
• kemerahan jam sekali kulit bayi
menurun • Bersihkan • Agar daerah
• Hidrasi meninggat perinatal perineal bersih
dengan air
hangat
No Diagnosis Nursing
Nursing outcome rasional
diagnosis keperawatan intervantion
2 Ikterik neonatus Setelah dilakukan Foto terapi neonatus a. Untuk mengetahui
tindakan 3x24 jam a. Monitor ikterik derajat ikterik bayi
diharapkan kadar pada sklera dan b. Untuk mengetahui
biurubinkuen kembali kulit bayi apakah bayi bisa
rentan normal, dengan b. Monitor suhu atau tidak
kriteria hasil: setiap 4 jam sekali mendapatkan foto
• Kulit kuning c. Monitor efek terapi
menurun samping fototerapi c. Untuk meminimalisir
• Skela kuning d. Lepaskan pakaian terjadinya efek
menurun bayi kecuali popok samping
• Kadar bilirubin e. Berikan penutup d. Untuk memudahkan
kembali mata proses foto terapi
f. Ukur jarak antara e. Menghindarkan efek
lampu dan foto terapi pada
permukaan kulit mata
bayi f. Agar efek foto
g. Biarkan tubuh bayi terapi baik
terpapar sinar foto g. Agar kadar bilirubin
terapi secara dalam tubuh bayi
berkelanjutan segera menurun
h. Gunakan unen h. Agar sinar foto
putih agar terapi tidak tembus/
memantulkan menyebar disekitar
cahaya sebanyak incubator
mungkin
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Diagnosa
Tindakan Evaluasi Paraf
Nanda
1 Foto terapi neonatus S:-
a. Memonitor ikterik pada sklera O : Hasil pengkajian
kulit bayi By : Memiliki derajat kramer 4
b. Memonitor suhu setiap 4 jam S:-
sekali O : 36º
c. Memonitor efek samping foto S:-
terapi O : Resiko gangguan integritas kulit dan
d. Menyiapkan foto lampu terapi resiko hipotermi
e. Melepaskan pakaian bayi kecuali S:-
popok O : Skala awal 414
f. Memberikan penutup mata S:-
g. Mengatur jarak antara lampu dan O : Melepas pakaian bayi dan menyisakan
permukaan kulit bayi badong serta popok
h. Membiarkan tubuh bayi terpapar S:
sinar foto terapi secara O : Bayi tidak rewel saat diberikan penutup
berkelanjutan mata
i. Gunakan linen putih agar S:-
memantulkan cahaya sebanyak O : Jarak antara lampu dan permukaan kulit
mungkin sekitar 30 cm
S:-
O : Ketika foto terapi sedang berlangsung
bodong bayi dilepas
S:-
O : terpasang linen putih di luar alat terapi
No Diagnosa
Tindakan Evaluasi Paraf
Nanda
2 Resiko integritas kulit S:-
a. Mengidentifikasi penyebab O : Penyebab resiko gangguan integritas
gangguan integritas kulit kulit adalah foto terapi yang
b. Mengubah posisi 2 jam sekali dilakukan selama 3x24 jam
c. Membersihkan perineal dengan S:-
air hangat O : Setiap beberapa jam sekali bayi dialih
d. Menggunakan produk berbahan Baring
ringan dan hipoalgergik pada S:-
kulit sensitif O : Ketika bayi BAB/BAK dibersihkan
e. Menghindari produk berbahan dengan air biasa
alkohol pada kulit kering S:-
O : Bayi menggunakan bahan hipoalergik
misalnya menggunakan micropore
sebagai plaster dalam memfiksasi
selang infus
S:-
O : Tidak pernah menggunakan produk
berbahan alkohol kecuali dalam
tindakan yang memerlukan alkohol
swab misalnya pemasangan infus
EVALUASI KEPERAWATAN
(Catatan Perkembangan / SOAP)
Perencanaan
Respon Analisis
No diagnosa Respon objektif (O) selanjutnya Paraf
subjektif (S) masalah (A)
(P)
1
S:- O : Belirubin menurun, warna A : Masalah P : Hentikan
kuning pada bayi tidak ada, teratasi invertensi
sklera tidak iterik
2
S:- O : Kulit bayi dalam keadaan A : Masalah P : Hentikan
lembab masih tipis, foto terapi teratasi intervensi
dihentikan
TERIMA KASIH