CELIAC DISEASE
D
I
S
U
S
U
N
Oleh Kelompok : 6
Yusrawati (210630006)
Rahmi Asyura (210630020)
Ajirna (210630007)
Penyakit celiac disebabkan oleh konsumsi makanan dengan gluten, interaksi antara
gen, dan faktor lingkungan lainnya. Namun, penyebab yang tepat dari penyakit ini tidak
diketahui. Perkembangan penyakitnya sendiri dipengaruhi infeksi gastrointestinal,
pemberian makan bayi, dan juga bakteri usus.
Ketika orang-orang dengan penyakit celiac makan gluten, maka tubuh akan
meningkatkan respons imun yang menyerang usus kecil. Serangan-serangan ini
menyebabkan kerusakan pada vili, proyeksi kecil seperti jari yang melapisi usus kecil yang
berfungsi dalam penyerapan nutrisi. Ketika vili rusak, nutrisi tidak dapat diserap dengan
baik ke dalam tubuh.
Penyakit celiac merupakam penyakit genetik yang bersifat turun temurun dalam
keluarga. Orang yang kerabat tingkat pertamanya mengidap penyakit celiac (orang tua,
anak, saudara kandung) memiliki 1 dari 10 risiko terkena penyakit celiac.
Gejala yang ditimbulkan penyakit celiac tidak sama dengan alergi makanan, karena
penyakit celiac berbeda dengan alergi. Jika alergi terhadap gandum, gejalanya mungkin
mata gatal, berair atau kesulitan bernapas apabila memakan sesuatu yang mengandung
gandum di dalamnya.
Namun, pengidap yang memiliki penyakit celiac dan tidak sengaja makan sesuatu
dengan gluten di dalamnya akan mengalami masalah usus (seperti diare, gas, sembelit) atau
salah satu gejala berikut :
Sakit perut;
Mual;
Anemia;
Ulkus mulut;
Mulas.
Pada anak-anak, masalah usus jauh lebih umum daripada pada orang dewasa.
Gejala-gejala ini termasuk:
Diare;
Sembelit;
Tidak semua orang yang mengidap penyakit celiac akan memiliki gejala-gejala ini.
Beberapa orang tidak memiliki masalah sama sekali dan membuat diagnosisnya menjadi
sangat sulit.
Peneliti memperkirakan bahwa hanya 20 persen orang dengan penyakit celiac yang
terdiagnosis.
Dokter mungkin memesan dua tes darah untuk membantu mendiagnosis penyakit celiac.
Tes genetik untuk antigen leukosit manusia (HLA-DQ2 dan HLA-DQ8) yang
digunakan menyingkirkan penyakit celiac.
Dokter mungkin memesan endoskopi untuk melihat usus kecil dan mengambil sampel
jaringan kecil (biopsi) untuk menganalisis kerusakan pada vili. Jika hasil tes tersebut
menunjukkan penyakit celiac
Sangat penting untuk menguji penyakit celiac sebelum mencoba diet bebas gluten.
Menghilangkan gluten dari diet dapat mengubah hasil tes darah sehingga mereka tampak
normal.
Penyakit celiac bisa ditangani dengan diet ketat bebas gluten seumur hidup sebagai
satu-satunya cara pengobatan. Selain gandum, makanan yang mengandung gluten termasuk:
Jelai;
Bulgur;
Durum;
Tepung kentang;
Tepung Graham;
Malt;
Gandum hitam;
Semolina;
Triticale.
Dokter mungkin merujuk ke ahli diet, yang dapat membantu merencanakan diet
bebas gluten yang sehat. Setelah menghapus gluten dari diet, peradangan di usus kecil
umumnya mulai berkurang, biasanya dalam beberapa minggu, meskipun mungkin mulai
merasa lebih baik hanya dalam beberapa hari. Penyembuhan dan pertumbuhan kembali yang
lengkap dapat berlangsung beberapa bulan hingga beberapa tahun. Penyembuhan di usus
kecil cenderung terjadi lebih cepat pada anak-anak dibandingkan orang dewasa.
Jika tidak sengaja memakan produk yang mengandung gluten, dampak yang mungkin
terjadi adalah sakit perut dan diare. Beberapa orang tidak mengalami tanda atau gejala
setelah makan gluten, tetapi ini tidak berarti itu tidak berbahaya bagi mereka. Bahkan,
sejumlah kecil gluten dalam diet dapat merusak, meski belum tentu menyebabkan tanda atau
gejala.
Gluten tersembunyi dapat hadir dalam makanan, obat-obatan dan produk non-makanan,
termasuk:
Produk lipstik;
Play-doh.
Dr. Stefano Guandalini dari Rumah Sakit Anak-Anak, Universitas Chicago Medicine
Comer, mengatakan bahwa seorang anak memiliki 50 persen kemungkinan terkena penyakit
celiac jika salah satu atau kedua orang tua memiliki gen yang terkait dengan penyakit
tersebut. Namun, ibu dapat mengurangi risiko anak mereka untuk penyakit celiac dengan:
Saat hamil, tetap jalani diet bebas gluten yang ketat: Seorang wanita hamil dengan
penyakit celiac dianjurkan untuk tetap konsisten dalam mengikuti diet bebas gluten.
Konsumsi gluten selama kehamilan dapat membuat penyakit aktif dan menyebabkan
malabsorbsi nutrisi baik pada ibu dan anak dan dapat menjadi risiko lebih tinggi
untuk keguguran.
Melakukan tes genetik untuk bayi: Bayi yang baru lahir dapat diperiksa apakah
membawa gen yang terkait dengan penyakit celiac, oleh dokter. Jika hasilnya positif,
tes darah antibodi harus dilakukan setelah anak berusia 3 tahun dan setiap dua
hingga tiga tahun setelahnya. Berguna untuk menentukan apakah penyakit telah
menjadi aktif pada anak.
Ibu yang terus menyusui anak-anak setelah menambahkan gluten ke dalam diet juga
akhirnya mengurangi risiko anak-anak mereka untuk penyakit celiac.
Pastikan memberi bayi sedikit gluten terlebih dahulu, karena gluten dalam jumlah
besar dapat meningkatkan risiko anak untuk penyakit celiac.
(sumber : halodoc.com)
Referensi:
Web MD. Diakses pada 2019. What Is Celiac Disease?
Diperbarui pada 21 Desember 2019
Penyakit Celiac: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan
Pengobatan Terbit: 10 Juni 2020 | Diperbarui: 15 Februari 2022 Ditulis oleh :
Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Adrian Setiaji
Penyakit celiac adalah gangguan autoimun yang dipicu ketika Anda mengonsumsi
gluten. Gluten adalah protein dalam gandum dan biji-bijian yang bisa membuat adonan
menjadi elastis serta memberi tekstur kenyal pada roti.
Penyakit celiac atau celiac disease membuat tubuh bereaksi berlebihan terhadap
protein sehingga bisa merusak merusak villi. Villi adalah struktur kecil seperti jari di lapisan
dalam usus kecil yang memiliki fungsi membantu penyerapan nutrisi ke dalam aliran darah.
Ketika villi terluka, usus kecil tidak dapat menyerap nutrisi dari makanan dengan baik. Pada
akhirnya, kondisi ini dapat menyebabkan Anda kekurangan gizi, kehilangan kepadatan
tulang, keguguran, infertilitas, penyakit neurologis, hingga kanker.
Sementara itu jika penyakit celiac terjadi pada anak, beberapa masalah yang bisa
muncul adalah :
Anemia
Enamel gigi yang rusak
Pubertas tertunda
Gagal tumbuh subur, khususnya pada bayi
Mudah rewel atau mudah mengalami perubahan suasana hati
Masalah neurologis seperti ketidakmampuan belajar dan attention deficit
hyperactivity disorder (ADHD)
Pertumbuhan menjadi lambat
Tidak semua orang dengan penyakit celiac akan mengalami gejala-gejala seperti di
atas. Beberapa orang tidak melihat adanya masalah, sehingga membuat penyakit ini sulit
didiagnosis. Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter? Konsultasikan dengan dokter jika
mengalami diare atau ketidaknyamanan pencernaan yang berlangsung selama lebih dari dua
minggu. Selain itu, konsultasikan dengan dokter anak juga diperlukan jika buah hati terlihat
pucat, mudah marah, gagal tumbuh, atau memiliki tinja besar yang berbau busuk.
Roti
Sereal
Pasta
Bir
Selain makanan atau minuman, beberapa produk yang sering digunakan seperti pasta
gigi ternyata mengandung gluten. Jadi, sebelum Anda menggunakan produk apapun,
penting untuk memeriksa kandungan yang ada di labelnya. Jika Anda memiliki kekurangan
nutrisi yang serius, dokter mungkin menyarankan Anda untuk mengonsumsi vitamin dan
suplemen mineral bebas gluten. Dokter juga bisa memberikan obat untuk mengatasi ruam
kulit yang muncul.
Folat
Zat besi
Vitamin B12
Vitamin D
Vitamin K
Zin
Intoleransi Laktosa
Kerusakan usus kecil mungkin menyebabkan Anda sakit perut dan diare setelah
makan atau minum produk susu atau olahannya yang mengandung laktosa. Tingkat
keparahan gejala tergantung pada seberapa banyak laktosa yang Anda konsumsi.
Kanker
Seseorang yang memiliki penyakit celiac dan tidak mempertahankan diet bebas gluten
memiliki risiko lebih besar terkena beberapa bentuk kanker, seperti limfoma atau kanker
usus kecil.