Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

HIPERBILIRUBINEMIA DENGAN FOTOTERAPI

DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuTugas


Mata Kuliah : Keperawatan Anak
DosenPengampu : Agustina Boru Gultom,SKp,M.Kes

NAMA : Dian Linawati Simatupang


NIM : P07520220016

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


JURUSAN D-IV KEPERAWATAN
TAHUN 2021/2022
TUGAS KEPERAWATAN ANAK PRODI STR PERTEMUAN VII

1. Bayi lahir 3 hari yang lalu, BB 2000 gram, PB 47 cm, dibawa kerumah
sakit karena tampak berwarna kekuning-kuningan. Keadaan umum
baik, tampak kuning, bilirubin indirek 4,6 mg%, bilirubin direk 0,45
mg%.
a. Apakah masalah yang terjadi pada bayi tersebut, dan apakah
tanda-tandanya?
Masalah yang terjadia pada bayi adalah bahwa bayi mengalami ikterus
fisiologis.Dimana ikterus fisiologis pada bayi timbul pada hari ke dua
dan hari ke ketiga dan menghilang pada minggu pertama selambat-
lambatnya adalah 10 hari pertama setelah lahir.

 Tanda dan Gejala Ikterus Fisiologis


- Kadar bilirubin indirect sesudah 2x24 jam tidak melewati 15 mg
% pada neonatus cukup bulan dan 10 mg % pada neonatus
kurang bulan.  
- Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tak melebihi 5 mg % per
hari.   
- Kadar bilirubin direct tidak melebihi 1 mg %  
- Ikterus menghilang pada 10 hari pertama  
- Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologis 
- Letargi dan malas
- Bagian putih bola mata bayi terlihat kuning.  
- Bayi yang tidak mau menyusu / tidur terus menerus
- Bila kulitnya ditekan beberapa detik akan terlihat warna
kekuning-kuningan.Caranya:tekan jari telunjuk kita secara ringan
pada tempat-tempat yang tulangnya menonjol seperti tulang
hidung, dada dan lutut
- Tangisan bernada tingi.2
- Kulit berwarna kuning.

b. Diagnosa keperawatan apakah yang timbul akibat kasus diatas


Diagnosa keperawatan dari kasus diatas adalah :
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan hiperbilirubinemia
c. Uraikan tujuan, kriteria hasil dan intervensi untuk mengatasi
diagnosa keperawatan yang ditegakkan

N Diagnosa Tujuan dan Intervensi


o Kriteria Hasil
1 Gangguan Setelah dilakukan 1. Kaji warna kulit
integritas kulit tindakan tiap 8 jam
berhubungan keperawatan maka 2. Pantau bilirubin
dengan keutuhan kulit bayi direk dan indirek
hiperbilirubinemia dapat 3. Rubah posisi
dipertahankan. setiap 2 jam – 3
jam
kriteia hasil: 4. Masase daerah
1. Warna kulit yang menonjol
normal 5. Jaga kebersihan
2. Kulit bersih dan kulit
lembab 6. Jaga kelembaban
kulit

2. Seorang bayi laki-laki, dilahirkan secara section caesaria 5 jam yang


lalu, usia lahir dalam kandungan 36 minggu. Keadaan umum lemah,
BB lahir 1950 gram, PB 37 cm, RR 36 x/menit, ikterus sampai ke lutut,
kemampuan menghisap kurang. Nadi 122x/menit, Suhu 36,7 0C,
bilirubin indirek 13,5 mg%.
a. Apakah masalah yang terjadi pada bayi tersebut, dan apakah
tanda-tandanya?
 Masalah yang terjadi pada bayi adalah bahwa bayi mengalami
ikterus patologis.Dimana pada kasus ini terjadi pada 5 jam yang lalu
di 24 jam pertama.

 Beberapa tanda-tanda ikterus patologis pada bayi, antara lain:


- Terjadi pada 24 jam pertama
- Pada bayi yang lahir cukup bulan, kadar bilirubin lebih dari 12
mg/dL, sedangkan pada bayi prematur kadarnya 10 mg/dL
- Peningkatan bilirubin lebih dari 5 mg/dL per hari
- Menetap bahkan setelah usia 2 minggu
- Peningkatan bilirubin terkonjugasi (conjugated bilirubin) > 2
mg/d.
- Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)
b. Diagnosa keperawatan apakah yang timbul akibat kasus diatas
 Diagnosis keperawatan yang ditegakkan dalam kasus ini adalah
Risiko injury (internal) berhubungan dengan peningkatan serum
bilirubin sekunder dari pemecahan sel darah merah dengan
gangguan ekskresi bilirubin

c. Uraikan tujuan, kriteria hasil dan intervensi untuk mengatasi


diagnose keperawatan yang ditegakkan

N Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi


o Hasil
1 Risiko injury (internal) Setelah dilakukan 1. Fototerapi
berhubungan dengan perawatan maka Neonatus
peningkatan serum respon imun 2. Monitor tanda-
bilirubin sekunder dari hipersensitif tanda vital bayi
pemecahan sel darah (terutama suhu
merah dengan Kriteria Hasil 36,5 C-37,5 C)
gangguan ekskresi - Kadar bilirubin 3. Kaji status
bilirubin tidakmenyimpang umum bayi:
dari rentang normal hipoksia,
- Warna kulit normal hipotermi,
(tidak ikterik) hipoglikemia dan
- Membran mukosa asidosis
normal metabolik untuk
- Refleks menghisap meningkatkan
baik resiko kerusakan
- Mata bersih (tidak otak karena
ikterik) hiperbilirubinemia
- Berat badan tidak 4. Tempatkan bayi
menyimpang dari dibawah sinar
rentang normal dengan jarak
antara lampu
- Eliminasi usus dan
dengan bayi 35-
urine baik (warna
40 cm
urine dan feses
tidak pucat) 5. Ubah posisi bayi
dengan sering
terutama selama
beberapa jam
pertama
pengobatan untuk
meningkatkan
pemajanan
6. Kolaborasi
pemeriksaan
darah vena
bilirubin direk dan
indirek

3. Komunikasi ddengan orang tua dan bayi selama fototerapi


berlangsung
 Ny.D melahirkan bayi di RS Adam Malik pada pukul 12:00 WIB.
Berdasarkan hasil pemeriksaan bayi mengidap penyakit
hiperbillirubin, dan akan dilakukan tindakan fototerapi.

A. Fase Pra-Interaksi :
- Membaca rekam medis klien
- Memahami rencana asuhan keperawatan
- Mempersiapkan alat dan bahan :
1. Penutup mata
2. Kain kassa
3. Gunting
4. Thermometer rectal dan vasline
5. Timbangan bayi
6. Alat fototerapi

B. Fase - Orientasi:
Perawat Dian : “ selamat pagi ibu, perkenalkan nama saya
Dian Linawati Simatupang ,mahasiswa tingkat 2 Jurusan Sarjana
Terapan di Poltekkes Medan, apakah benar dengan ibu T”
Ny. D :” iya benar sus”
Perawat Dian :” ibu, seperti yang sudah ibu ketahui hasil
pemeriksaan bayi ibu mengidap penyakit hiperbillirubin, jadi perlu
dilakukan tindakan fototerapi yang bertujuan untuk mengurangi
kadar bilirubin dan mencegah penumpukan bilirubin indirect
dalam sel otak.”
Ny. D : “Apa itu tindakan Fototerapi sus?”
Perawat Dian : “Tindakan Fototerapi adalah pengobatan kulit
dengan menggunakan gelombang cahaya buatan ultraviolet
bagian dari spectrum matahari.”
Ny. D : “ Apa dampak hiperbillirubin jika tidak dilakukan
fototerapi pada bayi?”
Perawat Dian : “ Dampak jika tidak melakukan tindakan
fototerapi yaitu menyebabkan bayi kejang, terjadi sesak nafas,
bayi tampak tidur dan malas menyusui sehingga perlu dilakukan
tindakan fototerapi untuk mencegah hal tersebut, apakah ibu
bersedia?”
Ny. D :” iya saya bersedia”
C. Fase - Interaksi :
1. Mendekatkan alat ke bayi
2. Mencuci tangan 6 langkah
3. Mengukur suhu bayi pada thermometer raksa yang di olesi
vasline (mengukur suhu melalui rectal)
4. Melepaskan pakaian bayi dan memakai popok ( agar sinar
fototerapi langsung mengenai kulit bayi)
5. Menimbang bayi untuk mengetahui berat bayi
6. Pasang penutup mata pada bayi agar sinar fototerapi tidak
mengenai mata bayi (lakukan dengan hati hati usahakan mata
bayi tertutup seluruhnya sampai penutup mata menutup
bagian hidung bayi
7. Kemudian bayi diletakkan ditempat tidur bayi
8. Jarak antara bayi dengan lampu sekitar 40-50cm
9. Menyalakan lampu fototerapi dengan menggunakan tombol
pada posisi ON
10. Atur posisi anak dan posisi anak diganti setiap 3 jam
(terlentang, miring kanan, miring kiri dan tengkurap)
11. Suhu bayi diukur tiap 3 jam
12. Intake dan output cairan dihitung 3 jam
13. Lama penyinaran diperhatikan sesuai dengan intruksi dokter
14. Cuci tangan 6 langkah

D. Fase Terminasi
a. Evaluasi klien
Perawat Dian : “selamat pagi ibu, tindakan fototerapi sudah
selesai,bayinya sudah lebih baik dari sebelumnya, apakah ada
yang ibu tanyakan?
Ny. D : “Tidak suster terima kasih”
Perawat Dian : “baiklah jika tidak ada saya izin permisi ya
bu”
Ny. D : Baik sus

b. Dokumentasi Tindakan:
- Tulis tanggal dan jam mulai penyinaran
- Jam mengganti posisi bayi
- Keistimewaan yang ditemukan (mis: anak panas, diare dan
masuk tanda-tanda dehidrasi)

Anda mungkin juga menyukai