Anda di halaman 1dari 18

Asuhan Keperawatan

Sistem Hepatik Pada


Bayi Baru Lahir
Kelompok 5
Chairunisya Yusuf
Dewinda Septiani Djafar
Fikra Nur Ain Ibrahim
Nurayin Lahay
Siti Fadila Mooduto
Sistem Hepatik
• Hati dan kandung empedu dibentuk pada minggu ke 4 kehamilan
• Pada bayi baru lahir hati dapat di palpasi sekitar 1 cm dibawah batas kanan iga hati besar dan menempati
sekitar 40% rongga abdomen
• Hati janin mulai menyimpan besi sejak dalam kandungan. Apabila ibu mendapat cukup asupan besi selama
hamil, bayi akan memiliki simpanan besi yang dapat bertahan sampai bulan ke 5 di luar rahima
• hepar belum matur untuk membentuk glukosa sehingga BBL mudah terkena hipoglikemi
• neonatus telah memiliki kapasitas fungsional untuk mengubah bilirubin ,namun pada sebagian besar BBL ada
yang mengalami hiperbilirubinemia fisiologis
• hiperbilirubinemia fisiologis ( ikterik neonatal ) merupakan kondisi normal pada 50% bayi cukup bulan dan
pada 80% bayi prematur
• fungsi hepar BBL :Penyimpanan zat besiMetabolisme KHKonjugasi bilirubin
Definisi Hepatik

Hepar janin pada kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalam

metabolisme karbohidrat. Glikogen mulai disimpan di dalam hepar. Fungsi

hepar janin dalam kandungan segera setelah lahir dalam keadaan imatur

(belum matang). Hal ini dibuktikan dengan ketidakseimbangan hepar untuk

meniadakan bekas penghancuran darah dari peredaran darah. Enzim hepar

belum aktif benar pada neonatus, misalnya enzim UDPGT (Uridin Disfosfat

Glukoride Transferase) dan enzim G6FD (Glukosa 6 Fosfat Dehidrogenase)

yang berfungsi dalam sintesis bilirubin sering kurang sehingga neonatus

memperlihatkan gejala ikterus fisiologis.


Salah satu penyakit sistem hepatika
HIPERBILIRUBINEMIA

Hiperbilirubinemia adalah keadaan dimana meningkatnya kadar bilirubin dalam darah secara berlebihan sehingga dapat
menimbulkan perubahan pada bayi baru lahir yaitu warna kuning pada mata, kulit, dan mata atau biasa disebut dengan
jaundice. Hiperbilirubinemimerupakan peningkatan kadar bilirubin serum yang disebabkan oleh salah satunya yaitu kelainan
bawaan sehingga menyebabkan ikterus (Imron, 2015). Hiperbilirubinemia atau penyakit kuning adalah penyakit yang
disebabkan karena tingginya kadar bilirubin pada darah sehingga menyebabkan bayi baru lahir berwarna kuning pada kulit dan
pada bagian putih mata Bayi baru lahir biasanya akan tampak kuning pada hari kedua dan ketiga dan memuncak pada hari
kedua sampai hari keempat dengan kadar 5-6 mg/dL dan akan turun pada hari ketiga sampai hari kelima. Pada hari kelima
sampai hari ketujuh akan terjadi penurunan kadar bilirubin sampai dengan kurang dari 2 mg/dL.Pada kondisi ini bayi baru
lahir dikatakan mengalami hiperbilirubinemia fisiologis
Klasifikasi Hiperbilirubinemia
Hiperbilirubinemia Fisiologis

Hiperbilirubinemia fisiologis pada bayi baru lahir tidak muncul pada 24 jam pertama setelah bayi dilahirkan. Biasanya
pada hiperbilirubinemia fisiologis peningkatan kadar bilirubin total tidak lebih dari 5mg/dL per hari. Pada bayi cukup
bulan, hiperbilirubinemia fisiologis akan mencapai puncaknya pada 72 jam setelah bayi dilahirkan dengan kadar serum
bilirubin yaitu 6-8 mg/dL. Selama 72 jam awal kelahiran kadar bilirubin akan meningkat sampai dengan 2-3 mg/dL
kemudian pada hari ke-5 serum bilirubin akan turun sampai dengan 3mg/dL(Hackel,2004).

Hiperbilirubinemia Patologis

Hiperbilirubinemia patologis atau biasa disebut dengan ikterus pada bayi baru lahir akan muncul dalam 24 jam
pertama setelah bayi dilahirkan. Pada hiperbilirubinemia patologis kadar serum bilirubin total akan meningkat
lebih dari 5 mg/dL per hari. Pada bayi cukup bulan, kadar serum bilirubin akan meningkat sebanyak 12 mg/dL
sedangkan pada bayi kurang bulan (premature) kadar serum bilirubin total akan meningkat hingga 15
mg/dL.Ikterus biasanya berlangsung kurang lebih satu minggu pada bayi cukup bulan dan lebih dari dua
minggu pada bayi kurang bulan (Imron, 2015).
ASUHAN
02 KEPERAWATAN
Pengkajian
Merupakan informasi yang dicatat mencakup identitas orang tua,identitas bayi baru lahir,riwayat persalinan pemeriksaan fisik

A. Riwayat kesehatan Sekarang


- Keluhan Utama: Ny L. dipindahkan ke ruang perinatologi dari ruang rawat inap kebidanan 2 hari setelah lahir karena badannya
kuning (ikterikgrade III) dari kepala sampai paha.
- Riwayat Kesehatan Lalu :(khusus untuk anak usia 0-5 tahun)Pre Natal Care.

B. Pemeriksaan kehamilan : 3 kali56


• Keluhan selama hamil:muntah-muntah, ngidam,dan demam.
• Kenaikan berat badan selama hamil: 13 kg
• Imunisasi TT: 1 kaliNatal
- Tempat melahirkan : Rumah Sakit
- Jenis persalinan: Spontan (persalinan pervaginam)
- Penolong persalinan: Dokter
- Komplikasi waktu lahir : robek perineum Post Natal.
Kondisi bayi: BB lahir 2800 gram.
: PB 46 cm.
Apakah anak mengalami penyakit kuning (V), kebiruan(-), kemerahan (-), problem menyusui (V).(Untuk Semua Umur)
LANJUTAN….
C. Riwayat Tumbuh Kembang
a. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan BB lahir (2,8 kg), masuk RS (2,8 kg)
2. Tinggi badan PB lahir (46 cm), masuk RS (46 cm)
3. Waktu tumbuh gigi: Belum ada gigi

B. Perkembangan Tiap tahap Usia anak saat


1. Berguling : Belum bisa 2. Duduk: Belum bisa
3. Merangkak: Belum bisa 4 Berdiri: Belum bisa
5. Berjalan: Belum bisa 6. Senyum kepada orang lain : Belum bisa
7. Bicara pertama kali :Belum bisa 8. Berpakaian tanpa bantuan: Belum bisa

C. Riwayat Nutrisi
a. Pemberian ASI
1. Pertama kali disusui: Setelah lahir
2. Cara pemberian Setiap kali menangis dan terjadwal
3. Lama pemberian :Rencana 2 tahun

D. Pemeriksaan khusus
Dilakukan dengan pemeriksaan APGAR
LANJUTAN

E. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum klien:lemah
2. Tanda-tanda vital:- Suhu:38,3℃
- Nadi:148x/menit
- Respirasi:49 x/menit
- Tekanan darah:-
3. Antropometri:
a. Panjang badan:46 cm b. Berat badan : 2800 gram
c.Lingkar lengan atas :9,5 cm d. Lingkar kepala:33 cm
e. Lingkar dada:30 cm f. Lingkar perut:31cm

4. Sistem pernafasan:
a) Hidung :normal b) Leher:normal
c).Dada:normal d). Bentuk dada : normal
e) Gerakan dada: simetris f). Suara nafas tambahan : tidak ada

5. Sistem kardiovaskuler:
a). Conjungtiva: normal b). Arteri carotis :kuat
c). Ukuran jantung :normal d). Suara jantung : S1 normal dan S2 normal
e). Capillary refilling time:<3 detik

6. Sistem pencernaan
a). Bibir:pecah-pecah b). Mulut:normal
c). Kemampuan menelan:baik d).Gaster:normal
e).Abdomen:normal f).Anus :normal
Lanjutan…

7. Sistem Indera
a. Mata: reflek terhadap cahaya ada, pupil normal, kelopak mata normal, bulu mata normal
dan hitam, alis hitam
b. Hidung : normal dan tidak ada lesi dan sumbatan
c. Telinga : bersih dan fungsi pendengaran normal

8. Sistem Syaraf
1. Fungsi cerebral: kesadaran compos mentis,GCS 15
2.Fungsi cranial:tidak ada masalah
Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Masalah

1. DS: Kadar bilirubin Ikterik neonatus


• Dokter mengatakan By.L tampak ikterik meningkat
sejak 24jam pertama kelahiran, bilirubin
grade II – III, dan di indikasikan untuk
segera mendapat fototerapi.

DO :
• By.L tampak kuning pada sklera,
wajah, leher, hingga pusar
• Bilirubin grade II-III
• Hasil labor menunjukkan kadar
bilirubin total 14,5mg/dl (normal 0,3-1),
bilirubin direk 0,5 mg/dl (normal <0,20),
bilirubin indirek 14 mg/dl (normal <
0,80).
• Bayi tampak malas dan lebih suka
tidur sepanjang hari.
• By.L lahir prematur dengan usia
kehamilan 34-35minggu
• Ibu dengan riwayat DM dan
mengalami PEB.
Analisa Data
N Data Fokus Etiologi Masalah
o
2. Ds: transfer panas Resiko hipotermi
• Bayi rewel dan menangis-

Do :
• Perawat ruangan mengatakanBy.L
mengalami peningkatan suhu
tubuh.
• Suhu 37,8°C.
• - Bayi berkeringat.
• Fototerapi sementaradihentikan
dan diberikanintake cairan.
• Kulit teraba hangat.
Diagnosa
Keperawatan
1. Ikterus neonatus

2. Resiko hipotermi
Intervesi keperawatan
No Diagnosa Slki Siki

1. Ikterik Neonatus Setelah dilakukan Foto terapi neonatus


pengkajian selama 1x24 Observasi :
jam iketik neonatus Monitor ikterik pada sklera dan kulit
membaik dengan kriteria bayiMonitor suhu dan TTV setiap 3 jam
hasil:
• Membram mukosa Terapeutik:
tidak ikteri Lepaskan pakaian bayi kecuali
• Kulit tidak kuning popokBerikan penutup mata pada
• Sklera tidak kuning bayiBiarkan tubuh bayi terpapar sinar
• Kadar bilirubin fototerapi secara berkelanjutan
menurun
Edukasi : –
Intervesi keperawatan
No Diagnosa Slki Siki

2. Resiko hipotermi Setelah dilakukan Manajemen hipotermi


tindakan selama 1x8 jam Observasi:
termogulasi membaik • Monitor Suhu tubuh
dengan kriteria hasil: • Indentifikasi penyebab hipotermi
• Suhu tubuh klien • Monitor tanda dan gejala akibat
normal pada hipotermi
sekitaran 36,6 derajat
celcius Terapeutik
• Bagian ektremitas Sediakan lingkungan yang hangat
teraba hangat
• Klien tidak menggigo Edukasi

Kolaborasi:
Implementasi keperawatan
Implementasi merupakan suatu penerapan atau juga sebuah tindakan yang dilakukan dengan
berdasarkan suatu rencana yang telah atau sudah di susun atau dibuat dengan cermat serta
juga terperinci sebelumnya. Tujuan implementasi melakukan membantu atau mengarahkan
kinerja aktifitas kehidupan sehari-hari. Memberikan arahan keperawatan untuk mencapai
tujuan yang berpusat pada klien. Mencatat serta melakukan pertukaran informasi yang relevan
dengan perawatan kesehatan yang berkelanjutan dari klien.

Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses identifikasi untuk mengukur/menilai apakah suatu kegiatan juga
program yang dilaksanakan itu sesuai dengan perencanaan atau tujuan yang ingin di capai.
Tujuan evaluasi melihat dan menilai kemampuan klien dalam mencapai tujuan. Menentukan
apakah tujuan keperawatan telah tercapai atau belum. Mengkaji penyebab jika tujuan asuhan
keperawatan belum tercapai.
Thankyou 
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai