Anda di halaman 1dari 29

STEP 1

1. Pemeriksaan Kramer : pemeriksaan yang menilai derajat icterus bayi pada beberapa
bagian, seperti kepala, leher atau lengan. Pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat
apakah ada hubungan bilirubin total dengan pemeriksaan fisik kulit iketrus pada
neonates.
2. Fototerapi : terapi dengan sinar UV untuk menurunkan kadar bilirubin pada bayi.
3. Rawat gabung : perawatan bayi digabungkan dengan ibu, bayi bisa diletakkan
disebelah ibu.
STEP 2
1. Apa perbedaan icterus fisiologis dan patologis?
2. Mengapa bayi tampak kuning dari wajah sampai dada disertai demam dan malas
minum? (+ klasifikasi icterus)
3. Mengapa bayi mendapatkan imunisasi hepatitis B?
4. Apa hubungan icterus pada bayi dengan usia kehamilan ibu?
5. Apa hubungan bayi dirawat gabung dengan keluhan bayi pada hari ke-2?
6. Apa interpretasi dari pemeriksaan pada scenario? (fisik dan laboratorium)
7. Mengapa ibu mengalami demam selama 1 minggu sebelum bayi dilahirkan?
8. Apa hubungan ketuban yang keruh dan berbau khas dengan kondisi bayi?
9. Mengapa bayi dipindahkan ke ruang perawatan resiko tinggi dan diberikan tindakan
fototerapi?
10. Apa saja factor resiko pada kasus di skenario?
11. Apa diagnosis dan diagnosis banding pada kasus di scenario?
12. Bagaimana tatalaksana untuk diagnosis di scenario?
13. Bagaimana cara pencegahan kasus di scenario?
STEP 3
1. Apa perbedaan icterus fisiologis dan patologis?
Icterus → keadaan timbulnya kekuningan pada mulut atau mukosa karena kadar
bilirubin yang tidak seimbang
Fisiologis : 1 minggu setelah kelahiran (2-4 hari setelah bayi dilahirkan), bilirubin > 2
mg/dl, karena organ hati yang belum matang dalam memproses bilirubin, bilirubin
unconjugated > 2 mg/dl, mulai setelah 24 jam kelahiran, puncaknya kekuningan hari
ke-3 sampai ke-5 dan menurun setelah hari ke-7, bayi yang diberikan sufor akan
memiliki kadar bilirubin yang tinggi dan mengalami icterus lebih lama.
Patologis : bilirubin total > 5 mg/dl, terjadi 24 jam pertama setelah kelahiran, neonates
kurang bulan → bilirubin total >10 mg/dl, bayi cukup buluan → bilirubin total > 12,5
mg/dl, diertai tanda-tanda lain seperti muntah, lethargi, malas minum, suhu tidak
stabil.
2. Mengapa bayi tampak kuning dari wajah sampai dada disertai demam dan malas
minum? (+ klasifikasi icterus)
Tampak kuning : disebabkan oleh
1. Ambilan konjugasi hepar
2. Tidak terdapat enzim
3. Adanya gangguan transportasi bilirubin karena def. albumin
4. Factor produksi berlebihan melampaui pengeluarannya akibat dari peningkatan
hemolisis.
5. Bayi baru lahir, bayi dengan ASI cenderung mengalami hiperbilirubin
6. Sepsis pada ibu
Etiologic berdasarkan onset jaundice
1. <24 jam setelah kelahiran : infeksi intrauterine, def. G6PD
2. 24 jam – 72 jam : fisiologis, terjadi pada infeksi intrauterine, sepsis neonatorum,
polisitemia, peningkatan sirkulasi enterohepatic
3. >72 jam : sepsis, neonatal hepatitis, breastmilk jaundice.
demam ibu sebelum kehamilan → infeksi bakteri → menular ke janin melalui barrier
plasenta → sirkulasi janin.
Bilirubin terserap oleh jaringan elastin
Bilirubin bayi > bilirubin dewasa → fase hidup eritrosit bayi lebih cepat →
pembentukan bilirubin meningkat.
Kondisi usus bayi masih steril → bilirubin d]tidak diubah ke stercobilin → peningkatan
bilirubin.
Malas minum
Lethargi → pembentukan eritrosit yang abnormal → kadar oksigen menurun →
kelemahan pada bayi → bayi malas minum → berpengaruh pada gizi dan nutrisi bayi.
Bayi bingung puting, bayi sudah diberi sufor, cara menyususi yang tidak sesuai, ASI
tidak lancar, bayi diare/muntah, kesadaran yang kurang, hidung tersumbat atau
sariawan → patologis
3. Mengapa bayi mendapatkan imunisasi hepatitis B?
Imunisasi : meingkatkan kekebalan terhadap antigen.
Bayi curiga infeksi, akibat transmisi infeksi dari ibu ke janin.
Imunisasi hepatitis B (0,1,6 bln) didahului pemberian vit. K, diberikan melalui
ekstremitas yang berbeda.
Diberikan dalam 12 jam setalah bayi lahir sampai 6 bln (0,2,4,6). Vit k → mensistesiss
factor koagulasi 2,7,10 dan protein C&S.
Pemeberian vaksin berdasarkan HbsAg ibu
1. Tidak diketahui : vaksin rekombinan 10 mg IM dalam 12 jam sejak lahir. Dosis
kedua diberikan pada usia 1-2 bln, dosis ke-3 pada 6 bln
2. hbsAg (+) : diberikan 12 jam setelah lahir 0,5 ml Hbeg dan vaksis rekombinan IM.
Dosis ke-2 pd usia 1-2 bln, dosis ke-3 pada usia 6 bln
3. hbsAg (-) : vaksin rekombinan IM pada usia 2-6 bln, dosis ke-2 pada usia 1-2 bln,
dosis ke-3 pada usia 6 bln
4. Apa hubungan icterus pada bayi dengan usia kehamilan ibu?
Tidak berhubungan karena bayi mengalami kekuningan saat setelah ekstrauterine.
Dilihat dari aktivitas UDGT. UDPGT pad bayi premature menurun
Imaturitas hepar, kojugasi bilirubin menjadi tidak sempurna
5. Apa hubungan bayi dirawat gabung dengan keluhan bayi pada hari ke-2?
Manfaat rawat gabung : menurunkan infeksi. Flora normal pada ibu akan berpindah
ke bayi melalui kontak langsung sehingga bisa menstimulasi embentuka flora normal
pada bayi.
6. Apa interpretasi dari pemeriksaan pada scenario? (fisik dan laboratorium)
- BBL 3100 gram → normal
- Aterm → bayi cukup blan
- APGAR score 8,9,10 → adapatasi bayi baik
- Plasenta lahir manual, kotiledon normal → tidak ada gangguan plasenta
- Lethargi → pasien tampak mengantuk, akibat peningkatan bilirubin unconjugated
- Suhu normal
- Reflek hisap anadekuat → bilirubin enselofati
- Pemeriksaan Kramer
derajat 1→ wajahnya kunig, bilirubin total 4,8 mg/dl
Derajat 2 → icterus pada bagian dada, bil total 5-12 mg/dl
- Hb menurun
- Hematokrit menurun
- Leukosit meningkat
- Natrium normal
- Kalium normal
- Bilirubin total meningkat
- Bilirubin direct normal
Pemeriksaan Kramer
1. Kepala dan leher : bil 5 mg
2. daerah 1 + badan bagian atas : bil. 9 mg
3. daerah 1 2 + badan bagian bawah dan tungkai : bil. 11 mg
4. daerah 123 + lengan dan kaki dibawah dengkul : bil. 12 mg
5. daerah 1234 + tangan dan kaki : bil. 16 mg
7. Mengapa ibu mengalami demam selama 1 minggu sebelum bayi dilahirkan?
demam ibu sebelum kehamilan → infeksi bakteri → menular ke janin melalui barrier
plasenta → sirkulasi janin.
8. Apa hubungan ketuban yang keruh dan berbau khas dengan kondisi bayi?
Koriomanionitis → air ketuban keruh dan busuk → infeksi bakteri → ascending
mikoroganisme dari servik dan vagina setelah ketuban pecah dan terjadi persalinan.
- Meningkatnya durasi pecahnya ketuban dan persalinan → memicu bakteri
anaerob dan fakultatif → gardanella vaginalis, streptococcus goup B, e coli →
beresiko sepsis 10x lebih besar → menyerang hepar (G6PD) → produksi bilirubin
terganggu → peningkatan destruksi eritrosit → bilirubin indirect meningkat.
9. Mengapa bayi dipindahkan ke ruang perawatan resiko tinggi dan diberikan tindakan
fototerapi?
Bilirubin direct harus berikatan dengan albumin. fototerapi → mengubah bilirubin
dalam kapiler dan ruang usus menjadi isomer larut air dan dapat di ekstraksi lebih
lanjur di hati.
Factor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan fototerapi :
- Kualitas sinar spektrum
- Intensitas sinar
- Jarak antara bayi dan sinar : semakin dekat semakin tinggi intensitas sinar yang
didapat
- Permukaan tubuh yang terpapar sinar : semakin luas permukaannya maka
semakin baik
Ruang perawatan resiko tinggi
- Emergency
- Pasien dengan penyakit menular
- Pasien koma
- Pasien dengan bantuan alat hidup dasar
- Pasien dengan imunospresi
- Pasien dialysis
- Pasien dengan restraint
- Pasien dengan resiko bunuh diri
- Pasien yang menerima kemoterapi
- Populasi pasien rentan : lansia, anak-anak, pasien beresiko menerima Tindakan
kekerasan
10. Apa saja factor resiko pada kasus di skenario?
Factor maternal
- Ras
- Komplikasi kehamilan
- Penggunaan infus oksitosin
- ASI
Factor perinatal
- Trauma lahir : sephalhamtom, ekimosis
- Infeksi : bakteri virus dan protozoa
Factor neonatus
- Prematuritas
- Genetic
- polisitemia
11. Apa diagnosis dan diagnosis banding pada kasus di scenario?

12. Bagaimana tatalaksana untuk diagnosis di scenario?


13. Bagaimana cara pencegahan kasus di scenario?
MIND MAP
STEP 7
1. Apa perbedaan icterus fisiologis dan patologis?

2. Mengapa bayi tampak kuning dari wajah sampai dada disertai demam dan malas
minum? (+ klasifikasi icterus)
Bilirubin indirect meningkat → hyperbilirubinemia → menembus sawar otak → kern
icterus → toxic di ganglia basalis → bayi malas minum.
Manifestasi kern icterus :
- Cerebral palsy
- Gangguan pendengaran
- Malas minum
- Lethargi
- Kejang
- Kehilangan refleks moro
-
3. Mengapa bayi mendapatkan imunisasi hepatitis B?
HBIG : antibody
Vaksin : virus yang dilemahkan
Berhubungan dengan fungsi makrofag pada neonates. Pada BBL fungsi makrofag
masih kurang optimal.
4. Apa hubungan icterus pada bayi dengan usia kehamilan ibu?
5. Apa hubungan bayi dirawat gabung dengan keluhan bayi pada hari ke-2?
6. Apa interpretasi dari pemeriksaan pada scenario? (fisik dan laboratorium)
7. Mengapa ibu mengalami demam selama 1 minggu sebelum bayi dilahirkan?
Manifestasi klinis neonatal sepsis :
- Bayi lethargi
- Kulit bayi tampak keabu-abuan
- Suhu tidak stabil
- Gangguan kardiopulmonal
8. Apa hubungan ketuban yang keruh dan berbau khas dengan kondisi bayi?
9. Mengapa bayi dipindahkan ke ruang perawatan resiko tinggi dan diberikan tindakan
fototerapi?
10. Apa saja factor resiko pada kasus di skenario?
11. Apa diagnosis dan diagnosis banding pada kasus di scenario?

12. Bagaimana tatalaksana untuk diagnosis di scenario?


13. Bagaimana cara pencegahan kasus di scenario?

Anda mungkin juga menyukai