OLEH :
LUSI EKA PUTRI
IRA SUKMA ANISA
WINDA SARI
DESWIMA LARASATI
SUCI ALFIRA SARI
WINDA SILVIA
CI AKADEMIK :
CI LAPANGAN :
(Karmila, S.Kep)
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN KASUS
2. Batasan Ikterus
Ikterus terbagi menjadi :
a. Ikterus Fisiologi
Ikterus Fisiologi adalah ikterus yang timbul pada hari kedua
dan hari ketiga yang mempunyai dasar patologik, kadarnya tidak
melewati kadar yang membahayakan, atau mempunyai potensi
menjadi kern-ikterus dan tidak menyebabkan suatu morbiditas pada
bayi. Ikterus ini biasanya menghilang pada akhir minggu pertama atau
selambat-lambatnya 10 hari pertama.
Luas Ikterus
Kepala dan leher
Daerah 1 dan badan bagian atas
Daerah 1,2 + badan bagian bawah
dan tungkai
Daerah 1,2,3 dan lengan dan kaki di
bawah dengkul
Daerah 1,2,3,4 + tangan dan kaki
5. Kern Ikterus
Adalah suatu kerusakan otak akibat perlengketan bilirubin indirek
pada otak terutama pada korpus striatum, talamus, nukleus subtalamus,
hipokampus, nukleus merah dan nukleus pada dasar ventrikulus ke IV.
Tanda-tanda kliniknya adalah mata yang berputar, letargi, kejang,
tak mau menghisap, tonus otot meninggi, leher kaku dasn akhirnay
opistotonus.
Pada umur yang lebih lanjut bila bayi hidup dapat terjadi spasme
otot, opistotonus, kejang, atetosis, yang disertai ketegangan otot. Ketulian
pada nada tinggi dapat ditemukan gangguan bicara dan retardasi mental.
6. Patofisiologi
a. Produksi bilirubin yang berlebihan, lebih dari kemampuan bayi untuk
mengeluarkannya bisa menjadi salah satu penyebab meningkatnya
kadar bilirubindalam darah, rnisalnya pada hemolisis yang meningkat
pada inkompabilitas darah, Rh, ABO, golongan darah lain, detisiensi
G6PD, pendarahan tertutup dan sepsis.
Identitas
Nama bayi
: untuk membedakan
Tgl/jam lahir
: untuk
mengetahui
kapan
bayi
tersebut
lahir/umur
Jenis kelamin
Berat badan
: untuk
mengetahui
apakah
bayi
lahir
Nama Ibu/Ayah
Umur Ibu/Ayah
Suku bangsa
Agama
Pendidikan
Alamat
: mengetahui
keadaan
lingkungan
tempat
Anamnesa
Pada tanggal ........ pukul......
1.
2.
a.
3.
b.
4.
: biasanya
ikterus
terjadi
persalinan
Tempat persalinan
Umur kehamilan
Ketuban
dengan
APGAR
menit
Pemeriksaan
Keadaan umum
Suhu
Pernapasan
Nadi
BB sekarang
D.
Muka
Mata
Telinga
: Letak
dan
bentuk
dapat
mencerminkan
kelainan konaenital
Mulut
Hidung
Leher
Dada
Punggung
dilihat bentuknya,
Genitalia
Anus
Reflex
Antropometri
Lingkar kepata, lingkat dada, lingkar lengan atas.
Eliminasi
Miksi
2. Interpretasi Data
Neonatus dengan. ikterus patologis.
3. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Kern ikterus, dehidrasi, bronze ikterus, hipotermi.
4. Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera
Kolaborasi dengan dokter spesialis anak atau transfusi tukar
sesuai dengan. advise dokter.
5. Merencanakan Asuhan Yang Menyeluruh
Merencanakan asuhan untuk bayi baru lahir dengan ikterus sesuai
dengan penyebabnya.
6. Pelaksanaan
Melaksanakan asuhan bayi baru lahir dengan. ikterus sesuai
dengan. perencanaan.
Dalam penanganan Minis, cara-cara yang dipakai ialah mencegah
dan mengobati hiperbilirubinemia, terbagi menjadi :
1. Mempercepat metabolisme dan pengeluaran bilirubin :
a. Early Feeding, pemberian makanan dim pada neonatus dapat
mengurangi terjadinya ikterus fisiologi pada neonatus. Hal ini
mungkin sekali disebabkan karena dengan pemberian makman
yang dini itu terjadi pendorongan gerakan usus dan mekonium
10
adalah
dengan
menghalangi
atau
mengurangi
Penatalaksanaan
1. Perhatikan dan dokumentasikan warna kulit dari kepala, sklera
dan tubuh secara progresif terhadap ikkterik sedikitnya setiap
shift
2. Berikan suhu lingkungan netral.
3. Pertahankan suhu aksila 36,5C, hindari stres dingin.
4. Pantau tanda vital tiap 2 jam sekali
5. Beri nutrisi yang adekuat
6. Pantau masukan dan keluaran cairan, timbang BB tiap hari
7. Pertahankan terapi cairan parenteral sesuai advis.
11
7. Evaluasi
Mengevaluasi hasil dari pelaksanaan asuhan bayi bari lahir dengan
ikterus sehingga penyebabnya dapat diatasi
a. Dengan penberian ASI segera dapat mempercepat metabolisme dan
pengeluaran bilirubin Asi telah diberikan dengan segera mempercepat
pendorongan. Gerakan uterus meconium cepat dikeluarkan.
b. Dengan terapi sinar :
- kadar bilirubin dalam darah menurun
- tidak terjadi hypotermi atau hipertermi
- tidak terjadi kerusakan
c. Dengan tranfusi tukar :
- kadar bilirubin dalam darah menurun
- tidak terjadi infeksi post transfusi
8. Langkah Promotif dan Preventif
- Menghindari penggunaan obat-obatan pada ibu hamil yang berakibat
menimbulkan ikterus (sulfa, antimalaria, nitrofurantio, aspirin,
novobiosin oksitosin)
- Penanganan keadaan yang berakibat BBLR
12
13
BAB III
TINJAUAN KASUS
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BBL Ny. S
DENGAN IKTERIK DI RSUD PADANG PANJANG
Tanggal : 04 November 2014
Data Subjektif
3.1 Identistas
Nama bayi
Bayi Ny. S
Tgl/jam lahir
Jenis Kelamin
Laki-laki
Berat Badan
3400 gram
Panjang Badan
49 cm
Nama Ibu
Ny. S
Nama Ayah
: Tn. A
Umur
42 tahun
Umur
: 45 tahun
Suku/Bangsa
Minang/Indonesia Suku/Bangsa :
Minang/Indonesia
Agama
Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
IRT
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
Alamat
3.2 Anamnesa
Pada tanggal : 04 November 2014
Pukul
: 16.00 WIB
1.
2.
: tidak ada
b. Eklampsia
: tidak ada
: SC
b. Ditolong oleh
: Dokter
c. Lama persalinan
Kala I
: 5 jam
14
Kala II
: 30 Menit
Kala III
: 5 Menit
d. Ketuban
:+
Tanda
Frekuensi
jantung
Usaha
bernafas
(tidak ada)
< 100
(tidak ada)
Tonus otot
(Lumpuh)
Reflek
(tidak
bereaksi)
warna
Biru/pucat
Menit 1
Frekuensi
jantung
Usaha
bernafas
Tonus otot
(Lumpuh)
Reflek
(tidak
bereaksi)
warna
Biru/pucat
Menit 2
< 100
Suhu
: 37oC
Pernafasan
48x / menit
Nadi
125 x / menit
3400 gram
Panjang
> 100
Lambat,
Menangis
tidak teratur
kuat
Ekstremitas,
Gerakan
fleksi
aktif
sedikit
Gerakan
Menangis
sedikit
Tubuh
kemerahan,
Kemerahan
ekstremitas
biru
Data Objektif
Keadaan umum
> 100
Lambat,
Menangis
tidak teratur
kuat
Ekstremitas,
Gerakan
fleksi
aktif
sedikit
Gerakan
Menangis
sedikit
Tubuh
kemerahan,
Kemerahan
ekstremitas
biru
(tidak ada)
(tidak ada)
Baik
49 cm
15
Jumlah
Sianosis
: tidak ada
Ikterik
: ada
LB
: 32 cm
UK
: 34 cm
Ubun ubun
: Tidak relevan
Muka
Mata
Telinga
Mulut
Hidung
Leher
Dada
Tali pusat
Punggung
: Posisi
tulang
belakang
normal,
tidak
ada
Genitalia
Anus
Reflek :
a. Reflek moro
(+)
b. Reflek Rooting
(+)
c. Reflek grapks
(+)
d. Reflek fucling
(+)
16
17
Interprestasi Data
Diagnosa :
Bayi baru lahir Ny. S
Normal, keadaan
umum bayi baik
DS :
Ibu mengatakan bayi lahir
pada pukul 15.00 WIB
dengan SC
DO :
Bayi lahir SC jam :
15.00 WIB
Keadaan umum : baik
A/S : 8/8
JK : laki-laki
BB : 3400 Kg
PB : 49 cm
R : 48 x/i
N : 125x/i
LK : 34 cm
LD : 32 cm
Pemeriksaan fisik : tidak
ada kelainan
Reflek :
e. Reflek moro ( + )
f. Reflek Rooting ( + )
Diagnosis Data
Ikterik
Tindakan
Segera
Berkolaborasi
dengan dokter
Dasar :
Bayi lahir SC
A/S : 8/8
JK : laki-laki
BB : 3400 Kg
PB : 49 cm
R : 48 x/i
N : 125x/i
LK : 34 cm
LD : 32 cm
Pemeriksaan fisik :
tidak ada kelainan
Masalah :
Bayi dengan ikterik
Kebutuhan :
1. Bersihkan jalan
nafas
2. Cegah terjadi
hipotermi
18
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
- Bersihkan jalan
nafas
- Membersihkan jalan
- Jalan nafas
nafas bayi dengan cara
sudah
lap mulut dan hidung
dibersihkan
bayi dengan kapas
kasa steril untuk
menghilangkan lender
yang menyumbat jalan
nafas.
- Cegah
terjadinya
hipotermi
- Mencegah terjadinya
hipotermi dengan cara
mengeringkan bayi
segera setelah lahir
dan membungkus bayi
untuk
mempertahankan suhu
tubuh bayi
- Bayi sudah
dibersihkan dan
dibungkus
dengan kain
- Berikan ASI
segera dan
sesering
mungkin
- Memberikan ASI
segera dan sesering
mungkin setiap 2 jam
sekali
- Bayi sudah
disusui
- Lakukan
perawatan tali
pusat
- Melakukan perawatan
tali pusat dengan
diberi dan dibungkus
dengan kasa steril dan
- Tali pusat
terawatt dengan
baik
g. Reflek grapks ( + )
h. Reflek fucling ( + )
menganjurkan kepada
ibu untuk memakai
pakaian yang bersih
dan kering untuk
mencegah infeksi
pada tali pusat
- Atus posisi bayi - Mengatur posisi bayi
dengan memiringkan
kepala
- Bayi dalam
posisi miring
- Lakukan
pemeriksaan
fisik pada bayi
- Melakukan
pemeriksaan fisik
pada bayi secara
sistematis dari kepala
sampai kaki
- Bayi sudah
diperiksa dan
tidak ada
kelainan
- Perawatan BBL
- Merawat BBL :
Mengeringkan bayi
Timbang BB
Ukur TB
Beri obat tetes
mata
Beri vitamin K
1 mg/BB
- Letakkan bayi
pada ibu
19
Bayi sudah
dikeringkan
BB 3400 g
TB 49 cm
Sudah diberi
obat tetes
mata
Sudah diberi
Vitamin K
- Bayi sudah
diletakkan di
dada ibu
- Informasikan
hasil
pemeriksaan
20
- Menginformasikan
hasil pemeriksaan
pada ibu bahwa
bayinya dalam
keadaan sehat dan
normal serta tidak ada
kelainan dan
memberikan ucapan
selamat kepada ibu
atas kelahiran bayinya
- Ibu senang
mendengar
hasil
pemeriksaan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada neonatus dengan ikterus
neonatorum penulis menarik kesimpulan bahwa pengumpulan data atau
informasi sangatlah penting untuk menegakan diagnosa atas penyebab dari
kelainan yang di alami pasien dalam hal ini faktor congenital (bawaan) atau
gangguan fungsi organ dari pasien dengan ikterus neonatorum.
4.2 Saran
1.
2.
21
DAFTAR PUSTAKA
Instalasi
Rawat
Inap
Anak
RSUP
Dr.
M.
Djamil
22
DAFTAR ISI
1.2
Tujuan ................................................................................................................. 1
2.2
Identistas ........................................................................................................... 14
3.2
Anamnesa .......................................................................................................... 14
BAB IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan ....................................................................................................... 21
4.2
Saran ................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA
23
ii
KATA PENGANTAR
Dengan kebesaran Allah SWT. yang maha pengasih lagi maha penyayang,
penulis panjatkan rasa puji syukur atas hidayah-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah "BBL dengan Ikterus".
Adapun makalah "BBL dengan Ikterus" ini telah penulis usahakan dapat
disusun dengan sebaik mungkin dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak,
sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan secara tepat waktu. Untuk itu
penulis tidak lupa untuk menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam penulisan makalah ini.
Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaikbaiknya, penulis tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan, baik dari
segi penggunaan kosa-kata, tata bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang bermaksud untuk memberikan kritik dan saran kepada penulis agar
penulis dapat memperbaiki kualitas makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah "BBL dengan Ikterus" ini bermanfaat,
dan pelajaran-pelajaran yang tertuang dalam makalah ini dapat diambil hikmah
dan manfaatnya oleh para pembaca.
Padang Panjang,
November 2014
Penulis
i
24