Seorang perempuan berusia 33 tahun G4P2A1, dengan status HepB/ VDRL/ HIV/ HTLV/ CMV
negatif dengan riwayat imunisasi MMR. Selama kehamilan, ibu muda ini rutin melakukan
perawatan antenatal. Hasil swab GBS (Group B Streptococcus) saat usia kehamilan 36 minggu
dinyatakan negatif, tidak ada infeksi yang bermakna. Pemeriksaan golongan darahnya O positif.
Tidak ada riwayat gangguan hati atau kelainan metabolisme bawaan pada keluarga. Kedua anak
terdahulu berusia 5 dan 10 tahun dalam kondisi sehat, dengan riwayat kehamilan dan tumbuh
kembang yang optimal.
Atas permintaan ibu, direncanakan tindakan seksio sesaria pada tanggal yang diinginkan. Namun
1 hari yang lalu, ibu mengalami his yang kerap dan ketuban pecah. Dalam waktu 2 jam
kemudian, lahirlah seorang bayi laki-laki secara spontan per vaginam dengan Skor Apgar 9/9 di
menit 1 dan 5. Bayi tampak bugar, BBL 300 PBL 49 cm dan LK 35 cm. Bayi diletakkan kontak kulit
segera setelah kelahiran dan dibiarkan selama 1 jam sampai ia selesai menyusu untuk pertama
kali dalam Bayi mendapat ASI eksklusif selama perawatan di rumah sakit, dipulangkan 15 kondisi
sehat pada usia 36 jam dengan BB 3125 g. Kadar bilirubin saat pulang dengan rencana poli
harinya. Selama dirumah bayi disusui lebih sering tetapi ia lebih suka tertidur di payudara ibu.
Bayi sadar tetapi tampak kurang aktif, frekuensi BAB 2x dan BAK 4-5x 24 jam.
Pada usia 2,5 hari bayi dibawa kontrol ke poli, BB turun 12% dari berat lahir. Kondisi umum tidak
tampak dismorfik, ketika diperiksa bayi terbangun sadar. Sklera dan kulit tampak kuning. Mukosa
oral lembab, fontanel teraba datar, turgor kulit normal. Hepar teraba 2 jari di bawah arcus kosta.
Bilirubin total 18 mgldL, bilirubin direk 6,5 mg/dL, Hb 13,5 gdL, lekosit 9.800 /mm hitung jenis
normal, trombosit 176.000/mm3, golongan darah O, tes Coomb's negatif.
3. Ikterus neonatus
Abnormalitas pankreas
PANKREAS
PANKREAS
• Pankreas tunas dorsal (mesenterium dorsal)
& ventral (dkt duktus biliaris) yg berasal dr
endoderm duodenum.
• Saat perputaran duodenum pankreas
ventral ke dorsal tunas ventral dibawah &
diblkg tunas dorsal.
• Tunas ventral proc. Uncinatus & bag.
Inferior caput pankreas
• Tunas dorsal kelenjar sisanya
PANKREAS
• Duktus pankreatikus utama (wirsung) dibentuk o/
bag. Distal duktus pankreatikus dorsal & seluruh
duktus pankreatikus ventral.
• Bag. Proksimal duktus pankreatikus dorsal dpt
mglmi obliterasi duktus pankreatikus
aksesorius (santorini)
• Pd bulan ke 3 kehidupan janin pulau
langerhans dr jar. Pankreas.
• Sekresi insulin dimulai pd bulan ke 5.
• Mesoderm viseral disekitar tunas pankreas jar.
Ikat pankreas.
LO 2
Ikterus Neonatus
• Ikterus adalah menguningnya
sklera (selaput mata), kulit, dan
mukosa akibat penimbunan
bilirubin dalam tubuh
• Muncul saat bayi ASI tidak • Pada 1-2% bayi ASI ikterus dapat
mendapat ASI yng cukup karena disebabkan oleh kandungan ASI
kesulitan dalam menyusui atau yang menyebabkan kadar
ASI ibu belum keluar bilirubin meningkat.
• Bukan disebabkan oleh ASI, • Bahan ini dapat mencegah
tetapi karena bayi belum pengeluaran bilirubin melalui
mendapat ASI yang cukup usus.
• Umumnya mulai usia 3-5 hari
dan perlahan-lahan menghilang
dalam 3-12 minggu
Patofisiologi (1)
• Pada bayi baru lahir, produksi bilirubin berasal
dari 75% katabolisme Hb & 25% dari pelepasan
Hb krn eritropoiesis tdk efektif di dlm sumsum
tulang.
• Bilirubin yg diproduksi 8-10 mg/KgBB/hari.
• P↑ bilirubin krn :
- Masa hdp eritrosit yg lbh singkat (70-90 hari)
- Degradasi heme
- Turn over sitokrom
- Reabsorbsi dri usus
Patofisiologi (2)
• Kapasitas ikatan plasma yg rendah thd
bilirubin krn konsentrasi albumin rendah &
kapasitas ikatan molar kurang.
• Kapasitas pengambilan bilirubin unconjugated
yg berkurang berpengaruh pd p’btkan ikterus
fisiologis, krn adanya defisiensi ligandin,
defisiensi konjugasi bilirubin.
• Enzim UDPGT pd bayi baru lahir mengalami
defisiensi.
Patofisiologi (3)
• Pada mukosa usus bayi baru lahir t’dpt enzim
β-glukuronidase yg dpt menghidrolisa
monoglukuronida & diglukuronida mjd
bilirubin unconjugated yg akn direabsorbsi
kmbl.
• Usus bayi yg kurang flora bakteri→ bilirubin
terkonjugasi sdkt yg diubah mjd urobilinogen
& sterkobilin.
• Sehingga tjd p↑ bilirubin dlm tubuh bayi.
Gambaran Khas Ikterus : Hemolitik, Hepatoselular,
Obstruktif
Gambaran Hemolitik Hepatoselular Obstruktif
Warna kulit Kuning pucat Orange-kuning Kuning-hijau
muda/tua muda/tua
Warna urine Normal (atau Gelap (bilirubin Gelap (bilirubin
gelap dgn direk) direk)
urobilin)
Warna feses Normal / gelap Pucat (lebih Warna dempul
(lebih byk sedikit (tidak ada
stercobilin) stercobilin) stercobilin)
Pruritus Tidak ada Tidak menetap Biasanya
menetap
Bilirubin indirek ↑ ↑ ↑
Bilirubin direk Normal ↑ ↑
Bilirubin urine (-) ↑ ↑
Urobilinogen ↑ Sedikit ↑ ↓
urine
Tanda dan gejala ikterus
• Diskolorasi kuning pada kulit dan sklera
• Diskolorasi kuning pada kulit → menjadi jelas
dengan urutan sefalo-kaudal (sklera dan wajah
→ dada → abdomen → ekstremitas) ; seiring
peningkatan kadar bilirubin serum (aturan
Kramer)
Derajat ikterus, sesuai zona di tubuh
(Kramer)
Derajat Daerah Ikterus Perkiraan Total Bilirubin
Kadar Serum (mikromol
Bilirubin / L)
Indirek
1 Kepala & leher 4-8 mg/dL 100
2 Sampai badan atas (di
atas umbilikus) 5-12 mg/dL 150
• Pathogenesis
– interaction between unconjugated bilirubin levels,
– albumin binding and unbound bilirubin levels,
– passage across the blood-brain barrier, and
– neuronal susceptibility to injury
• Risk factors
– Disruption of the blood-brain barrier by disease,
asphyxia, or other factors and maturational changes in
blood-brain barrier permeability
Gejala
Early stage Middle stage Late stage
• Extreme jaundice • High-pitched cry • Stupor or coma
• Absent startle reflex • Irritability • No feeding
• Poor feeding or sucking • May have arched back with • Shrill cry
• Extreme sleepiness neck hyperextended • Muscle rigidity,
(lethargy) and low backwards, high muscle markedly arched
muscle tone (hypotonia) tone (hypertonia) back with neck
• Poor feeding hyperextended
backwards
• Seizures
Komplikasi