IKTERUS NEONATORUM
Pembimbing :
dr. Eni Rahmawati, Sp. A.
Identitas
Nama
Tanggal lahir
No Rmedik
Nama orang tua
Alamat
ANAMNESIS
RPS : Bayi laki-laki dibawa ibu/ nenek ? nya ke Poli/ UGD ? Karena tampak kuning seluruh
tubuh sejak 2 hari yang lalu. Bayi lahir 5 hari lalu cukup bulan , lahir di vakum karena susah lahir. ,
bayi langsung menangis ? Berat lahir 3200 gram , sejak lahir menetek asi eksklusif . Sejak usia 3
hari bayi tampak kuning, bayi sudah dijemur setiap -pagi selama 15 menit, namun semakin hari
semakin tampak kuning . Keluhan demam, batuk / pilek , sesak, malas menyusu, kejang disangkal .
Buang air besar berwarna kuning lembek / cair ? sedikit kadang banyak, terdapat ampas (+),
lendir (-), darah (-). Frekuensi 5-10x/hr, BAB berwarna dempul/ pucat disangkal . Buang air kecil
(BAK) normal Di dalam keluarga tidak ada yang sakit seperti ini, ibu pasien mengkonsumsi obat
penambah darah, sejak usia kehami.
Riwayat Imunisasi
Imunisasi Hepatitis B pada hari ke-2
setelah lahir
Kebutuhan nutrisi
Sejak lahir bayi minum ASI
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital :
FDJ 152 x/ mnt teratur / isi kuat
Frekuensi napas = 44x/mnt, Suhu : 37,1 C, aksila ? Rectal/ kuping ?
Berat badan , Panjang Badan, lingkaran kepala saat lahir.
Berat badan :
Panjang Badan : .
Lingkar kepala :.
Kepala : ubun-ubun datar, caput (-) , sefalhematom (-)
Mata : sklera ikterik,
Leher : DBN
Thorax : DBN
Abdomen : tampak distensi abdomen (+), hepar teraba 2 jari arcuscosta,
BU 5x/mnt
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 menit kulit tampak kuning Krammer 5
Genitalia : perempuan normal ..
Anus : eritema natum (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb : 10,1 mg/dL
Leukosit : 22000
Trombosit : 320.000
Hematokrit : 30 %
Hitung jenis : Bas : 0, Eos : 2, Staff: 1, Seg: 68, Lym:
28, Mono: 1
Bilirubin total 16,0
Bilirubin direk 1,2
Bilirubin Indirek 14,8
Fungsi hati : SGOT 50 U/L, SGPT 28 U/L
Urubilinogen +
Eritrosit 3,5 jt
Gol darah ibu ? Gol darah bayi ?
Resume
Bayi laki-laki usia 5 hari dibawa ibunya ke
Rumah Sakit dengan keluhan kuning di seluruh
tubuh sejak 2 hari yang lalu. Bayi lahir cukup
bulan dengan cara persalinan ekstraksi vakum
atas indikasi persalinan lama dengan berat lahir
3200 gram. Sejak lahir menyusu ASI. Di keluarga
tidak ada riwayat icterus. Pada pemeriksaan fisik,
bayi aktif, tanda vital normal, sclera ikterik (+/+),
krammer 5. dari pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 10,1 mg/dL, kadar bilirubin total 16
mg/dL, SGOT 50 U/L, SGPT 28 U/L.
Diagnosis
NCB SMK dengan Hiperbilirubinemia
fisiologis
DD Breast Feeding Jaundice
Incompatible ABO/Rh
Sefal hematom (kemungkinan terjadi
akibat dari ekstraksi vakum) di regio
Ec Ekstraksi Vakum
Pembahasan
NCB SMK dengan Hiperbilirubinemia fisiologis
Bayi pada kasus ini lahir dengan usia kehamilan
9 bulan dan berat badan 3200 gram sehingga
bayi ini merupakan Neonatus Cukup Bulan
dan Sesuai Masa Kehamilan.
Pada kasus ini, kadar bilirubin total 16 mg/dL
yang artinya terdapat peningkatan bilirubin
total
atau
hiperbilirubinemia.
Pada
pemeriksaan, bayi tampak kuning dengan
perkiraan muncul pada hari ke-2.
Tatalaksana:
- Fototerapi
- Lanjutkan Pemberian ASI
Hiperbilirubinemia
pada Neonatus
Ikterus
Jaundice/ikterus : pewarnaan
kuning pada kulit, sklera, atau
membran mukosa akibat
penumpukan bilirubin yang
berlebihan
60% pada bayi cukup bulan; 80%
pada bayi kurang bulan
Bayi akan tampak kuning bila kadar
bilirubin total > 5 mg/dL
Ikterus fisiologis
Pada bayi cukup bulan dan akan mencapai puncaknya
sekitar 6-8mg/dl pada hari ke-3 kehidupan dan kemudian
akan
turun
cepat
selama
2-3
hari
diikuti
dengan
Penyebab Ikterus
fisiologis
Umur sel darah merah pada bayi baru lahir lebih singkat
Ikterus Patologis
Awitan ikterus sebelum usia 24 jam
Peningkatan bilirubin serum yang membutuhkan foterapi
Peningkatan bilirubin serum >5 mg/dL/24 jam
Kadar bilirubin terkonjugasi >2 mg/dL
Bayi menunjukkan tanda sakit (muntah, letargi, kesulitan
minum, penurunan berat badan, apne, takipnu, instabilitas suhu).
Ikterus yang menetap >2 minggu
Faktor Risiko
Hiperbilirubinemia Berat
J - jaundice within first 24 hrs of life
U - unrecognized hemolysis
N - non-optimal sucking/nursing
D - deficiency of G6PD
I - infection
C - cephalhematoma /bruising
Etiologi Ikterus
Etiologi Ikterus
Hiperbilirubinemia Direk
Hiperbilirubinemia direk (kolestasis)
Bilirubin direk > 20% bilirubin total
atau bilirubin
Breastmilk jaundice vs
Breastfeeding jaundice
Breastfeeding jaundice (BFJ)
Tampak pada usia 2-5 hari
Asupan ASI/cairan yang kurang sirkulasi enterohepatik meningkat
Tindakan untuk mengurangi terjadinya BFJ: IMD, cara menyusui yang tepat,
pemberian ASI minimal 8 kali sehari (lebih dari 10 menit tiap menyusui),
monitor asupan ASI (penurunan BB <10% berat lahir, BAK >6-7 kali sehari,
BAB >3-4 kali sehari)
Breastmilk jaundice (BMJ)
Awitan: 5-10 hari, berlangsung lebih lama
Etiologi:
Hambatan fungsi enzim glukuronil transferase (akibat: hasil metabolisme
progesteron dalam ASI pregnandiol)
Peningkatan sirkulasi enterohepatik (akibat: peningkatan aktivitas betaglukuronidase dalam ASI, keterlambatan pembentukan flora usus pada
bayi yang mendapat ASI)
Kadar Bilirubin
(mg/dL)
4-8
5-12
8-16
11-18
> 15
Pendekatan Klinis
Tentukan
adanya
pucat,
bukti
infeksi,
perdarahan
LAB:
Konsentrasi G6PD
Uji Laboratorium
Pemeriksaan darah lengkap dan hapusan darah
Kadar bilirubin: total dan direk
Golongan darah ibu dan tipe Rh-nya
Golongan darah bayi dan tipe Rh-nya
Uji Coomb direk pada bayi
Hitung retikulosit
Skrining G6PD
Kadar albumin
Tata Laksana
Hiperbilirubinemia Indirek
Tujuan:
menurunkan
kadar
bilirubin
dan
Tata
Laksana
Hiperbilirubinemia
pada
Bayi Cukup Bulan yang
Sehat
Usia
Fototerapi
Transfusi tukar
(Jam)
24
10-12
20
25-48
12-15
20-25
49-72
15-18
25-30
>72
18-20
25-30
TATA LAKSANA
HIPERBILIRUBINEMIA PADA BAYI
CUKUP BULAN YANG SAKIT
Usia
(Jam)
Fototerapi
(Kadar bilirubin total mg/dL)
Transfusi tukar
(Kadar bilirubin total
mg/dL)
24
7-10
18
25-48
10-12
20
49-72
12-15
20
>72
12-15
20
Tata Laksana
Hiperbilirubinemia pada
Bayi Prematur (<37
minggu)
Bayi sehat:
Kadar bilirubin total
(mg/dL)
Berat badan
Bayi sakit:
Kadar bilirubin total
(mg/dL)
Fototerapi
TT
Fototerapi
TT
1.000 g
5-7
10
4-6
8-10
1.001-1.500 g
7-10
10-15
6-8
10-12
1.501-2.000 g
10
17
8-10
15
10-12
18
10
17
> 2.000 g
Fototerapi
Setelah bilirubin menyerap cahaya,
terjadi reaksi fotokimiawi:
fotoisomerisasi
Bilirubin indirek
isomer bilirubin
isomerisasi struktural
(toksik, larut air)
Bilirubin indirek
Bilirubin indirek
Foto-oksidasi lumibilirubin
Fototerapi
Teknik
Cuci tangan
Letakkan bayi tanpa pakaian pada inkubator atau box bayi
Pasang pelindung mata
Bayi diletakkan pada jarak 25-50 cm dari lampu
Mulai fototerapi
Beri ASI setiap 2 jam
Posisi bayi diubah setiap 2 jam
Pantau suhu tubuh bayi tiap 2-4 jam
Pantau produksi urin
Pantau berat badan setiap hari
Monitor kadar bilirubin
Komplikasi Fototerapi
Peningkatan insensible water loss
Diare
Hipokalsemia
Kerusakan retina
Bronze baby syndrome
Ruam kulit
Hipertermia
Pemisahan ibu dan bayi
Transfusi Tukar
Darah yang digunakan:
Inkompatibiltas Rhesus: darah segar, golongan O,
Rhesus negatif, dengan titer anti-A dan anti-B yang
rendah
Inkompatibiltas
ABO:
darah
segar,
golongan
O,
Komplikasi Transfusi
Tukar
Gangguan metabolik: hipoglikemia, hiperkalemia,
hipokalsemia, toksisitas sitrat
Emboli udara
Trombositopenia
Sepsis
Transmisi infeksi virus
NEC
Trombosis vena portal
Pemulangan
Rekomendasi AAP: pemeriksaan bilirubin dan/atau
penilaian faktor risiko berkembangnya ikterus
sebelum pemulangan
Kapan follow up?
Pemulangan pada < 24 jam saat usia 72 jam
Pemulangan pada 24-48 jam saat usia 96 jam
Pemulangan pada 48-72 jam saat usia 120 jam
Pencegahan
Pemberian ASI
Setiap bayi baru lahir harus dievaluasi
kemungkinan
mengalami
ibu
hamil
harus
menjalani